Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM BUDIDAYA TANAMAN

LATIHAN III
CANGKOK

Diusulkan oleh :

1. Said An Nazar; A420160011


2. Aning Sulistyorini; A420160041
3. Novita Widhi Widyapuraya; A420160043
4. Juwari Septi Ningrum; A420160059
5. Nurtria Andansari; A420160179

LABORATORIUM BIOLOGI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2020
LATIHAN III
CANGKOK

A. TUJUAN
Memperbanyak tanaman secara vegetatif untuk mendapatkan tanaman baru
yang memiliki sifat seperti indukannya.

B. LANDASAN TEORI
Mencangkok merupakan salah satu teknik perbanyakan vegetatif dengan cara
pelukaan atau pengeratan cabang pohon induk dan dibungkus media tanam untuk
merangsang terbentuknya akar. Teknik ini sudah lama dikenal oleh petani. Pada cara
mencangkok akar tumbuh ketika cabang yang dicangkoknya masih berada di pohon
induk (Prameswari,2014). Cara dalam mencangkok yaitu kulit batang dikerat hingga
terpotong, floem dibuang, bagian kayu tetap dipertahankan sehingga zat-zat mineral
dan air dapat di alirkan dari akar ke daun akan tetapi zat-zat makanan tidak dapat
diangkut dari daun kebagian tubuh lainnya terkerat atau terpotong akibatnya makanan
itu menumpuk di tempat karatan, kemudian tumbuh akar tanaman (Kanedi, 2011).
Pengamatan dilakukan seminggu sekali terhadap perubahan pada perakaran, jumlah
daun dan sulur yang muncul pada ujung cangkokan. Proses pencangkokan dianggap
selesai ketika akar sudah memenuhi media dan sulur sudah cukup kuat untuk dipotong
menjadi bibit baru (Priyono,2010). Keberhasilan pengakaran pada cangkok
dipengaruhi oleh banyak factor yang mungkin saling berinteraksi satu sama lain di
antaranya yaitu factor genotip, unsur fisiologi bahan tanaman, umur ontogenetic
tanaman, musim, temperature, media pengakaran yang digunakan ukuran bahan
perbanyakan dan zat pengatur tumbuhan. Zat pengatur tumbuhan tertentu dari
golongan auksin merupakan salah satu factor penentu dalam keberhasilan pengakaran
pada cangkok berbagai tanaman yang sulit berakar (Agustiansyah, 2018).
Pembentukan akar pada cangkok terjadi karena adanya penyayatan pada kulit
batang yang menyebabkan pergerakan karbohidrat ke arah bawah terbendung di
bagian atas sayatan. Pada bagian tersebut akan menumpuk karbohidrat dan auxin, dan
dengan adanya media perakaran yang baik karbohidrat dan auxin tersebut akan
menstimulir timbulnya akar. Media perakaran cangkok yang baik adalah media yang
memiliki sifat drainase, aerasi dan kandungan unsur hara yang dapat mendukung
pertumbuhan dan perkembangan akar cangkok (Putri,2014). Faktor yang perlu
diperhatikan dalam pencangkokan adalah media cangkok. Media yang baik harus
mempunyai sifat mudah menyerap air, menahan air dalam waktu lama,
kelembabannya tinggi tetapi aerasinya baik dan beratnya ringan. Media cangkok tidak
boleh terlalu basah dan tidak mengandung jamur yang dapat menyebabkan kerusakan
(Prameswari,2014). Tingkat keberhasilan perbanyakan vegetatif dipengaruhi oleh
faktor dalam dan luar. Faktor dari dalam tanaman yang cukup memberikan pengaruh
terhadap keberhasilan teknik perbanyakan vegetatif adalah hormon (Aeni,2017).
Negara Indonesia merupakan negara tropis yang kaya dengan keanekaragaman
hayati yang dimiliki oleh hewan dan tumbuhan. Khusus untuk tumbuhan, ada banyak
spesies yang beraneka-ragam di sekitar lingkungan masyarakat yang bisa
dimanfaatkan untuk menunjang kehidupan, baik sebagai bahan makanan, maupun
sebagai tanaman obat. Salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai tanaman
obat adalah matoa (Pometia pinnata). Matoa merupakan tanaman asli khas Papua
dikenal dengan rasa buah yang manis dengan beraroma campuran antara rambutan,
durian, atau kelengkeng, dan biasanya matoa dapat langsung dikonsumsi. Masyarakat
memanfaatkan matoa pada buahnya saja sedangkan bagian lain seperti daun masih
sedikit pemanfaatannya. Beberapa hasil penelitian mengatakan bahwa ekstrak daun
matoa mampu menghambat virus HIV-1 IN, selain dari itu ekstrak daun matoa juga
memiliki efek diuretik dan antihipertensi (Surya, 2018).
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a. Pisau ( 1 buah )
b. Tali raffia ( 1 buah )
c. Lidi / tusuk gigi ( 1 buah )
d. Scop
2. Bahan
a. Tanamn matoa ( 1 tanaman )
b. Plastic bening ( secukupnya )
c. Tanah ( secukupnya )
d. Kompos ( secukupnya )

