Anda di halaman 1dari 7

MODUL PRAKTEK APLIKASI KOMPUTER PERPAJAKAN (E-SPT)

PERTEMUAN 9

REKONSILIASI FISKAL

A. Definisi Pajak Penghasilan Pasal 21 badan


Pajak penghasilan (PPH) Pasal 21 merupakan pajak atas penghasilan dari badan usaha
dan BUT.
B. Tarif Pajak penghasilan Badan
1. PPh Badan terutang = Penghasilan kena pajak x tarif pph pasal 17
2. Tarif PPh wajib pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap yang berlaku mulai
tahun 2010 berdasarkan Pasal 17 UU PPH = 25%
3. Wajib pajak badan dalam negeri dapat memperoleh tarif 5% lebih rendah dengan
ketentuan:
a. Berbentuk perseroan terbuka
b. Paling sedikit 40% dari jumlah keseluruhan saham yang disetor, diperdagangkan
di bursa efek Indonesia
c. Persyaratan tertentu lainnya
4. Penghasilan yang dikenakan pajak penghasilan bersifat final sesuai pasal 4 ayat 2
UU PPh dengan tarif tersendiri dengan peraturan pemerintah
Penjelasan pengenaan Tarif

Peredaran Bruto sampai dengan Rp 50 M
Bagi wajib pajak badan dalam negeri dengan peredaran bruto sampai dengan Rp 50
M, maka akan mendapatkan fasilitas berupa pengurangan tarif sebesar 50% dari tarif
pasal 17 ayat 1 huruf b dan ayat 2a. Tarif lebih rendah tersebut dikenakan atas
penghasilan kena pajak dari bagian peredaran bruto sampai dengan Rp 4,8M.
Contoh : PT A pada tahun pajak 2017 memiliki peredaran bruto sebesar Rp 30M dan
PKP sebesar Rp 3M.maka perhitungan PPH badannya, sebagai berikut:
a. Yang mendapat fasilitas
(4.800.000.000/30.000.000.000)x 3.000.000.000=Rp 480.000.000
Pph yang mendapat fasilitas = 50%*25%*Rp 480.000.000=Rp 60.000.000
b. Tidak mendapat fasilitas
3.000.000.000-480.000.000 = 2.520.000.000
PPh yang tidak mendapat fasilitas= 25%* Rp 2.520.000.000= Rp 630.000.000 Jadi
PPh terutang PT A tahun pajak 2017 adalah Rp 60.000.000+Rp 630.000.000

Unit Pengembangan Akademik Prodi MP-FEB Univ BSI (Copyright 2020) Page 37
MODUL PRAKTEK APLIKASI KOMPUTER PERPAJAKAN (E-SPT)

Peredaran Bruto diatas Rp 50M


Penghitungan Pajak bagi wajib pajak badan dengan peredaran bruto diatas Rp 50 M
setahun berlaku ketentuan umum yaitu penghasilan kena pajak dikalikan dengan tarif
pph pasal 17 yaitu 25%
Bagi Perseroan Terbuka (Tbk)
Wajib pajak Dalam Negeri yang berbentuk perseroan terbuka dapat memperoleh
penurunan tarif pph 5% lebih rendah dari tarif pph wajib pajak badan negeri dengan
syarat-syarat kumulatif sebagi berikut:
a. Paling sedikit 40% saham yang disetor di catat untuk di perdagangkan dibursa
efek Indonesia
b. Kepemilikan saham oleh publik paling sedikit 300 pihak (orang pribadi atau
badan)
c. Masing2 pihak hanya boleh memiliki saham <5% dari keseluruhan saham yang
ditempatkan dan disetor penuh
d. Syarat a sampai dengan c diatas di penuhi dalam waktu paling singkat 183 hari
kalender dalam jangka waktu pajak.
C. Rekonsiliasi Fiskal
adalah proses penyesuaian atas laporan keuangan komersial (laba komersial) yang
berbeda secara permanen atau temporer dengan ketentuan fiskal untuk menyajikan
dan/atau menghasilkan penghasilan neto / laba yang sesuai dengan ketentuan pajak.
a. Beda tetap/permanen
Menurut akuntansi komersial merupakan penghasilan sedangkan menurut ketentuan
PPh bukan penghasilan, atau sebaliknya.
Menurut akuntansi komersial merupakan penghasilan, sedangkan menurut ketentuan
PPh telah dikenakan PPh yang bersifat final.
Menurut akuntansi komersial merupakan beban sedangkan menurut ketentuan PPh
tidak dapat dibebankan dan sebaliknya misalnya:Biaya-biaya 3M penghasilan yang
bukan obyek pajak atau pengenaan pajaknya bersifat final.
 Penggantian/imbalan dalam bentuk natura atau kenikmatan.
 Sanksi perpajakan berupa bunga, denda, dan kenaikan.
 Biaya-biaya yang tidak memenuhi syarat-syarat (daftar nominatif biaya
entertainment, daftar nominatif atas penghapusan piutang).

