Anda di halaman 1dari 42

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY.

E
DI PUSKESMAS RAWAMERTA DESA SUKAMERTA
KECAMATAN RAWAMERTA KABUPATEN KARAWANG
TAHUN 2018
LAPORAN KOMPREHENSIF PKK I
Diajukan untuk memenuhi persyaratan penyelesaian
Praktik Klinik Kebidanan ( PKK ) I

Oleh :
Uswatun Hasanah Rowi
1710630100058

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI DIII KEBIDANAN
TAHUN 2018
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Laporan Komprehensif PKK I dengan judul “Asuhan Kebidanan Komprehensif

Pada Ny. E Di Puskesmas Rawamerta Desa Sukamerta Kecamatan

Rawamerta Kabupaten Karawang Tahun 2018”.

Dalam melakukan asuhan kebidanan ini, penulis menyadari dengan segala

kekurangan dan keterbatasan yang ada, penulis banyak mendapat masukan,

pengarahan, bimbingan dan bantuan yang sangat berharga dari berbagai pihak, oleh

karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada

yang terhormat :

1. Prof. Dr. H. Moh. Wahyudin Zarkasyi, SE.,MS,AK.,CPA. Selaku Rektor

Universitas Singaperbangsa Karawang.

2. Ibu Sri Rahayu, S.SiT., MARS Selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Singaperbangsa Karawang.

3. Ibu Irma Yanti, S.SiT., M.Kes Selaku Koordinator Program Studi Kebidanan

Universitas Singaperbangsa Karawang.

4. Ibu Lilis Suryani,SST,.MKM Selaku dosen pembimbing lahan praktek PKK

I yang telah banyak memberikan kritik dan saran serta masukkan yang

bermanfaat bagi penulis.

5. Ibu Astri Nurdiana M.Keb Selaku pembimbing Akademik yang telah

memberikan arahan, bimbingan, dan kesabaran selama membimbing penulis

dalam penyusunan laporan komprehensif.

ii
6. Ibu Sri Sumiati Amd.keb Selaku Pembimbing Lahan yang telah memberikan

izin kepada penulis untuk melakukan asuhan kebidanan serta membantu dan

memberi masukan kepada penulis.

7. Seluruh Dosen dan Staff program Studi Kebidanan Universitas

Singaperbangsa Karawang yang turut membantu dalam proses penyusunan

laporan.

8. Ny. E dan seluruh keluarga yang telah terbuka dan bersedia untuk menerima

Asuhan Kebidanan Komprehensif yang dilakukan oleh penulis.

9. Kepada rekan-rekan mahasiswi Program Studi D III Kebidanan UNSIKA

Angkatan ke-XIII yang telah banyak membantu dalam proses penyusunan

Laporan Komprehensif ini.

Penulis menyadari penyusunan Laporan Komprehensif PKK I masih jauh dari

kata sempurna. Maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari para

pembaca yang bersifat membangun. Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat

bermanfaat bagi mahasiswi atau pun para pembaca dan atas partisipasi dari semua

pihak penulis ucapkan terimakasih.

Karawang, Desember 2018

Penulis

iii
DAFTAR ISI

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY. E……………….............1


LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2. TujuanPenulisan ....................................................................................... 3
1.3. Manfaat Penulisan .................................................................................... 4
1.4. Gambaran kasus ....................................................................................... 4
1.5. Waktu Dan Tempat Pemeriksaan oleh penulis ......................................... 5
BAB II TINJAUAN TEORI ................................................................................ 6
2.1. Kehamilan
2.1.1 Pemantauan Khusus Trimester ................................................................. 7
2.1.2 Periode kehamilan .................................................................................... 8
2.1.3 Asuhan Standar Serta Manajemen Kebidanan Pada Kehamilan ............ 10
2.1.4 Cara Menentukan Umur kehamilan dan Taksiran Persalinan……..…...13
2.1.5 Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil…………………………………….15
2.1.6 Tinjauan Asuhan kebidanan ................................................................... 18
BAB III PERKEMBANGAN KASUS KEHAMILAN .................................... 20
BAB IV PEMBAHASAN................................................................................... 27
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 29
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 29
3.2 Saran ....................................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA………………………………...…………………….........31

iv
DAFTAR LAMPIRAN

1. Informed Consent

2. Buku KIA

3. Dokumentasi

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) merupakan suatu
indikator penting untuk menilai tingkat kesejahteraan pada suatu negara dan status
kesehatan masyarakat. Bila AKI masih tinggi berarti menunjukkan sistem
pelayanan obstetrik di negara tersebut masih buruk, sehingga memerlukan
perbaikan. Penyebab AKB sebagian besar berkaitan dengan status kesehatan ibu
saat hamil, pengetahuan ibu dan keluarga terhadap pentingnya pemeriksaan
kehamilan dan peranan tenaga kesehatan serta ketersediaan fasilitas kesehatan
(Ambarwati & Rismintari, 2009).
Preeklamsia adalah penyebab paling sering terjadi pada saat kehamilan yang
menyebabkan seorang ibu hamil meninggal, Sebenarnya memiliki tekanan darah
tinggi saat hamil merupakan hal yang umum terjadi, namun bisa juga berubah fatal.
Tekanan darah tinggi yang tidak ditangani dengan baik saat hamil dapat berubah
menjadi masalah serius, yakni preeklamsia. Preeklamsia adalah kondisi tekanan
darah tinggi disertai rusaknya organ pada tubuh dan ditemukannya protein dalam
urine. Biasanya kondisi ini terjadi setelah lima bulan kehamilan. Kamu lebih
berisiko mengalami preeklamsia jika baru pertama kali hamil, mengandung saat
berusia di bawah 20 tahun atau di atas 40 tahun, kelebihan berat badan, ada keluarga
yang mengalami tekanan darah tinggi saat hamil, mengandung bayi kembar atau
memiliki riwayat penyakit kronis (tekanan darah tinggi, masalah ginjal, atau
diabetes).
Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kemungkinan
terjadinya preeklamsia, di antaranya adalah mengontrol berat badan jagalah berat
badan Anda agar stabil dan tetap dalam batas normal sejak sebelum hamil dengan
memperhatikan Indeks Massa Tubuh / Body Mass Index (BMI). Obesitas atau berat
badan berlebih dapat memengaruhi keseimbangan hormon dan metabolisme tubuh
Anda, yang pada akhirnya dapat meningkatkan resiko terjadinya preeklamsia.
Menjaga Asupan Makanan adalah hal yang penting untuk membatasi asupan garam

1
2

dan mendapat cukup asupan kalium dari makanan sehari-hari. Hal ini dapat
mengurangi risiko Anda mengalami peningkatan tekanan darah, baik sebelum
kehamilan maupun saat kehamilan. Konsumsilah buah-buahan dan sayuran yang
kaya akan nutrisi. Asupan vitamin, mineral, dan antioksidan juga penting untuk
kehamilan yang sehat. Hindari makanan dalam kemasan, makanan berkadar gula
tinggi, makanan berpengawet, dan makanan yang digoreng. Batasi juga konsumsi
makanan dengan kadar protein tinggi. Mencegah Dehidrasi & Kelelahan cukupkan
asupan air Anda setiap hari minimal 8 gelas. Hal ini juga membantu dalam menjaga
keseimbangan kadar garam di dalam tubuh. Pastikan Anda memiliki waktu tidur
yang cukup, minimal 7-8 jam setiap malam. Ibu hamil membutuhkan waktu tidur
yang lebih banyak agar tubuh bisa diistirahatkan dan mengurangi stres. Saat tidur
posisikan kaki lebih tinggi dari badan untuk memperlancar aliran darah dalam tubuh
Anda. Olahraga secara teratur selama kehamilan sangat membantu menjaga
kesehatan Anda, termasuk membantu dalam mengontrol berat badan dan
mengurangi stres. Selain itu, olahraga juga dapat mengurangi risiko terjadinya
komplikasi dalam kehamilan, termasuk preeklamsia. Dan yang terakhir ibu hamil
wajib kontrol teratur ke dokter tidak hanya saat Anda sudah hamil, tetapi dimulai
sejak Anda mempersiapkan kehamilan. Dengan melakukan hal tersebut, Anda
dapat menghindari beberapa faktor penyebab timbulnya preeklamsia. Dokter
mungkin juga akan memberikan suplemen kalsium dan obat aspirin dalam dosis
rendah untuk mengurangi resiko terjadinya preeklamsia. Untuk menghindari hal-
hal buruk menimpa pada saat hamil, maka pada saat hamil disarankan untuk rutin
memeriksakan diri ke dokter sebelum dan selama kehamilan. Hal ini bertujuan
untuk mendeteksi masalah kesehatan apa yang kamu derita sebelum hamil, agar
bisa ditangani dengan baik dan tidak memburuk selama kehamilan. Atau jika kamu
memiliki riwayat penyakit, katakan kepada dokter agar dia bisa merekomendasikan
perawatan yang tepat untukmu.
Upaya pemerintah di Karawang yang diterapkan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Karawang, diantaranya adalah program proses persalinan, pihaknya
telah mengembangkan program Sistem Informasi Jaringan Rujukan dan
3

