Anda di halaman 1dari 15

STUDI KASUS KAPITA SELEKTA

PT JASA MARGA

Disusun oleh:
Clarissa Salvia 01012180026
Elizabeth Meggie Rubyna 01012180005
Jessica Rahardja 01012180036
Natasya Laurencia 01012180142
Nike Hanna 01012180099

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS BUSINESS SCHOOL
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
KARAWACI
2021
SEJARAH
PT Jasa Marga (Persero) Tbk didirikan oleh pemerintah pada tanggal 01 Maret 1978.
Tugas utama perusahaan BUMN tersebut fokus pada bidang penyedia jalan tol dan bisnis terkait
lainnya agar jalan tol bisa menjadi fungsi yang baik sebagai jalan bebas hambatan yang dapat
memberikan manfaat yang lebih tinggi daripada jalan umum bukan tol.
PT Jasa Marga menjadi satu-satunya penyelenggara jalan tol di Indonesia yang dibiayai
oleh pemerintah atas semua aktivitas usahanya yang berasal dari pinjaman luar negeri dan juga
penerbitan obligasi Jasa Marga sampai dengan tahun 1987. Setelah itu Pemerintah Indonesia
mulai meminta pihak swasta untuk berkontribusi dalam pembangunan jalan tol melalui
mekanisme Build, Operate and Transfer (BOT) pada tahun 80-an.
Lalu terbitlah Undang-Undang Pemerintah No.15 yang mengatur mengenai bagaimana
mekanisme bisnis jalan tol dimana telah dibentuk Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) yang
berfungsi sebagai regulator industri jalan tol di Indonesia. Bukan hanya itu tetapi tugas mereka
juga untuk menetapkan tarif jalan tol yang penyesuaian setiap dua tahun. Peran otorisator
dikembalikan ke awal yaitu kepada pemerintah dari perseroan. Oleh karena itu perseroan
akhirnya menjalankan tugasnya sebagai perusahaan yang mengembangkan dan juga tanggung
jawab atas operator jalan tol yang akan mendapatkan ijin penyelenggaraan jalan tol dari
pemerintah.

PRODUK, PROSES PRODUKSI, PEMASARAN PERUSAHAAN


Produk : Penyedia Jalan Tol

Proses Produksi :
Jasa Marga (Persero) Tbk membangun infrastruktur negeri menggunakan alat berat
sebagai bagian dalam proses produksi, yaitu dengan hotmix aspal, cold mix, dan alat berat.
Hotmix aspal merupakan sarana pelengkap yang digunakan dengan tujuan melakukan
pemeliharaan jalan tol secara periodik. Aspal hotmix ini akan diolah dan diproduksi oleh
Jasamarga Tol Road Maintenance. Alasan dipilihnya jenis aspal ini karena memiliki daya tahan
terhadap perubahan cuaca, juga walaupun ada lalu lintas dari ringan, sedang, hingga berat dapat
melapisi seluruh permukaan konstruksi jalanan dengan baik.
Cold mix disebut juga Aspal SCMA (Super Cold Mix Asphalt), dipakai sebagai penambal
lubang di jalanan aspal, sehingga campuran ini tentu berbeda dengan hotmix aspal. Campuran ini
sudah teruji oleh Laboratorium Puslitbang Jalan dan Jembatan (PUSJATAN) - Badan Penelitian
dan Pengembangan - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Alat berat digunakan oleh Jasa Marga sebagai pendukung aktivitas operasional
perusahaan dalam seluruh kegiatan pekerjaan.
Sumber: http://jmtm.co.id/produk/alatberat
Seperti dalam proyek SFO Ruas Tol Jakarta-Tangerang, SFO Ruas Tol Jakarta-
Cikampek, dan SFO Ruas Tol Jagorawi, Jasa Marga menggunakan teknik Scraping, Filling,
Overlay (SFO) dan merancang ulang tebal overlay Ruas Tol. Scraping merupakan teknik
mengupas perkerasan lama memakai cold milling. Filling dan overlay merupakan proses
pengukuran temperatur hotmix, penghamparan aspal memakai Asphalt Finisher, dan pemadatan
aspal memakai Tandem Vibratory Roller dan Pneumatic Tire Roller.

