Anda di halaman 1dari 16

MODUL PERKULIAHAN

DESAIN DATABASE

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Fakultass Ekonomi Bisni Akuntansi – S1 01410001 Endang Darmawan, S.E., M.Si., Ak.
(FEB) 09
Abstract Kompetensi

Abstract Kompetensi.
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pertemuan 09

DESAIN DATABASE

Tujuan pengajaran desain database


1. Membandingkan file konvensional dan modern dari database relasional
2. Mendefinisikan dan memberikan contoh database,file dan field
3. Mendeskripsikan sebuah arsitektur data modern yang mencakup file,database
operasional, data warehouse, database personal, dan database work group.
4. Membandingkan peranan analisis system,administrator data,dan administrator
database yang terkait database
5. Mendeskripsikan arsitektur sebuah system manajemen database
6. Mendeskripsikan bagaimana sebuah database relasional mengimplementasikan
entity,atribut, dan hubungan dari sebuah model dta logis
7. Mentransformasi model data logis menjadi skema database relasional fisik.

1. File Konvensional versus Database


Semua sistem informasi membuka, membaca, memperbarui, dan menghapus
(kadang-kadang CRUD) adta. Data disimpan di dalam file dan database. File adalah
sebuah kumpulan record yang serupa. Contoh-contohnya mencakup FILE
COSTOMER, FILE ORDER, dan PRODUK FILE. Database adalah kumpulan file
yang saling terkait. Kata kuncinya adalah “saling terkait”.Database tidak hanya
merupakan kumpulan file. Record pada setiap file harus memperbolehkan
hubungan-hubungan (anggaplan sebagai “pointer”) untuk menyimpan file-file lain.
Contohnya, database SALES mungkin terdiri dari record order yang “terhubung” ke
record CUSTOMER dan record PRODUCT yang terkait.

Pada lingkungan file, data storage dibangun di sekitar aplikasi yang akan
menggunakan file-file. Pada lingkungan database, aplikasi akan dibangun di sekitar

mua‘20 Analisis Perancangan Sistem Biro Akademik dan Pembelajaran


2 Endang Darmawan., S.E., M.Si., Ak. http://www.widyatama.ac.id
database yang sudah diintegrasikan. Pada akhirnya ,database tidak begitu
tergantung pada aplikasi-aplikasi yang akan menggunakannya. Dengan kata lain,
pada sebuah database yang ditentukan, dapat dibuat aplikasi-aplikasi baru untuk
berbagi-pakai database tersebut. Setiap lingkungan memilih keuntungan dan
kelemahannya sendiri.

Bagian ini terkait dengan desain dan konstruksi (awal) database pada
sebuah sistem informasi. Prasaratnya adalah sebuah model data (persyaratan).
Produk jadinya adalah sebuah skema database (desain) dan program database
(definisi).

Keuntungan dan Kelemahan File Konvensional

Pada sebagian organisasi, beberapa sistem informasi dan aplikasi yang adaa
dibangun di sekitar file-file konvensional. Anda mungkin telah akrab dengan berbagi
organisasi file konvensional (missal indexed, hashed, relatiave, dan sequential) dan
metode-metode akses mereka (missal sekuensial dan direct) dari sebuah pelatihan
pemrograman. File-file konvensional ini kemungkinan besar nantinya akan sangat
berperan.

File-file konvensional relatif mudah untuk didesain dan diimplementasikan


karena biasanya didesain untuk digunakan dengan sebuah aplikasi atau sitem
informasi tunggal, seperti ACCOUNTS RECEIVABLE atau PAYROLI. Jika Anda
memahami persyaratan-persyaratan output pengguna akhir pada sistem tersebut.
Anda dapat secara mudah menentukan data yang akan di-capture dan disimpan
untuk memproduksi output-output itu dan mendefinisikan organisasi file yang terbaik
untuk persyaratan-persyaratan tersebut.

