0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan1 halaman
Dokumen ini membahas tentang perkembangan Islamisasi ilmu pengetahuan di Indonesia, yang dimulai dengan diskusi panel pada tahun 1985. Lembaga yang aktif memajukan Islamisasi ilmu pengetahuan adalah INSISTS yang didirikan pada tahun 2004. Ada tantangan terhadap Islamisasi ilmu pengetahuan dari kalangan yang meragukan manfaatnya, serta tantangan utama adalah komitmen kaum Muslimin, sarjana Islam, institusi pendidikan tinggi Islam, dan globalisasi.
Dokumen ini membahas tentang perkembangan Islamisasi ilmu pengetahuan di Indonesia, yang dimulai dengan diskusi panel pada tahun 1985. Lembaga yang aktif memajukan Islamisasi ilmu pengetahuan adalah INSISTS yang didirikan pada tahun 2004. Ada tantangan terhadap Islamisasi ilmu pengetahuan dari kalangan yang meragukan manfaatnya, serta tantangan utama adalah komitmen kaum Muslimin, sarjana Islam, institusi pendidikan tinggi Islam, dan globalisasi.
Dokumen ini membahas tentang perkembangan Islamisasi ilmu pengetahuan di Indonesia, yang dimulai dengan diskusi panel pada tahun 1985. Lembaga yang aktif memajukan Islamisasi ilmu pengetahuan adalah INSISTS yang didirikan pada tahun 2004. Ada tantangan terhadap Islamisasi ilmu pengetahuan dari kalangan yang meragukan manfaatnya, serta tantangan utama adalah komitmen kaum Muslimin, sarjana Islam, institusi pendidikan tinggi Islam, dan globalisasi.
Hal yang menandai munculnya islamisasi sains atau ilmu pengetahuan di Indonesia yaitu “Diskusi Panel Epistemologi Islam”, di Masjid Istiqlal, 23 November 1985. Kata Epistemologi dalam tema diskusi panel tersebut dipahami lebih dalam kaitannya dengan upaya penciptaan suatu ilmu pengetahuan islami dari pada sebagai suatu bagian dari pengkajian filsafat pada umumnya. Semenatara itu, salah satu lembaga kajian di tanah air yang berkecimpung aktif menyuarakan ide Islamisasi sains adalah INSISTS (Instituate for the Study of Islamic Thought and Civilization). Lembaga yang didirikan tahun 2004 ini dimotori oleh Hamid Fahmi Zarkasy, MA. Tujuan INSISTS didirikan adalah untuk mengklarifikasi dan merumuskan kembali konsep dan metodologi penting dalam khazanah pemikiran dan peradaban islam, yang relevan dengan problem yang dihadapi umat dalam keilmuan ( falsafah, epistemology, etika), pendidikan, sejarah, peradaban, politik, ekonomi, social, dan gender equality.
2.8. Tantangan Islamisasi Ilmu Pengetahuan
Ada sebagian kalangan yang kurang sependapat atau bahkan menentang ide Islamisasi ilmu pengetahuan. Pihak yang kurang sependapat dengan ide Islamisasi ilmu pengetahuan menganggap bahwa gerakan "Islamisasi" hanya sebuah euphoria sesaat untuk mengobati "sakit hati" dan inferiority complex karena ketertinggalan yang sangat jauh dari peradaban Barat, sehingga gerakan ini hanya membuang-buang waktu dan tenaga dan akan semakin melemah seiring perjalanan waktu dengan sendirinya.
Yang menjadi tantangan besar bagi kelanjutan proses Islamisasi dan merupakan the real challenge adalah sebagai berikut.
a. Komitmen Kaum Muslimin
b. Komitmen Sarjana Islam c. Komitmen Institusi Pendidikan Tinggi Islam d. Tantangan Globalisasi