Anda di halaman 1dari 9

INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PELAYANAN

RUMAH SAKIT (IPKP)

Tugas

Disusun Oleh :

 Atika Chintya Rahmadilla 1802041061


 Balqis Haniyah 1802041003
 Edi Anto Tarigan 1802041065
 Erlianti Zega 1802041066
 Fisensius Telaumbanua 1802041007
 Nikhyta Sukmariang Harefa 1802041083
 Nurhaliza br Sagala 1802041015
 Riyanda Syafhira 1802041018
 Sabarman Harefa 1802041019
 Sintia Nurmayang Sari 1802041020
 Tiara May Frida 1802041091
 Vira Purti Denada 1802041025
 Yuni Amalia 1802041027

 
PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
INSTITUT KESEHATAN HELVETIA
2020
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT DAERAH KASIH IBU BANTUL
NO:
TENTANG
INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PELAYANAN RUMAH
SAKIT (IPKP)

Menimbang :
a. Bahasa dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Rumah sakit
Umum Daerah Kasih Ibu Bantul serta dalam menghadapi
tuntutan akan pelayanan Rumah Sakit yang berkualitas serta
mengutamakan keselamatan pasien maka diperlukan integrasi
pendidikan kesehatan dalam pelayanan rumah sakit ( IPKP )
kebijakan di Rumah Sakit Umum Daerah Kasih Ibu Bantul
b. Sehubung dengan ini ditetapkan dalam satu keputusan Direktur
Rumah Sakit Umum Daerah Kasih Ibu Bantul

Mengingat :
1. Undang Undang Republik Indonesia nomor 44 tahun 2009
tentang rumah sakit
2. Undang Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2013
tentang pendidikan kedokteran
3. Peraturan pemerintah nomor 93 tahun 2015 tentang rumah sakit
pendidikan
4. Undang Undang Republik Indonesia nomor 29 tahun 2004
tentang praktik kedokteran
5. Undang Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2013
tentang pendidikan kedokteran
6. Permenkes nomor 2052 tentang penyelenggaraan praktik
kedokteran
7. Permenkes nomor 11 tahun 2017 tentang keselamatan pasien
8. Peraturan konseling kedokteran Indonesia terkait registrasi dan
pendidikan kedokteran
9. Pedoman klasifikasi dan standar rumah sakit pendidikan
depkes tahun 2009
MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

Kesatu :
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kasih Ibu Bantul
Tentang aturan sasaran Keselamatan Pasien RSUD Kasih Ibu Bantul

Kedua :
Memberitahukan kebijakan Sasaran Keselamatan Pasien sebagaimana
tercantum dalam pasal–pasal keputusan ini.

Ketiga :
Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan aturan Sasaran Keselamatan
Pasien pada RSUD Kasih Ibu Bantul dilaksanakan oleh Ka.Bid. Pelayanan
Medik, Ka.Bid. Penunjang, Ka.Intalasi Farmasi, Ka.Instalasi Kamar
Operasi, Tim PPI dan Tim Pasien Safety

Keempat :
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di
kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
IPKP 1

Rumah sakit menetapkan regulasi tentang persetujuan pemilik dan


pengelola dalam pembuatan perjanjian kerja sama penyelenggaraan pendidikan
klinis di rumah sakit

