Anda di halaman 1dari 11

UTS

ORGANISASI PEMBELAJAR DAN MANAJEMEN PENGETAHUAN


(ORGANIZATION LEARNING AND KNOWLEDGE MANAGEMENT)

Dosen Pengampu : Agung Nugroho L.I.F., S.Sos., M.Bus Sys. Pro, Ph.D

Oleh:
LANA ARISTYA 236030200111006

MAGISTER ADMINISTRASI BISNIS


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
2023
penerapan model sistem organisasi pembelajar (learning, organizatiom, people, knowledge, and
technology) PT. Pegadaian
PT. Pegadaian merupakan perusahaan keuangan yang telah menerapkan model organisasi
pembelajar untuk meningkatkan kinerja dan keterikatan karyawannya. Model ini terdiri dari lima
komponen: pembelajaran, organisasi, manusia, pengetahuan, dan teknologi.

**Pembelajaran:** PT. Pegadaian telah mengembangkan orientasi pembelajaran untuk


meningkatkan koordinasi antar fungsi dan meningkatkan kompetensi pegawai [1]. Perusahaan
juga telah menerapkan G-Leads, yaitu sistem pembelajaran dan pengembangan yang berfungsi
sebagai media kolaborasi, pembelajaran, dan pengembangan kompetensi karyawan[5].

**Organisasi:** PT. Pegadaian telah menyesuaikan judul jabatan pekerjaannya di organisasi


menjadi gelar korporat yang lebih terstandar untuk mendukung jalur manajemen talenta
perusahaan [2]. Perusahaan juga telah mengembangkan saluran komunikasi internal yang kuat
melalui aplikasi internal bernama The Gade Share and Learn (Gashela) untuk membangun
keterlibatan karyawan[2].

**Orang:** PT. Pegadaian menawarkan tunjangan cuti tahunan dan hari raya keagamaan,
jaminan kesehatan dan pensiun, serta bonus tahunan yang bergantung pada kinerja perusahaan
untuk mendukung karyawannya [2]. Perusahaan juga memberikan pendidikan kepada
karyawannya untuk menguasai lebih dari satu bidang pekerjaan, sehingga memungkinkan
mereka untuk melakukan rotasi jabatan.

**Pengetahuan:** PT. Pegadaian telah melakukan studi empiris untuk membangun model
kinerja pemasaran dengan menggunakan inovasi dan keunggulan kompetitif sebagai variabel
intervening[1][3]. Perusahaan juga telah menerapkan ilmu data di industrinya untuk
meningkatkan kinerjanya[6].

**Teknologi:** PT. Pegadaian telah memanfaatkan digitalisasi untuk meningkatkan kinerjanya


dan menawarkan peluang pembelajaran, berbagi, dan jaringan dengan perusahaan keuangan
digital lainnya[2]. Perusahaan juga telah menerapkan The Gade Learning and Development
System untuk menunjang kompetensi karyawan[5].

Kesimpulannya, PT. Pegadaian telah menerapkan model organisasi pembelajar untuk


meningkatkan kinerja dan keterikatan karyawan. Perusahaan telah mengembangkan orientasi
pembelajaran, saluran komunikasi internal yang kuat, serta sistem pembelajaran dan
pengembangan untuk mendukung kompetensi karyawan. PT. Pegadaian juga menawarkan
tunjangan, jaminan kesehatan dan pensiun, serta pendidikan kepada karyawannya untuk
mendukung kesejahteraan dan pengembangan karir mereka. Perusahaan telah melakukan studi
empiris dan menerapkan ilmu data dan digitalisasi untuk meningkatkan kinerjanya.

