Anda di halaman 1dari 9

KORUPSI

Pengertian :
Latin kuno : corrumpere
Latin:Corruptio; Corruptus
Inggeris : Corruption : kebusukan, tidak jujur, dapat
disuap, penyelewengan.
Sosiologis :
sebagai prilaku merusak atau mengandung
menyalahgunaan atas penyimpangan wujud
penyuapan oleh seseorang atau kelompok.
THE DEFINITION OF
CORRUPTION

Menurut “ Internasional Transparensi”


korupsi adalah:
“ perilaku pejabat publik, baik politikus,
politisi, maupun pegawai negeri, yang
secara tidak wajar dan tidak legal
memperkaya diri atau memperkaya
mereka yang dekat dengannya,
dengan menyalahgunakan kekuasaan
publik yang dipercayakan kepada
mereka”

Dalam arti luas, korupsi / korupsi politis


adalah penyalahgunaan jabatan resmi
untuk kepentingan pribadi.
KORUPSI MENURUT UNDANG –
UNDANG

Korupsi adalah tindak pidana yang


memperkaya diri sendiri / atau orang
lain / suatu badan yang secara
langsung ataupun tidak langsung
merugikan keuangan negara dan
perekonomian negara.
Korupsi sebagai gejala sosial

 Sekitar abad 200 SM Hamurabi dari Babilonia


memerintahkan
kpd seorg gub propinsi menyelidiki
kasus penyuapan

 Sekitar abad 200 SM Shamas Raja Ashina menjatuhkan


pidana kepada hakim yg
menerima suap.

 Tahun 115 – 43 SM (Romawi kuno) Gaius Vares praktik korupsi


sudah ada

 Tahun 74 SM Yemima seorang Menteri Pertanian China


melakukan tindak korupsi

 Awal abad 19 Bupati Madiun dibeli 10.000 real oleh Prawira


Diningrat anak seorang bandit dari kesultanan
Yogyakarta memperoleh jabatan
MACAM-MACAM
KORUPSI

Menurut “Syed Hussein Alatas” ( penggagas partai


gerakan rakyat Malaysia yang lahir dan besar di
Indonesia) topologi korupsi ada 7, yaitu:
1. Korupsi transaktif
2. Korupsi ekstortif
3. Korupsi investif
4. Korupsi nepositik
5. Korupsi autigenik
6. Korupsi suportif
7. Korupsi defensif
Bentuk Prilaku Korupsi

 Bribery (Penyuapan)
 Embezziement (Pencurian)

 Fraud (Penipuan)

 Extortion (Meminta)

 Favoritism (Penyalahgunaan kekuasaan)

 Nepotism (Kolusi)
Korupsi Struktural

 Kebiasaan : bentuk ‘upeti’, sistem kekerabatan.

 Masa Penjajahan Belanda : penarikan ‘pajak’

 Masa kemerdekaan Indonesia : balas jasa.

Note :
Korupsi Penyimpangan individu ditentukan oleh sistem
Tinjauan dan Kajian Wawasan Dunia
Kristen terhadap Korupsi

J. White tulisannya ‘The Pathway of Holliness’ : membahas ttg dinamika


dosa dan pertobatan; mendalami kuasa dosa dan kejahatan termasuk
penyangkalan diri:
1. Dosa merupakan kekuatan merusak dalam kodrat manusia;
kekuatan merusak dari dosa sbg ‘kerusakan total’, di mana tdk
akan pernah baik atau murni secara utuh.
2. Dosa sangat mencengkeram kehidupan manusia sehingga
manusia mudah dikalahkan oleh jiwa manusia yang sudah rusak.
Sehingga butuh pembebasan dari kerusakan ini melalui latihan
berbagai disiplin rohani. Namun demikian ada juga pertolongan
Roh Kudus.
Dengan demikian cara memperbaiki adalah dgn menggunakan hati
nurani melalui pertolongan Roh Kudus. Karena hati nurani sangat
ditentukan oleh nilai-nilai yang dipahami berdasar Alkitabiah antara lain
sebagai ‘garam dan terang’.

Anda mungkin juga menyukai