Secara historis, keuntungan lain dari file konvensional sedang tumbuh pesat.
File konvensional dapat dioptimalisasi untuk akses aplikasi. Pada saat yang sama,
file tersebut jarang dioptimalisasi untuk berbagi pakai dengan sistem atau apliaksi
berbeda. Masih terkait dengan hal ini, file-file ini biasanya tidak mengerakan bagiana
database; tetapi, batasan teknologi database ini cepat sekali hilang, dan terima
kepada komputer-komputer yang lebih mruah dan lebih powerful dan teknologi
database yang lebih efisien.

mua‘20 Analisis Perancangan Sistem Biro Akademik dan Pembelajaran


3 Endang Darmawan., S.E., M.Si., Ak. http://www.widyatama.ac.id
File-file konvensional lain juga memiliki sejumlah kelemahan. Duplikasi item-
item data pada berbagai file biasanya dikutip sebagai kelemahan prinsip dari sistem
berbasis file. File-file cenderung dibangun di sekitar aplikasi tunggal tanpa
mempertimbangkan apliaksi lain (di masa depan). Dari waktu ke waktu, karena
banyak aplikasi memiliki kebutuhan-kebutuhan data umum, maka elemen-elemen
data umum tersebut disimpan secara berlebihan penyimpanan duplikasi, dan
mungkin saja masalah-masalah integritas data (file-file beerbeda menunjukkan nilai-
nilai berbeda pada item data yang sama).

Dan apa yang terjadi jika format data membutuhkan perubahan?


Pertimbangan masalah yang dihadapi oleh beberapa perusahaan jika semua sistem
harus mendukung sebuah kode pos Sembilan-digit atau empat-digit tahun. Karena
filed-field ini mungkin disimpan pada beberapa file (dengan nama yang berbeda),
maka setiap file akan dipelajari dan diidentifiaksi. Sesudah itu, semua program yang
menggunakan kode pos tersebut dan field-field tangal akan diubah.

Kelemahan siginifikan pada file adalah tidak fleksibel dan tidak dapat
diskalakan. File biasanya didesain untuk mendukung persyaratan dan program
terkini dari sebuah aplikasi tunggal. Kebutuhan masa depan – seperti laporan-
laporan dan query baru – sering membuat file-file tersebut distruktur kembali karena
struktur file yang asli tidak dapat mendukung secara efektif atau efisien pada
persyaratan-persyaratan yang baru. Tetapi, jika kita memilih untuk mengatur kembali
file-file terseut, semua program yang menggunakan file tersebut juga akan dituliskan
kembal. Dengan kata lain, program-program yang baru menjadi tergantung pada file-
file baru, dan sebaliknya. Ini biasanya membuat organisasi menjadi tidak praktis,
karena itu, kita memilih untuk membuat file redundan yang baru (data sama, tetapi
distrukturkan secara berbeda) untuk menemukan sebuah persyaratan baru. Tetapi,
hal tersebut memperburuk maslaha redundan yang telah disebutkan di atas. Jadi,
masalah-masalah redundansi dan ketidakfleksibelan cenderung lebih memperumit
satu dengan yang lainnya!

Sebagaimana sistem dan aplikasi berbasis file legacy menjadi kandidat untuk
reengineering, kecenderungannya adalah menggantikan sistem dan aplikasi
berbasis file dengan sistem dan aplikasi database. Untuk alasan tersebut, kita telah
memilih untuk memfokuskan bab ini pada desain database.

mua‘20 Analisis Perancangan Sistem Biro Akademik dan Pembelajaran


4 Endang Darmawan., S.E., M.Si., Ak. http://www.widyatama.ac.id
Keuntungan dan Kelemahan Database

Kita telah menyatakan keuntungan prinsip pada database – kemampuannya untuk


berbagi pakai dta yanga sama di banyak aplikasi dan sistem. Kesalahan umum
mengenai pendekatan database adalah bahwa Anda dapat membangun sebuah
superdatabase yang teridiri dari semua item data yang diperlukan oleh sebuah
organisasi.Hal tersebut, sekalipun diinginkan, namun tidak praktis. Solsi tersebut
justru akan membangun sebuah database yang kompleks. Kenyataannya, sebagian
besar organisasi membangun beberapa database, masing-masing berbagi pakai
data dengan beberapa sistem informasi. Jadi, akan ada beberapa redudansi di
antara database. Akan tetapi, redudansi ini dikurangi secara besar-besaran dan
pada akhirnya dikontrol.

