Anda di halaman 1dari 570

TUGAS BESAR

STRUKTUR BETON BERTULANG II

Rencanakan struktur beton bangunan gedung seefisien mungkin dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Bangunan 3 lantai dengan dinding 1/2 bata dan atap plat beton dengan denah seperti tergambar.
2. Fungsi bangunan : 250 kg/m2 kantor
3. Mutu Beton : 20 MPa
4. Tegangan leleh baja tulangan gese 240 MPa, dan tegangan leleh baja tulangan lentur :
: 350 MPa
5. Elevasi lantai 1 dan 2 : 3.5 m
6. Elevasi lantai atap : 10 m
7. Kedalaman tanah keras : 2 m
8. Berat volume tanah : 16 kN/m3
9. Daya dukung tanah : 180 kN/m2
10. Tebal plat atap 100 mm dan tebal plat lantai120 mm
11. Batasan perencanaan : a. Rasio tulangan kolom : 1% < ρ < 8%
b. Rasio tulangan balok : ρ > ρ min
12. Ketentuan yang belum ada dapat dilengkapi berdasarkan peraturan yang berlaku.
BAB I
PEMBEBANAN STRUKTUR

1.1 Kode Balok pada Bangunan

1
Bx1 Bx2 Bx3

By 3.5 m

2
Bax1 Bax2 Bax3

By 3.5 m

3 m 3 m 3 m
I II III IV

Gambar 1.1 Kode Balok Pada Bangunan

1.2 Mengestimasi Ukuran Balok

Digunakan syarat berdasarkan SNI :


● SNI 03-2847-2002, pasal 23.3.1 (3) hal 208 : perbandingan lebar (b) terhadap tinggi (ht)
tidak boleh kurang dari 0,3, artinya tinggi maksimum (ht) adalah 3,33 kali lebar ;
● SNI 03-2847-2002, pasal 23.3.1 (4) hal 208 : lebar (b) tidak boleh kurang dari 250 mm

Tabel 1.1 Dimensi Balok

Dimensi Balok ( h = 1/10 - 1/12 L Balok )


Kode Balok L Balok
b (mm) h (mm)
Bx1 3 150 300
Bx2 3 150 300
Bx3 3 150 300
By 7 350 700
Bax1 3 125 250
Dimensi Balok ( h = 1/10 - 1/12 L Balok )
Kode Balok L Balok
b (mm) h (mm)
Bax2 3 125 250
Bax3 3 125 250

1.3 Perhitungan Beban Mati dan Beban Hidup

● Beban mati pada atap


- Pelat atap = 0.1 m . 2.4 t/m3 = 0.24 t/m2
- Lapisan kedap air = 0.03 m . 2 t/m3 = 0.06 t/m2
- Ducting AC = 0.02 t/m2 +
- qd atap = 0.32 t/m2

● Beban hidup pada atap


- ql atap = 0.1 t/m2

● Beban mati pada lantai


- Pelat lantai = 0.12 m . 2.4 t/m3 = 0.288 t/m2
- Tegel / keramik = 0.015 . 1 . 1 = 0.015 t/m2
- Spesi = 0.025 m . 2 t/m3 = 0.05 t/m2
- Pasir = 0.05 m . 1.7 t/m3 = 0.085 t/m2
- Eternit = 0.015 t/m2
- Partisi = 0.025 t/m2 +
- qd lantai = 0.478 t/m2

● Beban hidup pada lantai ( kantor )


- ql lantai = 0.25 t/m2

● Beban dinding di atas balok Bx1 (Lantai 1 dan 2)

Tinggi tembok = tinggi lantai - h balok


= 3.5 m - 0.3 m
= 3.2 m
- q dinding Bx1 = tebal dinding x tinggi x BJ tembok
= 0.15 m . 3.2 m . 1.75 t/m3
= 0.84 t/m
● Beban dinding di atas balok Bx2 (Lantai 1 dan 2)

Tinggi tembok = tinggi lantai - h balok


= 3.5 m - 0.3 m
= 3.2 m
- q dinding Bx2 = tebal dinding x tinggi x BJ tembok
= 0.15 m . 3.2 m . 1.75 t/m3
= 0.84 t/m

● Beban dinding di atas balok Bx3 (Lantai 1 dan 2)

Tinggi tembok = tinggi lantai - h balok


= 3.5 m - 0.3 m
= 3.2 m
- q dinding Bx3 = tebal dinding x tinggi x BJ tembok
= 0.15 m . 3.2 m . 1.75 t/m3
= 0.84 t/m

● Beban dinding di atas balok Bx1 (Lantai 3)

Tinggi tembok = tinggi lantai - h balok


= 10 m - 0.3 m
= 9.7 m
- q dinding Bx1 = tebal dinding x tinggi x BJ tembok
= 0.15 m . 9.7 m . 1.75 t/m3
= 2.5463 t/m

● Beban dinding di atas balok Bx2 (Lantai 3)

Tinggi tembok = tinggi lantai - h balok


= 10 m - 0.3 m
= 9.7 m
- q dinding Bx2 = tebal dinding x tinggi x BJ tembok
= 0.15 m . 9.7 m . 1.75 t/m3
= 2.5463 t/m

● Beban dinding di atas balok Bx3 (Lantai 3)


Tinggi tembok = tinggi lantai - h balok
= 10 m - 0.3 m
= 9.7 m
- q dinding Bx3 = tebal dinding x tinggi x BJ tembok
= 0.15 m . 9.7 m . 1.75 t/m3
= 2.5463 t/m
● Beban dinding di atas balok Bax1 (Lantai 1 dan 2)

Tinggi tembok = tinggi lantai - h balok


= 3.5 m - 0.25 m
= 3.25 m
- q dinding Bax1 = tebal dinding x tinggi x BJ tembok
= 0.15 m . 3.25 m . 1.75 t/m3
= 0.8531 t/m

● Beban dinding di atas balok Bax2 (Lantai 1 dan 2)

Tinggi tembok = tinggi lantai - h balok


= 3.5 m - 0.25 m
= 3.25 m
- q dinding Bax2 = tebal dinding x tinggi x BJ tembok
= 0.15 m . 3.25 m . 1.75 t/m3
= 0.8531 t/m

● Beban dinding di atas balok Bax3 (Lantai 1 dan 2)

Tinggi tembok = tinggi lantai - h balok


= 3.5 m - 0.25 m
= 3.25 m
- q dinding Bax3 = tebal dinding x tinggi x BJ tembok
= 0.15 m . 3.25 m . 1.75 t/m3
= 0.8531 t/m

● Beban dinding di atas balok Bax1 (Lantai 3)

Tinggi tembok = tinggi lantai - h balok


= 10 m - 0.25 m
= 9.75 m
- q dinding Bax1 = tebal dinding x tinggi x BJ tembok
= 0.15 m . 9.75 m . 1.75 t/m3
= 2.5594 t/m
● Beban dinding di atas balok Bax2 (Lantai 3)

Tinggi tembok = tinggi lantai - h balok


= 10 m - 0.25 m
= 9.75 m
- q dinding Bax2 = tebal dinding x tinggi x BJ tembok
= 0.15 m . 9.75 m . 1.75 t/m3
= 2.5594 t/m
● Beban dinding di atas balok Bax3 (Lantai 3)
Tinggi tembok = tinggi lantai - h balok
= 10 m - 0.25 m
= 9.75 m
- q dinding Bax3 = tebal dinding x tinggi x BJ tembok
= 0.15 m . 9.75 m . 1.75 t/m3
= 2.5594 t/m

● Beban dinding di atas balok By (Lantai 1 dan 2)


Tinggi tembok = tinggi lantai - h balok
= 3.5 m - 0.7 m
= 2.8 m
- q dinding By = tebal dinding x tinggi x BJ tembok
= 0.15 m . 2.8 m . 1.75 t/m3
= 0.735 t/m

● Beban dinding di atas balok By (Lantai 3)


Tinggi tembok = tinggi lantai - h balok
= 10 m - 0.7 m
= 9.3 m
- q dinding By = tebal dinding x tinggi x BJ tembok
= 0.15 m . 9.3 m . 1.75 t/m3
= 2.4413 t/m

Tabel 1.2 Perhitungan Beban Mati, Hidup, dan Dinding

Lantai 1 dan 2
Atap Lantai
Bx1 Bx2 Bx3 By
qD (t/m2) 0.32 0.478 - - - -
qL (t/m2) 0.1 0.25 - - - -
q dinding (t/m) - - 0.84 0.84 0.84 0.735

Lantai 3
Atap Lantai
Bx1 Bx2 Bx3 By
qD (t/m2) 0.32 0.478 - - - -
qL (t/m ) 2
0.1 0.25 - - - -
q dinding (t/m) - - 2.5463 2.5463 2.5463 2.4413
1.4 Mengestimasi Ukuran Pelat

Untuk pelat digunakan tebal minimum, yaitu :


Pelat atap = 100 mm
ly
Pelat lantai = 120 mm
Dengan ly dan lx untuk pelat lantai dan atap sama

Gambar 1.2 Tampak Atas Pelat

1.5 Mengestimasi Ukuran Kolom

Untuk memudahkan dalam pengerjaan di lapangan dan juga perhitungan, maka ukuran kolom di
buat seragam. Untuk mempermudah, digunakan luasan pelat terbesar = 3 x 7 m
Tinggi dinding diangga 3.2 m. (berdasarkan tinggi dinding balok induk Bx1 lantai 1 dan
lantai 2 )

Tinggi dinding diangga 2.8 m. (berdasarkan tinggi dinding balok induk By lantai 1 dan
lantai 2 )

Untuk perhitungannya :

(L dinding x tebal x tinggi x BJ) arah X + (L dinding x tebal x tinggi x BJ) arah Y
Dinding =
lx + ly
( 3 x 0.15 x 3.2 x 1.75 ) + ( 7 x 0.15 x 2.8 x 1.75 )
=
3 + 7
= 0.7665 t/m2
Qu = 1.2 x (Mati + Dinding) + 1.6 x Hidup ( kantor )
= 1.2 x ( 0.478 + 0.7665 ) + 1.6 x 0.25
= 1.8934 t/m 2

Pu kolom = Lx x Ly x Qu x n lantai
= 3 x 7 x 1.8934 x 4
= 159.0456 ton
= 159045.6 kg
= 1559704.215149 N

Pu max = 0.8 x Ag x f'c

Pu max 1559704.2151
Ag = = = 97481.513447 mm2
0.8 x f'c 0.8 x 20

b = h = Ag
= 97481.5134468
= 312.2203 mm → Jika jarak x dan y kurang lebih sama

Karena perbandingan x/y terbesar = 3 x 7 = 1 x 2.33


Maka perbandngan b : h diambil kurang lebih 1 : 2.33
Maka b = 300 dan h = 700

Digunakan ukuran kolom 270 x 400 mm, maka :


Ag = b x h = 270 x 400 = 108000 mm2 > Ag perlu = 97481.513447 mm2 → aman
Pemakaian b x h dengan ukuran 270 x 400 mm

Mengestimasi Ukuran Kolom dengan Cara Konvensional


Umumnya beban pada kolom diasumsikan sekitar 1,0 - 2,0 t/m 2
Untuk gedung kantor ini dipakai beban sebesar 1.5 t/m2
Dengan luas pelat lantai = 3 x 7 = 21 m2
Maka di dapat gaya aksial 1 Lantai = L x beban = 21 x 1.5 = 31.5 ton

P total = Gaya aksial 1 lantai x jumlah lantai


= 31.5 x 4
= 126 ton = 126000 kg = 1235637.648 N
Pu max = 0.8 x Ag x f'c

Pu max 1235637.648
Ag = = = 77227.353 mm2
0.8 x f'c 0.8 x 20

b = h = Ag
= 77227.353
= 277.8981 mm → Jika jarak x dan y kurang lebih sama

Karena perbandinagn x/y terbesar = 3 x 7 = 1 x 2.33


Maka perbandngan b : h diambil kurang lebih 1 : 2.33
Maka b = 300 dan h = 700

Digunakan ukuran kolom 220 x 513 mm, maka :


Ag = b x h = 220 x 513.3 = 112933 mm2 > Ag perlu = 77227.353 mm2 → aman
Pemakaian b x h dengan ukuran 220 x 513 mm

Maka ukuran kolom yang dipakai :


Ukuran kolom lantai 1 - 4 = 270 x 513 mm

balok 15/30 balok 15/30 balok 15/30

kolom 27/51,3333333333333 10 m

balok 15/30 balok 15/30 balok 15/30

kolom 27/51,3333333333333 3.5 m

balok 15/30 balok 15/30 balok 15/30


kolom 27/51,3333333333333 3.5 m

balok 15/30 balok 15/30


balok 15/30

kolom 27/51,3333333333333 2 m

I II III IV

3 m 3 m 3 m

Gambar 1.3 Estimasi ukuran kolom dan balok portal arah X

balok 35/70

kolom 27/51,3333333333333 10 m

balok 35/70

kolom 27/51,3333333333333 3.5 m

balok 35/70

kolom 27/51,3333333333333 3.5 m


balok 35/70

kolom 27/51,3333333333333 2 m

1 2 3

3.5 m 3.5 m

Gambar 1.4 Estimasi ukuran kolom dan balok portal arah Y

1.6 Beban Equivalen pada Balok


1.6.1 Atap

a. Beban equivalen pada balok Bx dan Bax (arah X)

-0.5 m -0.5 m

1
Bx1 Bx2 Bx3

A By B C
4m

1.75 m

2
Bax1 Bax2 Bax3
1.75 m

A By B C 4m

3 m 3 m 3 m
I II III IV
I II III IV

Gambar 1.5 Pola distribusi beban yang ditahan balok induk Bx1, Bx2 dan Bx3
(warna kuning) dan balok anak Bax1, Bax2 dan Bax3 (warna merah)

● Beban pada balok induk Bx1

3 m

1 0.5 qLL

qDL
1.75 m
P
→ dianggap beban lantai 2x
I T II

1.75 m

qEq

Gambar 1.6 Detail distribusi beban yang ditahan oleh 1 balok Bx1
Perhitungan pembebanan :
P segitiga = Luas segitiga x q
= ( 1/2 x alas x tinggi ) q
= ( 1/2 x 1.75 x 1.75 ) q
= 1.53125 q

RI = P
= 1.53125 q

MT = ( RI x jarak ke titik T ) - ( P x jarak ke titik T )


= ( 1.53125 q x 1.5 ) - ( 1.5313 q x 0.5 )
= 2.2969 q - 0.7656 q
= 1.5313 q

Momen maksimum beban terbagi rata :


M maks = 1/8 x q eq x L2
1.5313 q = 1/8 x q eq x 3 2
1.5313 q = 1/8 x q eq x 9
8 x 1.5313 q
q eq =
9
= 1q

qDL = 1q = 1 x 0.32 = 0.4356 t/m

Berat sendiri struktur tambahan


Berat dinding di atas Bx1 = 0 (tidak ada dinding pada lantai atap)
Berat balok Bx1 = b . h . 1 . BJ beton
= 0.15 . 0.3 . 1 . 2.4
= 0.108 t/m

qDL total = 0.4356 + 0.108 = 0.5436 t/m

qLL = 1q = 1 x 0.1 = 0.14 t/m

● Beban pada balok induk Bx2

3 m

1 0.583 -0.125 qLL

qDL
1.75 m
P1 P2 P3 P4
→ dianggap beban lantai 2x
II T III

1.75 m

qEq
Gambar 1.7 Detail distribusi beban yang ditahan oleh 1 balok Bx2

Perhitungan pembebanan :
P1 (segitiga) = Luas segitiga x q
= ( 1/2 x alas x tinggi ) q
= ( 1/2 x 1.75 x 1.75 ) q
= 1.53125 q

P2 (persegi) = Luas persegi x q


= ( panjang x lebar ) q
= ( 1.75 x -0.125 ) q
= -0.21875 q

R II = P1 + P2
= 1.53125 q + -0.21875 q
= 1.3125 q

MT = ( R II x jarak ke titik T ) - ( P1 x jarak ke titik T ) -


( P2 x jarak ke titik T )
= ( 1.3125 q x 1.5 ) - ( 1.5313 q x 0.3333 ) -
( -0.21875 q x -0.125 )
= 1.9688 q - 0.5104 q - 0.0273 q
= 1.4311 q

Momen maksimum beban terbagi rata :


M maks = 1/8 x q eq x L2
1.4311 q = 1/8 x q eq x 3 2
1.4311 q = 1/8 x q eq x 9
8 x 1.4311 q
q eq =
9
= 1.2721 q

qDL = 1.2721 q = 1.2721 x 0.32 = 0.4071 t/m

Berat sendiri struktur tambahan


Berat dinding di atas Bx2 = 0 (tidak ada dinding pada lantai atap)
Berat balok Bx2 = b . h . 1 . BJ beton
= 0.15 . 0.3 . 1 . 2.4
= 0.108 t/m

qDL total = 0.4071 + 0.108 = 0.5151 t/m

qLL = 1.2721 q = 1.2721 x 0.1 = 0.1272 t/m

● Beban pada balok induk Bx3

3 m

1 0.583 -0.125 qLL

qDL
1.75 m
P1 P2 P3 P4
→ dianggap beban lantai 2x
III T IV

1.75 m

qEq

Gambar 1.8 Detail distribusi beban yang ditahan oleh 1 balok Bx3

Perhitungan pembebanan :
P1 (segitiga) = Luas segitiga x q
= ( 1/2 x alas x tinggi ) q
= ( 1/2 x 1.75 x 1.75 ) q
= 1.53125 q

P2 (persegi) = Luas persegi x q


= ( panjang x lebar ) q
= ( 1.75 x -0.125 ) q
= -0.21875 q
R III = P1 + P2
= 1.53125 q + -0.219 q
= 1.313 q

MT = ( R III x jarak ke titik T ) - ( P1 x jarak ke titik T ) -


( P2 x jarak ke titik T )
= ( 1.31 q x 2 ) - ( 1.5313 q x 0 ) - ( -0.219 q x -0.13
= 2 q - 0.5104 q - 0.0273 q
= 1.4311 q

Momen maksimum beban terbagi rata :


M maks = 1/8 x q eq x L2
1.4311 q = 1/8 x q eq x 3 2
1.4311 q = 1/8 x q eq x 9
8 x 1.4311 q
q eq =
9
= 1.2721 q

qDL = 1.2721 q = 1.2721 x 0.32 = 0.4071 t/m

Berat sendiri struktur tambahan


Berat dinding di atas Bx3 = 0 (tidak ada dinding pada lantai atap)
Berat balok Bx3 = b . h . 1 . BJ beton
= 0.15 . 0.3 . 1 . 2.4
= 0.108 t/m

qDL total = 0.4071 + 0.108 = 0.5151 t/m

qLL = 1.2721 q = 1.2721 x 0.1 = 0.1272 t/m

● Beban pada balok induk Bax1

3 m

1 0.5 qLL

qDL
1.75 m
P
→ dianggap beban lantai 2x
I T II

1.75 m

qEq

Gambar 1.9 Detail distribusi beban yang ditahan oleh 1 balok Bax1

Perhitungan pembebanan :
P segitiga = Luas segitiga x q
= ( 1/2 x alas x tinggi ) q
= ( 1/2 x 1.75 x 1.75 ) q
= 1.53125 q

RI = P
= 1.53125 q

MT = ( RI x jarak ke titik T ) - ( P x jarak ke titik T )


= ( 1.53125 q x 1.5 ) - ( 1.5313 q x 0.5 )
= 2.2969 q - 0.7656 q
= 1.5313 q

Momen maksimum beban terbagi rata :


M maks = 1/8 x q eq x L2
1.5313 q = 1/8 x q eq x 3 2
1.5313 q = 1/8 x q eq x 9
8 x 1.5313 q
q eq =
9
= 1q
qDL = 1q = 1 x 0.32 = 0.4356 t/m

Berat sendiri struktur tambahan


Berat dinding di atas Bax1 = 0 (tidak ada dinding pada lantai atap)
Berat balok Bax1 = b . h . 1 . BJ beton
= 0.125 . 0.25 . 1 . 2.4
= 0.075 t/m
qDL total = 0.4356 + 0.075 = 0.5106 t/m

qLL = 1q = 1 x 0.1 = 0.14 t/m

● Beban pada balok induk Bax2

3 m

1 0.583 -0.125 qLL

qDL
1.75 m
P1 P2 P3 P4
→ dianggap beban lantai 2x
II T III

1.75 m

qEq

Gambar 1.10 Detail distribusi beban yang ditahan oleh 1 balok Bax2

Perhitungan pembebanan :
P1 (segitiga) = Luas segitiga x q
= ( 1/2 x alas x tinggi ) q
= ( 1/2 x 1.75 x 1.75 ) q
= 1.53125 q

P2 (persegi) = Luas persegi x q


= ( panjang x lebar ) q
= ( 1.75 x -0.125 ) q
= -0.21875 q
R II = P1 + P2
= 1.53125 q + -0.21875 q
= 1.3125 q

MT = ( R II x jarak ke titik T ) - ( P1 x jarak ke titik T ) -


( P2 x jarak ke titik T )
= ( 1.3125 q x 1.5 ) - ( 1.5313 q x 0.3333 ) -
( -0.21875 q x -0.125 )
= 1.9688 q - 0.5104 q - 0.0273 q
= 1.4311 q

Momen maksimum beban terbagi rata :


M maks = 1/8 x q eq x L2
1.4311 q = 1/8 x q eq x 3 2
1.4311 q = 1/8 x q eq x 9
8 x 1.4311 q
q eq =
9
= 1.2721 q

qDL = 1.2721 q = 1.2721 x 0.32 = 0.4071 t/m

Berat sendiri struktur tambahan


Berat dinding di atas Bax2 = 0 (tidak ada dinding pada lantai atap)
Berat balok Bax2 = b . h . 1 . BJ beton
= 0.125 . 0.25 . 1 . 2.4
= 0.075 t/m

qDL total = 0.4071 + 0.075 = 0.4821 t/m

qLL = 1.2721 q = 1.2721 x 0.1 = 0.1272 t/m

● Beban pada balok induk Bax3

3 m
1 0.583 -0.125 qLL

qDL
1.75 m
P1 P2 P3 P4
→ dianggap beban lantai 2x
III T IV

1.75 m

qEq

Gambar 1.11 Detail distribusi beban yang ditahan oleh 1 balok Bax3

Perhitungan pembebanan :
P1 (segitiga) = Luas segitiga x q
= ( 1/2 x alas x tinggi ) q
= ( 1/2 x 1.75 x 1.75 ) q
= 1.53125 q

P2 (persegi) = Luas persegi x q


= ( panjang x lebar ) q
= ( 1.75 x -0.125 ) q
= -0.21875 q

R III = P1 + P2
= 1.53125 q + -0.219 q
= 1.313 q

MT = ( R III x jarak ke titik T ) - ( P1 x jarak ke titik T ) -


( P2 x jarak ke titik T )
= ( 1.31 q x 2 ) - ( 1.5313 q x 0 ) - ( -0.219 q x -0.13
= 2 q - 0.5104 q - 0.0273 q
= 1.4311 q

Momen maksimum beban terbagi rata :


M maks = 1/8 x q eq x L2
1.4311 q = 1/8 x q eq x 3 2
1.4311 q = 1/8 x q eq x 9
8 x 1.4311 q
q eq =
9
= 1.2721 q

qDL = 1.2721 q = 1.2721 x 0.32 = 0.4071 t/m

Berat sendiri struktur tambahan


Berat dinding di atas Bax3 = 0 (tidak ada dinding pada lantai atap)
Berat balok Bax3 = b . h . 1 . BJ beton
= 0.125 . 0.25 . 1 . 2.4
= 0.075 t/m

qDL total = 0.4071 + 0.075 = 0.4821 t/m

qLL = 1.2721 q = 1.2721 x 0.1 = 0.1272 t/m

b. Beban equivalen pada balok By (arah Y)

1
Bx1 Bx2 Bx3

A B C 4m
By
1.75 m

2
Bax1 Bax2 Bax3
1.75 m

A By B C 4m

3 m 3 m 3 m
I II III IV

Gambar 1.12 Pola distribusi beban yang ditahan balok By (warna kuning)
● Beban pada balok induk By

qLL qLL

qDL qDL
P1 P2 P3 P4 1.75 m

1 T 3

1.75 m

3.5 m 3.5 m

Gambar 1.13 Detail distribusi beban yang ditahan oleh 1 balok By

Perhitungan pembebanan :
P 1 (segitiga) = Luas segitiga x q
= ( 1/2 x alas x tinggi ) q
= ( 1/2 x 1.75 x 1.75 ) q
= 1.5313 q

P 2 (segitiga) = Luas segitiga x q


= ( 1/2 x alas x tinggi ) q
= ( 1/2 x 1.75 x 1.75 ) q
= 1.5313 q

R1 = P1 + P2
= 1.5313 + 1.5313
= 3.0626 q

MT = ( R 1 x jarak ke titik T ) - ( P1 x jarak ke titik T ) -


( P2 x jarak ke titik T )
= ( 3.0626 q x 4 ) - ( 1.5313 q x 2 ) - ( 1.5313 q x 1 )
= 10.7191 q - 3.573 q - 1.7865 q
= 5.3596 q
Momen maksimum beban terbagi rata :
M maks = 1/8 x q eq x L2
5.3596 q = 1/8 x q eq x 7 2
5.3596 q = 1/8 x q eq x 49
8 x 5.3596 q
q eq =
49
= 0.875 q

qDL = 0.875 q = 0.875 x 0.32 = 0.28 t/m

Berat sendiri struktur tambahan


Berat dinding di atas By = 0 (tidak ada dinding pada lantai atap)
Berat balok By = b . h . 1 . BJ beton
= 0.35 . 0.7 . 1 . 2.4
= 0.588 t/m

qDL total = 0.28 + 0.588 = 0.868 t/m

qLL = 0.875 q = 0.875 x 0.1 = 0.0875 t/m

Beban titik pada balok By yang diakibatkan oleh balok anak Ba

Akibat adanya balok anak, maka distribusi beban terhadap balok induk adalah berupa
beban titik. Umumnya pada balok anak tidak direncanakan menahan beban gempa.
Balok anak hanya direncanakan untuk menahan beban pelat lantai.

Dari hasil pembebanan balok anak Bax1, Bax2 dan Bax3, didapat :

PD1 = RAD1 = 1/2 x qD x L balok anak = 1/2 x 0.5106 x 3


= 0.7659 ton
PD2 = RAD2 = 1/2 x qD x L balok anak = 1/2 x 0.4821 x 3
= 0.7232 ton
PD3 = RAD3 = 1/2 x qD x L balok anak = 1/2 x 0.4821 x 3
= 0.7232 ton
Karena ada tiga balok anak, maka :
PD = RAD1 + RAD2 + RAD3 = 0.7659 + 0.7232 + 0.7232
= 2.2123 ton

PL1 = RAL1 = 1/2 x qL x L balok anak = 1/2 x 0.1361 x 3


= 0.2042 ton
PL2 = RAL2 = 1/2 x qL x L balok anak = 1/2 x 0.1272 x 3
= 0.1908 ton
PL3 = RAL3 = 1/2 x qL x L balok anak = 1/2 x 0.1272 x 3
= 0.1908 ton
Karena ada tiga balok anak, maka :
PL = RAL1 + RAL2 + RAL3 = 0.2042 + 0.1908 + 0.1908
= 0.5858 ton

1.6.2 Lantai

a. Beban equivalen pada balok Bx dan Bax (arah X)


-0.5 m -0.5 m

1
Bx1 Bx2 Bx3

A By B C
3.5 m

1.75 m

2
Bax1 Bax2 Bax3
1.75 m

A By B C 3.5 m

3 m 3 m 3 m
I II III IV

Gambar 1.14 Pola distribusi beban yang ditahan balok induk Bx1, Bx2 dan Bx3
(warna kuning) dan balok anak Bax1, Bax2 dan Bax3 (warna merah)

● Beban pada balok induk Bx1


3 m

1 0.5 qLL

qDL
1.75 m
P

I T II
1.75 m

qEq

Gambar 1.15 Detail distribusi beban yang ditahan oleh 1 balok Bx1
Perhitungan pembebanan :
P segitiga = Luas segitiga x q
= ( 1/2 x alas x tinggi ) q
= ( 1/2 x 1.75 x 1.75 ) q
= 1.53125 q

RI = P
= 1.53125 q

MT = ( RI x jarak ke titik T ) - ( P x jarak ke titik T )


= ( 1.53125 q x 1.5 ) - ( 1.5313 q x 0.5 )
= 2.2969 q - 0.7656 q
= 1.5313 q

Momen maksimum beban terbagi rata :


M maks = 1/8 x q eq x L2
1.5313 q = 1/8 x q eq x 3 2
1.5313 q = 1/8 x q eq x 9
8 x 1.5313 q
q eq =
9
= 1q

qDL = 1q = 1 x 0.478 = 0.6507 t/m

Berat sendiri struktur tambahan


Berat dinding di atas Bx1 = 0.84 t/m
Berat balok Bx1 = b . h . 1 . BJ beton
= 0.15 . 0.3 . 1 . 2.4
= 0.108 t/m
qDL total = 0.6507 + 0.108 + 0.84 = 1.5987 t/m

qLL = 1q = 1 x 0.25 = 0.3403 t/m

● Beban pada balok induk Bx2

3 m

1 0.583 -0.125 qLL

qDL
1.75 m
P1 P2 P3 P4
→ dianggap beban lantai 2x
II T III

1.75 m

qEq

Gambar 1.16 Detail distribusi beban yang ditahan oleh 1 balok Bx2

Perhitungan pembebanan :
P1 (segitiga) = Luas segitiga x q
= ( 1/2 x alas x tinggi ) q
= ( 1/2 x 1.75 x 1.75 ) q
= 1.53125 q

P2 (persegi) = Luas persegi x q


= ( panjang x lebar ) q
= ( 1.75 x -0.125 ) q
= -0.21875 q
R II = P1 + P2
= 1.53125 q + -0.21875 q
= 1.3125 q

MT = ( R II x jarak ke titik T ) - ( P1 x jarak ke titik T ) -


( P2 x jarak ke titik T )
= ( 1.3125 q x 1.5 ) - ( 1.5313 q x 0.3333 ) -
( -0.21875 q x -0.125 )
= 1.9688 q - 0.5104 q - 0.0273 q
= 1.4311 q

Momen maksimum beban terbagi rata :


M maks = 1/8 x q eq x L2
1.4311 q = 1/8 x q eq x 3 2
1.4311 q = 1/8 x q eq x 9
8 x 1.4311 q
q eq =
9
= 1.2721 q

qDL = 1.2721 q = 1.2721 x 0.478 = 0.6081 t/m

Berat sendiri struktur tambahan


Berat dinding di atas Bx2 = 0.84 t/m
Berat balok Bx2 = b . h . 1 . BJ beton
= 0.15 . 0.3 . 1 . 2.4
= 0.108 t/m

qDL total = 0.6081 + 0.108 + 0.84 = 1.5561 t/m

qLL = 1.2721 q = 1.2721 x 0.25 = 0.318 t/m

● Beban pada balok induk Bx3

3 m

1 0.583 -0.125 qLL

qDL
1.75 m
P1 P2 P3 P4
→ dianggap beban lantai 2x
III T IV

1.75 m

qEq

Gambar 1.17 Detail distribusi beban yang ditahan oleh 1 balok Bx3

Perhitungan pembebanan :
P1 (segitiga) = Luas segitiga x q
= ( 1/2 x alas x tinggi ) q
= ( 1/2 x 1.75 x 1.75 ) q
= 1.53125 q

P2 (persegi) = Luas persegi x q


= ( panjang x lebar ) q
= ( 1.75 x -0.125 ) q
= -0.21875 q

R III = P1 + P2
= 1.53125 q + -0.219 q
= 1.313 q

MT = ( R III x jarak ke titik T ) - ( P1 x jarak ke titik T ) -


( P2 x jarak ke titik T )
= ( 1.31 q x 2 ) - ( 1.5313 q x 0 ) - ( -0.219 q x -0.13
= 2 q - 0.5104 q - 0.0273 q
= 1.4311 q

Momen maksimum beban terbagi rata :


M maks = 1/8 x q eq x L2
1.4311 q = 1/8 x q eq x 3 2
1.4311 q = 1/8 x q eq x 9
8 x 1.4311 q
q eq =
9
= 1.2721 q

qDL = 1.2721 q = 1.2721 x 0.478 = 0.6081 t/m

Berat sendiri struktur tambahan


Berat dinding di atas Bx3 = 0.84 t/m
Berat balok Bx3 = b . h . 1 . BJ beton
= 0.15 . 0.3 . 1 . 2.4
= 0.108 t/m

qDL total = 0.6081 + 0.108 + 0.84 = 1.5561 t/m

qLL = 1.2721 q = 1.2721 x 0.25 = 0.318 t/m

● Beban pada balok induk Bax1

3 m

1 0.5 qLL

qDL
1.75 m
P
→ dianggap beban lantai 2x
I T II

1.75 m

qEq

Gambar 1.18 Detail distribusi beban yang ditahan oleh 1 balok Bax1

Perhitungan pembebanan :
P segitiga = Luas segitiga x q
= ( 1/2 x alas x tinggi ) q
= ( 1/2 x 1.75 x 1.75 ) q
= 1.53125 q

RI = P
= 1.53125 q

MT = ( RI x jarak ke titik T ) - ( P x jarak ke titik T )


= ( 1.53125 q x 1.5 ) - ( 1.5313 q x 0.5 )
= 2.2969 q - 0.7656 q
= 1.5313 q

Momen maksimum beban terbagi rata :


M maks = 1/8 x q eq x L2
1.5313 q = 1/8 x q eq x 3 2
1.5313 q = 1/8 x q eq x 9
8 x 1.5313 q
q eq =
9
= 1q
qDL = 1q = 1 x 0.478 = 0.6507 t/m

Berat sendiri struktur tambahan


Berat dinding di atas Bax1 = 0.8531 t/m
Berat balok Bax1 = b . h . 1 . BJ beton
= 0.125 . 0.25 . 1 . 2.4
= 0.075 t/m

qDL total = 0.6507 + 0.075 + 0.8531 = 1.5788 t/m

qLL = 1q = 1 x 0.25 = 0.3403 t/m

● Beban pada balok induk Bax2

3 m

1 0.583 -0.125 qLL

qDL
1.75 m
P1 P2 P3 P4
→ dianggap beban lantai 2x
II T III
1.75 m

qEq

Gambar 1.19 Detail distribusi beban yang ditahan oleh 1 balok Bax2

Perhitungan pembebanan :
P1 (segitiga) = Luas segitiga x q
= ( 1/2 x alas x tinggi ) q
= ( 1/2 x 1.75 x 1.75 ) q
= 1.53125 q

P2 (persegi) = Luas persegi x q


= ( panjang x lebar ) q
= ( 1.75 x -0.125 ) q
= -0.21875 q
R II = P1 + P2
= 1.53125 q + -0.21875 q
= 1.3125 q

MT = ( R II x jarak ke titik T ) - ( P1 x jarak ke titik T ) -


( P2 x jarak ke titik T )
= ( 1.3125 q x 1.5 ) - ( 1.5313 q x 0.3333 ) -
( -0.21875 q x -0.125 )
= 1.9688 q - 0.5104 q - 0.0273 q
= 1.4311 q

Momen maksimum beban terbagi rata :


M maks = 1/8 x q eq x L2
1.4311 q = 1/8 x q eq x 3 2
1.4311 q = 1/8 x q eq x 9
8 x 1.4311 q
q eq =
9
= 1.2721 q
qDL = 1.2721 q = 1.2721 x 0.478 = 0.6081 t/m

Berat sendiri struktur tambahan


Berat dinding di atas Bax2 = 0.8531 t/m
Berat balok Bax2 = b . h . 1 . BJ beton
= 0.125 . 0.25 . 1 . 2.4
= 0.075 t/m

qDL total = 0.6081 + 0.075 + 0.8531 = 1.5362 t/m

qLL = 1.2721 q = 1.2721 x 0.25 = 0.318 t/m

● Beban pada balok induk Bax3

3 m

1 0.583 -0.125 qLL

qDL
1.75 m
P1 P2 P3 P4
→ dianggap beban lantai 2x
III T IV

1.75 m

qEq

Gambar 1.20 Detail distribusi beban yang ditahan oleh 1 balok Bax3
Perhitungan pembebanan :
P1 (segitiga) = Luas segitiga x q
= ( 1/2 x alas x tinggi ) q
= ( 1/2 x 1.75 x 1.75 ) q
= 1.53125 q

P2 (persegi) = Luas persegi x q


= ( panjang x lebar ) q
= ( 1.75 x -0.125 ) q
= -0.21875 q

R III = P1 + P2
= 1.53125 q + -0.219 q
= 1.313 q

MT = ( R III x jarak ke titik T ) - ( P1 x jarak ke titik T ) -


( P2 x jarak ke titik T )
= ( 1.31 q x 2 ) - ( 1.5313 q x 0 ) - ( -0.219 q x -0.13
= 2 q - 0.5104 q - 0.0273 q
= 1.4311 q

Momen maksimum beban terbagi rata :


M maks = 1/8 x q eq x L2
1.4311 q = 1/8 x q eq x 3 2
1.4311 q = 1/8 x q eq x 9
8 x 1.4311 q
q eq =
9
= 1.2721 q

qDL = 1.2721 q = 1.2721 x 0.478 = 0.6081 t/m

Berat sendiri struktur tambahan


Berat dinding di atas Bax3 = 0.8531 t/m
Berat balok Bx3 = b . h . 1 . BJ beton
= 0.125 . 0.25 . 1 . 2.4
= 0.075 t/m

qDL total = 0.6081 + 0.075 = 0.6831 t/m

qLL = 1.2721 q = 1.2721 x 0.25 = 0.318 t/m

b. Beban equivalen pada balok By (arah Y)

1
Bx1 Bx2 Bx3

A B C 3.5 m
By
1.75 m

2
Bax1 Bax2 Bax3
1.75 m

A By B C 3.5 m

3 m 3 m 3 m
I II III IV

Gambar 1.21 Pola distribusi beban yang ditahan balok By (warna kuning)

● Beban pada balok induk By

qLL qLL

qDL qDL
P1 P2 P3 P4 1.75 m

1 T 3

1.75 m

3.5 m 3.5 m
Gambar 1.22 Detail distribusi beban yang ditahan oleh 1 balok By

Perhitungan pembebanan :
P 1 (segitiga) = Luas segitiga x q
= ( 1/2 x alas x tinggi ) q
= ( 1/2 x 1.75 x 1.75 ) q
= 1.5313 q

P 2 (segitiga) = Luas segitiga x q


= ( 1/2 x alas x tinggi ) q
= ( 1/2 x 1.75 x 1.75 ) q
= 1.5313 q

R1 = P1 + P2
= 1.5313 + 1.5313
= 3.0626 q

MT = ( R 1 x jarak ke titik T ) - ( P1 x jarak ke titik T ) -


( P2 x jarak ke titik T )
= ( 3.0626 q x 4 ) - ( 1.5313 q x 2 ) - ( 1.5313 q x 1 )
= 10.7191 q - 3.573 q - 1.7865 q
= 5.3596 q

Momen maksimum beban terbagi rata :


M maks = 1/8 x q eq x L2
5.3596 q = 1/8 x q eq x 7 2
5.3596 q = 1/8 x q eq x 49
8 x 5.3596 q
q eq =
49
= 0.875 q

qDL = 0.875 q = 0.875 x 0.478 = 0.4183 t/m

Berat sendiri struktur tambahan


Berat dinding di atas By = 0.735 t/m
Berat balok By = b . h . 1 . BJ beton
= 0.35 . 0.7 . 1 . 2.4
= 0.588 t/m

qDL total = 0.4183 + 0.588 + 0.735 = 1.7413 t/m

qLL = 0.875 q = 0.875 x 0.25 = 0.2188 t/m

Beban titik pada balok By yang diakibatkan oleh balok anak Ba

Akibat adanya balok anak, maka distribusi beban terhadap balok induk adalah berupa
beban titik. Umumnya pada balok anak tidak direncanakan menahan beban gempa.
Balok anak hanya direncanakan untuk menahan beban pelat lantai.

