Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDU MATAKULIAH PSIKOLOGI KORUPSI

NAMA : ANDIKA S TABANAL


NIM : 941417031
KELAS : D ADM PUBLIK
JENIS TUGAS : LAPORAN INTISARI MATERI BESERTA MIND MAP

INTISARI MATERI
Perilaku Korupsi Sudut Pandang Psikologi

Ada satu pertanyaan mendalam pada diri saya ketika berhadapan dengan kenyataan ada seorang
yang saya kenal sangat taat beribadah sesuai agamanya dan sangat saya kagumi dalam kehidupan
sosialnya… ternyata beliau terlibat korupsi. Saya jadi sedih sekali karena benar benar tidak
percaya. “ kenapa orang yang rajin ibadah juga korupsi ya ?”. setelah itu saya berusaha mencari
tau apa sebenarnya korupsi itu.

1. Korupsi

1. Ternyata dari bahasa latin korupsi berasal dari kata corruptio yang berarti busuk,rusak,
menggoyahkan, memutar balikkan dan menyodok. korupsi sebagian besar dikaitkan
dengan penggelapan sejumlah uang atau hal hal yang bersifat material. Sesungguhnya
pengertian korupsi yang seperti ini sudah jauh lebih sempit dari pada pengertian awalnya.
Korupsi berasal dari kata latin corrumpere, corruption, corruptus. Arti harfiah dari kata
ini adalah penyimpangan dari kesucian (Profanity), tindakan tak bermoral , kebejatan ,
kebusukan, kerusakan, ketidakjujuran, atau kecurangan. Bahasa Eropa Barat kemudian
mengadopsi kata ini dengan sedikit modifikasi; Inggris: Corrupt, corruption, Prancis:
Corruption; Belanda: Korruptie. Dan akhirnya dari bahasa belanda terdapat penyesuain
ke istilah Indonesia menjadi korupsi. Menurut Poerwadarminta, 1976 Korupsi di artikan
sebagai ; Perubuatan yang busuk seperti penggelapan uang, penerimaan uang sogok dan
sebagainya.
2. Sedangkan menurut Arrigo dan Claussen, korupsi adalah mengambil atau menerima
keuntungan buat diri sendiri yang tidak sah secara hukum karena individu tersebut
memiliki otoritas dan kekuasaan
3. jadi sedikit terang tentang korupsi, jadi ibti perilaku korupsi berarti menyalahgunakan
kekuasaan publik. Maksudnya adalah bahwa perilaku pejabat publik yang memperkaya
diri atau orang lain yang dekat dengannya dengan cara menyalahgunakan kekuasaan
publik yang dipercayakan kepadanya.

