Anda di halaman 1dari 41

MANAJEMEN RISIKO -

RUMAH SAKIT
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
• Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat
dan/atau tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik
promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang
dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah,
dan/atau masyarakat.
 HAZARD, RISK, INCIDENT, ACCIDENT

Prepared by Ali Syahrul - 2016


Prepared by Ali Syahrul - 2016
PENGERTIAN
MANAJEMEN RISIKO  SECARA UMUM
Manajemen risiko adalah bagian yang tidak terpisahkan
dari manajemen proses. Manajemen risiko adalah bagian dari
proses kegiatan didalam organisasi dan pelaksananya terdiri
dari mutlidisiplin keilmuan dan latar belakang, manajemen
Risiko merupakan proses yang berjalan terus menerus.
MANAJEMEN RISIKO
 PROSES BERTAHAP DAN BERKESINAMBUNGAN
TUJUAN UTAMA  Menurunkan risiko pada tahap yang tidak
bermakna sehingga tidak menimbulkan efek
buruk terhadap kesehatan pekerja
TUJUAN MANAJEMEN RISIKO di TEMPAT KERJA :
 Meminimalkan kerugian akibat kerugian dan sakit
 Meningkatkan Kesempatan/Peluang untuk meningkatkan produksi
( suasana kerja yang aman, sehat dan nyaman )
 Memotong Mata Rantai Kerugian Akibat Kegagalan Produksi
 Pencegahan Kerugian Akibat KAK dan PAK

RUANG LINGKUP
PROSES MANAJEMEN RISIKO TERDIRI DARI:
• Penentuan konteks kegiatan yang akan dikelola risikonya
• Identifikasi risiko,
• Analisis risiko,
• Evaluasi risiko,
• Pengendalian risiko,
• Pemantauan dan telaah ulang,
• Koordinasi dan komunikasi.
Risiko adalah sesuatu yang berpeluang untuk terjadinya kematian,
kerusakan, atau sakit yang dihasilkan karena bahaya.

Manajemen Risiko dalam sebuah organisasi adalah organisasi yang dapat


menerapkan metode pengendalian risiko apapun sejauh metode tersebut
mampu mengidentifikasi, mengevaluasi, memilih prioritas, dan
mengendalikan risiko dengan melakukan pendekatan jangka pendek dan
jangka panjang.

Contoh Bagan : Penerapan manajemen risiko dalam sebuah organisasi


Risiko/Potensi bahaya yang sudah diidentifikasi dan dilakukan
PENILAIAN memerlukan langkah PENGENDALIAN untuk
menurunkan tingkat risiko/bahaya-nya menuju ke titik aman.

Pengendalian Risiko/Bahaya dengan cara eliminasi memiliki


tingkat keefektifan, kehandalan dan proteksi tertinggi di
antara pengendalian lainnya. Dan pada urutan hierarki
setelahnya, tingkat keefektifan, kehandalan dan proteksi .
Program Manajemen Terkini atau di Ada Program pada
Risiko Fasilitas update tahun berjalan

1. Keselamatan &
Dilaksanakan • Ada daftar risiko
kemanan
(Lihat MFK 4, 5,
2. Bahan berbahaya
7 8 9)
3. Manajemen
• Ada laporan
emergensi Ada evaluasi
insiden MFK 3.1)
4. Kebakaran periodik

5. Peralatan Medis
6. Sistem utilitas
Bukti evaluasi
DOKUMEN

• Program manajemen risiko fasilitas terbaru (sesuai dengan


tahun berjalan)  6 bidang MFK jadi satu atau sendiri2
• Daftar risiko, dengan alternatif sbb :

1. Daftar risiko yg jadi satu dengan daftar seluruh risiko RS,


2. Daftar risiko fasilitas yang jadi satu untuk risiko fasilitas
3. Daftar risiko untuk masing-masing bidang di MFK (ada 6
bidang)
• Laporan insiden (MFK 3.1)
• Bukti evaluasi program
CONTOH

PROGRAM MANAJEMEN RISIKO FASILITAS


1. Pendahuluan
2. Latar belakang
3. Tujuan umum & khusus

4. Kegiatan pokok & rincian kegiatan


4.1 . Kegiatan pokok
• Keselamatan dan Keamanan
• Bahan beracun dan berbahaya
• Disaster Plan
• Kebakaran
• Sistem Utilisasi Listrik, Air dan sistem pendukung yang penting lainnya
• Peralatan Medis
CONTOH

PROGRAM MANAJEMEN RISIKO FASILITAS


4.2. Rincian kegiatan
Rincian kegiatan dimasing2 kegiatan meliputi :
• Identifikasi risiko
• Analisa risiko
• Evaluasi risiko
• Tata kelola risiko
• Pelaporan insiden
• Monitoring dan Review insiden dan kegiatan
• Edukasi staf tentang risk register
5. Cara melaksanakan kegiatan
6. Sasaran
7. Skedul (jadwal) pelaksanaan kegiatan
8. Evaluasi pelaksanaan kegiatan & pelaporannya
9. Pencatatan, pelaporan & evaluasi kegiatan
KEPEMIMPINAN DAN PERENCANAAN

