Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS

PERAWATAN BAYI BARU LAHIR

DOSEN :

Ns.Eko Sari Ajiningtyas,.M.Kes

Di susun oleh :

1. Nur Amalia Husna (19.036)


2. Refani Sugiarti (19.040)

POLITEKNIK YAKPERMAS BANYUMAS


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkait limpahan
Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada
waktunya. Dalam makalah ini kami membahas tentang Persiapan Persalinan.

Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak
untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh
karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang medasar pada makalah ini. Oleh
karena itu, kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun kami. Kritik dari pembaca sangat kami harapakan untuk menyempurnakan makalah

Banyumas, 01 April 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG.............................................................................................................................4.
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................................4
C. TUJUAN............................................................................................................................................4.
BAB II...........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................5
A................................................................................................................Pengertian Bayi Baru Lahir
..........................................................................................................................................................5
B..................................................................................................................... Ciri-ciri Bayi Baru Lahir
..........................................................................................................................................................5
C...........................................................................................................................Klarifikasi Neonatus
..........................................................................................................................................................5
D......................................................................................................Penatalaksanaan Bayi Baru Lahir
..........................................................................................................................................................6
BAB III........................................................................................................................................................11
PENUTUP...................................................................................................................................................11
A. Kesimpulan......................................................................................................................................11
B. Saran...............................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................12
LAMPIRAN.............................................................................................................................................13
1........................................Checklist pendidikan kesehatan tindakan perawatan bayi baru lahir
........................................................................................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bayi baru lahir merupakan individu yang sedang bertumbuh dan baru saja
mengalami trauma kelahiran serta harus dapat melakukan penyesuaian diri dari
kehidupan kehidupan intrauterin ke kehidupan ekstrauterin (Anggraeni 2011)
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai
42 minggu dan berat badan lahir 2500 gram sampai dengan 4000 gram (Anggraeni 2011)
Bayi baru lahir merupakan individu yang sedang bertumbuh dan baru saja
mengalami trauma kelahiran serta harus dapat melakukan penyesuaian diri dari
kehidupan kehidupan intrauterin ke kehidupan ekstrauterin (Anggraeni 2011)

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian bayi baru lahir?
2. Sebutkan ciri-ciri bayi baru lahir?
3. Apa saja klarifikasi neonatus?
4. Sebutkan Penatalaksanaan bayi baru lahir?

C. Tujuan
1. Supaya mahasiswa dapat mengetahui pengertian bayi baru lahir.
2. Agar mahasiswa dapat menyebutkan apa saja ciri-ciri bayi baru lahir.
3. Supaya mahasiswa dapat mengetahui klarifikasi neonates.
4. Agar mahasiswa dapat menyebutkan penatalaksanaan bayi baru lahir.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bayi Baru Lahir


Bayi baru lahir (neonatus) adalah bayi yang berusia 0-28 hari. Bayi baru lahir
adalah bayi berusia satu jam yang lahir pada usia kehamilan 37-42 minggu dan berat
badannya 2.500-4000 gram (Ii, Medis, and Lahir 2010)

B. Ciri-ciri Bayi Baru Lahir


Bayi baru lahir normal mempunyai ciri-ciri berat badan lahir 2500-4000 gram,
umur kehamilan 37-40 minggu, bayi segera menangis, bergerak aktif, kulit kemerahan,
menghisap ASI dengan baik, dan tidak ada cacat bawaan (Ii, Medis, and Lahir 2010)
Bayi baru lahir normal memiliki panjang badan 48-52 cm,lingkar dada 30-38 cm,
lingkar lengan 11-12 cm, frekuensi denyut jantung 120-160 x/menit, pernapasan 40-60
x/menit, lanugo tidak terlihat dan rambut kepala tumbuh sempurna, kuku agak panjang
dan lemas, nilai APGAR >7, refleks-refleks sudah terbentuk dengan baik (rooting,
sucking, morro, grasping), organ genitalia pada bayi laki-laki testis sudah berada pada
skrotum dan penis berlubang, pada bayi perempuan vagina dan uretra berlubang serta
adanya labia minora dan mayora, mekonium sudah keluar dalam 24 jam pertama
berwarna hitam kecoklatan (Ii, Medis, and Lahir 2010)

