Anda di halaman 1dari 8

TE O R I C A R O LY N L . W I EN ER D A N M A RY LI N J .

DODD
“T R A JE C TO RY I L LN E S S D A L A M P R O S ES A S U H A N ALVINA ABDI ( NH0118006 )
K EP ER AWATA N ”
Theory of Illness Trajectory dikenalkan oleh dua tokoh yaitu Carolyn L. Wiener
dan Marylin J. Dodd. Carolyn L. Teori Trajectory Illness membahas Pendekatan
teoritis mendefinisikan kontribusi teori ini terhadap keperawatan, yaitu koping
bukanlah fenomena stimulus-respons sederhana yang dapat dipisahkan dari konteks
kehidupan yang kompleks. Kehidupan berpusat pada tubuh yang hidup, oleh karena
itu gangguan fisiologis penyakit merasuki konteks kehidupan lainnya untuk
menciptakan cara baru untuk hidup, dan perasaan yang baru terhadap diri  sendiri.
Manusia adalah fokus dari teori Wiener dan Dodd tentang trajektori sakit. Teori ini
menjelaskan asumsi utama yang mencerminkan turunannya dalam sebuah perspektif
sosiologis Teori ini meliputi tidak hanya komponen fisik dari penyakit, tetapi “total
organisasi kerja yang dilakukan selama perjalanan penyakit”
KONSEP UTAMA
 Kelebihan dari modifikasi teori trajectory illness adalah teori tersebut memiliki struktur
pengkajian, intervensi, dan management goal yang lengkap dan komprehensif, serta
mencakup seluruh fase yang mungkin muncul pada pasien dengan penyakit terminal. Struktur
perawatan tersebut dapat  membantu memudahkan perawat dalam mengetahui kebutuhan
fokus pasien di setiap fase, sehingga perawat dapat memenuhi kebutuhan pasien dengan tepat
a.       Identitas
Konsepsi diri pada waktu tertentu yang menyatukan beberapa aspek pribadi dan terletak pada
tubuh.
b.      Temporalitas
Waktu biografi yang tercermin dalam aliran berkelanjutan peristiwa kejadian hidup yang tiada
henti, persepsi dari masa lalu, sekarang, dan kemungkinan hubungan di masa depan ke dalam
konsepsi diri
c.       Tubuh
Aktivitas hidup dan persepsi turunan yang berbasis di dalam tubuh
Illnes trajectory : kondisi ketidakpastian
teori trajectory illness ini hanya memberikan gambaran konseptual, pasien tidak boleh
hanya dimasukkan ke dalam kategori yang ditetapkan tanpa melakukakn tinjauan
kondisi. Pasien memiliki kemungkinan untuk meninggal pada tahap yang berbeda
dengan pasien yang lain, serta memiliki tingkat perkembangan penyakit bisa saja
bervariasi. Seorang pasien bisa saja memiliki penyakit penyerta lain sehingga prioritas
dan kebutuhannya berubah. Kekurangan dari teori trajectory illness ini juga masih
membutuhkan pengembangan terhadap poin-poin pengkajian yang lebih aplikatif,
seperti pertanyaan-pertanyaan yang digunakan dalam pengkajian yang disatukan
menjadi intrumen pengkajian.
Namun karena beragamnya jenis pengkajian yang dibedakan berdasarkan fase, maka
pada fase tertentu perawat tidak bisa menggunakan pengkajian dari fase yang lain. Hal
ini menjadi kekurangan karena perawat harus bisa mengidentifikasi terlebih dahulu
seorang pasien sedang berada di fase apa, lalu menentukan jenis pengkajian serta
intervensi apa yang tepat digunakan pada pasien tersebut.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai