SOAL A
a. No blaming culture
b. No incident culture
c. Budaya organisasi
d. Semua benar
3. PDSA:
a. Pasif
b. Aktif
c. Perseptif
d. Proaktif
5. Komponen risk grading matriks:
a. FMEA
c. Investigasi
d. RCA
7. Proses proaktif untuk memprediksi hasil yang tidak diharapkan
dan pelbagai kegagalan manusia, mesin, maupun kondisi sistem:
a. RCA
c. Risk register
d. FMEA
8. Pelaporan insiden keselamatan pasien dapat dilakukan oleh:
a. Dokter
b. Perawat
c. Direktur
d. Siapa saja
9. RCA dilakukan apabila dijumpai grading matriks:
a. Biru
b. Hijau
c. Hitam
d. Merah
10. Pelaporan kejadian insiden keselamatan pasien harus
dilakukan kepada KPRS dalam waktu maksimal:
a. 45hari
b. 7hari
c. 1x24jam
d. 2x24jam
11. Berapa lama maksimal dilakukan RCA :
a. 45hari
b. 14 hari
c. 1x24jam
d. 2x24jam
12. Formulir laporan insiden yang telah terisi:
a. Boleh difotocopy
d. Semua benar
14. Data harus divalidasi apabila:
a. Kecelakaan kerja
b. KTD
c. KPC
d. KTC
16. Hal yang pertama sekali harus dilakukan saat ada kejadian
insiden keselamatan pasien:
a. Tangani segera
b. Lapor ke KPRS
c. Mengisi formulir
a. Hijau
b. Biru
c. Merah
d. Kuning
19.Apakah tindak lanjut untuk kejadian diatas?
a. Investigasi sederhana
b. RCA
c. PDSA
d. FMEA
•
20.Contoh kejadian potensial cedera adalah
a. Pasien jatuh di unit rawat inap
b. Pasien mendapatkan obat suntikan atas nama pasien lain
c. Alat tensimeter tidak dikaliberasi
d. Pasien minum obat dengan dosis yang tidak sesuai dengan
yang diresepkan dokter
21. Yang dimaksud dengan manajemen risiko adalah
a. Melaksanakan tindakan yang diambil untuk mengurangi risiko
yang teridentifikasi pada pasien, staf, dan lingkungan RS
b. Melaksanakan tindakan yang diambil untuk mengurangi risiko
yang teridentifikasi pada pasien dan lingkungan RS
c. Melaksanakan tindakan yang diambil untuk mengurangi risiko
yang teridentifikasi pada pasien dan staf RS
d. Semua salah
22. Program manajemen risiko RS meliputi risiko pada :
a. Pasien
b. Tenaga Medis
c. Bisnis RS
d. Semua benar
23. Pengertian FMEA adalah :
a. Proses proaktif, dimana kesalahan dpt dicegah & diprediksi
b. Proses yang diambil untuk mengurangi risiko yang
teridentifikasi pada pasien dan staf RS
c. Proses proaktif mencari akar masalah yg dapat dijadikan
pelajaran
d. Proses proaktif mencari penyebab insiden
24. 1. Tetapkan Topik FMEA dan Bentuk Tim
• 2. Identifikas Modus Kegagalan & Dampaknya (Hazard Analysis)
• 3. Gambarkan Alur Proses
• 4. Identifikas Prioritas Modus Kegagalan
• 5. Identifikasi Akar Penyebab Modus Kegagalan
• 6. Disain ulang Proses
• 7. Implementasi dan Monitor Proses Baru
• 8. Analisis dan Test Proses Baru
Langkah FMEA yang benar adalah :
a. 1.2.3.4.5.6.7.8
b. 1.2.4.3.6.5.7.8
c. 4.5.6.8.7.3.2.1
d. 1.3.2.4.5.6.8.7
25.Output dari langkah identifikasi akar penyebab modus
kegagalan dalam langkah FMEA adalah
a. Akar penyebab modus kegagalan
b. Tim FMEA
c. Topik FMEA
d. Alur proses FMEA
26. RS melakukan FMEA dalam jangka waktu :
a. Sebulan sekali
b. Setahun sekali
c. Setiap ada insiden
d. Setiap ada laporan sentinel
27. Kita dapat menggunakan metode PDSA dengan tujuan :
a. Untuk mencoba perubahan proses yang ada
b. Untuk mencoba proses baru
c. Untuk mencoba alat-alat baru
d. Semua benar
28. Dibawah ini adalah 3 pertanyaan kunci yang harus dijawab
sebelum kita mulai metode PDSA, kecuali :
a. Apakah tujuan kita?