Komunikasi (Expanding Maternal and Neonatal Survival atau disingkat (SI JARI
EMAS) (Koran karawang, 2015).
Jumlah kematian ibu dan jumlah kematian bayi di Poned puskesmas
rawamerta Desa Sukamerta kecamatan rawamerta Kabupaten Karawang Tahun
2018, tidak ada kasus kematian ibu atau pun kematian bayi (Laporan catatan di
poned rawamerta).
Berdasarkan latar belakang diatas, selain memenuhi salah satu persyaratan
dari pendidikan, penulis mengambil judul tersebut karena ingin mendeteksi
masalah dan mengaplikasikan manajemen asuhan kebidanan pada Ny. E yang
dimulai pada masa kehamilan, dalam bentuk laporan komprehensif dengan judul
Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny. E di Puskesmas Rawamerta Desa
Sukamerta Kecamatan Rawamerta Kabupaten Karawang Tahun 2018.
1.2. TujuanPenulisan
1.2.1. Tujuan umum
Penulis mampu memberikan Asuhan Kebidanan Kehamilan pada Ny. E di
Poned Puskesmas Rawamerta Desa Sukamerta Kecamatan Rawamerta Kabupaten
Karawang 2018. Dengan alur fikir 7 langkah varney dan mampu
mendokumentasikan dalam bentuk SOAP.
1.2.2. Tujuan khusus
1. Penulis mampu melakukan pengkajian data subjektif dan objektif pada Ny. E
di Poned Puskesmas Rawamerta Desa Sukamerta Kecamatan Rawamerta
Kabupaten Karawang Tahun 2018.
2. Penulis mampu menginterpretasikan data dasar pada Ny. E di Poned
Puskesmas Rawamerta Desa Sukamerta Kecamatan Rawamerta Kabupaten
Karawang Tahun 2018.
3. Penulis mampu mengidentifikasi diagnosa dan masalah potensial pada pada
Ny. E di Poned Puskesmas Rawamerta Desa Sukamerta Kecamatan
Rawamerta Kabupaten Karawang Tahun 2018.
4. Penulis mampu mengidentifikasi kebutuhan tindakan segera pada pada Ny. E
di Poned Puskesmas Rawamerta Desa Sukamerta Kecamatan Rawamerta
Kabupaten Karawang Tahun 2018.
4

5. Penulis mampu merencanakan asuhan kebidanan sesuai dengan kebutuhan


pada Ny. E di Poned Puskesmas Rawamerta Desa Sukamerta Kecamatan
Rawamerta Kabupaten Karawang Tahun 2018.
6. Penulis mampu melaksanakan rencana asuhan kebidanan secara komprehensif
pada pada Ny. E di Poned Puskesmas Rawamerta Desa Sukamerta Kecamatan
Rawamerta Kabupaten Karawang Tahun 2018.
7. Penulis mampu mengevaluasi rencana asuhan kebidanan secara komprehensif
pada Ny. E di Poned Puskesmas Rawamerta Desa Sukamerta Kecamatan
Rawamerta Kabupaten Karawang Tahun 2018.
8. Penulis mampu mendokumentasikan asuhan yang diberikan pada Ny. E di
Poned Puskesmas Rawamerta Desa Sukamerta Kecamatan Rawamerta
Kabupaten Karawang Tahun 2018. dengan menggunakan metode SOAP.
1.3. Manfaat Penulisan
1.3.1. Bagi penulis
Dapat mengaplikasikan teori yang didapat selama perkuliahan pada klien
secara langsung dan berdampak baik untuk kita maupun pasien.
1.3.2. Bagi Klien atau Pasien
Klien atau pasien mendapatkan asuhan kebidanan pada masa kehamilan,
yang sesuai dengan standar pelayanan kebidanan.
1.3.3. Bagi Lahan Praktik
Sebagai acuan untuk dapat mempertahankan mutu pelayanan terutama
dalam memberikan asuhan pelayanan kebidanan secara komprehensif, dan
untuk tenaga kesehatan dapat memberikan ilmu yang dimiliki serta mau
membimbing mahasiswi tentang cara memberikan asuhan yang berkualitas.
1.3.4. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat menjadi pengembangan materi perkuliahan khususnya mengenai
Asuhan Kebidanan pada kehamilan.
1.4. Gambaran kasus
Ny. E umur 34 tahun, hamil anak ketiga dan mengaku pernah keguguran
1kali. Ny. E pernah memeriksakan kehamilannya sebanyak 6 kali. Haid
Pertama Haid Terakhir (HPHT) 15-04-2018, Taksiran Persalinan (TP) 11-01-
5

2019. Keluhan yang di alami selama hamil mual, pusing, sakit pinggang dan
pegal. TTV normal, TT1 dilakukan pada kehamilan yang pertama, TT2
dilakukan pada kehamilan kedua, TT3 dilakukan pada usia kehamilan
16minggu 6hari.
1.5. Waktu Dan Tempat Pemeriksaan oleh penulis
Asuhan kehamilan dilakukan pada Ny.E pada tanggal 01 Desember
2018 di Poned Puskesmas Rawamerta.
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1. Kehamilan
Hamil adalah suatu masa dari mulai terjadinya pembuahan dalam rahim
seorang wanita terhitung sejak hari pertama haid terakhir sampai bayinya
dilahirkan. Kehamilan terjadi ketika seorang wanita melakukan hubungan seksual
pada masa ovulasi atau masa subur (keadaan ketika rahim melepaskan sel telur
matang), dan sperma (air mani) pria pasangannya akan membuahi sel telur matang
wanita tersebut. Telur yang telah dibuahi sperma kemudian akan menempel pada
dinding rahim , lalu tumbuh dan berkembang selama kira-kira 40 minggu (280 hari)
dalam rahim dalam kehamilan normal (Sari, 2013).
Jadi kehamilan adalah pertemuan antara sel sperma dan sel telur yang terjadi
implantasi (pembuahan) dan berkembang di dalam rahim membentuk embrio yang
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 9 bulan.
Adapun seorang wanita dapat mengetahui tanda dugaan kehamilan dan tanda
pasti kehamilan yaitu : Tanda dugaan kehamilan seperti Amnorea, mual dan muntah
(morning sickness), ngidam, payudara tegang, sering miksi (sering BAK)
konstipasi atau obstipasi, pigmentasi kulit, epulis, varises (Manuaba, 2010). Tanda
pasti kehamilan seperti : denyut jantung janin (DJJ) dapat didengar dengan
stetoskop laenec pada minggu ke 17-18 pada orang gemuk, lebih lambat, dengan
stetoskope ultrasonic (Doppler), djj dapat didengar lebih awal lagi sekitar minggu
ke 12. Dan tada pasti lainnya yaitu : palpasi yang harus ditentukan adalah outline
janin. Biasanya menjadi jelas setelah minggu ke-22. Gerakan janin dapat dirasakan
dengan jelas setelah minggu 24 (Yuni kusmiyati, 2013).
Pada saat wanita dinyatakan dirinya hamil maka harus mengetahui perubahan
fisiologis pada wanita hamil baik pada organ dan sistem organnya. Menurut
Mochtar (2011) dan Bobak, Lowdermilk & Jensen (2004) perubahan fisiologis
yang terjadi pada wanita hamil antara lain: Sistem Reproduksi, Sistem sirkulasi
darah, Sistem pernafaaan, Sistem pencernaan, Sistem Integumen, Metabolisme,
Payudara. Adapun perubahan psikologis wanita hamil berdasaarkan usia kehamilan