D. CARA KERJA
1. Prosedur Pelaksanaan
Hari, Tanggal : Senin, 27 April 2020
Waktu : 09.00 WIB - Selesai
Tempat : Halaman Rumah

2. Cara Kerja
a. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
b. Memilih batang tanaman induk yang akan dicangkok
c. Pilih batang yang ukurannya cukup proposonal dan kondisi cukup kokoh

d. Kupas bagian kulit batang yang akan dicangkok dengan panjang sekitar 10cm

e. Setalah kulit batang terkelupas, kerok kambium (lapisan luar jaringan kayu)

f. Setelah kambium dikerok, tutup batang yang sudah dikupas kulit dan dikerok
kambiumnya dengan media tanam yang sudah dibasahi sebelumnya.setelah
ditutup dengan media tanam, bungkus media tanam tersebut dengan katung
plastik transparan. Ikat bagian ujung pangkal dan pangkal pembungkus
kantungplastik dengan raffia

g. Buat lubang-lubang untuk pembuangan air berjarak ± 1 cm antar lubangnya

h. Siram air sampai air menetes dari cangkokan.

i. Tunggulah sekitar 4-6 minggu sebelum cangkokan siap dipisahkan dari induknya.
Ingat selalu untuk menyirami cangkokan setiap pagi dan sore. Untuk memastikan
bahwa tanaman yang dicangkok sudah jadi,cek apakah sudah keluar akar yang
cukup banyak, biasanya sampai menembus plastik. Jika kondisi ini sudah
memenuhi syarat, potong tanaman dari induknya. Sebaiknya memotong
menggunakan gergaji agar tanaman tidak rusak .

j. Kurangi daun dan ranting, sisakan bebeapa lembar daun saja.

E. HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Hasil
Nama Lokal : Matoa
Nama Ilmiah : Pometia pinnata
Hari/Tanggal mencangkok : Senin, 27 Aparil 2020
Media Tanam : Menggunakan tanah dan plastic

Table pengamatan
Minggu Pengamatan Kondisi akar cangkoan Kondisi batang
ke-
1 Senin, 27 April 2020 Akar belum tumbuh Segar
3 Senin, 18 Mei 2020 Akar belum tumbuh Segar
6 Senin, 8 Juni 2020 Akar belum tumbuh Tumbuhan sedikit
mengering
7 Selasa, 16 Juni 2020 Akar tidak tumbuh Tumbuhan kering