2. Penyebab prilaku korupsi

1. Penyebab perilaku korupsi juga ternyata dipelajari oleh para ahli psikologi behaioristik,
dimana prilaku manusia kebanyakan dipengaruhi faktor dari luar dirinya. Dalam hal ini
terkait dengan perilaku korupsi jadi sistem pengawasan yang sangat lemah, atau sistem
hukuman bagi koruptor yang sangata ringan, sistem penegakkan hukum yang rapuh, serta
lingkungan yang koruptif akan menyuburkan jamur dan bibit perilaku korupsi. Faktor
diluar diri sendiri ini dapat di gambarkan sebagai suatu libgkungan dimana antar
individu saling terkait, saling membenarkan, saling melindungi demi keuntungan
bersama dan sejenisnya.
2. Selanjutnya para ahli psikoanalisa menanggapi perilaku korupsi juga. dimana dikatakan,
ada hubunbgan antara tahapan perkembangan kepribadian anak dengan kondisi anak
setelah dewasa. Bila terjadi hambatan perkembangannya maka kepribadian itu akan dia
bawa sampai dewasa. Trus bagaimana hubunganya dengan prilaku korupsi ?. disebutkan
bahwa… sifat serakah adalah sifat orang yang terhambat kepribadiannya pada fase anal
( fase dimasa kecil manusia dimana kepuasan ada disekitar mempermainkan alat
pembuangan kita/anus dimana biasanya anak anak akan dilatih kebersihan bagaimana dia
melakukan kebiasaan buang kotoran badan dengan baik . tak jarang ada anak yang
kurang pendidikanya sehingga terbiasa bermain dengan kotoran dan tidak bisa
membedakan mana kotoran mana yang bukan), dimana setelah dewasa ia
mempertahankan kepribadian anal bentukan masa kecilnya itu. Karakter orang seperti ini
ditandai dengan KERAKUSAN UNTUK MEMILIKI. Ia punya kenikmatan dalam
kepemilikan benda.
3. Fase anal masa kecil ditandai anak senang melihat kotoran yang keluar dari anusnya. Dan
setelah dewasa kotoran ini diganti dengan benda seperti uang, mobil , rumah dll. Dengan
demikian Koruptor bisa kita asumsikan ibarat anak kecil dalam tubuh dewasa, dimana dia
memiliki badan dewasa/besar namun jiwa nya kerdil. Ada lagi satu teori yang disebut
dengan teori GONE, yanga berusaha membahas tentang prilaku korupsi ini. Diawali
dengan Greed ( adanya nafsu serakah, selalu kurang dan ingin lebih banyak dengan cara
apapun), Oportunity ( situasi buruknya manajemen pengawasan yang membuka peluang
manipulasi ), Need ( sikap konsumtif, semua hall dianggap sebagai kebutuhan wajib
dibeli dan jika belum dibeli merasa tidak tenang ), Ekspose ( adanya paparan situasi
dimana hukuman koruptor ringan, remisi bisa dibeli, penegakkan hukum mudah disuap,
saksi meringankan adalah saksi palsu yang bisa dibeli dll ).
4. Sedangkan menurut pendekatan biologis, menanggapi perilaku korupsi dari sudut
pandang fisik atau biologis, dimana pada dasarnya manusia tidak ada puasnya
menyangkut kebutuhan biologisnya. Orang yang koruptif identik dengan mereka ingin
dipenuhi kebutuhannya yang tidak ada batasnya dan kurang bisa mengendalikan diri.
Sedangkan berikutnya menurut teori belajar menyebutkan bahwa perilaku korupsi
dikarenakan dari adanya proses yang telah dipelajari sebelumnya dimana menimbulkan
keinginan meniru atau memang situasi yang menjadi koruptif karena situasi memang
dikondisikan. Sedangkan menurut pendekatan kognitif diketahui, perilaku koruptor selalu
diorinetasikan pada keadaan saat ini bukan masa lalu, bagaimana persepsinya terhadap
situasi bukan kenyataan situasi yang dihadapi. Bagi koruptor waktu baginya tidak akan
pernaha dia lewatkan untuk melakukan korupsi.

3. Penyebab Korupsi
Dari beberapa kajian penyebab perilaku korupsi kiranya dapat disimpulkan bahwa
penyebab korupsi adalah:
1. rusaknya lingkungan global
2. sistem hukum,
3. politik,
4. pengawasan
5. Control
6. ransparansi,
7. pengaruh iklim koruptif tingkat kelompok/ departemen, dan
8. faktor kepribadian.
Hal yang patut kita perhatikan tentang perilaku korupsi adalah adanya pemahaman bahwa “ bagi
ibdividu yang kualitas otaknya baik atau cara berpikir/kognitifnya baik dan fisik biologisnya baik
dimana tidak membawa bibit buruk ( mampu mebedakan yang baik dan yang tidak baik ), maka
meskipun ada kesempatan melakukan korupsi individu tersebut tidak akan melakukan korupsi”.
“Bagi individu yang otaknya baik maka norma salah atau tidak salah yang melekat diotaknya
mampu dia bedakan dengan jelas, hatinuraniya akan mampu membaca. “
Bagi koruptor, hatinurani tidak mereka perlukan, agama hanya formalitas, cara berpikirnya
pendek. Yang penting bagi mereka tujuan mengeruk uang sebanyak banykanya tercapai.
Solusi untuk mencegah dan menghindari terjadinya perilaku korupsi