Standar MFK 3 Ada Pengawas

Seorang atau lebih individu yang kompeten manajemen


risiko fasilitas
mengawasi perencanaan dan pelaksanaan
• Individu
program untuk mengelola risiko di
• Tim K3 RS
lingkungan pelayanan • Tim manj
Risiko
KEPEMIMPINAN DAN PERENCANAAN
Elemen Penilaian MFK 3
1. Program pengawasan dan pengarahan dapat ditugaskan kepada satu
orang atau lebih.
2. Kompetensi petugas tersebut berdasarkan atas pengalaman atau
pelatihan
3. Petugas tersebut merencanakan dan melaksanakan program
meliputi elemen a) sampai g) Maksud dan Tujuan.

DOKUMEN
• Ada penunjukan pengawas manajemen risiko fasilitas  bisa individu /
Unit/Inst/Tim K-3 RS atau Tim manjemen risiko RS atau yg lainnya
• Uraian tugas, ijazah dan sertifikat pelatihan
• Program pengawasan
• Laporan kegiatan
PROGRAM PENGAWASAN/PROGRAM KERJA INDIVIDU/TIM
YG DITUNJUK MENGAWASI MANAJEMEN RISIKO
FASILITAS

1. Pendahuluan
2. Latar belakang

3. Tujuan umum & khusus


4. Kegiatan pokok & rincian kegiatan

4.1 . Kegiatan pokok


• Menyusun program manajemen risiko fasilitas bersama-sama dng
unit/PIC terkait
• Melaksanakan program manajemen risiko
PROGRAM PENGAWASAN/PROGRAM KERJA INDIVIDU/TIM
YG DITUNJUK MENGAWASI MANAJEMEN RISIKO
FASILITAS

• Melakukan edukasi staf

• Melakukan monitoring program dan melakukan uji coba


program baru;
• Melakukan evaluasi dan revisi program manajjemen risiko fasilitas
secara berkala;
• Memberikan laporan tahunan ke Direktur RS tentang pencapaian
program
• Menyelenggarakan pengorganisasian dan pengeleloaan secara
konsisten dan terus-menerus
KEPEMIMPINAN DAN PERENCANAAN

Standar MFK 3.1 Program Monitoring


insiden di RS
• Program monitoring yang
menyediakan data insiden, cidera
dan kejadian lainnya yang
Pencatatan dan
mendukung perencanaan dan
Pelaporan insiden/
pengurangan risiko lebih lanjut. kecelakaan karena
fasilitas yg tidak
aman
KEPEMIMPINAN DAN PERENCANAAN
Elemen Penilaian MFK 3.1.
1. Ada program untuk memonitor semua aspek dari program
manajemen risiko fasilitas/lingkungan
2. Data monitoring digunakan untuk
mengembangkan/meningkatkan program

DOKUMEN
• Program/ketentuan pencatatan insiden/kecelakaan /kejadian
akibat fasilitas yg tidak aman
• Ada hasil laporan dan analisa
Catatan :
• Form laporan dan metode analisa dapat mengacu kepada ketentuan yang ada
di Patient safety
• Patient safety, insiden krn asuhan pasien yg tidak aman
• Insiden di MFK karena fasilitas & kegiatan yg tdk aman
MANAJEMEN FASILITAS &
KESELAMATAN PROGRAM PENGAWASAN
a. merencanakan program;
b. melaksanakan program;
PROGRAM MANAJEMEN c. mendidik staf;
RISIKO FASILITAS d. memonitor & uji coba
program;
e. evaluasi dan revisi program;
f. memberikan laporan tahunan
PERLU INDIVIDU YG
g. pengorganisasian dan
MENGAWASI/TIM RISK
pengeleloaan secara konsisten
MANJ/K-3 RS
dan terus-menerus

BUAT PROGRAM
KERJA/PENGAWASAN

Data dipergunakan
DATA HASIL PENGAWASAN/
pengembangan/peningkatan
DATA INSIDEN
program
C
O
NT
O
H

PENGENDALIAN

Prepared by Ali Syahrul - 27 Feb 2016


Pada dasarnya urutan kegiatan dalam proses manajemen risiko ini
menggambarkan beberapa konsep dasar sebagai berikut:
• Urutan tahapan manajemen risiko menggambarkan siklus
‘problem solving’.
• Manajemen risiko bersifat preventif.
• Manajemen risiko sejalan dg konsep ‘continuous improvement’.
• Manajemen risiko fokus pada ruang lingkup masalah yg
akan dikelola.