Pemasaran Perusahaan :
PT Jasa Marga (Persero) Tbk melakukan pemasaran salah satunya dengan mengadakan
acara Festival Jalan Tol Jasa Marga Ruas Bawen-Salatiga. Festival ini dimeriahkan dengan
adanya susunan kegiatan di Gebang Tol, seperti fun bike, sentra kuliner dan hiburan di jalan tol.
Berhubung Jasa Marga merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sehingga
pemasaran yang dilakukan lebih pada pengajuan tender-tender proyek jalan tol bagi perusahaan
konstruksi lain. Tender yang ditawarkan dapat berupa jasa pemborongan pengecatan marka jalan
pada ruas tol, jasa pemborongan perbaikan jembatan railway pada jalan tol, jasa pemborongan
pekerjaan pengadaan dan pemasangan sistem informasi kondisi lalu lintas, jasa pemborongan
sarana pelengkap jalan pada jalan tol, dan sebagainya.
LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN
Financial highlights Laporan keuangan PT Jasa Marga tahun 2019-2015:
STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi merupakan garis hierarki yang berisikan komponen penting dalam
penyusunan suatu perusahaan. Dalam PT Jasa Marga terdapat struktur organisasi menerapkan
struktur fungsional yang dipimpin oleh direktur utama, lalu terdapat direktur operasi, direktur
bisnis, direktur keuangan, direktur pengembangan usaha, dan direktur human capital &
transformasi beserta dengan jajarannya. Para direktur yang diangkat dalam struktur organisasi PT
Jasa Marga sudah terpilih berdasarkan Keputusan RUPS yang dilakukan oleh PT Jasa Marga,
yaitu Keputusan RUPS pada tahun 2017 untuk direktur keuangan, tahun 2020 untuk direktur
utama, direktur operasi, direktur pengembangan usaha, dan direktur human capital &
transformasi, dan tahun 2021 untuk direktur bisnis.

Fungsi dari struktur organisasi adalah untuk memberikan tanggung jawab kepada para pekerja
untuk menjalankan tugasnya masing-masing terutama dalam tim yang terdapat pemimpin untuk
mengawasi kinerja para bawahannya, mempermudah untuk membagi tugas pekerjaan sesuai
dengan tim atau bidangnya masing-masing, mempermudah koordinasi dalam melakukan
pekerjaan, dan dengan adanya struktur organisasi dapat mempermudah, efektif, dan mendapat
keuntungan dari pekerjaan yang dilakukan.

Setiap direktur memiliki tugas dan kewajibannya masing-masing, yaitu:


● Direktur utama adalah melakukan implementasi terhadap visi dan misi perusahaan,
menyusun strategi, melakukan evaluasi, serta mengawasi perusahaan yang berjalan.
● Direktur Operasi adalah untuk membantu direktur utama serta bertanggung jawab pada
proses operasional, produksi, proyek, kualitas produksi, pengembangan kualitas produk
hingga para karyawan yang terlibat pada proses operasional.
● Direktur Bisnis adalah melakukan penganggaran terhadap kegiatan, penyediaan sarana
serta prasarana kerja, membuat pencapaian target, kenaikan jenjang karir, pelatihan SDM
dan pembinaan disiplin pegawai.
● Direktur Keuangan adalah untuk bertanggung jawab terhadap keuangan, membuat
laporan keuangan, melakukan pengawasan terhadap laporan keuangan dan juga membuat
strategi terhadap pertumbuhan keuangan yang dimiliki oleh perusahaan.
● Direktur Pengembangan Usaha adalah melakukan usaha untuk pengembangan produk
seperti produk sentral, terminal, transmisi, dan produk lainnya secara efektif dan efisien.
melakukan analisa mengenai perkembangan sistem terutama untuk menentukan peluang
bisnis.
● Direktur Human Capital & Transformasi adalah melakukan pengawasan terhadap proses
perekrutan karyawan yang akan dipilih, membuat job deskripsi, dan melihat dan juga
mengukur beban kerja yang akan diberikan kepada karyawan.