Dari hasil pembebanan balok anak Bax1, Bax2 dan Bax3, didapat :

PD1 = RAD1 = 1/2 x qD x L balok anak = 1/2 x 1.5788 x 3


= 2.3682 ton
PD2 = RAD2 = 1/2 x qD x L balok anak = 1/2 x 1.5362 x 3
= 2.3043 ton
PD3 = RAD3 = 1/2 x qD x L balok anak = 1/2 x 0.6831 x 3
= 1.0247 ton
Karena ada tiga balok anak, maka :
PD = RAD1 + RAD2 + RAD3 = 2.3682 + 2.3043 + 1.0247
= 5.6972 ton

PL1 = RAL1 = 1/2 x qL x L balok anak = 1/2 x 0.3403 x 3


= 0.5105 ton
PL2 = RAL2 = 1/2 x qL x L balok anak = 1/2 x 0.318 x 3
= 0.477 ton
PL3 = RAL3 = 1/2 x qL x L balok anak = 1/2 x 0.318 x 3
= 0.477 ton
Karena ada tiga balok anak, maka :
PL = RAL1 + RAL2 + RAL3 = 0.5105 + 0.477 + 0.477
= 1.4645 ton

1.7 Gaya Aksial pada Kolom

Sesungguhnya kolom akan menahan seluruh elemen struktur, oleh karena itu akan dihitung
besarnya beban yang akan menjadi beban titik pada kolom.
Bx1 Bx2 Bx3
1

P1 P3
3.5 m
By By By By

Bax1 Bax2 Bax3


2

P2 P4
3.5 m

By By By By

Bx1 Bx2 Bx3


3

3 m 3 m
I II III 3 m IV

Gambar 1.23 Detail luasan gaya aksial pada kolom

Gaya Aksial pada Kolom (Atap)

a. P1
Pelat atap ( Lihat gambar 1.24 )
Persegi panjang = ( 1.5 + 2 ) x 4
= 10.5 m 2

Pelat atap = Luasan pelat x qD atap


= 10.5 x 0.32
= 3.36 ton
Balok induk Bx2 = b x h x 1/2 L Bx2 x BJ beton
= 0.15 x 0.3 x ( 1/2 x 3 ) x 2.4
= 0.162 ton
Balok induk Bx3 = b x h x 1/2 L Bx3 x BJ beton
= 0.15 x 0.3 x ( 1/2 x 3 ) x 2.4
= 0.162 ton
Balok anak Bax2 = b x h x 1/2 L Bax2 x BJ beton
= 0.125 x 0.25 x ( 1/2 x 3 ) x 2.4
= 0.1125 ton
Balok anak Bax3 = b x h x 1/2 L Bax3 x BJ beton
= 0.125 x 0.25 x ( 1/2 x 3 ) x 2.4
= 0.1125 ton
Balok induk By = b x h x 1/2 L By x BJ beton
= 0.35 x 0.7 x ( 1/2 x 7 ) x 2.4
= 2.058 ton
Dinding = 0 ( tidak ada dinding di atap )
Kolom = bc x hc x hk x BJ beton
= 0.27 x 0.51 x###x 2.4
= 3.3264 ton

P1D atap = 3.36 + 0.162 + 0.162 + 0.1125 + 0.1125 + 2.058 +


0 + 3.3264
= 9.2934 ton

P1L atap = Luasan pelat x qL atap


= 10.5 x 0.1
= 1.05 ton

b. P2
Pelat atap ( Lihat gambar 1.24 )
Persegi panjang = ( 1.5 + 2 ) x 4
= 10.5 m2
Pelat atap = Luasan pelat x qD atap
= 10.5 x 0.32
= 3.36 ton
Balok induk Bx2 = b x h x 1/2 L Bx2 x BJ beton
= 0.15 x 0.3 x ( 1/2 x 3 ) x 2.4
= 0.162 ton
Balok induk Bx3 = b x h x 1/2 L Bx3 x BJ beton
= 0.15 x 0.3 x ( 1/2 x 3 ) x 2.4
= 0.162 ton

Balok anak Bax2 = b x h x 1/2 L Bax2 x BJ beton


= 0.125 x 0.25 x ( 1/2 x 3 ) x 2.4
= 0.1125 ton
Balok anak Bax3 = b x h x 1/2 L Bax3 x BJ beton
= 0.125 x 0.25 x ( 1/2 x 3 ) x 2.4
= 0.1125 ton
Balok induk By = b x h x 1/2 L By x BJ beton
= 0.35 x 0.7 x ( 1/2 x 7 ) x 2.4
= 2.058 ton
Dinding = 0 ( tidak ada dinding di atap )
Kolom = bc x hc x hk x BJ beton
= 0.27 x 0.51 x###x 2.4
= 3.3264 ton

P2D atap = 3.36 + 0.162 + 0.162 + 0.1125 + 0.1125 + 2.058 +


0 + 3.3264
= 9.2934 ton

P2L atap = Luasan pelat x qL atap


= 10.5 x 0.1
= 1.05 ton

c. P3
Pelat atap ( Lihat gambar 1.24 )
Persegi panjang = 2 x 4
= 5 m2
Pelat atap = Luasan pelat x qD atap
= 5 x 0.32
= 1.68 ton
Balok induk Bx3 = b x h x 1/2 L Bx3 x BJ beton
= 0.15 x 0.3 x ( 1/2 x 3 ) x 2.4
= 0.162 ton
Balok anak Bax3 = b x h x 1/2 L Bax3 x BJ beton
= 0.125 x 0.25 x ( 1/2 x 3 ) x 2.4
= 0.1125 ton
Balok induk By = b x h x 1/2 L By x BJ beton
= 0.35 x 0.7 x ( 1/2 x 7 ) x 2.4
= 2.058 ton
Dinding = 0 ( tidak ada dinding di atap )
Kolom = bc x hc x hk x BJ beton
= 0.27 x 0.51 x###x 2.4
= 3.3264 ton

P3D atap = 1.68 + 0.162 + 0.1125 + 2.058 + 0 + 3.3264


= 7.3389 ton

P3L atap = Luasan pelat x qL atap


= 5 x 0.1
= 0.53 ton

d. P4
Pelat atap ( Lihat gambar 1.24 )
Persegi panjang = 2 x 4
= 5 m2
Pelat atap = Luasan pelat x qD atap
= 5 x 0.32
= 1.68 ton
Balok induk Bx3 = b x h x 1/2 L Bx3 x BJ beton
= 0.15 x 0.3 x ( 1/2 x 3 ) x 2.4
= 0.162 ton
Balok anak Bax3 = b x h x 1/2 L Bax3 x BJ beton
= 0.125 x 0.25 x ( 1/2 x 3 ) x 2.4
= 0.1125 ton
Balok induk By = b x h x 1/2 L By x BJ beton
= 0.35 x 0.7 x ( 1/2 x 7 ) x 2.4
= 2.058 ton
Dinding = 0 ( tidak ada dinding di atap )
Kolom = bc x hc x hk x BJ beton
= 0.27 x 0.51 x###x 2.4
= 3.3264 ton

P4D atap = 1.68 + 0.162 + 0.1125 + 2.058 + 0 + 3.3264


= 7.3389 ton

P4L atap = Luasan pelat x qL atap


= 5 x 0.1
= 0.53 ton
1.7.2 Gaya Aksial pada Kolom (Lantai)

a. P1

Pelat lantai ( Lihat gambar 1.24 )


Persegi panjang = ( 1.5 + 2 ) x 4
= 10.5 m2
Pelat lantai = Luasan pelat x qD lantai
= 10.5 x 0.478
= 5.019 ton
Balok induk Bx2 = b x h x 1/2 L Bx2 x BJ beton
= 0.15 x 0.3 x ( 1/2 x 3 ) x 2.4
= 0.162 ton
Balok induk Bx3 = b x h x 1/2 L Bx3 x BJ beton
= 0.15 x 0.3 x ( 1/2 x 3 ) x 2.4
= 0.162 ton
Balok anak Bax2 = b x h x 1/2 L Bax2 x BJ beton
= 0.125 x 0.25 x ( 1/2 x 3 ) x 2.4
= 0.1125 ton
Balok anak Bax3 = b x h x 1/2 L Bax3 x BJ beton
= 0.125 x 0.25 x ( 1/2 x 3 ) x 2.4
= 0.1125 ton
Balok induk By = b x h x 1/2 L By x BJ beton
= 0.35 x 0.7 x ( 1/2 x 7 ) x 2.4
= 2.058 ton
Dinding Bx2 = 0.84 x 1.5
= 1.26 ton
Dinding Bx3 = 0.84 x 2
= 1.26 ton
Dinding Bax2 = 0.8531 x 1.5
= 1.2797 ton
Dinding Bax3 = 0.8531 x 2
= 1.2797 ton
Dinding By = 0.735 x 4
= 2.5725 ton
Kolom = bc x hc x hk x BJ beton
= 0.27 x 0.51 x 3.5 x 2.4
= 1.1642 ton

P1D lantai = 5.019 + 0.162 + 0.162 + 0.1125 + 0.1125 +


2.058 + 1.26 + 1.26 + 1.2797 + 1.2797 +
2.5725 + 1.1642
= 16.44205 ton

P1L lantai = Luasan pelat x qL lantai


= 10.5 x 0.25
= 2.625 ton

b. P2

Pelat lantai ( Lihat gambar 1.24 )


Persegi panjang = ( 1.5 + 2 ) x 4
= 10.5 m2
Pelat lantai = Luasan pelat x qD lantai
= 10.5 x 0.478
= 5.019 ton
Balok induk Bx2 = b x h x 1/2 L Bx2 x BJ beton
= 0.15 x 0.3 x ( 1/2 x 3 ) x 2.4
= 0.162 ton
Balok induk Bx3 = b x h x 1/2 L Bx3 x BJ beton
= 0.15 x 0.3 x ( 1/2 x 3 ) x 2.4
= 0.162 ton
Balok anak Bax2 = b x h x 1/2 L Bax2 x BJ beton
= 0.125 x 0.25 x ( 1/2 x 3 ) x 2.4
= 0.1125 ton
Balok anak Bax3 = b x h x 1/2 L Bax3 x BJ beton
= 0.125 x 0.25 x ( 1/2 x 3 ) x 2.4
= 0.1125 ton
Balok induk By = b x h x 1/2 L By x BJ beton
= 0.35 x 0.7 x ( 1/2 x 7 ) x 2.4
= 2.058 ton
Dinding Bx2 = 0.84 x 1.5
= 1.26 ton
Dinding Bx3 = 0.84 x 2
= 1.26 ton
Dinding Bax2 = 0.8531 x 1.5
= 1.2797 ton

Dinding Bax3 = 0.8531 x 2


= 1.2797 ton
Dinding By = 0.735 x 4
= 2.5725 ton
Kolom = bc x hc x hk x BJ beton
= 0.27 x 0.51 x 3.5 x 2.4
= 1.1642 ton

P2D lantai = 5.019 + 0.162 + 0.162 + 0.1125 + 0.1125 +


2.058 + 1.26 + 1.26 + 1.2797 + 1.2797 +
2.5725 + 1.1642
= 16.44205 ton

P2L lantai = Luasan pelat x qL lantai


= 10.5 x 0.25
= 2.625 ton

c. P3

Pelat lantai ( Lihat gambar 1.24 )


Persegi panjang = 2 x 4
= 5 m2
Pelat lantai = Luasan pelat x qD lantai
= 5 x 0.478
= 2.5095 ton
Balok induk Bx3 = b x h x 1/2 L Bx3 x BJ beton
= 0.15 x 0.3 x ( 1/2 x 3 ) x 2.4
= 0.162 ton
Balok anak Bax3 = b x h x 1/2 L Bax3 x BJ beton
= 0.125 x 0.25 x ( 1/2 x 3 ) x 2.4
= 0.1125 ton
Balok induk By = b x h x 1/2 L By x BJ beton
= 0.35 x 0.7 x ( 1/2 x 7 ) x 2.4
= 2.058 ton
Dinding Bx3 = 0.84 x 2
= 1.26 ton
Dinding Bax3 = 0.8531 x 2
= 1.2797 ton

Dinding By = 0.735 x 4
= 2.5725 ton
Kolom = bc x hc x hk x BJ beton
= 0.27 x 0.51 x 3.5 x 2.4
= 1.1642 ton

P3D lantai = 2.5095 + 0.162 + 0.1125 + 2.058 + 1.26 +


1.2797 + 2.5725 + 1.1642
= 11.11835 ton

P3L lantai = Luasan pelat x qL lantai


= 5 x 0.25
= 1.31 ton

d. P4

Pelat lantai ( Lihat gambar 1.24 )


Persegi panjang = 2 x 4
= 5 m2
Pelat lantai = Luasan pelat x qD lantai
= 5 x 0.478
= 2.5095 ton
Balok induk Bx3 = b x h x 1/2 L Bx3 x BJ beton
= 0.15 x 0.3 x ( 1/2 x 3 ) x 2.4
= 0.162 ton
Balok anak Bax3 = b x h x 1/2 L Bax3 x BJ beton
= 0.125 x 0.25 x ( 1/2 x 3 ) x 2.4
= 0.1125 ton
Balok induk By = b x h x 1/2 L By x BJ beton
= 0.35 x 0.7 x ( 1/2 x 7 ) x 2.4
= 2.058 ton
Dinding Bx3 = 0.84 x 2
= 1.26 ton
Dinding Bax3 = 0.8531 x 2
= 1.2797 ton
Dinding By = 0.735 x 4
= 2.5725 ton

Kolom = bc x hc x hk x BJ beton
= 0.27 x 0.51 x 3.5 x 2.4
= 1.1642 ton

P4D lantai = 2.5095 + 0.162 + 0.1125 + 2.058 + 1.26 +


1.2797 + 2.5725 + 1.1642
= 11.11835 ton

P4L lantai = Luasan pelat x qL lantai


= 5 x 0.25
= 1.31 ton

Keterangan : karena analisis struktur yang menggunakan program SAP2000 v14 dilakukan
secara 2D, maka digunakan portal dengan beban aksial pada kolom yang maksimum.

Untuk portal X digunakan gaya aksial P2 dan P4 (Mati dan Hidup)


Untuk portal Y digunakan gaya aksial P2 dan P1 (Mati dan Hidup)

q = 0,5436 t/m q = 0,5151 t/m q = 0,5151 t/m q = 0,1361 t/m q = 0,1272 t/m q = 0,1272 t/m

+17.00

P = 3.3264 ton P = 3.3264 ton P = 3.3264 ton P = 3.3264 ton

10 m 10m
q = 1.5987 t/m q = 1.5561 t/m q = 1.5561 t/m q = 0.3403 t/m q = 0.318 t/m q = 0.318 t/m

+7.00

P = 1.1642 ton P = 1.1642 ton P = 1.1642 ton P = 1.1642 ton


3.5 m 3.5m
q = 1.5987 t/m q = 1.5561 t/m q = 1.5561 t/m q = 0.3403 t/m q = 0.318 t/m q = 0.318 t/m

+3.50

P = 1.1642 ton P = 1.1642 ton P = 1.1642 ton P = 1.1642 ton

3.5 m q = 0.3403 t/m q = 0.318 t/m q = 0.318 t/m 3.5m


q = 1.5987 t/m q = 1.5561 t/m q = 1.5561 t/m
±0.00

P = 0.6653 ton P = 0.6653 ton P = 0.6653 ton P = 0.6653 ton 2 m 2m

I II III IV I II III IV

3m 3m 3m 3m 3m 3m

Beban Mati/Dead Load (DL) Beban Hidup/Life Load (LL)

Gambar 1.24 Pembebanan portal arah X (DL dan LL)

P = 2,2123 ton q = 0,868 t/m P = 0,5858 ton q = 0,0875 t/m

+17.00 +17.00

P = 3.3264 ton P = 3.3264 ton

P = 5.6972 ton 10 m P = 1.4645 ton 10 m


q = 1.7413 t/m q = 0.2188 t/m
+7.00 +7.00

P = 1.1642 ton P = 1.1642 ton


3.5 m 3.5m
P = 5.6972 ton q = 1.7413 t/m P = 1.4645 ton q = 0.2188 t/m

+3.50 +3.50

P = 1.1642 ton P = 1.1642 ton


3.5 m P = 1.4645 ton 3.5m
P = 5.6972 ton q = 1.7413 t/m q = 0.2188 t/m

±0.00 ±0.00

P = 0.6653 ton P = 0.6653 ton 2 m 2 m

1 2 3 1 2 3

3.5 m 3.5 m 3.5 m 3.5 m

Beban Mati/Dead Load (DL) Beban Hidup/Life Load (LL)

Gambar 1.25 Pembebanan portal arah Y (DL dan LL)

1.8 Berat Total Bangunan

Berat total bangunan adalah akumulasi seluruh beban mati seperti berat pelat lantai dan atap,
balok, kolom, dinding, dan lain-lain seluruh lantai dan atap dijumlahkan dengan akumulasi
seluruh beban hidup seluruh lantai dan atap. Berat total bangunan ini nantinya akan
digunakan untuk mendapatkan beban gempa, dengan menggunakan rumus perhitungan
analitis secara statis.
Berat total bangunan adalah akumulasi seluruh beban mati seperti berat pelat lantai dan atap,
balok, kolom, dinding, dan lain-lain seluruh lantai dan atap dijumlahkan dengan akumulasi
seluruh beban hidup seluruh lantai dan atap. Berat total bangunan ini nantinya akan
digunakan untuk mendapatkan beban gempa, dengan menggunakan rumus perhitungan
analitis secara statis.

Bx1 Bx2 Bx3


###

P1 3.5 m

###

By

P4 P4 3.5 m
P2 P2

###

3 m 3 m 3m
I II III IV

Gambar 1.26 Tampak atas luasan pelat X (kuning) dan Y (merah) yang ditinjau

A. Berat total bangunan pada arah X (kuning)

a. Berat total bangunan pada atap (Lantai 4)

1. Pelat = panjang x lebar x jumlah x qD atap


= {( 3 x 4 ) + ( 3 x 4 ) + ( 3 x 4 )} x 0.32
= 10.08 ton
2. Bax1 = jumlah x b x h x L x BJ beton
= 1 x 0.125 x 0.25 x 3 x 2.4
= 0.225 ton
3. Bax2 = jumlah x b x h x L x BJ beton
= 1 x 0.125 x 0.25 x 3 x 2.4
= 0.225 ton
4. Bax3 = jumlah x b x h x L x BJ beton
= 1 x 0.125 x 0.25 x 3 x 2.4
= 0.225 ton
5. Bx1 = jumlah x b x h x L x BJ beton
= 1 x 0.15 x 0.3 x 3 x 2.4
= 0.324 ton

6. Bx2 = jumlah x b x h x L x BJ beton


= 1 x 0.15 x 0.3 x 3 x 2.4
= 0.324 ton
7. Bx3 = jumlah x b x h x L x BJ beton
= 1 x 0.15 x 0.3 x 3 x 2.4
= 0.324 ton
8. By = jumlah x b x h x 1/2L x BJ beton
= 4 x 0.35 x 0.7 x ( 1/2 x 7 ) x 2.4
= 8.232 ton
9. Kolom = jumlah x bc x hc x h x BJ Beton
= 4 x 0.27 x 0.51 x###x 2.4
= 13.3056 ton
10. Beban hidup = panjang x lebar x jumlah x qL atap x faktor reduksi
= {( 3 x 4 ) + ( 3 x 4 ) + ( 3 x 4 )} x 0.1 x
80%
= 2.52 ton

Berat total atap = Pelat + Bax1 + Bax2 + Bax3 + Bx1 + Bx2 +Bx3 + By +
Kolom + Beban hidup

= 10.08 + 0.225 + 0.225 + 0.225 + 0.324 +


0.324 + 0.324 + 8.232 + 13.3056 + 2.52
= 35.7846 ton
b. Berat total bangunan pada lantai (Lantai 1 - 3)

1. Pelat = panjang x lebar x jumlah x qD lantai


= {( 3 x 4 ) + ( 3 x 4 ) + ( 3 x 4 )} x 0.478
= 15.057 ton
2. Bax1 = jumlah x b x h x L x BJ beton
= 1 x 0.125 x 0.25 x 3 x 2.4
= 0.225 ton
3. Bax2 = jumlah x b x h x L x BJ beton
= 1 x 0.125 x 0.25 x 3 x 2.4
= 0.225 ton
4. Bax3 = jumlah x b x h x L x BJ beton
= 1 x 0.125 x 0.25 x 3 x 2.4
= 0.225 ton

5. Bx1 = jumlah x b x h x L x BJ beton


= 1 x 0.15 x 0.3 x 3 x 2.4
= 0.324 ton
6. Bx2 = jumlah x b x h x L x BJ beton
= 1 x 0.15 x 0.3 x 3 x 2.4
= 0.324 ton
7. Bx3 = jumlah x b x h x L x BJ beton
= 1 x 0.15 x 0.3 x 3 x 2.4
= 0.324 ton
8. By = jumlah x b x h x 1/2L x BJ beton
= 4 x 0.35 x 0.7 x ( 1/2 x 7 ) x 2.4
= 8.232 ton
9. Dinding Bax1 = 0.8531 x 3 x 1 = 2.5593 ton
10. Dinding Bax2 = 0.8531 x 3 x 1 = 2.5593 ton
11. Dinding Bax3 = 0.8531 x 3 x 1 = 2.5593 ton
12. Dinding Bx1 = 0.84 x 3 x 1= 2.52 ton
13. Dinding Bx2 = 0.84 x 3 x 1= 2.52 ton
14. Dinding Bx3 = 0.84 x 3 x 1= 2.52 ton
15. Dinding By = 0.735 x 3.5 x 4 = 10.29 ton
16. Kolom = jumlah x bc x hc x h x BJ Beton
= 4 x 0.27 x 0.51 x 3.5 x 2.4
= 4.657 ton
17. Beban hidup = panjang x lebar x jumlah x qL lantai x faktor reduksi
= {( 3 x 4 ) + ( 3 x 4 ) + ( 3 x 4 )} x 0.25 x
80%
= 6.3 ton

Berat total lantai = Pelat + Bax1 + Bax2 +Bax3 + Bx1 + Bx2 +Bx3 + By +
Dinding Bax1 + Dinding Bax2 + Dinding Bax3 + Dinding
Bx1 + Dinding Bx2 + Dinding Bx3 + Dinding By + Kolom
+ Beban hidup
= 15.057 + 0.225 + 0.225 + 0.225 + 0.324 +
0.324 + 0.324 + 8.232 + 2.5593 + 2.5593 +
2.5593 + 2.52 + 2.52 + 2.52 + 10.29 +
4.657 + 6.3
= 61.4209 ton

Maka berat total bangunan pada arah X :


W total = W atap + ( 3 x W lantai (1 - 3) )
= 35.7846 + ( 3 x 61.4209 )
= 220.0473 ton

B. Berat total bangunan pada arah Y (merah)

a. Berat total bangunan pada atap (Lantai 4)

1. Pelat = panjang x lebar x jumlah x qD atap


= 3 x 7 x 1 x 0.32
= 6.72 ton
2. Bax2 = jumlah x b x h x L x BJ beton
= 1 x 0.125 x 0.25 x 3 x 2.4
= 0.225 ton
3. Bax3 = jumlah x b x h x L x BJ beton
= 1 x 0.125 x 0.25 x 3 x 2.4
= 0.225 ton
4. Bx2 = jumlah x b x h x L x BJ beton
= 2 x 0.15 x 0.3 x 3 x 2.4
= 0.648 ton
5. Bx3 = jumlah x b x h x L x BJ beton
= 2 x 0.15 x 0.3 x 3 x 2.4
= 0.648 ton
6. By = jumlah x b x h x L x BJ beton
= 1 x 0.35 x 0.7 x 7 x 2.4
= 4.116 ton
7. Kolom = jumlah x bc x hc x h x BJ Beton
= 2 x 0.27 x 0.51 x###x 2.4
= 6.6528 ton
8. Beban hidup = panjang x lebar x jumlah x qL atap x faktor reduksi
= 3 x 7 x 1 x 0.1 x 80%
= 1.68 ton

Berat total atap = Pelat + Bax2 + Bax3 + Bx2 + Bx3 + By + Kolom + Beban
hidup

= 6.72 + 0.225 + 0.225 + 0.648 + 0.648 + 4.116 +


6.6528 + 1.68
= 20.9148 ton
b. Berat total bangunan pada lantai (Lantai 1 - 3)

1. Pelat = panjang x lebar x jumlah x qD lantai


= 3 x 7 x 1 x 0.478
= 10.038 ton
2. Bax2 = jumlah x b x h x L x BJ beton
= 1 x 0.125 x 0.25 x 3 x 2.4
= 0.225 ton
3. Bax3 = jumlah x b x h x L x BJ beton
= 1 x 0.125 x 0.25 x 3 x 2.4
= 0.225 ton
4. Bx2 = jumlah x b x h x L x BJ beton
= 2 x 0.15 x 0.3 x 3 x 2.4
= 0.648 ton
5. Bx3 = jumlah x b x h x L x BJ beton
= 2 x 0.15 x 0.3 x 3 x 2.4
= 0.648 ton
6. By = jumlah x b x h x L x BJ beton
= 1 x 0.35 x 0.7 x 7 x 2.4
= 4.116 ton
7. Dinding Bax2 = 0.8531 x 3 x 0.5 = 1.2797 ton
8. Dinding Bax3 = 0.8531 x 3 x 0.5 = 1.27965 ton
9. Dinding Bx2 = 0.84 x 3 x 1 = 2.52 ton
10. Dinding Bx3 = 0.84 x 3 x 1 = 2.52 ton
11. Dinding By = 1.0238 x 7 x 1 = 7.1666 ton
12. Kolom = jumlah x bc x hc x h x BJ Beton
= 2 x 0.27 x 0.51 x 3.5 x 2.4
= 2.3285 ton
13. Beban hidup = panjang x lebar x jumlah x qL lantai x faktor reduksi
= 3 x 7 x 1 0.25 x 80%
= 4.2 ton

Berat total lantai = Pelat + Bax2 + Bax3 + Bx2 + Bx3 + By + Dinding Bax2 +
Dinding Bax3 + Dinding Bx2 + Dinding Bx3 + Dinding By
+ Kolom + Beban hidup

= 10.038 + 0.225 + 0.225 + 0.648 + 0.648 +


4.116 + 1.2797 + 1.2797 + 2.52 + 2.52 +
7.1666 + 2.3285 + 4.2
= 37.19445 ton
Maka berat total bangunan pada arah Y :
W total = W atap + ( 3 x W lantai (1 - 3) )
= 20.9148 + ( 3 x 37.19445 )
= 132.49815 ton

1.9 Pembebanan Gempa

Sebuah Gedung kantor akan dibangun di Kota Baubau, yang tergolong wilayah gempa 5
( gambar 1.23). Jenis tanah tempat pembangunan tergolong jenis tanah sedang. Bangunan
direncanakan dengan tingkat daktilitas penuh.
Dikembangkan oleh Tim Revisi Peta Gempa Indonesia 2012.

Didukung oleh Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Negara Riset dan Teknologi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB), Australia-Indonesia Facility for Disaster Reduction (AIFDR), Institut Teknologi Bandung, Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Badan Meteorologi-Klimatologi-Geofisika, dan software dari USGS.

Gambar 1.27 Peta spektrum respons percepatan perioda 0,2 detik (S S) dengan redaman 5%
di batuan dasar (SB) untuk probabilitas terlampaui 2% dalam 50 tahun
Dikembangkan oleh Tim Revisi Peta Gempa Indonesia 2012.

Didukung oleh Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Negara Riset dan Teknologi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB), Australia-Indonesia Facility for Disaster Reduction (AIFDR), Institut Teknologi Bandung, Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Badan Meteorologi-Klimatologi-Geofisika, dan software dari USGS.

Gambar 1.28 Peta spektrum respons percepatan perioda 1,0 detik (S 1) dengan redaman 5%
di batuan dasar (SB) untuk probabilitas terlampaui 2% dalam 50 tahun

Tabel 1.3 Faktor amplifikasi untuk periode pendek (Fa)

Ss
Klasifikasi site
Ss ≤ 0,25 Ss = 0,5 Ss = 0,75 Ss = 1,0 Ss ≥ 1,25
Batuan keras (SA) 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8
Batuan (SB) 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0
Tanah sangat padat dan
batuan lunak (SC) 1.2 1.2 1.1 1.0 1.0

Tanah sedang (SD) 1.6 1.4 1.2 1.1 1.0


Tanah lunak (SE) 2.5 1.7 1.2 0.9 0.9
Tanah khusus (SF) SS SS SS SS SS

Tabel 1.4 Faktor amplikasi untuk periode 1 detik (Fv)

S1
Klasifikasi site
S1 ≤ 0,1 S1 = 0,2 S1 = 0,3 S1 = 0,4 S1 ≥ 0,5
Batuan keras (SA) 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8
Batuan (SB) 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0

S1
Klasifikasi site
S1 ≤ 0,1 S1 = 0,2 S1 = 0,3 S1 = 0,4 S1 ≥ 0,5
Tanah sangat padat dan
batuan lunak (SC) 1.7 1.6 1.5 1.4 1.3

Tanah sedang (SD) 2.4 2.0 1.8 1.6 1.5


Tanah lunak (SE) 3.5 3.2 2.8 2.4 2.4
Tanah khusus (SF) SS SS SS SS SS
Keterangan : SS adalah lokasi yang memerlukan investigasi geoteknik dan analisis respons site spesifik
Gambar 1.29 Koefisien Crs (untuk periode pendek 0,2 detik)

Gambar 1.30 Koefisien Crs (untuk periode panjang 1,0 detik)

a. Menentukan waktu getar alami struktur (T)

Tinggi lantai 1 = 2 m
Tinggi lantai 2 = 3.5 m
Tinggi lantai 3 = 3.5 m
Tinggi lantai 4 = 10 m
Tinggi total (H) = 19 m

b. Spektrum Response Percepatan di permukaan


Gedung yang akan kita bangun adalah kantor dengan kriteria tanah sedang di Kota Baubau.
Dari kriteria tersebut maka didapatkan nilai S S, FA, S1, dan FV berdasarkan tabel.

a) SMS = Fa x SS x Crs 0.2 dtk


= 1.28 x 0.65 x 1 x 0.2
= 0.1664
b) SM1 = Fv x S1 x Crs 1 dtk
= 2.1 x 0.175 x 1.05 x 1
= 0.3859

Dengan nilai SS bergantung pada letak bangunan yang akan dibangun, lihat Gambar 1.27
yaitu pada daerah Pulau Buton di Sulawesi Tenggara. Selanjutnya untuk nilai S1 akan
bergantung pada letak bangunan, lihat Gambar 1.28. Sedangkan untuk nilai Fa dan Fv
tergantung pada nilai SS dan S1 pada Tabel 1.3 dan Tabel 1.4. Untuk nilai Crs 0,2 detik
dan 1 detik didapat dari peta Gambar 1.29 dan Gambar 1.30.

c. Spektrum Response Desain

a) SdS = 2/3 SMS


= 2/3 x 0.1664
= 0.1109
b) Sd1 = 2/3 SM1
= 2/3 x 0.3859
= 0.2573

SDS
SD1
Sa =
Spektra Percepatan (g)

SD1

T0 TS 1
SD1
Sa =

Spektra Percepatan (g)


T

SD1

T0 TS 1
Periode (detik)

Dimana :
I. Untuk periode lebih kecil dari T0, spektrum respons percepatan, Sa didapatkan dari
persamaan berikut :

T
Sa = SDS 0.4 + 0.6
T0
II. Untuk periode lebih besar atau sama dengan T0, dan lebih kecil atau sama dengan
TS, spektrum respons percepatan, Sa adalah sama dengan S DS

III. Untuk periode lebih besar dari TS, spektrum respons percepatan, Sa didapatkan dari
persamaan berikut :
SD1
Sa =
T

keterangan : T0 = 0.2 TS dan


SD1
TS =
SDS

d. Spektrum Response Desain

a) Rumus lama : T = 0.06 H 0.75


b) Rumus baru : T = 0.0466 H 0.9
Kalau T sudah dihitung maka Sa dapat ditentukan.
Dari peta gempa baru kita menggunakan rumus lama.

e. Gaya geser dasar

a) V pakai = ( SDS . I)/R , yang mana I adalah Faktor Keutamaan Struktur sebesar 1,5 dan
R adalah tingkat Daktilitas Struktur sebesar 8

b) Upper bound : V pakai = (SD1 . I)/(T . R)


c) Lower bound : V = 0.044 x Sds x I

Ketika Vpakai lebih besar dari pada lower bound dan lebih kecil dari upper bound
maka V yang dipakai adalah Vpakai. Ketika Vpakai lebih besar dari V upper bound
maka yang digunakan adalah V upper bound.
Ketika Vpakai lebih besar dari pada lower bound dan lebih kecil dari upper bound
maka V yang dipakai adalah Vpakai. Ketika Vpakai lebih besar dari V upper bound
maka yang digunakan adalah V upper bound.

Spektrum Respons

d) Menghitung gaya horizontal gempa berupa Ekivalen Statik


Berat total bangunan arah X (Wtx) = 220.0473 ton
V = Cs x Wtx

a. SDS x I 0.1109 x 1.5


V pakai = = = 0.0208
R 8

b. Upper bound
SD1 x I 0.2573 x 1.5
V = = = 0.0731
T x R 0.6596 x 8

c. Lower bound
V = 0.044 x SDS x I
= 0.044 x 0.1109 x 1.5
= 0.0073
Jika a > b = dipakai b → dipakai Cs = 0.0208
Jika b > a = dipakai a
Jika c > a = dipakai c
V = 0.0208 x 220.0473
= 4.577 ton

Dengan Wi . Hi
Fi = x V
∑Wi . .Hi

Tabel 1.5 Gaya gempa portal As - 1 arah memanjang

Lantai Wi Hi Wi x Hi Fi
4 (atap) 35.7846 19 679.9074 1.8377
3 61.4209 9 552.7881 1.4941
2 61.4209 5.5 337.815 0.9131
1 61.4209 2 122.8418 0.332
∑= 220.0473 1693.3523 4.5769

Kontrol : Vx = ∑ Fi → 4.577 = 4.5769 . . . .OK

Hasil Desain Pembebanan Gempa Portal X


F4 = 1.8377 ton
+ 17.00

10 m

F3 = 1.4941 ton
+ 7.00

3.5 m

F2 = 0.9131 ton
+ 3.50

3.5 m

± 0.00 F1 = 0.332 ton

2 m
- 2.00

I II III IV

3 m 3 m 3m

Gambar 1.31 Pembebanan Gempa Portal X

Berat total bangunan arah Y (Wty) = 132.49815 ton


Berdasarkan persamaan hal. 27 SNI 03-1726-2002, beban geser nominal dapat
dihitung dengan :

V = Cs x Wty
= 0.0208 x 132.49815
= 2.76

Dengan Wi . Hi
Fi = x V
∑Wi . .Hi
Tabel 1.6 Gaya gempa portal As - 1 arah memanjang

Lantai Wi Hi Wi x Hi Fi
4 (atap) 20.9148 19 397.3812 1.08
3 37.19445 9 334.7501 0.91
2 37.19445 5.5 204.5695 0.56
1 37.19445 2 74.3889 0.2
∑= 132.49815 1011.0897 2.75

Kontrol : Vy = ∑ Fi → 2.76 = 2.75 . . . .OK

Hasil Desain Pembebanan Gempa Portal Y

+ 17.00 F4 = 1.08 ton

10 m

F3 = 0.91 ton
+ 7.00

3.5 m

F2 = 0.56 ton
+ 3.50

3.5 m

± 0.00 F1 = 0.2 ton

2 m
- 2.00

1 2 3

3.5 m 3.5 m
Gambar 1.33 Pembebanan Gempa Portal Y
PERHITUNGAN GEMPA

Ss
Klasifikasi Site
Ss ≤ 0,25 Ss = 0,5 Ss = 0,75 Ss = 1,0 Ss ≥ 1,25
Batuan Keras (SA) 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8
Batuan (SB) 1 1 1 1 1
Tanah Sangat Padat dan Batuan
Lunak (SC) 1.2 1.2 1.1 1 1

Tanah Sedang (SD) 1.6 1.4 1.2 1.1 1


Tanah Lunak (SE) 2.5 1.7 1.2 0.9 0.9
Tanah Khusus (SF) SS

Baubau : Wilayah 5 = ( 0.6 - 0.7 )


Ss diambil nilai tengah = 0.65 terletak antara Ss = 0,5 dan Ss = 0,75
Tanah Sedang 1.4 1.2
Untuk mendapatkan nilai dari Fa maka perlu diinterpolasi :
-0.2 x 0.15
Fa = + 1.4
0.25
Fa = 1.28

SMS = 0.832
S1
Klasifikasi Site
S1 ≤ 0,1 S1 = 0,2 S1 = 0,3 S1 = 0,4 S1 ≥ 0,5
Batuan Keras (SA) 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8
Batuan (SB) 1 1 1 1 1
Tanah Sangat Padat dan Batuan
Lunak (SC) 1.7 1.6 1.5 1.4 1.3

Tanah Sedang (SD) 2.4 2 1.8 1.6 1.5


Tanah Lunak (SE) 3.5 3.2 2.8 2.4 2.4
Tanah Khusus (SF) SS

Baubau : Wilayah 2 = ( 0.15 - 0.2 )


S1 diambil nilai tengah = 0.175 terletak antara S1 ≤ 0,1 dan S1 = 0,2
Tanah Sedang 2.4 2
Untuk mendapatkan nilai dari Fa maka perlu diinterpolasi :
-0.4 x 0.075
Fv = + 2.4
0.1
Fv = 2.1

SM1 = 0.3675
Koefisien Crs untuk periode panjang 0,2
Baubau = 0.95 - 1
Crs = 1
SMS = 0.832

Koefisien Crs untuk periode panjang 1,0


Baubau = 1- 1.05
Crs = 1.05
SM1 = 0.3675

T0 = 0.464
TS = 2.3201

Untuk periode lebih kecil T0 Untuk periode lebih besar TS


T Sa T Sa
0 0.04436 2.3201 0.1109003922
0.01 0.0457940517 2.35 0.1094893617
0.02 0.0472281034 2.4 0.1072083333
0.03 0.0486621552 2.45 0.1050204082
0.04 0.0500962069 2.5 0.10292
0.05 0.0515302586 2.55 0.1009019608
0.06 0.0529643103 2.6 0.0989615385
0.07 0.0543983621 2.65 0.0970943396
0.08 0.0558324138 2.7 0.0952962963
0.09 0.0572664655 2.75 0.0935636364
0.1 0.0587005172 2.8 0.0918928571
0.11 0.060134569 2.85 0.0902807018
0.12 0.0615686207 2.9 0.0887241379
0.13 0.0630026724 2.95 0.087220339
0.14 0.0644367241 3 0.0857666667
0.15 0.0658707759 3.05 0.0843606557
0.16 0.0673048276 3.1 0.083
0.17 0.0687388793 3.15 0.0816825397
0.18 0.070172931 3.2 0.08040625
0.19 0.0716069828 3.25 0.0791692308
0.2 0.0730410345 3.3 0.077969697
0.21 0.0744750862 3.35 0.0768059701
0.22 0.0759091379 3.4 0.0756764706
0.23 0.0773431897 3.45 0.0745797101
0.24 0.0787772414 3.5 0.0735142857
0.25 0.0802112931 3.55 0.0724788732
0.26 0.0816453448 3.6 0.0714722222
0.27 0.0830793966 3.65 0.0704931507
0.28 0.0845134483 3.7 0.0695405405
0.29 0.0859475 3.75 0.0686133333
0.3 0.0873815517 3.8 0.0677105263
0.31 0.0888156034 3.85 0.0668311688
0.32 0.0902496552 3.9 0.065974359
0.33 0.0916837069 3.95 0.0651392405
0.34 0.0931177586 4 0.064325
0.35 0.0945518103
0.36 0.0959858621
0.37 0.0974199138
0.38 0.0988539655
0.39 0.1002880172
0.4 0.101722069
0.41 0.1031561207
0.42 0.1045901724
0.43 0.1060242241
0.44 0.1074582759
0.45 0.1088923276
0.46 0.1103263793
0.464 0.1109
BAB II
ANALISIS STRUKTUR

2.1 Program yang Digunakan

Analisis struktur menggunakan SAP 2000 v14 dengan analisis secara 2D.

2.2 Data Dimensi Penampang dan Pembebanan Struktur

Pembebanan menggunakan Tabel 1.2 dan hasil desain pembebanan struktur portal X dan
portal Y yang ada pada BAB I. Sedangkan dimensi penampang menggunakan Tabel 1.1 hasil
dimensi penampang.

2.3 Bahan / Material

Bahan / material yang dipakai adalah :


Beton : f'c = 20 MPa
Baja tulangan pokok : fy = 350 MPa
Baja tulangan sengkang : fys = 240 MPa
Berat volume beton = 2400 kg/m3

EC = 4700 f'c = 4700 20 = 21019 (SNI 03-2847-2002, pasal 10.5.1)


Poisson's Ratio = 0.2

2.4 Kombinasi Pembebanan

Kombinasi pembebanan sesuai SK-SNI-03-2847-2002


Digunakan 3 kombinasi, yaitu :
Kombinasi 1 : 1.4 DL
Kombinasi 2 : 1.2 DL + 1.6 LL
Kombinasi 3 : 1.2 DL + 1.0 LL + 1.0 QL
2.5 Analisis Struktur

A. Portal X

1) Joint and frame label

Gambar 2.1 Joint and Frame Label pada Portal X


2) SFD Beban Mati (Dead Load) dalam ton

Gambar 2.2 SFD Beban Mati pada Portal X


3) SFD Beban Hidup (Live Load) dalam ton

Gambar 2.3 SFD Beban Hidup pada Portal X


4) SFD Beban Gempa (Earthquake Load) dalam ton

Gambar 2.4 SFD Beban Gempa pada Portal X


5) SFD Beban Kombinasi 1 (1,4 DL) dalam ton

Gambar 2.5 SFD Beban Kombinasi 1 pada Portal X


6) SFD Beban Kombinasi 2 (1,2 DL + 1,6 LL) dalam ton

Gambar 2.6 SFD Beban Kombinasi 2 pada Portal X


7) SFD Beban Kombinasi 3 (1,2 DL + 1,0 LL + 1,0 EL) dalam ton

Gambar 2.7 SFD Beban Kombinasi 3 pada Portal X


8) BMD Beban Mati (Dead Load) dalam ton m
Gambar 2.8 BMD Beban Mati pada Portal X

9) BMD Beban Hidup (Live Load) dalam ton m


Gambar 2.9 BMD Beban Hidup pada Portal X

10) BMD Beban Gempa (Earthquake Load) dalam ton m


Gambar 2.10 BMD Beban Gempa pada Portal X

11) BMD Beban Kombinasi 1 (1,4 DL) dalam ton m


Gambar 2.11 BMD Beban Kombinasi 1 pada Portal X

12) BMD Beban Kombinasi 2 (1,2 DL + 1,6 LL) dalam ton m


Gambar 2.12 BMD Beban Kombinasi 2 pada Portal X

13) BMD Beban Kombinasi 3 (1,2 DL + 1,0 LL + 1,0 EL) dalam ton m
Gambar 2.13 BMD Beban Kombinasi 3 pada Portal X

14) NFD Beban Mati (Dead Load) dalam ton


Gambar 2.14 NFD Beban Mati pada Portal X

15) NFD Beban Hidup (Live Load) dalam ton


Gambar 2.15 NFD Beban Hidup pada Portal X

16) NFD Beban Gempa (Earthquake Load) dalam ton


Gambar 2.16 NFD Beban Gempa pada Portal X

17) NFD Beban Kombinasi 1 (1,4 DL) dalam ton


Gambar 2.17 NFD Beban Kombinasi 1 pada Portal X

18) NFD Beban Kombinasi 2 (1,2 DL + 1,6 LL) dalam ton


Gambar 2.18 NFD Beban Kombinasi 2 pada Portal X
19) NFD Beban Kombinasi 3 (1,2 DL + 1,0 LL + 1,0 EL) dalam ton

Gambar 2.19 NFD Beban Kombinasi 3 pada Portal X


B. Portal Y

1) Joint and frame label

Gambar 2.20 Joint and Frame Label pada Portal Y


2) SFD Beban Mati (Dead Load) dalam ton

Gambar 2.21 SFD Beban Mati pada Portal Y


3) SFD Beban Hidup (Live Load) dalam ton

Gambar 2.22 SFD Beban Hidup pada Portal Y


4) SFD Beban Gempa (Earthquake Load) dalam ton

Gambar 2.23 SFD Beban Gempa pada Portal Y


5) SFD Beban Kombinasi 1 (1,4 DL) dalam ton

Gambar 2.24 SFD Beban Kombinasi 1 pada Portal Y


6) SFD Beban Kombinasi 2 (1,2 DL + 1,6 LL) dalam ton

Gambar 2.25 SFD Beban Kombinasi 2 pada Portal Y


7) SFD Beban Kombinasi 3 (1,2 DL + 1,0 LL + 1,0 EL) dalam ton
Gambar 2.26 SFD Beban Kombinasi 3 pada Portal Y

8) BMD Beban Mati (Dead Load) dalam ton m


Gambar 2.27 BMD Beban Mati pada Portal Y

9) BMD Beban Hidup (Live Load) dalam ton m


Gambar 2.28 BMD Beban Hidup pada Portal Y

10) BMD Beban Gempa (Earthquake Load) dalam ton m


Gambar 2.29 BMD Beban Gempa pada Portal Y

11) BMD Beban Kombinasi 1 (1,4 DL) dalam ton m


Gambar 2.30 BMD Beban Kombinasi 1 pada Portal Y

12) BMD Beban Kombinasi 2 (1,2 DL + 1,6 LL) dalam ton m


Gambar 2.31 BMD Beban Kombinasi 2 pada Portal Y

13) BMD Beban Kombinasi 3 (1,2 DL + 1,0 LL + 1,0 EL) dalam ton m
Gambar 2.32 BMD Beban Kombinasi 3 pada Portal Y

14) NFD Beban Mati (Dead Load) dalam ton


Gambar 2.33 NFD Beban Mati pada Portal Y

15) NFD Beban Hidup (Live Load) dalam ton


Gambar 2.34 NFD Beban Hidup pada Portal Y

16) NFD Beban Gempa (Earthquake Load) dalam ton


Gambar 2.35 NFD Beban Gempa pada Portal Y

17) NFD Beban Kombinasi 1 (1,4 DL) dalam ton


Gambar 2.36 NFD Beban Kombinasi 1 pada Portal Y
18) NFD Beban Kombinasi 2 (1,2 DL + 1,6 LL) dalam ton

Gambar 2.37 NFD Beban Kombinasi 2 pada Portal Y


19) NFD Beban Kombinasi 3 (1,2 DL + 1,0 LL + 1,0 EL) dalam ton

Gambar 2.38 NFD Beban Kombinasi 3 pada Portal Y


BAB III
DESAIN PELAT

3.1 Kodefikasi Pelat

4 m
A B1 C

4 m
A B2 C

3 m 3 m 3 m
I II III IV

Gambar 3.1 Kodefikasi Pelat

Keterangan : Untuk pelat atap, kodefikasi pelat terdiri dari A, B1, B2 dan C, sementara
untuk pelat lantai tidak direncanakan untuk pelat B2, hanya pelat A, B1, dan C
saja.