C. Klarifikasi Neonatus
Bayi baru lahir atau neonatus di bagi dalam beberapa kasifikasi menurut Marmi
(2015) , yaitu :
1) Neonatus menurut masa gestasinya :
a. Kurang bulan (preterm infant) : < 259 hari (37 minggu)
b. Cukup bulan (term infant) : 259-294 hari (37-42 minggu)
c. Lebih bulan (postterm infant) : > 294 hari (42 minggu atau lebih)

5
2) Neonatus menurut berat badan lahir :
a. Berat lahir rendah : < 2500 gram
b. Berat lahir cukup : 2500-4000 gram
c. Berat lahir lebih : > 4000 gram
3)Neonatus menurut berat lahir terhadap masa gestasi (masa gestasi dan ukuran berat
lahir yang sesuai untuk masa kehamilan) :
a) Nenonatus cukup/kurang/lebih bulan (NCB/NKB/NLB)
b) Sesuai/kecil/besar untuk masa kehamilan (SMK/KMK/BMK)

D. Penatalaksanaan Bayi Baru Lahir

Normal Semua bayi diperiksa segera setelah lahir untuk mengetahui apakah
transisi dari kehidupan intrauterine ke ekstrauterine berjalan dengan lancar dan tidak ada
kelainan. Pemeriksaan medis komprehensif dilakukan dalam 24 jam pertama kehidupan.
Pemeriksaan rutin pada bayi baru lahir harus dilakukan, tujuannya untuk mendeteksi
kelainan atau anomali kongenital yang muncul pada setiap kelahiran dalam 10-20 per
1000 kelahiran, pengelolaan lebih lanjut dari setiap kelainan yang terdeteksi pada saat
antenatal, mempertimbangkan masalah potensial terkait riwayat kehamilan ibu dan
kelainan yang diturunkan, dan memberikan promosi kesehatan, terutama pencegahan
terhadap sudden infant death syndrome (SIDS) (Ii, Medis, and Lahir 2010)
Tujuan utama perawatan bayi segera sesudah lahir adalah untuk membersihkan
jalan napas, memotong dan merawat tali pusat, mempertahankan suhu tubuh bayi,
dentifikasi, dan pencegahan infeksi (Ii, Medis, and Lahir 2010) Asuhan bayi baru lahir
meliputi :
1. Pencegahan Infeksi (PI)
2. Penilaian awal untuk memutuskan resusitasi pada bayi
Untuk menilai apakah bayi mengalami asfiksia atau tidak dilakukan penilaian
sepintas setelah seluruh tubuh bayi lahir dengan tiga pertanyaan :
a. Apakah kehamilan cukup bulan?
b. Apakah bayi menangis atau bernapas/tidak megap-megap?
c. Apakah tonus otot bayi baik/bayi bergerak aktif?

6
Jika ada jawaban “tidak” kemungkinan bayi mengalami asfiksia sehingga harus
segera dilakukan resusitasi. Penghisapan lendir pada jalan napas bayi tidak dilakukan
secara rutin.

1) Pemotongan dan perawatan tali pusat


Setelah penilaian sepintas dan tidak ada tanda asfiksia pada bayi, dilakukan
manajemen bayi baru lahir normal dengan mengeringkan bayi mulai dari muka,
kepala, dan bagian tubuh lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan
verniks, kemudian bayi diletakkan di atas dada atau perut ibu. Setelah pemberian
oksitosin pada ibu, lakukan pemotongan tali pusat dengan satu tangan melindungi
perut bayi.
Perawatan tali pusat adalah dengan tidak membungkus tali pusat atau
mengoleskan cairan/bahan apa pun pada tali pusat. Perawatan rutin untuk tali pusat
adalah selalu cuci tangan sebelum memegangnya, menjaga tali pusat tetap kering
dan terpapar udara, membersihkan dengan air, menghindari dengan alkohol karena
menghambat pelepasan tali pusat, dan melipat popok di bawah umbilicus.
2) Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
Setelah bayi lahir dan tali pusat dipotong, segera letakkan bayi tengkurap di
dada ibu, kulit bayi kontak dengan kulit ibu untuk melaksanakan proses IMD
selama 1 jam. Biarkan bayi mencari, menemukan puting, dan mulai menyusu.
Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan IMD dalam waktu 60-90 menit,
menyusu pertama biasanya berlangsung pada menit ke- 45-60 dan berlangsung
selama 10-20 menit dan bayi cukup menyusu dari satu payudara.
Jika bayi belum menemukan puting ibu dalam waktu 1 jam,posisikan bayi
lebih dekat dengan puting ibu dan biarkan kontak kulit dengan kulit selama 30-60
menit berikutnya.
Jika bayi masih belum melakukan IMD dalam waktu 2 jam, lanjutkan
asuhan perawatan neonatal esensial lainnya (menimbang, pemberian vitamin K,
salep mata, serta pemberian gelang pengenal) kemudian dikembalikan lagi kepada
ibu untuk belajar menyusu.