4. Mencegah Membiaknya Perilaku Korupsi

Untuk mencegah membiaknya perilaku korupsi akan lebih baik jika dilakukan secara
dini. Pendidikan dini pada masyarakat untuk membentuk pribadi yang selalu menjauhi cara cara
kotor dalam hidup individu. Kita pun harus mendidik mayarakat untuk cerdas melihat kebijakan
yang ada. Setelah pendidikan secara dini, perlu juga dilakukan penmguatan sistem. Penguatan
pengawasan internal dilakukan agar pemegang kebijakan terawasi. Juga menciptakan iklim yang
sehat, dimana hukuman maksimal bagi koryuptor yang telah terbukti untuk menimbulkan efek
jera dan setelah menjalani hukuman tidak diberi kesempatan memegang kekuasaan kembali.
Masyarakatpun perlu cerdas melihat fenomena politik uang yang akan berbuntut korupsi karena
akan berusaha mengembalikan modal.Pada akhirnya seleksi psikologi secara ketat pada aspek
kepribadian pada saat penerimaan pegawai/pejabat publik cukup menentukan dan strategis dalam
mencegah budaya korupsi subur ditengah tengah kehidupan kita.
Pada akhirnya ulasan sedikit ini semoga menginspirasi kita semua untuk menyadari pentingnya
menjaga kepribadian diri sedniri dan individu sekitar kita agar aman dari kecenderungan perilaku
korup.

Juga kita semua harus cerdas menyikapi situasi sekitar agar tidak turut serta terlibat dan larut
dengan budaya korupsi sekecil apapun. Aapalagi sebagai anggota Polri kita adalah pejabat publik
yang memiliki kekuasaaan sekecil apapun peran kita. Marilah bersama sama saling
mengingatkan untuk berbuat baik meskipun itu berat dan menyakitkan, jangan mudah goyah
karena takut ditinggalkan lingkungan kita hanya karena kita mempertahan kebenaran dan
kebaikan tanda kita memiliki kepribadian dan integritas.
MIND MAP

corruptio = busuk,rusak, korupsi adalah mengambil


Korupsi berarti menyalah gunakan
menggoyahkan, memutar atau menerima
kekuasaan public, perilaku pejabat yang
Korupsi balikkan dan menyodok. keuntungan buat diri
memperkaya diri atau orang lain dengan
penggelapan sejumlah uang atau sendiri yang tidak sah
menyalahgunakan kekuasaan publik
hal hal yang bersifat material secara hukum

Penyebab sistem Sistem Lingkungan terhambat


Perilaku korupsi pengawasan yang Penegakan yang koruptif Orang yang koruptif identik
kepribadianny dengan mereka ingin dipenuhi
Perilaku sangat lemah Hukum Yang a pada fase
Korupsi Sudut rapuh kebutuhannya yang tidak ada
anal batasnya
Pandang
Psikologi

Penyebab Rusaknya Sistem Hukum Politik Pengawasan Transparansi Iklim Koruptif Kepribadian
Korupsi Lingkungan

Untuk mencegah membiaknya perilaku korupsi akan lebih baik jika dilakukan secara dini. Pendidikan dini
pada masyarakat untuk membentuk pribadi yang selalu menjauhi cara cara kotor dalam hidup individu.
Kita pun harus mendidik mayarakat untuk cerdas melihat kebijakan yang ada. Setelah pendidikan secara
Mencegah dini, perlu juga dilakukan penmguatan sistem. Penguatan pengawasan internal dilakukan agar pemegang
Membiaknya kebijakan terawasi. Juga menciptakan iklim yang sehat, dimana hukuman maksimal bagi koryuptor yang
Korupsi telah terbukti untuk menimbulkan efek jera dan setelah menjalani hukuman tidak diberi kesempatan
memegang kekuasaan kembali. Masyarakatpun perlu cerdas melihat fenomena politik uang yang akan
berbuntut korupsi karena akan berusaha mengembalikan modal.Pada akhirnya seleksi psikologi secara
ketat pada aspek kepribadian pada saat penerimaan pegawai/pejabat publik cukup menentukan dan
strategis dalam mencegah budaya korupsi subur ditengah tengah kehidupan kita.

Anda mungkin juga menyukai