3.2 Ketentuan - Ketentuan

Pembahasan pelat pada bab ini meliputi dua jenis pelat, yakni pelat atap dan pelat lantai.
Adapun ketentuan-ketentuan berupa fungsi dan spesifikasi bangunan ini adalah sebagai
berikut :

a. Fungsi bangunan : kantor


b. Spesifikasi bangunan : Mutu beton (f'c) = 20 MPa
Mutu baja (fy) = 350 MPa

Direncanakan untuk pelat atap, menggunakan BJTP 8 untuk tulangan pokok dan BJTP 6
untuk tulangan susut.
Direncanakan untuk pelat atap, menggunakan BJTP 8 untuk tulangan pokok dan BJTP 6
untuk tulangan susut.

Direncanakan untuk pelat lantai, menggunakan BJTP 10 untuk tulangan pokok dan BJTP 8
untuk tulangan susut.

Dari perhitungan pembebanan didapat nilai-nilai sebagai berikut :

qD atap = 320 kg/m2


qL atap = 100 kg/m2
sehingga didapat nilai qU atap = 1.2 qD + 1.6 qL
= ( 1.2 x 320 ) + ( 1.6 x 100 )
= 544 kg/m2

qD lantai = 478 kg/m2


qL lantai = 250 kg/m2
sehingga didapat nilai qU lantai = 1.2 qD + 1.6 qL
= ( 1.2 x 478 ) + ( 1.6 x 250
= 973.6 kg/m2

Perhitungan pelat menggunakan metode koefisien momen

3.3 Perhitungan Pelat Atap

40 mm

100 mm
h

Gambar 3.2 Profil Pelat Atap

a. Pelat A

Ly Ly (sisi panjang) = 3500 mm (as ke as balok)


Lx (sisi lebar) = 3000 mm (as ke as balok)
Lx

Gambar 3.3 Tampak atas pelat atap (Tipe A)


Diperkirakan lebar balok :
Sisi panjang → balok By = 350 mm
Sisi lebar → balok Bx1 = 150 mm
balok Bax1 = 125 mm

Lny = 3500 - 75 - 62.5 = 3362.5 mm


Lnx = 3000 - 350 = 2650 mm

Lny 3362.5
β = = = 1.2689 < 2 → pelat 2 arah
Lnx 2650

Tabel 3.1 Koefisien Momen untuk pelat persegi akibat beban terbagi rata (PBI NI-2-1971)

Ly / Lx 1.0 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 2.0
Mlx 44 52 59 66 73 78 84 88 93 97 100
Mly 44 45 45 44 44 43 41 40 39 38 37

Mlx = - Mtx 36 42 46 50 53 56 58 59 60 61 62
Mly 36 37 38 38 38 37 36 36 35 35 35
- Mty 36 37 38 38 38 37 36 36 35 35 35
Mlx = - Mtx 48 55 61 67 71 76 79 82 84 86 88
Mly 48 50 51 51 51 51 51 50 50 49 49
- Mty 48 50 51 51 51 51 51 50 50 49 49
Mlx 22 28 34 41 48 55 62 68 74 80 85
Mly 51 57 62 67 70 73 75 77 78 79 79
- Mty 51 57 62 67 70 73 75 77 78 79 79
Mlx = - Mtx 51 54 57 59 60 61 62 62 63 63 63
Mly 22 20 18 17 15 14 13 12 11 10 10

Mlx 31 38 45 53 59 66 72 78 83 88 92
Mly 60 65 69 73 75 77 78 79 79 80 80
- Mty 60 65 69 73 75 77 78 79 79 80 80
Mlx = - Mtx 60 66 71 76 79 82 85 87 88 89 90
Mly 31 30 28 27 25 24 22 21 20 19 18

Mlx = - Mtx 38 46 53 59 65 69 73 77 80 83 85
Mly 43 46 48 50 51 51 51 51 50 50 50
- Mty 43 46 48 50 51 51 51 51 50 50 50

Ly / Lx 1.0 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 2.0
Mlx = - Mtx 13 48 51 55 57 58 60 61 62 62 62
Mly 38 39 38 38 37 36 36 35 35 34 34
- Mty 38 39 38 38 37 36 36 35 35 34 34

keterangan : terletak bebas


menerus atau terjepit

Berdasarkan PBI 1972 (interpolasi) didapatkan nilai-nilai sebagai berikut :


Mlx = - Mtx = 66.823
Mly = 53.378
- Mty = 53.378

Tebal pelat
Berdasarkan SNI 1991, pasal 3.2.5.3 (3) :

Lnx . ( 0.8 + ( fy / 1500 ))


h min =
36 + ( 9 . β )

2650 . ( 0.8 + ( 350 / 1500 ))


=
36 + ( 9 . 1.2689 )

= 57.7463 mm

Lx . ( 0.8 + ( fy / 1500 ))
h maks =
36

3000 . ( 0.8 + ( 350 / 1500 ))


=
36

= 86 mm
Dipakai tebal pelat = 110 mm , karena tebal pelat minimum atap adala 100 mm

Luas tulangan susut


As susut = 0.002 x 1000 x 110
= 220 mm

qD atap = 3.136 kN/m2


qL atap = 0.98 kN/m2
qU atap = 1.2 qD + 1.6 qL
= ( 1.2 x 3.136 ) + ( 1.6 x 0.98 )
= 5.3312 kN/m2

f'c = 20 MPa → β1 = 0.85

● Mlx = - Mtx

Mu = 0.001 . Mtx . qU atap . Lx2


= 0.001 . 66.823 . 5.3312 . 32
= 3.2062 kNm

Mu 3.2062
Mn = = = 4.0078 kNm
ø 0.8

Tulangan pokok dipakai, P8

ds = pb + ( 1/2 x D ) = 40 + ( 1/2 x 8 ) = 44 mm

d = 110 - 44 = 66 mm

Mn 4.0078 . 10 6
Rn = = = 0.9201 MPa
bd 2
1000 . 66 2

fy 350
m = = = 20.5882
0.85 x f'c 0.85 x 20

0.85 x f'c 600


ρb = β1
fy 600 + fy
0.85 x 20 600
= x 0.85
350 600 + 350

= 0.0261

ρ maks = 0.75 x ρb = 0.75 x 0.0261 = 0.0196

1 2 . m . Rn
ρ perlu = 1 - 1 -
m fy
1 2 . 20.5882 . 0.9201
= 1 - 1 -
20.5882 350

= 0.0027

1.4 1.4
ρ min = = = 0.004
fy 350

karena ρ perlu = 0.0027 < ρ min = 0.004 , maka ρ pakai = 0.004

As = ρ . b . d = 0.004 . 1000 . 66 = 264 mm2

Tulangan pokok dipakai, P8 = 8 mm

Ad = 1/4 . π . D2 = 1/4 . 22/7 . 8 2 = 50.2857 mm2

Ad . 1000 50.2857 . 1000


Jarak tulangan, s = = = 190.4761 mm
As 264

Kontrol jarak maksimum tulangan pokok.


Berdasarkan SNI 1991 pasal 3.6.4 (2), bahwa "jarak antar tulangan pada penampang
kritis tidak boleh melebihi dua kali tebal pelat".

Maka : s ≤ 2 h pelat
190.4761 mm ≤ 2 x 110 mm = 220 mm → Ok
Maka dipakai tulangan pokok P8- 190
Tulangan susut, P6 = 6 mm

Ad = 1/4 . π . D2 = 1/4 . 22/7 . 6 2 = 28.2857 mm2

Ad . 1000 28.2857 . 1000


Jarak tulangan, s = = = 128.5714 mm
As 220

Kontrol jarak maksimum tulangan susut.


Berdasarkan SNI 1991 pasal 3.16.12 (2), bahwa "Tulangan susut dan suhu harus
dipasang dengan jarak tidak lebih dari lima kali tebal pelat, atau 500 mm".

Maka : s ≤ 5 h pelat atau 500 mm


128.5714 mm ≤ 5 x 110 mm = 550 mm → Ok
Maka dipakai tulangan pokok P6 - 120 mm

Kontrol kapasitas penampang

Ad . 1000 50.2857 . 1000


As pakai = = = 264.6616 mm2
s 190

As pakai . fy 264.6616 . 350


a = = = 5.4489 mm
0.85 . f'c . b 0.85 . 20 . 1000

a 5.4489
c = = = 6.4105 mm
β1 0.85

fy 350
εy = = = 0.0018
Es 200000

d - c 66 - 6.4105
εs = x εc = x 0.003 = 0.0279 > εy = 0.0018
c 6.4105

Baja tarik leleh, maka fs = fy

a
Mn = As . fs d -
2
5.4489
= 264.6616 . 350 66 -
2

= 5861312.9064 Nmm

Mn = 5.8613 kNm

ϕ Mn = 0.8 x 5.8613 = 4.689 kNm > Mu = 3.2062 kNm → Ok

● Mly = - Mty

Mu = 0.001 . Mty . qU atap . Ly2


= 0.001 . 53.378 . 5.3312 . 42
= 3.486 kNm

Mu 3.486
Mn = = = 4.3575 kNm
ø 0.8

Tulangan pokok dipakai, P8

ds = pb + ( 1/2 x D ) = 40 + ( 1/2 x 8 ) = 44 mm

d = 110 - 44 = 66 mm

Mn 4.3575 . 10 6
Rn = = = 1.0003 MPa
bd 2
1000 . 66 2

fy 350
m = = = 20.5882
0.85 x f'c 0.85 x 20

0.85 x f'c 600


ρb = β1
fy 600 + fy
0.85 x 20 600
= x 0.85
350 600 + 350

= 0.0261

ρ maks = 0.75 x ρb = 0.75 x 0.0261 = 0.0196

1 2 . m . Rn
ρ perlu = 1 - 1 -
m fy

1 2 . 20.5882 . 1.0003
= 1 - 1 -
20.5882 350

= 0.0029

1.4 1.4
ρ min = = = 0.004
fy 350

karena ρ perlu = 0.0029 > ρ min = 0.004 , maka ρ pakai = 0.004

As = ρ . b . d = 0.004 . 1000 . 66 = 264 mm2

Tulangan pokok. P8 = 8 mm

Ad = 1/4 . π . D2 = 1/4 . 22/7 . 8 2 = 50.2857 mm2

Ad . 1000 50.2857 . 1000


Jarak tulangan, s = = = 190.4761 mm
As 264

Kontrol jarak maksimum tulangan pokok.


Berdasarkan SNI 1991 pasal 3.6.4 (2), bahwa "jarak antar tulangan pada penampang
kritis tidak boleh melebihi dua kali tebal pelat".

Maka : s ≤ 2 h pelat
190.4761 mm ≤ 2 x 110 mm = 220 mm → Ok
Maka dipakai tulangan pokok P8- 190
Tulangan susut, P6 = 6 mm

Ad = 1/4 . π . D2 = 1/4 . 22/7 . 6 2 = 28.2857 mm2

Ad . 1000 28.2857 . 1000


Jarak tulangan, s = = = 128.5714 mm
As 220

Kontrol jarak maksimum tulangan susut.


Berdasarkan SNI 2002 pasal 3.16.12 (2), bahwa "Tulangan susut dan suhu harus
dipasang dengan jarak tidak lebih dari lima kali tebal pelat, atau 500 mm".

Maka : s ≤ 5 h pelat atau 500 mm


128.57 mm ≤ 5 x 110 mm = 550 mm → Ok.
Maka dipakai tulangan pokok P6 - 120 mm

Kontrol kapasitas penampang

Ad . 1000 50.286 . 1000


As pakai = = = 264.6616 mm2
s 190

As pakai . fy 264.66 . 350


a = = = 5.4489 mm
0.85 . f'c . b 0.85 . 20 . 1000

a 5.4489
c = = = 6.4105 mm
β1 0.85

fy 350
εy = = = 0.0018
Es 200000

d - c 66 - 6.4105
εs = x εc = x 0.003 = 0.0279 > εy = 0.0018
c 6.4105

Baja tarik leleh, maka fs = fy


a
Mn = As . fs d -
2
5.4489
= 264.66 . 350 66 -
2

= 5861312.4401 Nmm

Mn = 5.8613 kNm

ϕ Mn = 0.8 x 5.8613 = 4.689 kNm > Mu = 3.486 → Ok

Kontrol lendutan

qU = 5.3312 kN/m = 5.3312 N/mm


E (modulus elastisitas beton) = 4700 . f'c = 4700 . 20 = 21019 MPa
I (inersia) sisi panjang = 1/12 . b . h3 = 1/12 . 3362.5 . 110 3
= 280.2083 . 11 6 mm4
I (inersia) sisi lebar = 1/12 . b . h3 = 1/12 . 2650 . 110 3
= 221 . 11 6 mm 4

Lendutan pada sisi panjang,


5 qU . L4 5 5.3312 . 1000 4
∆ = = . = 0.0067 mm
384 E.I 384 21019 . ( 280.2083 . 11 6 )

Kontrol lendutan izin maksimum, SNI 03-2847-2002, tabel 9, pasal 11.5.2 :


L 3362.5
∆ ≤ = = 7.0052 mm → OK
480 480

Lendutan pada sisi lebar,


5 qU . L4 5 5.3312 . 1000 4
∆ = = . = 0.0084 mm
384 E.I 384 21019 . ( 220.83 . 11 6 )

Kontrol lendutan izin maksimum, SNI 03-2847-2002, tabel 9, pasal 11.5.2 :


L 2650
∆ ≤ = = 5.5208 mm → OK
480 480
Ø 8 - 210

1/4 L

Ø 8 - 210 Ø 8 - 210
Ø 8 - 210
1/4 L

Ø 8 - 210 Ø 8 - 210

Ø 8 - 210

Ø 8 - 210
Ø 8 - 210
3m
Ø 8 - 210

Ø 6 - 120

Ø 6 - 120
Ø 8 - 210
Ø 6 - 120

Ø 6 - 120

1/4 L

3m

Ø 6 - 120
Ø 8 - 210
0.1 m

Ø 8 - 210 Ø 8 - 210

3m

Gambar 3.4 Detail tulangan pelat atap (tipe A)


b. Pelat A, B1, B2, dan C

Untuk mengetahui detail pelat seluruhnya dengan menggunakan metode yang sama dengan
pelat A disajikan dengan Tabel 3.2 berikut :

Tabel 3.2 Hasil desain pelat atap yang lain

Kode Tulangan pokok


Arah Tulangan susut
arah
Tulangan tumpuan Tulangan lapangan
x P 8 - 190 P 8 - 190 P 6 - 120
Pelat A
y P 8 - 190 P 8 - 190 P 6 - 120
x P 8 - 190 P 8 - 190 P 6 - 120
Pelat B1
y P 8 - 190 P 8 - 190 P 6 - 120
x P 8 - 190 P 8 - 190 P 6 - 120
Pelat B2
y P 8 - 190 P 8 - 190 P 6 - 120
x P 8 - 190 P 8 - 190 P 6 - 120
Pelat C
y P 8 - 190 P 8 - 190 P 6 - 120

3.4 Perhitungan Pelat Lantai

20 mm

120 mm
h

Gambar 3.5 Profil Pelat Lantai

a. Pelat A

Ly Ly (sisi panjang) = 3500 mm (as ke as balok)


Lx (sisi lebar) = 3000 mm (as ke as balok)

Lx

Gambar 3.6 Tampak atas pelat lantai (Tipe A)

Diperkirakan lebar balok :


Sisi panjang → balok By = 350 mm
Sisi lebar → balok Bx1 = 150 mm
balok Bax1 = 125 mm

Lny = 3500 - 75 - 62.5 = 3362.5 mm


Lnx = 3000 - 350 = 2650 mm

Lny 3362.5
β = = = 1.2689 < 2 → pelat 2 arah
Lnx 2650

Tabel 3.3 Koefisien Momen untuk pelat persegi akibat beban terbagi rata (PBI NI-2-1971)
Ly / Lx 1.0 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 2.0
Mlx 44 52 59 66 73 78 84 88 93 97 100
Mly 44 45 45 44 44 43 41 40 39 38 37

Mlx = - Mtx 36 42 46 50 53 56 58 59 60 61 62
Mly 36 37 38 38 38 37 36 36 35 35 35
- Mty 36 37 38 38 38 37 36 36 35 35 35
Mlx = - Mtx 48 55 61 67 71 76 79 82 84 86 88
Mly 48 50 51 51 51 51 51 50 50 49 49
- Mty 48 50 51 51 51 51 51 50 50 49 49
Mlx 22 28 34 41 48 55 62 68 74 80 85
Mly 51 57 62 67 70 73 75 77 78 79 79
- Mty 51 57 62 67 70 73 75 77 78 79 79
Mlx = - Mtx 51 54 57 59 60 61 62 62 63 63 63
Mly 22 20 18 17 15 14 13 12 11 10 10

Mlx 31 38 45 53 59 66 72 78 83 88 92
Mly 60 65 69 73 75 77 78 79 79 80 80
- Mty 60 65 69 73 75 77 78 79 79 80 80
Mlx = - Mtx 60 66 71 76 79 82 85 87 88 89 90
Mly 31 30 28 27 25 24 22 21 20 19 18

Mlx = - Mtx 38 46 53 59 65 69 73 77 80 83 85
Mly 43 46 48 50 51 51 51 51 50 50 50
- Mty 43 46 48 50 51 51 51 51 50 50 50

Ly / Lx 1.0 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 2.0
Mlx = - Mtx 13 48 51 55 57 58 60 61 62 62 62
Mly 38 39 38 38 37 36 36 35 35 34 34
- Mty 38 39 38 38 37 36 36 35 35 34 34

keterangan : terletak bebas


menerus atau terjepit

Berdasarkan PBI 1972 (interpolasi) didapatkan nilai-nilai sebagai berikut :


Mlx = - Mtx = 66.823
Mly = 53.378
- Mty = 53.378
Tebal pelat
Berdasarkan SNI 1991, pasal 3.2.5.3 (3) :

Lnx . ( 0.8 + ( fy / 1500 ))


h min =
36 + ( 9 . β )

2650 . ( 0.8 + ( 350 / 1500 ))


=
36 + ( 9 . 1.2689 )

= 57.7463 mm

Lx . ( 0.8 + ( fy / 1500 ))
h maks =
36

3000 . ( 0.8 + ( 350 / 1500 ))


=
36

= 86 mm

Dipakai tebal pelat = 120 mm , karena tebal pelat minimum lantai adalah 120 mm

Luas tulangan susut


As susut = 0.002 x 1000 x 120
= 240 mm

qD lantai = 4.6844 kN/m2


qL lantai = 2.45 kN/m2
qU lantai = 1.2 qD + 1.6 qL
= ( 1.2 x 4.6844 ) + ( 1.6 x 2.45 )
= 9.5413 kN/m 2

f'c = 20 MPa → β1 = 0.85

● Mlx = - Mtx

Mu = 0.001 . Mtx . qU lantai . Lx2


= 0.001 . 66.823 . 9.5413 . 32
= 5.7382 kNm

Mu 5.7382
Mn = = = 7.1728 kNm
ø 0.8

Tulangan pokok dipakai, P10

ds = pb + ( 1/2 x D ) = 20 + ( 1/2 x 10 ) = 25 mm

d = 120 - 25 = 95 mm

Mn 7.1728 . 10 6
Rn = = = 0.7948 MPa
bd2 1000 . 95 2

fy 350
m = = = 20.5882
0.85 x f'c 0.85 x 20

0.85 x f'c 600


ρb = β1
fy 600 + fy

0.85 x 20 600
= x 0.85
350 600 + 350

= 0.0261

ρ maks = 0.75 x ρb = 0.75 x 0.0261 = 0.0196

1 2 . m . Rn
ρ perlu = 1 - 1 -
m fy
1 2 . 20.5882 . 0.7948
= 1 - 1 -
20.5882 350

= 0.0023

1.4 1.4
ρ min = = = 0.004
fy 350
karena ρ perlu = 0.0023 < ρ min = 0.004 , maka ρ pakai = 0.004

As = ρ . b . d = 0.004 . 1000 . 95 = 380 mm2

Tulangan pokok. P10 = 10 mm

Ad = 1/4 . π . D2 = 1/4 . 22/7 . 10 2 = 78.5714 mm2

Ad . 1000 78.5714 . 1000


Jarak tulangan, s = = = 206.7668 mm
As 380

Kontrol jarak maksimum tulangan pokok.


Berdasarkan SNI 1991 pasal 3.6.4 (2), bahwa "jarak antar tulangan pada penampang
kritis tidak boleh melebihi dua kali tebal pelat".

Maka : s ≤ 2 h pelat
206.7668 mm ≤ 2 x 120 mm = 240 mm → Ok
Maka dipakai tulangan pokok P10 - 200

Tulangan susut, P8 = 8 mm

Ad = 1/4 . π . D2 = 1/4 . 22/7 . 8 2 = 50.2857 mm2

Ad . 1000 50.2857 . 1000


Jarak tulangan, s = = = 209.5238 mm
As 240

Kontrol jarak maksimum tulangan susut.


Berdasarkan SNI 1991 pasal 3.16.12 (2), bahwa "Tulangan susut dan suhu harus
dipasang dengan jarak tidak lebih dari lima kali tebal pelat, atau 500 mm".

Maka : s ≤ 5 h pelat atau 500 mm


209.5238 mm ≤ 5 x 120 mm = 600 mm → Ok
Maka dipakai tulangan pokok P8 - 200 mm

Kontrol kapasitas penampang


Ad . 1000 78.5714 . 1000
As pakai = = = 392.857 mm2
s 200

As pakai . fy 392.857 . 350


a = = = 8.0882 mm
0.85 . f'c . b 0.85 . 20 . 1000

a 8.0882
c = = = 9.5155 mm
β1 0.85

fy 350
εy = = = 0.0018
Es 200000

d - c 95 - 9.5155
εs = x εc = x 0.003 = 0.027 > εy = 0.0018
c 9.5155

Baja tarik leleh, maka fs = fy

a
Mn = As . fs d -
2

8.0882
= 392.857 . 350 95 -
2

= 12506431.702 Nmm

Mn = 12.5064 kNm

ϕ Mn = 0.8 x 12.5064 = 10.0051 kNm > Mu = 5.7382 kNm → Ok

● Mly = - Mty

Mu = 0.001 . Mty . qU lantai . Ly2


= 0.001 . 53.378 . 9.5413 . 42
= 6.2389 kNm

Mu 6.2389
Mn = = = 7.7986 kNm
ø 0.8

Tulangan pokok dipakai, P10

ds = pb + ( 1/2 x D ) = 20 + ( 1/2 x 10 ) = 25 mm

d = 120 - 25 = 95 mm

Mn 7.7986 . 10 6
Rn = = = 0.8641 MPa
bd2 1000 . 95 2

fy 350
m = = = 20.5882
0.85 x f'c 0.85 x 20

0.85 x f'c 600


ρb = β1
fy 600 + fy

0.85 x 20 600
= x 0.85
350 600 + 350

= 0.0261

ρ maks = 0.75 x ρb = 0.75 x 0.0261 = 0.0196

1 2 . m . Rn
ρ perlu = 1 - 1 -
m fy

1 2 . 20.5882 . 0.8641
= 1 - 1 -
20.5882 350

= 0.0025

1.4 1.4
ρ min = = = 0.004
ρ min = = = 0.004
fy 350

karena ρ perlu = 0.0025 < ρ min = 0.004 , maka ρ pakai = 0.004

As = ρ . b . d = 0.004 . 1000 . 95 = 380 mm2

Tulangan pokok. P10 = 10 mm

Ad = 1/4 . π . D2 = 1/4 . 22/7 . 10 2 = 78.5714 mm2

Ad . 1000 78.5714 . 1000


Jarak tulangan, s = = = 206.7668 mm
As 380

Kontrol jarak maksimum tulangan pokok.


Berdasarkan SNI 1991 pasal 3.6.4 (2), bahwa "jarak antar tulangan pada penampang
kritis tidak boleh melebihi dua kali tebal pelat".

Maka : s ≤ 2 h pelat
206.7668 mm ≤ 2 x 120 mm = 240 mm → Ok
Maka dipakai tulangan pokok P10 - 200

Tulangan susut, P8 = 8 mm

Ad = 1/4 . π . D2 = 1/4 . 22/7 . 8 2 = 50.2857 mm2

Ad . 1000 50.2857 . 1000


Jarak tulangan, s = = = 209.5238 mm
As 240

Kontrol jarak maksimum tulangan susut.


Berdasarkan SNI 2002 pasal 3.16.12 (2), bahwa "Tulangan susut dan suhu harus
dipasang dengan jarak tidak lebih dari lima kali tebal pelat, atau 500 mm".

Maka : s ≤ 5 h pelat atau 500 mm


209.52 mm ≤ 5 x 120 mm = 600 mm → Ok.
Maka dipakai tulangan pokok P8 - 200 mm
Kontrol kapasitas penampang

Ad . 1000 78.571 . 1000


As pakai = = = 392.857 mm2
s 200

As pakai . fy 392.86 . 350


a = = = 8.0882 mm
0.85 . f'c . b 0.85 . 20 . 1000

a 8.0882
c = = = 9.5155 mm
β1 0.85

fy 350
εy = = = 0.0018
Es 200000

d - c 95 - 9.5155
εs = x εc = x 0.003 = 0.027 > εy = 0.0018
c 9.5155

Baja tarik leleh, maka fs = fy

a
Mn = As . fs d -
2
8.0882
= 392.86 . 350 95 -
2

= 12506431.702 Nmm

Mn = 12.5064 kNm

ϕ Mn = 0.8 x 12.5064 = 10.0051 kNm > Mu = 6.2389 → Ok

Kontrol lendutan

qU = 9.5413 kN/m = 9.5413 N/mm


E (modulus elastisitas beton) = 4700 . f'c = 4700 . 20 = 21019 MPa
I (inersia) sisi panjang = 1/12 . b . h3 = 1/12 . 3362.5 . 120 3
= 484.2 . 10 6 mm4
I (inersia) sisi lebar = 1/12 . b . h3 = 1/12 . 2650 . 120 3
= 381.6 . 10 6 mm4

Lendutan pada sisi panjang,


5 qU . L4 5 9.5413 . 1000 4
∆ = = . = 0.0122 mm
384 E.I 384 21019 . ( 484.2 . 10 6 )

Kontrol lendutan izin maksimum, SNI 03-2847-2002, tabel 9, pasal 11.5.2 :


L 3362.5
∆ ≤ = = 7.0052 mm → OK
480 480

Lendutan pada sisi lebar,


5 qU . L4 5 9.5413 . 1000 4
∆ = = . = 0.0155 mm
384 E.I 384 21019 . ( 381.6 . 10 6 )

Kontrol lendutan izin maksimum, SNI 03-2847-2002, tabel 9, pasal 11.5.2 :


L 2650
∆ ≤ = = 5.5208 mm → OK
480 480
Ø 10 - 230

1/4 L

Ø 10 - 230 Ø 10 - 230
Ø 10 - 230

Ø 10 - 230

Ø 10 - 230
3m
Ø 10 - 230
Ø 8 - 200

Ø 8 - 200
Ø 10 - 230

Ø 8 - 200

Ø 8 - 200

1/4 L

3m

Ø 8 - 200
Ø 10 - 230
0.12 m

Ø 10 - 230 Ø 10 - 230
Ø 8 - 200

1/4 L

3m

Ø 8 - 200
Ø 10 - 230
0.12 m

Ø 10 - 230 Ø 10 - 230

3m

Gambar 3.7 Detail tulangan pelat lantai (tipe A)


b. Pelat A, B1, dan C

Untuk mengetahui detail pelat seluruhnya dengan menggunakan metode yang sama dengan
pelat A disajikan dengan Tabel 3.4 berikut :

Tabel 3.4 Hasil desain pelat lantai yang lain

Kode Tulangan pokok


Arah Tulangan susut
arah
Tulangan tumpuan Tulangan lapangan
x P 10 - 200 P 10 - 200 P 8 - 200
Pelat A
y P 10 - 200 P 10 - 200 P 8 - 200
x P 10 - 200 P 10 - 200 P 8 - 200
Pelat B1
y P 10 - 200 P 10 - 200 P 8 - 200
x P 10 - 200 P 10 - 200 P 8 - 200
Pelat C
y P 10 - 200 P 10 - 200 P 8 - 200
Tabel 3.1 Koefisien Momen untuk pelat persegi akibat beban terbagi rata (PBI NI-2-1971) Perhitungan Pe

Ly / Lx 1.0 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 2.0 40
Mlx 44 52 59 66 73 78 84 88 93 97 100
Mly 44 45 45 44 44 43 41 40 39 38 37

Mlx = - Mtx 36 42 46 50 53 56 58 59 60 61 62
Mly 36 37 38 38 38 37 36 36 35 35 35
- Mty 36 37 38 38 38 37 36 36 35 35 35
Mlx = - Mtx 48 55 61 67 71 76 79 82 84 86 88
Mly 48 50 51 51 51 51 51 50 50 49 49 a.
- Mty 48 50 51 51 51 51 51 50 50 49 49
Mlx 22 28 34 41 48 55 62 68 74 80 85
Mly 51 57 62 67 70 73 75 77 78 79 79
- Mty 51 57 62 67 70 73 75 77 78 79 79
Mlx = - Mtx 51 54 57 59 60 61 62 62 63 63 63
Mly 22 20 18 17 15 14 13 12 11 10 10

Mlx 31 38 45 53 59 66 72 78 83 88 92
Mly 60 65 69 73 75 77 78 79 79 80 80
- Mty 60 65 69 73 75 77 78 79 79 80 80
Mlx = - Mtx 60 66 71 76 79 82 85 87 88 89 90
Mly 31 30 28 27 25 24 22 21 20 19 18

Mlx = - Mtx 38 46 53 59 65 69 73 77 80 83 85
Mly 43 46 48 50 51 51 51 51 50 50 50
- Mty 43 46 48 50 51 51 51 51 50 50 50
Mlx = - Mtx 13 48 51 55 57 58 60 61 62 62 62
Mly 38 39 38 38 37 36 36 35 35 34 34
- Mty 38 39 38 38 37 36 36 35 35 34 34
Perhitungan Pelat Atap

40 mm

100 mm
h

Gambar : Profil Pelat Atap

Pelat B1 b. Pelat B2

Lx Ly (sisi panjang) = 3000 mm (as ke as balok)


Lx (sisi lebar) = 3500 mm (as ke as balok)

Ly

Gambar : Tampak atas pelat atap (Tipe B1) Gambar : Tamp

Diperkirakan lebar balok : Diperkirakan leb


balok By = 350 mm Lny = 2862.5 mm balok By
balok Bx2 = 150 mm Lnx = 3150 mm balok Bx2
balok Bax2 = 125 mm balok Bax2

Lny
β = = 0.9087 < 2 → pelat 2 arah β
Lnx

Mlx = - Mtx = 35.522 Mlx


Mly = 42.174
- Mty = 42.174

Tebal pelat Tebal pelat


Berdasarkan SNI 1991, pasal 3.2.5.3 (3) : Berdasarkan SN

h min = 73.6787 mm h min


h maks = 86.1111 mm h maks
Dipakai tebal pelat = 110 mm Dipakai tebal pe
As susut = 220 mm As susut
qU atap = 5.3312 kN/m2 qU atap

● Mlx = - Mtx ●
Mu = 2.3198 kNm
Mn = 2.8998 kNm

Tulangan pokok dipakai, P8


ds = 44 mm ρ maks = 0.0196
d = 66 mm ρ perlu = 0.0019
Rn = 0.6657 MPa ρ min = 0.004
m = 20.5882 ρ pakai = 0.004
ρb = 0.0261 As = 264 mm2

Tulangan pokok, P8 Tulangan pokok, P6


Ad = 50.2857 mm2 Ad = 28.2857 mm2
s = 190.4761 mm s = 128.5714 mm

kontrol → Ok kontrol → Ok
Dipakai : P8 - 190 Dipakai : P6 - 120

Kontrol kapasitas penampang Baja tarik leleh, maka fs = fy


As pakai = 264.6616 mm2 Mn = 5.8613 kNm
a = 5.4489 mm ϕ Mn = 4.689 kNm → Ok
c = 6.4105 mm
εy = 0.0018
εc = 0.0279 > εy

● Mly = - Mty ●

Mu = 2.0235 kNm
Mn = 2.5294 kNm

Tulangan pokok dipakai, P8


ds = 44 mm ρ maks = 0.0196
d = 66 mm ρ perlu = 0.0017
Rn = 0.5807 MPa ρ min = 0.004
m = 20.5882 ρ pakai = 0.004
ρb = 0.0261 As = 264 mm2

Tulangan pokok, P8 Tulangan pokok, P6


Ad = 50.2857 mm 2
Ad = 28.2857 mm2
s = 190.4761 mm s = 128.5714 mm

kontrol → Ok kontrol → Ok
Dipakai : P8 - 190 Dipakai : P6 - 120

Kontrol kapasitas penampang Baja tarik leleh, maka fs = fy


As pakai = 264.6616 mm2 Mn = 5.8613 kNm
a = 5.4489 mm ϕ Mn = 4.689 kNm → Ok
c = 6.4105 mm
εy = 0.0018
εc = 0.0279 > εy

Kontrol lendutan Kontrol lenduta


E = 21019.04 MPa E
I panjang = 317.499 . 10 6 mm4 I panjang
I lebar = 349.3875 . 10 6 mm4 I lebar

Lendutan pada sisi panjang, Lendutan pada sisi panjang, Lendutan pada s
∆ = 0.0104 mm ∆ = 0.0095 mm ∆
kontrol → Ok kontrol → Ok kontrol
Pelat B2 c. Pelat C

Lx Ly (sisi panjang) = 3000 mm (as ke as balok)


Lx (sisi lebar) = 3500 mm (as ke as balok)

Ly

Gambar : Tampak atas pelat atap (Tipe B1) Gambar : Tampak

Diperkirakan lebar balok : Diperkirakan lebar


balok By = 350 mm Lny = 2862.5 mm balok By
balok Bx2 = 150 mm Lnx = 3150 mm balok Bx3
balok Bax2 = 125 mm balok Bax3

Lny
= = 0.9087 < 2 → pelat 2 arah β =
Lnx

Mlx = - Mtx = 35.522 Mlx


Mly = 42.174
- Mty = 42.174

Tebal pelat Tebal pelat


Berdasarkan SNI 1991, pasal 3.2.5.3 (3) : Berdasarkan SNI 1

h min = 73.6787 mm h min


h maks = 86.1111 mm h maks
Dipakai tebal pelat = 110 mm Dipakai tebal pelat
As susut = 220 mm As susut
qU atap = 5.3312 kN/m2 qU atap

Mlx = - Mtx ● Mlx


Mu = 2.3198 kNm Mu
Mn = 2.8998 kNm Mn

Tulangan pokok dipakai, P8 Tulangan pokok


ds = 44 mm ρ maks = 0.0196 ds
d = 66 mm ρ perlu = 0.0019 d
Rn = 0.6657 MPa ρ min = 0.004 Rn
m = 20.5882 ρ pakai = 0.004 m
ρb = 0.0261 As = 264 mm2 ρb

Tulangan pokok, P8 Tulangan pokok, P6 Tulangan pokok


Ad = 50.2857 mm2 Ad = 28.2857 mm2 Ad
s = 190.4761 mm s = 128.5714 mm s

kontrol → Ok kontrol → Ok kontrol


Dipakai : P8 - 190 Dipakai : P6 - 120 Dipakai

Kontrol kapasitas penampang Baja tarik leleh, maka fs = fy Kontrol kapasit


As pakai = 264.6616 mm2 Mn = 5.8613 kNm As pakai
a = 5.4489 mm ϕ Mn = 4.689 kNm → Ok a
c = 6.4105 mm c
εy = 0.0018 εy
εc = 0.0279 > εy εc

Mly = - Mty ● Mly

Mu = 2.0235 kNm Mu
Mn = 2.5294 kNm Mn

Tulangan pokok dipakai, P8 Tulangan pokok


ds = 44 mm ρ maks = 0.0196 ds
d = 66 mm ρ perlu = 0.0017 d
Rn = 0.5807 MPa ρ min = 0.004 Rn
m = 20.5882 ρ pakai = 0.004 m
ρb = 0.0261 As = 264 mm 2
ρb

Tulangan pokok, P8 Tulangan pokok, P6 Tulangan pokok


Ad = 50.2857 mm 2
Ad = 28.2857 mm 2
Ad
s = 190.4761 mm s = 128.5714 mm s

kontrol → Ok kontrol → Ok kontrol


Dipakai : P8 - 190 Dipakai : P6 - 120 Dipakai

Kontrol kapasitas penampang Baja tarik leleh, maka fs = fy Kontrol kapasit


As pakai = 264.6616 mm2 Mn = 5.8613 kNm As pakai
a = 5.4489 mm ϕ Mn = 4.689 kNm → Ok a
c = 6.4105 mm c
εy = 0.0018 εy
εc = 0.0279 > εy εc

Kontrol lendutan Kontrol lendutan


= 21019.04 MPa E
I panjang = 317.499 . 10 6 mm4 I panjang
I lebar = 349.3875 . 10 6 mm4 I lebar

Lendutan pada sisi panjang, Lendutan pada sisi panjang, Lendutan pada sisi
= 0.0104 mm ∆ = 0.0095 mm ∆
kontrol → Ok kontrol → Ok kontrol
Perhitungan Pelat Lan

20 mm

Ga

Pelat C a. Pelat B1

Lx Ly (sisi panjang) = 3000 mm (as ke as balok)


Lx (sisi lebar) = 3500 mm (as ke as balok)

Ly

Gambar : Tampak atas pelat atap (Tipe B1) Gambar : Tampak at

Diperkirakan lebar balok : Diperkirakan lebar ba


balok By = 350 mm Lny = 2862.5 mm balok By
balok Bx3 = 150 mm Lnx = 3150 mm balok Bx2
balok Bax3 = 125 mm balok Bax2

Lny Lny
= 0.9087 < 2 → pelat 2 arah β =
Lnx Lnx

= - Mtx = 46.435 Mlx =


Mly = 51
- Mty = 51

Tebal pelat Tebal pelat


Berdasarkan SNI 1991, pasal 3.2.5.3 (3) : Berdasarkan SNI 199

h min = 73.6787 mm h min


h maks = 86.1111 mm h maks
Dipakai tebal pelat = 110 mm Dipakai tebal pelat
As susut = 220 mm As susut
qU atap = 5.3312 kN/m2 qU lantai

Mlx = - Mtx ● Mlx


Mu = 3.0325 kNm Mu
Mn = 3.7906 kNm Mn

Tulangan pokok dipakai, P8 Tulangan pokok di


ds = 44 mm ρ maks = 0.0196 ds
= 66 mm ρ perlu = 0.0026 d
Rn = 0.8702 MPa ρ min = 0.004 Rn
= 20.5882 ρ pakai = 0.004 m
ρb = 0.0261 As = 264 mm2 ρb

Tulangan pokok, P8 Tulangan pokok, P6 Tulangan pokok, P


Ad = 50.2857 mm2 Ad = 28.2857 mm2 Ad
= 190.4761 mm s = 128.5714 mm s

kontrol → Ok kontrol → Ok kontrol


Dipakai : P8 - 190 Dipakai : P6 - 120 Dipakai

Kontrol kapasitas penampang Baja tarik leleh, maka fs = fy Kontrol kapasitas


As pakai = 264.6616 mm2 Mn = 5.8613 kNm As pakai
= 5.4489 mm ϕ Mn = 4.689 kNm → Ok a
= 6.4105 mm c
εy = 0.0018 εy
= 0.0279 > εy εc

Mly = - Mty ● Mly

Mu = 2.447 kNm Mu
Mn = 3.0588 kNm Mn

Tulangan pokok dipakai, P8 Tulangan pokok di


ds = 44 mm ρ maks = 0.0196 ds
= 66 mm ρ perlu = 0.002 d
Rn = 0.7022 MPa ρ min = 0.004 Rn
= 20.5882 ρ pakai = 0.004 m
ρb = 0.0261 As = 264 mm 2
ρb

Tulangan pokok, P8 Tulangan pokok, P6 Tulangan pokok, P


Ad = 50.2857 mm 2
Ad = 28.2857 mm 2
Ad
= 190.4761 mm s = 128.5714 mm s

kontrol → Ok kontrol → Ok kontrol


Dipakai : P8 - 190 Dipakai : P6 - 120 Dipakai

Kontrol kapasitas penampang Baja tarik leleh, maka fs = fy Kontrol kapasitas


As pakai = 264.6616 mm2 Mn = 5.8613 kNm As pakai
= 5.4489 mm ϕ Mn = 4.689 kNm → Ok a
= 6.4105 mm c
εy = 0.0018 εy
= 0.0279 > εy εc

Kontrol lendutan Kontrol lendutan


= 21019.04 MPa E
I panjang = 317.499 . 10 6 mm4 I panjang
= 349.3875 . 10 6 mm4 I lebar

Lendutan pada sisi panjang, Lendutan pada sisi panjang, Lendutan pada sisi pa
= 0.0104 mm ∆ = 0.0095 mm ∆ =
kontrol → Ok kontrol → Ok kontrol
Perhitungan Pelat Lantai

120 mm

Gambar : Profil Pelat Lantai

Pelat B1 b. Pelat C

Lx Ly (sisi panjang) = 3000 mm (as ke as balok)


Lx (sisi lebar) = 3500 mm (as ke as balok)

Ly

Gambar : Tampak atas pelat atap (Tipe B1) Gambar : Tampak atas

Diperkirakan lebar balok : Diperkirakan lebar balok


balok By = 350 mm Lny = 2862.5 mm balok By
balok Bx2 = 150 mm Lnx = 3150 mm balok Bx2
balok Bax2 = 125 mm balok Bax2

Lny Lny
= 0.9087 < 2 → pelat 2 arah β =
Lnx Lnx

- Mtx = 35.522 Mlx = -


Mly = 42.174
- Mty = 42.174 -

Tebal pelat Tebal pelat


Berdasarkan SNI 1991, pasal 3.2.5.3 (3) : Berdasarkan SNI 1991, p

= 73.6787 mm h min =
= 86.1111 mm h maks =
Dipakai tebal pelat = 120 mm Dipakai tebal pelat
= 240 mm As susut =
= 9.5413 kN/m2 qU lantai =

= - Mtx ● Mlx =
= 4.1518 kNm Mu =
= 5.1898 kNm Mn =

Tulangan pokok dipakai, P10 Tulangan pokok dipak


= 25 mm ρ maks = 0.0196 ds =
= 95 mm ρ perlu = 0.0017 d =
= 0.575 MPa ρ min = 0.004 Rn =
= 20.5882 ρ pakai = 0.004 m =
= 0.0261 As = 380 mm2 ρb =

Tulangan pokok, P10 Tulangan pokok, P8 Tulangan pokok, P10


= 78.5714 mm2 Ad = 50.2857 mm2 Ad =
= 206.7668 mm s = 209.5238 mm s =

kontrol → Ok kontrol → Ok kontrol


Dipakai : P10 - 200 Dipakai : P8 - 200 Dipakai

Kontrol kapasitas penampang Baja tarik leleh, maka fs = fy Kontrol kapasitas pe


As pakai = 392.857 mm2 Mn = 12.5064 kNm As pakai
= 8.0882 mm ϕ Mn = 10.0051 kNm → Ok a
= 9.5155 mm c
= 0.0018 εy
= 0.027 > εy εc

= - Mty ● Mly =

= 3.6216 kNm Mu =
= 4.527 kNm Mn =

Tulangan pokok dipakai, P10 Tulangan pokok dipak


= 25 mm ρ maks = 0.0196 ds =
= 95 mm ρ perlu = 0.0015 d =
= 0.5016 MPa ρ min = 0.004 Rn =
= 20.5882 ρ pakai = 0.004 m =
= 0.0261 As = 380 mm 2
ρb =