7
3) Pencegahan kehilangan panas melalui tunda mandi selama 24 jam, kontak kulit
bayi dan ibu serta menyelimuti kepala dan tubuh bayi
4) Pemberian salep mata/tetes mata
Pemberian salep atau tetes mata diberikan untuk pencegahan infeksi mata.
Beri bayi salep atau tetes mata antibiotika profilaksis (tetrasiklin 1%, oxytetrasiklin
1% atau antibiotika lain). Pemberian salep atau tetes mata harus tepat 1 jam setelah
kelahiran. Upaya pencegahan infeksi mata tidak efektif jika diberikan lebih dari 1
jam setelah kelahiran.
5) Pencegahan perdarahan melalui penyuntikan vitamin K1 dosis tunggal di paha kiri
Semua bayi baru lahir harus diberi penyuntikan vitamin K1(Phytomenadione) 1 mg
intramuskuler di paha kiri, untuk mencegah perdarahan BBL akibat defisiensi
vitamin yang dapat dialami oleh sebagian bayi baru lahir. Pemberian vitamin K
sebagai profilaksis melawan melawan hemorragic disease of the newborn dapat
diberikan dalam suntikan yang memberikan pencegahan lebih terpercaya, atau
secara oral yang membutuhkan beberapa dosis untuk mengatasi absorbsi yang
bervariasi dan proteksi yang kurang pasti pada bayi. Vitamin K dapat diberikan
dalam waktu 6 jam setelah lahir
6) Pemberian imunisasi Hepatitis B (HB 0) dosis tunggal di paha kanan
Imunisasi Hepatitis B diberikan 1-2 jam di paha kanan setelah penyuntikan
vitamin K1 yang bertujuan untuk mencegah mencegah penularan Hepatitis B
melalui jalur ibu ke bayi yang dapat menimbulkan kerusakan hati.
7) Asuhan bayi baru lahir di fasilitas kesehatan untuk Pastikan bayi tetap hangat dan
jangan mandikan bayi hingga 24 jam setelah persalinan. Jaga kontak kulit antara
ibu dan bayi serta tutupi kepala bayi dengan topi. untuk Tanyakan pada ibu dan
atau keluarga tentang masalah kesehatan pada ibu:
• Keluhan tentang bayinya
•Penyakit ibu yang mungkin berdampak pada bayi (TBC,demam saat
persalinan,KPD >18 jam,hepatitis B atau C,siphilis,HIV/ AIDS,penggunaan obat).
• Cara,waktu,tempat bersalin dan tindakan yang diberikan pada bayi jika ada.
• Warna air ketuban
• Riwayat bayibuang air kecil dan besar

8
• Frekuensi bayi menyusu dan kemampuan menghisap untuk lakukan
pemeriksaan fisik dengan prinsip sebagai berikut.
•Pemeriksaan dilakukan dalam keadaan bayi tenang (tidak menangis)
•Pemeriksaan tidak harus berurutan, dahulukan menilai pernapasan
dan tarikan dinding dada bawah, denyut jantung serta perut (Rujukan, n.d.)

