Anda di halaman 1dari 2

MASALAH MASALAH KONSELI

1. Membisu.
Ungkapan yang paling banyak ditemui adalah membisu.
Misalnya Klien datang kepada konselor untuk mendapatkan pertolongan dari masalah
yang dialaminya, tetapi klien ini lebih banyak diam. Setiap kali konselor bertanya
perihal masalah yg dialaminya, ia hanya sekedar duduk dan menatap tanpa
memberikan feedback/umpan balik, hal ini akan mempersulit konselor dalam
mengeksplor masalah klien itu sendiri
2. Tidak serius
Ada klien yang membicarakan berbagai hal dengan ringan dan kelihatannya tidak
mempunyai masalah-masalah.
Contohnya ketika klien membicarakan masalahnya Ia cenderung tersenyum atau
seperti meremehkan masalah yg dialaminya. Mungkin ia setuju bahwa ia memiliki
masalah-masalah yang harus dipecahkan, namun ia tidak mengijinkan konselor
mengeksplorasi lebih jauh. Hal ini yg menghambat proses konseling
3. Berbicara Berlebihan
Terkadang konselor menemukan klien yang berbicara berlebihan, sehingga konselor
tidak banyak mendapat kesempatan untuk memberi jawaban atau
”mengarahkan”.Klien seperti ini biasanya memiliki banyak masalah yang perlu
diselesaikan.
4. Mendebat
Klien seringkali berusaha berdebat dengan konselor atas rencana terapi yang akan
dilakukan bersama klien. Contohnya ketika sesi konseling sedang berlangsung, klien
cenderung beralasan seakan-akan ia tidak merasa bermasalah, dan ia sering menilai
apa yang dikatakan konselor hanya sekedar omong kosong.
5. Intelektualisme
Klien yang memiliki kecerdasan yg tinggi cenderung hanya tertarik pada suatu diskusi
intelektual atas masalah-masalah yang dialaminya. Ia akan menanyakan bahan-bahan
bacaan untuk penelaahan pribadi.
Jadi untuk klien dgn intelektualisme itu diharapkan konselor bisa menghadapi dengan
bijaksana. Karena klien seperti ini biasanya sudah melakukan studi literatur sendiri
terkait permasalahan yang dihadapi sehingga konselor ketika memberi penjelasan atau
solusi dgn klien harus memiliki landasan yang kuat, misal teori dasar yang tepat atau
hasil penelitian yang relevan
6. Menolak bekerja sama
Ada klien yang terus-menerus tidak bersedia atau acuh menyelesaikan komitmen
(tugas hasil konseling) yang dibuatnya bersama konselor. Ia akan setuju terhadap
semua rencana untuk memecahkan masalahnya. Ketika ia meninggalkan konselor, ia
lupa untuk melaksanakan dan mengabaikan begitu saja. Ia juga akan datang terlambat
atau tidak menepati janji setelah menyetujui sendiri untuk melakukan konseling.

Anda mungkin juga menyukai