Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nike Hanna

NIM : 01012180099

TOPIC 4 – PPH 24

Buat contoh soal atas PPh 24:

WP OP (menggunakan PPh Pasal 31E)

Pak Edi merupakan WP yang sudah menikah dan tidak punya tanggungan, tinggal di Jakarta dan
memperoleh penghasilan neto tahun 2017 sebagai berikut:
Penghasilan dalam negeri Rp 1.000.000.000
Penghasilan luar negeri (tarif 30%) Rp 1.000.000.000

Perhitungan jumlah maksimum PPh Pasal 24 adalah:

Jumlah penghasilan neto = (1.000.000.000 + 1.000.000.000) 2.000.000.000


PTKP (TK/0):
 Wajib Pajak (24.300.000)
 Menikah (2.025.000)
Penghasilan Kena Pajak (PKP) 1.973.675.000

PPh terhutang (Pasal 21):


 5% x 50.000.000 2.500.000
 15% x 200.000.000 30.000.000
 25% x 250.000.000 62.500.000
 30% x 1.473.675.000 442.102.500
 Total 537.102.500

Batas maksimum PPh 24:


(1.000.000.000/2.000.000.000) x 537.102.500 = Rp 268.551.250

PPh yang dibayar di luar negeri = 30% x 1.000.000 = 300.000.000

Karena PPh luar negeri > Batas maksimum (300.000.000 > 267.550.000), maka:

PPh Pasal 24 = 268.551.250


WP Badan

PT. Sukses Makmur Jaya di Jakarta memperoleh penghasilan neto tahun 2017 sebagai berikut:
Penghasilan dalam negeri Rp 1.000.000.000
Penghasilan luar negeri (tarif 20%) Rp 1.000.000.000

Perhitungan jumlah maksimum PPh Pasal 24 adalah:

Jumlah penghasilan neto 1.000.000.000 + 1.000.000.000) 2.000.000.000

Asumsi jumlah penghasilan neto = PKP, maka PPh Badan (Pasal 29):
25% x 2.000.000.000 500.000.000

Batas maksimum PPh Pasal 24 adalah:


(1.000.000.000/2.000.000.000) x 500.000.000 = Rp 250.000.000

Pajak yang dibayar di luar negeri = 20% x 1.000.000.000 = 200.000.000

Karena pajak luar negeri < batas maksimum (200.000.000 < 250.000.000), maka:

PPh Pasal 24 = Rp 200.000.000.

Anda mungkin juga menyukai