Unit Pengembangan Akademik Prodi MP-FEB Univ BSI (Copyright 2020) Page 38
MODUL PRAKTEK APLIKASI KOMPUTER PERPAJAKAN (E-SPT)

b. Beda temporer/waktu
Perbedaan metode yang digunakan antara akuntansi komersial dengan ketentuan
fiskal, misalnya ;
Metode penyusutan

Metode penilaian persediaan

Penyisihan piutang tak tertagih

Rugi-laba selisih kurs

Tarif dan metode penyusutan fiskal


KELOMPOK MASA GARIS MENURUN
MANFAAT LURUS
I. Bukan Bangunan
Kelompok 1 4 Tahun 25% 50%
Kelompok 2 8 Tahun 12.5% 25%
Kelompok 3 16 Tahun 6.25% 12.5%
Kelompok 4 20 Tahun 5% 10%
II. Bangunan
Permanen 20 Tahun 5%
Non Permanen 10 Tahun 10%

Unit Pengembangan Akademik Prodi MP-FEB Univ BSI (Copyright 2020) Page 39
MODUL PRAKTEK APLIKASI KOMPUTER PERPAJAKAN (E-SPT)

Kasus Perhitungan PPh Badan

PT. Surya Kencana Persada adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan
elektronik, perusahaan tersebut berdiri pada tahun 2015, Adapun data yang terkait dengan
perusahaan tersebut sebagai berikut:
I. Identitas Wajib Pajak
Nama : PT Surya Kencana Persada
NPWP : 24.525.141.8-432.000
Jenis Usaha : Usaha Perdagangan elektronik
Alamat : JL. Panglima Polim Raya,
Kelurahan : Cipete Utara
Kecamatan : Kebayoran Baru,
Kota : Jakarta Selatan
Kode Pos 12150
No. Telp : 021-72950445
KLU 46521
Pimpinan/Direktur : Widyatama Pambudi
NPWP : 68.592.013.4-001.000
Metode Penyusutan : Garis lurus (baik komersial maupun fiscal)
Laporan keuangan : Tidak di audit
Pencatatan Persediaan : FIFO
Tahun Buku : Januari-Desember 2018
Nama Kantor Konsultan pajak : KKP Mohamad Riza
NPWP kantor Konsultan Pajak: 14.186.332.4.432.000
Nama konsultan pajak : Mohamad Riza
NPWP Konsultan Pajak : 14.186.332.4.432.000

II. Data Para Pemegang Saham PT. Surya Kencana Persada

NO Nama dan Alamat NPWP Jumlah Modal


disetor
1 PT. Gumilar 88.364.414.8-513.000 1.200.000.000
Jl. Kamboja No.15 Jakarta
Selatan
2 PT. Nusa Hijau 77.660.919.0-407.000 1.000.000.000
Jl. Mawar Merah No.17
PondokIndah, Jakarta
Selatan
3 Widyatama Pambudi 68.592.013.4-001.000 800.000.000
Jl. Cemara No. 18. B Jakarta
Pusat

Unit Pengembangan Akademik Prodi MP-FEB Univ BSI (Copyright 2020) Page 40
MODUL PRAKTEK APLIKASI KOMPUTER PERPAJAKAN (E-SPT)

III. Data susunan pengurus dan komisaris


No Nama dan alamat NPWP Jabatan
1 Narendra Herlambang 59.406.580.7-009.000 Komisaris
Jl. Anggrek No.15 Jakarta
selatan
2 Widyatama Pambudi 68.592.013.4-001.000 Direktur
Jl. Cemara No. 18. B
Jakarta Pusat

IV. Data Laporan Keuangan


Laporan Laba Rugi
PT. Surya Kencana Persada
Per Desember 2018

Penjualan barang dagangan 6.200.000.000


Retur dan potongan penjualan (200.000.000)
Penjualan 6.000.000.000

HPP:
Pembelian 3.500.000.000
Persediaan awal 1.500.000.000
Persediaan Akhir (2.000.000.000)
HPP (3.000.000.000)
Laba Bruto 3.000.000.000

Beban:
Beban Gaji 300.000.000
Beban Transportasi 30.000.000
Beban Listrik, Air &Telp 15.000.000
Beban Premi Asuransi 20 .000.000
Beban Bunga 10.000.000
Beban Pemasaran 25.000.000
Beban Penyusutan 32.000.000
Beban lain-lain 25.000.000
Total beban (457.000.000)
Laba Usaha 2.543.000.000
Penghasilan Diluar Usaha
Penghasilan Jasa Service 200.000.000
Penghasilan Jasa Lainnya 200.000.000
Penghasilan bunga deposito 400.000.000
800.000.000
Beban diluar usaha ( 5.000.000)
Penghasilan Netto Luar Usaha 795.000.000
Laba bersih 3.338.000.000