Tulangan pokok, P10 Tulangan pokok, P8 Tulangan pokok, P10


= 78.5714 mm 2
Ad = 50.2857 mm 2
Ad =
= 206.7668 mm s = 209.5238 mm s =

kontrol → Ok kontrol → Ok kontrol


Dipakai : P10 - 200 Dipakai : P8 - 200 Dipakai

Kontrol kapasitas penampang Baja tarik leleh, maka fs = fy Kontrol kapasitas pe


As pakai = 392.857 mm2 Mn = 12.5064 kNm As pakai
= 8.0882 mm ϕ Mn = 10.0051 kNm → Ok a
= 9.5155 mm c
= 0.0018 εy
= 0.027 > εy εc

Kontrol lendutan Kontrol lendutan


= 21019.04 MPa E =
= 412.2 . 10 6 mm4 I panjang =
= 453.6 . 10 6 mm4 I lebar =

Lendutan pada sisi panjang, Lendutan pada sisi panjang, Lendutan pada sisi panja
0.0143 mm ∆ = 0.013 mm ∆ = 0.0143
→ Ok kontrol → Ok kontrol →
Lx Ly (sisi panjang) = 3000 mm (as ke as balok)
Lx (sisi lebar) = 3500 mm (as ke as balok)

Ly

Gambar : Tampak atas pelat atap (Tipe B1)

Diperkirakan lebar balok :


= 350 mm Lny = 2862.5 mm
balok Bx2 = 150 mm Lnx = 3150 mm
balok Bax2 = 125 mm

Lny
= 0.9087 < 2 → pelat 2 arah
Lnx

Mtx = 46.435
Mly = 51
Mty = 51

Tebal pelat
Berdasarkan SNI 1991, pasal 3.2.5.3 (3) :

73.6787 mm
86.1111 mm
Dipakai tebal pelat = 120 mm
240 mm
9.5413 kN/m2

- Mtx
5.4274 kNm
6.7843 kNm

Tulangan pokok dipakai, P10


25 mm ρ maks = 0.0196
95 mm ρ perlu = 0.0022
0.7517 MPa ρ min = 0.004
20.5882 ρ pakai = 0.004
0.0261 As = 380 mm2

Tulangan pokok, P10 Tulangan pokok, P8


78.5714 mm2 Ad = 50.2857 mm2
206.7668 mm s = 209.5238 mm

→ Ok kontrol → Ok
Dipakai : P10 - 200 Dipakai : P8 - 200

Kontrol kapasitas penampang Baja tarik leleh, maka fs = fy


= 392.857 mm 2
Mn = 12.5064 kNm
= 8.0882 mm ϕ Mn = 10.0051 kNm → Ok
= 9.5155 mm
= 0.0018
= 0.027 > εy

- Mty
4.3795 kNm
5.4744 kNm

Tulangan pokok dipakai, P10


25 mm ρ maks = 0.0196
95 mm ρ perlu = 0.0018
0.6066 MPa ρ min = 0.004
20.5882 ρ pakai = 0.004
0.0261 As = 380 mm2

Tulangan pokok, P10 Tulangan pokok, P8


78.5714 mm 2
Ad = 50.2857 mm2
206.7668 mm s = 209.5238 mm

→ Ok kontrol → Ok
Dipakai : P10 - 200 Dipakai : P8 - 200

Kontrol kapasitas penampang Baja tarik leleh, maka fs = fy


= 392.857 mm2 Mn = 12.5064 kNm
= 8.0882 mm ϕ Mn = 10.0051 kNm → Ok
= 9.5155 mm
= 0.0018
= 0.027 > εy