Teknologi database menawarkan keuntungan penyimpanan data dalam


format yang fleksibel.Hal ini memungkinkan karena database didefinisikan secara
terpisah dari sistem informasi dan program-program aplikasi yang menggunakan
database. Secara teoritis, database memperbolehkan kita untuk menggunakan data
dengan cara tidak seperti yang ditentukan oleh para pengguna akhir. Kita harus
member perhatian agar tercapai data independence. Jika sebuah database didesain
dengan bagus, maka kombinasi yang berbeda dari data yang sama dapat dengan
mudah diakses untuk memenuhi laporan dan kebutuhan-kebutuhan query di masa
depan. Lingkup database bahkan dapat dikembangkan tanpa mengubah program-
program yang menggunakan database tersebut. Dengan kata lain, field-field baru
dan tipe-tipe record dapat ditambahkan pada database tanpa berdampak pada
program-program baru.

Teknologi database menyediakan skalabilitas superior, dalam arti database


dan sistem yang menggunakannya dapat ditingkatkan atau dikembangkan untuk
menemukan kebutuhan-kebutuhan perubahan pada sebuah organisasi.Teknologi
database menyediakan teknologi yang lebih baik pada klien/server dan arsitektur
komputasi jaringan.Umumnya arsitektur seperti itu mengharuskan database tersebut
beroperasi pada servernya sendiri.

Di sisi lain, teknologi database lebih kompleks daripada teknologi file.


Dibutuhkan perangkat lunak khusus yang disebu database management system
(DBMS). Sekalikun DBMS masih sedikit lebih lambat daripada teknoogi file, namun

mua‘20 Analisis Perancangan Sistem Biro Akademik dan Pembelajaran


5 Endang Darmawan., S.E., M.Si., Ak. http://www.widyatama.ac.id
batasan performa tersebut makin tidak jelas. Teknologi database digunakan oleh
pengembang sistem informasi paling baru oleh karena mempertimbangkan
kegunaan-kegunaan jangka panjang yang disediakan oleh teknologi tersebut.

Kemajuan independensi data – yang sangat mengurangi redundansi data,


telah meningkatkan fleksibilitas.Teknologi database membutuhkan investasi yang
cukup besar.Biaya pengembangan database lebih tinggi karena analis dan
programmer harus mempelajari bagaimana menggunakan DBMS.Akhirnya, untuk
mencapai manfaat teknoogi database, analis dan administrator database dan para
ahli harus benar-benar mengikuti prinsip-prinsip desain.

Masalah potensial lain terkait dengan pendekatan database adalah


meningkatnya vulnerabilitas yang melekat pada penggunaandata yang berbagi-bagi.
Anda menempatkan semua elur And pada satu keranjang. Oleh sebab itu, backup
dan recovery dan keamanan dan privacy menjadi isu penting pada dunia database

Meskipun masalah ini telah didiskusikan, namun penggunaan database


meningkat cukup signifikan. Teknologi ini akan terus meningkat, dan batasan
performa akan tidak atampak (tidak semuanya). Metode dan alat-alat desain juga
akan meningkat. Untuk itulah bab ini akan fokus pada desain database sebagai
sebuah kahlian yang pentingbagi analis sistem.

Konsep Database untuk Analisis Sistem


Beberapa konsep dan isu penting untuk desain database juga dibicarakan pada
masa kuliah database dan manajemen database. Sebagian kurikulum sistem
informasi mencakup paling sedikit satu mata kuliah tersebut.Bab ini tidak ditujukan
untk menggantikan mata kuliah tersebut. pelajar sistem informasi harus dengan aktif
mencari mata kuliah yang fokus pada manajemen data dan teknik-teknik database;
mata kuliah tersebut akan membahas banyak teknologi dan teknik yang lebih
relevan daripada yang telah kita bahas pada bab ini.

