Anda di halaman 1dari 2

1. BAHASA INDONESIA Modul 1.

Kb 1
Ragam teks dan satuan Bahasa Pembentuk Teks Ragam Teks 1. Teks Faktual (Teks Deskripsi,
Teks Prosedur/Arahan) 2. Teks Cerita (Teks Cerita Ulang, Anekdot, Eksplum, Naratif) 3. Teks
Tanggapan (Teks Eksposisi, Teks Eksplanasi) 4. Teks Normatif Pengertian Teks Faktual Teks
Faktual adalah teks yang berisi suatu kejadian yang bersifat nyata, benar-benar terjadi,
tetapi tidak terikat dengan waktu (KBBI,2018) Teks Genre faktual dapat dibedakan menjadi
dua jenis, yaitu teks deskripsi dan teks prosedur/arahan (Mahsun,2018) Teks Deskripsi
adalah sebuah teks/wacana yang disampaikan dengan cara menggambarkan secara jelas
objek, tempat atau peristiwa yang sedang menjadi topik kepada pembaca, sehingga
pembaca seolah-olah merasakan langsung apa yang sedang diungkapkan dalam teks
tersebut (Ulfa,2018). Menurut Mahsun (2018), Tujuan sosial teks ini adalah mengarahkan
atau mengajarkan tentang langkah-langkah yang telah ditentukan. Teks Eksposisi Teks
eksposisi merupakan Teks yang berisi paparan gagasan atau usulan sesuatu yang bersifat
pribadi. Struktrur: tesis/pernyataan pendapat dan alasan/argumentasi, serta pernyataan
ulang pendapat. Teks Eksplanasi Teks eksplanasi adalah teks yang berisi penjelasan tentang
proses terjadinya fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan dan budaya (Priyatni, 2014).
Teks Ekplanasi memiliki struktur berpikir: judul, pernyataan umum, deretan penjelas, dan
interpretasi. Pengertian Teks Tanggapan Teks tanggapan adalah teks yang berisi sambutan
terhadap ucapan (kritik, komentar, dan sebagainya) dan apa yang diterima oleh pancaindra,
bayangan dalam angan-angan. Teks Cerita Teks Cerita adalah teks yang menuturkan
bagaimana terjadinya suatu hal, peristiwa, mengisakan kejadian yang telah ada, perbuatan,
pengalaman yang dinamis dalam suatu rangkaian waktu. (Keraf, 2001 dan KBBI,2018). Teks
Cerita terdiri dari teks cerita ulang, naratif anekdot, dan eksplum. Teks Normatif Teks
Normatif adalah teks yang isinya ditulis berdasarkan sebuah peraturan, norma-norma atau
peraturan yang berlaku, baik dilingkungan masyarakat maupun dalam lingkungan
kenegaraan yang berkaitan dengan hukum atau undang-undang. Klasifikasi Kalimat
Berdasarkan jumlah klausanya terdiri dari : (a). kalimat tunggal; (b). kalimat bersusun; (c).
kalimat majemuk. 1. Kalimat Lengkap. 2. Kalimat Tidak Lengkap. Berdasarkan Amanat
Wacana 1. Kalimat Deklaratif 2. Kalimat Introgratif 3. Kalimat Imperatif 4. Kalimat Aditif 5.
Kalimat Responsif 6. Kalimat Interjektif Berdasarkan pembentuk kalimat : (a). kalimat inti;
(b). kalimat non-inti. Berdasarkan jenis kalusanya : (a). kalimat verbal; (b). kalimat non-
verbal. Berdasarkan fungsi kalimat : (a). kalimat bebas; (b). kalimat terikat. Jenis-jenis
Paragraf a. Deduktif b. Induktif c. Deskriptif d. Kombinasi e. Naratif Modul 1.Kb 2 Modul 1.Kb
2 Struktur,fungsi dan Kaidah kebahasaan teks non fiksi Struktur non fiksi adalah a. Orientasi
adalah bagian permulaan yang befungsi sebagai pengenslsn dari tema,latar belakan cerita
dan tokoh dalam cerita. b. Urutan peristiwa adalah rangkaian peristiwa yang dipaparkan
secara sistematis dari awal hingga akhir cerita. Unsur - unsur non fiksi adalah
tema,alur,waktu/tempat,sudut pandang,amanat,tokoh,gaya bahasa. Ciri-ciri nonfiksi a.Berisi
informasi yang sesuai dengan fakta b.Ide yang dituangkan ditulis secara singkat c.Isi
ceritanya logis d. Bahasa sistematis 1. Menggunakan Bahasa Denotatif Bahasa denotatif
kebalikan dari konotatif. Jika konotatif memiliki arti bukan makna sebenarnya, maka bahasa