Kontrol lendutan
21019.04 MPa
412.2 . 10 6 mm4
453.6 . 10 6 mm4

Lendutan pada sisi panjang, Lendutan pada sisi panjang,


0.0143 mm ∆ = 0.013 mm
→ Ok kontrol → Ok
TABLE: Element Forces - Frames
Frame Station OutputCase CaseType StepType P V2 V3 T M2
Text m Text Text Text Tonf Tonf Tonf Tonf-m Tonf-m
1 0 Kombinasi 1 Combination -18.7513 -0.6321 0 0 0
1 1 Kombinasi 1 Combination -18.7513 -0.6321 0 0 0
1 2 Kombinasi 1 Combination -18.7513 -0.6321 0 0 0
1 0 Kombinasi 2 Combination -18.0995 -0.6489 0 0 0
1 1 Kombinasi 2 Combination -18.0995 -0.6489 0 0 0
1 2 Kombinasi 2 Combination -18.0995 -0.6489 0 0 0
1 0 Kombinasi 3 Combination Max -16.2631 -0.3746 0 0 0
1 1 Kombinasi 3 Combination Max -16.2631 -0.3746 0 0 0
1 2 Kombinasi 3 Combination Max -16.2631 -0.3746 0 0 0
1 0 Kombinasi 3 Combination Min -18.4157 -0.8428 0 0 0
1 1 Kombinasi 3 Combination Min -18.4157 -0.8428 0 0 0
1 2 Kombinasi 3 Combination Min -18.4157 -0.8428 0 0 0
2 0 Kombinasi 1 Combination -32.1892 -0.164 0 0 0
2 1 Kombinasi 1 Combination -32.1892 -0.164 0 0 0
2 2 Kombinasi 1 Combination -32.1892 -0.164 0 0 0
2 0 Kombinasi 2 Combination -31.8398 -0.16 0 0 0
2 1 Kombinasi 2 Combination -31.8398 -0.16 0 0 0
2 2 Kombinasi 2 Combination -31.8398 -0.16 0 0 0
2 0 Kombinasi 3 Combination Max -30.0915 0.2749 0 0 0
2 1 Kombinasi 3 Combination Max -30.0915 0.2749 0 0 0
2 2 Kombinasi 3 Combination Max -30.0915 0.2749 0 0 0
2 0 Kombinasi 3 Combination Min -30.4013 -0.5804 0 0 0
2 1 Kombinasi 3 Combination Min -30.4013 -0.5804 0 0 0
2 2 Kombinasi 3 Combination Min -30.4013 -0.5804 0 0 0
3 0 Kombinasi 1 Combination -36.6805 -0.2907 0 0 0
3 1 Kombinasi 1 Combination -36.6805 -0.2907 0 0 0
3 2 Kombinasi 1 Combination -36.6805 -0.2907 0 0 0
3 0 Kombinasi 2 Combination -36.146 -0.2859 0 0 0
3 1 Kombinasi 2 Combination -36.146 -0.2859 0 0 0
3 2 Kombinasi 2 Combination -36.146 -0.2859 0 0 0
3 0 Kombinasi 3 Combination Max -34.0335 0.2998 0 0 0
3 1 Kombinasi 3 Combination Max -34.0335 0.2998 0 0 0
3 2 Kombinasi 3 Combination Max -34.0335 0.2998 0 0 0
3 0 Kombinasi 3 Combination Min -34.7293 -0.844 0 0 0
3 1 Kombinasi 3 Combination Min -34.7293 -0.844 0 0 0
3 2 Kombinasi 3 Combination Min -34.7293 -0.844 0 0 0
4 0 Kombinasi 1 Combination -22.6453 1.0868 0 0 0
4 1 Kombinasi 1 Combination -22.6453 1.0868 0 0 0
4 2 Kombinasi 1 Combination -22.6453 1.0868 0 0 0
4 0 Kombinasi 2 Combination -21.7988 1.0947 0 0 0
4 1 Kombinasi 2 Combination -21.7988 1.0947 0 0 0
4 2 Kombinasi 2 Combination -21.7988 1.0947 0 0 0
4 0 Kombinasi 3 Combination Max -19.3237 1.4217 0 0 0
4 1 Kombinasi 3 Combination Max -19.3237 1.4217 0 0 0
4 2 Kombinasi 3 Combination Max -19.3237 1.4217 0 0 0
4 0 Kombinasi 3 Combination Min -22.4825 0.6453 0 0 0
4 1 Kombinasi 3 Combination Min -22.4825 0.6453 0 0 0
4 2 Kombinasi 3 Combination Min -22.4825 0.6453 0 0 0
5 0 Kombinasi 1 Combination -12.752 -0.3434 0 0 0
5 2.25 Kombinasi 1 Combination -12.752 -0.3434 0 0 0
5 4.5 Kombinasi 1 Combination -12.752 -0.3434 0 0 0
5 0 Kombinasi 2 Combination -12.3682 -0.3528 0 0 0
5 2.25 Kombinasi 2 Combination -12.3682 -0.3528 0 0 0
5 4.5 Kombinasi 2 Combination -12.3682 -0.3528 0 0 0
5 0 Kombinasi 3 Combination Max -11.0269 -0.0742 0 0 0
5 2.25 Kombinasi 3 Combination Max -11.0269 -0.0742 0 0 0
5 4.5 Kombinasi 3 Combination Max -11.0269 -0.0742 0 0 0
5 0 Kombinasi 3 Combination Min -12.631 -0.5875 0 0 0
5 2.25 Kombinasi 3 Combination Min -12.631 -0.5875 0 0 0
5 4.5 Kombinasi 3 Combination Min -12.631 -0.5875 0 0 0
6 0 Kombinasi 1 Combination -21.9945 -0.1002 0 0 0
6 2.25 Kombinasi 1 Combination -21.9945 -0.1002 0 0 0
6 4.5 Kombinasi 1 Combination -21.9945 -0.1002 0 0 0
6 0 Kombinasi 2 Combination -21.846 -0.0983 0 0 0
6 2.25 Kombinasi 2 Combination -21.846 -0.0983 0 0 0
6 4.5 Kombinasi 2 Combination -21.846 -0.0983 0 0 0
6 0 Kombinasi 3 Combination Max -20.6181 0.312 0 0 0
6 2.25 Kombinasi 3 Combination Max -20.6181 0.312 0 0 0
6 4.5 Kombinasi 3 Combination Max -20.6181 0.312 0 0 0
6 0 Kombinasi 3 Combination Min -20.8288 -0.4992 0 0 0
6 2.25 Kombinasi 3 Combination Min -20.8288 -0.4992 0 0 0
6 4.5 Kombinasi 3 Combination Min -20.8288 -0.4992 0 0 0
7 0 Kombinasi 1 Combination -25.1124 -0.1226 0 0 0
7 2.25 Kombinasi 1 Combination -25.1124 -0.1226 0 0 0
7 4.5 Kombinasi 1 Combination -25.1124 -0.1226 0 0 0
7 0 Kombinasi 2 Combination -24.8378 -0.1199 0 0 0
7 2.25 Kombinasi 2 Combination -24.8378 -0.1199 0 0 0
7 4.5 Kombinasi 2 Combination -24.8378 -0.1199 0 0 0
7 0 Kombinasi 3 Combination Max -23.3462 0.3886 0 0 0
7 2.25 Kombinasi 3 Combination Max -23.3462 0.3886 0 0 0
7 4.5 Kombinasi 3 Combination Max -23.3462 0.3886 0 0 0
7 0 Kombinasi 3 Combination Min -23.8447 -0.6173 0 0 0
7 2.25 Kombinasi 3 Combination Min -23.8447 -0.6173 0 0 0
7 4.5 Kombinasi 3 Combination Min -23.8447 -0.6173 0 0 0
8 0 Kombinasi 1 Combination -15.496 0.5661 0 0 0
8 2.25 Kombinasi 1 Combination -15.496 0.5661 0 0 0
8 4.5 Kombinasi 1 Combination -15.496 0.5661 0 0 0
8 0 Kombinasi 2 Combination -14.9759 0.5709 0 0 0
8 2.25 Kombinasi 2 Combination -14.9759 0.5709 0 0 0
8 4.5 Kombinasi 2 Combination -14.9759 0.5709 0 0 0
8 0 Kombinasi 3 Combination Max -13.1839 0.9134 0 0 0
8 2.25 Kombinasi 3 Combination Max -13.1839 0.9134 0 0 0
8 4.5 Kombinasi 3 Combination Max -13.1839 0.9134 0 0 0
8 0 Kombinasi 3 Combination Min -15.4978 0.1641 0 0 0
8 2.25 Kombinasi 3 Combination Min -15.4978 0.1641 0 0 0
8 4.5 Kombinasi 3 Combination Min -15.4978 0.1641 0 0 0
9 0 Kombinasi 1 Combination -6.7273 -0.3934 0 0 0
9 2.25 Kombinasi 1 Combination -6.7273 -0.3934 0 0 0
9 4.5 Kombinasi 1 Combination -6.7273 -0.3934 0 0 0
9 0 Kombinasi 2 Combination -6.6106 -0.4024 0 0 0
9 2.25 Kombinasi 2 Combination -6.6106 -0.4024 0 0 0
9 4.5 Kombinasi 2 Combination -6.6106 -0.4024 0 0 0
9 0 Kombinasi 3 Combination Max -5.9073 -0.2214 0 0 0
9 2.25 Kombinasi 3 Combination Max -5.9073 -0.2214 0 0 0
9 4.5 Kombinasi 3 Combination Max -5.9073 -0.2214 0 0 0
9 0 Kombinasi 3 Combination Min -6.6807 -0.5344 0 0 0
9 2.25 Kombinasi 3 Combination Min -6.6807 -0.5344 0 0 0
9 4.5 Kombinasi 3 Combination Min -6.6807 -0.5344 0 0 0
10 0 Kombinasi 1 Combination -11.822 -0.1157 0 0 0
10 2.25 Kombinasi 1 Combination -11.822 -0.1157 0 0 0
10 4.5 Kombinasi 1 Combination -11.822 -0.1157 0 0 0
10 0 Kombinasi 2 Combination -11.8754 -0.1141 0 0 0
10 2.25 Kombinasi 2 Combination -11.8754 -0.1141 0 0 0
10 4.5 Kombinasi 2 Combination -11.8754 -0.1141 0 0 0
10 0 Kombinasi 3 Combination Max -11.1573 0.2018 0 0 0
10 2.25 Kombinasi 3 Combination Max -11.1573 0.2018 0 0 0
10 4.5 Kombinasi 3 Combination Max -11.1573 0.2018 0 0 0
10 0 Kombinasi 3 Combination Min -11.2869 -0.4188 0 0 0
10 2.25 Kombinasi 3 Combination Min -11.2869 -0.4188 0 0 0
10 4.5 Kombinasi 3 Combination Min -11.2869 -0.4188 0 0 0
11 0 Kombinasi 1 Combination -13.5764 -0.1341 0 0 0
11 2.25 Kombinasi 1 Combination -13.5764 -0.1341 0 0 0
11 4.5 Kombinasi 1 Combination -13.5764 -0.1341 0 0 0
11 0 Kombinasi 2 Combination -13.562 -0.1303 0 0 0
11 2.25 Kombinasi 2 Combination -13.562 -0.1303 0 0 0
11 4.5 Kombinasi 2 Combination -13.562 -0.1303 0 0 0
11 0 Kombinasi 3 Combination Max -12.7318 0.2848 0 0 0
11 2.25 Kombinasi 3 Combination Max -12.7318 0.2848 0 0 0
11 4.5 Kombinasi 3 Combination Max -12.7318 0.2848 0 0 0
11 0 Kombinasi 3 Combination Min -12.9484 -0.5339 0 0 0
11 2.25 Kombinasi 3 Combination Min -12.9484 -0.5339 0 0 0
11 4.5 Kombinasi 3 Combination Min -12.9484 -0.5339 0 0 0
12 0 Kombinasi 1 Combination -8.3181 0.6432 0 0 0
12 2.25 Kombinasi 1 Combination -8.3181 0.6432 0 0 0
12 4.5 Kombinasi 1 Combination -8.3181 0.6432 0 0 0
12 0 Kombinasi 2 Combination -8.1237 0.6468 0 0 0
12 2.25 Kombinasi 2 Combination -8.1237 0.6468 0 0 0
12 4.5 Kombinasi 2 Combination -8.1237 0.6468 0 0 0
12 0 Kombinasi 3 Combination Max -7.1913 0.8862 0 0 0
12 2.25 Kombinasi 3 Combination Max -7.1913 0.8862 0 0 0
12 4.5 Kombinasi 3 Combination Max -7.1913 0.8862 0 0 0
12 0 Kombinasi 3 Combination Min -8.3107 0.3357 0 0 0
12 2.25 Kombinasi 3 Combination Min -8.3107 0.3357 0 0 0
12 4.5 Kombinasi 3 Combination Min -8.3107 0.3357 0 0 0
13 0 Kombinasi 1 Combination -0.9624 -0.3353 0 0 0
13 2 Kombinasi 1 Combination -0.9624 -0.3353 0 0 0
13 4 Kombinasi 1 Combination -0.9624 -0.3353 0 0 0
13 0 Kombinasi 2 Combination -1.0707 -0.3547 0 0 0
13 2 Kombinasi 2 Combination -1.0707 -0.3547 0 0 0
13 4 Kombinasi 2 Combination -1.0707 -0.3547 0 0 0
13 0 Kombinasi 3 Combination Max -0.8589 -0.2931 0 0 0
13 2 Kombinasi 3 Combination Max -0.8589 -0.2931 0 0 0
13 4 Kombinasi 3 Combination Max -0.8589 -0.2931 0 0 0
13 0 Kombinasi 3 Combination Min -1.0982 -0.3658 0 0 0
13 2 Kombinasi 3 Combination Min -1.0982 -0.3658 0 0 0
13 4 Kombinasi 3 Combination Min -1.0982 -0.3658 0 0 0
14 0 Kombinasi 1 Combination -1.9397 -0.1431 0 0 0
14 2 Kombinasi 1 Combination -1.9397 -0.1431 0 0 0
14 4 Kombinasi 1 Combination -1.9397 -0.1431 0 0 0
14 0 Kombinasi 2 Combination -2.1572 -0.1422 0 0 0
14 2 Kombinasi 2 Combination -2.1572 -0.1422 0 0 0
14 4 Kombinasi 2 Combination -2.1572 -0.1422 0 0 0
14 0 Kombinasi 3 Combination Max -1.9562 0.0124 0 0 0
14 2 Kombinasi 3 Combination Max -1.9562 0.0124 0 0 0
14 4 Kombinasi 3 Combination Max -1.9562 0.0124 0 0 0
14 0 Kombinasi 3 Combination Min -1.9872 -0.2822 0 0 0
14 2 Kombinasi 3 Combination Min -1.9872 -0.2822 0 0 0
14 4 Kombinasi 3 Combination Min -1.9872 -0.2822 0 0 0
15 0 Kombinasi 1 Combination -2.3519 -0.0839 0 0 0
15 2 Kombinasi 1 Combination -2.3519 -0.0839 0 0 0
15 4 Kombinasi 1 Combination -2.3519 -0.0839 0 0 0
15 0 Kombinasi 2 Combination -2.5602 -0.0818 0 0 0
15 2 Kombinasi 2 Combination -2.5602 -0.0818 0 0 0
15 4 Kombinasi 2 Combination -2.5602 -0.0818 0 0 0
15 0 Kombinasi 3 Combination Max -2.3287 0.1353 0 0 0
15 2 Kombinasi 3 Combination Max -2.3287 0.1353 0 0 0
15 4 Kombinasi 3 Combination Max -2.3287 0.1353 0 0 0
15 0 Kombinasi 3 Combination Min -2.3835 -0.2915 0 0 0
15 2 Kombinasi 3 Combination Min -2.3835 -0.2915 0 0 0
15 4 Kombinasi 3 Combination Min -2.3835 -0.2915 0 0 0
16 0 Kombinasi 1 Combination -1.3991 0.5623 0 0 0
16 2 Kombinasi 1 Combination -1.3991 0.5623 0 0 0
16 4 Kombinasi 1 Combination -1.3991 0.5623 0 0 0
16 0 Kombinasi 2 Combination -1.4879 0.5787 0 0 0
16 2 Kombinasi 2 Combination -1.4879 0.5787 0 0 0
16 4 Kombinasi 2 Combination -1.4879 0.5787 0 0 0
16 0 Kombinasi 3 Combination Max -1.2175 0.6578 0 0 0
16 2 Kombinasi 3 Combination Max -1.2175 0.6578 0 0 0
16 4 Kombinasi 3 Combination Max -1.2175 0.6578 0 0 0
16 0 Kombinasi 3 Combination Min -1.5418 0.427 0 0 0
16 2 Kombinasi 3 Combination Min -1.5418 0.427 0 0 0
16 4 Kombinasi 3 Combination Min -1.5418 0.427 0 0 0
17 0 Kombinasi 1 Combination -0.2888 -3.4773 0 0 0
17 0.5 Kombinasi 1 Combination -0.2888 -2.2953 0 0 0
17 1 Kombinasi 1 Combination -0.2888 -1.1134 0 0 0
17 1.5 Kombinasi 1 Combination -0.2888 0.0686 0 0 0
17 2 Kombinasi 1 Combination -0.2888 1.2505 0 0 0
17 2.5 Kombinasi 1 Combination -0.2888 2.4325 0 0 0
17 3 Kombinasi 1 Combination -0.2888 3.6144 0 0 0
17 0 Kombinasi 2 Combination -0.2961 -3.5696 0 0 0
17 0.5 Kombinasi 2 Combination -0.2961 -2.3565 0 0 0
17 1 Kombinasi 2 Combination -0.2961 -1.1434 0 0 0
17 1.5 Kombinasi 2 Combination -0.2961 0.0697 0 0 0
17 2 Kombinasi 2 Combination -0.2961 1.2828 0 0 0
17 2.5 Kombinasi 2 Combination -0.2961 2.4959 0 0 0
17 3 Kombinasi 2 Combination -0.2961 3.709 0 0 0
17 0 Kombinasi 3 Combination Max -0.2319 -3.0715 0 0 0
17 0.5 Kombinasi 3 Combination Max -0.2319 -1.9334 0 0 0
17 1 Kombinasi 3 Combination Max -0.2319 -0.7953 0 0 0
17 1.5 Kombinasi 3 Combination Max -0.2319 0.3428 0 0 0
17 2 Kombinasi 3 Combination Max -0.2319 1.4809 0 0 0
17 2.5 Kombinasi 3 Combination Max -0.2319 2.619 0 0 0
17 3 Kombinasi 3 Combination Max -0.2319 3.7571 0 0 0
17 0 Kombinasi 3 Combination Min -0.3239 -3.6259 0 0 0
17 0.5 Kombinasi 3 Combination Min -0.3239 -2.4878 0 0 0
17 1 Kombinasi 3 Combination Min -0.3239 -1.3497 0 0 0
17 1.5 Kombinasi 3 Combination Min -0.3239 -0.2116 0 0 0
17 2 Kombinasi 3 Combination Min -0.3239 0.9265 0 0 0
17 2.5 Kombinasi 3 Combination Min -0.3239 2.0646 0 0 0
17 3 Kombinasi 3 Combination Min -0.3239 3.2027 0 0 0
18 0 Kombinasi 1 Combination 0.0501 -3.5028 0 0 0
18 0.5 Kombinasi 1 Combination 0.0501 -2.3209 0 0 0
18 1 Kombinasi 1 Combination 0.0501 -1.1389 0 0 0
18 1.5 Kombinasi 1 Combination 0.0501 0.043 0 0 0
18 2 Kombinasi 1 Combination 0.0501 1.225 0 0 0
18 2.5 Kombinasi 1 Combination 0.0501 2.4069 0 0 0
18 3 Kombinasi 1 Combination 0.0501 3.5889 0 0 0
18 0 Kombinasi 2 Combination 0.0496 -3.5959 0 0 0
18 0.5 Kombinasi 2 Combination 0.0496 -2.3828 0 0 0
18 1 Kombinasi 2 Combination 0.0496 -1.1697 0 0 0
18 1.5 Kombinasi 2 Combination 0.0496 0.0434 0 0 0
18 2 Kombinasi 2 Combination 0.0496 1.2565 0 0 0
18 2.5 Kombinasi 2 Combination 0.0496 2.4696 0 0 0
18 3 Kombinasi 2 Combination 0.0496 3.6827 0 0 0
18 0 Kombinasi 3 Combination Max 0.0657 -2.9554 0 0 0
18 0.5 Kombinasi 3 Combination Max 0.0657 -1.8173 0 0 0
18 1 Kombinasi 3 Combination Max 0.0657 -0.6792 0 0 0
18 1.5 Kombinasi 3 Combination Max 0.0657 0.4589 0 0 0
18 2 Kombinasi 3 Combination Max 0.0657 1.597 0 0 0
18 2.5 Kombinasi 3 Combination Max 0.0657 2.7351 0 0 0
18 3 Kombinasi 3 Combination Max 0.0657 3.8732 0 0 0
18 0 Kombinasi 3 Combination Min 0.0284 -3.7913 0 0 0
18 0.5 Kombinasi 3 Combination Min 0.0284 -2.6532 0 0 0
18 1 Kombinasi 3 Combination Min 0.0284 -1.5151 0 0 0
18 1.5 Kombinasi 3 Combination Min 0.0284 -0.377 0 0 0
18 2 Kombinasi 3 Combination Min 0.0284 0.7611 0 0 0
18 2.5 Kombinasi 3 Combination Min 0.0284 1.8992 0 0 0
18 3 Kombinasi 3 Combination Min 0.0284 3.0373 0 0 0
19 0 Kombinasi 1 Combination -0.0581 -3.523 0 0 0
19 0.5 Kombinasi 1 Combination -0.0581 -2.3411 0 0 0
19 1 Kombinasi 1 Combination -0.0581 -1.1591 0 0 0
19 1.5 Kombinasi 1 Combination -0.0581 0.0228 0 0 0
19 2 Kombinasi 1 Combination -0.0581 1.2048 0 0 0
19 2.5 Kombinasi 1 Combination -0.0581 2.3867 0 0 0
19 3 Kombinasi 1 Combination -0.0581 3.5687 0 0 0
19 0 Kombinasi 2 Combination -0.0477 -3.6183 0 0 0
19 0.5 Kombinasi 2 Combination -0.0477 -2.4052 0 0 0
19 1 Kombinasi 2 Combination -0.0477 -1.1921 0 0 0
19 1.5 Kombinasi 2 Combination -0.0477 0.021 0 0 0
19 2 Kombinasi 2 Combination -0.0477 1.2341 0 0 0
19 2.5 Kombinasi 2 Combination -0.0477 2.4472 0 0 0
19 3 Kombinasi 2 Combination -0.0477 3.6603 0 0 0
19 0 Kombinasi 3 Combination Max -0.0305 -3.1271 0 0 0
19 0.5 Kombinasi 3 Combination Max -0.0305 -1.989 0 0 0
19 1 Kombinasi 3 Combination Max -0.0305 -0.8509 0 0 0
19 1.5 Kombinasi 3 Combination Max -0.0305 0.2872 0 0 0
19 2 Kombinasi 3 Combination Max -0.0305 1.4253 0 0 0
19 2.5 Kombinasi 3 Combination Max -0.0305 2.5634 0 0 0
19 3 Kombinasi 3 Combination Max -0.0305 3.7015 0 0 0
19 0 Kombinasi 3 Combination Min -0.0665 -3.6606 0 0 0
19 0.5 Kombinasi 3 Combination Min -0.0665 -2.5225 0 0 0
19 1 Kombinasi 3 Combination Min -0.0665 -1.3844 0 0 0
19 1.5 Kombinasi 3 Combination Min -0.0665 -0.2463 0 0 0
19 2 Kombinasi 3 Combination Min -0.0665 0.8918 0 0 0
19 2.5 Kombinasi 3 Combination Min -0.0665 2.0299 0 0 0
19 3 Kombinasi 3 Combination Min -0.0665 3.168 0 0 0
20 0 Kombinasi 1 Combination -0.3353 -0.9624 0 0 0
20 0.5 Kombinasi 1 Combination -0.3353 -0.6628 0 0 0
20 1 Kombinasi 1 Combination -0.3353 -0.3632 0 0 0
20 1.5 Kombinasi 1 Combination -0.3353 -0.0636 0 0 0
20 2 Kombinasi 1 Combination -0.3353 0.236 0 0 0
20 2.5 Kombinasi 1 Combination -0.3353 0.5356 0 0 0
20 3 Kombinasi 1 Combination -0.3353 0.8352 0 0 0
20 0 Kombinasi 2 Combination -0.3547 -1.0707 0 0 0
20 0.5 Kombinasi 2 Combination -0.3547 -0.7339 0 0 0
20 1 Kombinasi 2 Combination -0.3547 -0.3971 0 0 0
20 1.5 Kombinasi 2 Combination -0.3547 -0.0603 0 0 0
20 2 Kombinasi 2 Combination -0.3547 0.2765 0 0 0
20 2.5 Kombinasi 2 Combination -0.3547 0.6133 0 0 0
20 3 Kombinasi 2 Combination -0.3547 0.9501 0 0 0
20 0 Kombinasi 3 Combination Max -0.2682 -0.8596 0 0 0
20 0.5 Kombinasi 3 Combination Max -0.2682 -0.5528 0 0 0
20 1 Kombinasi 3 Combination Max -0.2682 -0.246 0 0 0
20 1.5 Kombinasi 3 Combination Max -0.2682 0.0608 0 0 0
20 2 Kombinasi 3 Combination Max -0.2682 0.3676 0 0 0
20 2.5 Kombinasi 3 Combination Max -0.2682 0.6744 0 0 0
20 3 Kombinasi 3 Combination Max -0.2682 0.9812 0 0 0
20 0 Kombinasi 3 Combination Min -0.3907 -1.0975 0 0 0
20 0.5 Kombinasi 3 Combination Min -0.3907 -0.7907 0 0 0
20 1 Kombinasi 3 Combination Min -0.3907 -0.4839 0 0 0
20 1.5 Kombinasi 3 Combination Min -0.3907 -0.1771 0 0 0
20 2 Kombinasi 3 Combination Min -0.3907 0.1297 0 0 0
20 2.5 Kombinasi 3 Combination Min -0.3907 0.4365 0 0 0
20 3 Kombinasi 3 Combination Min -0.3907 0.7433 0 0 0
21 0 Kombinasi 1 Combination -0.3526 -4.0582 0 0 0
21 0.5 Kombinasi 1 Combination -0.3526 -2.8803 0 0 0
21 1 Kombinasi 1 Combination -0.3526 -1.7025 0 0 0
21 1.5 Kombinasi 1 Combination -0.3526 -0.5246 0 0 0
21 2 Kombinasi 1 Combination -0.3526 0.6533 0 0 0
21 2.5 Kombinasi 1 Combination -0.3526 1.8312 0 0 0
21 3 Kombinasi 1 Combination -0.3526 3.0091 0 0 0
21 3.5 Kombinasi 1 Combination -0.3526 4.187 0 0 0
21 0 Kombinasi 2 Combination -0.3578 -4.1232 0 0 0
21 0.5 Kombinasi 2 Combination -0.3578 -2.9268 0 0 0
21 1 Kombinasi 2 Combination -0.3578 -1.7305 0 0 0
21 1.5 Kombinasi 2 Combination -0.3578 -0.5341 0 0 0
21 2 Kombinasi 2 Combination -0.3578 0.6622 0 0 0
21 2.5 Kombinasi 2 Combination -0.3578 1.8585 0 0 0
21 3 Kombinasi 2 Combination -0.3578 3.0549 0 0 0
21 3.5 Kombinasi 2 Combination -0.3578 4.2512 0 0 0
21 0 Kombinasi 3 Combination Max -0.2933 -3.5545 0 0 0
21 0.5 Kombinasi 3 Combination Max -0.2933 -2.4282 0 0 0
21 1 Kombinasi 3 Combination Max -0.2933 -1.3018 0 0 0
21 1.5 Kombinasi 3 Combination Max -0.2933 -0.1755 0 0 0
21 2 Kombinasi 3 Combination Max -0.2933 0.9508 0 0 0
21 2.5 Kombinasi 3 Combination Max -0.2933 2.0771 0 0 0
21 3 Kombinasi 3 Combination Max -0.2933 3.2034 0 0 0
21 3.5 Kombinasi 3 Combination Max -0.2933 4.3298 0 0 0
21 0 Kombinasi 3 Combination Min -0.3806 -4.2083 0 0 0
21 0.5 Kombinasi 3 Combination Min -0.3806 -3.082 0 0 0
21 1 Kombinasi 3 Combination Min -0.3806 -1.9557 0 0 0
21 1.5 Kombinasi 3 Combination Min -0.3806 -0.8294 0 0 0
21 2 Kombinasi 3 Combination Min -0.3806 0.2969 0 0 0
21 2.5 Kombinasi 3 Combination Min -0.3806 1.4233 0 0 0
21 3 Kombinasi 3 Combination Min -0.3806 2.5496 0 0 0
21 3.5 Kombinasi 3 Combination Min -0.3806 3.6759 0 0 0
22 0 Kombinasi 1 Combination 0.0656 -4.0617 0 0 0
22 0.5 Kombinasi 1 Combination 0.0656 -2.8838 0 0 0
22 1 Kombinasi 1 Combination 0.0656 -1.7059 0 0 0
22 1.5 Kombinasi 1 Combination 0.0656 -0.528 0 0 0
22 2 Kombinasi 1 Combination 0.0656 0.6499 0 0 0
22 2.5 Kombinasi 1 Combination 0.0656 1.8278 0 0 0
22 3 Kombinasi 1 Combination 0.0656 3.0057 0 0 0
22 3.5 Kombinasi 1 Combination 0.0656 4.1836 0 0 0
22 0 Kombinasi 2 Combination 0.0655 -4.1262 0 0 0
22 0.5 Kombinasi 2 Combination 0.0655 -2.9298 0 0 0
22 1 Kombinasi 2 Combination 0.0655 -1.7335 0 0 0
22 1.5 Kombinasi 2 Combination 0.0655 -0.5372 0 0 0
22 2 Kombinasi 2 Combination 0.0655 0.6592 0 0 0
22 2.5 Kombinasi 2 Combination 0.0655 1.8555 0 0 0
22 3 Kombinasi 2 Combination 0.0655 3.0519 0 0 0
22 3.5 Kombinasi 2 Combination 0.0655 4.2482 0 0 0
22 0 Kombinasi 3 Combination Max 0.0777 -3.426 0 0 0
22 0.5 Kombinasi 3 Combination Max 0.0777 -2.2997 0 0 0
22 1 Kombinasi 3 Combination Max 0.0777 -1.1734 0 0 0
22 1.5 Kombinasi 3 Combination Max 0.0777 -0.0471 0 0 0
22 2 Kombinasi 3 Combination Max 0.0777 1.0792 0 0 0
22 2.5 Kombinasi 3 Combination Max 0.0777 2.2056 0 0 0
22 3 Kombinasi 3 Combination Max 0.0777 3.3319 0 0 0
22 3.5 Kombinasi 3 Combination Max 0.0777 4.4582 0 0 0
22 0 Kombinasi 3 Combination Min 0.0463 -4.3428 0 0 0
22 0.5 Kombinasi 3 Combination Min 0.0463 -3.2164 0 0 0
22 1 Kombinasi 3 Combination Min 0.0463 -2.0901 0 0 0
22 1.5 Kombinasi 3 Combination Min 0.0463 -0.9638 0 0 0
22 2 Kombinasi 3 Combination Min 0.0463 0.1625 0 0 0
22 2.5 Kombinasi 3 Combination Min 0.0463 1.2888 0 0 0
22 3 Kombinasi 3 Combination Min 0.0463 2.4152 0 0 0
22 3.5 Kombinasi 3 Combination Min 0.0463 3.5415 0 0 0
23 0 Kombinasi 1 Combination -0.0307 -4.0718 0 0 0
23 0.5 Kombinasi 1 Combination -0.0307 -2.8939 0 0 0
23 1 Kombinasi 1 Combination -0.0307 -1.716 0 0 0
23 1.5 Kombinasi 1 Combination -0.0307 -0.5382 0 0 0
23 2 Kombinasi 1 Combination -0.0307 0.6397 0 0 0
23 2.5 Kombinasi 1 Combination -0.0307 1.8176 0 0 0
23 3 Kombinasi 1 Combination -0.0307 2.9955 0 0 0
23 3.5 Kombinasi 1 Combination -0.0307 4.1734 0 0 0
23 0 Kombinasi 2 Combination -0.0196 -4.1364 0 0 0
23 0.5 Kombinasi 2 Combination -0.0196 -2.9401 0 0 0
23 1 Kombinasi 2 Combination -0.0196 -1.7438 0 0 0
23 1.5 Kombinasi 2 Combination -0.0196 -0.5474 0 0 0
23 2 Kombinasi 2 Combination -0.0196 0.6489 0 0 0
23 2.5 Kombinasi 2 Combination -0.0196 1.8453 0 0 0
23 3 Kombinasi 2 Combination -0.0196 3.0416 0 0 0
23 3.5 Kombinasi 2 Combination -0.0196 4.2379 0 0 0
23 0 Kombinasi 3 Combination Max -0.0067 -3.5782 0 0 0
23 0.5 Kombinasi 3 Combination Max -0.0067 -2.4519 0 0 0
23 1 Kombinasi 3 Combination Max -0.0067 -1.3256 0 0 0
23 1.5 Kombinasi 3 Combination Max -0.0067 -0.1993 0 0 0
23 2 Kombinasi 3 Combination Max -0.0067 0.9271 0 0 0
23 2.5 Kombinasi 3 Combination Max -0.0067 2.0534 0 0 0
23 3 Kombinasi 3 Combination Max -0.0067 3.1797 0 0 0
23 3.5 Kombinasi 3 Combination Max -0.0067 4.306 0 0 0
23 0 Kombinasi 3 Combination Min -0.0375 -4.2099 0 0 0
23 0.5 Kombinasi 3 Combination Min -0.0375 -3.0836 0 0 0
23 1 Kombinasi 3 Combination Min -0.0375 -1.9573 0 0 0
23 1.5 Kombinasi 3 Combination Min -0.0375 -0.831 0 0 0
23 2 Kombinasi 3 Combination Min -0.0375 0.2954 0 0 0
23 2.5 Kombinasi 3 Combination Min -0.0375 1.4217 0 0 0
23 3 Kombinasi 3 Combination Min -0.0375 2.548 0 0 0
23 3.5 Kombinasi 3 Combination Min -0.0375 3.6743 0 0 0
24 0 Kombinasi 1 Combination -0.4784 -1.1046 0 0 0
24 0.5 Kombinasi 1 Combination -0.4784 -0.7925 0 0 0
24 1 Kombinasi 1 Combination -0.4784 -0.4804 0 0 0
24 1.5 Kombinasi 1 Combination -0.4784 -0.1684 0 0 0
24 2 Kombinasi 1 Combination -0.4784 0.1437 0 0 0
24 2.5 Kombinasi 1 Combination -0.4784 0.4557 0 0 0
24 3 Kombinasi 1 Combination -0.4784 0.7678 0 0 0
24 3.5 Kombinasi 1 Combination -0.4784 1.0799 0 0 0
24 0 Kombinasi 2 Combination -0.4969 -1.2071 0 0 0
24 0.5 Kombinasi 2 Combination -0.4969 -0.8649 0 0 0
24 1 Kombinasi 2 Combination -0.4969 -0.5227 0 0 0
24 1.5 Kombinasi 2 Combination -0.4969 -0.1805 0 0 0
24 2 Kombinasi 2 Combination -0.4969 0.1617 0 0 0
24 2.5 Kombinasi 2 Combination -0.4969 0.5039 0 0 0
24 3 Kombinasi 2 Combination -0.4969 0.8461 0 0 0
24 3.5 Kombinasi 2 Combination -0.4969 1.1883 0 0 0
24 0 Kombinasi 3 Combination Max -0.4206 -0.9754 0 0 0
24 0.5 Kombinasi 3 Combination Max -0.4206 -0.6612 0 0 0
24 1 Kombinasi 3 Combination Max -0.4206 -0.347 0 0 0
24 1.5 Kombinasi 3 Combination Max -0.4206 -0.0329 0 0 0
24 2 Kombinasi 3 Combination Max -0.4206 0.2813 0 0 0
24 2.5 Kombinasi 3 Combination Max -0.4206 0.5955 0 0 0
24 3 Kombinasi 3 Combination Max -0.4206 0.9097 0 0 0
24 3.5 Kombinasi 3 Combination Max -0.4206 1.2239 0 0 0
24 0 Kombinasi 3 Combination Min -0.5081 -1.2435 0 0 0
24 0.5 Kombinasi 3 Combination Min -0.5081 -0.9293 0 0 0
24 1 Kombinasi 3 Combination Min -0.5081 -0.6151 0 0 0
24 1.5 Kombinasi 3 Combination Min -0.5081 -0.301 0 0 0
24 2 Kombinasi 3 Combination Min -0.5081 0.0132 0 0 0
24 2.5 Kombinasi 3 Combination Min -0.5081 0.3274 0 0 0
24 3 Kombinasi 3 Combination Min -0.5081 0.6416 0 0 0
24 3.5 Kombinasi 3 Combination Min -0.5081 0.9558 0 0 0
25 0 Kombinasi 1 Combination -0.5207 -4.8591 0 0 0
25 0.5 Kombinasi 1 Combination -0.5207 -3.6733 0 0 0
25 1 Kombinasi 1 Combination -0.5207 -2.4875 0 0 0
25 1.5 Kombinasi 1 Combination -0.5207 -1.3017 0 0 0
25 2 Kombinasi 1 Combination -0.5207 -0.1159 0 0 0
25 2.5 Kombinasi 1 Combination -0.5207 1.0699 0 0 0
25 3 Kombinasi 1 Combination -0.5207 2.2557 0 0 0
25 3.5 Kombinasi 1 Combination -0.5207 3.4415 0 0 0
25 4 Kombinasi 1 Combination -0.5207 4.6273 0 0 0
25 0 Kombinasi 2 Combination -0.5238 -4.8953 0 0 0
25 0.5 Kombinasi 2 Combination -0.5238 -3.7007 0 0 0
25 1 Kombinasi 2 Combination -0.5238 -2.5061 0 0 0
25 1.5 Kombinasi 2 Combination -0.5238 -1.3116 0 0 0
25 2 Kombinasi 2 Combination -0.5238 -0.117 0 0 0
25 2.5 Kombinasi 2 Combination -0.5238 1.0775 0 0 0
25 3 Kombinasi 2 Combination -0.5238 2.2721 0 0 0
25 3.5 Kombinasi 2 Combination -0.5238 3.4667 0 0 0
25 4 Kombinasi 2 Combination -0.5238 4.6612 0 0 0
25 0 Kombinasi 3 Combination Max -0.4879 -4.1948 0 0 0
25 0.5 Kombinasi 3 Combination Max -0.4879 -3.0671 0 0 0
25 1 Kombinasi 3 Combination Max -0.4879 -1.9393 0 0 0
25 1.5 Kombinasi 3 Combination Max -0.4879 -0.8116 0 0 0
25 2 Kombinasi 3 Combination Max -0.4879 0.3162 0 0 0
25 2.5 Kombinasi 3 Combination Max -0.4879 1.4439 0 0 0
25 3 Kombinasi 3 Combination Max -0.4879 2.5717 0 0 0
25 3.5 Kombinasi 3 Combination Max -0.4879 3.6994 0 0 0
25 4 Kombinasi 3 Combination Max -0.4879 4.8272 0 0 0
25 0 Kombinasi 3 Combination Min -0.5016 -5.048 0 0 0
25 0.5 Kombinasi 3 Combination Min -0.5016 -3.9203 0 0 0
25 1 Kombinasi 3 Combination Min -0.5016 -2.7925 0 0 0
25 1.5 Kombinasi 3 Combination Min -0.5016 -1.6648 0 0 0
25 2 Kombinasi 3 Combination Min -0.5016 -0.537 0 0 0
25 2.5 Kombinasi 3 Combination Min -0.5016 0.5907 0 0 0
25 3 Kombinasi 3 Combination Min -0.5016 1.7185 0 0 0
25 3.5 Kombinasi 3 Combination Min -0.5016 2.8462 0 0 0
25 4 Kombinasi 3 Combination Min -0.5016 3.974 0 0 0
26 0 Kombinasi 1 Combination 0.0771 -4.8304 0 0 0
26 0.5 Kombinasi 1 Combination 0.0771 -3.6446 0 0 0
26 1 Kombinasi 1 Combination 0.0771 -2.4588 0 0 0
26 1.5 Kombinasi 1 Combination 0.0771 -1.273 0 0 0
26 2 Kombinasi 1 Combination 0.0771 -0.0872 0 0 0
26 2.5 Kombinasi 1 Combination 0.0771 1.0986 0 0 0
26 3 Kombinasi 1 Combination 0.0771 2.2844 0 0 0
26 3.5 Kombinasi 1 Combination 0.0771 3.4702 0 0 0
26 4 Kombinasi 1 Combination 0.0771 4.656 0 0 0
26 0 Kombinasi 2 Combination 0.0758 -4.8659 0 0 0
26 0.5 Kombinasi 2 Combination 0.0758 -3.6714 0 0 0
26 1 Kombinasi 2 Combination 0.0758 -2.4768 0 0 0
26 1.5 Kombinasi 2 Combination 0.0758 -1.2822 0 0 0
26 2 Kombinasi 2 Combination 0.0758 -0.0877 0 0 0
26 2.5 Kombinasi 2 Combination 0.0758 1.1069 0 0 0
26 3 Kombinasi 2 Combination 0.0758 2.3014 0 0 0
26 3.5 Kombinasi 2 Combination 0.0758 3.496 0 0 0
26 4 Kombinasi 2 Combination 0.0758 4.6906 0 0 0
26 0 Kombinasi 3 Combination Max 0.0755 -3.9934 0 0 0
26 0.5 Kombinasi 3 Combination Max 0.0755 -2.8656 0 0 0
26 1 Kombinasi 3 Combination Max 0.0755 -1.7379 0 0 0
26 1.5 Kombinasi 3 Combination Max 0.0755 -0.6101 0 0 0
26 2 Kombinasi 3 Combination Max 0.0755 0.5176 0 0 0
26 2.5 Kombinasi 3 Combination Max 0.0755 1.6454 0 0 0
26 3 Kombinasi 3 Combination Max 0.0755 2.7731 0 0 0
26 3.5 Kombinasi 3 Combination Max 0.0755 3.9009 0 0 0
26 4 Kombinasi 3 Combination Max 0.0755 5.0286 0 0 0
26 0 Kombinasi 3 Combination Min 0.0689 -5.1943 0 0 0
26 0.5 Kombinasi 3 Combination Min 0.0689 -4.0665 0 0 0
26 1 Kombinasi 3 Combination Min 0.0689 -2.9388 0 0 0
26 1.5 Kombinasi 3 Combination Min 0.0689 -1.811 0 0 0
26 2 Kombinasi 3 Combination Min 0.0689 -0.6833 0 0 0
26 2.5 Kombinasi 3 Combination Min 0.0689 0.4445 0 0 0
26 3 Kombinasi 3 Combination Min 0.0689 1.5722 0 0 0
26 3.5 Kombinasi 3 Combination Min 0.0689 2.7 0 0 0
26 4 Kombinasi 3 Combination Min 0.0689 3.8277 0 0 0
27 0 Kombinasi 1 Combination -0.0809 -4.8093 0 0 0
27 0.5 Kombinasi 1 Combination -0.0809 -3.6235 0 0 0
27 1 Kombinasi 1 Combination -0.0809 -2.4377 0 0 0
27 1.5 Kombinasi 1 Combination -0.0809 -1.2519 0 0 0
27 2 Kombinasi 1 Combination -0.0809 -0.0661 0 0 0
27 2.5 Kombinasi 1 Combination -0.0809 1.1197 0 0 0
27 3 Kombinasi 1 Combination -0.0809 2.3055 0 0 0
27 3.5 Kombinasi 1 Combination -0.0809 3.4913 0 0 0
27 4 Kombinasi 1 Combination -0.0809 4.6771 0 0 0
27 0 Kombinasi 2 Combination -0.068 -4.8423 0 0 0
27 0.5 Kombinasi 2 Combination -0.068 -3.6477 0 0 0
27 1 Kombinasi 2 Combination -0.068 -2.4531 0 0 0
27 1.5 Kombinasi 2 Combination -0.068 -1.2586 0 0 0
27 2 Kombinasi 2 Combination -0.068 -0.064 0 0 0
27 2.5 Kombinasi 2 Combination -0.068 1.1305 0 0 0
27 3 Kombinasi 2 Combination -0.068 2.3251 0 0 0
27 3.5 Kombinasi 2 Combination -0.068 3.5197 0 0 0
27 4 Kombinasi 2 Combination -0.068 4.7142 0 0 0
27 0 Kombinasi 3 Combination Max -0.0665 -4.1755 0 0 0
27 0.5 Kombinasi 3 Combination Max -0.0665 -3.0477 0 0 0
27 1 Kombinasi 3 Combination Max -0.0665 -1.92 0 0 0
27 1.5 Kombinasi 3 Combination Max -0.0665 -0.7922 0 0 0
27 2 Kombinasi 3 Combination Max -0.0665 0.3355 0 0 0
27 2.5 Kombinasi 3 Combination Max -0.0665 1.4633 0 0 0
27 3 Kombinasi 3 Combination Max -0.0665 2.591 0 0 0
27 3.5 Kombinasi 3 Combination Max -0.0665 3.7188 0 0 0
27 4 Kombinasi 3 Combination Max -0.0665 4.8465 0 0 0
27 0 Kombinasi 3 Combination Min -0.0705 -4.969 0 0 0
27 0.5 Kombinasi 3 Combination Min -0.0705 -3.8413 0 0 0
27 1 Kombinasi 3 Combination Min -0.0705 -2.7135 0 0 0
27 1.5 Kombinasi 3 Combination Min -0.0705 -1.5858 0 0 0
27 2 Kombinasi 3 Combination Min -0.0705 -0.458 0 0 0
27 2.5 Kombinasi 3 Combination Min -0.0705 0.6697 0 0 0
27 3 Kombinasi 3 Combination Min -0.0705 1.7975 0 0 0
27 3.5 Kombinasi 3 Combination Min -0.0705 2.9252 0 0 0
27 4 Kombinasi 3 Combination Min -0.0705 4.053 0 0 0
28 0 Kombinasi 1 Combination -0.5623 -1.2721 0 0 0
28 0.5 Kombinasi 1 Combination -0.5623 -0.9382 0 0 0
28 1 Kombinasi 1 Combination -0.5623 -0.6043 0 0 0
28 1.5 Kombinasi 1 Combination -0.5623 -0.2704 0 0 0
28 2 Kombinasi 1 Combination -0.5623 0.0635 0 0 0
28 2.5 Kombinasi 1 Combination -0.5623 0.3974 0 0 0
28 3 Kombinasi 1 Combination -0.5623 0.7313 0 0 0
28 3.5 Kombinasi 1 Combination -0.5623 1.0652 0 0 0
28 4 Kombinasi 1 Combination -0.5623 1.3991 0 0 0
28 0 Kombinasi 2 Combination -0.5787 -1.3719 0 0 0
28 0.5 Kombinasi 2 Combination -0.5787 -1.0144 0 0 0
28 1 Kombinasi 2 Combination -0.5787 -0.6569 0 0 0
28 1.5 Kombinasi 2 Combination -0.5787 -0.2995 0 0 0
28 2 Kombinasi 2 Combination -0.5787 0.058 0 0 0
28 2.5 Kombinasi 2 Combination -0.5787 0.4155 0 0 0
28 3 Kombinasi 2 Combination -0.5787 0.773 0 0 0
28 3.5 Kombinasi 2 Combination -0.5787 1.1305 0 0 0
28 4 Kombinasi 2 Combination -0.5787 1.4879 0 0 0
28 0 Kombinasi 3 Combination Max -0.5325 -1.1054 0 0 0
28 0.5 Kombinasi 3 Combination Max -0.5325 -0.7746 0 0 0
28 1 Kombinasi 3 Combination Max -0.5325 -0.4439 0 0 0
28 1.5 Kombinasi 3 Combination Max -0.5325 -0.1131 0 0 0
28 2 Kombinasi 3 Combination Max -0.5325 0.2176 0 0 0
28 2.5 Kombinasi 3 Combination Max -0.5325 0.5484 0 0 0
28 3 Kombinasi 3 Combination Max -0.5325 0.8791 0 0 0
28 3.5 Kombinasi 3 Combination Max -0.5325 1.2099 0 0 0
28 4 Kombinasi 3 Combination Max -0.5325 1.5406 0 0 0
28 0 Kombinasi 3 Combination Min -0.5524 -1.4273 0 0 0
28 0.5 Kombinasi 3 Combination Min -0.5524 -1.0965 0 0 0
28 1 Kombinasi 3 Combination Min -0.5524 -0.7658 0 0 0
28 1.5 Kombinasi 3 Combination Min -0.5524 -0.435 0 0 0
28 2 Kombinasi 3 Combination Min -0.5524 -0.1043 0 0 0
28 2.5 Kombinasi 3 Combination Min -0.5524 0.2265 0 0 0
28 3 Kombinasi 3 Combination Min -0.5524 0.5572 0 0 0
28 3.5 Kombinasi 3 Combination Min -0.5524 0.888 0 0 0
28 4 Kombinasi 3 Combination Min -0.5524 1.2187 0 0 0
M3 FrameElem ElemStation
Tonf-m Text m
-0.36556 1-1 0
0.26656 1-1 1
0.89869 1-1 2
-0.37513 1-1 0
0.27373 1-1 1
0.92259 1-1 2
0.37291 1-1 0
0.75489 1-1 1
1.14911 1-1 2
-1.07682 1-1 0
-0.24137 1-1 1
0.58186 1-1 2
-0.08532 2-1 0
0.07869 2-1 1
0.24269 2-1 2
-0.08221 2-1 0
0.0778 2-1 1
0.2378 2-1 2
0.768 2-1 0
0.49646 2-1 1
0.30261 2-1 2
-0.92561 2-1 0
-0.34863 2-1 1
0.15066 2-1 2
-0.1794 3-1 0
0.11126 3-1 1
0.40192 3-1 2
-0.17601 3-1 0
0.10986 3-1 1
0.39574 3-1 2
0.76876 3-1 0
0.47117 3-1 1
0.59158 3-1 2
-1.1041 3-1 0
-0.26232 3-1 1
0.16147 3-1 2
0.66726 4-1 0
-0.41953 4-1 1
-1.50632 4-1 2
0.67252 4-1 0
-0.42221 4-1 1
-1.51695 4-1 2
1.45508 4-1 0
0.03727 4-1 1
-1.33873 4-1 2
-0.18548 4-1 0
-0.83474 4-1 1
-1.52581 4-1 2
-0.74199 5-1 0
0.03056 5-1 2.25
0.80311 5-1 4.5
-0.76193 5-1 0
0.03179 5-1 2.25
0.82551 5-1 4.5
-0.00879 5-1 0
0.16217 5-1 2.25
1.22555 5-1 4.5
-1.42062 5-1 0
-0.10278 5-1 2.25
0.32263 5-1 4.5
-0.21112 6-1 0
0.01422 6-1 2.25
0.23957 6-1 4.5
-0.20709 6-1 0
0.01402 6-1 2.25
0.23513 6-1 4.5
0.79724 6-1 0
0.09857 6-1 2.25
1.05525 6-1 4.5
-1.19183 6-1 0
-0.07191 6-1 2.25
-0.60733 6-1 4.5
-0.2699 7-1 0
0.00585 7-1 2.25
0.2816 7-1 4.5
-0.26421 7-1 0
0.00554 7-1 2.25
0.27528 7-1 4.5
0.93702 7-1 0
0.0656 7-1 2.25
1.33732 7-1 4.5
-1.44079 7-1 0
-0.05491 7-1 2.25
-0.81219 7-1 4.5
1.22735 8-1 0
-0.0463 8-1 2.25
-1.31995 8-1 4.5
1.23744 8-1 0
-0.04714 8-1 2.25
-1.33171 8-1 4.5
2.10502 8-1 0
0.05313 8-1 2.25
-0.50685 8-1 4.5
0.23079 8-1 0
-0.14182 8-1 2.25
-2.00633 8-1 4.5
-0.87014 9-1 0
0.01504 9-1 2.25
0.90023 9-1 4.5
-0.89216 9-1 0
0.01314 9-1 2.25
0.91845 9-1 4.5
-0.60389 9-1 0
0.14939 9-1 2.25
1.3437 9-1 4.5
-1.07069 9-1 0
-0.1233 9-1 2.25
0.38307 9-1 4.5
-0.25963 10-1 0
0.00065 10-1 2.25
0.26093 10-1 4.5
-0.25596 10-1 0
0.00084 10-1 2.25
0.25764 10-1 4.5
0.36913 10-1 0
0.09394 10-1 2.25
1.03042 10-1 4.5
-0.85598 10-1 0
-0.09247 10-1 2.25
-0.54064 10-1 4.5
-0.29993 11-1 0
0.00179 11-1 2.25
0.30351 11-1 4.5
-0.29211 11-1 0
0.00098 11-1 2.25
0.29408 11-1 4.5
0.57791 11-1 0
0.07083 11-1 2.25
1.26724 11-1 4.5
-1.13587 11-1 0
-0.06845 11-1 2.25
-0.70453 11-1 4.5
1.42773 12-1 0
-0.01945 12-1 2.25
-1.46663 12-1 4.5
1.43744 12-1 0
-0.01776 12-1 2.25
-1.47296 12-1 4.5
1.88216 12-1 0
0.08569 12-1 2.25
-0.67583 12-1 4.5
0.83247 12-1 0
-0.12039 12-1 2.25
-2.1082 12-1 4.5
-0.79831 13-1 0
-0.12776 13-1 2
0.54278 13-1 4
-0.82855 13-1 0
-0.11919 13-1 2
0.59018 13-1 4
-0.69201 13-1 0
0.01124 13-1 2
0.73292 13-1 4
-0.85688 13-1 0
-0.24235 13-1 2
0.35374 13-1 4
-0.29209 14-1 0
-0.00586 14-1 2
0.28037 14-1 4
-0.28946 14-1 0
-0.00497 14-1 2
0.27951 14-1 4
-0.09111 14-1 0
0.11321 14-1 2
0.67454 14-1 4
-0.45848 14-1 0
-0.1232 14-1 2
-0.14491 14-1 4
-0.23522 15-1 0
-0.06735 15-1 2
0.10051 15-1 4
-0.22823 15-1 0
-0.06466 15-1 2
0.09891 15-1 4
0.10884 15-1 0
0.04121 15-1 2
0.62205 15-1 4
-0.54534 15-1 0
-0.16533 15-1 2
-0.43379 15-1 4
1.30563 16-1 0
0.18099 16-1 2
-0.94366 16-1 4
1.32792 16-1 0
0.1705 16-1 2
-0.98692 16-1 4
1.37598 16-1 0
0.28043 16-1 2
-0.57757 16-1 4
1.12326 16-1 0
0.04904 16-1 2
-1.26271 16-1 4
-1.64069 17-1 0
-0.19754 17-1 0.5
0.65463 17-1 1
0.91582 17-1 1.5
0.58604 17-1 2
-0.33472 17-1 2.5
-1.84645 17-1 3
-1.68452 17-1 0
-0.20298 17-1 0.5
0.672 17-1 1
0.94044 17-1 1.5
0.60233 17-1 2
-0.34234 17-1 2.5
-1.89355 17-1 3
-1.15259 17-1 0
0.09864 17-1 0.5
0.78082 17-1 1
0.89396 17-1 1.5
0.69161 17-1 2
-0.05617 17-1 2.5
-1.373 17-1 3
-2.00778 17-1 0
-0.47936 17-1 0.5
0.48001 17-1 1
0.87033 17-1 1.5
0.43804 17-1 2
-0.58693 17-1 2.5
-2.18095 17-1 3
-1.67326 18-1 0
-0.21734 18-1 0.5
0.6476 18-1 1
0.92156 18-1 1.5
0.60455 18-1 2
-0.30343 18-1 2.5
-1.80239 18-1 3
-1.71768 18-1 0
-0.223 18-1 0.5
0.66512 18-1 1
0.94669 18-1 1.5
0.62171 18-1 2
-0.30982 18-1 2.5
-1.8479 18-1 3
-0.95615 18-1 0
0.23703 18-1 0.5
0.86117 18-1 1
0.91625 18-1 1.5
0.76349 18-1 2
0.0984 18-1 2.5
-1.13575 18-1 3
-2.26661 18-1 0
-0.65551 18-1 0.5
0.38654 18-1 1
0.85954 18-1 1.5
0.40228 18-1 2
-0.68073 18-1 2.5
-2.3328 18-1 3
-1.69854 19-1 0
-0.23251 19-1 0.5
0.64254 19-1 1
0.92662 19-1 1.5
0.61972 19-1 2
-0.27815 19-1 2.5
-1.767 19-1 3
-1.747 19-1 0
-0.24111 19-1 0.5
0.65823 19-1 1
0.95101 19-1 1.5
0.63725 19-1 2
-0.28306 19-1 2.5
-1.80993 19-1 3
-1.22419 19-1 0
0.05485 19-1 0.5
0.76485 19-1 1
0.90579 19-1 1.5
0.71728 19-1 2
-0.01316 19-1 2.5
-1.31264 19-1 3
-2.05147 19-1 0
-0.50571 19-1 0.5
0.471 19-1 1
0.87866 19-1 1.5
0.47768 19-1 2
-0.51948 19-1 2.5
-2.08569 19-1 3
-0.54278 20-1 0
-0.13647 20-1 0.5
0.12005 20-1 1
0.22677 20-1 1.5
0.18368 20-1 2
-0.0092 20-1 2.5
-0.35188 20-1 3
-0.59018 20-1 0
-0.13902 20-1 0.5
0.14374 20-1 1
0.2581 20-1 1.5
0.20406 20-1 2
-0.01839 20-1 2.5
-0.40923 20-1 3
-0.35374 20-1 0
-0.00066 20-1 0.5
0.19902 20-1 1
0.24531 20-1 1.5
0.23497 20-1 2
0.09344 20-1 2.5
-0.20149 20-1 3
-0.73292 20-1 0
-0.26085 20-1 0.5
0.05782 20-1 1
0.22309 20-1 1.5
0.13818 20-1 2
-0.12234 20-1 2.5
-0.53626 20-1 3
-2.30027 21-1 0
-0.56563 21-1 0.5
0.58007 21-1 1
1.13683 21-1 1.5
1.10463 21-1 2
0.4835 21-1 2.5
-0.72659 21-1 3
-2.52561 21-1 3.5
-2.33845 21-1 0
-0.57595 21-1 0.5
0.58838 21-1 1
1.15454 21-1 1.5
1.12253 21-1 2
0.49235 21-1 2.5
-0.736 21-1 3
-2.56252 21-1 3.5
-1.61493 21-1 0
-0.11927 21-1 0.5
0.81323 21-1 1
1.18258 21-1 1.5
1.12453 21-1 2
0.69448 21-1 2.5
-0.29873 21-1 3
-1.8551 21-1 3.5
-2.78687 21-1 0
-0.96428 21-1 0.5
0.29515 21-1 1
0.99142 21-1 1.5
0.98876 21-1 2
0.23178 21-1 2.5
-1.08836 21-1 3
-2.97166 21-1 3.5
-2.30159 22-1 0
-0.56523 22-1 0.5
0.58218 22-1 1
1.14064 22-1 1.5
1.11016 22-1 2
0.49074 22-1 2.5
-0.71763 22-1 3
-2.51495 22-1 3.5
-2.33899 22-1 0
-0.57498 22-1 0.5
0.59086 22-1 1
1.15852 22-1 1.5
1.12802 22-1 2
0.49935 22-1 2.5
-0.7275 22-1 3
-2.55251 22-1 3.5
-1.37181 22-1 0
0.05963 22-1 0.5
0.92791 22-1 1
1.23303 22-1 1.5
1.14871 22-1 2
0.78587 22-1 2.5
-0.14013 22-1 3
-1.6293 22-1 3.5
-3.03151 22-1 0
-1.14171 22-1 0.5
0.18492 22-1 1
0.9484 22-1 1.5
0.97499 22-1 2
0.15379 22-1 2.5
-1.23057 22-1 3
-3.17809 22-1 3.5
-2.32002 23-1 0
-0.57858 23-1 0.5
0.57392 23-1 1
1.13747 23-1 1.5
1.11207 23-1 2
0.49773 23-1 2.5
-0.70556 23-1 3
-2.49779 23-1 3.5
-2.35702 23-1 0
-0.58788 23-1 0.5
0.58308 23-1 1
1.15588 23-1 1.5
1.1305 23-1 2
0.50696 23-1 2.5
-0.71476 23-1 3
-2.53464 23-1 3.5
-1.6511 23-1 0
-0.14357 23-1 0.5
0.80081 23-1 1
1.18202 23-1 1.5
1.12796 23-1 2
0.6987 23-1 2.5
-0.29371 23-1 3
-1.84929 23-1 3.5
-2.78661 23-1 0
-0.96323 23-1 0.5
0.29699 23-1 1
0.99405 23-1 1.5
1.00007 23-1 2
0.25496 23-1 2.5
-1.0533 23-1 3
-2.92473 23-1 3.5
-0.63225 24-1 0
-0.15799 24-1 0.5
0.16024 24-1 1
0.32244 24-1 1.5
0.32861 24-1 2
0.17876 24-1 2.5
-0.12713 24-1 3
-0.58905 24-1 3.5
-0.68874 24-1 0
-0.17075 24-1 0.5
0.17613 24-1 1
0.35191 24-1 1.5
0.3566 24-1 2
0.19018 24-1 2.5
-0.14733 24-1 3
-0.65595 24-1 3.5
-0.39132 24-1 0
0.01784 24-1 0.5
0.2699 24-1 1
0.36488 24-1 1.5
0.35424 24-1 2
0.26908 24-1 2.5
0.02684 24-1 3
-0.3725 24-1 3.5
-0.87605 24-1 0
-0.33284 24-1 0.5
0.05327 24-1 1
0.28229 24-1 1.5
0.30276 24-1 2
0.08356 24-1 2.5
-0.29273 24-1 3
-0.82611 24-1 3.5
-3.19742 25-1 0
-1.0643 25-1 0.5
0.47592 25-1 1
1.42324 25-1 1.5
1.77766 25-1 2
1.53918 25-1 2.5
0.7078 25-1 3
-0.71648 25-1 3.5
-2.73366 25-1 4
-3.22247 25-1 0
-1.07348 25-1 0.5
0.47823 25-1 1
1.43266 25-1 1.5
1.78981 25-1 2
1.54968 25-1 2.5
0.71227 25-1 3
-0.72242 25-1 3.5
-2.75439 25-1 4
-2.21424 25-1 0
-0.39878 25-1 0.5
0.85281 25-1 1
1.54053 25-1 1.5
1.71568 25-1 2
1.70224 25-1 2.5
1.12493 25-1 3
-0.01626 25-1 3.5
-1.72132 25-1 4
-3.86933 25-1 0
-1.62727 25-1 0.5
0.05092 25-1 1
1.16523 25-1 1.5
1.66436 25-1 2
1.22433 25-1 2.5
0.22042 25-1 3
-1.34736 25-1 3.5
-3.47902 25-1 4
-3.09648 26-1 0
-0.97773 26-1 0.5
0.54812 26-1 1
1.48107 26-1 1.5
1.82112 26-1 2
1.56827 26-1 2.5
0.72252 26-1 3
-0.71614 26-1 3.5
-2.74769 26-1 4
-3.11991 26-1 0
-0.98558 26-1 0.5
0.55146 26-1 1
1.49122 26-1 1.5
1.83371 26-1 2
1.57891 26-1 2.5
0.72684 26-1 3
-0.72252 26-1 3.5
-2.76916 26-1 4
-1.80095 26-1 0
-0.08619 26-1 0.5
1.06469 26-1 1
1.6517 26-1 1.5
1.78803 26-1 2
1.84772 26-1 2.5
1.34355 26-1 3
0.2755 26-1 3.5
-1.35643 26-1 4
-4.08953 26-1 0
-1.77433 26-1 0.5
-0.023 26-1 1
1.16445 26-1 1.5
1.67483 26-1 2
1.13409 26-1 2.5
0.02947 26-1 3
-1.63902 26-1 3.5
-3.87139 26-1 4
-3.03651 27-1 0
-0.92833 27-1 0.5
0.58695 27-1 1
1.50933 27-1 1.5
1.83881 27-1 2
1.5754 27-1 2.5
0.71908 27-1 3
-0.73014 27-1 3.5
-2.77226 27-1 4
-3.05695 27-1 0
-0.93446 27-1 0.5
0.59075 27-1 1
1.51868 27-1 1.5
1.84933 27-1 2
1.5827 27-1 2.5
0.71878 27-1 3
-0.74241 27-1 3.5
-2.80088 27-1 4
-2.12267 27-1 0
-0.31687 27-1 0.5
0.92507 27-1 1
1.60313 27-1 1.5
1.77646 27-1 2
1.72351 27-1 2.5
1.1067 27-1 3
-0.07399 27-1 3.5
-1.81855 27-1 4
-3.65056 27-1 0
-1.44799 27-1 0.5
0.19069 27-1 1
1.26551 27-1 1.5
1.71729 27-1 2
1.26761 27-1 2.5
0.25404 27-1 3
-1.3234 27-1 3.5
-3.46472 27-1 4
-0.68956 28-1 0
-0.137 28-1 0.5
0.24862 28-1 1
0.46728 28-1 1.5
0.51899 28-1 2
0.40375 28-1 2.5
0.12157 28-1 3
-0.32757 28-1 3.5
-0.94366 28-1 4
-0.75486 28-1 0
-0.15828 28-1 0.5
0.25956 28-1 1
0.49867 28-1 1.5
0.55903 28-1 2
0.44065 28-1 2.5
0.14353 28-1 3
-0.33232 28-1 3.5
-0.98692 28-1 4
-0.39229 28-1 0
0.07772 28-1 0.5
0.38235 28-1 1
0.52162 28-1 1.5
0.53693 28-1 2
0.50636 28-1 2.5
0.31043 28-1 3
-0.05088 28-1 3.5
-0.57757 28-1 4
-0.99458 28-1 0
-0.36364 28-1 0.5
0.10192 28-1 1
0.40211 28-1 1.5
0.49549 28-1 2
0.30401 28-1 2.5
-0.05286 28-1 3
-0.5751 28-1 3.5
-1.26271 28-1 4
TABLE: Element Forces - Frames
Frame Station OutputCase CaseType StepType P V2 V3 T
Text m Text Text Text Tonf Tonf Tonf Tonf-m
1 0 Kombinasi 1 Combination -48.1899 -3.3894 0 0
1 1 Kombinasi 1 Combination -48.1899 -3.3894 0 0
1 2 Kombinasi 1 Combination -48.1899 -3.3894 0 0
1 0 Kombinasi 2 Combination -47.7083 -3.4611 0 0
1 1 Kombinasi 2 Combination -47.7083 -3.4611 0 0
1 2 Kombinasi 2 Combination -47.7083 -3.4611 0 0
1 0 Kombinasi 3 Combination Max -43.1158 -2.5671 0 0
1 1 Kombinasi 3 Combination Max -43.1158 -2.5671 0 0
1 2 Kombinasi 3 Combination Max -43.1158 -2.5671 0 0
1 0 Kombinasi 3 Combination Min -47.4989 -3.9383 0 0
1 1 Kombinasi 3 Combination Min -47.4989 -3.9383 0 0
1 2 Kombinasi 3 Combination Min -47.4989 -3.9383 0 0
2 0 Kombinasi 1 Combination -48.1899 3.3894 0 0
2 1 Kombinasi 1 Combination -48.1899 3.3894 0 0
2 2 Kombinasi 1 Combination -48.1899 3.3894 0 0
2 0 Kombinasi 2 Combination -47.7083 3.4611 0 0
2 1 Kombinasi 2 Combination -47.7083 3.4611 0 0
2 2 Kombinasi 2 Combination -47.7083 3.4611 0 0
2 0 Kombinasi 3 Combination Max -43.1158 3.9383 0 0
2 1 Kombinasi 3 Combination Max -43.1158 3.9383 0 0
2 2 Kombinasi 3 Combination Max -43.1158 3.9383 0 0
2 0 Kombinasi 3 Combination Min -47.4989 2.5671 0 0
2 1 Kombinasi 3 Combination Min -47.4989 2.5671 0 0
2 2 Kombinasi 3 Combination Min -47.4989 2.5671 0 0
3 0 Kombinasi 1 Combination -33.4761 -1.5006 0 0
3 2.25 Kombinasi 1 Combination -33.4761 -1.5006 0 0
3 4.5 Kombinasi 1 Combination -33.4761 -1.5006 0 0
3 0 Kombinasi 2 Combination -33.2134 -1.5324 0 0
3 2.25 Kombinasi 2 Combination -33.2134 -1.5324 0 0
3 4.5 Kombinasi 2 Combination -33.2134 -1.5324 0 0
3 0 Kombinasi 3 Combination Max -29.9919 -0.7905 0 0
3 2.25 Kombinasi 3 Combination Max -29.9919 -0.7905 0 0
3 4.5 Kombinasi 3 Combination Max -29.9919 -0.7905 0 0
3 0 Kombinasi 3 Combination Min -33.0452 -2.0897 0 0
3 2.25 Kombinasi 3 Combination Min -33.0452 -2.0897 0 0
3 4.5 Kombinasi 3 Combination Min -33.0452 -2.0897 0 0
4 0 Kombinasi 1 Combination -33.4761 1.5006 0 0
4 2.25 Kombinasi 1 Combination -33.4761 1.5006 0 0
4 4.5 Kombinasi 1 Combination -33.4761 1.5006 0 0
4 0 Kombinasi 2 Combination -33.2134 1.5324 0 0
4 2.25 Kombinasi 2 Combination -33.2134 1.5324 0 0
4 4.5 Kombinasi 2 Combination -33.2134 1.5324 0 0
4 0 Kombinasi 3 Combination Max -29.9919 2.0897 0 0
4 2.25 Kombinasi 3 Combination Max -29.9919 2.0897 0 0
4 4.5 Kombinasi 3 Combination Max -29.9919 2.0897 0 0
4 0 Kombinasi 3 Combination Min -33.0452 0.7905 0 0
4 2.25 Kombinasi 3 Combination Min -33.0452 0.7905 0 0
4 4.5 Kombinasi 3 Combination Min -33.0452 0.7905 0 0
5 0 Kombinasi 1 Combination -18.7623 -1.6076 0 0
5 2.25 Kombinasi 1 Combination -18.7623 -1.6076 0 0
5 4.5 Kombinasi 1 Combination -18.7623 -1.6076 0 0
5 0 Kombinasi 2 Combination -18.7185 -1.6407 0 0
5 2.25 Kombinasi 2 Combination -18.7185 -1.6407 0 0
5 4.5 Kombinasi 2 Combination -18.7185 -1.6407 0 0
5 0 Kombinasi 3 Combination Max -17.0371 -1.0494 0 0
5 2.25 Kombinasi 3 Combination Max -17.0371 -1.0494 0 0
5 4.5 Kombinasi 3 Combination Max -17.0371 -1.0494 0 0
5 0 Kombinasi 3 Combination Min -18.4224 -2.035 0 0
5 2.25 Kombinasi 3 Combination Min -18.4224 -2.035 0 0
5 4.5 Kombinasi 3 Combination Min -18.4224 -2.035 0 0
6 0 Kombinasi 1 Combination -18.7623 1.6076 0 0
6 2.25 Kombinasi 1 Combination -18.7623 1.6076 0 0
6 4.5 Kombinasi 1 Combination -18.7623 1.6076 0 0
6 0 Kombinasi 2 Combination -18.7185 1.6407 0 0
6 2.25 Kombinasi 2 Combination -18.7185 1.6407 0 0
6 4.5 Kombinasi 2 Combination -18.7185 1.6407 0 0
6 0 Kombinasi 3 Combination Max -17.0371 2.035 0 0
6 2.25 Kombinasi 3 Combination Max -17.0371 2.035 0 0
6 4.5 Kombinasi 3 Combination Max -17.0371 2.035 0 0
6 0 Kombinasi 3 Combination Min -18.4224 1.0494 0 0
6 2.25 Kombinasi 3 Combination Min -18.4224 1.0494 0 0
6 4.5 Kombinasi 3 Combination Min -18.4224 1.0494 0 0
7 0 Kombinasi 1 Combination -4.3287 -1.3941 0 0
7 2 Kombinasi 1 Combination -4.3287 -1.3941 0 0
7 4 Kombinasi 1 Combination -4.3287 -1.3941 0 0
7 0 Kombinasi 2 Combination -4.4636 -1.4341 0 0
7 2 Kombinasi 2 Combination -4.4636 -1.4341 0 0
7 4 Kombinasi 2 Combination -4.4636 -1.4341 0 0
7 0 Kombinasi 3 Combination Max -4.0117 -1.1083 0 0
7 2 Kombinasi 3 Combination Max -4.0117 -1.1083 0 0
7 4 Kombinasi 3 Combination Max -4.0117 -1.1083 0 0
7 0 Kombinasi 3 Combination Min -4.3505 -1.5806 0 0
7 2 Kombinasi 3 Combination Min -4.3505 -1.5806 0 0
7 4 Kombinasi 3 Combination Min -4.3505 -1.5806 0 0
8 0 Kombinasi 1 Combination -4.3287 1.3941 0 0
8 2 Kombinasi 1 Combination -4.3287 1.3941 0 0
8 4 Kombinasi 1 Combination -4.3287 1.3941 0 0
8 0 Kombinasi 2 Combination -4.4636 1.4341 0 0
8 2 Kombinasi 2 Combination -4.4636 1.4341 0 0
8 4 Kombinasi 2 Combination -4.4636 1.4341 0 0
8 0 Kombinasi 3 Combination Max -4.0117 1.5806 0 0
8 2 Kombinasi 3 Combination Max -4.0117 1.5806 0 0
8 4 Kombinasi 3 Combination Max -4.0117 1.5806 0 0
8 0 Kombinasi 3 Combination Min -4.3505 1.1083 0 0
8 2 Kombinasi 3 Combination Min -4.3505 1.1083 0 0
8 4 Kombinasi 3 Combination Min -4.3505 1.1083 0 0
9 0 Kombinasi 1 Combination -1.8889 -12.1918 0 0
9 0.5 Kombinasi 1 Combination -1.8889 -10.9218 0 0
9 1 Kombinasi 1 Combination -1.8889 -9.6518 0 0
9 1.5 Kombinasi 1 Combination -1.8889 -8.3818 0 0
9 2 Kombinasi 1 Combination -1.8889 -7.1118 0 0
9 2.5 Kombinasi 1 Combination -1.8889 -5.8418 0 0
9 3 Kombinasi 1 Combination -1.8889 -4.5718 0 0
9 0 Kombinasi 2 Combination -1.9287 -12.3333 0 0
9 0.5 Kombinasi 2 Combination -1.9287 -11.0947 0 0
9 1 Kombinasi 2 Combination -1.9287 -9.8561 0 0
9 1.5 Kombinasi 2 Combination -1.9287 -8.6175 0 0
9 2 Kombinasi 2 Combination -1.9287 -7.3789 0 0
9 2.5 Kombinasi 2 Combination -1.9287 -6.1404 0 0
9 3 Kombinasi 2 Combination -1.9287 -4.9018 0 0
9 0 Kombinasi 3 Combination Max -1.7545 -10.9555 0 0
9 0.5 Kombinasi 3 Combination Max -1.7545 -9.7732 0 0
9 1 Kombinasi 3 Combination Max -1.7545 -8.5908 0 0
9 1.5 Kombinasi 3 Combination Max -1.7545 -7.4085 0 0
9 2 Kombinasi 3 Combination Max -1.7545 -6.2262 0 0
9 2.5 Kombinasi 3 Combination Max -1.7545 -5.0439 0 0
9 3 Kombinasi 3 Combination Max -1.7545 -3.8615 0 0
9 0 Kombinasi 3 Combination Min -1.8707 -12.2987 0 0
9 0.5 Kombinasi 3 Combination Min -1.8707 -11.1163 0 0
9 1 Kombinasi 3 Combination Min -1.8707 -9.934 0 0
9 1.5 Kombinasi 3 Combination Min -1.8707 -8.7517 0 0
9 2 Kombinasi 3 Combination Min -1.8707 -7.5694 0 0
9 2.5 Kombinasi 3 Combination Min -1.8707 -6.387 0 0
9 3 Kombinasi 3 Combination Min -1.8707 -5.2047 0 0
10 0 Kombinasi 1 Combination -1.8889 4.5718 0 0
10 0.5 Kombinasi 1 Combination -1.8889 5.8418 0 0
10 1 Kombinasi 1 Combination -1.8889 7.1118 0 0
10 1.5 Kombinasi 1 Combination -1.8889 8.3818 0 0
10 2 Kombinasi 1 Combination -1.8889 9.6518 0 0
10 2.5 Kombinasi 1 Combination -1.8889 10.9218 0 0
10 3 Kombinasi 1 Combination -1.8889 12.1918 0 0
10 0 Kombinasi 2 Combination -1.9287 4.9018 0 0
10 0.5 Kombinasi 2 Combination -1.9287 6.1404 0 0
10 1 Kombinasi 2 Combination -1.9287 7.3789 0 0
10 1.5 Kombinasi 2 Combination -1.9287 8.6175 0 0
10 2 Kombinasi 2 Combination -1.9287 9.8561 0 0
10 2.5 Kombinasi 2 Combination -1.9287 11.0947 0 0
10 3 Kombinasi 2 Combination -1.9287 12.3333 0 0
10 0 Kombinasi 3 Combination Max -1.7545 5.2047 0 0
10 0.5 Kombinasi 3 Combination Max -1.7545 6.387 0 0
10 1 Kombinasi 3 Combination Max -1.7545 7.5694 0 0
10 1.5 Kombinasi 3 Combination Max -1.7545 8.7517 0 0
10 2 Kombinasi 3 Combination Max -1.7545 9.934 0 0
10 2.5 Kombinasi 3 Combination Max -1.7545 11.1163 0 0
10 3 Kombinasi 3 Combination Max -1.7545 12.2987 0 0
10 0 Kombinasi 3 Combination Min -1.8707 3.8615 0 0
10 0.5 Kombinasi 3 Combination Min -1.8707 5.0439 0 0
10 1 Kombinasi 3 Combination Min -1.8707 6.2262 0 0
10 1.5 Kombinasi 3 Combination Min -1.8707 7.4085 0 0
10 2 Kombinasi 3 Combination Min -1.8707 8.5908 0 0
10 2.5 Kombinasi 3 Combination Min -1.8707 9.7732 0 0
10 3 Kombinasi 3 Combination Min -1.8707 10.9555 0 0
11 0 Kombinasi 1 Combination 0.107 -12.1918 0 0
11 0.5 Kombinasi 1 Combination 0.107 -10.9218 0 0
11 1 Kombinasi 1 Combination 0.107 -9.6518 0 0
11 1.5 Kombinasi 1 Combination 0.107 -8.3818 0 0
11 2 Kombinasi 1 Combination 0.107 -7.1118 0 0
11 2.5 Kombinasi 1 Combination 0.107 -5.8418 0 0
11 3 Kombinasi 1 Combination 0.107 -4.5718 0 0
11 0 Kombinasi 2 Combination 0.1083 -12.3333 0 0
11 0.5 Kombinasi 2 Combination 0.1083 -11.0947 0 0
11 1 Kombinasi 2 Combination 0.1083 -9.8561 0 0
11 1.5 Kombinasi 2 Combination 0.1083 -8.6175 0 0
11 2 Kombinasi 2 Combination 0.1083 -7.3789 0 0
11 2.5 Kombinasi 2 Combination 0.1083 -6.1404 0 0
11 3 Kombinasi 2 Combination 0.1083 -4.9018 0 0
11 0 Kombinasi 3 Combination Max 0.1526 -10.7886 0 0
11 0.5 Kombinasi 3 Combination Max 0.1526 -9.6063 0 0
11 1 Kombinasi 3 Combination Max 0.1526 -8.424 0 0
11 1.5 Kombinasi 3 Combination Max 0.1526 -7.2416 0 0
11 2 Kombinasi 3 Combination Max 0.1526 -6.0593 0 0
11 2.5 Kombinasi 3 Combination Max 0.1526 -4.877 0 0
11 3 Kombinasi 3 Combination Max 0.1526 -3.6947 0 0
11 0 Kombinasi 3 Combination Min 0.0515 -12.4655 0 0
11 0.5 Kombinasi 3 Combination Min 0.0515 -11.2832 0 0
11 1 Kombinasi 3 Combination Min 0.0515 -10.1009 0 0
11 1.5 Kombinasi 3 Combination Min 0.0515 -8.9186 0 0
11 2 Kombinasi 3 Combination Min 0.0515 -7.7362 0 0
11 2.5 Kombinasi 3 Combination Min 0.0515 -6.5539 0 0
11 3 Kombinasi 3 Combination Min 0.0515 -5.3716 0 0
12 0 Kombinasi 1 Combination 0.107 4.5718 0 0
12 0.5 Kombinasi 1 Combination 0.107 5.8418 0 0
12 1 Kombinasi 1 Combination 0.107 7.1118 0 0
12 1.5 Kombinasi 1 Combination 0.107 8.3818 0 0
12 2 Kombinasi 1 Combination 0.107 9.6518 0 0
12 2.5 Kombinasi 1 Combination 0.107 10.9218 0 0
12 3 Kombinasi 1 Combination 0.107 12.1918 0 0
12 0 Kombinasi 2 Combination 0.1083 4.9018 0 0
12 0.5 Kombinasi 2 Combination 0.1083 6.1404 0 0
12 1 Kombinasi 2 Combination 0.1083 7.3789 0 0
12 1.5 Kombinasi 2 Combination 0.1083 8.6175 0 0
12 2 Kombinasi 2 Combination 0.1083 9.8561 0 0
12 2.5 Kombinasi 2 Combination 0.1083 11.0947 0 0
12 3 Kombinasi 2 Combination 0.1083 12.3333 0 0
12 0 Kombinasi 3 Combination Max 0.1526 5.3716 0 0
12 0.5 Kombinasi 3 Combination Max 0.1526 6.5539 0 0
12 1 Kombinasi 3 Combination Max 0.1526 7.7362 0 0
12 1.5 Kombinasi 3 Combination Max 0.1526 8.9186 0 0
12 2 Kombinasi 3 Combination Max 0.1526 10.1009 0 0
12 2.5 Kombinasi 3 Combination Max 0.1526 11.2832 0 0
12 3 Kombinasi 3 Combination Max 0.1526 12.4655 0 0
12 0 Kombinasi 3 Combination Min 0.0515 3.6947 0 0
12 0.5 Kombinasi 3 Combination Min 0.0515 4.877 0 0
12 1 Kombinasi 3 Combination Min 0.0515 6.0593 0 0
12 1.5 Kombinasi 3 Combination Min 0.0515 7.2416 0 0
12 2 Kombinasi 3 Combination Min 0.0515 8.424 0 0
12 2.5 Kombinasi 3 Combination Min 0.0515 9.6063 0 0
12 3 Kombinasi 3 Combination Min 0.0515 10.7886 0 0
13 0 Kombinasi 1 Combination -0.2134 -12.1918 0 0
13 0.5 Kombinasi 1 Combination -0.2134 -10.9218 0 0
13 1 Kombinasi 1 Combination -0.2134 -9.6518 0 0
13 1.5 Kombinasi 1 Combination -0.2134 -8.3818 0 0
13 2 Kombinasi 1 Combination -0.2134 -7.1118 0 0
13 2.5 Kombinasi 1 Combination -0.2134 -5.8418 0 0
13 3 Kombinasi 1 Combination -0.2134 -4.5718 0 0
13 0 Kombinasi 2 Combination -0.2067 -12.3333 0 0
13 0.5 Kombinasi 2 Combination -0.2067 -11.0947 0 0
13 1 Kombinasi 2 Combination -0.2067 -9.8561 0 0
13 1.5 Kombinasi 2 Combination -0.2067 -8.6175 0 0
13 2 Kombinasi 2 Combination -0.2067 -7.3789 0 0
13 2.5 Kombinasi 2 Combination -0.2067 -6.1404 0 0
13 3 Kombinasi 2 Combination -0.2067 -4.9018 0 0
13 0 Kombinasi 3 Combination Max -0.1267 -11.1046 0 0
13 0.5 Kombinasi 3 Combination Max -0.1267 -9.9222 0 0
13 1 Kombinasi 3 Combination Max -0.1267 -8.7399 0 0
13 1.5 Kombinasi 3 Combination Max -0.1267 -7.5576 0 0
13 2 Kombinasi 3 Combination Max -0.1267 -6.3752 0 0
13 2.5 Kombinasi 3 Combination Max -0.1267 -5.1929 0 0
13 3 Kombinasi 3 Combination Max -0.1267 -4.0106 0 0
13 0 Kombinasi 3 Combination Min -0.2688 -12.1496 0 0
13 0.5 Kombinasi 3 Combination Min -0.2688 -10.9673 0 0
13 1 Kombinasi 3 Combination Min -0.2688 -9.785 0 0
13 1.5 Kombinasi 3 Combination Min -0.2688 -8.6026 0 0
13 2 Kombinasi 3 Combination Min -0.2688 -7.4203 0 0
13 2.5 Kombinasi 3 Combination Min -0.2688 -6.238 0 0
13 3 Kombinasi 3 Combination Min -0.2688 -5.0556 0 0
14 0 Kombinasi 1 Combination -0.2134 4.5718 0 0
14 0.5 Kombinasi 1 Combination -0.2134 5.8418 0 0
14 1 Kombinasi 1 Combination -0.2134 7.1118 0 0
14 1.5 Kombinasi 1 Combination -0.2134 8.3818 0 0
14 2 Kombinasi 1 Combination -0.2134 9.6518 0 0
14 2.5 Kombinasi 1 Combination -0.2134 10.9218 0 0
14 3 Kombinasi 1 Combination -0.2134 12.1918 0 0
14 0 Kombinasi 2 Combination -0.2067 4.9018 0 0
14 0.5 Kombinasi 2 Combination -0.2067 6.1404 0 0
14 1 Kombinasi 2 Combination -0.2067 7.3789 0 0
14 1.5 Kombinasi 2 Combination -0.2067 8.6175 0 0
14 2 Kombinasi 2 Combination -0.2067 9.8561 0 0
14 2.5 Kombinasi 2 Combination -0.2067 11.0947 0 0
14 3 Kombinasi 2 Combination -0.2067 12.3333 0 0
14 0 Kombinasi 3 Combination Max -0.1267 5.0556 0 0
14 0.5 Kombinasi 3 Combination Max -0.1267 6.238 0 0
14 1 Kombinasi 3 Combination Max -0.1267 7.4203 0 0
14 1.5 Kombinasi 3 Combination Max -0.1267 8.6026 0 0
14 2 Kombinasi 3 Combination Max -0.1267 9.785 0 0
14 2.5 Kombinasi 3 Combination Max -0.1267 10.9673 0 0
14 3 Kombinasi 3 Combination Max -0.1267 12.1496 0 0
14 0 Kombinasi 3 Combination Min -0.2688 4.0106 0 0
14 0.5 Kombinasi 3 Combination Min -0.2688 5.1929 0 0
14 1 Kombinasi 3 Combination Min -0.2688 6.3752 0 0
14 1.5 Kombinasi 3 Combination Min -0.2688 7.5576 0 0
14 2 Kombinasi 3 Combination Min -0.2688 8.7399 0 0
14 2.5 Kombinasi 3 Combination Min -0.2688 9.9222 0 0
14 3 Kombinasi 3 Combination Min -0.2688 11.1046 0 0
15 0 Kombinasi 1 Combination -1.3941 -4.3287 0 0
15 0.5 Kombinasi 1 Combination -1.3941 -3.8583 0 0
15 1 Kombinasi 1 Combination -1.3941 -3.3879 0 0
15 1.5 Kombinasi 1 Combination -1.3941 -2.9175 0 0
15 2 Kombinasi 1 Combination -1.3941 -2.4471 0 0
15 2.5 Kombinasi 1 Combination -1.3941 -1.9767 0 0
15 3 Kombinasi 1 Combination -1.3941 -1.5063 0 0
15 0 Kombinasi 2 Combination -1.4341 -4.4636 0 0
15 0.5 Kombinasi 2 Combination -1.4341 -4.0004 0 0
15 1 Kombinasi 2 Combination -1.4341 -3.5372 0 0
15 1.5 Kombinasi 2 Combination -1.4341 -3.074 0 0
15 2 Kombinasi 2 Combination -1.4341 -2.6108 0 0
15 2.5 Kombinasi 2 Combination -1.4341 -2.1476 0 0
15 3 Kombinasi 2 Combination -1.4341 -1.6844 0 0
15 0 Kombinasi 3 Combination Max -1.2601 -4.0128 0 0
15 0.5 Kombinasi 3 Combination Max -1.2601 -3.5721 0 0
15 1 Kombinasi 3 Combination Max -1.2601 -3.1314 0 0
15 1.5 Kombinasi 3 Combination Max -1.2601 -2.6907 0 0
15 2 Kombinasi 3 Combination Max -1.2601 -2.25 0 0
15 2.5 Kombinasi 3 Combination Max -1.2601 -1.8093 0 0
15 3 Kombinasi 3 Combination Max -1.2601 -1.3686 0 0
15 0 Kombinasi 3 Combination Min -1.4288 -4.3494 0 0
15 0.5 Kombinasi 3 Combination Min -1.4288 -3.9087 0 0
15 1 Kombinasi 3 Combination Min -1.4288 -3.468 0 0
15 1.5 Kombinasi 3 Combination Min -1.4288 -3.0273 0 0
15 2 Kombinasi 3 Combination Min -1.4288 -2.5866 0 0
15 2.5 Kombinasi 3 Combination Min -1.4288 -2.1459 0 0
15 3 Kombinasi 3 Combination Min -1.4288 -1.7052 0 0
16 0 Kombinasi 1 Combination -1.3941 1.5063 0 0
16 0.5 Kombinasi 1 Combination -1.3941 1.9767 0 0
16 1 Kombinasi 1 Combination -1.3941 2.4471 0 0
16 1.5 Kombinasi 1 Combination -1.3941 2.9175 0 0
16 2 Kombinasi 1 Combination -1.3941 3.3879 0 0
16 2.5 Kombinasi 1 Combination -1.3941 3.8583 0 0
16 3 Kombinasi 1 Combination -1.3941 4.3287 0 0
16 0 Kombinasi 2 Combination -1.4341 1.6844 0 0
16 0.5 Kombinasi 2 Combination -1.4341 2.1476 0 0
16 1 Kombinasi 2 Combination -1.4341 2.6108 0 0
16 1.5 Kombinasi 2 Combination -1.4341 3.074 0 0
16 2 Kombinasi 2 Combination -1.4341 3.5372 0 0
16 2.5 Kombinasi 2 Combination -1.4341 4.0004 0 0
16 3 Kombinasi 2 Combination -1.4341 4.4636 0 0
16 0 Kombinasi 3 Combination Max -1.2601 1.7052 0 0
16 0.5 Kombinasi 3 Combination Max -1.2601 2.1459 0 0
16 1 Kombinasi 3 Combination Max -1.2601 2.5866 0 0
16 1.5 Kombinasi 3 Combination Max -1.2601 3.0273 0 0
16 2 Kombinasi 3 Combination Max -1.2601 3.468 0 0
16 2.5 Kombinasi 3 Combination Max -1.2601 3.9087 0 0
16 3 Kombinasi 3 Combination Max -1.2601 4.3494 0 0
16 0 Kombinasi 3 Combination Min -1.4288 1.3686 0 0
16 0.5 Kombinasi 3 Combination Min -1.4288 1.8093 0 0
16 1 Kombinasi 3 Combination Min -1.4288 2.25 0 0
16 1.5 Kombinasi 3 Combination Min -1.4288 2.6907 0 0
16 2 Kombinasi 3 Combination Min -1.4288 3.1314 0 0
16 2.5 Kombinasi 3 Combination Min -1.4288 3.5721 0 0
16 3 Kombinasi 3 Combination Min -1.4288 4.0128 0 0
M2 M3 FrameElemElemStation
Tonf-m Tonf-m Text m
0 -2.19 1-1 0
0 1.19944 1-1 1
0 4.58888 1-1 2
0 -2.23633 1-1 0
0 1.22482 1-1 1
0 4.68597 1-1 2
0 -1.28783 1-1 0
0 1.28137 1-1 1
0 4.96207 1-1 2
0 -2.91544 1-1 0
0 1.02072 1-1 1
0 3.84538 1-1 2
0 2.19 2-1 0
0 -1.19944 2-1 1
0 -4.58888 2-1 2
0 2.23633 2-1 0
0 -1.22482 2-1 1
0 -4.68597 2-1 2
0 2.91544 2-1 0
0 -1.02072 2-1 1
0 -3.84538 2-1 2
0 1.28783 2-1 0
0 -1.28137 2-1 1
0 -4.96207 2-1 2
0 -3.30753 3-1 0
0 0.06878 3-1 2.25
0 3.44508 3-1 4.5
0 -3.37765 3-1 0
0 0.07031 3-1 2.25
0 3.51827 3-1 4.5
0 -1.69572 3-1 0
0 0.08449 3-1 2.25
0 4.75087 3-1 4.5
0 -4.6526 3-1 0
0 0.0476 3-1 2.25
0 1.86165 3-1 4.5
0 3.30753 4-1 0
0 -0.06878 4-1 2.25
0 -3.44508 4-1 4.5
0 3.37765 4-1 0
0 -0.07031 4-1 2.25
0 -3.51827 4-1 4.5
0 4.6526 4-1 0
0 -0.0476 4-1 2.25
0 -1.86165 4-1 4.5
0 1.69572 4-1 0
0 -0.08449 4-1 2.25
0 -4.75087 4-1 4.5
0 -3.60225 5-1 0
0 0.01481 5-1 2.25
0 3.63188 5-1 4.5
0 -3.67734 5-1 0
0 0.0143 5-1 2.25
0 3.70595 5-1 4.5
0 -2.37195 5-1 0
0 0.03995 5-1 2.25
0 4.61696 5-1 4.5
0 -4.54046 5-1 0
0 -0.01255 5-1 2.25
0 2.35026 5-1 4.5
0 3.60225 6-1 0
0 -0.01481 6-1 2.25
0 -3.63188 6-1 4.5
0 3.67734 6-1 0
0 -0.0143 6-1 2.25
0 -3.70595 6-1 4.5
0 4.54046 6-1 0
0 0.01255 6-1 2.25
0 -2.35026 6-1 4.5
0 2.37195 6-1 0
0 -0.03995 6-1 2.25
0 -4.61696 6-1 4.5
0 -3.23257 7-1 0
0 -0.44428 7-1 2
0 2.34401 7-1 4
0 -3.31308 7-1 0
0 -0.44492 7-1 2
0 2.42324 7-1 4
0 -2.66986 7-1 0
0 -0.38786 7-1 2
0 2.7728 7-1 4
0 -3.54956 7-1 0
0 -0.45389 7-1 2
0 1.76312 7-1 4
0 3.23257 8-1 0
0 0.44428 8-1 2
0 -2.34401 8-1 4
0 3.31308 8-1 0
0 0.44492 8-1 2
0 -2.42324 8-1 4
0 3.54956 8-1 0
0 0.45389 8-1 2
0 -1.76312 8-1 4
0 2.66986 8-1 0
0 0.38786 8-1 2
0 -2.7728 8-1 4
0 -7.89641 9-1 0
0 -2.118 9-1 0.5
0 3.02541 9-1 1
0 7.53381 9-1 1.5
0 11.40721 9-1 2
0 14.6456 9-1 2.5
0 17.24899 9-1 3
0 -8.06361 9-1 0
0 -2.20663 9-1 0.5
0 3.03107 9-1 1
0 7.64947 9-1 1.5
0 11.64859 9-1 2
0 15.02841 9-1 2.5
0 17.78895 9-1 3
0 -5.56314 9-1 0
0 -0.38097 9-1 0.5
0 4.21004 9-1 1
0 8.20988 9-1 1.5
0 11.61855 9-1 2
0 14.43606 9-1 2.5
0 16.66241 9-1 3
0 -9.59264 9-1 0
0 -3.73889 9-1 0.5
0 1.5237 9-1 1
0 6.19513 9-1 1.5
0 10.27539 9-1 2
0 13.76448 9-1 2.5
0 16.66241 9-1 3
0 17.24899 10-1 0
0 14.6456 10-1 0.5
0 11.40721 10-1 1
0 7.53381 10-1 1.5
0 3.02541 10-1 2
0 -2.118 10-1 2.5
0 -7.89641 10-1 3
0 17.78895 10-1 0
0 15.02841 10-1 0.5
0 11.64859 10-1 1
0 7.64947 10-1 1.5
0 3.03107 10-1 2
0 -2.20663 10-1 2.5
0 -8.06361 10-1 3
0 16.66241 10-1 0
0 14.43606 10-1 0.5
0 11.61855 10-1 1
0 8.20988 10-1 1.5
0 4.21004 10-1 2
0 -0.38097 10-1 2.5
0 -5.56314 10-1 3
0 16.66241 10-1 0
0 13.76448 10-1 0.5
0 10.27539 10-1 1
0 6.19513 10-1 1.5
0 1.5237 10-1 2
0 -3.73889 10-1 2.5
0 -9.59264 10-1 3
0 -7.04733 11-1 0
0 -1.26892 11-1 0.5
0 3.87449 11-1 1
0 8.38289 11-1 1.5
0 12.25629 11-1 2
0 15.49468 11-1 2.5
0 18.09807 11-1 3
0 -7.19561 11-1 0
0 -1.33862 11-1 0.5
0 3.89907 11-1 1
0 8.51748 11-1 1.5
0 12.51659 11-1 2
0 15.89642 11-1 2.5
0 18.65695 11-1 3
0 -4.24709 11-1 0
0 0.85164 11-1 0.5
0 5.35921 11-1 1
0 9.27561 11-1 1.5
0 12.60085 11-1 2
0 15.33492 11-1 2.5
0 17.47783 11-1 3
0 -9.27785 11-1 0
0 -3.34066 11-1 0.5
0 2.00537 11-1 1
0 6.76023 11-1 1.5
0 10.92393 11-1 2
0 14.49646 11-1 2.5
0 17.47783 11-1 3
0 18.09807 12-1 0
0 15.49468 12-1 0.5
0 12.25629 12-1 1
0 8.38289 12-1 1.5
0 3.87449 12-1 2
0 -1.26892 12-1 2.5
0 -7.04733 12-1 3
0 18.65695 12-1 0
0 15.89642 12-1 0.5
0 12.51659 12-1 1
0 8.51748 12-1 1.5
0 3.89907 12-1 2
0 -1.33862 12-1 2.5
0 -7.19561 12-1 3
0 17.47783 12-1 0
0 15.33492 12-1 0.5
0 12.60085 12-1 1
0 9.27561 12-1 1.5
0 5.35921 12-1 2
0 0.85164 12-1 2.5
0 -4.24709 12-1 3
0 17.47783 12-1 0
0 14.49646 12-1 0.5
0 10.92393 12-1 1
0 6.76023 12-1 1.5
0 2.00537 12-1 2
0 -3.34066 12-1 2.5
0 -9.27785 12-1 3
0 -6.86445 13-1 0
0 -1.08604 13-1 0.5
0 4.05737 13-1 1
0 8.56577 13-1 1.5
0 12.43917 13-1 2
0 15.67756 13-1 2.5
0 18.28095 13-1 3
0 -7.01903 13-1 0
0 -1.16204 13-1 0.5
0 4.07565 13-1 1
0 8.69406 13-1 1.5
0 12.69317 13-1 2
0 16.073 13-1 2.5
0 18.83353 13-1 3
0 -5.02576 13-1 0
0 0.23095 13-1 0.5
0 4.89648 13-1 1
0 8.97085 13-1 1.5
0 12.45406 13-1 2
0 15.3461 13-1 2.5
0 17.64698 13-1 3
0 -8.16088 13-1 0
0 -2.38166 13-1 0.5
0 2.8064 13-1 1
0 7.40329 13-1 1.5
0 11.40902 13-1 2
0 14.82358 13-1 2.5
0 17.64698 13-1 3
0 18.28095 14-1 0
0 15.67756 14-1 0.5
0 12.43917 14-1 1
0 8.56577 14-1 1.5
0 4.05737 14-1 2
0 -1.08604 14-1 2.5
0 -6.86445 14-1 3
0 18.83353 14-1 0
0 16.073 14-1 0.5
0 12.69317 14-1 1
0 8.69406 14-1 1.5
0 4.07565 14-1 2
0 -1.16204 14-1 2.5
0 -7.01903 14-1 3
0 17.64698 14-1 0
0 15.3461 14-1 0.5
0 12.45406 14-1 1
0 8.97085 14-1 1.5
0 4.89648 14-1 2
0 0.23095 14-1 2.5
0 -5.02576 14-1 3
0 17.64698 14-1 0
0 14.82358 14-1 0.5
0 11.40902 14-1 1
0 7.40329 14-1 1.5
0 2.8064 14-1 2
0 -2.38166 14-1 2.5
0 -8.16088 14-1 3
0 -2.34401 15-1 0
0 -0.29728 15-1 0.5
0 1.51425 15-1 1
0 3.09058 15-1 1.5
0 4.43171 15-1 2
0 5.53764 15-1 2.5
0 6.40837 15-1 3
0 -2.42324 15-1 0
0 -0.30722 15-1 0.5
0 1.5772 15-1 1
0 3.23002 15-1 1.5
0 4.65124 15-1 2
0 5.84086 15-1 2.5
0 6.79888 15-1 3
0 -1.76312 15-1 0
0 0.13313 15-1 0.5
0 1.80903 15-1 1
0 3.26458 15-1 1.5
0 4.49978 15-1 2
0 5.51463 15-1 2.5
0 6.30913 15-1 3
0 -2.7728 15-1 0
0 -0.70827 15-1 0.5
0 1.13591 15-1 1
0 2.75974 15-1 1.5
0 4.16322 15-1 2
0 5.34635 15-1 2.5
0 6.30913 15-1 3
0 6.40837 16-1 0
0 5.53764 16-1 0.5
0 4.43171 16-1 1
0 3.09058 16-1 1.5
0 1.51425 16-1 2
0 -0.29728 16-1 2.5
0 -2.34401 16-1 3
0 6.79888 16-1 0
0 5.84086 16-1 0.5
0 4.65124 16-1 1
0 3.23002 16-1 1.5
0 1.5772 16-1 2
0 -0.30722 16-1 2.5
0 -2.42324 16-1 3
0 6.30913 16-1 0
0 5.51463 16-1 0.5
0 4.49978 16-1 1
0 3.26458 16-1 1.5
0 1.80903 16-1 2
0 0.13313 16-1 2.5
0 -1.76312 16-1 3
0 6.30913 16-1 0
0 5.34635 16-1 0.5
0 4.16322 16-1 1
0 2.75974 16-1 1.5
0 1.13591 16-1 2
0 -0.70827 16-1 2.5
0 -2.7728 16-1 3
BAB IV
DESAIN BALOK TULANGAN RANGKAP