2. Pembahasan
Mencangkok merupakan salah satu teknik perbanyakan vegetatif dengan cara
pelukaan atau pengeratan cabang pohon induk dan dibungkus media tanam untuk
merangsang terbentuknya akar. Teknik ini sudah lama dikenal oleh petani. Pada
cara mencangkok akar tumbuh ketika cabang yang dicangkoknya masih berada di
pohon induk menurut Prameswari(2014). Pemotongan jaringan pengangkutan
melalui penyayatan kulit cabang berarti pembuangan lapisan kambium ataupun
pembelahan batang yang berarti pemutusan hubungan jaringan vascular akan
menciptakan suatu fenomena bahwa zat-zat makanan (fotosintat) berasal dari
bagian atas cabang yg disayat/dibelah tersebut akan menumpuk pd tepi sayatan
bagian atas.dengan kata lain, fotosintat tidak dapat diteruskan ke bagian bawah
dari pada sayatan tersebut. Pada praktikum latihan III akan dibahas mengenai hasil
cangkok yang telah dilakukan.
Hasil yang diperoleh dari cangkok tumbuhan matoa yang telah dilakukan
kurang lebih 4-7 minggu hasilnya belum sesuai dengan harapan. Karena pada
minggu ke 7 akar belum terlihat. Hal seperti ini dapat terjadi karena bebrapa
fakator yaitu, musim pencangkoan yang di lakukan pada musim kemarau dan
intensitas hujan rendah. Kemudian kemungkinan lain yaitu batang yang digunakan
saat pencangkoan usianya belum cukup. Dalam mencangkok batang yang di
gunakan usinya tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda. Hal tersebut dapat dilihat
dari tekstur batang yang masih cukup lentur dan apabila batang kaku berarti
batang tersebut sudah cukup tua. Kemungkinan lainnya yaitu jaringan tapis rusak
saat di lakukan pengerokan atau pengkelupasan kulit. Kemudian penyiraman pada
bagian batang yang di cangkok tidak teratur sehingga menyebabkan kelembapan
media tanam menjadi tidak stabil kondisinya.
Kemudian saat pencakoan tidak menggunakan Root up, dimana pemberian
Root up berperan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan akar cangkok,
sehingga keberadaannya akan lebih efektif bila ditunjang dengan media tanam
yang optimal. pemberian hormon tumbuh akan meningkatkan kualitas dan
kuantitas perakaran yang terbentuk, apabila kondisi lingkungan yang
menguntungkan serta pemilihan bahan tanamannya sangat diperhatikan akan
menghasilkan keberhasilan pencangkokan pada tanaman. Selain itu ketidak
berhasilan pada pencangkoan ini mungkin di sebabkan kurangnya nutrisi yang
terdapat dalam media sehingga mengakibatkan akar tidak tumbuh. Tanaman yang
sudah mongering ini kemudian di buang dengan cara memotong batang pada
bagian bawah cangkok.
F. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Pencakoan pada tanaman matoa tidak berhasi
2. Indicator ketidak berhasilan pencangkoan dapat dilihat dari batang yang di
cangkok yang menjadi kering dan media tanam yang rusak
3. Factor dalam yang mempengaruhi kegagalan dalam pencangkoan yaitu batang
yang umurnya belum cukup untuk di cangkok
4. Factor luar yang mempengaruhi kegagalan dalam pencangkoan yaitu suhu,
kelembapan, nutrisi yang digunakan untuk media tanam dan penglupasan atau
pengerokan pada batang tumbuhan yang akan di cangkok.
DAFTAR PUSTAKA

Aeni,Nurul; Salman, Syafrullah; dan Sukmasari,Dieni Miftah. 2017. CARA Perbanyakan


Vegetatif Dan Pemberian Zat Pengatur Tumbuh Terhadap Pertumbuhan Tunas Pada
Tanaman Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia Swingle). Jurnal Ilmu Pertanian dan
Peternakan. 5(2), Hal: 180-189.

Agustiansyah; Jamaludin; dan Yusnita. 2018. “NAA Lebih Efektif Dibandingkan IBA untuk
Pembentukan Akar Pada Cangkok Jambu Bol”. J Hort Indonesia. 9(1), Hal: 1-9.

Kanedi, Indra;dan Zulita,Natalia Leni. 2011. Perangkat Ajar Materi Vegetatif Buatan Pada
Tumbuhan Di Sma Negeri 9 Kota Bengkulu Menggunakan 3ds Max. Jurnal Media
Infotama. 7(1), Hal:19-36.

Prameswari, Kumala Zara ; Trisnowati,Sri dan Waluyo, Sriyanto. 2014. Pengaruh Macam
Media dan Zat Pen gatur Tumbuh Terhadap Keberhasilan Cangkok Sawo (Manilkara
zapota (L.) van Royen) pada Musim Penghujan. Jurnal Vegetalika. 3(4), Hal: 107 –
118.

Priyono, Hasto Sumarnie. 2010. Perbanyakan Vegetatif Secara Cangkok Piper Miniatum Bl.
Jurnal Tek. Ling. 11(1) , Hal: 53 – 59.

Putri, Kurniawati; Dharmawati F; dan Suartana, Made. 2014. “Pengaruh media dan hormon
tumbuh akar terhadap keberhasilan cangkok ulin”. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman.
4(2), Hal: 069 – 118.