1) Catat seluruh hasil pemeriksaan.Bila terdapat kelainan, lakukan rujukan sesuai pedoman
MTBS (lihat Buku Saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial Kementerian Kesehatan
RI)
2) Berikan ibu nasihat merawat tali pusat bayi dengan benar:
• Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan perawatan tali pusat.
• Jangan membungkus punting tali pusat atau mengoleskan cairan atau bahan
apapun ke puntung tali pusat. Nasihatkan hal ini juga kepada ibu dan keluarganya.
• Mengoleskan alcohol atau povidon yodium masih diperkenankan apabila
terdapat tanda infeksi, tetapi tidak dikompreskan karena menyebabkan tali pusat
basah atau lembab.
• Sebelum meninggalkan bayi,lipat popok di bawah puntung tali pusat.
• Luka tali pusat harus dijaga tetap kering dan bersih,sampai sisa tali pusat
mengering dan terlepas sendiri.
• Jika puntung tali pusat kotor,bersihkan (hati-hati) dengan air DTT dan sabun dan
segera keringkan secara seksama dengan menggunakan kain bersih.
• Perhatikan tanda-tanda infeksi tali pusat: kemerahan pada kulit sekitar tali
pusat,tampak nanah atau berbau. Jika terdapat tanda infeksi, nasihati ibu untuk
membawa bayinya ke fasilitas kesehatan. Jika tetes mata antibiotik profilaksis
belum diberikan, berikan sebelum 12 jam setelah persalinan
3) Jika tetes mata antibiotik profilaksis belum diberikan, berikan sebelum 12 jam setelah
persalinan.

9
10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Bayi baru lahir merupakan individu yang sedang bertumbuh dan baru saja
mengalami trauma kelahiran serta harus dapat melakukan penyesuaian diri dari
kehidupan kehidupan intrauterin ke kehidupan ekstrauterin. Bayi baru lahir normal
mempunyai ciri-ciri berat badan lahir 2500-4000 gram, umur kehamilan 37-40 minggu,
bayi segera menangis, bergerak aktif, kulit kemerahan, menghisap ASI dengan baik, dan
tidak ada cacat bawaan.
Bayi baru lahir atau neonatus di bagi dalam beberapa kasifikasi menurut Marmi
(2015) , yaitu Neonatus menurut masa gestasinya , Neonatus menurut berat badan
lahir ,Neonatus menurut berat lahir terhadap masa gestasi (masa gestasi dan ukuran berat
lahir yang sesuai untuk masa kehamilan)

B. Saran
Kami selaku penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kesalahan dan
jauh dari kata sempurna,kami akan memperbaiki makalah ini dengan berpedoman pada
banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.

11
DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, Dini. 2011. “Asuha Pada Bayi Baru Lahir,” 7–33.

Ii, B A B, A Teori Medis, and Bayi Baru Lahir. 2010. “Materi Penurunan,” 6–34.
Rujukan, Dasar D A N. n.d. “L Algoritma.” Buku Saku.

12
LAMPIRAN

POLITEKNIK YAKPERMAS BANYUMAS


Jl. Raya JompoKulon, Sokaraja, Banyumas 53181
Telp. / Fax. (0281) 659681

Checklist pendidikan kesehatan tindakan Perawatan bayi baru lahir

PETUNJUK :
Berikan nilai kinerja disetiap yang diamati dengan menggunakan skala penilaian sebagai
berikut :
0 : Tidak dikerjakan (langkah/ kegiatan yang seharusnya dilakukan tidak dilakukan).
Mampu dan cukup trampil (langkah/prosedur dilakukan dengan baik dan benar serta
1 : urutan sesuai, tetapi kemajuan langkah demi langkah belum dilakukan dengan
efisien).
Mahir/sangat trampil (langkah prosedur dilakukan dengan baik, benar dan urutan
2 : sesuai, serta waktu yang digunakan pada setiap langkah efisien).