Unit Pengembangan Akademik Prodi MP-FEB Univ BSI (Copyright 2020) Page 41
MODUL PRAKTEK APLIKASI KOMPUTER PERPAJAKAN (E-SPT)

PT. Surya Kencana Persada


Laporan Neraca
Per 31 Desember 2018

Aktiva Lancar:
Kas dan setara kas Rp 6.500.000.000
Piutang usaha Rp 4.500.000.000
Persediaan Rp 2.000.000.000
Uang muka pajak Rp 450.000.000
Biaya dibayar dimuka Rp 330.000.000
Jumlah aktiva lancar Rp 13.780.000.000

Aktiva Tetap
Handphone Rp 20.000.000
Akm Penyusutan (Rp 16.000.000)
Nilai buku Handphone Rp 4.000.000
Komputer Rp 40.000.000
Akm Penyusutan (Rp 29.333.333)
Nilai buku komputer Rp 10.666.667
Kendaraan Rp 200.000.000
Akm Penyusutan ( Rp 80.000.000)
Nilai buku kendaraan Rp 120.000.000
Jumlah Aktiva Tetap Rp134.666.667

Total Aktiva Rp 13.914.666.667

Hutang Lancar
Hutang usaha Rp 2.820.000.000
Hutang bank Rp 1.600.000.000
Hutang pajak Rp 425.000.000
Hutang dividen Rp 100.000.000
Hutang lain-lain Rp 1.400.000.000
Jumlah hutang lancar Rp 6.345.000.000
Hutang jangka panjang Rp 1.000.666.667
Jumlah hutang Rp 7.345.666.667

Modal saham Rp 3.000.000.000


Laba ditahan Rp 3.569.000.000
Jumlah ekuitas Rp 6.569.000.000
Total Hutang dan ekuitas Rp 13.914.666.667

Unit Pengembangan Akademik Prodi MP-FEB Univ BSI (Copyright 2020) Page 42
MODUL PRAKTEK APLIKASI KOMPUTER PERPAJAKAN (E-SPT)

V. Daftar Aktiva Tetap


Penyusutan aktiva tetap baik komersil maupun fiskal menggunakan metode garis lurus

No Jenis Aktiva Tetap Nama Tahun Harga Umur


barang perolehan perolehan ekonomis
1. Aktiva Kelompok 1- Samsung 02-01- 20.000.000 5 tahun
Handphone 2015
2 Aktiva Kelompok 1- Lenovo G- 3-05-2015 40.000.000 5 tahun
Komputer 480
3 Aktiva kelompok 2- Suzuki 4-01-2015 200.000.000 10 tahun
Kendaraan Angkut
barang

VI. Data Lain


a. Didalam beban gaji terdapat pemberian beras untuk karyawan sebesar Rp10.000.000,
pemberian deviden kepada pemegang saham Rp 50.000.000 dan pengobatan karyawan
yang dibayar kerumah sakit sebesar Rp 25.000.000
b. Biaya perjalanan dinas untuk keluarga pimpinan/pemegang saham dimasukan kedalam
beban transportasi sebesar Rp 5.000.000
c. Pembayaran premi asuransi jiwa keluarga Widyatama Pambudi dibebankan sebesar Rp
2.000.000
d. Dalam beban listrik dan telepon terdapat pembayaran listrik dan telepon keluarga
widyatama pambudi sebesar Rp 1.000.000
e. Dalam beban Lain-lain terdapat pembayaran untuk Sumbangan di lingkungan RT
perusahaan Rp. 700.000 dan Sanksi denda atas penyampaian SPT Rp. 500.000
f. Terdapat perbedaan antara penyusutan komersil dan fiskal (lihat daftar Aktiva tetap)
g. Penghasilan Jasa Service (Before Tax = 2%) ke PT. Putra Jaya (NPWP: 37.211.999.0-
002.000) alamat: Jalan Cemerlang, kebayoran baru No.25 Jakarta Selatan (No.Bukti
pemotongan 01/IV/2018 tertanggal 1 April 2018)
h. Penghasilan Jasa Lainnya (Before Tax = 2%) ke PT. Andalas (NPWP : 25.000.078.3-
412.000) alamat: Jl. RS Fatmawati No.122, Jakarta Selatan (No.Bukti pemotongan
12/XII/2018 tertanggal 12 Desember 2018)
i. Pajak final untuk pendapatan bunga deposito 20%

a. Membuat rekonsiliasi penyusutan


b. Membuat rekonsiliasi fiskal

Unit Pengembangan Akademik Prodi MP-FEB Univ BSI (Copyright 2020) Page 43

Anda mungkin juga menyukai