Surya, A. 2018. “Toksisitas Ekstrak Daun Matoa Terhadap Larva Dengan Metode Vrine
Shrimp Lethality Test”. Jurnal Analisis Kesehatan Klinikal Sains. 6(1), Hal: 13-17.
LAMPIRAN

Ambil Tanah dengan scop Menyiapkan alat dan bahan

Kupas kulit batang kemudian Padatkan media tanam ke


di bersihkan dengan cara di batang yang sudah di kupas
kerok dan di bersihkan

Bungkus dengan plastic dan ikat kedua ujung


dengan kuat sehingga tanah tidak turun kebawah
apabila di siram atau terkena hujan kemudian beri
lubang dengan menususkan tusuk gigi
Minggu ke 1 Minggu ke 3

Anda mungkin juga menyukai

  • KJT Pendahuluan
    KJT Pendahuluan
    Dokumen31 halaman
    KJT Pendahuluan
    Novita Widhi Widyapuraya novitawidhi.2020
    Belum ada peringkat
  • Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tanaman
    Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tanaman
    Dokumen18 halaman
    Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tanaman
    Novita Widhi Widyapuraya novitawidhi.2020
    Belum ada peringkat
  • Format Proposal Produk KJT 2020
    Format Proposal Produk KJT 2020
    Dokumen2 halaman
    Format Proposal Produk KJT 2020
    Novita Widhi Widyapuraya novitawidhi.2020
    Belum ada peringkat
  • Format Laporan KJT 2020
    Format Laporan KJT 2020
    Dokumen8 halaman
    Format Laporan KJT 2020
    Novita Widhi Widyapuraya novitawidhi.2020
    Belum ada peringkat
  • Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tanaman
    Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tanaman
    Dokumen18 halaman
    Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tanaman
    Novita Widhi Widyapuraya novitawidhi.2020
    Belum ada peringkat
  • Fasilitas Lab KJT
    Fasilitas Lab KJT
    Dokumen5 halaman
    Fasilitas Lab KJT
    Novita Widhi Widyapuraya novitawidhi.2020
    Belum ada peringkat
  • KJT Pendahuluan
    KJT Pendahuluan
    Dokumen31 halaman
    KJT Pendahuluan
    Novita Widhi Widyapuraya novitawidhi.2020
    Belum ada peringkat
  • Proposal MKP Praktek Budidaya Tanaman 4B
    Proposal MKP Praktek Budidaya Tanaman 4B
    Dokumen7 halaman
    Proposal MKP Praktek Budidaya Tanaman 4B
    Novita Widhi Widyapuraya novitawidhi.2020
    Belum ada peringkat
  • Latihan Iii (Linda)
    Latihan Iii (Linda)
    Dokumen9 halaman
    Latihan Iii (Linda)
    Novita Widhi Widyapuraya novitawidhi.2020
    Belum ada peringkat
  • Format Proposal Produk KJT 2020
    Format Proposal Produk KJT 2020
    Dokumen2 halaman
    Format Proposal Produk KJT 2020
    Novita Widhi Widyapuraya novitawidhi.2020
    Belum ada peringkat
  • Fasilitas Lab KJT
    Fasilitas Lab KJT
    Dokumen5 halaman
    Fasilitas Lab KJT
    Novita Widhi Widyapuraya novitawidhi.2020
    Belum ada peringkat
  • Format Laporan KJT 2020
    Format Laporan KJT 2020
    Dokumen8 halaman
    Format Laporan KJT 2020
    Novita Widhi Widyapuraya novitawidhi.2020
    Belum ada peringkat
  • Proposal Butan Otw 1
    Proposal Butan Otw 1
    Dokumen10 halaman
    Proposal Butan Otw 1
    Novita Widhi Widyapuraya novitawidhi.2020
    Belum ada peringkat
  • Tugas Individu Butan Esay
    Tugas Individu Butan Esay
    Dokumen2 halaman
    Tugas Individu Butan Esay
    Novita Widhi Widyapuraya novitawidhi.2020
    Belum ada peringkat
  • Tugas Esay Butan
    Tugas Esay Butan
    Dokumen1 halaman
    Tugas Esay Butan
    Novita Widhi Widyapuraya novitawidhi.2020
    Belum ada peringkat
  • MKP Butan
    MKP Butan
    Dokumen2 halaman
    MKP Butan
    Novita Widhi Widyapuraya novitawidhi.2020
    Belum ada peringkat
  • Butan Kelompok 4
    Butan Kelompok 4
    Dokumen1 halaman
    Butan Kelompok 4
    Novita Widhi Widyapuraya novitawidhi.2020
    Belum ada peringkat