Kutipan:
[1] https://www.abacademies.org/articles/building-marketing- Performance-models-using-
innovation-and-competitive-advantage-as-intervening-variables-an-empirical-study-condu-
14382.html
[2] https://hr.asia/companys-write/up-2019/indonesia/id-pegadaian/
[3] https://www.abacademies.org/articles/Building-marketing- Performance-models-using-
innovation-competitive-advantage-intervening-variables-empirical-study-conducted-pt-
pegadaian-1939-6104-21 -3-188.pdf
[4] https://ejournal.unsap.ac.id/index.php/jobm/article/view/539
[5] https://play.google.com/store/apps/details?hl=en&id=com.disprz.pegadaian
[6] https://lk.linkedin.com/posts/arinanahya_data-science-di-industri-keuangan-pegadaian-
activity-7069146420146024448-s73B

1. Profil organisasi dilengkapi dengan dukungan data sekunder


2. Model system organisasi pembelajar , learning blablabla
3. Kendala yang dihadapi dalam membangun learning organization
4. Rekomendasi bagaimana mengatasi kendala tsb
5. Jurnal scopus minimal 10
Sejarah Pegadaian
1746 - Sejarah Pegadaian dimulai saat VOC mendirikan Bank Van Leening sebagai
lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan sistem gadai.
1811 - Pemerintah Inggris mengambil alih dan membubarkan Bank Van Leening,
masyarakat di beri keleluasaan mendirikan usaha pergadaian.
1901 - Didirikan Pegadaian negara pertama di Sukabumi (Jawa Barat pada tanggal 1
April 1901)
1905 - Pegadaian berbentuk lembaga resmi "JAWATAN" 1905.
1961 - Bentuk badan hukum berubah "JAWATAN" ke "PN"
berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu) No. 19 Tahun
1960 Jo Peraturan Pemerintah (PP) No. 178 Tahun 1961
1969 - Bentuk badan hukum berubah dari "PN" ke "PERJAN"
berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 7 Tahun 1969
1990 - Bentuk badan hukum berubah dari "PERJAN" ke "PERUM"
berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 10 Tahun 1990 yang diperbarui dengan
Peraturan Pemerintah (PP) No. 103 Tahun 2000
2012 - Bentuk badan hukum berubah dari "PERUM" ke "PERSERO" pada tanggal 1
April 2012
berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 51 Tahun 2011
2021 - Bentuk badan hukum berubah dari "PERSERO" ke "PERSEROAN
TERBATAS" pada tanggal 23 September 2021 berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP)
No. 73 Tahun 2021

Visi dan Misi


Visi - Menjadi The Most Valuable Financial Company di Indonesia dan Sebagai Agen Inklusi
Keuangan Pilihan Utama Masyarakat
Misi - 1. Memberikan manfaat dan keuntungan optimal bagi seluruh stakeholder
dengan mengembangkan bisnis inti

 2. Memperluas jangkauan layanan UMKM melalui sinergi Ultra Mikro untuk
meningkatkan proposisi nilai ke nasabah dan stakeholder

 3. Memberikan service excellence dengan fokus nasabah melalui:


- Bisnis proses yang lebih sederhana dan digital

- Teknologi informasi yang handal dan mutakhir

- Praktek manajemen risiko yang kokoh

- SDM yang profesional berbudaya kinerja baik

Budaya Organisasi

Untuk mendukung terwujudnya visi dan misi Perseroan, maka telah ditetapkan budaya perusahaan
yang harus selalu dipelajari, dipahami, dihayati, dan dilaksanakan oleh seluruh insan Pegadaian
yaitu jiwa AKHLAK yang terdiri dari: Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan
Kolaboratif.

Struktur Organisasi

Struktur Kepemilikan
Sesuai dengan status hukum Pegadaian, maka kepemilikan Pegadaian adalah berbentuk saham yang
berasal dari penyertaan modal Pemerintah Republik Indonesia (Saham Seri A Dwiwarna) sebanyak
0,00002% dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) (Saham Seri B) sebanyak 99,99998%.