Kami terlebih dahulu akan memperkenalkan (sebagin di antara Anda mungkin


meninjau ulang) konsep-konsep database dan masalah-masalah yang tekait dengan
tanggung jawa analis sistem pada desain sistem informasi. Meskipun fokus bab ini
adalah pada desain database, namun para pembaca yang telah berpengalaman

mua‘20 Analisis Perancangan Sistem Biro Akademik dan Pembelajaran


6 Endang Darmawan., S.E., M.Si., Ak. http://www.widyatama.ac.id
akan segera mencatat bahwa beberapa konsep lebih dri sekadar pilihan antara file
dan database.

Field

Field adalah unit terkecil dari data yang berdiri untuk disimpan pada sebuah file atau
database
1. Primary key adalah sebuah field yang nilai-nilainya mengidentifikasikan satu dan
hanya satu record pada sebuah file. Contohnya CUSTOMER NUMBER secara unik
mengidentifikasi sebuah record CUSTOMER tunggal pada sebuah database, dan
ORDER NUMBER secara unik mengidentifikasi sebuah record ORDER tunggal
pada sebuah database.
2. Secondary key adalah sebuah pengidentifikasi alternative pada sebuah database.
Nilai secondary key mungkin mengidentifikasi sebuah record tunggal (seperti pada
sebuah primary key) atau sebuah subset dari semua record. Sebuah file tunggal
pada sebuah database dapat memiliki hanya satu primary key, tetapi juga dapat
memiliki beberapa secondary key. Untuk memfasilitasi pencarian (searching) dan
pengurutan (sorting) maka dibuat sebuah Index. Untuk kunci-kunci tersebut.
3 Foreign Key merupakan pointer ke record-record dari sebuah file lain pada sebuah
database. Foreign key memampukan database terhubung ke record-record dari satu
tipe ke record.dari tipe lain.contohnya ORDER RECORD berisi foreign key
CUSTOMER NUMBER untuk mengidentifikasi atau menunjuk ke Record
CUSTOMER yang diasosiasikan dengan ORDER. Jadi CUSTOMER NUMBER pada
file ORDERS mengharuskan adanya CUSTOMER NUMBER pada file CUSTOMER
untuk me-link ke file-file tersebut.
4 Descriptive field adalah semua field lainnya (nonkey) yang menyimpan data
bisnis.sebagai contoh: dengan sebuah file EMPLOYEES,beberapa field deskripitif
mencakup EMPLOYEE NAME, DATE HIRED, PAY RATE, dan YEAR-TO-DATE
WAGES
4. Field diorganisasikan kedalam record-record.

mua‘20 Analisis Perancangan Sistem Biro Akademik dan Pembelajaran


7 Endang Darmawan., S.E., M.Si., Ak. http://www.widyatama.ac.id
Record

Record adalah sebuah kumpulan field yang disusun dan diformat sesuai pada
format yang telah ditentukan. Contohnya. CUSTOMER RECORD dapat
dideskripsikan dengan field-field berikut (perhatikan notasi umum):
CUSTOMER (NUMBER, LAST-NAME, FIRST-NAME, MIDLE-INITIAL, POST-
OFFICE-BOX NUMBER, STREET-ADDRESS, CITY, STATE, COUNTRY, POSTAL-
CODE, DATE-CREATED, DATE-OF-LAST-ORDER, CREDIT-RATING, CREDIT-
LIMIT, BALANCE, BALANCE-PAST-DUE…)
Selama desain system record akan diklasifikasikan sebagai record fixed lenght atau
record variable length dimana sebagian besar memaksakan untuk record fixed
length yang berarti setiap instance record mempunyai field yang sama sedangkan
struktur record variable length hanya memperbolehkan record-record pada file yang
sama memiliki length yang berbeda.Saat sebuah program computer membaca
sebuah record dari database dia mendapatkan kembali sebuah kelompok atau block
record pada suatu waktu.Blocking factor sendiri adalah jumlah logical record yang
tercakup dalam satu aplikasi read atau write tunggal.