Berikut merupakan struktur organisasi PT. Jasa Marga per 1 Juni 2021.
Penyebab: Terdapat temuan audit mengenai kelebihan pembayaran senilai 8 miliar rupiah oleh
PT Jasa Marga cabang Purbaleunyi terkait dengan pekerjaan pemeliharaan periodik, rekonstruksi
jalan, dan pengecatan marka jalan yang tidak sesuai pada tahun 2015 dan tahun 2016.
Masalah: General Manager PT Jasa Marga cabang Purbaleunyi, Setia Budi memberikan suap
kepada auditor BPK dan timnya yang ingin melakukan audit pada pelaksanaan pekerjaan PT Jasa
Marga cabang Purbaleunyi dengan memberikan satu unit motor Harley Davidson Sportster
senilai Rp 115.000.000, fasilitas penginapan, makan malam, dan hiburan malam di karaoke pada
tahun 2017 untuk mengurangi temuan kelebihan pembayaran pada pembayaran proyek tersebut.
Solusi: Dilakukan pemecatan terhadap karyawan yang ikut terlibat dan melanggar kode etik pada
kasus tersebut, serta dilakukannya pergantian pada general manager.
Hal yang merugikan: Dengan adanya kasus ini, diketahui merugikan perusahaan senilai Rp 4,6
miliar
Akibat: General Manager PT Jasa Marga cabang Purbaleunyi, Setia Budi divonis 1,5 tahun
penjara, dan denda 50 juta subsider 2 bulan kurungan dikarenakan tindakan korupsi dan suap
yang dilakukannya.
KASUS/MASALAH DI PERUSAHAAN

PT Jasa Marga (Persero) Tbk terlibat kasus suap moge pada tahun 2017. Kasus ini
melibatkan mantan General Manager PT Jasa Marga (Persero) Tbk cabang Purbaleunyi, yaitu
Setia Budi. Setia Budi telah terbukti memberi suap motor Harley Davidson Sportster 883 nomor
polisi B 5662 JS seharga Rp115.000.000 kepada Sigit Yugoharto, selaku auditor BPK.
Pemberian suap moge ini diduga terkait dengan pemeriksaan dengan tujuan tertentu (PDTT)
terhadap PT Jasa Marga (Persero) Tbk cabang Purbaleunyi pada tahun 2017. Pemeriksaan ini
dilakukan terhadap penggunaan anggaran pada 2015 hingga 2016. Setia Budi tidak memberikan
nomor rekeningnya pada Sigit Yugoharto, yang hendak mengembalikan biaya pembelian moge
tersebut, karena Setia Budi takut jika ia menerima pengembalian biaya moge itu, nantinya akan
berdampak pada hasil temuan BPK yang sudah diklarifikasi menjadi lebih besar lagi. Tidak
cukup memberi suap berupa moge, GM PT Jasa Marga (Persero) Tbk itu pun turut memberikan
fasilitas penginapan di Hotel Santika Bandung dan karaoke di Havana Spa, Karaoke Bandung,
serta Karaoke Las Vegas, Plaza Semanggi, Jakarta pada Sigit dan tim pemeriksa BPK. Atas
kasus tersebut, Setia Budi divonis 1,5 tahun penjara, dan denda Rp50.000.000 subsider 2 bulan
kurungan. Sementara itu, Laviana Sri Hardini selaku Kepala Audit Internal PT Jasa Marga
(Persero) Tbk pun ikut terseret dalam kasus suap moge pada 2017 tersebut. Laviana diperiksa
sebagai saksi atas tersangka Setia Budi dan Sigit Yugoharto, guna melengkapi berkas penyidikan
kedua tersangka tersebut. Laviana diduga mengetahui, mendengar, atau melihat sendiri praktik
suap yang melibatkan rekan kerjanya tersebut.
Dalam kasus ini, Sigit Yugoharto selaku auditor BPK telah lalai dalam melakukan
tugasnya sebagai seorang auditor. Sigit telah melanggar 2 prinsip auditor, yaitu:
1) Integritas
Dalam prinsip integritas, auditor harus bersikap jujur dan adil dalam mengaudit. Auditor
juga harus dapat dipercaya, mampu menilai dengan baik, serta mematuhi hukum yang
berlaku. Namun, Sigit tidak jujur dan tidak dapat dipercaya sehingga ia menyetujui
pemberian suap yang dilakukan oleh Setia Budi. Karena itu, Sigit telah melanggar hukum
yang berlaku.
2) Perilaku profesional
Prinsip perilaku profesional mengharuskan seorang auditor untuk mampu menahan diri
dari setiap tindakan yang dapat merusak citra profesi auditor. Dalam hal ini, Sigit tidak
mampu menahan dirinya untuk menolak pemberian suap dari Setia Budi, sehingga Sigit
telah melanggar prinsip ini.
Daftar Pustaka:

Anda mungkin juga menyukai