Struktur Grup dan Daftar Entitas Anak dan Entitas Asosiasi


 PT Balai Lelang Artha Gasia
PT Balai Lelang Artha Gasia (“BLAG”), bergerak di bidang jasa lelang yaitu menyediakan
jasa pelelangan harta tetap dan harta bergerak milik perorangan, serta aset perusahaan milik
instansi pemerintah maupun swasta sehingga diperoleh harga penjualan yang optimal. Pada
tahun 2010, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPLSB) BLAG pada tanggal 29
Juli 2010 memutuskan pembekuan kegiatan operasional BLAG dalam rangka
restrukturisasi usaha dan kepengurusan. Di tahun 2012, RUPSLB BLAG tanggal 29
Agustus 2012 memutuskan untuk mengaktifkan kembali kegiatan usaha dan restrukturisasi
pengurus BLAG. 3 (tiga) tahun kemudian, tepatnya pada 26 Maret 2015, RUPS BLAG
memutuskan melakukan perubahan Anggaran Dasar, dimana salah satu keputusannya
adalah pengesahan pergantian nama menjadi PT Balai Lelang Pegadaian (“BLP”). RUPS
BLP pada tanggal 22 November 2016 mengesahkan keputusan untuk mengembalikan nama
BLP menjadi PT Balai Lelang Artha Gasia. Pegadaian memiliki 99,99% saham BLP,
sementara sisanya 0,01% dimiliki oleh Drs. Deddy Kusdedi, MM.
 PT Pesonna Optima Jasa
PT Pesonna Optima Jasa bergerak di bidang pelayanan jasa umum (general services) yang
meliputi penyediaan jasa tenaga outsourcing (keamanan, kebersihan, pengemudi,
pemeliharaan kantor/taman), persewaan kendaraan, persewaan alat-alat kantor, jasa
ekspedisi, dan jasa umum lainnya yang mendukung operasional perusahaan. Akte Pendirian
PT Pesonna Optima Jasa No. 16 tanggal 19 November 2014 yang dibuat di hadapan Nanda
Fauz Iwan, SH., MKn, Notaris yang berkedudukan di Jakarta Selatan dan telah disahkan
oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan SK No.
AHU-35439.40.10.2014 tanggal 19 November 2014. PT Pesonna Optima Jasa mulai
beroperasi pada Desember 2014. Pada tanggal 16 Maret 2016 Pegadaian melakukan
penyetoran sebesar Rp74,25 miliar untuk penambahan modal disetor. Komposisi
kepemilikan saham PT Pesonna Optima Jasa 99,00% dikuasai oleh Pegadaian dan 1,00%
merupakan milik Yayasan Kesejahteraan Pegadaian Permata (YKPP).
 PT Pegadaian Galeri Dua Empat
PT Pegadaian Galeri Dua Empat bergerak di bidang perdagangan emas batangan,
perdagangan perhiasan dan perdagangngan batu mulia. Akte Pendirian PT Pegadaian Galeri
Dua Empat No. 01 tanggal 03 Agustus 2018 yang dibuat di hadapan Nanda Fauz Iwan, SH.,
MKn, Notaris yang berkedudukan di Jakarta Selatan dan telah disahkan oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan SK No. AHU-
0037424.AH.01.01 Tahun 2018 tanggal 08 Agustus 2018. PT Pegadaian melakukan
penyetoran sebesar Rp132,7 miliar untuk penambahan modal disetor. Komposisi
kepemilikan saham PT Pegadaian Galeri Dua Empat 99,99% dikuasai oleh Pegadaian.
 PT Pesonna Indonesia Jaya
PT Pesonna Indonesia Jaya bergerak di bidang pengelolaan hotel dan bisnis properti
lainnya. Akta Pendirian PT Pesonna Indonesia Jaya No. 02 tanggal 6 Februari 2015 yang
dibuat di hadapan Nanda Fauz Iwan, SH., M.Kn, Notaris yang berkedudukan di Jakarta
Selatan dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia berdasarkan SK No. AHU-0005845.AH.01.01 tahun 2015 tanggal 6 Februari
2015. PT Pesonna Indonesia Jaya mulai beroperasi pada Februari 2015. Modal Dasar
pendirian sebesar Rp200 miliar dan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh sebesar Rp50
miliar dengan komposisi kepemilikan saham 99,00% dikuasai oleh Pegadaian dan 1,00%
merupakan milik Yayasan Kesejahteraan Pegadaian Permata (YKPP).
 PT Pefindo Biro Kredit
PT Pefindo Biro Kredit bergerak di bidang biro kredit swasta, yang memberikan jasa Credit
Scoring Report yang merupakan laporan komprehensif informasi identitas debitur dan profil
perkreditan, serta Credit and Fraud Alerts sebagai layanan notifikasi terhadap pelemahan
atau penguatan profil kredit debitur, termasuk indikasi fraud yang dilaporkan secara
otomatis. Komposisi kepemilikan saham 34,77% dikuasai oleh PT Pemeringkat Efek
Indonesia (“Pefindo”), selebihnya dimiliki oleh Pegadaian 16,09% dengan penyertaan
modal awal Rp20,06 miliar, PT Taspen 6,82%, PT Sigma Cipta Carakan 6,82%, PT
Consumer Information Consulting (CIC) 3,68%, dan Asosiasi Perusahaan Pembiayaan
Indonesia (APPI) 1,22%.