6
7

trimester pertama ibu membutuhkan adaptasi terhadap perubahan yang terjadi pada
dirinya pada trimester awal kehamilan. Banyak ibu yang merasa kecewa, terjadi
penolakan, kecemasan dan kesedihan. Sering kali pada awal kehamilan banyak ibu
yang mengharapkan untuk tidak hamil. Hampir 80% wanita menolak, gelisah,
depresi dan murung. Sebanyak 15% ibu hamil mengalami gangguan jiwa pada
trimester pertama. Pada wanita hamil banyak mengalami ketakutan dan fantasi
selama kehamilan, khususnya tentang perubahan fisik yang terjadi pada dirinya.
Pada trimester kedua terdapat dua fase perubahan psikologis pada trimester kedua.
Fase pertama yaitu fase prequickening, dimana pada fase ini ibu menganalisis dan
mengevaluasi segala hubungan interpersonal yang telah terjadi. Proses ini akan
menjadi dasar bagaimana calon ibu mengembangkan hubungan dengan anak yang
akan dilahirkan. Proses yang terjadi pada pengevaluasian adalah perubahan
identitas dari penerima kasih sayang (dari ibunya) menjadi pemberi kasih sayang
(persiapan menjadi seorang ibu). Pada trimester kedua, calon ibu sudah dapat
menerima kehamilannya. Fase kedua yaitu fase postquickening yaitu ibu hamil
akan fokus pada kehamilan dan persiapan untuk menyambut lahirnya bayi.
Pergerakan yang dirasakan dapat membantu ibu membangun konsep bahwa
bayinya adalah individu yang terpisah dengannya dan menyebabkan ibu terfokus
pada bayinya. Perubahan psikologi pada trimester ketingga disebut periode
menunggu dan waspada, tidak sabar menunggu kelahiran bayi, merasa khawatir
bayi dapat lahir sewaktu-waktu, khawatir bayi yang dilahirkan tidak normal, mulai
merasa takut akan rasa sakit dan bahaya yang mungkin timbul pada persalinan,
muncul kembali ketidaknyamanan, merasa diri aneh dan jelek, sedih karena akan
berpisah dengan bayi dan kehilangan perhatian sebagai ibu hamil. (Manuaba,
2013).
2.1.1 Pemantauan Khusus Trimester
Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa mengancam
jiwanya. Oleh karena itu, setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali
kunjungan selama peroide antenatal : 1 kali kujungan selama trimester I ( sebelum
minggu ke 14 ), 1 kali kujungan selama trimester II (antara minggu ke 14- 28) dan
8

2 kali kujungan selama trimester III (antara minggu ke 28- 36 dan sesudah minggu
ke 36 sampai lahir) (Asuhan Ibu Hamil, 2009)
Tabel 1.1
Pemantauan Setiap Trimester (Asuhan Ibu Hamil, 2009)
Kunjungan Waktu Informasi Penting
Trimester I Sebelum 1. Membangun hubungan saling percaya antara
minggu ke 14 petugas kesehatan dan ibu hamil
2. Mendeteksi masalah dan penanganannya
3. Melakukan tindakan pencegahan seperti
tetanus neonatorum, kekurangan zat besi.
4. Memulai persiapan kelahiran bayi dan
persiapan untuk menghadapi komplikasi
5. Mendorong prilaku yang sehat (gizi, latihan,
kebersihan, istirahat)
Trimester II Sebelum Sama seperti diatas ditambah kewaspadaan dini
minggu ke 28 mengenai preeklampsi (tanya ibu tentang gejala
Preeklampsi, pantau TD, evaluasi oedema,
periksa untuk mengetahui protein urine).
Trimester III Antara minggu Sama seperti diatas, ditambah deteksi letak bayi
28-36 yang tidak normal atau kondisi lain yang
memerlukan kelahiran dirumah sakit
Trimester III Setelah 36 Sama seperti diatas, ditambah deteksi letak bayi
minggu yang tidak normal, atau kondisi lain yang
memerluka kelahiran dirumah sakit.
Sumber: (Asuhan ibu hamil, 2009)

2.1.2 Periode kehamilan


Periode kehamilan menurut Winkjosastro (2007) dapat dibagi menjadi 3
trimester: Trimester pertama yaitu masa ini merupakan masa embrionik yaitu masa
dari mulai pembuahan dimana terjadi diferensiasi yang cepat dari sel telur yang
telah dibuahi menjadi organisme yang secara anatomi telah berbentuk manusia
9

(masa organogenesis). Panjang fetus usia 8 minggu adalah 2,5 cm. Ciri – ciri yang
terjadi yaitu hidung, telinga, jari – jari, mulai terbentuk dan kepala membungkuk
dada. Umur 12 minggu panjang fetus menjadi 9 cm dan daun telinga lebih jelas,
kelopak mata masih melekat satu sama lain, leher dan alat genetalia eksterna mulai
terbentuk. Masa ini merupakan masa paling rawan karena mordibitas dan mortalitas
pada masa ini paling tinggi. Trimester kedua masa ini di tandai denan mulai
berfungsinya beberapa organ dan janin tumbuh dengan cepat khususnya ukuran
panjang. Panjang janin usia 16 minggu adalah 16 – 18 cm. Perkembangan yang
terjadi adalah genetalia eksterna telah terbentuk dan dapat dikenali serta adanya
kulit merah tipis. Panjang janin usia 20 minggu adalah 25 cm dan kulit yang
terbentuk lebih tebal. Panjang janin usus 24 minggu sekitar 30 – 32 cm, kelopak
mata sudah terpisah, alis, bulu mata, dan kulit sudah ada tetapi kulit masih keriput
karena lemak subkutan sedikit. Trimester ke tiga pertumbuhan janin selama
trimester ke tiga terutama adalah pertumbuhan ukuran, khususnya penambahan
jaringan otot dan lemak subkutan sebagai persiapan kelahiran.Kemajuan kehamilan
dan kesehatan ibu serta tumbu kembang bayi selama kehamilan berlangsung dapat
di pantau melalui antenatal care, sehingga dapat mengenali secara dini adanya
ketidaknormalan dalam kehamilan (Kusmiyati, 2009). Adapun tanda bahaya
kehamilan yang harus diketahui ibu hamil adalah perdarahan pervaginam, sakit
kepala yang hebat, penglihatan kabur, bengkak diwajah dan jari-jari tangan keluar
cairan pervaginam, gerakan janin tidak teraba, nyeri perut bagian bawah
(Kusmiyati, 2010). Adapun kebutuhan pada ibu hamil di saat hamil adalah
Oksigen, Nutrisi, Personal Hygiene, Pakaian, Eliminasi, Seksual, Mobilisasi dan
Body Mekanik. Ibu hamilpun harus mengetahui ketidaknyamanan pada kehamilan
pada trimester pertama seperti sering buang air kecil, Mual muntah yang berlebihan
(Hiperemesis Gravidarum), Keputihan yang banyak. Dan pada saat trimester ke dua
ketudaknyamanan yang terjadi Edema pada kaki,tangan dan wajah, Tampak garis-
garis diperut biasanya terasa gatal, Konstipasi (sembelit), Kram pada kaki. Dan
pada trimester ketiga ketidaknyamanan yang ibu hamil rasakan seperti, Edema,
Sering BAK.
10

2.1.3 Asuhan Standar Serta Manajemen Kebidanan Pada Kehamilan


Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama
kehamilan : 1 kali pada trimester pertama, 1 kali pada trimester kedua dan 2 kali
pada trimester ketiga. Menurut Depkes RI, 2009 10 Standar yang dilakukan
oleh bidan/tenaga kesehatan yaitu 10 T:
Pertama adalah timbang berat badan dan pengukuran tinggi badan Berat
badan yang normal selama kehamilan 11,5-16 kg, ukuran normal tinggi badan
ibu hamil ≥145 cm. Menurut Mukyanto KC 2016, umumnya berat badan yang
berada dibawah normal disebabkan oleh kurangnya asupan makanan, nafsu
makan yang kurang biasanya disebabkan oleh berbagai hal seperti dalam
keadaan sedang sakit, stres atau depresi, mengkonsumsi obat-obatan tertentu,
kurangnya vitamin dan mineral serta aktvitas harian yang terlalu padat. Untuk
menghitung kenaikan berat badan ibu hamil yang ideal adalah dengan
mengetahui terlebih dahulu BMI-nya, dengan rumus :
BMI=Berat Badan Sebelum Hamil (kg)
Tinggi Badan (m) X Tinggi badan (m)
Tabel 1.2
Indeks Masa Tubuh
Nilai IMT Kategori berat badan Total peningkatan BB yang
diharapkan pada ibu
hamil
>30 Kegemukan 6-9 kg
25-29,9 Berlebihan 6-11 kg
18,5-24,9 Ideal 11-15 kg
<18,5 Kurang 12-18 kg
Sumber : (Susanti, emi 2013)

Kedua adalah Ukur berat badan : Bidan harus mendeteksi secara dini setiap
kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali tanda-tanda serta gejala
preeklampsia, serta mengambil tindakan yang tepat. Tekanan darah yang
11

normal 110/80 – 140/90 mmHg, bila melebihi dari 140/90 mmHg perlu
diwaspadai adanya preeklampsia.
Ketiga adalah Ukur tinggu fundus uteri : Apabila usia kehamilan dibawah
24 minggu pengukuran dilakukan dengan jari, tetapi apabila kehamilan diatas
24 minggu memakai pengukuran mc Donald.