4.1 Flowchart Perhitungan Balok Tulangan Rangkap

Mulai

Mu dari data
analisis yang sudah
diredistribusi

0,85. f' c .β1 ε c .E s ρ max  0,75. ρ b


ρb  . 
fy ε c .E s  f y 1, 4
ρ min 
dengan : fy
f’c < 30 MPa ~ ß1 = 0,85
f’c > 30 MPa ~ ß1 = 0,85-0,008(f’c-30) > 0,65

fy
m
0,85. f 'c

R n  ρ. f y .(1  1 .ρ .m)
2

Mn
d2 
b.R n
h  d  d'

Tidak
h > 2b
Ya

Rn1 = (0,3 s/d 0,8). Rn

Mn2 = Mn – Mn1'
M n1  0,85. f'c . a.b  d  a/2 
Dari persamaan kuadrat didapat hasil a
Dengan M n2
Mn1 = Rn. b. d2 A s2 
f y .(d  d' )

0,85. f' c . a. b
A s1 
fy A s2
n2 
A
A s1
n1 
A Tulngan tarik = n1 + n2

A s1.ada  n1 .A Tulngan tekan = n2

A s1.ada . f y Tidak
a'  As ada > 50% A’s.ada
0,85. f'c .b
Ya

M n1 '  0,85. f'c . a'. b.(d  a 2) Selesai


A s1.ada  n1 .A Tulngan tekan = n2

A s1.ada . f y Tidak
a'  As ada > 50% A’s.ada
0,85. f'c .b
Ya

M n1 '  0,85. f'c . a'. b.(d  a 2) Selesai

Gambar 4.1 Flowchart perhitungan balok tulangan rangkap


4.2 Ketentuan-Ketentuan

Tujuan dari desain balok tulangan rangkap adalah untuk menentukan ukuran balok,
jumlah, komposisi, dan penempatan tulangan, sehingga mampu menyediakan kekuatan yang
lebih besar atau sama dengan kebutuhan kekuatan. Karena beban gempa mempunyai arah
beban yang bolak-balik maka komposisi tulangan untuk menahan momen negatif dan momen
positif harus diatur lagi, sehingga memenuhi persyaratan SKSNI-1991 Pasal 13.14.3.2. (2)
yaitu :
"Kuat momen positif di sisi muka kolom tidak boleh kurang dari 1/2 kuat momen
negatif pada tempat yang sama."

Tujuan dari ketentuan tersebut adalah untuk memenuhi kebutuhan daktilitas, yang salah
satunya adalah potongan akan tinggi apabila kandungan tulangan desak cukup besar.

Lantai 1-2-3-4 akan didesain dengan nilai momen yang sama, hal ini bertujuan untuk
memudahkan dalam pengerjaan dan perhitungan.

Jika momen positif tidak mencapai nilai minimal 50% momen negatif sebagaimana yang
disyaratkan oleh SNI. Maka diperlukan adanya redistribusi momen.

Misal M- = 100 tm, sedangkan M+ = 45 tm.

Untuk itu, redistribusi momen harus dilakukan, karena kebutuhan momen negatif tumpuan
sangat besar, sedangkan kebutuhan momen positif lapangan sangat kecil, sehingga akan tidak
efisien jika menggunakan momen tersebut untuk desain, selain itu juga untuk memuaskan
kebutuhan SNI terhadap momen positif tumpuan.

Untuk membatasi penurunan kekuatan yang terlalu banyak akibat redistribusi momen,
maka digunakan SNI 03-2847-2002, pasal 10.4.1 yang membatasi nilai redistribusi momen
sebesar 20%.

Dari dua bentuk diagram momen yang ada, yaitu momen GLD (Gravity Load Dominated)
atau momen yang dipengaruhi oleh beban gravitasi, dan momen ELD (Earthquake Load
Dominated) atau momen yang dipengaruhi oleh beban gempa, kedua bentuk diagram momen
yang ada akan mempunyai cara yang berbeda dalam proses redistribusi momen.

Contoh perhitungan :
● GLD (Gravity Load Dominated)
Diagram momen GLD biasanya terjadi pada balok lantai atas.
Maka bentuknya :
Misal,
-100 tm

-30 tm

+25 tm

Gambar 4.2 Diagram momen GLD sebelum redistribusi

Dari momen di atas, untuk perencanaan balok tumpuan, didapat M- tumpuan maksimum
100 tm, sedangkan M+ tumpuan yang dibutuhkan juga bernilai negatif 30 tm. Untuk itu
perlu dilakukan redistribusi momen.

Caranya dengan meredistribusi M- sebesar nilai redistribusi maksimum 20%


Sehingga menjadi :

-80 tm

-20 tm

+40 tm

Gambar 4.3 Diagram momen GLD setelah redistribusi

Akan tetapi, setelah diredistribusi maksimum 20% M- maks, M+ tumpuan = -15% tm,
tidak sebesar 50% M- maks = 0,5 x 80 = 40 tm.

Maka, M- tumpuan pakai = 80 tm


M+ tumpuan pakai = 40 tm

● ELD (Earthquake Load Dominated)


Diagram momen ELD biasanya terjadi pada balok lantai bawah.
Maka bentuk momennya :
Misal, ada 3 bentang balok simetris, dengan momen muka kolom

-100 tm -90 tm -96 tm

+40 tm +37 tm +39 tm

Gambar 4.4 Diagram momen ELD sebelum redistribusi

Karena M+ tumpuan tidak sebesar 50% M- tumpuan maka perlu dilakukan redistribusi
momen.
Dengan cara :
∑M atau M total = 100 + 90 + 96 + 40 + 37 + 39 = 402 tm
n = jumlah bentang = 3
Dengan cara coba-coba (trial and error)

Trial 1
Misal M- coba = 90 tm, redistribusi 10% < Maks 20%

∑M - ( n . Mcoba ) 402 - ( 3 . 90 )
M+ = = = 44 tm
n 3
kontrol : 50% M- maks = 0.5 . 90 = 45 tm
M+ = 44 tm < 50% M- maks = 45 tm
karena M+ kurang dari 50% M- maka redistribusi dicoba lagi.

Trial 2
Misal M- coba = 87.5 tm, redistribusi 12.5% < Maks 20%
∑M - ( n . Mcoba ) 402 - ( 3 . 87.5 )
M+ = = = 46.5 tm
n 3
kontrol : 50% M- maks = 0.5 . 87.5 = 43.75 tm
M+ = 46.5 tm > 50% M- maks = 43.75 tm
karena M+ lebih dari 50% M- maka redistribusi sukses.

Maka :
M- pakai = 87.5 tm
M +
pakai = 46.5 tm

Syarat :

∑M atau Mtotal sebelum redistribusi = ∑M atau Mtotal setelah redistribusi


100 + 90 + 96 + 40 + 37 + 39 = ( 87.5 . 3 ) + ( 46.5 . 3 )
402 = 402

Kontrol redistribusi sukses!

4.3 Hasil Redistribusi Momen Balok Induk

Ketentuan :
1. Untuk mempermudah perhitungan, maka analisis disamakan tiap 3 lantai, dengan
mengambil hasil momen yang terbesar dari 3 lantai tersebut.
2. Redistribusi momen maksimum adalah sebesar 20%
3. 1/4 M maks pada hasil desain balok lapangan adalah 1/4 momen maksimum hasil
redistribusi pada balok yang sama.

4. Jika M- > M+ terjadi pada suatu balok lapangan, maka pada perhitungan tulangan
lapangan balok, tulangan negatif (atas) boleh lebih banyak dari pada tulangan positif
(bawah).

a. Balok Bx1 arah X

Komponen Beban 3

Tabel 4.1 Momen Tumpuan Balok Bx1 Arah X / Kombinasi Beban 3


Momen Awal (tm) 50%
Lantai n batang Keterangan
M- M+ ΣM M-
1 1 1.373 0.89396 2.26696 0.6865 Oke
2 1 1.13575 0.91625 2.052 0.567875 Oke
3 1 1.31264 0.90579 2.21843 0.65632 Oke
4 1 0.35374 0.24531 0.59905 0.17687 Oke
Karena M > 50% M , sehingga tidak perlu dilakukan redistribusi momen
+ -

Tabel 4.2 Hasil Momen Tumpuan Balok Bx1 Arah X / Kombinasi Beban 3
Momen Awal (tm) 50% Momen Desain (tm)
Lantai Keterangan
M- M+ M- M- M+
1 1.373 0.89396 0.6865 Oke
2 1.13575 0.91625 0.567875 Oke 1.373 0.91625
3 1.31264 0.90579 0.65632 Oke
4 0.35374 0.24531 0.17687 Oke 0.35374 0.24531

Komponen Beban 2

Tabel 4.3 Momen Lapangan Balok Bx1 Arah X / Kombinasi Beban 2


Momen Awal (tm) 25%
Lantai n batang Keterangan
M- M+ ΣM M
1 1 0 0.94044 0.94044 0.34325 Oke
2 1 0 0.94669 0.94669 0.2839375 Oke
3 1 0 0.95101 0.95101 0.32816 Oke
4 1 0 0.2581 0.2581 0.088435 Oke
Momen Awal (tm) 50% %
Lantai Keterangan Metode
Redistribusi
M- M+ M+
1 0.31349 0.62695 0.313475 Oke GLD 33.3328
2 0.31557 0.63112 0.31556 Oke GLD 33.333
3 0.31701 0.634 0.317 Oke GLD 33.333
4 0.08604 0.17206 0.08603 Oke GLD 33.332

Tabel 4.4 Hasil Redistribusi Momen Lapangan Balok Bx1 Arah X / Kombinasi Beban 2
Momen Awal (tm) 50% Momen Desain (tm)
Lantai Keterangan
M- M+ M+ M- M+
1 0.31349 0.62695 0.313475 Oke
2 0.31557 0.63112 0.31556 Oke 0.31701 0.634
3 0.31701 0.634 0.317 Oke
4 0.08604 0.17206 0.08603 Oke 0.08604 0.17206

b. Balok Bx2 arah X

Komponen Beban 3

Tabel 4.5 Momen Tumpuan Balok Bx2 Arah X / Kombinasi Beban 3


Momen Awal (tm) 50%
Lantai n batang Keterangan
M- M+ ΣM M-
1 1 1.8551 1.18258 3.03768 0.92755 Oke
2 1 1.6293 1.23303 2.86233 0.81465 Oke
3 1 1.84929 1.18202 3.03131 0.924645 Oke
4 1 0.39132 0.36488 0.7562 0.19566 Oke
Karena M + > 50% M - , sehingga tidak perlu dilakukan redistribusi momen

Tabel 4.6 Hasil Momen Tumpuan Balok Bx2 Arah X / Kombinasi Beban 3
Momen Awal (tm) 50% Momen Desain (tm)
Lantai Keterangan
M- M+ M- M- M+
1 1.8551 1.18258 0.92755 Oke
2 1.6293 1.23303 0.81465 Oke 1.8551 1.23303
3 1.84929 1.18202 0.924645 Oke
4 0.39132 0.36488 0.19566 Oke 0.39132 0.36488
Komponen Beban 2

Tabel 4.7 Momen Lapangan Balok Bx2 Arah X / Kombinasi Beban 2


Momen Awal (tm) 25%
Lantai n batang Keterangan
M- M+ ΣM M
1 1 0 1.15454 1.15454 0.463775 Oke
2 1 0 1.15852 1.15852 0.407325 Oke
3 1 0 1.15588 1.15588 0.4623225 Oke
4 1 0 0.3566 0.3566 0.09783 Oke

Momen Awal (tm) 50% %


Lantai Keterangan Metode
Redistribusi
M- M+ M+
1 0.38485 0.76969 0.384845 Oke GLD 33.3332
2 0.38618 0.77234 0.38617 Oke GLD 33.333
3 0.3853 0.77058 0.38529 Oke GLD 33.333
4 0.11887 0.23773 0.118865 Oke GLD 33.3329

Tabel 4.8 Hasil Redistribusi Momen Lapangan Balok Bx2 Arah X / Kombinasi Beban 2
Momen Awal (tm) 50% Momen Desain (tm)
Lantai Keterangan
M- M+ M+ M- M+
1 0.38485 0.76969 0.384845 Oke
2 0.38618 0.77234 0.38617 Oke 0.38618 0.77234
3 0.3853 0.77058 0.38529 Oke
4 0.11887 0.23773 0.118865 Oke 0.11887 0.23773

c. Balok Bx3 arah X

Komponen Beban 3

Tabel 4.9 Momen Tumpuan Balok Bx3 Arah X / Kombinasi Beban 3


Momen Awal (tm) 50%
Lantai n batang Keterangan
M- M+ ΣM M-
1 1 2.21424 1.71568 3.92992 1.10712 Oke
2 1 1.80095 1.84772 3.64867 0.900475 Oke
3 1 2.12267 1.77646 3.89913 1.061335 Oke
4 1 0.57757 0.53693 1.1145 0.288785 Oke
Karena M + > 50% M - , sehingga tidak perlu dilakukan redistribusi momen

Tabel 4.10 Hasil Momen Tumpuan Balok Bx3 Arah X / Kombinasi Beban 3
Momen Awal (tm) 50% Momen Desain (tm)
Lantai Keterangan
M- M+ M- M- M+
1 2.21424 1.71568 1.10712 Oke
2 1.80095 1.84772 0.900475 Oke 2.21424 1.84772
3 2.12267 1.77646 1.061335 Oke
4 0.57757 0.53693 0.288785 Oke 0.57757 0.53693

Komponen Beban 2

Tabel 4.11 Momen Lapangan Balok Bx3 Arah X / Kombinasi Beban 2


Momen Awal (tm) 25%
Lantai n batang Keterangan
M- M+ ΣM M
1 1 0 1.78981 1.78981 0.55356 Oke
2 1 0 1.83371 1.83371 0.4502375 Oke
3 1 0 1.84933 1.84933 0.5306675 Oke
4 1 0 0.55903 0.55903 0.1443925 Oke

Momen Awal (tm) 50% %


Lantai Keterangan Metode
M -
M +
M + Redistribusi

1 0.59661 1.1932 0.5966 Oke GLD 33.3331


2 0.61124 1.22247 0.611235 Oke GLD 33.3332
3 0.61645 1.23288 0.61644 Oke GLD 33.3332
4 0.18635 0.37268 0.18634 Oke GLD 33.3327

Tabel 4.12 Hasil Redistribusi Momen Lapangan Balok Bx3 Arah X / Kombinasi Beban 2
Momen Awal (tm) 50% Momen Desain (tm)
Lantai Keterangan
M- M+ M+ M- M+
1 0.59661 1.1932 0.5966 Oke
2 0.61124 1.22247 0.611235 Oke 0.61645 1.23288
3 0.61645 1.23288 0.61644 Oke
4 0.18635 0.37268 0.18634 Oke 0.18635 0.37268
d. Balok By arah Y

Komponen Beban 3

Tabel 4.13 Momen Tumpuan Balok By Arah Y / Kombinasi Beban 3


Momen Awal (tm)
Lantai n batang Kiri Kanan
M - maks ΣM
M -
M +
M -
M +

1 2 5.56314 16.66241 5.56314 16.66241 5.56314 44.4511


2 2 4.24709 17.47783 4.24709 17.47783 4.24709 43.44984
3 2 5.02576 17.64698 5.02576 17.64698 5.02576 45.34548
4 2 1.76312 6.30913 1.76312 6.30913 1.76312 16.1445

Momen Awal (tm) 50% %


Lantai Keterangan Metode
Redistribusi
M- M+ M-
1 14.81703 7.40852 7.408515 Oke ELD 16.6667
2 14.48327 7.24165 7.241635 Oke ELD 16.6667
3 15.11515 7.55759 7.557575 Oke ELD 16.6667
4 5.38149 2.69076 2.690745 Oke ELD 16.6666

Tabel 4.14 Hasil Redistribusi Momen Lapangan Balok By Arah Y / Kombinasi Beban 3
Momen Awal (tm) 50% Momen Desain (tm)
Lantai Keterangan
M- M+ M- M- M+
1 14.81703 7.40852 7.408515 Oke
2 14.48327 7.24165 7.241635 Oke 15.11515 7.55759
3 15.11515 7.55759 7.557575 Oke
4 5.38149 2.69076 2.690745 Oke 5.38149 2.69076

Komponen Beban 2

Tabel 4.15 Momen Lapangan Balok By Arah Y / Kombinasi Beban 2


Momen Awal (tm)
n 25%
Lantai Kiri Kanan
batang M + maks ΣM
M -
M +
M -
M +
M
1 2 0 17.78895 0 17.78895 17.78895 35.5779 3.704258
2 2 0 18.65695 0 18.65695 18.65695 37.3139 3.620818
3 2 0 18.83353 0 18.83353 18.83353 37.66706 3.778788
4 2 0 6.79888 0 6.79888 6.79888 13.59776 1.345373

Momen Awal (tm) 50% %


Lantai Keterangan Keterangan Metode
Redistribusi
M -
M +
M +

1 Oke 5.92966 11.85929 5.929645 Oke ELD 16.6667


2 Oke 6.21899 12.43796 6.21898 Oke ELD 16.6667
3 Oke 6.27785 12.55568 6.27784 Oke ELD 16.6667
4 Oke 2.2663 4.53258 2.26629 Oke ELD 16.6666

Tabel 4.16 Hasil Redistribusi Momen Lapangan Balok By Arah Y / Kombinasi Beban 2
Momen Awal (tm) 50% Momen Desain (tm)
Lantai Keterangan
M- M+ M+ M- M+
1 5.92966 11.85929 5.929645 Oke
2 6.21899 12.43796 6.21898 Oke 6.27785 12.55568
3 6.27785 12.55568 6.27784 Oke
4 2.2663 4.53258 2.26629 Oke 2.2663 4.53258
4.4 Desain Balok Induk

Dari hasil momen pada balok By lantai 1-2-3 arah Y didapat :


Mu - = 15.11515 tm
Mu + = 7.55759 tm

Gambar 4.5 Diagram tegangan, regangan, dan gaya yang terjadi pada potongan balok

Mutu bahan dan ketentuan lain (berdasarkan soal) :


f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2
fy = 350 MPa = 3569.02 kg/cm2
Es = 2100000 kg/cm2
β = 0.85
εc = 0.003

Dipakai tulangan pokok D14, Ad = 1/4 . π . ( 1.4 ) 2 = 1.54 cm2


Tulangan sengkang D8 , selimut beton = 4 cm
Tulangan pokok atas balok diperkirakan 2 lapis.

d = Pb + Ø tulangan sengkang + Ø tulangan pokok + 1/2 . jarak antar tulangan


= 4 + 0.8 + 1.4 + ( 1/2 . 2.5 )
= 7.45 cm
d' = 4 + 0.8 + ( 1/2 . 1.4 )
= 5.5 cm
fy 3569.02
εy = = = 0.0017
Es 2100000

4.4.1 Perhitungan Tulangan Tumpuan Balok

4.4.1.1 Mengestimasi ukuran balok

Perhitungan di bawah ini adalah untuk balok By lantai 1-2-3 arah Y.

fy 3569.02
m = = = 20.5882
0.85 . fc' 0.85 . 203.944

β εc 0.85 0.003
ρb = x = x = 0.02635
m ( εc + εy ) 20.5882 ( 0.003 + 0.0017 )

ρm = 0.75 . ρb = 0.75 . 0.02635 = 0.01976

Rb = ρb . fy . ( 1 - ( 1/2 . ρb . m ))
= 0.02635 . 3569.02 . ( 1 - ( 1/2 . 0.02635 . 20.5882 ))
= 68.5344 kg/cm2
Rn = 0.75 . Rb = 0.75 . 68.5344 = 51.4008 kg/cm2

Mn = Rn . b . h2
15.11515 . 10 5
= 51.4008 . b . 2 b2
0.8
1889393.75 = ( 51.4008 . 2 ) b3
1889393.75 = 102.8016 b3
3 1889393.75
b =
102.8016
= 26.3901 cm

dipakai, b = 25 cm
ht = 50 cm
h = ht - d = 50 - 7.45 = 42.55 cm
h' = ht - d' = 50 - 5.5 = 44.5 cm

Syarat : SNI 1991, pasal 4.14.3, halaman 114.


ht / b ≤ 3.33
50 / 25 ≤ 3.33
2 ≤ 3.33 Maka dimensi balok → aman

4.4.1.2 Perhitungan komponen tulangan sebelah

Untuk mendapatkan faktor reduksi R1 digunakan ketentuan sebagai berikut :


Mu+ = 50% Mu- , R1 = 0.3 - 0.4 Rb
Mu+ < 50% Mu- , R1 > 0.3 Rb
Mu +
> 50% Mu -
, R1 < 0.3 Rb
Mu+ ≈ Mu- , R1 ≈ 0.1 Rb

Karena , Mu+ = 7.55759 tm > 50% Mu- = 7.557575 tm


→ R1 < 0.3 Rb, maka digunakan faktor reduksi nilai Rb sebesa= 0.25

R1 = 0.25 . Rb = 0.25 . 68.5344 = 17.1336 kg/cm2


M1 = R1 . b . h2 = 17.1336 . 25 . 42.55 2 = 775510.6409 kg.cm

M1 = 0.85 . f'c . a . b . ( h - ( a / 2 ))
775510.6409 = 0.85 . 203.944 . a . 25 ( 42.55 - ( a / 2 ))

775510.6409 = 0.85 . 203.944 . a . 25 . 42.55 -

0.85 . 203.944 . 25 . a2
2
775510.6409 = 184403.6155 a - 2166.905 a2
2166.905 a2 - 184403.6155 a + 775510.6409 = 0

a = 4.4368 cm
a 4.4368
c = = = 5.2198 cm
β 0.85
c - d' 5.2198 - 5.5
εs = x εc = x 0.003 = -0.00016 < εy = 0.0017
c 5.2198
Baja desak belum leleh!
Cc = 0.85 . f'c . a . b
= 0.85 . 203.944 . 4.4368 . 25 = 19228.2482 kg
Cc = Ts1
Cc = As1 . fy
Cc 19228.2482
As1 = = = 5.3875 cm2
fy 3569.02
As1 5.3875
n1 = = = 3.4984
Ad 1.54
maka dipakai tulangan sebanyak : 4 buah → 4 D14
As1 = n pakai x Ad = 4 . 1.54 = 6.16 cm2
Ts1 = As1 . fy = 6.16 . 3569.02 = 21985.1632 kg
Ts1 = Cc
= 0.85 . f'c . a . b
Ts1 21985.1632
a = = = 5.0729 cm
0.85 . f'c . b 0.85 . 203.944 . 25
M1 = Cc . ( h - ( a / 2 ))
= 21985.1632 . ( 42.55 - ( 5.0729 / 2 ))
= 879704.42696 kg.cm
a 5.0729
c = = = 5.9681 cm
β 0.85
c - d' 5.9681 - 5.5
εs = x εc = x 0.003 = 0.00024 < εy = 0.0017
c 5.9681
Baja desak belum leleh!
4.4.1.3 Perhitungan komponen tulangan rangkap

M2 = Mn - M1 = 1889393.75 - 879704.42696 = 1009689.323 kg.cm


M2 1009689.323
Ts2 = Cc = = = 27252.0735 kg
( h - d' ) ( 42.55 - 5.5 )
Ts2 = As2 . fy
Ts2 27252.0735
As2 = = = 7.6357 cm2
fy 3569.02
As2 7.6357
n2 = = = 4.9582
Ad 1.54
maka dipakai tulangan sebanyak : 5 buah → 5 D14
dari perhitungan di atas didapat :
4 D14 5 D14 9 D14

+ =

5 D14 5 D14

Tulangan sebelah Tulangan rangkap Tulangan sebelah

+
Tulangan rangkap

Gambar 4.6 Penjumlahan komponen tulangan sebelah dengan komponen tulangan rangkap
balok

Tulangan tarik (tulangan atas) = 9 D14


Tulangan desak (tulangan bawah) = 5 D14

Kontrol jarak antar tulangan

n 1 lapis yang digunakan = 4 tulangan

b balok - 2 ( Pb + Ø sengkang ) - n 1 lapis coba x Ø tulangan pokok


s =
n 1 lapis coba - 1
25 - 2 ( 4 + 0.8 ) - 4 x 1.4
=
4 - 1
= 3.27 cm > 2.5 cm → oke!