Maksud dan Tujuan IPKP 1


Keputusan penetapan rumah sakit pendidikan merupakan kewenangan
kementrian yang membidangi masalah kesehatan setelah ada keputusan bersama
dalam bentuk perjanjian kerja sama pemilik dan pengelolah rumah sakit dengan
pimpinan institusi pendidikan. Mengintegrasikan penyelenggaraan pendidikan
klinis dalam operasional rumah sakit memerlukan komitmen dalam peraturan,
antara lain waktu, tenaga dan sumver daya, peserta pendidikan tenaga kesehatan
professional lainnya .
Keputusan untuk mengintegrasikan operasioanal rumah sakit dan
pendidikan klinis paling baik di buat oleh jenjang pimpinan yang berperan sebagai
pengambil keputusan di suatu rumah sakit bersama institusi pendidikan
kedokteran gigi, dan profesi kesehatan lainnya yang didelegasikan kepada
organisasi yang mengoordinasi pendidikan klinis.
Untuk penyelenggaraan pendidikan klinis di rumah sakit maka semua
pihak harus mendapatkan informasi lengkap tentang hubungan dan tanggung
jawab masing – masing. Pemilik dan atau representasi pemilik memberikan
persetujuan terhadap keputusan tentang visi – misi, rencana strategis , alokasi
sumber daya dan program mutu rumah sakit ( lihat TKRS 1.1 sampai TKRS1.3 )
sehingga dapat ikut bertanggung jawab terhadap seluruh proses penyelenggaraan
pendidikan klinis di rumah sakit yang harus konsisten degan vivi- misi rumah
sakit dan komitmen pada mutu, keselamatan pasien, serta kebutuhan pasien.
Rumah sakit medapatkan informasi tentang output dengan krieria –
kriteria yang di harapkan dari institusi pendidikan dari pendidikan klinis yang di
laksanakan di ruamh sakit untuk mengetahui mutu pelayanan dalm
penyelenggaraan pendidikan di rumah sakit.
Organisasi yang mengoordinasikan pendidikan klinis bertanggung jawab
untuk merencanakan, memonitor dan mengevaluasi penyelenggaraan program
pendidikan klinis di rumah sakit.

Organisasi yang mengoordinir pendidikan klinis melakukan penilaian berdasarkan


atas kriteria yang sudah di setujui bersama.

Elemen Penilaian IPKP 1


1) Ada penetapan rumah sakit pendidikan yang masih berlaku
2) Ada kerjasama antara rumah sakit dan institusi pendidikan yang sudah
terakreditasi.
3) Jumlah penerimaan peserta didik sesuai dengan kapasitas rumah sakit
harus di cantumkan dalam perjanjian kerjasama.
IPKP 2

Pelaksanaan pelayanan dalam pendidikan klinis yang di selenggarakan di


rumah sakit mempunyai akuntabilitas manajemen, koordinasi dan prosedur yang
jelas.

Maksud dan Tujuan IPKP 2

Organisasi yang mengoordinir pendidikan di rumah sakit menetapkan


kewenagan , perencanaan , monitoring , imlementasi program pendidikan klinis,
serta ecaluasi dan analisisnya. Kesepakatan antara rumah sakit dan institusi
pendidikan kedokteran, kedokteran gigi, dan pendidikan tenaga kesehtaan lainnya
harus tercermin dalam organisasi dan kegiatan organisasi yang mengoordinasi
pendidikan di rumah sakit.
Rumah sakit memiliki regulasi yang mengatur :
1. Kapasitas penerimaan peserta didik sesuai dengan kapasitas rumah sakit
yang di cantumkan dalam perjanjian kerja sama.
2. Persyaratan kualifikasi pendidikan / dosen klinis.
3. Peserta pendidikan klinis rumah sakit.

Rumah sakit mendokumentasikan daftar akurat yang memuat semua peserta


pendidikan klinis di rumah sakit. Untuk setiap peserta klinis di lakukan pemberian
kewenangan klinis untuk menentukan sejauh mana kewenagan yang di berikan
secara mandiri atau di bawah supervise.
Rumah sakit harus mempunyai dokumentasi:
a. Surat keterangan paserta didik dan institusi pendidikan .
b. Ijazah, surat tanda registrasi, dan surat izin praktik yang menjadi peserta
sesuai dengan peraturan perundang – undangan.
c. Klasifikasi akademik.
d. Identifikasi kompetensi peserta pendidikan klinis, dan
e. Laporan pencapaian kompetensi.

Elemen penilaian IPKP 2


1. Ada regulasi tentang pengelola dan pengawasan pelaksanaan pendidikan
klinis yang telah di sepakati bersama meliputi.
 Daftar lengkap memuat nama sema peserta pendidikan klinis yang saat ini
ada di rumah sakit.
 Untuk setiap peserta pendidikan klinis terdapat dokumentasi yang berisi
paling sedikit meliputi poin a sampai poin e yang tertera di atas .
IPKP 3

Tujuan dan sasaran program pendidikan klinis di rumah sakit di sesuaikan


dengan jumlah staf yang memberikan pendidikan klinis, variasi dan jumlah
pasien, teknologi, serta fasilitas rumah sakit.