Tabel 1.3
Perubahan TFU dalam Kehamilan
No. Tinggi Fundus Tinggi Fundus Uteri (Leopold) Umur Kehamilan
Uteri (cm) (minggu)
1 12 3 jari atas simfisis 12
2 16 Pertengahan pusat dan simfisis 16
3 20 3 jari bawah pusat 20
4 24 Sepusat 24
5 28 3 jari atas pusat 28
6 32 Pertengahan pusat danprocessus 32
xifoideus (px)
7 36 1-2 jari bawah px 36
8 40 2-3 jari bawah px 40
Sumber: Sarwono, 2010; Walyani, 2015

Keempat adalah : Pemberian imunisasi Tetanus Toksoid Imunisasi Tetanus


Toksoid adalah proses untuk membangun kekebalan sebagai upaya
pencegahan terhadap infeksi tetanus (Idanati, 2005). Vaksin Tetanus yaitu
toksin kuman tetanus yang telah dilemahkan dan kemudian dimurnikan
(Setiawan, 2006). Ibu hamil adalah ibu yang mengandung mulai trimester I s/d
trismester III (Dinkes Jateng, 2005).
12

Tabel 1.4
Pemberian Imunisasi TT (Tetanus Toxoid)
Antigen Interval Lama % perlindungan
(selang waktu perlindungannya
minimal)
TT1 Pada kunjungan - -
antenatal pertama
TT2 4 minggu setelah TT1 3 tahun 80
TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun 95
TT4 1 tahun setelah TT3 10 tahun 99
TT5 1 tahun setelah TT4 25Tahun/seumur hidup 99
Sumber: (Kusmiyati, 2010)

Manfaat Imunisasti TT bagi ibu hamil, yaitu : 1. Melindungi bayi yang


baru lahir dari tetanus neonatorum (BKKBN, 2005; Chin, 2000), 2.
Melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka (Depkes RI,
2000). Dosis pemberian imunisasi TT untuk ibu hamil diberikan 2 kali
(BKKBN, 2005; Saifuddin dkk, 2001), dengan dosis 0,5 cc di injeksikan
intramuskuler/subkutan dalam (Depkes RI, 2000).
Ke lima adalah Pemberian tablet zat besi (minimal 90 tablet selama hamil).
Kebutuhan zat besi pada wanita hamil yaitu rata-rata mendekati 800 mg.
Kebutuhan ini terdiri dari, sekitar 300 mg diperlukan untuk janin dan plasenta
serta 500 mg lagi digunakan untuk meningkatkan massa haemoglobin
maternal. Kurang lebih 200 mg lebih akan dieksresikan lewat usus, urin dan
kulit. Makanan ibu hamil setiap 100 kalori akan menghasilkan sekitar 8–10 mg
zat besi. Perhitungan makan 3 kali dengan 2500 kalori akan menghasilkan
sekitar 20–25 mg zat besi perhari. Selama kehamilan dengan perhitungan 288
hari, ibu hamil akan menghasilkan zat besi sebanyak 100 mg sehingga
kebutuhan zat besi masih kekurangan untuk wanita hamil (Manuaba: 2012).
13

Ke enam adalah Tes terhadap penyakit menular seksual (PMS)


Ketujuh adalah Tetapkan status gizi
Ke delapan adalah Tentukan presentasi janin dan hitung DJJ
Ke Sembilan adalah Temu wicara (konseling dan pemecahan masalah)
Tatalaksana kasus.
2.1.4 Cara Menentukan Umur Kehamilan dan Taksiran Persalinan
Menurut Wiknjosastro (2006, p.171) Umur hamil dapat ditentukan dengan:
1. Rumus Naegle
Rumus Naegle untuk menentukan hari perkiraan lahir (HPL, EDC=
Expected Date of Confinement). Rumus ini terutama berlaku untuk
wanita dengan siklus 28 hari sehingga ovulasi terjadi pada hari ke
14.Rumus Naegle memperhitungkan umur kehamilan berlangsung
selama 288 hari.Perhitungan kasarnya dapat dipakai dengan menentukan
hari pertama haid dan ditambah 288 hari, sehingga perkiraan kelahiran
dapat ditetapkan. Rumus Naegle selain dapat menghitung usia
kehamilan, rumus ini juga dapat digunakan untuk mengetahui taksiran
persalinan (TP). Untuk mengetahui TP, rumusnya adalah hari haid
pertama ditambah 7 (tujuh) dan bulannya dikurang 3 (tiga) dan tahun
ditambah 1 (satu). Sedangkan untuk bulan yang tidak bisa dikurangi 3
seperti Januari, Februari, dan Maret maka bulannya ditambah 9, tetapi
pada tahun tidak ditambah 1 (satu)
2. Gerakan pertama fetus
Gerakan pertama fetus dapat dirasakan pada umur kehamilan 16
minggu.
3. Palpasi abdomen
a. Rumus Bartholomew
Antara simpisis pubis dan pusat dibagi menjadi 4 bagian yang
sama, maka tiap bagian menunjukkan penambahan 1 bulan. Fundus
uteri teraba tepat di simpisis umur kehamilan 2 bulan (8
minggu).Antara pusat sampai prosesus xifoideus dibagi menjadai 4
bagian dan tiap bagian menunjukkan kenaikan 1 bulan. Tinggi fundus
14

uteri pada umur kehamilan 40 minggu (bulan ke-10) kurang lebih


sama dengan umur kehamilan 32 minggu (bulan ke-8).
b. Rumus Mc Donald
Fundus uteri diukur dengan pita. Tinggi fundus dikalikan 2 dan
dibagi 7 memberikan umur kehamilan dalam bulan obstetrik dan bila
dikalikan 8 dan dibagi 7 memberikan umur kehamilan dalam minggu.
c. Palpasi Leopold
Palpasi leopold merupakan teknik pemeriksaan pada perut ibu
bayi untuk menentukan posisi dan letak janin dengan melakukan
palpasi abdomen. Palpasileopold terdiri dari 4 langkah yaitu:
- Leopold I : Leopold I bertujuan untuk mengetahui letak fundus
uteri dan bagian lain yang terdapat pada bagian fundus uteri
- Leopold II : Leopold II bertujuan untuk menentukan punggung dan
bagian kecil janin di sepanjang sisi maternal
- Leopold III : Leopold III bertujuan untuk membedakan bagian
persentasi dari janin dan sudah masuk dalam pintu panggul
- Leopold IV : Leopold IV bertujuan untuk meyakinkan hasil yang
ditemukan pada pemeriksaanLeopold III dan untuk mengetahui
sejauh mana bagian presentasi sudah masuk pintu atas panggul
Memberikan informasi tentang bagian presentasi: bokong atau
kepala, sikap/attitude (fleksi atau ekstensi), dan station (penurunan
bagian presentasi)
Menilai penurunan kepala janin dapat dilakukan dengan
pemeriksaan dalam bila ibu sudah inpartu tapi bila dalam
pemeriksaan kehamilan dapat dilakukan dengan periksa luar yaitu
dengan perlimaan. Bagian atas simfisis adalah proporsi yang belum
masuk pintu atas panggul dan sisanya (tidak teraba) menunjukan
sejauh mana bagian terbawah janin telah masuk ke dalam rongga
panggul. Penurunan bagian terbawah dengan metode lima jari
(perlimaan) adalah :
- 5/5 : jika bagian terbawah janin seluruhnya teraba di atas simfisis
15