denotatif memiliki arti yang sebenarnya. Artinya, bahasa tersebut terbatas dan tidak
bermakna ganda (ambiguitas). Hal ini dilakukan agar pembaca dapat menafsirkan sesuai
dengan makna yang ingin disampaikan oleh penulis. 2. Bahasa Formal Dalam cerita nonfiksi,
biasanya menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah kebahasaan Indonesia (KBBI)
ataupun PUEBI. Namun, ada juga yang menggunakannya dengan gaya bahasa santai atau
bahasa sastrawi. Baik bahasa santai maupun sastrawi, informasi yang disampaikan pembaca
harus sesuai dengan kenyataan atau valid. 3. Disusun Berdasarkan Fakta yang Ada Teks
nonfiksi disusun dengan berlandaskan pengamatan dan data yang sebenarnya. Sebab itu,
buku nonfiksi seringkali dijadikan sumber informasi bagi pembacanya. Nonfiksi dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya oleh penulis. Tak heran, jika nonfiksi memerlukan
waktu lama dalam pengambilan data. 4. Memiliki Ide yang Ditulis Secara Sistematis dan Jelas
Serta Logis Biasanya nih, cerita nonfiksi itu memiliki kaidah atau tatanan sistem yang harus
ditaati. Dan sebab ia berlandaskan pada sebuah fakta, maka nonfiksi harus jelas dan masuk
akal (logis). 5. Penyempurnaan dari Temuan Sebelumnya atau Penemuan Baru Cerita
nonfiksi dapat berupa cerita yang sudah ada sebelumnya atau cerita yang akan dibuat
berdasarkan data yang ditemukan. 6. Terdapat Interpretasi Intelektual dan Analisis Dalam
nonfiksi, harus sesuai dengan tafsiran yang berlandaskan ilmu pengetahuan dan analisis. 7.
Sebisa Mungkin Menjadi Objektivitas yang Tinggi Hal ini dilakukan agar fakta dan data yang
disampaikan ke pembaca sesuai dengan kebenarannya dan tidak dipengaruhi oleh
subjektivitas penulis. 4. Unsur-Unsur Teks Nonfiksi Untuk membangun keutuhan antar
ceritanya, nonfiksi memiliki unsur-unsur atau landasan yang dijadikan acuan dalam
menulisnya. Berikut unsur-unsur cerita nonfiksi. - Cover buku - Rincian sub bab buku - Judul
sub bab - Tokoh - Tema cerita - Bahasa yang digunakan - Penyajian alur cerita 5. Jenis Teks
Nonfiksi Teks nonfiksi akan terbagi menjadi dua jenis berdasarkan cara penyajiannya, yaitu:
1. Nonfiksi murni Pengembangan dari karangan akan berlandaskan data autentik. 2. Nonfiksi
kreatif Data yang dikembangkan bisa berasal dari imajinasi penulis dengan maksud untuk
menyentuh nalar atau pikiran pembaca, emosi pembaca, dan mendapatkan gambaran yang
lebih spesifik. Contoh Teks Nonfiksi Buku ilmiah,Biografi, Esai,Jurnal,Skripsi,Penerbitan
akademik,Makalah ilmiah, Laporan buku Modul 1.Kb 4 Apresiasi dan kreasi Sastra Anak a.
Sastra anak meliputi semua jenis penulisan kreatif dan imajinatif yang khusus untuk dibaca
dan menghibur anak-anak b. Sastra anak-anak bukan dibatasi oleh siapa pengarangnya,
melainkan untuk siapa karya itu diciptakan c. Berisikan cerita yang mencerminkan perasaan
anak-anak, pengalaman anak-anak serta dapat dipahami dan dinikmati oleh anak-anak
sesuai dengan pengetahuan anak-anak d. Sastra anak-anak menempatkan anak-anak
sebagai fokusnya Perkembangan Kemampuan Mengapresiasi Sastra Anak - memahami
struktur cerita secara simbolik melalui bahasa,permainan dan gambar. - memahami alur
atau hubungancerita (pendahuluan, klimaks,antiklimaks, dan penutup). Jenis sastra anak
Buku gamabar,fiksi sejarah,fiksi ilmu,biografi,dan puisi Strategi dan metode pembelajaran
sastra di sd a.bercerita b.berbicara c.mengungkapkan pengalaman d.menulis pengalaman
e.mengarang terikat dan bebas metode sastar di sd a.Menyimak b. Membaca (nyaring,
dalam hati,bersama dll) c. Menonton c. Mengarang d. Roleplaying e. Bermain drama f.
Parafrase

Anda mungkin juga menyukai