Kontrol tulangan patah tarik

Kontrol tulangan patah tarik menggunakan SNI 1991 pasal 3.3.3.3 hal 23 :
"rasio tulangan ρ yang ada tidak boleh melampaui 0,75 dari rasio ρb yang menghasilkan
kondisi regangan seimbang untuk penampang yang mengalami lentur tanpa beban aksial."

Dari hitungan di atas didapat :


ρb = 0.02635
ρm = 0.75 x ρb = 0.75 x 0.02635 = 0.01976
As (tarik) = n pakai x Ad = 9 x 1.54 = 13.86 cm2
As' (desak) = n pakai x Ad = 5 x 1.54 = 7.7 cm2
As - As' 13.86 - 7.7
ρ pakai = =
b x h 25 x 42.55
= 0.00579 < ρm = 0.01976 → Oke!

karena ρ pakai < ρm maka tulangan yang digunakan aman

4.4.1.4 Analisis balok tulangan rangkap dengan baja desak belum leleh

Gambar 4.7 Diagram tegangan, regangan, dan gaya yang terjadi pada potongan balok
tulangan rangkap

Kontrol kuat lentur momen negatif

Keseimbangan gaya-gaya horizontal

a - ( β1 . d' )
As x fy = 0.85 . f'c . a . b + As' . . εc . Es
a
a - ( 0.85 . 5.5 )
13.86 x 3569.02 = 0.85 . 203.944 . a . 25 + 7.7 .
a

. 0.003 . 2100000
. 0.003 . 2100000

49466.6172 = 4333.81 a + 48510 ( 1 - ( 4.675 / a ))


49466.6172 = 4333.81 a + 48510 - ( 226784.25 / a )
49466.6172 a = 4333.81 a2 + 48510 a - 226784.25
4333.81 a2 + 48510 a - 49466.6172 a - 226784.25 = 0
4333.81 a -
2
956.6172 a - 226784.25 = 0

a = 7.3451 cm
a 7.3451
c = = = 8.6413 cm
β 0.85
c - d' 8.6413 - 5.5
εs = x εc = x 0.003 = 0.00109 < εy = 0.0017
c 8.6413
Baja desak belum leleh!

fs = εs x Es = 0.00109 x 2100000 = 2289 kg/cm2

Momen nominal negatif yang dapat dikerahkan :

M1 = 0.85 . f'c . a . b ( h - ( a / 2 ))
= 0.85 . 203.944 . 7.3451 . 25 ( 42.55 - ( 7.3451 / 2 ))
= 1237557.401 kg.cm
M2 = As' . fs . ( h - d' )
= 7.7 . 2289 . ( 42.55 - 5.5 )
= 653017.365 kg.cm
Mt Mn = M1 + M2
= 1237557.401 + 653017.365
= 1890574.766 kg.cm
= 18.9057 tm

Mt Mu = ϕ x Mn
= 0.8 x 18.9057
= 15.1246 tm > Mu- = 15.11515 tm

Karena Mt Mu > Mu- → desain tulangan momen negatif sukses

Kontrol kuat lentur momen positif


Keseimbangan gaya-gaya horizontal

Ts = Cc + Cs

a - ( β1 . d )
As' x fy = 0.85 . f'c . a . b + As . . εc . Es
a
a - ( 0.85 . 7.45 )
7.7 x 3569.02 = 0.85 . 203.94 . a . 25 + 13.86 .
a

. 0.003 . 2100000

27481.454 = 4333.81 a + 87318 ( 1 - ( 6.3325 / a ))


27481.454 = 4333.81 a + 87318 - ( 552941.235 / a )
27481.454 a = 4333.81 a2 + 87318 a - 552941.235
4333.81 a2 + 87318 a - 27481.454 a - 552941.235 = 0
4333.81 a2 + 59836.546 a - 552941.235 = 0

a = 6.3346 cm
a 6.3346
c = = = 7.4525 cm
β 0.85
c - d 7.4525 - 7.45
εs = x εc = x 0.003 = 0 < εy = 0.0017
c 7.4525
Baja desak belum leleh!

fs = εs x Es = 0 x 2100000 = 0 kg/cm2

Momen nominal positif yang dapat dikerahkan :

M1 = 0.85 . f'c . a . b ( h' - ( a / 2 ))


= 0.85 . 203.944 . 6.3346 . 25 ( 44.5 - ( 6.3346 / 2 ))
= 1134704.6633 kg.cm

M2 = As . fs . ( h' - d )
= 13.86 . 0 . ( 44.5 - 7.45 )
= 0 kg.cm
Mt Mn = M1 + M2
= 1134704.6633 - 0
= 1134704.6633 kg.cm
= 11.347 tm
Mt Mu = ϕ x Mn
= 0.8 x 11.347
= 9.0776 tm > Mu+ = 7.55759 tm

Karena Mt Mu > Mu+ → desain tulangan momen positif sukses

Jadi desain tulangan rangkap sukses

4.4.2 Perhitungan Tulangan Lapangan Balok

Dari perhitungan desain tulangan tumpuan balok By, untuk lantai 1,2, dan 3 telah didapat :
b = 25 cm
ht = 50 cm
d = 5.5 cm → karena tulangan lapangan diasumsikan 1 lapis
d' = 5.5 cm
h = 44.5 cm
h' = 44.5 cm
f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2
fy = 350 MPa = 3569.02 kg/cm2
Es = 2100000 kg/cm2
β = 0.85
εc = 0.003
Dipakai tulangan pokok D14, Ad = 1/4 . π . ( 1.4 ) 2 = 1.54 cm2
εy = 0.0017
m = 20.5882
ρb = 0.02635
ρm = 0.01976
Rb = 68.5344 kg/cm2
Rn = 51.4008 kg/cm2

Mencari momen lapangan

Dengan menggunakan SAP 2000 v14 pada kombinasi pembebanan 3 (Comb 3), yaitu
1,2D+1,0L+1,0E, didapat momen maksimum positif lapangan dan negatif lapangan.
Dengan menggunakan SAP 2000 v14 pada kombinasi pembebanan 3 (Comb 3), yaitu
1,2D+1,0L+1,0E, didapat momen maksimum positif lapangan dan negatif lapangan.

Mu+ = 16.66241 tm
Mu -
= 5.56314 tm
Pada redistrbusi momen sebelumnya, pada lantai yang ditinjau, didapat momen muka kolom.

M- maks = 5.56314 tm dan M- lapangan = 5.92966 tm


Setelah redistribusi, dipakai M- = 5.92966 tm dan M+ = 16.66241 tm
Setelah dilakukan redistribusi maka didapat M - lapangan= 6.27785 tm

Dengan menggunakan SNI 1991, pasal 3.14.3.2.(2) :

"Pada sembarang penampang dari komponen struktur tersebut, kuat momen positif
maupun kuat momen negatifnya tidak boleh kurang dari 1/4 kuat momen maksimum
yang terdapat pada kedua ujung join."

Maka didapat 1/4 M- maks = 1/4 x 5.56314 tm = 1.390785 tm

M- lapangan = 6.27785 tm
M+ lapangan = 12.55568 tm
Kesimpulan : Momen lapangan yang digunakan aman.

Untuk perhitungan tulangan lapangan menggunakan cara yang sama seperti tulangan
tumpuan, hanya pada perencanaanya digunakan tulangan sebelah.

● Tulangan momen positif lapangan (tulangan bawah)

Mn+ = 0.85 . f'c . a . b ( h - ( a / 2 ))


12.55568 . 10 5 a
= 0.85 . 203.944 . a . 25 44.5 -
0.8 2

1569460 = 0.85 . 203.944 . a . 25 . 44.5 -

0.85 . 203.944 . 25 . a2
2
1569460 = 192854.545 a - 2166.905 a2
2166.905 a2 - 192854.545 a + 1569460 = 0

a = 9.0604 cm
a 9.0604
c = = = 10.6593 cm
c = = = 10.6593 cm
β 0.85
c - d 10.6593 - 5.5
εs = x εc = x 0.003 = 0.00145 < εy = 0.0017
c 10.6593
Baja desak belum leleh!
Cc = 0.85 . f'c . a . b
= 0.85 . 203.944 . 9.0604 . 25 = 39266.0521 kg
Cc 39266.0521
As = = = 11.0019 cm2
fy 3569.02
As 11.0019
n = = = 7.1441
Ad 1.54
maka dipakai tulangan sebanyak : 8 buah → 8 D14

Kontrol momen positif tersedia

As ada = n pakai . Ad = 8 . 1.54 = 12.32 cm2


Ts = As ada . fy = 12.32 . 3569.02 = 43970.3264 kg
Ts 43970.3264
a baru = = = 10.1459 cm
0.85 . f'c . b 0.85 . 203.944 . 25
Mt Mn = 0.85 . f'c . abaru . b . ( h - ( a / 2 ))
= 0.85 . 203.944 . 10.1459 . 25 . ( 44.5 - ( 10.1459 / 2 ))
= 1733623.2728 kg.cm
= 17.3362 tm
Mt Mu = ϕ x Mn
= 0.8 x 17.3362
= 13.869 tm > Mu+ = 12.55568 tm → Oke!

● Tulangan momen negatif lapangan (tulangan atas)

Mn- = 0.85 . f'c . a . b ( h - ( a / 2 ))


6.27785 . 10 5 a
= 0.85 . 203.944 . a . 25 44.5 -
0.8 2

784731.25 = 0.85 . 203.944 . a . 25 . 44.5 -

0.85 . 203.944 . 25 . a2
2
784731.25 = 192854.545 a - 2166.905 a2
2166.905 a2 - 192854.545 a + 784731.25 = 0
a = 4.2743 cm
a 4.2743
c = = = 5.0286 cm
β 0.85
c - d 5.0286 - 5.5
εs = x εc = x 0.003 = -0.00028 < εy = 0.0017
c 5.0286
Baja desak belum leleh!
Cc = 0.85 . f'c . a . b
= 0.85 . 203.944 . 4.2743 . 25 = 18524.0041 kg
Cc 18524.0041
As = = = 5.1902 cm2
fy 3569.02
As 5.1902
n = = = 3.3703
Ad 1.54
maka dipakai tulangan sebanyak : 4 buah → 4 D14

Kontrol momen negatif tersedia

As ada = n pakai . Ad = 4 . 1.54 = 6.16 cm2


Ts = As ada . fy = 6.16 . 3569.02 = 21985.1632 kg
Ts 21985.1632
a baru = = = 5.0729 cm
0.85 . f'c . b 0.85 . 203.944 . 25
Mt Mn = 0.85 . f'c . abaru . b . ( h - ( a / 2 ))
= 0.85 . 203.944 . 5.0729 . 25 . ( 44.5 - ( 5.0729 / 2 ))
= 922568.00676 kg.cm
= 9.2257 tm
Mt Mu = ϕ x Mn
= 0.8 x 9.2257
= 7.3806 tm > Mu- = 6.27785 tm → Oke!

Maka gambar tulangannya :


4 D14 4 D14

+ =

8 D14 8 D14
Tulangan positif Tulangan negatif Tulangan rangkap

Gambra 4.8 Gambar hasil desain penulangan balok lapangan


4.4.3 Tulangan Susut Balok

Penggunaan tulangan susut balok ini digunakan untuk menjaga mutu beton setelah
pengikatan (setting time) berlangsung, beton mempunyai kemungkinan mengalami
penyusutan dimensi dan penurunan kualitas. Dimana sesuai dengan ketetapan yang berlaku
dimana tidak diizinkan adanya jarak pada beton sebesar lebih dari 30 cm tanpa penulangan.

daerah tanpa
tulangan pada
balok

tulangan susut

Gambar 4.9 Pemasangan tulangan susut pada balok

Berdasarkan SNI 1991, pasal 3.16.12.2 :

Tabel 4.17 Perhitungan tulangan susut

Mutu baja (fy) Asst


≤ BJTD-30 0.002 b ht
BJTD-40 0.0018 b ht
≥ BJTD-40 0.0018 b ht ( 400 / fy )

Tetapi dalam segala hal tidak boleh kurang dari 0.0014 b ht


Hasil desain balok didapat :
b balok = 25 cm
ht balok = 50 cm
Dipakai tulangan P10 → Ad = 1/4 . π . P2 = 1/4 . π . ( 1 ) 2 = 0.7857 cm2

fy = 350 MPa
As st = 0.0018 . b . ht
= 0.0018 . 25 . 50
= 2.25 cm2
As st 2.25
n = = = 2.8637
Ad 0.7857
maka dipakai tulangan sebanyak : 4 buah → 4 P10
sehingga gambar tulangan susut balok :

2 P10

50 cm 2 P10

25 cm

Gambar 4.10 Tulangan susut balok

Maka hasil desain balok adalah :

Tul. Tumpuan Tul. Lapangan

9 D14 4 D14

2 P10 2 P10
50 cm 50 cm
2 P10 2 P10

25 cm 25 cm

5 D14 8 D14

Gambar 4.11 Hasil desain balok

Untuk balok By lantai 4 (atap), balok Bx1 lantai 1-2-3-4, balok Bx2 lantai 1-2-3-4 dan
balok Bx3 lantai 1-2-3-4 dihitung dengan menggunakan cara yang sama.

4.4.4 Perhitungan Balok Anak

Balok anak tidak direncanakan untuk menahan beban gempa, hanya direncanakan untuk
menahan beban lantai, maka balok anak hanya diperhitungkan terhadap kombinasi
pembebanan 2 yaitu 1,2D + 1,6L, dengan desain tulangan sebelah.
Balok anak tidak direncanakan untuk menahan beban gempa, hanya direncanakan untuk
menahan beban lantai, maka balok anak hanya diperhitungkan terhadap kombinasi
pembebanan 2 yaitu 1,2D + 1,6L, dengan desain tulangan sebelah.

4.4.4.1 Pembebanan balok anak

Dari pembebanan struktur pada BAB I, didapat hasil desain seperti berikut :
Panjang bentang balok Bax1 = 3m
Lantai 4 (atap) balok Bax1 : qD = 0.5106 t/m
qL = 0.1361 t/m
Lantai 1-3 (lantai) balok Bax1 : qD = 1.5788 t/m
qL = 0.3403 t/m

Panjang bentang balok Bax2 = 3 m


Lantai 4 (atap) balok Bax2 : qD = 0.4821 t/m
qL = 0.1272 t/m
Lantai 1-3 (lantai) balok Bax2 : qD = 1.5362 t/m
qL = 0.318 t/m

Panjang bentang balok Bax3 = 3m


Lantai 4 (atap) balok Bax3 : qD = 0.4821 t/m
qL = 0.1272 t/m
Lantai 1-3 (lantai) balok Bax3 : qD = 0.6831 t/m
qL = 0.318 t/m

4.4.4.2 Analisis struktur balok anak Bax1 lantai 1-2-3

Momen negatif (tumpuan)


MD atap - = 1/12 . qD . L2 = 1/12 . 0.5106 . 3 2 = 0.383 tm
ML atap - = 1/12 . qL . L2 = 1/12 . 0.1361 . 3 2 = 0.1021 tm
MU atap - = 1.2 MD + 1.6 ML
= 1.2 . 0.383 + 1.6 . 0.1021 = 0.623 tm

MD lantai - = 1/12 . qD . L2 = 1/12 . 1.5788 . 3 2 = 1.1841 tm


ML lantai - = 1/12 . qL . L2 = 1/12 . 0.3403 . 3 2 = 0.2552 tm
MU lantai - = 1.2 MD + 1.6 ML
= 1.2 . 1.1841 + 1.6 . 0.2552 = 1.8292 tm
Momen positif (lapangan)
MD atap + = 1/24 . qD . L2 = 1/24 . 0.5106 . 3 2 = 0.1915 tm
ML atap + = 1/24 . qL . L2 = 1/24 . 0.1361 . 3 2 = 0.051 tm
MU atap + = 1.2 MD + 1.6 ML
= 1.2 . 0.1915 + 1.6 . 0.051 = 0.3114 tm

MD lantai + = 1/24 . qD . L2 = 1/24 . 1.5788 . 3 2 = 0.5921 tm


ML lantai +
= 1/24 . qL . L2 = 1/24 . 0.3403 . 3 2 = 0.1276 tm

MU lantai + = 1.2 MD + 1.6 ML


= 1.2 . 0.5921 + 1.6 . 0.1276 = 0.9147 tm

4.4.4.3 Desain balok anak Bax1 lantai 1-2-3

Dipakai :
MU- = 1.8292 tm
MU+ = 0.9147 tm
f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2
fy = 350 MPa = 3569.02 kg/cm2
Es = 2100000 kg/cm2
β = 0.85 ( f'c < 30 MPa )
εc = 0.003
Dipakai tulangan pokok D12, Ad = 1/4 . π . ( 1.2 ) 2 = 1.1314 cm2
Tulangan sengkang D8 , selimut beton = 2 cm
Tulangan pokok atas balok diperkirakan 2 lapis.

d = Pb + Ø tulangan sengkang + Ø tulangan pokok + 1/2 . jarak antar tulangan


= 2 + 0.8 + 1.2 + ( 1/2 . 2.5 )
= 5.25 cm
d' = 2 + 0.8 + ( 1/2 . 1.2 )
= 3.4 cm

fy 3569.02
εy = = = 0.0017
Es 2100000

fy 3569.02
m = = = 20.5882
0.85 . fc' 0.85 . 203.944
β εc 0.85 0.003
ρb = x = x = 0.02635
m ( εc + εy ) 20.5882 ( 0.003 + 0.0017 )

ρm = 0.75 . ρb = 0.75 . 0.02635 = 0.01976

Rb = ρb . fy . ( 1 - ( 1/2 . ρb . m ))
= 0.02635 . 3569.02 . ( 1 - ( 1/2 . 0.02635 . 20.5882 ))
= 68.5344 kg/cm2

Rn = 0.75 . Rb = 0.75 . 68.5344 = 51.4008 kg/cm2


Mn = Rn . b . h2
1.8292 . 10 5
= 51.4008 . b . 2 b2
0.8
228650 = ( 51.4008 . 2 ) b3
228650 = 102.8016 b3
3 228650
b =
102.8016
= 13.0534 cm

dipakai b = 15 cm
ht = 30 cm
h = ht - d = 30 - 5.25 = 24.75 cm
h' = ht - d' = 30 - 3.4 = 26.6 cm

Syarat : SNI 1991, pasal 4.14.3, halaman 114.


ht / b ≤ 3.33
30 / 15 ≤ 3.33
2 ≤ 3.33 Maka dimensi balok → aman

Tulangan tumpuan balok anak

Untuk mendapatkan faktor reduksi R1 digunakan ketentuan sebagai berikut :


Mu+ = 50% Mu- , R1 = 0.3 - 0.4 Rb
Mu+ < 50% Mu- , R1 > 0.3 Rb
Mu+ > 50% Mu- , R1 < 0.3 Rb
Mu+ ≈ Mu- , R1 ≈ 0.1 Rb
Karena , Mu+ = 0.9147 tm > 50% Mu- = 0.9146 tm
→ R1 = 0.3 - 0.4 Rb, maka digunakan faktor reduksi nilai Rb sebesa= 0.35

R1 = 0.35 . Rb = 0.35 . 68.5344 = 23.987 kg/cm2


Mn = R1 . b . h2 = 23.987 . 15 . 24.75 2 = 220403.0503 kg.cm

Mn = 0.85 . f'c . a . b . ( h - ( a / 2 ))
220403.0503 = 0.85 . 203.944 . a . 15 ( 24.75 - ( a / 2 ))

220403.0503 = 0.85 . 203.944 . a . 15 . 24.75 -

0.85 . 203.944 . 15 . a2
2
220403.0503 = 64357.0785 a - 1300.143 a2
1300.143 a2 - 64357.0785 a + 220403.0503 = 0

a = 3.7015 cm
a 3.7015
c = = = 4.3547 cm
β 0.85
c - d' 4.3547 - 3.4
εs = x εc = x 0.003 = 0.00066 < εy = 0.0017
c 4.3547
Baja desak belum leleh!
Cc = 0.85 . f'c . a . b
= 0.85 . 203.944 . 3.7015 . 15 = 9624.9586 kg
Cc = Ts1
Cc = As1 . fy
Cc 9624.9586
As = = = 2.6968 cm2
fy 3569.02
As 2.6968
n1 = = = 2.3836
Ad 1.1314

maka dipakai tulangan sebanyak : 3 buah → 3 D12

Kontrol kuat lentur momen negatif

Keseimbangan gaya-gaya horizontal;


Cc = Ts
0.85 . f'c . a . b = As . fy
As . fy 3.3942 . 3569.02
a = = = 4.6587 cm
0.85 . f'c . b 0.85 . 203.944 . 15
Cc = 0.85 . f'c . a . b
= 0.85 . 203.944 . 4.6587 . 15
= 12113.9524 kg
Mn = Cc ( h - ( a / 2 ))
= 12113.9524 ( 24.75 - ( 4.6587 / 2 ))
= 271602.68688 kg.cm
= 2.716 tm
Mt Mu = ϕ . Mn
= 0.8 . 2.716
= 2.1728 tm > Mu - = 1.8292 tm
karena MtMu > Mu - → desain tulangan momen negatif sukses
Tulangan lapangan balok

MU+ = 0.9147 tm

Mn = 0.85 . f'c . a . b ( h' - ( a / 2 ))


0.9147 . 10 5 a
= 0.85 . 203.944 . a . 15 26.6 -
0.8 2

114337.5 = 0.85 . 203.944 . a . 15 . 26.6 -

0.85 . 203.944 . 15 . a2
2
114337.5 = 69167.6076 a - 1300.143 a2
1300.143 a2 - 69167.6076 a + 114337.5 = 0

a = 1.7079 cm
a 1.7079
c = = = 2.0093 cm
β 0.85
c - d 2.0093 - 5.25
εs = x εc = x 0.003 = -0.00484 < εy = 0.0017
c 2.0093
Baja desak belum leleh!
Cc = 0.85 . f'c . a . b
= 0.85 . 203.944 . 1.7079 . 15 = 4441.0285 kg
Cc 4441.0285
As = = = 1.2443 cm2
fy 3569.02
As 1.2443
n = = = 1.0998
Ad 1.1314
maka dipakai tulangan sebanyak : 2 buah → 2 D12

Kontrol kuat lentur momen positif

Keseimbangan gaya-gaya horizontal

Cc = Ts
0.85 . f'c . a . b = As . fy
As . fy 2.2628 . 3569.02
a = = = 3.1058 cm
0.85 . f'c . b 0.85 . 203.944 . 15
Cc = 0.85 . f'c . a . b
= 0.85 . 203.944 . 3.1058 . 15
= 8075.9683 kg
Mn = Cc ( h' - ( a / 2 ))
= 8075.9683 ( 26.6 - ( 3.1058 / 2 ))
= 202279.58561 kg.cm
= 2.0228 tm
Mt Mu = ϕ . Mn
= 0.8 . 2.0228
= 1.6182 tm > Mu + = 0.9147 tm
karena MtMu > Mu + → desain tulangan momen positif sukses

Kontrol jarak antar tulangan

n 1 lapis yang digunakan = 3 tulangan


b balok - 2 ( Pb + Ø sengkang ) - n 1 lapis coba x Ø tulangan pokok
s =
n 1 lapis coba - 1
15 - 2 ( 2 + 0.8 ) - 3 x 1.2
=
3 - 1
= 2.9 cm > 2.5 cm → oke!

Tulangan susut balok anak


Dipakai tulangan P8 → Ad = 1/4 . π . P2 = 1/4 . π . ( 0.8 ) 2
= 0.5029 cm2
fy = 350 MPa
As st = 0.0018 . b . ht
= 0.0018 . 15 . 30
= 0.81 cm 2

As st 0.81
n = = = 1.6107
Ad 0.5029
maka dipakai tulangan sebanyak : 2 buah → 2 P8

sehingga gambar tulangan susut balok anak :

2 P8

Gambar 4.12 Tulangan susut balok anak


maka hasil desain Bax1 lantai 1-3 adalah :

Tul. Tumpuan Tul. Lapangan


3 D12 2 D12

2 P8 2 P8
30 cm 30 cm

15 cm 15 cm

3 D12 2 D12

Gambar 4.11 Hasil desain balok

Untuk balok anak Bax1 lantai 4 (atap), balok anak Bax2 lantai 1-2-3-4 dan balok Bax3
lantai 1-2-3-4 dihitung dengan menggunakan cara yang sama.
4.4.5 Rekapitulasi Hasil Desain Balok

Tabel 4.18 Rekapitulasi hasil desain balok

Momen (tm)
Ukuran
Kode R1 Tulangan
Lantai (bxht) Momen Tulangan Tersedia
Balok Ultimate Kapasitas Susut
cm (ultimate)

Negatif
4 D10 1.373 1.8675 2.6733
Tumpuan

Positif
2 D10 0.91625 1.2399 1.7617
Tumpuan
Bx1 15 x 30 0.25 2 P10
Negatif
2 D10 0.31701 1.0598 -
Lapangan

Positif
1.2.3 2 D10 0.634 1.0598 -
Lapangan

Negatif
6 D10 1.8551 2.6715 3.8843
Tumpuan

Positif
Bx2 15 x 30 0.25 4 D10 1.23303 2.0721 3.0039 2 P10
Tumpuan

Negatif
2 D10 0.38618 1.0598 -
Lapangan

Momen (tm)
Ukuran
Kode R1 Tulangan
Lantai (bxht) Momen Tulangan Tersedia
Balok Ultimate Kapasitas Susut
cm (ultimate)

Positif
Bx2 15 x 30 0.25 2 D10 0.77234 1.0598 - 2 P10
Lapangan

Negatif
4 D12 2.21424 2.547 3.7276
Tumpuan

Positif
2 D12 1.84772 1.6205 2.3144
Tumpuan
Bx3 15 30 0.25 2 P10
Negatif
2 D12 0.61645 1.489 -
Lapangan

Positif
2 D12 1.23288 1.489 -
Lapangan

Negatif
9 D14 15.11515 15.1246 22.5738
Tumpuan

Positif
5 D14 7.55759 9.0776 13.3751
Tumpuan
By 25 x 50 0.25 2 P10
Positif
5 D14 7.55759 9.0776 13.3751
Tumpuan
By 25 x 50 0.25 2 P10
Negatif
4 D14 6.27785 7.3806 -
Lapangan

Positif
8 D14 12.55568 13.869 -
Lapangan
1.2.3
Negatif
3 D12 1.8292 2.1728 -
Tumpuan

Positif
3 D12 - - -
Tumpuan
Bax1 15 x 30 0.35 2 P8
Negatif
2 D12 - - -
Lapangan

Positif
2 D12 0.9147 1.6182 -
Lapangan

Negatif
3 D12 1.7642 2.1728 -
Tumpuan

Positif
3 D12 - - -
Tumpuan
Bax2 15 x 30 0.35 2 P8
Negatif
2 D12 - - -
Lapangan

Positif
2 D12 0.8822 1.6373 -
Lapangan

Negatif
Bax3 15 x 30 0.25 2 D12 0.9964 1.4987 - 2 P8
Tumpuan

Momen (tm)
Ukuran
Kode R1 Tulangan
Lantai (bxht) Momen Tulangan Tersedia
Balok Ultimate Kapasitas Susut
cm (ultimate)

Positif
2 D12 - - -
Tumpuan

Negatif
1.2.3 Bax3 15 x 30 0.25 2 D12 - - - 2 P8
Lapangan

Positif
2 D12 0.4983 1.6373 -
Lapangan

Negatif
4 D10 0.35374 1.8675 2.6733
Tumpuan

Positif
2 D10 0.24531 1.2399 1.7617
Tumpuan
Bx1 15 x 30 0.25 2 P10
Negatif
2 D10 0.08604 1.0598 -
Lapangan
Bx1 15 x 30 0.25 2 P10
Negatif
2 D10 0.08604 1.0598 -
Lapangan

Positif
2 D10 0.17206 1.0598 -
Lapangan

Negatif
4 D10 0.39132 1.8675 2.6733
Tumpuan

Positif
2 D10 0.36488 1.2399 1.7617
Tumpuan
Bx2 15 x 30 0.25 2 P10
Negatif
2 D10 0.11887 1.0598 -
Lapangan

Positif
4 2 D10 0.23773 1.0598 -
Lapangan

Negatif
4 D10 0.57757 1.8675 2.6733
Tumpuan

Positif
2 D10 0.53693 1.2399 1.7617
Tumpuan
Bx3 15 30 0.25 2 P10
Negatif
2 D10 0.18635 1.0598 -
Lapangan

Positif
2 D10 0.37268 1.0598 -
Lapangan

Negatif
5 D12 5.38149 4.8178 7.1223
Tumpuan

Positif
By 20 x 40 0.25 2 D12 2.69076 2.4117 3.4743 2 P10
Tumpuan

Negatif
4 D12 2.2663 4.1698 -
Lapangan

Momen (tm)
Ukuran
Kode R1 Tulangan
Lantai (bxht) Momen Tulangan Tersedia
Balok Ultimate Kapasitas Susut
cm (ultimate)

Positif
By 20 x 40 0.25 5 D12 4.53258 5.1183 - 2 P10
Lapangan

Negatif
4 D10 0.623 2.0453 -
Tumpuan

Positif
4 D10 - - -
Tumpuan
Bax1 15 x 30 0.35 2 P8
Negatif
2 D10 - - -
Lapangan

Positif
2 D10 0.3114 1.163 -
Lapangan
Bax1 15 x 30 0.35 2 P8

Positif
2 D10 0.3114 1.163 -
Lapangan

Negatif
4 D10 0.5866 2.0453 -
Tumpuan

Positif
4 4 D10 - - -
Tumpuan
Bax2 15 x 30 0.35 2 P8
Negatif
2 D10 - - -
Lapangan

Positif
2 D10 0.2933 1.163 -
Lapangan

Negatif
4 D10 0.5866 2.0453 -
Tumpuan

Positif
4 D10 - - -
Tumpuan
Bax3 15 x 30 0.35 2 P8
Negatif
2 D10 - - -
Lapangan

Positif
2 D10 0.2933 1.163 -
Lapangan

Catatan : Untuk hitungan momen kapasitas dijelaskan pada BAB V


1. Desain Bx1 Lantai 1-2-3 3.
Mu - = 1.373 tm Es = 2100000 kg/cm2
Mu + = 0.91625 tm β = 0.85
f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2 εc = 0.003
fy = 350 MPa = 3569.02 kg/cm2

Tulangan pokok D10 ( 1 ) Ad = 0.7857 cm2


Tulangan sengkang D8 ( 0.8 ) Pb = 4 cm

d = 7.05 cm
d' = 5.3 cm
εy = 0.0017

a. Perhitungan Tulangan Tumpuan Balok a.


۩ Mengestimasi ukuran balok
m = 20.5882 Rb = 51.3943 kg/cm2
ρb = 0.02635 Rn = 38.5457 kg/cm2
ρm = 0.01976

Mn = Rn . b . h2 dipakai :
171625 = 38.5457 . b . 2 b2 b = 15 cm
171625 = ( 38.5457 . 2 ) b 3 ht = 30 cm
171625 = 77.0914 b3 h = ht - d = 30 - 7.05 = 22.95 cm
b = 13.0574 cm h' = ht - d' = 30 - 5.3 = 24.7 cm

Syarat : SNI 1991, pasal 4.14.3, halaman 114.


ht / b ≤ 3.33
2 ≤ 3.33 Maka dimensi balok → aman

۩ Perhitungan komponen tulangan sebelah


Untuk mendapatkan faktor reduksi R1 digunakan ketentuan sebagai berikut :
Mu+ = 50% Mu- , R1 = 0.3 - 0.4 Rb
Mu+ < 50% Mu- , R1 > 0.3 Rb
Mu+ > 50% Mu- , R1 < 0.3 Rb
Mu+ ≈ Mu- , R1 ≈ 0.1 Rb

Karena , Mu+ = 0.91625 tm > 50% Mu- = 0.6865 tm


→ R1 < 0.3 Rb, maka digunakan faktor reduksi nilai Rb sebesa= 0.25

R1 = 12.8486 kg/cm2
M1 = 101510.8461 kg.cm

M1 = 0.85 . f'c . a . b . ( h - ( a / 2 ))
101510.8461 = 0.85 . 203.944 . a . 15 ( 22.95 - ( a / 2 ))
101510.8461 = 59676.5637 a - 1300.143 a2
1300.143 a2 - 59676.5637 a + 101510.8461 = 0

a = 1.7692 cm
c = 2.0814 cm
εs = -0.00464 < εy = 0.0017 Baja desak belum leleh!

Cc = 4600.426 kg
Cc = Ts1
Cc = As1 . fy
As1 = 1.289 cm2
n1 = 1.6406 maka dipakai tulangan sebanyak : 2 buah → 2 D10

As1 = 1.5714 cm2


Ts1 = 5608.358 kg
Ts1 = Cc
= 0.85 . f'c . a . b
a = 2.1568 cm
M1 = 122663.76283 kg.cm
c = 2.5374 cm
εs = -0.00327 < εy = 0.0017 Baja desak belum leleh!

۩ Perhitungan komponen tulangan rangkap


M2 = 48961.2372 kg.cm
Ts2 = 2774.0078 kg
Ts2 = As2 . fy
As2 = 0.7772 cm2
n2 = 0.9892 maka dipakai tulangan sebanyak : 2 buah → 2 D10

Tulangan tarik (tulangan atas) = 4 D10


Tulangan desak (tulangan bawah) = 2 D10

Kontrol jarak antar tulangan


n 1 lapis yang digunakan = 2 tulangan
s = 3.4 cm > 2.5 cm → oke!

Kontrol tulangan patah tarik


ρb = 0.02635
ρm = 0.01976
As (tarik) = 3.1428 cm2
As' (desak) = 1.5714 cm2
ρ pakai = 0.00456 < ρm = 0.01976 → Oke!
karena ρ pakai < ρm maka tulangan yang digunakan aman

۩ Analisis balok tulangan rangkap dengan baja desak belum leleh


Kontrol kuat lentur momen negatif
a - ( β1 . d' )
As x fy = 0.85 . f'c . a . b + As' . . εc . Es
a
11216.7161 = 2600.286 a + 9899.82 ( 1 - ( 4.505 / a ))
11216.7161 = 2600.286 a + 9899.82 - ( 44598.6891 / a )
11216.7161 a = 2600.286 a2 + 9899.82 a - 44598.6891
2600.286 a + 9899.82 a -
2
11216.7161 a - 44598.6891 = 0
2600.286 a2 - 1316.8961 a - 44598.6891 = 0

a = 4.4024 cm
c = 5.1793 cm
εs = -7E-05 < εy = 0.0017 Baja desak belum leleh!
fs = -147 kg/cm2

Momen nominal negatif yang dapat dikerahkan :


M1 = 237521.86904 kg.cm
M2 = -4077.0759 kg.cm
Mt Mn = 233444.79314 kg.cm = 2.3344 tm
Mt Mu = 1.8675 tm > Mu- = 1.373 tm
Karena Mt Mu > Mu- → desain tulangan momen negatif sukses

Kontrol kuat lentur momen positif


Ts = Cc + Cs
a - ( β1 . d )
As' x fy = 0.85 . f'c . a . b + As . . εc . Es
a
5608.358 = 2600.286 a + 19799.64 ( 1 - ( 5.9925 / a ))
5608.358 = 2600.286 a + 19799.64 - ( 118649.3427 / a )
5608.358 a = 2600.286 a + 2
19799.64 a - 118649.3427
2600.286 a2 + 19799.64 a - 5608.358 a - 118649.3427 = 0
2600.286 a2 + 14191.282 a - 118649.3427 = 0

a = 4.5565 cm
c 5.3606 cm
εs = -0.00095 < εy = 0.0017 Baja desak belum leleh!
fs = -1995 kg/cm2

Momen nominal positif yang dapat dikerahkan :


M1 = 265657.44918 kg.cm
M2 = -110663.488 kg.cm
Mt Mn = 154993.96128 kg.cm = 1.5499 tm
Mt Mu = 1.2399 tm > Mu+ = 0.91625 tm
Karena Mt Mu > Mu+ → desain tulangan momen positif sukses

b. Perhitungan Tulangan Lapangan Balok b.


tulangan lapangan diasumsikan 1 lapis
b = 15 cm d = 5.3 cm
ht = 30 cm d' = 5.3 cm
f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2 h = 24.7 cm
fy = 350 MPa = 3569.02 kg/cm2 h' = 24.7 cm
Es = 2100000 kg/cm 2

β = 0.85
εc = 0.003
Tulangan pokok D10 ( 1 ) Ad = 0.7857 cm2
εy = 0.0017 Rb = 51.3943 kg/cm2
m = 20.5882 Rn = 38.5457 kg/cm2
ρb = 0.02635
ρm = 0.01976

۩ Mencari momen lapangan


M- lapangan = 0.31701 tm
M+ lapangan = 0.634 tm

۩ Tulangan momen positif lapangan (tulangan bawah)


Mn+ = 0.85 . f'c . a . b ( h - ( a / 2 ))
79250 = 64227.0642 a - 1300.143 a2
1300.143 a2 - 64227.0642 a + 79250 = 0

a = 1.2664 cm
c = 1.4899 cm
εs = -0.00767 < εy = 0.0017 Baja desak belum leleh!
Cc = 3293.0022 kg
As = 0.9227 cm2
n = 1.1744 maka dipakai tulangan sebanyak : 2 buah → 2 D10

Kontrol momen positif tersedia


As ada = 1.5714 cm2
Ts = 5608.358 kg
a baru = 2.1568 cm
Mt Mn = 132476.94475 kg.cm = 1.3248 tm
Mt Mu = 1.0598 tm > Mu+ = 0.634 tm → Oke!

Tulangan momen negatif lapangan (tulangan atas)


Mn- = 0.85 . f'c . a . b ( h - ( a / 2 ))
39626.25 = 64227.0642 a - 1300.143 a2
1300.143 a2 - 64227.0642 a + 39626.25 = 0

a = 0.6249 cm
c = 0.7352 cm
εs = -0.01863 < εy = 0.0017 Baja desak belum leleh!
Cc = 1624.9187 kg
As = 0.4553 cm2
n = 0.5795 maka dipakai tulangan sebanyak : 2 buah → 2 D10

Kontrol momen negatif tersedia


As ada = 1.5714 cm2
Ts = 5608.358 kg
a baru = 2.1568 cm
Mt Mn = 132476.94475 kg.cm = 1.3248 tm
Mt Mu = 1.0598 tm > Mu- = 0.31701 tm → Oke!

c. Tulangan Susut Balok c.


Berdasarkan SNI 1991, pasal 3.16.12.2 :
Mutu baja (fy) Asst
≤ BJTD-30 0.002 b ht
BJTD-40 0.0018 b ht
≥ BJTD-40 0.0018 b ht ( 400 / fy )
b balok = 15 cm
ht balok = 30 cm
Tulangan P10 ( 1 ) Ad = 0.7857 cm2

fy = 350 MPa
As st = 0.0018 . b . ht
= 0.81 cm2
n = 1.0309 maka dipakai tulangan sebanyak : 2 buah → 2 P10

2. Desain Bx1 Lantai 4 4.


Mu - = 0.35374 tm Es = 2100000 kg/cm2
Mu + = 0.24531 tm β = 0.85
f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2 εc = 0.003
fy = 350 MPa = 3569.02 kg/cm2

Tulangan pokok D10 ( 1 ) Ad = 0.7857 cm2


Tulangan sengkang D8 ( 0.8 ) Pb = 4 cm

d = 7.05 cm
d' = 5.3 cm
εy = 0.0017

a. Perhitungan Tulangan Tumpuan Balok a.


۩ Mengestimasi ukuran balok
m = 20.5882 Rb = 51.3943 kg/cm2
ρb = 0.02635 Rn = 38.5457 kg/cm2
ρm = 0.01976
Mn = Rn . b . h2 dipakai :
44217.5 = 38.5457 . b . 2 b 2
b = 15 cm
44217.5 = ( 38.5457 . 2 ) b3 ht = 30 cm
44217.5 = 77.0914 b3 h = ht - d = 30 - 7.05 = 22.95 cm
b = 8.3086 cm h' = ht - d' = 30 - 5.3 = 24.7 cm

Syarat : SNI 1991, pasal 4.14.3, halaman 114.


ht / b ≤ 3.33
2 ≤ 3.33 Maka dimensi balok → aman

۩ Perhitungan komponen tulangan sebelah


Untuk mendapatkan faktor reduksi R1 digunakan ketentuan sebagai berikut :
Mu+ = 50% Mu- , R1 = 0.3 - 0.4 Rb
Mu+ < 50% Mu- , R1 > 0.3 Rb
Mu+ > 50% Mu- , R1 < 0.3 Rb
Mu+ ≈ Mu- , R1 ≈ 0.1 Rb

Karena , Mu+ = 0.24531 tm > 50% Mu- = 0.17687 tm


→ R1 < 0.3 Rb, maka digunakan faktor reduksi nilai Rb sebesa= 0.25

R1 = 12.8486 kg/cm2
M1 = 101510.8461 kg.cm

M1 = 0.85 . f'c . a . b . ( h - ( a / 2 ))
101510.8461 = 0.85 . 203.944 . a . 15 ( 22.95 - ( a / 2 ))
101510.8461 = 59676.5637 a - 1300.143 a2
1300.143 a2 - 59676.5637 a + 101510.8461 = 0

a = 1.7692 cm
c = 2.0814 cm
εs = -0.00464 < εy = 0.0017 Baja desak belum leleh!

Cc = 4600.426 kg
Cc = Ts1
Cc = As1 . fy
As1 = 1.289 cm2
n1 = 1.6406 maka dipakai tulangan sebanyak : 2 buah → 2 D10

As1 = 1.5714 cm2


Ts1 = 5608.358 kg
Ts1 = Cc
= 0.85 . f'c . a . b
a = 2.1568 cm
M1 = 122663.76283 kg.cm
c = 2.5374 cm
εs = -0.00327 < εy = 0.0017 Baja desak belum leleh!

۩ Perhitungan komponen tulangan rangkap


M2 = -78446.2628 kg.cm
Ts2 = -4444.5475 kg
Ts2 = As2 . fy
As2 = -1.2453 cm2
n2 = -1.585 maka dipakai tulangan sebanyak : 2 buah → 2 D10

Tulangan tarik (tulangan atas) = 4 D10


Tulangan desak (tulangan bawah) = 2 D10

Kontrol jarak antar tulangan


n 1 lapis yang digunakan = 2 tulangan
s = 3.4 cm > 2.5 cm → oke!

