Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nike Hanna

NIM : 01012180099

PAJAK INTERNASIONAL PENDAHULUAN

1. Tujuan Perpajakan Internasional, jelaskan dengan dampaknya atas penyimpanngannya?

Tujuan perpajakan internasional adalah untuk membiayai kegiatan pemerintah dalam rangka
menyediakan barang dan jasa publik yang diperlukan oleh seluruh rakyat Indonesia, juga
untuk mengatur perilaku warga untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Selain itu
juga pemerintah ingin menekan pajak yang menghambat investasi dan perdagangan, dengan
tujuan agar perdagangan antar negara dapat semakin maju, laju investasi di setiap negara
terdorong, salah satu caranya dengan melakukan penghindaran pajak berganda.

Dampak atas penyimpangan ini adalah adanya permasalahan disisi perpajakan karena setiap
negara memiliki peraturannya masing-masing dalam hal mengatur perpajakan, baik atas
penduduk maupun bukan penduduk, yang prinsip ini berdampak terhadap subyek dan obyek
pajak luar negeri. Misalnya, pemberlakuan transfer pricing yang berdampak terhadap
berkurangnya pendapatan negara yang bersangkutan dari sisi perpajakannya. Juga dapat
muncul pajak berganda internasional yang mengatur khususnya sehingga terjadi benturan
dalam hukum pajak antar negara. Maka dari itu, jika tidak dilakukan upaya pencegahan,
dapat terjadi peningkatan biaya yang tinggi dalam ekonomi global.

2. Konsep World Wide Income, berikan contohnya

Konsep worldwide income yaitu PPh akan dikenakan di negara domisili, baik yang
didapatkan dari dalam negeri maupun dari luar negeri, sesuai tercantum dalam pasal 4 ayat
(1) UU PPh.

Contoh: Tn. A adalah warga negara Indonesia yang memperoleh penghasilan dari Indonesia
dan Singapura. Oleh karena Indonesia menggunakan prinsip worldwide income, maka Tn. A
akan dikenakan PPh atas penghasilan yang didapatkan baik dari Indonesia maupun
Singapura.

3. Subjek Pajak LN dan DN berdasarkan UU PPh pasal 2 ayat 2, kriterianya,buatlah contoh


perhitungannya
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008
Subjek Pajak Dalam Negeri:
a. orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada di
Indonesia lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua
belas) bulan, atau orang pribadi yang dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan
mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia;
b. badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia, kecuali unit tertentu dari
badan pemerintah yang memenuhi kriteria:
i. pembentukannya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
ii. pembiayaannya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
iii. penerimaannya dimasukkan dalam anggaran Pemerintah Pusat atau Pemerintah
Daerah; dan
iv. pembukuannya diperiksa oleh aparat pengawasan fungsional negara; dan
c. warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang berhak.

Subjek Pajak Luar Negeri:


a. orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada di
Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12
(dua belas) bulan, dan badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di
Indonesia, yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap
di Indonesia; dan
b. orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada di
Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12
(dua belas) bulan, dan badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di
Indonesia, yang dapat menerima atau memperoleh penghasilan dari Indonesia tidak dari
menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia.

Contoh perhitungan: (PPh 26 atas Gaji Orang Pribadi)


Notes: PPh 26 = penghasilan bruto x tarif PPh 26 (20%)
Bryan merupakan WNA yang bekerja di Indonesia, sebagai karyawan asing pada PT
Danamon. Bryan sudah tinggal di Indonesia selama 183 hari. Bryan memiliki seorang istri
dan 1 anak. Pada bulan Juli 2021, Bryan mendapat gaji sebesar $50.000 sebulannya. Kurs
yang berlaku adalah Rp 14.500/US Dollar.
Perhitungan PPh 26 atas gaji Bryan, sebagai berikut:
Penghasilan bruto dari gaji sebulan = $50.000 x Rp 14.500 = Rp 725.000.000
PPh 26 atas gaji = Rp 725.000.000 x 20% = Rp 145.000.000
Maka, Bryan akan memperoleh gaji bersih sebesar = Rp 725.000.000 – Rp 145.000.000
= Rp 580.000.000

4. Sebutkan WP yg bukan Subjek Pajak?


WP yang bukan subjek pajak dalam pasal 3 UU Nomor 36 Tahun 2008, yaitu:
a. Kantor perwakilan negara asing: badan ini tidak melakukan kegiatan usaha dengan
orientasi pada keuntungan yang diperoleh dari dalam wilayah Indonesia.
b. Pejabat dan perwakilan diplomatik: orang yang memiliki jabatan tertentu dalam
rangka hubungan bilateral antara Indonesia dengan negara bersangkutan, mereka yang
tinggal di Indonesia tidak masuk kategori selama tidak mendapat penghasilan di luar
upah dari negaranya.
c. Organisasi internasional: organisasi ini tidak menjalankan kegiatan ekonomi untuk
memperoleh keuntungan dari Indonesia, berlaku juga bagi pejabat perwakilan organisasi
internasional selama tidak melakukan kegiatan ekonomi dan bukan WNI (Pasal 1 PMK-
215/PMK.03/2008 stdd PMK-166/PMK.011/2012).

Anda mungkin juga menyukai