KOMPONEN UTAMA MANAJEMEN RISIKO


1. Penilaian Risiko – risk assessment
 Identifikasi Bahaya ( Hazard identification ),
 Penilaian dosis/intensitas-efek ( dose-effect assessment ),
 karakterisasi risiko ( status kesehatan & penilaian pajanan )
2. Surveilans Kesehatan
 Surveilans
 Pemantauan Biologis
3. Pencatatan
PENGENDALIAN RISIKO 
Setelah jenis dan besarnya risiko diketahui dalam melakukan penilaian
risiko, maka pengendalian risiko dapat dilakukan dengan menentukan
jenis pengendalian yang ingin dilakukan.

Prepared by Ali Syahrul - 2016


Pengendalian risiko merupakan suatu hierarki (dilakukan
berurutan sampai dengan tingkat rIsiko/bahaya berkurang menuju
titik yang aman).
Hierarki Pengendalian Risiko K3
Eliminasi Eliminasi Sumber Bahaya
Substitusi Substitusi Alat/Mesin/Bahan Tempat Kerja
/Pekerjaan Aman
Modifikasi/Perancangan Mengurangi Bahaya
Perancangan Alat/Mesin/Tempat Kerja yang
/ desain
Lebih Aman

Prosedur, Aturan, Pelatihan, Durasi


Administrasi Kerja, Tanda Bahaya, Rambu, Tenaga Kerja Aman
Poster, Label Mengurangi Paparan
APD Alat Perlindungan Diri Tenaga Kerja
POTENSI BAHAYA DI TEMPAT KERJA
JENIS POTENSI BAHAYA DI RUMAH SAKIT

Cara kerja yang salah, diantaranya posisi kerja statis,


angkat angkut, membungkuk, menarik, mendorong.

Bahaya Diantaranya limbah gas, limbah padat, limbah cair,


Limbah
Aktifitas yg digunakan dlm identifikasi bahaya, antara lain:

 Konsultasi dengan pekerja.


 Konsultasi dengan tim K3.
 Melakukan pertimbangan.
 Melakukan safety audit.
 Melakukan pengujian.
 Analisis rekaman data.
 Mengumpulkan informasi dari desainer/pembuat,
konsumen, supplier, dan organisasi.
 Evaluasi Teknis dan keilmuan.
 Pemantauan lingkungan dan kesehatan.
 Melakukan survey terhadap fasilitas, SDM, sarpras.
ALUR MANAJEMEN RISIKO
1. Membangun Konteks
Mengidentifikasi dan memahami lingkungan kerja dan strategi
dalam rangka mengefektifkan program manajemen risiko

2. Identifikasi Risiko
• Upaya mengidentifikasi situasi yg dapat menyebabkan cedera/kerugian
• Menemukan, mengenal dan mendeskripsikan risiko dengan Instrumen :
1. Laporan insiden ( KTD, KNC, KTC, KPC, Sentinel Eevent )
2. Review rekam medik, audit medik /klinis
3. Pengaduan / komplain pelanggan
4. Hasil survey / self assesment
5. Hasil survey eksternal ( KARS, JCI, ISO dll )

Identifikasi risiko terbagi dua :


a. Proaktif : mencari risiko yang berpotensi dan berdampak buruk, risiko
belum muncul / manifest / perkiraan
b. Reaktif : setelah risiko muncul dalam bentuk insiden/gangguan
 metode : pelaporan insiden
IDENTIFIKASI HAZARD ??? P
E
N
G
E
D
A
LI
A
N
??

31
IDENTIFIKASI HAZARD ??? P
E
N
G
E
D
A
LI
A
N
??

Ada berapa HAZARD yang teridentifikasi ???


Area Risiko
• Credentialing and staffing ( Tenaga Kesehatan – non
keperawatan)
• Clinical : patient safety, komunikasi, rekam medik, kerahasiaan,
inform consent, infection control, medical safety, emergency
response, edukasi , proses transfer , pengkajian pasien
• Safety program, security program, facility management
• Keuangan
• SDM : kompensasi, kompetensi staff
• Lingkungan
• Reputasi
• Konstruksi / renovasi
• Teknologi : sistem informasi, alat medis dan non medis
3. Analisa Risiko
• Proses untuk memahami sifat risiko dan menentukan peringkat
risiko → Risk Grading Matriks
• Tujuannya adalah untuk mendapatkan peringkat. Selanjutnya u/
mendapatkan prioritas penanganannya → investigasi kejadian
• consequence (C)
Risk = P x C Risk matriks
• Probability (P)

4. Evaluasi Risiko
- Risk ranking, Prioritize the risk, Cost benefit analysis, Determine is
the risk to be accepted or not