- 4/5 : jika sebagian (1/5) bagian terbawah janin telah memasuki


pintu atas panggul
- 3/5 : jika sebagian (1/5) bagian terbawah janin telah memasuki
rongga panggul
- 2/5 : Jika hanya sebagian dari bagian terbawah janin masih berada
di atas simfisis dan (3/5) bagian telah turun melewati bidang tengah
rongga panggul (tidak dapat digerakkan)
- 1/5 : Jika hanya 1 dari 5 jari masih dapat meraba bagian terbawah
janin yang berada diatas simfisis dan 4/5 bagian telah masuk ke
dalam rongga panggul
- 0/5 : Jika hanya bagian terbawah janin sudah tidak dapat diraba dari
pemeriksaan luar dan seluruh bagian terbawah janin sudah masuk
ke dalam rongga panggul (Wiknjosastro, 2008).
2.1.5 Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil
Dalam strategi pedekatan risiko, kegiatan skrining merupakan komponen
penting dalam pelayanan kehamilan, yang harus diikuti dengan Komunikasi,
Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada ibu hamil, suami dan keluarga, untuk
perencanaan persalinan aman dilakukan persiapan rujukan terencana bila
diperlukan. (Poedji Rochjati, 2003). Melalui kegiatan ini beberapa factor
risiko yang ada pada ibu hamil telah dapat dilakukan prediksi/perkiraan
kemungkinan macam komplikasi yang akan terjadi. Oleh karena itu kegiatan
skrining harus dilakukan berulang kali sehingga dapat ditemukan secara dini
factor risiko yang berkembang pada umur kehamilan lebih lanjut. (Poedji
Rochjati, 2003). Batasan pengisian Skrining Antenatal Deteksi dini Ibu Hamil
Risiko Tinggi dengan Menggunakan Kartu Skor Poedji Rochjati. Berupa
kartu skor untuk digunakan sebagai alat skrining Antenatal berbasis keluarga
guna menemukan faktor risiko ibu hamil, yang selanjutnya dilakukan upaya
terpadu untuk menghindari dan mencegah kemungkinan terjadinya upaya
komplikasi obstetric pada saat persalinan dengan Kartu Skor Poedji Rochjati.
Adapun manfaat dari KSPR yaitu :Untuk menemukan faktor resiko bumil,
16

Untuk Menemukan kelompok resiko bumil, Untuk alat pencatat kondisi


bumil.
1. Alat Skrining Ibu Hamil
a. Kartu Skor Poedji Rochjati (KSPR)
1) Kartu skor mempunyai fungsi :
- Skrining antenatal/deteksi dini faktor resiko pada ibu
hamil resiko tinggi.
- Pemantauan dan pengendalian ibu hamil selama kehamilan
- Pencatatan kondisi ibu selama kehamilan, persalinan, nifas
mengenai ibu/bayi.
- Pedoman untuk memberikan penyuluhan
- Validasi data kehamilan, persalinan, nifas, dan
perencanaan KB. (Poedji Rochjati)
2) System Skor
Cara pemberian skor:
- Skor 2: Kehamilan Risiko Rendah (KRR) Untuk umur dan
paritas pada semua ibu hamil sebagai skor awal.
- Skor 4: Kehamilan Risiko Tinggi (KRT) Untuk tiap faktor
risiko
- Skor 8: Kehamilan Risiko Sangat Tinggi (KRST) Untuk
bekas luka operasi sesar, letak sungsang, letak lintang,
perdarahan antepartum dan pre-eklamsia berat/eklamsia
(Poedji Rochjati)
3) Alat Skrining/deteksi dini resiko ibu hamil
Alat untuk melakukan skrining adalah Kartu Skor Poedji
Rochjati
Format: Kartuskor disusun dengan format kombinasi antara
ceklis dan system skor. Ceklis dari 19 faktor resiko dengan
skor untuk masing-masing tenaga kesehatan maupun non
kesehatan PKK (termasuk ibu hamil, suami dan keluarganya)
17

mendapat pelatihan dapat menggunakan dan mengisinya.


(Poedji Rochjati, 2003).
Tabel 1.5
Kartu Risiko Poedji Rochjati

Sumber : (Poedji Rochjati, 2003).


b. Metode Soedarto yaitu kartu perkiraan disproporsi kepala panggul
yaitu pengukuran fundusdan telapak kaki kanan, pengukuran
dilakukan hanya pada ibu hamil aterm (≥ 38 minggu) untuk
memprediksi apakah seorang wanita berpanggul sempit atau
tidaknya.
Tabel 1.6
Metode Soedarto
18

2.1.6 Tinjauan Asuhan kebidanan


Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan
sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan
teori ilmiah, penemuan-penemuan, keterampilan dalam rangkaian tahapan
logis untuk pengambilan keputusan yang berfokus kepada klien.Proses
manajemen terdiri dari 7 langkah yang berurutan secara periodik disaring
ulang, dimulai dengan pengumpulan data dan berakhir dengan evaluasi.
Ketujuh langkah itu adalah sebagai berikut :
1. Pengumpulan Data Dasar
Validitas dan akurasi data akan sangat membantu pemberi
pelayanan untuk melakukan analisis dan pada akhirnya, membuat
keputusan klinik yang tepat. Data subyektif yang diperoleh dari anamnesis
dan data objektif dari pemeriksaan fisik diperoleh melalui serangkaian
upaya sistematik dan terfokus.
2. Identifikasi Masalah
Diagnosis dibuat sesuai dengan istilah atau nomenklatur spesifik
kebidanan yang mengacu pada data utama, analisis data subyektif dan data
obyektif yang diperoleh dari, Menetapkan Diagnosis atau Merumuskan
Masalah bagian ini dianalokasikan dengan proses membuat diagnosis kerja
setelah mengembangkan berbagai kemungkinan diagnosis lain. Rumusan
masalah dapat merupakan masalah utama yang saling terkait dengan
beberapa masalah penyerta. Menilai Adanya Kebutuhan dan kesiapan
intervensi untuk menghadapi masalah. Bidan tidak hanya terampil untuk
membuat diagnosis bagi pasien yang dilayaninya tetapi juga harus mampu
mendeteksi setiap situasi yang dapat mengancam keselamatan jiwa ibu dan
bayinya. Maka, para bidan harus pandai membaca situasi klinik dan
masyarakat setempat sehingga mereka tanggap dalam mengenali kebutuhan
terhadap tindakan segera sebagai langkah penyelamatan ibu dan bayinya
apabila situasi gawat darurat terjadi. Menyusun Rencana Asuhan atau
intervensi rencana asuhan atau intervensi bagi ibu bersalin dikembangkan
melalui kajian data yang telah diperoleh, diidentifikasi kebutuhan atau
19

kesiapan asuhan dan intervensi, dan dan mengukur sumberdaya atau


kemampuan yang dimiliki. Renaca asuhan harus dijelaskan dengan baik
kepada ibu dan keluarga agar mereka mengerti manfaat yang diharapkan
dan bagaimana upaya penolong untuk menghindarkan ibu dan bayinya dari
berbagai gangguan yang mungkin dapat mengancam keselamatan jiwa atau
kualitas hidup mereka. Melaksanakan Asuhan setelah membuat rencana
asuhan, laksanakan rencana tersebut secra tepat waktu dan aman. Hal ini
akan menghindarkan terjadinya penyulit dan memastikan bahwa ibu
dan/atau bayinya yang baru lahir akan menerima asuhan atau perawatan
yang mereka butuhkan. Memantau dan Mengevalusi Efektifitas Asuhan
penatalaksanaan yang telah dikerjakan kemudian dievalusi untuk menilai
efektifitasnya. Tentukan apakah perlu dikaji ulang atau diteruskan sesuai
dengan rencana kebutuhan saat itu. Jika saat evaluasi ditemukan status ibu
atau bayi telah berubah, sesuaikan asuhan yang diberikan untuk memenuhi
perubahan kebutuhan tersebut. (Asuhan Persalinan Normal, 2008). tinjauan
Asuhan Kebidanan (SOAP)
S: (SUBYEKTIF) informasi yang diceritakan ibu tentang apa yang
dirasakannya, apa yang sedang dan telah dialaminya.
O: (OBYEKTIF) informasi yang dikumpulkan berdasarkan
pemeriksaan/pengamatan terhadap ibu atau bayi dan hasil pemeriksaan
laboratorium.
A: (ASSESMENT) dicatat diagnosa, masalah, yang akan terjadi dan
kebutuhan tindakan segera.
P: (PLANNING) dicatat pelaksanaan asuhan/prosedur asuhan yang
telah dilakukan.(Buku Perawatan Ibu Hamil, 2009)
20

