Teori belajar behavioristik merupakan proses perubahan tingkah laku sebagai akibat
adanya interaksi antara stimulus dengan respons yang menyebabkan siswa mempunyai
pengalaman baru. Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa
dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil
interaksi antara stimulus dan respon.
nah jadi, Untuk mengaplikasikan teori ini, seorang guru perlu melakukan beberapa
proses, seperti memberikan dorongan supaya muridnya dapat merasakan rasa ingin tahu,
melakukan stimulus guna memperoleh respons siswa, dan melakukan penguatan
(reinforcement. Teori ini berfokus pada pendidik. Jadi, tantangannya adalah guru harus lebih
kreatif dalam menyampaikan suatu materi agar siswa tidak bosan.
Teori ini lebih menekankan kepada proses belajar daripada hasil belajar. Teori belajar
kognitif tidak hanya melibatkan hubungan antara stimulus dan respons tetapi juga melibatkan
proses berpikir yang sangat kompleks. Menurut psikologi kognitif, belajar dipandang sebagai
usaha untuk mengerti sesuatu. Usaha itu dilakukan secara aktif oleh siswa itu sendiri.
Keaktifan itu dapat berupa mencari pengalaman, mencari informasi, mencermati lingkungan,
mempraktekkan sesuatu untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
1. Pembelajaran yang aktif, maksudnya adalah siswa sebagai subjek belajar menjadi faktor
yang paling utama. Siswa dituntut untuk belajar dengan mandiri secara aktif
2. dengan praktek. Yaitu Belajar dengan menerapkan apa yang dipelajari agar siswa
mempunyai pengalaman dalam mengeksplorasi kognitifnya lebih dalam
3. Adanya guru yang memberikan arahan agar siswa tidak melakukan banyak kesalahan
dalam menggunakan kesempatannya untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang
positif
4. Pemberian reinforcement yang berupa hadiah dan hukuman pada siswa. Saat melakukan
hal yang tepat harus diberikan hadiah untuk menguatkan siswa, hadiah tersebut bisa berupa
pujian, dan sebagainya. Dan sebaliknya memberikan hukuman atas kesalahan yang telah
dilakukan agar siswa menyadari dan tidak mengulangi lagi, hukuman tersebut bisa berupa:
teguran, nasehat, dan sebagainya tetapi bukan dalam hukuman yang berarti kekerasan