Anda di halaman 1dari 2

PELECEHAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN SEKITAR

Pada waktu yang lalu tepatnya hari senin 11/1/2021 salah satu siswi SKO(Konsel)
resmi melaporkan Kepala Sekolah Menegah (SMA) Negeri 9 Kendari ke kepolisan
resort (polres) Kendari.Wanita berumur 19 tahun itu melaporkan mantan gurunya
disalah satu SMA dikonsel pada tahun 2017 silam atas kasus dugaan pelecehan
seksual terhadap dirinya. Korban datang di Polres Kendari bersama kuasa hukumnya
dari LBH Kendari, dengan membawa sejumlah barang bukti, untuk memperkuat
laporannya.

Kepada wartawan, ia bercerita, sebenarnya kasus dugaan pelecehan seksual ini sudah
lama diselesaikan secara kekeluargaan, dan tidak ada soal lagi.Namun mengapa
dirinya memutuskan untuk mengusut kembali dan melaporkan Aslan ke polisi, karena ia
tidak menerima jawaban Aslan yang tidak mengakui kesalahannya.Pengakuan Aslan
pun diketahui korban setelah membaca berita di media massa, saat terlapor didemo
oleh Ikatan Alumni SMA Negeri 9 Kendari beberapa waktu lalu.

Hal itulah yang membuat korban dan orang tua korban sakit hati dan tersinggung,
karena Aslan tidak mengakui perbuatannya.“Saya tidak terima itu, begitu juga dengan
keluarga, makanya saya melapor ke polisi,” ujar dia saat ditemui di Polres
Kendari.Sebelumnya perbuatan asusila yang diduga dilakukan oleh Aslan terjadi pada
tahun 2017 silam, yang diketahui saat itu Aslan adalah Kepala Sekolah Keberbaktan
Olahraga (SKO) di Ranomeeto Konsel.Pada saat itu, korban menjadi salah satu siswa
yang diutus sekolahnya untuk mengikuti kejuaraan tenis meja.Karena ditunjuk, ia pun
datang berlatih bersama sepupunya di SKO. Latihannya berlangsung malam hari, diikuti
sejumlah atlet yang lain termasuk Aslan.Tiba-tiba, Aslan menelpon korban untuk datang
ke ruangannya. Ia pun bergegas menuju ke ruangan Aslan sambil ditemani  sepupu
dan temannya,Saat sampai ke ruangan, Aslan meminta yang boleh masuk hanya
korban, sementara sepupu dan temannya diminta menunggu diluar
ruangan.“Sementara sepupu dan rekan korban diminta keluar dari ruangan,” ujar kuasa
hukum korban, Zul Jalal.Setelah itu, lanjut Zul, terlapor lalu mematikan mampu.
Peristiwa itu terekam CCTV dari luar ruangan. Korban kemudian ketakutan. Tapi korban
lalu mengalihkan pembicaraan dengan bertanya mengenai baju yang akan digunakan
bertanding.“Aslan meminta korban untuk keruangan pribadinya. Dengan terpaksa
korban mengikuti tanpa curiga, sempat ditawari minuman tapi ditolak. Aslan lalu
mendekati korban dan saat itulah Aslan diduga melakukan pelecahan seksual,” urai Zul
Jalal.

Setelah kejadian itu, korban lari dengan rasa ketakutan mencari sepupunya. Korban
mengaku trauma dan lemas. Kejadian itu diceritakan kepada sepupunya dan meminta
ditemani langsung melaporkan ke Kepolisian Sektor (Polsek) Ranomeeto.“Tapi oleh
sepupunya korban diminta untuk pulang di rumah untuk beristirahat dahulu. Tapi
sampai dewasa tidak melaporkan kasus itu ke kepolisian karena melalui proses
perdamaian antara keluarga,” tutupnya.
Semantara itu, saat dikonfirmasi oleh wartawan, Kepala SMAN 9 Kendari, Aslan belum
menjawab pesan whatsapp hingga berita ini dinaikan.

Hal ini membuat Puluhan pelajar SMA Negeri 9 Kendari dan alumni sekolah melakukan
aksi demo menolak kepala sekolah (kepsek) baru di kantor Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan (Dikbud) Sulawesi Tenggara (Sultra),Aksi demo itu berlangsung ricuh
setelah para siswa dan alumni memaksa masuk ke kantor Dikbud untuk bertemu kepala
dinas (kadis). Namun, upaya massa dihalang-halangi petugas Satpol PP hingga terlibat
saling dorong.
Mereka meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra mencopot kepala sekolah
yang baru, karena dapat merusak citra SMA 9 Kendari yang selama ini bersih dan baik.
Melihat situasi yang kian memanas, akhirnya Kepala Dinas Pendidikan Sultra Asrun
Lio, mau menemui pendemo. Dia berjanji jika ditemukan adanya pelanggaran hukum
yang pernah dilakukan oleh kepsek yang baru, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Sultra segera melakukan evaluasi. "Jika hasil temuan benar kepsek baru terlihat
hukum, maka akan segera diganti," katanya.
Sementara di gedung SMA Negeri 9 Kendari, aksi mogok belajar masih terus
berlangsung. Para pelajar menolak mengikuti proses belajar mengajar, jika kepsek baru
belum dicopot.
Bagi saya kasus ini bukan Cuma pelanggaran hukum tapi juga Pelanggaran HAM
seharusnya pelaku ditindak pidana,karena hal ini menyerang mental dan privasi
seseorang dan menimbulkan trauma di dalam diri siswi tersebut.
Pokok pikiran ham dan perempuan
Hak-hak perempuan adalah hak asasi manusia.Prinsip mendasar HAM adalah hak
setiap orang untuk hidup terbebas dari kekerasan, perbudakan, dan diskriminasi.
Faktanya, masih banyak perempuan di dunia,termasuk di Indonesia,yang menjadi
korban kekerasan, perbudakan, dan diskriminasi, karena faktor gendernya

Anda mungkin juga menyukai