PERAWATAN BAYI BARU LAHIR

NO PENANGANAN BAYI BARU PENILAIAN


. LAHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

A. PERSIAPAN ALAT :

1. pantom bayi
2.selimut
3.penutup kepala
4.perlak
5.pengalas
6.bedong
7.timbangan bayi
8.pengukur panjang bayi
9.lila

13
10.tetes mata/salep mata
11.spet
12.termometer
13.com
14.handsanitizer/sabun cuci tangan

B. FASE ORIENTASI :

1. Memberikan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan dilakukannya
tindakan
4.menjelaskan langkah prosedur
5.menanyakan kesiapan
6.mencuci tangan
C. FASE KERJA :

1. Lakukan penilaian (selintas) :


a. Apakah bayi menangis kuat
dan/atau bernapas tanpa
kesulitan ?
b. Apakah bayi bergerak dengan
aktif ?.
Jika bayi tidak menangis, tidak
bernapas atau megap-megap
lakukan langkah resusitasi (lanjut
kelangkah-langkah resusitasi pada
bayi baru lahir).

2. Keringkan tubuh bayi

Keringkan bayi mulai dari muka,


kepala, dan bagian tubuh lainnya
kecuali bagian tangan tanpa
membersihkan verniks.Ganti handuk
basah dengan handuk/kain yang
kering. Biarkan bayi di atas perut ibu.

3.potong tali pusat


Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit
tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm
dari pusat bayi. Mendorong isi tali
pusat pada 2 cm distal dari klem
pertama.
-Pemotongan dan pengikatan tali pusat
 Dengan satu tangan, pegang tali
pusat yang telah dijepit (lindungi

14
perut bayi), dan lakukan
pengguntingan tali pusat diantara 2
klem tersebut.
 Ikat tali pusat dengan benang DTT
atau steril pada satu sisi kemudian
melingkarkan kembali benang
tersebut dan mengikatnya dengan
simpul kunci pada sisi lainnya.
 Lepaskan klem dan masukkan dalam
wadah yang telah disediakan.

4.IMD (Inisiasi Menyusu Dini)


Letakkan bayi agar ada kontak kulit
antara ibu dan bayi.
Letakkan bayi tengkurep di dada ibu.
Luruskan bahu bayi sehingga bayi
menempel didada/perut ibu. Usahakan
kepala bayi berada diantara payudara
ibu dengan posisi lebih rendah dari
putting payudara ibu.

5. jaga kehangatan
Selimuti ibu dan bayi dengan kain
hangat dan pasang topi di kepala bayi.

6. pemeriksaan fisik dan pengukuran


antropometri
Biarkan bayi tetap melakukan kontak
kulit ke kulit di dada ibu paling sedikit
satu jam.
a. Sebagian besar bayi akan berhasil
melakukan IMD dalam waktu 30 –
60 menit. Menyusu pertama
biasanya berlangsung sekitar 10 –
15 menit. Menyusu pertama
biasanya belangsung 10-15 menit.
Bayi cukup menyusu dari satu
payudara.
b. Biarkan bayi berada didada ibu
selama satu jam walaupun bayi
sudah berhasil menyusu.

7.Setelah satu jam pemberian vitamin


K1, berikan suntikan imunisasi hepatitis
B di paha kanan antero lateral.
 Letakkan bayi di dalam jangkauan
ibu agar sewaktu-waktu bisa

15
disusukan.
 Letakkan kembali bayi pada dada
ibu bila bayi belum berhasil
menyusu didalam 1 jam pertama
dan biarkan sampai bayi berhasil
menyusu.

D. FASE TERMINASI
1.melakukan evaluasi
2. merapikan alat
3.cuci tangan

PEMERIKSAAN FISIK NEONATUS

NO LANGKAH/TUGAS PENILAIAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
0

A. Persiapan Alat :
1. Stetoskop
2. Jam tangan
3. Termometer aksila
4. Timbangan bayi & pengalas
5. Selimut bayi
6. Pakaian bayi
7. Pengukur panjang badan.
8. Pita pengukur/metlin
9. Lila
10. Tissue
11. Bengkok
12. Pen Light
13. Larutan pembersih termometer
14. Baki & pengalas
15. Sarung tangan steril
16. Tempat tidur bersih dan hangat
17. Lampu
18. Tempat alat tenun kotor
B. Persiapan Pasien :
1. Jelaskan prosedur dan tujuan
pemeriksaan pada ibu bayi
2. Keringkan bayi & tempatkan
ditempat yang bersih
C. Persiapan Petugas :
1. Perawat cuci tangan.