File dan Tabel

File adalah kumpulan dari semua kejadian dari sebuah struktur record yang
ditentukan sedangkan table adalah ekuivalen databae relasional dari sebuah file.

Beberapa tipe file dan tabel konvensional adalah sebagai berikut :


1. Master field atau table yang berisi record-record yang secara relative bersifat
permanen. Jadi sekali sebuah record ditambahkan pada sebuah file master maka
record itu tinggal di dalam sebuah system secara tak terbatas.
2. Transaction files atau table yang berisi record-record yang mendeskripsikan
event bisnis. Data yang mendeskriptifkan kejadian-kejadian tersebut umunnya
memiliki umur hidup terbatas.
3. Document files dan table berisi salinan tersimpan dari data historis untuk
memudahkan pemanggilan dan review ulang tanpa biaya tambahan untuk
menghasilkan dokumen.

mua‘20 Analisis Perancangan Sistem Biro Akademik dan Pembelajaran


8 Endang Darmawan., S.E., M.Si., Ak. http://www.widyatama.ac.id
4. Archival files dan table berisi record-record fiel master dan transaksi yang telah
dihapus dari penyimpanan online.jadi record-record jarang dihapus,hanya dipindah
dari penyimpanan online ke penyimpanan offline.
5.Table look-up files terdiri dari data yang relative statis yang dapat dipakai
bersama olh berbagai apikasi untuk memelihara konsistensi dan peningkatan
performa
6. Audit files adalah record-record pembaruan khusus untuk file file yang
lain,khususnya file master dan transaksi. Record ini digunakan dalam kaitannya
dengan file-file archival untuk merekoveri data yang hilang.

Database

Data adalah sumber yang harus dikontrol dan dikelola.


Arsitektur data menjadi menjadi sumber bisnis pada sebuah lingkungan
database.Sistem ini mengakses data secara fleksibel,arsitektur data juga
mendefinisikan bagaimana bisnis itu akan berkembang dan menggunakan baik file
maupun database untuk menyimpan semua data organisasi; teknologi file dan
database untuk digunakan; dan setup struktur administrative untuk mengelola
sumber data.
Data warehouse (data mining) menyimpan data yag diekstrak dari database
operasional.Alat-alat query dan alat-alat pendukung keputusan yag kemudian
digunakan untuk menghasilkan laporan dan analisis terhadap data warehouse
tersebut.
Data administrator bertanggung jawabuntuk perencanaan data,definisi,arsitektur
dan manajemen. Database Administrator(DBA) bertanggung jawab terhadap
tekhnologi database,desain database dan konsultasi konstruksi
keamanan,backup,recovery,dan performance tuning.
Database Management System (DBMS) adalah perangkat lunak computer khusus
yang disediakan dari vendor-vendor computer untuk
membuat,mengkses,mengontrol dan mengelola database DBMS sering disebut
Database engine.
Data Definition Languange (DDL) digunakan oleh DBMS untuk menetapkan
secara fisik tipe,record,field dan hubungan structural dan menentukan vew
database.

mua‘20 Analisis Perancangan Sistem Biro Akademik dan Pembelajaran


9 Endang Darmawan., S.E., M.Si., Ak. http://www.widyatama.ac.id
Data Manipulation Languange (DML) dibuat untuk membaca,memperbarui dan
menghapus record-record dan tipe record yang berbeda

Sistem Manajemen Database Relasional


Ada beberapa tipe system manajemen database.sistem dapat dikategorikan
menurutcara system menstruktur record.Relational database mengimpleentasikan
data pada satu seri table dua dimensi yang dihubugkan satu dengan yang lain
melalui foreign key.