b. Ukuran keberhasilan apa yg kita gunakan?
c. Konsep perubahan apa yg akan diuji?
d. Akar masalah apa yg akan diuji
29. Suatu sistem dimana RS membuat asuhan pasien lebih
aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden,adalah pengertian dari
a. Manajemen risiko RS
b. Keselamatan pasien RS
c. PDSA
d. RCA
30. Setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang
mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat
dicegah pada pasien adalah pengertian dari :
a. Insiden keselamatan pasien
b. Manajemen risiko
c. Budaya keselamatan
d. FMEA
31. RCA perlu dilakukan apabila :
a. Bila bands risiko warna hijau
b. Bila bands risiko warna biru
c. Bila bands risiko warna hitam
d. Bila ada kejadian sentinel
32. Salah satu tujuan dari langkah pertama dalam melakukan
RCA adalah :
a. Merumuskan masalah sesuai laporan insiden
b. Identifikasi akar masalah
c. Uji coba perubahan
d. Mengumpulkan data yang relevan
33. Salah satu tujuan langkah kedua dalam melakukan RCA
adalah memperoleh fakta-fakta dilapangan yang relevan. Fakta-
fakta dilapangan tersebut didapatkan melalui :
a. Wawancara, pengamatan dan telaah dokumen
b. Investigasi sederhana dan mendalam
c. Telusur dokumen
d. Observasi langsung
34. Langkah ketiga dalam melakukan RCA adalah
a. Menetapkan critical event
b. Menetapkan tim RCA
c. Menetapkan Kejadian sentinel
d. Menetapkan akar masalah
35. Langkah ketujuh dalam melakukan RCA adalah
a. Tetapkan akar masalah
b. Tetapkan peristiwa sentinel
c. Tetapkan critical event
d. Uji coba upaya implementasi upaya penanggulangan risiko
36. Dibawah ini merupakan langkah dalam melakukan RCA,
kecuali :
a. Tetapkan bands risiko
b. Tetapkan peristiwa sentinel
c. Tetapkan critical event
d. Uji coba upaya implementasi upaya penanggulangan risiko
37. Dibawah ini adalah dokumen yang dibutuhkan dalam
memenuhi standar nasional akreditasi rumah sakit edisi 1.1
PMKP 9, kecuali :
a. Kebijakan tentang IKP
b. SPO IKP
c. Laporan IKP
d. Laporan budaya keselamatan
38. Dibawah ini adalah dokumen yang dibutuhkan dalam
memenuhi standar nasional akreditasi rumah sakit edisi 1.1
PMKP 10, kecuali :
a. Panduan budaya keselamatan
b. SPO laporan budaya keselamatan
c. Laporan menajemen risiko
d. Laporan budaya keselamatan
39. Salah satu dokumen yang diperlukan dalam memenuhi
standar nasional akreditasi rumah sakit edisi 1.1 PMKP 11 adalah
:
a. Laporan RCA
b. Laporan PDSA
c. Laporan FMEA
d. Laporan IKP
40. Salah satu dokumen yang diperlukan dalam memenuhi
standar nasional akreditasi rumah sakit edisi 1.1 PMKP 12 adalah
:
a. Laporan RCA
b. Laporan PDSA
c. Laporan FMEA
d. Laporan IKP