5. Penanganan Risiko
• Proses memodifikasi risiko
a. Risk control : Upaya menghindari risiko
b. Risk financing / pembiayaan risiko : transfer risiko (asuransi,dll),
menanggung risiko / retention : risiko diterima dan ditangani
MEKANISME PEMANTAUAN

KMMR
OTP / ICRA /
INDIKATOR / SPM Bid KPPI
/SASARAN MUTU / KPI / SDM
SIP JCI/KARS

Bid LAPORAN
Fasmed PEMANTAUAN BYM

ACTION PLAN

K3
BYK
KFT
LAPORAN PEMANTAUAN
BULANAN / TRIMESTER /
SEMESTER / TAHUNAN
Risk Register
• Pusat dari proses manajemen risiko organisasi
• Alat manajemen yang memungkinkan suatu organisasi
memahami profil risiko secara menyeluruh
• Merupakan tempat penyimpanan untuk semua informasi risiko
• Berisi catatan segala jenis risiko yang mengancam keberhasilan
organisasi dalam mencapai tujuannya

• Risk assesmen tahunan → Risk Register


• Risk Register :
1. Risiko yang teridentifikasi dalam 1 tahun
2. Berisi : informasi insiden keselamatan pasien, komplain
pelanggan, insiden pegawai, external assesments, infection
control, masalah sdm, masalah fasilitas
SELEKSI PRIORITAS
Untuk menyeleksi prioritas, terdapat beberapa pertimbangan, yaitu :
 Keberadaan peraturan, persyaratan dan perundang-undangan.
 Pengendalian risiko yang ada.
Dalam menetapkan dan mendokumentasikan sasaran mutu
sebaiknya memiliki nilai-nilai yang disebut “SMART”, yaitu:

S Specific = Tajam Jelas, tidak membingungkan, langsung


(berterus terang) dan dapat dimengerti

M Measurable = Dapat diukur Terukur secara kuantitas, kualitas, dan


atau uang

A Agreed = Disepakati Disepakati antara pihak-pihak yang


terkait

R Realistic = Realistis Berada dalam batas-batas kendali &


kapabilitas ybs.

T Timebound = Ada batas waktu Batas waktu tertentu untuk


penyelesaiannya
Program manajemen K3 harus menyediakan alokasi tanggung jawab,
wewenang, dan durasi waktu yang sesuai dengan aktivitas. Selain
itu manajemen K3 juga harus mengidentifikasi personel yang
bertanggung jawab dalam pencapaian sasaran K3, identifikasi
bahaya potensial, dan pengendalian risiko yang sesuai.

MENILAI RISIKO DAN SELEKSI PRIORITAS


Merupakan proses untuk menentukan prioritas pengendalian
terhadap tingkat risiko kecelakaan akibat kerja. Tujuannya adalah
untuk menentukan prioritas tindak lanjut karena tidak semua
aspek bahaya potensial dapat ditindak lanjuti.
Metode untuk penilaian risiko, antara lain:
 Untuk setiap risiko:
 Menghitung setiap insiden.
 Menghitung konsekuensi.
 Kombinasi penghitungan keduannya.
 Menggunakan rating setiap risiko, dg daftar prioritas risiko kerja.
Menentukan Peluang
Yg mempengaruhi terjadinya peluang sebuah insiden, seperti:
 Frekuensi situasi terjadinya,  Jumlah orang yang terkena
 Keterampilan dan pengalaman orang yang terkena
 Karakteristik yang terlibat,  Durasi kejadian
 Pengaruh posisi terhadap bahaya ,  Tingkat kerusakan
 Jumlah material atau tingkat kejadian
 Kondisi lingkungan,  Kondisi peralatan
 Efektivitas pengendalian

Menentukan Konsekuensi
Faktor yang mempengaruhi konsekuensi, antara lain:
• Potensi pada reaksi berantai , Konsentrasi substansi
• Volume material, Kecepatan obyek dan pergerakkan bagiannya
• Ketinggian benda, Jarak pekerja dari bahaya potensial, dll
Pendidikan dan Pelatihan
Kegiatan komunikasi, informasi dan edukasi termasuk penyampaian
instruksi & pelatihan dilakukan secara berkesinambungan.
Tujuan :
1. Mengerti, paling tidak pada tingkat dasar, bahaya kesehatan dan
keselamatan yang terdapat di lingkungan kerjanya
2. Terbiasa dengan prosedur kerja dan melakukan pekerjaan sesuai
prosedur untuk mengurangi tingkat pajanan
3. Menggunakan alat pelidung diri dengan benar dan memeliharanya
agar tetap berfungsi baik.
4. Mempunyai kebiasaan sehat dan selamat serta higiene perorangan
5. Mengenal gejala dini gangguan kesehatan akibat pajanan bahaya
tertentu
6. Melakukan pertolongan pertama segera mungkin apabila terjadi
gangguan kesehatan atau kecelakaan .

Anda mungkin juga menyukai