DDL dan DML pada sebagian besar database relational disebut SQL SQL
mendukung pembuatan maintenance dan pemakaian database yang lengkap,untuk
mengakses data pada table record,SQL menyediakan perintah sebagai berikut :

- SELECT adalah record-ecord khusus dari sebuah table bedasarkan criteria


khusus(contoh:SELECT COSTUMER WHERE BALANCE>500.00)
- PROJECT field-field khusus dari sebuah table (contoh:CUSTOMER-NAME)
- JOIN dua atau lebih table melalui sebuah field umum – primary key dan foreign key
(contoh:JOIN COSTUMER AND ORDER USING COSTUMER-NUMBER).
Database relasional high-end juga mengembangkan bahasa SQL untuk mendukung
trigger dan stored procedure. Triggers adalah program yang diembeded (dilekatan)
pada sebuah table yang diminta (invokasi) secara otomatis melalui pembaruan table
lain.

Prasyarat Desain Database – Normalisasi

Memodelkan persyaratan data pada sebuah sistem informasi. Model itu mengambil
bentuk diagram hubungan entitiy teratribusi sepenuhnya dan sebuah repositori
metadata. Sebuah teknik yang dinamakan analisis data atau normalisasi. Teknik ini
digunakan untuk memproduksi sebuah model data yang memenuhi kriteria kualitas
sebagai berikut :

 Model data yang bagus adalah seerhana. Sebagai aturan umum, atribut
atribut data yang mendeskripsikan sebuah entity harus mendeskripsikan
hanya entity tersebut.

mua‘20 Analisis Perancangan Sistem Biro Akademik dan Pembelajaran


10 Endang Darmawan., S.E., M.Si., Ak. http://www.widyatama.ac.id
 Model data yang bagus secara esensial tidak redundan. Ini berarti setiap
atribut data, selain foreign key, mendeskripsikan paling banyak satu entity.
 Model data yang bagus harus fleksibel dan dapat disesuaikan dengan
kebutuhan masa depan. Dengan tidak adanya kriteria ini, kita cenderung
mendesain database untuk memenuhi hanya persyaratan-persyaratan
bisnis saat ini.

Desain File Konvensional

Pertama, desain file disederhanakan karena orientasinya pada sebuah aplikasi


tunggal. Ciri khasnya, desain output dan input akan dilengkapi terlebih dahulu
karena desain file tergantung pada dukungan persyaratan-persyaratan aplikasi
tersebut.
Sebagian besar entitas fundamental dari model data akan didesain sebagai record
master atau transaksi. File master umumnya adalah record fixed-length. Entiti
asosiatif dari model data umumnya digabung ke dalam record transaksi untuk
membentuk record variable-length.

Dua pertimbangan penting mengenai desain file konvensional adalah akses file dan
organisasi file. Analisis sistem biasanya mempelajari bagaimana setiap program
akan mengakses record-record pada sebuah file (secara sekuensial atau acak)
kemudian menyeleksi sebuah organisasi file yang tepat (contohnya sequential,
indexed, hashed, dan sebagainya).

Desain Database Modern

Ada produk-produk CASE khusus yang menekankan analisis dan desain database.
Selain itu, sebagian besar alat CASE general purpose saat ini juga memasukkan
alat-alat desain database. Pada akhirnya, sebagian besar alat CASE dapat secara
otomatis membangkitkan SQL untuk membangun struktur database untuk sebagian
besar sistem manajemen database yang sudah populer.

mua‘20 Analisis Perancangan Sistem Biro Akademik dan Pembelajaran


11 Endang Darmawan., S.E., M.Si., Ak. http://www.widyatama.ac.id
Tujuan dan Prasyarat Desain Database
Tujuan desain database adalah sebagai berikut :
 Database harus menyediakan penyimpanan yang efisien, pembaruan, dan
perolehan kembali sebuah data.
 Database harus andal – data yang disimpan harus memiliki integritas tinggi
untuk membuat pengguna mempercayai data.
 Database harus dapat diadaptasi dan diskala untuk persyaratan dan
aplikasi baru yang belum tampak/muncul.