BAB III
PERKEMBANGAN KASUS

3.1. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil

Asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny. E pada masa kehamilan, yang
bersumber dalam buku KIA dari usia kehamilan 12 minggu sampai 33 minggu.
Dan penulis melakukan asuhan kebidanan pada Ny. E pada masa kehamilan.
Asuhan kehamilan di dapat dari studi dokumentasi buku KIA yang akan di
jelaskan sebagai berikut
1. Trimester I (0-12 minggu)
Kunjungan pertama pada tanggal 02 juni 2018 Di BPM Bidan ida
Biodata ibu Ny. E, umur 34 tahun, agama islam, pendidikan terakhir SMA
(Tamat), ibu bekerja sebagai IRT, nama suami Tn.H, umur 42 tahun, agama
Islam, pendidikan terakhir SMA (Tamat), pekerjaan wiraswasta, Alamat dusun
krajan Rt/Rw010/05 Desa Sukamerta Kecamatan Rawamerta Kabupaten
Karawang, golongan darah ibu O dan golongan darah suami O.
Haid Pertama Haid Terakhir (HPHT) 15-04-2018, Tafsiran Persalinan (TP)
22-01-2019, ini merupakan kehamilan yang ketiga , persainan 1kali, pernah
keguguran 1kali, lingkar lengan atas 34 cm. Keluhan mual, tekanan darah
120/80 mmHg, berat badan 65 kg, Tinggi Fundus Uteri (TFU) belum teraba,
letak janin ballotemen, detak jantung janin belum terdengar, kaki bengkak
negatif, usia kehamilan lebih dari 6minggu 6hari, nasihat yang di sampaikan
untuk istirahat yang cukup dan konsumsi makanan yang bergizi (nutrisi),
kunjungan ulang 1 bulan kemudian atau apabila ada keluhan.
2. Trimester II (13-28 minggu)
Kunjungan ke dua pada tanggal 04 Agustus 2018 di posyandu
Ny.E mengeluh pusing, tekanan darah 120/80 mmHg, berat badan 69 kg,
letak janin ballotemen, detak jantung janin belum terdengar, kaki tidak
bengkak, tidak di lakukan pemeriksaan laboratorium, umur kehamilan 16
21

minggu 6 hari, diberikan imunisasi TT3, dan diberikan terapi Fe 1x sehari.


kunjungan ulang 1 bulan atau apabila ada keluhan.
Kunjungan ke tiga pada tanggal 24 Oktober 2018 di BPM Bidan ida
Ny.E mengatakan tidak ada keluhan, tekanan darah 120/80 mmHg, berat
badan 72 kg, Tinggi Fundus Uteri (TFU) 30cm, Palpasi abdomen Leopold I
Teraba satu bagian bulat lunak tidak melenting (Bokong), Leopold II Kanan:
Teraba satu bagian keras panjang seperti papan (Punggung kanan) Kiri : Teraba
satu bagian kecil janin (Ekstermitas), Leopold III Teraba satu bagian bulat
keras melenting (kepala), Leopold IV Teraba kepala masih bisa digoyangkan,
DJJ 153 kali per menit intensitas kuat teratur, kaki tidak bengkak, tidak di
lakukan pemeriksaan laboratorium, umur kehamilan 27minggu 3hari ,
diberikan terapi Fe 1x sehari. kunjungan ulang 1 bulan atau apabila ada keluhan
3. Trimester III (29-40 minggu)
Kunjungan ke empat pada tanggal 09 November 2018 di BPM bidan cucu
Keluhan pegal , tekanan darah 120/80 mmHg, berat badan 73 kg, Tinggi
Fundus Uteri 29cm , Palpasi abdomen Leopold I Teraba satu bagian bulat lunak
tidak melenting (Bokong), Leopold II Kanan: Teraba satu bagian keras panjang
seperti papan (Punggung kanan) Kiri : Teraba satu bagian kecil janin
(Ekstermitas), Leopold III Teraba satu bagian bulat keras melenting (kepala),
Leopold IV Teraba kepala masih bisa digoyangkan, DJJ 148 kali per menit
intensitas kuat dan teratur. kaki tidak bengkak, pemeriksaan laboratorium tidak
dilakukan, usia kehamilan 29minggu 5hari, diberikan terapi obat tablet Fe
1xsehari, dan manganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan laboratorium
di puskesmas. kunjungan ulang 1 minggu kemudian atau apabila ada keluhan.
Kunjungan ke lima pada tanggal 26 November 2018 di Puskesmas
rawamerta
Ny.E mengatakan tidak keluhan, tekanan darah 100/60 mmHg, berat badan
74kg, Tinggi Fundus Uteri (TFU) 31 cm, l Palpasi abdomen Leopold I Teraba
satu bagian bulat lunak tidak melenting (Bokong), Leopold II Kanan: Teraba
satu bagian keras panjang seperti papan (Punggung kanan) Kiri : Teraba satu
bagian kecil janin (Ekstermitas), Leopold III Teraba satu bagian bulat keras
22

melenting (kepala), Leopold IV Teraba kepala masih bisa digoyangkan, kaki


tidak bengkak , hasil pemeriksaan laboratorium Hb 10gram%, Protein Urine
(+), HIV (-), usia kehamilan 33 minggu 1hari, diberikan terapi obat tablet Fe
2x1, nasihat yang di sampaikan persiapkan kebutuhan persalinan, kunjungan
ulang 1 minggu kemudian atau apabila ada keluhan.
Kunjungan ke enam pada tanggal 01 Desember 2018 di Puskesms
a. Data Subjektif
Hasil pengkajian data subjektif dari pasien adalah penulis melengkapi
identitas yang belum lengkap dari buku KIA ibu. Ibu mengatakan suku ibu dan
suami adalah sunda dan berbangsa Indonesia, alamat lengkap ibu dan suami
adalah Dusun.Krajan II RT 010 RW 05 Desa.Sukamerta, Kecamatan
Rawamerta, Kabupaten Karawang, golongan darah ibu dan suami adalah O .
Mengaku hamil 8 bulan, mengeluh pusing, sakit pinggang dan sering
BAK. Menikah pertama umur 21 tahun, lamanya 12 tahun, syah (memiliki
surat nikah). Menarche umur 12 tahun, siklus ± 28 hari, teratur, lama 7 hari,
sifat darah encer, dismenorroe tidak ada, flour albustidak ada, banyaknya 2-3
kali ganti pembalut/hari, haid pertama haid terakhir (HPHT) 15-04-2018 TP
22-01-2019. Pergerakan janin pertama kali dirasakan pada umur kehamilan
lebih dari 4 bulan, dan pergerakan janin kurang lebih 12 kali dalam 12 jam dan
sampai saat ini aktif. Ny,E Makan nasi, lauk, sayur, dan buah-buahan 2hari satu
kali porsi banyak. Minum air putih, dan teh lebih dari 8 gelas per hari.
Perubahan pola minum ada ibu jadi lebih sering minum, BAK kuning jernih,
bau khas, lebih dari 5-6 kali per hari, keluhan tidak ada, ada perubahan pola
BAK tapi tidak terlalu sering dan tidak menggangu ibu. BAB warna kuning,
konsistensi padat, 1 kali per hari, keluhan tidak ada, tidak ada perubahan pola
BAB.
Aktivitas ibu sehari-hari melakukan pekerjaan rumah,mengurus pekerjaan
rumah tangga, kegiatan dilakukan dengan cara duduk dan berdiri secara
seimbang, pekerjaan ibu di bantu oleh suami, aktivitas ibu tergolong sedang.
Ibu istirahat siang biasanya setelah melakukan pekerjaan rumah tangganya dan
tidur siang ± 1 jam (14.00wib s.d 15.00wib), kemudian ibu istirahat malam
23