16
2. Gunakan handscoon
D. Pemeriksaan fisik yang dilakukan :
1.Lihat postur,tonus dan aktivitas
2.lihat kulit : Berwarna merah
muda,tanpa adanya kemerahan atau
bisul
3. Hitung pernafasan dan lihat
tarikan dinding dada bawah ketika
bayi sedang tidak menangis
4. Hitung denyut jantung dengan
meletakkan stetoskop di dada kiri
setinggi apeks kordis
5. Lakukan pengukuran suhu ketiak
dengan termometer
6. Lihat dan raba bagian kepala
7. lihat mata
8. Lihat bagian dalam mulut
masukkan satu jari yang
menggunakan sarung tangan ke
dalam mulut,raba langir-langit
9. Lihat dan raba perut
Lihat tali pusat
10. Lihat punggung dan raba tulang
belakang
11. Lihat ekstremitas
12. Lihat lubang anus
hindari memasukkan alat atau jari
dalam memeriksa anus, tanyakan
pada ibu apakah bayi sudah buang
air besar

13. Lihat dan raba alat kelamin luar


tanyakan pada ibu apakah bayi

17
sudah buang air kecil

14. Timbang bayi


timbang bayi dengan menggunakan
selimut,hasil dikurangi selimut
15. Mengukur panjang dan lingkar
kepala bayi
16. Menilai cara menyusui,minta
ibu untuk menyusui bayinya

a. Pemeriksaan Lanjutan
Keadaan Umum
1. Memeriksa keadaan kulit
termasuk Mongolian spot
2. Memeriksa keaktifan bayi :
posisi, kesimetrisan.
3. Observasi tangisan bayi :
melengking, lemah merintih.
4. Mengamati wajah bayi.
5. Menilai keadan gizi
6. Mengidentifikasi maturitas
bayi
7. Mengukur suhu tubuh, Nadi,
RR

b. Pemeriksaan sistematis
1. Kulit verniks, edema, lanugo,
petekie, tugor ekimosis
2. Kepala dan leher moulage,
UUB & UUK, kaput, cepal,
enencefali, mikrocefal, muka,
mata, telinga, hidung, mulut,
leher.
3. Dada : inspeksi, palpasi,
auskultasi
4. Abdomen
5. Tali pusat : omfalokel,
omfalitis
6. Genetalia eksterna
7. Anus
8. Tulang belakang : scoliosis,
spina bifida
9. Ekstrimitas : pergerakan,
jumlah
10. Pemeriksaan antropometri

18
11. Reflek moro, plantar reflek &
grasp reflek, sucking reflek
rooting reflek.

PENGUKURAN ANTROPOMETRI
NO LANGKAH/TUGAS PENILAIAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

A. Persiapan Alat Dan Bahan :


1. Timbangan berat badan untuk bayi
(dalam posisi nol)
2. Pengukuran (metlin, pengukuran
LD/LK)
3. Lila
4. Jangka panggul
5. Alas timbangan
6. Baju bayi lengkap
7. Tempat alat tenun kotor
B. Persiapan pasien :
1. Menjelaskan prosedur pemeriksaan
dan tujuan pemeriksaan
2. Membawa bayi ke meja periksa

C. Pelaksanaan :
12. Melepas baju bayi
13. Meletakkan bayi diatas timbangan
dengan hati-hati
14. Membaca angka yang ditunjukkan
oleh timbangan
15. Mengangkat bayi dari timbangan
keatas meja periksa
16. Mengukur panjang badan bayi
dengan penggaris pengukur/metlin
dan membaca hasilnya.
17. Mengukur Lingkar Lengan bayi
18. Mengukur lingkar dada bayi dengan
pengukuran dan membaca hasilnya
19. Memakaikan baju bersih

19
20. Melakukan pengukuran lingkar
kepala dan membaca hasilnya :
a. Lingkaran sedang kepala
(circumferential FO)
21. Merapikan bayi
22. Membereskan alat
23. Cuci tangan
24. Memberitahu hasil pemeriksaan
kepada ibu bayi
24.Melakukan pencatatan dan pelaporan

20

Anda mungkin juga menyukai