Skema Database
Desain database digambarkan sebagai sebuah model khusus yang disebut skema
database. Database schema/skema database adalah model fisik atau cetak biru
untuk sebuah database. Skema ini menggambarkan implementasi teknis dari model
data logis
Skema database relasional menentukan struktur database dalam hal tabel, key,
index, dan aturan-aturan integritas. Skema database menentukan rincian-rincian
berdasarkan kemampuan, terminologi, dan batasan dari sistem manajemen
database yang telah dipilih.
Transformasi model data logis menjadi skema database relasional fisik diatur oleh
beberapa aturan dan pilihan yang sudah umum. Aturan dan petunjuk ini diringkas
sebagai berikut :

1. Setiap weak entity yang mendasar dan asosiatif diimplementasikan


sebagai sebuah tabek terpisan. Nama-nama tabel harus diformat menurut
aturan penamaan dan batasan ukuran DBMS.
2. Entity supertype/subtype menggambarkan pilihan-pilihan tambahan
sebagai berikut:
a. Setiap supertype dan subtype dapat diimplementasikan dengan sebuah
tabel terpisah (semua memiliki primary key yang sama).
b. Alternatifnya, jika sebuah subtype memiliki ukuran yang sama dan isi
data, maka administrator data dapat memilih untuk menghapus
subtype-subtype menjadi supertype untuk membuat sebuah tabel
tunggal.

mua‘20 Analisis Perancangan Sistem Biro Akademik dan Pembelajaran


12 Endang Darmawan., S.E., M.Si., Ak. http://www.widyatama.ac.id
c. Alternatifnya, atribut-atribut supertype dapat diduplikasi pada sebuah
tabel untuk setiap subtype.
d. Beberapa kombinasi pilihan di atas dapat digunakan.
3. Mengevaluasi dan menentukan batasan integritas referensial
(dideskripsikan pada bagian selanjutnya).

Data dan Intergritas Referensial


Integritas database adalah soal kepercayaan. Integritas data menyediakan
kontrol-kontrol internal pada sebuah database. Paling sedikit ada tiga tipe integritas
data yang harus didesain pada semua database.

Key Integrity
Setiap tabel harus memiliki sebuah primary key. Primary key harus dikontrol supaya
tidak ada dua record pada tabel yang punya nilai prmary key yang sama.
Selain itu, primary key pada sebuah record tidak pernah boleh memiliki sebuah nilai
NULL. Nilai tersebut akan mengalahkan tujuan primary key, yang secara unik
mengidentifikasi record.

Domain Integrity
Kontrol-kontrol yang tepat/sesuai harus didesain untuk memastikan bahwa tidak ada
field pada sebuah nilai di luar range nilai legal

Integritas Referensial
Arsitektur database relasional mengimplementasikan hubungan antara record pada
tabel melalui foreign keys. Penggunaan foreign keys meningkatkan fleksibilitas
mengakses skalabilitas beberapa database, tetapi juga meningkatkan risiko
kesalahan-kesalahan intgritas referensial. Kesalahan refernsial integrity muncul
saat nilai foreign key pada satu tabel tidak sesuai dengan nilai primary-key pada
tabel terkait.
Integritas referensial ditentukan dalam bentuk aturan-aturan penghapusan sebagai
berikut:

 No restriction sebagai record pada sebuah table dapat dihapuskan tanpa


mempertimbangkan beberapa record pada beberapa table lain.

mua‘20 Analisis Perancangan Sistem Biro Akademik dan Pembelajaran


13 Endang Darmawan., S.E., M.Si., Ak. http://www.widyatama.ac.id
 Delete cascade penghapusan sebuah record pada table secara otomatis
harus diikiuti dengan penghapusan record-record yang sesuai pada sebuah
table yang terkait.
 Delete restrict penghapusan sebuah record pada table tidak di perbolehkan
sampai semua record yang sesuai dihapuskan dari table terkait.
 Delete set null penghapusan pada sebuah record pada table harus secara
otomatis diikuti dengan mensetting semua key yang sesuai pada sebuah
tabel terkait pada nilai NULL.