Maksud dan Tujuan IPKP 3

Pendidikan klinis di rumah sakit harus mengutamakan keselamatan pasien


serta memperhatikan kebutuhan pelayanan sehingga pelayanan segingga
pelayanan rumah sakit tidak terganggu, akan tetapi justru menjadi lebih baik
dengan terdapt program pendidikan klinis ini. Pendidikan harus di laksanakan
secara terintegrasi dengan pelayanan dalam rangka memeperkaya pengalaman dan
kompetensi peserta didik, termasuk juga pengalaman pendidikan klinis untuk
selalu memperhatikan prinsip pelayanan berfokus pada pasien.

 Variasi dan jumlah pasien harus selaras dengan kebutuhan untuk


berjalannya program, demikian juga fasilitas pendukung pembelajaran
harus di sesuaikan dengan teknologi berbasis bukti yang harus tersedia.
 Jumlah peserta pendidikan klinis di rumah sakit di rumah sakit harus
memperhatikan junlah staf pendidik klinis serta ketersediaan sarana dan
prasarana.

Elemen penilaian IPKP 3

1. Ada perhitungan rasio peserta pendidikan dengan staf yang memberikan


pendidikan klinis untuk seluruh peserta dari setiap program pendidikan
profesi yang di sepakati oleh rumah sakit dan institusi pendidikan sesuai
dengan peraturan perundang – undangan.
2. Ada dokumentasi perhitungan peserta didik yang di terima di rumah sakit
per periode untuk proses pendidikan di sesuaikan dengan jumlah pasien
untuk mejamin mutu keselamatan pasien .

IPKP 4

Seluruh staf yang memberikan pendidikan klinis mempunyai kompetensi


sebagai pendidikan klinis dan mendapatkan kewenangan dari institusi pendidikan
dan rumah sakit.

Maksud dan Tujuan IPKP 4

Seluruh staf yang memberikan pendidikan klinis telah memepunyai


kompetensi dan kewenagan klinis untuk dapat mendidik dan memberikan
pembelajaran klinis kepada peserta pendidikan klinis di rumah sakit sesuai dengan
peraturan perundang – undangan. Daftar staf yang memeberikan pendidikan klinis
dengan seluruh gelar akademis dan profesinya tersedia di rumah sakit, seluruh staf
yang memberikan pendidikan klinis harus memenuhi persyaratan kredensial dan
memiliki kewenagan klinis untuk melaksanakan pendidikan klinis yang sesuai
dengan tuntutan tanggung jawabannya.

Elemen Penilaian IPKP 4

1. Ada penepatan staf klinis yang memberikan pendidikan klinis dan


penepatan penugasan klinis serta rincian kewenangan klinis dari rumah
sakit.
2. Ada daftar staf klinis yang memeberikan pendidikan klinis secara lengkap
(akademik dan profesi) sesuai dengan jenis pendidikan yang di laksanakan
di RS.
3. Ada uraian tugas, tanggung jawab, dan juga wewenang untuk setiap staf
yang memberikan pendidikan klinis.
4. Ada bukti staf klinis yang memberikan pendidikan klinis telah mengikuti
pendidikan keprofesian berkelanjutan.

IPKP 5

Rumah sakit memastikan pelaksanaan supervisis yang berlaku untuk setiap


jenis dan jenjang pendidikan staf klinis di rumah sakit.

Maksud dan Tujuan IPKP 5

Supervisi dalam pendidikan menjadi tanggung jawab staf klinis yang


memberikan pendidikan klinik untuk menjadi acuan pelayanan rumah sakit agar
pasien, staf, dan dan peserta didik terlindungi secara hukum. Supervisi di perlukan
untuk memastikan asuhan pasien yang aman dan merupakan bagian proses belajar
bagi peserta pendidikan klinis sesuai dengan jenjang pembelajaran dan level
kompetensinya. Setiap peserta pendidikan klinis di rumah sakit mengerti proses
supervisi klinis, meliputi siapa saja yang melakukan supervisi dan frekuensi
supervisi di dokumentasikan dalam log book peserta didik dan staf klinis yang
memberikan pendidikan klinis.