biasanya setelah sholat isa dan tidur malam lebih dari 8 jam (23.00 s.d 05.00),
keluhan tidur terganggu karena sering BAK. Imunisasi TT1 pada saat
kehamilan sebelumnya, TT2 pada kehamilan sebelumnya, TT3 dilakukan pada
saat usia kehamilan 16 minggu 6 hari, TT4 & TT5 belum dilakukan, dan status
imunisasi TT ibu yaitu TT3 .
Ibu mengatakan ini adalah kehamilannya yang ketiga dan pernah
keguguran 1 kali pada saaat usia kehamilan 10minggu dan menggunakan alat
kontrasepsi Pill sudah 2tahun, sebelumnya menggunakan alat kontrasepi suntik
3 bulan sekali selama 4tahun ibu mengatakan alasan mengganti alat kontrasepsi
karena ibu tidak menstruasi. Ibu mengatakan tidak punya penyakit berat seperti
jantung, Diabetes Militus, Tubercolosis, Asma, hypertensi, penyakit menular
seksual (PMS), infeksi saluran kencing (ISK), dan yang lainnya. Riwayat
kesehatan keluarga, dari keluarga tidak ada yang memiliki riwayat hypertensi,
dan Diabetes Militus, dan tidak menderita penyakit lain seperti jantung,
Tubercolosis, Asma, penyakit menular seksual (PMS), infeksi saluran kencing
(ISK), dan yang lainnya, riwayat keturunan kembar ada dari keluarga
suaminya.
Tidak memiliki kebiasaan merokok, minum alkohol, mengkonsumsi jamu,
minum obat-obatan sembarang atau obat warung. Kehamilan ini direncanakan,
ibu mengetahui usia kehamilannya sekarang 8 bulan, ibu mengetahui informasi
tentang kehamilan dari bidan, akan tetapi ibu belum mengetahui tanda bahaya
kehamilan seperti pandangan kabur, pusing hebat, perdarahan pervaginam,
tidak nafsu makan, mual muntah berlebihan.ibu mengatakan menerima
kehamilan ini, ibu keluarga menerima kehamilan ini dan ibu di rumah tinggal
bersama suami dan anaknya.

b. Data Objektif

Hasil pemeriksaan fisik Keadaan umumbaik, kesadaran composmentis,


keadaan emosianal stabil, TB: 157 cm, BB sebelum hamil: 65 kg, BB sekarang
: 76 kg, IMT : BB/(TB)2 : 76/(1,57)2 : 30,8 kategori normal, LILA : 35cm
kategori Normal, tekanan darah: 110/70 mmHg, nadi: 82 kali per menit, suhu:
24

35,1 oC, pernafasan : 22 kali per menit. Kepala bersih, rambut tidak rontok,
tidak ada benjolan dan luka. Wajah tidak ada oedema, tidak pucat.Mata
simetris, sklera putih tidak ikterik, konjungtiva merah muda. Hidung bersih,
tidak ada secret dan tidak ada polip.Mulut lembab, tidak ada bekas sariawan,
tidak ada caries.Telinga simetris, bersih, tidak ada pengeluaran cairan. Leher
tidak ada pembengkakan kelenjar getah bening, tidak ada benjolan kelenjar
tyroid, tidak ada peningkatan vena jugularis. Payudara simetris,sedikit kotor,
puting susu menonjol, tidak ada kemerahan dan belum ada pengeluaran cairan
colostrum, tidak ada benjolan.
Pembesaran abdomen sesuai usia kehamilan, tidak ada bekas luka dan
jahitan di perut,terlihat ada linea alba, tidak ada strae gravidarum, TFU 31 cm,
Leopold I TFU 31cm , teraba 1 bagian bulat, lunak, tidak melenting (bokong),
Leopold II sebelah kanan ibu teraba 1 bagian memanjang, keras seperti papan
(punggung), sebelah kiri ibu teraba bagian-bagian terkecil janin (ekstremitas),
Leopold III teraba 1 bagian bawah janin teraba bulat, keras, melenting (kepala),
Leopold IV Teraba kepala masih bisa digoyangkan (konvergen), DJJ punctum
maksimum di 4 jari bawah sebelah kanan pusat terdengar jelas, kuat, 148
x/menit,regular, TBJ : 3.083 gram. Ekstremitas atas, simetris,kuku bersih,
tidak panjang, tidak edema, CRT kembali dalam dua detik. Ekstremitas bawah
simetris,kuku bersih, tidak panjang, tidak edema, CRT kembali dalam dua
detik. Genetalia, bersih tidak ada varises, tidak ada pembengkakan kelenjar
bartolin. Anus tidak ada hemoroid. CVAT negative, Refleks patella positif,
panggul luar 85 cm. Hasil pemeriksaan Lab Hb 8,0 gram/dL, proteinurine (–)
negatif, glukosa urine (–) negatif.
c. Analisa
Ny. E umur 34 tahun G3P1A1 hamil 33 minggu 6hari, janin tunggal hidup
intra uterin presentasi kepala, DJJ 148 kali per menit dengan Anemia sedang,
keadaan ibu dan janin baik untuk saat ini. Masalah sering BAK dan sakit
pinggang.
d. Penatalaksanaan
Tanggal, 01-12-2018, jam 12.40 WIB, penatalaksanaan yang dilakukan :
25

1) Penulis memberitahu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan janin baik
untuk saat ini, umur kehamilan 32 minggu 6hari atau 8 bulan, dan tanggal
perkiraan lahir yaitu tanggal 22-01-2019, tetapi ibu mengalami anemia
sedang karena hasil pemeriksaan lab HB ibu 8gram %.
Evaluasi : ibu mengetahui hasil pemeriksaan, usia kehamilan, dan tanggal
perkiraan lahir, tetapi ibu menanyakan tentang Hbnya yang kurang
berbahaya atau tidak.
2) Penulis memberitahukan penyebab HB ibu kurang karena ibu jarang
meminum tablet penambah darah (FE), dan menganjurkan ibu rajin untuk
meminum tablet FE sesuai anjuran bidan, dan anjurkan ibu untuk memakan
ati ampela dan memakan sayuran hijau setengah matang agar kadar HB ibu
normal atau cukup.
Evaluasi : ibu mengerti dan akan mengikuti anjuran dari bidan
3) Penulis memberitahukan penyebab pusing yang di alami ibu karena HB
yang rendah dan pola istirahat yang kurang dan sering tidur terlalu larut
malam, dan anjurkan ibu untuk tidur tepat waktu jangan terlalu malam agar
pusing yang ibu rasakan tidak terlalu lama dan cepat kembali pulih.
Evaluasi: ibu mengerti dengan penjelasan bidan., dan akan beristirahat
dengan cukup.
4) Penulis memberitahukan penyebab sakit pinggang yang ibu rasakan karena
aktivitas yang ibu lakukan terlalu berat, mengakibatkan ibu sakit pinggang,
dan anjurkan ibu untuk tidak terlalu banyak melakukan aktivitas yang
mengakibatkan ibu terlalu capek, dan mengajukan ibu untuk
memperbanyak istirahat agar sakit pinggang berkurang.
Evaluasi : ibu mengerti dan akan melakukan anjuran dari bidan.
5) Penulis memberitahukan penyebab ibu sering BAK itu karena usia
kehamilan ibu mendekati persalinan dan perut ibu semakin membesar
sehingga kandung kemih ibu tertekan oleh kepala bayi, jadi ibu sering
BAK, dan anjurkan ibu tidak menahan BAK kapanpun ketika ibu merasa
ingin BAK.
Evalusai : ibu mengerti dan berjanji tidak akan menahan BAK.
26

6) Penulis membersihkan payudara yang terlihat kotor menggunakan baby oil,


lalu diamkan selama 5menit lalu bersihkan secara memutar hingga berakhir
diketiak. Lakukan pada payudara yang satunya. Dan anjurkan ibu
membersihkan payudara dirumah agar areola tetap bersih agar ada
pengeluaran kolostrum.
Evaluasi : ibu mengerti dan akan melakukannya dirumah.
7) Penulis memberitahukan edema dikaki ibu itu adalah fisiologis, tetapi agar
edema pada kaki cepat hilang anjurkan kepada ibu ketika tidur usahakan
kaki lebih tinggi (mengganjal kaki menggunakan bantal) agar cairan pada
kaki yang menyebabkan edema itu cepat hilang.
Evaluasi : Ibu mengerti dan akan melakukan anjuran dari bidan
8) Penulis memberitahu tanda-tanda mendekati persalinan seperti merasakan
mulas-mulas yang semakin lama semakin sering semakin kuat dan sudah
keluar lendir darah.
Evaluasi: Ibu mengerti dan mengetahui tanda-tanda mendekati persalinan.
9) Penulis memberitahu agar ibu mempersiapkan keperluan persalinan, dan
menanyakan ibu akan bersalin dimana, pendamping pada saat persalinan,
dan tanyakan jika ada komplikasi atau apapun siapa yang akan mendorkan
darah kepada ibu.
Evaluasi: ibu sudah mempersiapkan keperluan persalinan, dan ibu juga
keluarga memutuskan bersalin di Klinik telagasari, ibu memilih suami
sebagai pendamping persalinan, pendonor suami atau keluarga.
10) Penulis memberitahu bahwa ibu harus melakukan kunjungan ulang 1
minggu kemudian, tanggal 08-12-2018 atau jika ada keluhan atau tanda-
tanda mendekati persalinan
Evaluasi: Ibu mengerti dan akan melakukan kunjungan ulang
BAB IV
PEMBAHASAN