MODEL SISTEM ORGANISASI PEMBELAJAR


LEARNING :
ORGANIZATION :
PEOPLE : PENGEMBANGAN KARYAWAN UNUTK MENDORONG PERTUMBUHAN
DAN KREATIVITAS / PENGAKUAN DAN PENGHARGAAN PADA KARYAWAN YANG
BERKONTRIBUSI
KNOWLEDGE :
TECHNOLOGY :

Kaplan dan Norton (2004) menyatakan bahwa organisasi perlu membangun infrastruktur
yang mampu menopang pertumbuhan dan learning untuk jangka panjang. Tiga sumber penting
untuk mencapai pertumbuhan dan learning yaitu kemampuan karyawan, kemampuan sistem
informasi dan motivasi, pemberdayaan dan penjajaran (alignment).

1. Learning Organization
Learning Organization diharapkan mampu mengembangkan kapasitas

karyawan untuk menciptakan masa depan mereka, membutuhkan perubahan

pikiran (shift of mind) yang fundamental diantara anggota organisasi.

2. Berpikir Sistem (System Thinking)

a) Pembagian tupoksi pada wilayah kerja regionalnya


b) Penempatan karyawan sesuai dengan keahlian dan kompentensinya c) Terjalin
sinergitas dalam pekerjaan antara unit-unit kerja

3. Keahlian Pribadi (Personal Mastery)


a) Latar belakang pendidikan karyawan

Adanya Karyawan yang baru akan menempati posisi baru, mendorong pihak
Kantor Regional X senangtiasa menyelenggarkan program pendidikan dan
pelatihan.

b) Reguler training untuk karyawan

Training atau pelatihan sumber daya manusia (SDM) akan memungkinkan


karyawan untuk mengembangkan kompetensi kerjanya, mengetahui keahlian
baru, mempelajari inovasi – inovasi baru yang berhubungan dengan pekerjaannya,
meningkatkan kedisiplinan, meningkatkan produktifitas, dan meningkatkan etos
kerja. Dengan demikian Training SDM bisa menjadi sarana bagi karyawan untuk
mendapatkan ilmu baru serta bermanfaat bagi perusahaan untuk meningkatkan
produktifitas dan etos kerja karyawan.

c) Pelatihan peningkatan kinerja

Laporan pelatihan peningkatan kinerja

d) Penyediaan fasilitas penunjang kerja untuk meningkatkan kapasitas karyawan


4. Suad Husnan (2002 : 187) mengatakan fasilitas kerja merupakan suatu bentuk pelayanan
perusahaan terhadap Karyawan agar menunjang kinerja dalam memenuhi kebutuhan
Karyawan, sehingga meningkatkan produktivitas Karyawan.

5. Model Mental (Mental Models)

Karyawan memahami budaya kerja organisasi seperti ; kedisiplinan waktu dalam hal
menyelesaikan pekerjaan tepat waktu

, etika dan saling menghargai sesama karyaan maupun pimpinan, serta bekerja kolektif
dan kolegial.

6. Visi Bersama (Shared Vision)


a) Setiap unit kerja memiliki visi dan misi bersama
b) Sosialisasi pemahaman mengenai visi dan misi
c) Komitmen pimpinan untuk merealisasikan visi dan misi
7. Pembelajaran Tim (Team Learning)
a) Adanya forum formal untuk berbagi pengetahuan antar kayawan

b) Efisiensi dan efektivitas kerja Keryawan

jurnal scopus
1. Peran Individu sebagai organisasi pembelajar
2. Peran Organisasi dalam pembelajaran
3. Faktor internal dalam organisasi pembelajar
4. Faktor eksternal dalam organisasi pembelajar
5. Faktor pembentuk organisasi pembelajar (the system learning organization model)
6. 3 konteks penciptaan pengetahuan organisasi dalam model 7c

Anda mungkin juga menyukai