Dikenal 4 (empat) tingkatan supervisi yang di sesuaikan dengan kompetensi dan


juga kewenagan peserta didik sebagai berikut:

1. Supervisi tinggi : kemampuan asesmen peserta didik belum sah sehingga


keputusan dalam membuat diagnosis dan rencana asuhan harus di lakukan
oleh dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP). Begitu pula tindakan
medis dan operatif hanya boleh di lakukan oleh DPJP pencatatan pada
berkas rekam medis harus di lakukan oleh DPJP.
2. Supervisi moderat tinggi : kemampuan asesmen peserta didik sesudah di
anggap sah, namun kemampuan membuat keputusan belum sah sehingga
rencana asuhan yang di buat peserta didik harus di supervisi oleh DPJP.
Tindakan medis dan operatif dapat di kerjakan oleh peserta didik dengan
supervisi langsung (onsite) oleh DPJP. Pencatatan pada berkas rekam
medis oleh peserta dididk dan diverifikasi dan di validasi oleh DPJP.
3. Supervisi rendah : kemampuan asesmen dan kemampuan membuat
keputusan sudah sah sehingga dapat membuat diagnosis dan rencana
asuhan , namun karena belum mempunyai legitimasi tetap harus melapor
kepada DPJP. Tindakan medis dan operatif dapat di lakukan dengan
supervisi tidak langsung oleh DPJP.

Pencatatan pada berkas rekam medis oleh peserta didik dengan validasi oleh
DPJP. Penetapan tingkat supervisi peserta didik di lakukan oleh staf klinis yang
menberikan pendidikan klinis setelah melakukan evaluasi kompetensi peserta
didik menggunakan perangkat evaluasi pendidikan yang membuat oleh institusi
pendidikan.

Beberapa alat evaluasi antara lain:


1. Bed site teaching
2. Mini-clinical evaluation exercise for trainee (Mini-CEX):
3. Direct observation of procedure and supervision (DOPS)
4. Case base discussion (CBD)

Elemen Penilaian IPKP 5

1. Ada tingkat supervisi yang di perlukan oleh setiap peserta pendidikan


klinis di rumah sakit untuk setiap jenjang pendidikan.
2. Setiap npeserta pendidikan klinis mengetahui tingkat,
frekuensi, dan dokumentasi untuk supervisisnya.
3. Ada format spesifik untuk mendokumentasikan supervisi dengan
kebijakan rumah sakit, sasaran program, serta mutu dan keselamatan
asuhan pasien.
4. Ada batasan kewenagan peserta pendidikan yang mempunyai akses dalam
mengisi rekam medis.
IPKP 6

Pelaksanaan pendidikan klinis di rumah sakit harus mematuhi regulasi


rumah sakit dan pelayanan yang di berikan berada dalam upaya mempertahankan
atau meningkatkan mutu dan keselamatan pasien.

Maksud dan Tujuan IPKP 6

Dalam pelaksanaanya program pendidikan klinis tersebut senantiasa


menjamin mutu dan keselamatan pasien. Rumah sakit memiliki rencana dan
melaksanakan program orintasi dengan menerapkan konsep mutu dan
keselamatan pasien yang harus di ikuti oleh seluruh peserta pendidikan klinis serta
mengikutsertakan peserta didik dalam semua pemantauan mutu dan keselamatan
pasien.
Orintasi peserta pendidikan klinis minimal mencakup.
a. Program rumah sakit tentang mutu dan keselamatan pasien
b. Program pengendalian infeksi
c. Program keselamatan penggunaan obat
d. Sasaran keselamatan pasien

Elemen Penilaian IPKP 6

1. Ada program orientasi peserta pendidikan staf klinis dengan materi


orintasi yang meliputi poin A sampai dengan poin D di atas mengenal
maksud dan tujuan (lihat juga KKS 7 EP 1)
2. Ada bukti pelaksanaan dan sertifikat program orientasi peserta pendidikan
klinis.
3. Ada bukti pelaksanaan dan dokumentasi peserta didik yang di ikutsertakan
dalam semua program peningkatan mutu dan keselamatan pasien yang di
laksanakan sekurang – kurangnya sekali setahun yang terintegrasi dengan
program mutu dan keselamatan pasien.
4. Ada survei pendidikan klinis sekurang – kurangnya sekali setahun.

Ditetapkan di :
Pada tanggal :

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kasih Ibu Bantul

dr. Kartika Dewi Pramana


109289366578392002

Anda mungkin juga menyukai