Pembahasan kasus pada Bab ini adalah berdasarkan hasil perbandingan antara
teori dengan kenyataan yang ada dilapangan tentang laporan asuhan kebidanan
komprehensif yang dilakukan pada Ny. E usia 34 tahun G3P1A1 telah diberikan
asuhan kebidanan pada usia kehamilan 33 minggu .
Pada asuhan ini ditemukan kesenjangan ataupun ketidaksesuaian kasus antara
teori dengan kenyataan yang ada pada management asuhan kebidanan pada Ny E
pada masa Kehamilan, diantaranya :
Kesenjangan yang pertama adalah karena asuhan yang diberikan pada Ny. E
tidak sesuai dengan teori karena pada kenyataannya Ny. E melakukan pemeriksaan
Hb 1 kali bukan pada awal kehamilan yaitu pada saat usia kehamilan usia
kehamilan 32 minggu,. Dimana menurut Wasdinar, 2007, minimal pemeriksaan Hb
2 kali saat kehamilan (Trimester I dan III), manfaat dilakukan pemeriksaan
hemoglobin pada ibu hamil yaitu : mencegah terjadinya anemia dalam
kehamilan,mencegah terjadinya berat badan lahir rendah, memenuhi cadangan zat
besi.
Kesenjangan yang kedua adalah tablet FE sangat dibutuhkan oleh wanita
haamil, sehingga ibu hamil diharuskan untuk mengkonsumsi tablet penambah darah
(FE) minimal 90 tablet, dan jika ibu hamil memiliki HB lebih dari 11gram% atau
normal, ibu hamil tersebut cukup mengkonsumi tablet penambah darah (FE) cukup
1kali sehari. Dan menurut (WHO) ibu hamil dinyatakan anemia jika hemoglobin
darahnya kurang dari 11gram%, hasil pemeriksaan lab hemoglobin Ny.E adalah
8gram% berarti Ny.E dinyatakan mengalami anemia sedang. Setelah penulis
menanyakan beberapa pertanyaan kepada Ny.E penyebab hemoglobin ibu tidak
normal karena ibu jarang meminum tablet penambah darah.
Kesenjangan yang ketiga adalah menurut teori setiap ibu hamil harus
melakukan kunjungan oleh tenaga kesehatan dan tenaga kesehatan wajib menulis
secara lengkap dan jelas di buku KIA, fungsi dari penulisan buku KIA adalah jika
ibu hamil memeriksakan kandungannya di tenaga kesehatan yang berbeda, tenaga

27
28

kesehatan yang didatangi ibu hamil tersebut mengerti apa yang harus tenaga
kesehatan lakukan dan berikan kepada ibu hamil tersebut, tetapi pada kasus Ny.E
buku KIA Ny.E tidak diisi dengan lengkap dan jelas. Akibat tenaga kesehatan tidak
menulis buku KIA dengan lengkap jadi tenaga kesehatan yang lainnya merasa
kebingungan karena tenaga kesehatan sebelumnya tidak menulis buku KIA dengan
lengkap dan jelas.
BAB V
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Setelah penulis melakukan asuhan manajemen kebidanan dengan
menggunakan pendekatan komprehensif dan pendokumentasian secara SOAP
pada Ny. E di Poned Puskesmas Rawamerta Desa sukamerta Kecamatan
Rawamerta Kabupaten Karawang Tahun 2018. Maka dapat disimpulkan :
1. Penulis telah melakukan pengkajian data dasar baik data subjektif maupun data
objektif pada Ny.E pada saat kehamilam telah dilakukan dengan baik dan
sistematis mulai pada saat usia kehamilan 33 minggu
2. Penulis telah menginterpretasikan data dasar dan masalah yang terjadi pada Ny.
E secara komprehensif di Poned Puskesmas Rawamerta Desa sukamerta
Kecamatan Rawamerta Kabupaten Karawang Tahun 2018.
3. Penulis telah mengidentifikasi diagnosa dan masalah potensial pada Ny.E pada
saat kehamilan ada masalah yaitu ibu mengalami anemia sedang atau
komplikasi lainnya.
4. Penulis telah mengidentifikasi kebutuhan tindakan segera atau kolaborasi
dengan tenaga kesehatan lain. Saat kehamilan menganjurkan ibu untuk
mengkonsumsi tablet fe setiap hari 2x sehari, makan-makanan yang bergizi,
istirahat yang cukup, menganjurkan ibu tetap menjaga kebersihan
genetalianya, dan mengganti celana dalam apabila terasa lembab.
5. Penulis telah merencanakan asuhan kebidanan sesuai dengan kebutuhan Ny. E
pada saat kehamilan.
6. Penulis telah memberikan asuhan manajemen kebidanan pada Ny. E, dilakukan
dengan tepat berdasarkan keputusan yang telah dibuat dengan model
dokumentasi yang digunakan dalam bentuk SOAP pada saat kehamilan.
7. Penulis telah mampu mengevaluasi rencana asuhan kebidanan secara
komprehensif pada Ny. E di Poned Puskesmas Rawamerta Desa Sukamerta
Kecamatan Rawamerta Kabupaten Karawang Tahun 2018.

29
30

6 Penulis mampu mendokumentasikan asuhan yang diberikan pada Ny. E di


Poned Puskesmas Rawamerta Desa Sukamerta Kecamatan Rawamerta
Kabupaten Karawang Tahun 2018. dengan menggunakan metode SOAP
3.2 Saran
1. Saran Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan Institusi pendidikan dapat mengasah kembali kemampuan
mahasiswa dalam melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif untuk
mendeteksi lebih dini komplikasi pada kehamilan, dan institusi pendidikan
menyiapkan alat alat yang lengkap sehingga dapat membantu mahasiswa agar lebih
lengkap melakukan asuhan kebidanan pada kehamilan.
2. Untuk Penulis Lain
Diharapkan untuk selanjutnya dapat melakukan asuhan komprehensif yang
lebih baik lagi sesuai dengan standar, dan penulis tidak menambahkan apapun yang
tidak ada di dalam buku KIA.
3. Bagi Pasien
Diharapkan klien memiliki kesadaran untuk selalu memeriksakan kondisi
kehamilannya secara teratur sehingga akan merasa lebih yakin dan nyaman karena
mendapatkan gambaran tentang pentingnya pengawasan pada saat kehamilan.
4. Bagi Lahan Praktek
Diharapkan Tenaga Kesehatan (Nakes) lebih mendeteksi secara dini pada masa
kehamilan sehingga tidak terjadi masalah atau komplikasi dikemudian hari, dan
penulis berharap agar penulisan buku KIA dilakukan dengan lengkap dan tidak ada
satupun yang terlewati.
31

DAFTAR PUSTAKA

Profil kesehatan. Kabupaten Karawang. (2016) Pelayanan kesehatan maternal


dan neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta
Profil dinas kesehatan jawa barat. (2016) Pelayanan kesehatan maternal dan
neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta
World Health Organization (WHO) (2016)
Fakultas kedokteran Universitas Padjajaran Bandung Buku Obstetri fisiologi.
Kusmiyati, yunidkk.(2009). Perawatan ibu hamil. Fitramaya. Yogyakarta
Kusmiyati, yunidkk.(2010). Perawatan ibu hamil. Fitramaya. Yogyakarta
Dr.andika Widyatama (04 Nov 2017)
Bagian obstetric & Ginekologi.
Rochjati, Poedji (2003). Kartu Skor Poedji Rochjati.
Varney, H. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Volume 2. Jakarta : EGC
Manuaba. (2010). Biologire produksi. Pustaka pelajar: Yogyakarta
E.Wizz Khaliifa www.academia.edu/21272114/ANEMIA_PADA _IBU_HAMIL
32

SURAT PERNYATAAN
KIA

33
34
35

LEMBAR KONSUL
36

Anda mungkin juga menyukai