Role
Foreign key harus punya sebuah primary key yang terkait. Selama pemodelan data
logis, menggunakan nama yang sama sesuai dengan tujuan kita, yakni untuk
membantu pengguna memahami bahwa foreign key membolehkan kita untuk
memenuhi record terkait dalam entity yang berbeda-beda. Akan tetapi, pada
database fisik, tidak selalu perlu untuk memiliki nama field redundan di dalam
database.
Role name merupakan nama pengganti untuk foreign key yang dengan jelas
membedakan tujuan bahwa foreign key berfungsi di dalam tabel.

Distribusi dan Replikasi database

Analisis distribusi data menentukan lokasi bisnis yang mana yang perlu diakses
untuk entiti dan atribut data logis

Pada dasarnya, kita memiliki sejumlah opsi distribusi :


1.Sentralisasi database.
Kita akan mengimplementasikan database pada sebuahn server tunggal tidak peduli
jumlah lokasi fisik yang perlu mengakses server tersebut. Solusi ini sederhana dan
paling mudah untuk dipelihara tetapi, melanggar aturan manajemen data yang
penting bagi para administrator dan pengguna data bahwa data harus ditempatkan
sedekat mungkin pada para penggunananya.

2. Horizontal distribution data.

mua‘20 Analisis Perancangan Sistem Biro Akademik dan Pembelajaran


14 Endang Darmawan., S.E., M.Si., Ak. http://www.widyatama.ac.id
Setiap tabel akan ditugaskan untuk server dan lokasi database yang berbeda-beda.
Opsi ini membuat akses database menjadi efisien dan aman karena setiap lokasi
hanya punya tabel dan bari yang diperlukan untuk lokasi tersebut.

3.Vertical distribution data.


Kolom spesifik dari tabel ditugaskan untuk database dan server spesifik.
Keuntungan dan kelemahannya sama dengan distribusi horizontal

4.Replication data.
Replikasi mengacu pada duplikasi fisik terhadap seluruh tabel diberbagai lokasi.
Sebagian besar sistem manajemen database perusahaan high-end memasukkan
teknologi replikasi yang mengkoordinasi pembaruan pada tabel dan record yang
diduplikasi untuk memelihara integritas data.

Prototype Database
Prototyping bukanlah sebuah alternatif yang tepat untuk skema database. Sekali
skema dilengkapai, maka database protoype biasanya dapat dibuat secara cepat.
Sebagian besar DBMS modern memasukkan generator database menu-driven yang
powerful yang secara otomatis membuat sebuah DDL dan membangkitkan database
prototype dan dari DDL tersebut

Perencanaan Kapasitas Databse


Database disimpan pada disk. Pada akhirnya, administrator data akan
membutuhkan sebuah estimasi kapasitas disk pada database baru untuk menjamin
tersedia ruang disk yang cukup. Perencanaan kapasitas database data dikalkulasi
dengan aritmatika sederhana. Formula sederhana ini mengabaikan faktor-faktor
seperti packing, pengkodean, dan kompresi, tetapi diluar kemungkinan-kemungkinan
ini anda menambahkan slack capacity.

Membuat Struktur Database


Alat-alat CASE sering mampu membangkitkan kode SQL pada sebuah database
secara langsung dari skema database berbasis CASE. Kode ini dapat diekspor ke
DBMS untuk kompilasi. Bahkan sebuah database kecil seperti model SoundStage
dapat membutuhkan 50 halaman atau lebih kode bahasa definisi data SQL untuk

mua‘20 Analisis Perancangan Sistem Biro Akademik dan Pembelajaran


15 Endang Darmawan., S.E., M.Si., Ak. http://www.widyatama.ac.id
membuat tabel, indeks, key, field, trigger. Jelasnya, kemampuan alat CASE untuk
secara otomatis membangkitkan kode yang benar, merupakan keuntungan
produktivitas yang sangat besar. Hampir selalu terbukti mudah untuk memodifikasi
skema database dan membangkitkan kembali kode daripada memelihara kode
secara langsung.

mua‘20 Analisis Perancangan Sistem Biro Akademik dan Pembelajaran


16 Endang Darmawan., S.E., M.Si., Ak. http://www.widyatama.ac.id

Anda mungkin juga menyukai