Kontrol tulangan patah tarik


ρb = 0.02635
ρm = 0.01976
As (tarik) = 3.1428 cm2
As' (desak) = 1.5714 cm2
ρ pakai = 0.00456 < ρm = 0.01976 → Oke!
karena ρ pakai < ρm maka tulangan yang digunakan aman

۩ Analisis balok tulangan rangkap dengan baja desak belum leleh


Kontrol kuat lentur momen negatif
a - ( β1 . d' )
As x fy = 0.85 . f'c . a . b + As' . . εc . Es
a
11216.7161 = 2600.286 a + 9899.82 ( 1 - ( 4.505 / a ))
11216.7161 = 2600.286 a + 9899.82 - ( 44598.6891 / a )
11216.7161 a = 2600.286 a + 9899.82 a -
2
44598.6891
2600.286 a2 + 9899.82 a - 11216.7161 a - 44598.6891 = 0
2600.286 a2 - 1316.8961 a - 44598.6891 = 0

a = 4.4024 cm
c = 5.1793 cm
εs = -7E-05 < εy = 0.0017 Baja desak belum leleh!
fs = -147 kg/cm2

Momen nominal negatif yang dapat dikerahkan :


M1 = 237521.86904 kg.cm
M2 = -4077.0759 kg.cm
Mt Mn = 233444.79314 kg.cm = 2.3344 tm
Mt Mu = 1.8675 tm > Mu- = 0.3537 tm
Karena Mt Mu > Mu- → desain tulangan momen negatif sukses

Kontrol kuat lentur momen positif


Ts = Cc + Cs
a - ( β1 . d )
As' x fy = 0.85 . f'c . a . b + As . . εc . Es
a
5608.358 = 2600.286 a + 19799.64 ( 1 - ( 5.9925 / a ))
5608.358 = 2600.286 a + 19799.64 - ( 118649.3427 / a )
5608.358 a = 2600.286 a +2
19799.64 a - 118649.3427
2600.286 a2 + 19799.64 a - 5608.358 a - 118649.3427 = 0
2600.286 a2 + 14191.282 a - 118649.3427 = 0

a = 4.5565 cm
c 5.3606 cm
εs = -0.00095 < εy = 0.0017 Baja desak belum leleh!
fs = -1995 kg/cm2

Momen nominal positif yang dapat dikerahkan :


M1 = 265657.44918 kg.cm
M2 = -110663.488 kg.cm
Mt Mn = 154993.96128 kg.cm = 1.5499 tm
Mt Mu = 1.2399 tm > Mu+ = 0.24531 tm
Karena Mt Mu > Mu+ → desain tulangan momen positif sukses

b. Perhitungan Tulangan Lapangan Balok b.


tulangan lapangan diasumsikan 1 lapis
b = 15 cm d = 5.3 cm
ht = 30 cm d' = 5.3 cm
f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2 h = 24.7 cm
fy = 350 MPa = 3569.02 kg/cm 2
h' = 24.7 cm
Es = 2100000 kg/cm2
β = 0.85
εc = 0.003
Tulangan pokok D10 ( 1 ) Ad = 0.7857 cm2
εy = 0.0017 Rb = 51.3943 kg/cm2
m = 20.5882 Rn = 38.5457 kg/cm2
ρb = 0.02635
ρm = 0.01976

۩ Mencari momen lapangan


M- lapangan = 0.08604 tm
M+ lapangan = 0.17206 tm

۩ Tulangan momen positif lapangan (tulangan bawah)


Mn+ = 0.85 . f'c . a . b ( h - ( a / 2 ))
21507.5 = 64227.0642 a - 1300.143 a2
1300.143 a2 - 64227.0642 a + 21507.5 = 0

a = 0.3372 cm
c = 0.3967 cm
εs = -0.03708 < εy = 0.0017 Baja desak belum leleh!
Cc = 876.8164 kg
As = 0.2457 cm2
n = 0.3127 maka dipakai tulangan sebanyak : 2 buah → 2 D10

Kontrol momen positif tersedia


As ada = 1.5714 cm2
Ts = 5608.358 kg
a baru = 2.1568 cm
Mt Mn = 132476.94475 kg.cm = 1.3248 tm
Mt Mu = 1.0598 tm > Mu+ = 0.17206 tm → Oke!

Tulangan momen negatif lapangan (tulangan atas)


Mn- = 0.85 . f'c . a . b ( h - ( a / 2 ))
10755 = 64227.0642 a - 1300.143 a2
1300.143 a2 - 64227.0642 a + 10755 = 0

a = 0.168 cm
c = 0.1976 cm
εs = -0.07747 < εy = 0.0017 Baja desak belum leleh!
Cc = 436.848 kg
As = 0.1224 cm2
n = 0.1558 maka dipakai tulangan sebanyak : 2 buah → 2 D10

Kontrol momen negatif tersedia


As ada = 1.5714 cm2
Ts = 5608.358 kg
a baru = 2.1568 cm
Mt Mn = 132476.94475 kg.cm = 1.3248 tm
Mt Mu = 1.0598 tm > Mu- = 0.08604 tm → Oke!

c. Tulangan Susut Balok c.


Berdasarkan SNI 1991, pasal 3.16.12.2 :
Mutu baja (fy) Asst
≤ BJTD-30 0.002 b ht
BJTD-40 0.0018 b ht
≥ BJTD-40 0.0018 b ht ( 400 / fy )
b balok = 15 cm
ht balok = 30 cm
Tulangan P10 ( 1 ) Ad = 0.7857 cm2

fy = 350 MPa
As st = 0.0018 . b . ht
= 0.81 cm2
n = 1.0309 maka dipakai tulangan sebanyak : 2 buah → 2 P10
Desain Bx2 Lantai 1-2-3 5.
Mu - = 1.8551 tm Es = 2100000 kg/cm2
Mu + = 1.23303 tm β = 0.85
f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2 εc = 0.003
fy = 350 MPa = 3569.02 kg/cm2

Tulangan pokok D10 ( 1 ) Ad = 0.7857 cm2


Tulangan sengkang D8 ( 0.8 ) Pb = 4 cm

d = 7.05 cm
d' = 5.3 cm
εy = 0.0017

Perhitungan Tulangan Tumpuan Balok a.


۩ Mengestimasi ukuran balok ۩
m = 20.5882 Rb = 51.3943 kg/cm2
ρb = 0.02635 Rn = 38.5457 kg/cm2
ρm = 0.01976

Mn = Rn . b . h2 dipakai :
231887.5 = 38.5457 . b . 2 b2 b = 15 cm
231887.5 = ( 38.5457 . 2 ) b 3 ht = 30 cm
231887.5 = 77.0914 b3 h = ht - d = 30 - 7.05 = 22.95 cm
b = 14.4352 cm h' = ht - d' = 30 - 5.3 = 24.7 cm

Syarat : SNI 1991, pasal 4.14.3, halaman 114.


ht / b ≤ 3.33
2 ≤ 3.33 Maka dimensi balok → aman

۩ Perhitungan komponen tulangan sebelah ۩


Untuk mendapatkan faktor reduksi R1 digunakan ketentuan sebagai berikut :
Mu+ = 50% Mu- , R1 = 0.3 - 0.4 Rb
Mu+ < 50% Mu- , R1 > 0.3 Rb
Mu+ > 50% Mu- , R1 < 0.3 Rb
Mu+ ≈ Mu- , R1 ≈ 0.1 Rb

Karena , Mu+ = 1.23303 tm > 50% Mu- = 0.92755 tm


→ R1 < 0.3 Rb, maka digunakan faktor reduksi nilai Rb sebesa= 0.25

R1 = 12.8486 kg/cm2
M1 = 101510.8461 kg.cm

M1 = 0.85 . f'c . a . b . ( h - ( a / 2 ))
101510.8461 = 0.85 . 203.944 . a . 15 ( 22.95 - ( a / 2 ))
101510.8461 = 59676.5637 a - 1300.143 a2
1300.143 a2 - 59676.5637 a + 101510.8461 = 0

a = 1.7692 cm
c = 2.0814 cm
εs = -0.00464 < εy = 0.0017 Baja desak belum leleh!

Cc = 4600.426 kg
Cc = Ts1
Cc = As1 . fy
As1 = 1.289 cm2
n1 = 1.6406 maka dipakai tulangan sebanyak : 2 buah → 2 D10

As1 = 1.5714 cm2


Ts1 = 5608.358 kg
Ts1 = Cc
= 0.85 . f'c . a . b
a = 2.1568 cm
M1 = 122663.76283 kg.cm
c = 2.5374 cm
εs = -0.00327 < εy = 0.0017 Baja desak belum leleh!

۩ Perhitungan komponen tulangan rangkap ۩


M2 = 109223.7372 kg.cm
Ts2 = 6188.3137 kg
Ts2 = As2 . fy
As2 = 1.7339 cm2
n2 = 2.2068 maka dipakai tulangan sebanyak : 4 buah → 4 D10

Tulangan tarik (tulangan atas) = 6 D10


Tulangan desak (tulangan bawah) = 4 D10

Kontrol jarak antar tulangan


n 1 lapis yang digunakan = 2 tulangan
s = 3.4 cm > 2.5 cm → oke!

Kontrol tulangan patah tarik


ρb = 0.02635
ρm = 0.01976
As (tarik) = 4.7142 cm2
As' (desak) = 3.1428 cm2
ρ pakai = 0.00456 < ρm = 0.01976 → Oke!
karena ρ pakai < ρm maka tulangan yang digunakan aman

۩ Analisis balok tulangan rangkap dengan baja desak belum leleh ۩


Kontrol kuat lentur momen negatif
a - ( β1 . d' )
As x fy = 0.85 . f'c . a . b + As' . . εc . Es
a
16825.0741 = 2600.286 a + 19799.64 ( 1 - ( 4.505 / a ))
16825.0741 = 2600.286 a + 19799.64 - ( 89197.3782 / a )
16825.0741 a = 2600.286 a2 + 19799.64 a - 89197.3782
2600.286 a + 19799.64 a -
2
16825.0741 a - 89197.3782 = 0
2600.286 a2 - -2974.5659 a - 89197.3782 = 0

a = 5.3128 cm
c = 6.2504 cm
εs = 0.00046 < εy = 0.0017 Baja desak belum leleh!
fs = 966 kg/cm2

Momen nominal negatif yang dapat dikerahkan :


M1 = 280352.01434 kg.cm
M2 = 53584.4257 kg.cm
Mt Mn = 333936.44004 kg.cm = 3.3394 tm
Mt Mu = 2.6715 tm > Mu- = 1.8551 tm
Karena Mt Mu > Mu- → desain tulangan momen negatif sukses

Kontrol kuat lentur momen positif


Ts = Cc + Cs
a - ( β1 . d )
As' x fy = 0.85 . f'c . a . b + As . . εc . Es
a
11216.7161 = 2600.286 a + 29699.46 ( 1 - ( 5.9925 / a ))
11216.7161 = 2600.286 a + 29699.46 - ( 177974.01405 / a )
11216.7161 a = 2600.286 a + 2
29699.46 a - 177974.01405
2600.286 a2 + 29699.46 a - 11216.7161 a - 177974.01405 = 0
2600.286 a2 + 18482.7439 a - 177974.01405 = 0

a = 5.4502 cm
c 6.412 cm
εs = -0.0003 < εy = 0.0017 Baja desak belum leleh!
fs = -630 kg/cm2

Momen nominal positif yang dapat dikerahkan :


M1 = 311430.01348 kg.cm
M2 = -52419.5469 kg.cm
Mt Mn = 259010.46658 kg.cm = 2.5901 tm
Mt Mu = 2.0721 tm > Mu+ = 1.23303 tm
Karena Mt Mu > Mu+ → desain tulangan momen positif sukses

Perhitungan Tulangan Lapangan Balok b.


tulangan lapangan diasumsikan 1 lapis
b = 15 cm d = 5.3 cm
ht = 30 cm d' = 5.3 cm
f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2 h = 24.7 cm
fy = 350 MPa = 3569.02 kg/cm2 h' = 24.7 cm
Es = 2100000 kg/cm 2

β = 0.85
εc = 0.003
Tulangan pokok D10 ( 1 ) Ad = 0.7857 cm2
εy = 0.0017 Rb = 51.3943 kg/cm2
m = 20.5882 Rn = 38.5457 kg/cm2
ρb = 0.02635
ρm = 0.01976

۩ Mencari momen lapangan ۩


M- lapangan = 0.38618 tm
M+ lapangan = 0.77234 tm

۩ Tulangan momen positif lapangan (tulangan bawah) ۩


Mn+ = 0.85 . f'c . a . b ( h - ( a / 2 ))
96542.5 = 64227.0642 a - 1300.143 a2
1300.143 a2 - 64227.0642 a + 96542.5 = 0

a = 1.5519 cm
c = 1.8258 cm
εs = -0.00571 < εy = 0.0017 Baja desak belum leleh!
Cc = 4035.3838 kg
As = 1.1307 cm2
n = 1.4391 maka dipakai tulangan sebanyak : 2 buah → 2 D10

Kontrol momen positif tersedia


As ada = 1.5714 cm2
Ts = 5608.358 kg
a baru = 2.1568 cm
Mt Mn = 132476.94475 kg.cm = 1.3248 tm
Mt Mu = 1.0598 tm > Mu+ = 0.77234 tm → Oke!

Tulangan momen negatif lapangan (tulangan atas)


Mn- = 0.85 . f'c . a . b ( h - ( a / 2 ))
48272.5 = 64227.0642 a - 1300.143 a2
1300.143 a2 - 64227.0642 a + 48272.5 = 0

a = 0.7634 cm
c = 0.8981 cm
εs = -0.0147 < εy = 0.0017 Baja desak belum leleh!
Cc = 1985.0583 kg
As = 0.5562 cm2
n = 0.7079 maka dipakai tulangan sebanyak : 2 buah → 2 D10

Kontrol momen negatif tersedia


As ada = 1.5714 cm2
Ts = 5608.358 kg
a baru = 2.1568 cm
Mt Mn = 132476.94475 kg.cm = 1.3248 tm
Mt Mu = 1.0598 tm > Mu- = 0.38618 tm → Oke!

Tulangan Susut Balok c.


Berdasarkan SNI 1991, pasal 3.16.12.2 :
Mutu baja (fy) Asst
≤ BJTD-30 0.002 b ht
BJTD-40 0.0018 b ht
≥ BJTD-40 0.0018 b ht ( 400 / fy )
b balok = 15 cm
ht balok = 30 cm
Tulangan P10 ( 1 ) Ad = 0.7857 cm2

fy = 350 MPa
As st = 0.0018 . b . ht
= 0.81 cm2
n = 1.0309 maka dipakai tulangan sebanyak : 2 buah → 2 P10

Desain Bx2 Lantai 4 6.


Mu - = 0.39132 tm Es = 2100000 kg/cm2
Mu + = 0.36488 tm β = 0.85
f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2 εc = 0.003
fy = 350 MPa = 3569.02 kg/cm2

Tulangan pokok D10 ( 1 ) Ad = 0.7857 cm2


Tulangan sengkang D8 ( 0.8 ) Pb = 4 cm

d = 7.05 cm
d' = 5.3 cm
εy = 0.0017

Perhitungan Tulangan Tumpuan Balok a.


۩ Mengestimasi ukuran balok ۩
m = 20.5882 Rb = 51.3943 kg/cm2
ρb = 0.02635 Rn = 38.5457 kg/cm2
ρm = 0.01976
Mn = Rn . b . h2 dipakai :
48915 = 38.5457 . b . 2 b 2
b = 15 cm
48915 = ( 38.5457 . 2 ) b3 ht = 30 cm
48915 = 77.0914 b3 h = ht - d = 30 - 7.05 = 22.95 cm
b = 8.593 cm h' = ht - d' = 30 - 5.3 = 24.7 cm

Syarat : SNI 1991, pasal 4.14.3, halaman 114.


ht / b ≤ 3.33
2 ≤ 3.33 Maka dimensi balok → aman

۩ Perhitungan komponen tulangan sebelah ۩


Untuk mendapatkan faktor reduksi R1 digunakan ketentuan sebagai berikut :
Mu+ = 50% Mu- , R1 = 0.3 - 0.4 Rb
Mu+ < 50% Mu- , R1 > 0.3 Rb
Mu+ > 50% Mu- , R1 < 0.3 Rb
Mu+ ≈ Mu- , R1 ≈ 0.1 Rb

Karena , Mu+ = 0.36488 tm > 50% Mu- = 0.19566 tm


→ R1 < 0.3 Rb, maka digunakan faktor reduksi nilai Rb sebesa= 0.25

R1 = 12.8486 kg/cm2
M1 = 101510.8461 kg.cm

M1 = 0.85 . f'c . a . b . ( h - ( a / 2 ))
101510.8461 = 0.85 . 203.944 . a . 15 ( 22.95 - ( a / 2 ))
101510.8461 = 59676.5637 a - 1300.143 a2
1300.143 a2 - 59676.5637 a + 101510.8461 = 0

a = 1.7692 cm
c = 2.0814 cm
εs = -0.00464 < εy = 0.0017 Baja desak belum leleh!

Cc = 4600.426 kg
Cc = Ts1
Cc = As1 . fy
As1 = 1.289 cm2
n1 = 1.6406 maka dipakai tulangan sebanyak : 2 buah → 2 D10

As1 = 1.5714 cm2


Ts1 = 5608.358 kg
Ts1 = Cc
= 0.85 . f'c . a . b
a = 2.1568 cm
M1 = 122663.76283 kg.cm
c = 2.5374 cm
εs = -0.00327 < εy = 0.0017 Baja desak belum leleh!

۩ Perhitungan komponen tulangan rangkap ۩


M2 = -73748.7628 kg.cm
Ts2 = -4178.4002 kg
Ts2 = As2 . fy
As2 = -1.1707 cm2
n2 = -1.49 maka dipakai tulangan sebanyak : 2 buah → 2 D10

Tulangan tarik (tulangan atas) = 4 D10


Tulangan desak (tulangan bawah) = 2 D10

Kontrol jarak antar tulangan


n 1 lapis yang digunakan = 2 tulangan
s = 3.4 cm > 2.5 cm → oke!

Kontrol tulangan patah tarik


ρb = 0.02635
ρm = 0.01976
As (tarik) = 3.1428 cm2
As' (desak) = 1.5714 cm2
ρ pakai = 0.00456 < ρm = 0.01976 → Oke!
karena ρ pakai < ρm maka tulangan yang digunakan aman

۩ Analisis balok tulangan rangkap dengan baja desak belum leleh ۩


Kontrol kuat lentur momen negatif
a - ( β1 . d' )
As x fy = 0.85 . f'c . a . b + As' . . εc . Es
a
11216.7161 = 2600.286 a + 9899.82 ( 1 - ( 4.505 / a ))
11216.7161 = 2600.286 a + 9899.82 - ( 44598.6891 / a )
11216.7161 a = 2600.286 a + 9899.82 a -
2
44598.6891
2600.286 a2 + 9899.82 a - 11216.7161 a - 44598.6891 = 0
2600.286 a2 - 1316.8961 a - 44598.6891 = 0

a = 4.4024 cm
c = 5.1793 cm
εs = -7E-05 < εy = 0.0017 Baja desak belum leleh!
fs = -147 kg/cm2

Momen nominal negatif yang dapat dikerahkan :


M1 = 237521.86904 kg.cm
M2 = -4077.0759 kg.cm
Mt Mn = 233444.79314 kg.cm = 2.3344 tm
Mt Mu = 1.8675 tm > Mu- = 0.3913 tm
Karena Mt Mu > Mu- → desain tulangan momen negatif sukses

Kontrol kuat lentur momen positif


Ts = Cc + Cs
a - ( β1 . d )
As' x fy = 0.85 . f'c . a . b + As . . εc . Es
a
5608.358 = 2600.286 a + 19799.64 ( 1 - ( 5.9925 / a ))
5608.358 = 2600.286 a + 19799.64 - ( 118649.3427 / a )
5608.358 a = 2600.286 a +2
19799.64 a - 118649.3427
2600.286 a2 + 19799.64 a - 5608.358 a - 118649.3427 = 0
2600.286 a2 + 14191.282 a - 118649.3427 = 0

a = 4.5565 cm
c 5.3606 cm
εs = -0.00095 < εy = 0.0017 Baja desak belum leleh!
fs = -1995 kg/cm2

Momen nominal positif yang dapat dikerahkan :


M1 = 265657.44918 kg.cm
M2 = -110663.488 kg.cm
Mt Mn = 154993.96128 kg.cm = 1.5499 tm
Mt Mu = 1.2399 tm > Mu+ = 0.36488 tm
Karena Mt Mu > Mu+ → desain tulangan momen positif sukses

Perhitungan Tulangan Lapangan Balok b.


tulangan lapangan diasumsikan 1 lapis
b = 15 cm d = 5.3 cm
ht = 30 cm d' = 5.3 cm
f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2 h = 24.7 cm
fy = 350 MPa = 3569.02 kg/cm 2
h' = 24.7 cm
Es = 2100000 kg/cm2
β = 0.85
εc = 0.003
Tulangan pokok D10 ( 1 ) Ad = 0.7857 cm2
εy = 0.0017 Rb = 51.3943 kg/cm2
m = 20.5882 Rn = 38.5457 kg/cm2
ρb = 0.02635
ρm = 0.01976

۩ Mencari momen lapangan ۩


M- lapangan = 0.11887 tm
M+ lapangan = 0.23773 tm

۩ Tulangan momen positif lapangan (tulangan bawah) ۩


Mn+ = 0.85 . f'c . a . b ( h - ( a / 2 ))
29716.25 = 64227.0642 a - 1300.143 a2
1300.143 a2 - 64227.0642 a + 29716.25 = 0

a = 0.4671 cm
c = 0.5495 cm
εs = -0.02594 < εy = 0.0017 Baja desak belum leleh!
Cc = 1214.5936 kg
As = 0.3403 cm2
n = 0.4331 maka dipakai tulangan sebanyak : 2 buah → 2 D10

Kontrol momen positif tersedia


As ada = 1.5714 cm2
Ts = 5608.358 kg
a baru = 2.1568 cm
Mt Mn = 132476.94475 kg.cm = 1.3248 tm
Mt Mu = 1.0598 tm > Mu+ = 0.23773 tm → Oke!

Tulangan momen negatif lapangan (tulangan atas)


Mn- = 0.85 . f'c . a . b ( h - ( a / 2 ))
14858.75 = 64227.0642 a - 1300.143 a2
1300.143 a2 - 64227.0642 a + 14858.75 = 0

a = 0.2324 cm
c = 0.2734 cm
εs = -0.05516 < εy = 0.0017 Baja desak belum leleh!
Cc = 604.3065 kg
As = 0.1693 cm2
n = 0.2155 maka dipakai tulangan sebanyak : 2 buah → 2 D10

Kontrol momen negatif tersedia


As ada = 1.5714 cm2
Ts = 5608.358 kg
a baru = 2.1568 cm
Mt Mn = 132476.94475 kg.cm = 1.3248 tm
Mt Mu = 1.0598 tm > Mu- = 0.11887 tm → Oke!

Tulangan Susut Balok c.


Berdasarkan SNI 1991, pasal 3.16.12.2 :
Mutu baja (fy) Asst
≤ BJTD-30 0.002 b ht
BJTD-40 0.0018 b ht
≥ BJTD-40 0.0018 b ht ( 400 / fy )
b balok = 15 cm
ht balok = 30 cm
Tulangan P10 ( 1 ) Ad = 0.7857 cm2

fy = 350 MPa
As st = 0.0018 . b . ht
= 0.81 cm2
n = 1.0309 maka dipakai tulangan sebanyak : 2 buah → 2 P10
Desain Bx3 Lantai 1-2-3 7. Desain By Lant
Mu - = 2.21424 tm Es = 2100000 kg/cm2 Mu -
Mu + = 1.84772 tm β = 0.85 Mu +
f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2 εc = 0.003 f'c
fy = 350 MPa = 3569.02 kg/cm2 fy

Tulangan pokok D12 ( 1.2 ) Ad = 1.1314 cm2 Tulangan pokok


Tulangan sengkang D8 ( 0.8 ) Pb = 4 cm Tulangan sengka

d = 7.25 cm d
d' = 5.4 cm d'
εy = 0.0017 εy

Perhitungan Tulangan Tumpuan Balok a. Perhitungan Tu


Mengestimasi ukuran balok ۩ Mengestimasi u
m = 20.5882 Rb = 51.3943 kg/cm2 m
ρb = 0.02635 Rn = 38.5457 kg/cm2 ρb
ρm = 0.01976 ρm

Mn = Rn . b . h2 dipakai : Mn
276780 = 38.5457 . b . 2 b2 b = 15 cm 672686.3
276780 = ( 38.5457 . 2 ) b 3 ht = 30 cm 672686.3
276780 = 77.0914 b3 h = ht - d = 30 - 7.25 = 22.75 cm 672686.3
b = 15.3124 cm h' = ht - d' = 30 - 5.4 = 24.6 cm

Syarat : SNI 1991, pasal 4.14.3, halaman 114. Syarat : SNI 199
ht / b ≤ 3.33 ht / b
2 ≤ 3.33 Maka dimensi balok → aman

Perhitungan komponen tulangan sebelah ۩ Perhitungan ko


Untuk mendapatkan faktor reduksi R1 digunakan ketentuan sebagai berikut : Untuk mendapat
Mu+ = 50% Mu- , R1 = 0.3 - 0.4 Rb Mu+
Mu+ < 50% Mu- , R1 > 0.3 Rb Mu+
Mu+ > 50% Mu- , R1 < 0.3 Rb Mu+
Mu+ ≈ Mu- , R1 ≈ 0.1 Rb Mu+

Karena , Mu+ = 1.84772 tm > 50% Mu- = 1.10712 tm Karena ,


→ R1 < 0.3 Rb, maka digunakan faktor reduksi nilai Rb sebesa= 0.25 →

R1 = 12.8486 kg/cm2 R1
M1 = 99749.3031 kg.cm M1

M1 = 0.85 . f'c . a . b . ( h - ( a / 2 )) M1
99749.3031 = 0.85 . 203.944 . a . 15 ( 22.75 - ( a / 2 )) 275618.5308
99749.3031 = 59156.5065 a - 1300.143 a2 275618.5308
1300.143 a - 2
59156.5065 a + 99749.3031 = 0 1733.524

a = 1.7538 cm a
c = 2.0633 cm c
εs = -0.00485 < εy = 0.0017 Baja desak belum leleh! εs

Cc = 4560.3816 kg Cc
Cc = Ts1 Cc
Cc = As1 . fy Cc
As1 = 1.2778 cm2 As1
n1 = 1.1294 maka dipakai tulangan sebanyak : 2 buah → 2 D12 n1

As1 = 2.2628 cm2 As1


Ts1 = 8075.9785 kg Ts1
Ts1 = Cc Ts1
= 0.85 . f'c . a . b
a = 3.1058 cm a
M1 = 171187.32386 kg.cm M1
c = 3.6539 cm c
εs = -0.00143 < εy = 0.0017 Baja desak belum leleh! εs

Perhitungan komponen tulangan rangkap ۩ Perhitungan ko


M2 = 105592.6761 kg.cm M2
Ts2 = 6086.0332 kg Ts2
Ts2 = As2 . fy Ts2
As2 = 1.7052 cm2 As2
n2 = 1.5072 maka dipakai tulangan sebanyak : 2 buah → 2 D12 n2

Tulangan tarik (tulangan atas) = 4 D12 Tulangan tarik (t


Tulangan desak (tulangan bawah) = 2 D12 Tulangan desak

Kontrol jarak antar tulangan Kontrol jarak a


n 1 lapis yang digunakan = 2 tulangan n 1 lapis yang di
s = 3 cm > 2.5 cm → oke! s

Kontrol tulangan patah tarik Kontrol tulanga


ρb = 0.02635 ρb
ρm = 0.01976 ρm
As (tarik) = 4.5256 cm2 As (tarik)
As' (desak) = 2.2628 cm2 As' (desak)
ρ pakai = 0.00663 < ρm = 0.01976 → Oke! ρ pakai
karena ρ pakai < ρm maka tulangan yang digunakan aman karena ρ pakai <

Analisis balok tulangan rangkap dengan baja desak belum leleh ۩ Analisis balok t
Kontrol kuat lentur momen negatif Kontrol kuat le
a - ( β1 . d' )
As x fy = 0.85 . f'c . a . b + As' . . εc . Es As x fy
a
16151.9569 = 2600.286 a + 14255.64 ( 1 - ( 4.59 / a )) 20189.9461
16151.9569 = 2600.286 a + 14255.64 - ( 65433.3876 / a ) 20189.9461
16151.9569 a = 2600.286 a2 + 14255.64 a - 65433.3876 20189.9461
2600.286 a + 14255.64 a -
2
16151.9569 a - 65433.3876 = 0 3467.048
2600.286 a2 - 1896.3169 a - 65433.3876 = 0 3467.048

a = 5.3942 cm a
c = 6.3461 cm c
εs = 0.00045 < εy = 0.0017 Baja desak belum leleh! εs
fs = 945 kg/cm 2
fs

Momen nominal negatif yang dapat dikerahkan : Momen nomina


M1 = 281271.2547 kg.cm M1
M2 = 37100.3031 kg.cm M2
Mt Mn = 318371.5578 kg.cm = 3.1837 tm Mt Mn
Mt Mu = 2.547 tm > Mu- = 2.2142 tm Mt Mu
Karena Mt Mu > Mu- → desain tulangan momen negatif sukses Karena Mt Mu

Kontrol kuat lentur momen positif Kontrol kuat le


Ts = Cc + Cs Ts
a - ( β1 . d )
As' x fy = 0.85 . f'c . a . b + As . . εc . Es As' x fy
a
8075.9785 = 2600.286 a + 28511.28 ( 1 - ( 6.1625 / a )) 8075.9785
8075.9785 = 2600.286 a + 28511.28 - ( 175700.763 / a ) 8075.9785
8075.9785 a = 2600.286 a + 2
28511.28 a - 175700.763 8075.9785
2600.286 a2 + 28511.28 a - 8075.9785 a - 175700.763 = 0 3467.048
2600.286 a2 + 20435.3015 a - 175700.763 = 0 3467.048

a = 5.1816 cm a
c 6.096 cm c
εs = -0.00057 < εy = 0.0017 Baja desak belum leleh! εs
fs = -1197 kg/cm2 fs

Momen nominal positif yang dapat dikerahkan : Momen nomina


M1 = 296544.08013 kg.cm M1
M2 = -93987.4345 kg.cm M2
Mt Mn = 202556.64561 kg.cm = 2.0256 tm Mt Mn
Mt Mu = 1.6205 tm < Mu +
= 1.84772 tm Mt Mu
Karena Mt Mu < Mu+ → desain tulangan momen positif tidak sukses Karena Mt Mu

Perhitungan Tulangan Lapangan Balok b. Perhitungan Tu


tulangan lapangan diasumsikan 1 lapis tulangan lapanga
b = 15 cm d = 5.4 cm b
ht = 30 cm d' = 5.4 cm ht
f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2 h = 24.6 cm f'c
fy = 350 MPa = 3569.02 kg/cm2 h' = 24.6 cm fy
Es = 2100000 kg/cm 2
Es
β = 0.85 β
εc = 0.003 εc
Tulangan pokok D12 ( 1.2 ) Ad = 1.1314 cm 2
Tulangan pokok
εy = 0.0017 Rb = 51.3943 kg/cm2 εy
m = 20.5882 Rn = 38.5457 kg/cm2 m
ρb = 0.02635 ρb
ρm = 0.01976 ρm

Mencari momen lapangan ۩ Mencari mome


M- lapangan = 0.61645 tm M- lapangan
M+ lapangan = 1.23288 tm M+ lapangan

Tulangan momen positif lapangan (tulangan bawah) ۩ Tulangan mom


Mn+ = 0.85 . f'c . a . b ( h - ( a / 2 )) Mn+
154110 = 63967.0356 a - 1300.143 a2 566572.5
1300.143 a2 - 63967.0356 a + 154110 = 0 1733.524

a = 2.5404 cm a
c = 2.9887 cm c
εs = -0.00242 < εy = 0.0017 Baja desak belum leleh! εs
Cc = 6605.7666 kg Cc
As = 1.8509 cm2 As
n = 1.6359 maka dipakai tulangan sebanyak : 2 buah → 2 D12 n

Kontrol momen positif tersedia Kontrol momen


As ada = 2.2628 cm2 As ada
Ts = 8075.9785 kg Ts
a baru = 3.1058 cm a baru
Mt Mn = 186127.64806 kg.cm = 1.8613 tm Mt Mn
Mt Mu = 1.489 tm > Mu+ = 1.23288 tm → Oke! Mt Mu

Tulangan momen negatif lapangan (tulangan atas) Tulangan mom


Mn- = 0.85 . f'c . a . b ( h - ( a / 2 )) Mn-
77056.25 = 63967.0356 a - 1300.143 a2 283287.5
1300.143 a2 - 63967.0356 a + 77056.25 = 0 1733.524

a = 1.2357 cm a
c = 1.4538 cm c
εs = -0.00814 < εy = 0.0017 Baja desak belum leleh! εs
Cc = 3213.1734 kg Cc
As = 0.9003 cm2 As
n = 0.7957 maka dipakai tulangan sebanyak : 2 buah → 2 D12 n

Kontrol momen negatif tersedia Kontrol momen


As ada = 2.2628 cm2 As ada
Ts = 8075.9785 kg Ts
a baru = 3.1058 cm a baru
Mt Mn = 186127.64806 kg.cm = 1.8613 tm Mt Mn
Mt Mu = 1.489 tm > Mu- = 0.61645 tm → Oke! Mt Mu

Tulangan Susut Balok c. Tulangan Susut


Berdasarkan SNI 1991, pasal 3.16.12.2 : Berdasarkan SN
Mutu baja (fy) Asst
≤ BJTD-30 0.002 b ht
BJTD-40 0.0018 b ht
≥ BJTD-40 0.0018 b ht ( 400 / fy )
b balok = 15 cm b balok
ht balok = 30 cm ht balok
Tulangan P10 ( 1 ) Ad = 0.7857 cm2 Tulangan P10

fy = 350 MPa fy
As st = 0.0018 . b . ht As st
= 0.81 cm2
n = 1.0309 maka dipakai tulangan sebanyak : 2 buah → 2 P10 n

Desain Bx3 Lantai 4


Mu - = 0.57757 tm Es = 2100000 kg/cm2
Mu + = 0.53693 tm β = 0.85
f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2 εc = 0.003
fy = 350 MPa = 3569.02 kg/cm2

Tulangan pokok D10 ( 1 ) Ad = 0.7857 cm2


Tulangan sengkang D8 ( 0.8 ) Pb = 4 cm

d = 7.05 cm
d' = 5.3 cm
εy = 0.0017

Perhitungan Tulangan Tumpuan Balok


Mengestimasi ukuran balok
m = 20.5882 Rb = 51.3943 kg/cm2
ρb = 0.02635 Rn = 38.5457 kg/cm2
ρm = 0.01976
Mn = Rn . b . h2 dipakai :
72196.25 = 38.5457 . b . 2 b 2
b = 15 cm
72196.25 = ( 38.5457 . 2 ) b3 ht = 30 cm
72196.25 = 77.0914 b3 h = ht - d = 30 - 7.05 = 22.95 cm
b = 9.7837 cm h' = ht - d' = 30 - 5.3 = 24.7 cm

Syarat : SNI 1991, pasal 4.14.3, halaman 114.


ht / b ≤ 3.33
2 ≤ 3.33 Maka dimensi balok → aman

Perhitungan komponen tulangan sebelah


Untuk mendapatkan faktor reduksi R1 digunakan ketentuan sebagai berikut :
Mu+ = 50% Mu- , R1 = 0.3 - 0.4 Rb
Mu+ < 50% Mu- , R1 > 0.3 Rb
Mu+ > 50% Mu- , R1 < 0.3 Rb
Mu+ ≈ Mu- , R1 ≈ 0.1 Rb

Karena , Mu+ = 0.53693 tm > 50% Mu- = 0.288785 tm


→ R1 < 0.3 Rb, maka digunakan faktor reduksi nilai Rb sebesa= 0.25

R1 = 12.8486 kg/cm2
M1 = 101510.8461 kg.cm

M1 = 0.85 . f'c . a . b . ( h - ( a / 2 ))
101510.8461 = 0.85 . 203.944 . a . 15 ( 22.95 - ( a / 2 ))
101510.8461 = 59676.5637 a - 1300.143 a2
1300.143 a2 - 59676.5637 a + 101510.8461 = 0

a = 1.7692 cm
c = 2.0814 cm
εs = -0.00464 < εy = 0.0017 Baja desak belum leleh!

Cc = 4600.426 kg
Cc = Ts1
Cc = As1 . fy
As1 = 1.289 cm2
n1 = 1.6406 maka dipakai tulangan sebanyak : 2 buah → 2 D10

As1 = 1.5714 cm2


Ts1 = 5608.358 kg
Ts1 = Cc
= 0.85 . f'c . a . b
a = 2.1568 cm
M1 = 122663.76283 kg.cm
c = 2.5374 cm
εs = -0.00327 < εy = 0.0017 Baja desak belum leleh!

Perhitungan komponen tulangan rangkap


M2 = -50467.5128 kg.cm
Ts2 = -2859.3492 kg
Ts2 = As2 . fy
As2 = -0.8012 cm2
n2 = -1.0197 maka dipakai tulangan sebanyak : 2 buah → 2 D10

Tulangan tarik (tulangan atas) = 4 D10


Tulangan desak (tulangan bawah) = 2 D10

Kontrol jarak antar tulangan


n 1 lapis yang digunakan = 2 tulangan
s = 3.4 cm > 2.5 cm → oke!

Kontrol tulangan patah tarik


ρb = 0.02635
ρm = 0.01976
As (tarik) = 3.1428 cm2
As' (desak) = 1.5714 cm2
ρ pakai = 0.00456 < ρm = 0.01976 → Oke!
karena ρ pakai < ρm maka tulangan yang digunakan aman

Analisis balok tulangan rangkap dengan baja desak belum leleh


Kontrol kuat lentur momen negatif
a - ( β1 . d' )
As x fy = 0.85 . f'c . a . b + As' . . εc . Es
a
11216.7161 = 2600.286 a + 9899.82 ( 1 - ( 4.505 / a ))
11216.7161 = 2600.286 a + 9899.82 - ( 44598.6891 / a )
11216.7161 a = 2600.286 a + 9899.82 a -
2
44598.6891
2600.286 a2 + 9899.82 a - 11216.7161 a - 44598.6891 = 0
2600.286 a2 - 1316.8961 a - 44598.6891 = 0

a = 4.4024 cm
c = 5.1793 cm
εs = -7E-05 < εy = 0.0017 Baja desak belum leleh!
fs = -147 kg/cm2

Momen nominal negatif yang dapat dikerahkan :


M1 = 237521.86904 kg.cm
M2 = -4077.0759 kg.cm
Mt Mn = 233444.79314 kg.cm = 2.3344 tm
Mt Mu = 1.8675 tm > Mu- = 0.5776 tm
Karena Mt Mu > Mu- → desain tulangan momen negatif sukses

Kontrol kuat lentur momen positif


Ts = Cc + Cs
a - ( β1 . d )
As' x fy = 0.85 . f'c . a . b + As . . εc . Es
a
5608.358 = 2600.286 a + 19799.64 ( 1 - ( 5.9925 / a ))
5608.358 = 2600.286 a + 19799.64 - ( 118649.3427 / a )
5608.358 a = 2600.286 a + 2
19799.64 a - 118649.3427
2600.286 a2 + 19799.64 a - 5608.358 a - 118649.3427 = 0
2600.286 a2 + 14191.282 a - 118649.3427 = 0

a = 4.5565 cm
c 5.3606 cm
εs = -0.00095 < εy = 0.0017 Baja desak belum leleh!
fs = -1995 kg/cm2

Momen nominal positif yang dapat dikerahkan :


M1 = 265657.44918 kg.cm
M2 = -110663.488 kg.cm
Mt Mn = 154993.96128 kg.cm = 1.5499 tm
Mt Mu = 1.2399 tm > Mu+ = 0.53693 tm
Karena Mt Mu > Mu+ → desain tulangan momen positif sukses

Perhitungan Tulangan Lapangan Balok


tulangan lapangan diasumsikan 1 lapis
b = 15 cm d = 5.3 cm
ht = 30 cm d' = 5.3 cm
f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2 h = 24.7 cm
fy = 350 MPa = 3569.02 kg/cm 2
h' = 24.7 cm
Es = 2100000 kg/cm2
β = 0.85
εc = 0.003
Tulangan pokok D10 ( 1 ) Ad = 0.7857 cm2
εy = 0.0017 Rb = 51.3943 kg/cm2
m = 20.5882 Rn = 38.5457 kg/cm2
ρb = 0.02635
ρm = 0.01976

Mencari momen lapangan


M- lapangan = 0.18635 tm
M+ lapangan = 0.37268 tm

Tulangan momen positif lapangan (tulangan bawah)


Mn+ = 0.85 . f'c . a . b ( h - ( a / 2 ))
46585 = 64227.0642 a - 1300.143 a2
1300.143 a2 - 64227.0642 a + 46585 = 0

a = 0.7363 cm
c = 0.8662 cm
εs = -0.01536 < εy = 0.0017 Baja desak belum leleh!
Cc = 1914.5906 kg
As = 0.5364 cm2
n = 0.6827 maka dipakai tulangan sebanyak : 2 buah → 2 D10

Kontrol momen positif tersedia


As ada = 1.5714 cm2
Ts = 5608.358 kg
a baru = 2.1568 cm
Mt Mn = 132476.94475 kg.cm = 1.3248 tm
Mt Mu = 1.0598 tm > Mu+ = 0.37268 tm → Oke!

Tulangan momen negatif lapangan (tulangan atas)


Mn- = 0.85 . f'c . a . b ( h - ( a / 2 ))
23293.75 = 64227.0642 a - 1300.143 a2
1300.143 a2 - 64227.0642 a + 23293.75 = 0

a = 0.3654 cm
c = 0.4299 cm
εs = -0.03399 < εy = 0.0017 Baja desak belum leleh!
Cc = 950.1445 kg
As = 0.2662 cm2
n = 0.3388 maka dipakai tulangan sebanyak : 2 buah → 2 D10

Kontrol momen negatif tersedia


As ada = 1.5714 cm2
Ts = 5608.358 kg
a baru = 2.1568 cm
Mt Mn = 132476.94475 kg.cm = 1.3248 tm
Mt Mu = 1.0598 tm > Mu- = 0.18635 tm → Oke!

Tulangan Susut Balok


Berdasarkan SNI 1991, pasal 3.16.12.2 :
Mutu baja (fy) Asst
≤ BJTD-30 0.002 b ht
BJTD-40 0.0018 b ht
≥ BJTD-40 0.0018 b ht ( 400 / fy )
b balok = 15 cm
ht balok = 30 cm
Tulangan P10 ( 1 ) Ad = 0.7857 cm2

fy = 350 MPa
As st = 0.0018 . b . ht
= 0.81 cm2
n = 1.0309 maka dipakai tulangan sebanyak : 2 buah → 2 P10
Desain By Lantai 4 1. Desain balok anak
Mu - = 5.38149 tm Es = 2100000 kg/cm2 MU-
Mu + = 2.69076 tm β = 0.85 MU+
f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2 εc = 0.003 f'c
= 350 MPa = 3569.02 kg/cm2 fy

Tulangan pokok D12 ( 1.2 ) Ad = 1.1314 cm2 Tulangan pokok D1


Tulangan sengkang D8 ( 0.8 ) Pb = 4 cm Tulangan sengkang

= 7.25 cm d
= 5.4 cm d'
= 0.0017 εy
m
Perhitungan Tulangan Tumpuan Balok
Mengestimasi ukuran balok Mn
= 20.5882 Rb = 51.3943 kg/cm2 77875
ρb = 0.02635 Rn = 38.5457 kg/cm2 77875
ρm = 0.01976 77875

Mn = Rn . b . h2 dipakai :
672686.3 = 38.5457 . b . 2 b2 b = 20 cm Syarat : SNI 1991,
672686.3 = ( 38.5457 . 2 ) b 3 ht = 40 cm ht / b
672686.3 = 77.0914 b3 h = ht - d = 40 - 7.25 = 32.75 cm 2
b = 20.5874 cm h' = ht - d' = 40 - 5.4 = 34.6 cm
a. Tulangan tumpua
Syarat : SNI 1991, pasal 4.14.3, halaman 114. Untuk mendapatka
ht / b ≤ 3.33 Mu+
2 ≤ 3.33 Maka dimensi balok → aman Mu+
Mu+
Perhitungan komponen tulangan sebelah Mu+
Untuk mendapatkan faktor reduksi R1 digunakan ketentuan sebagai berikut :
Mu+ = 50% Mu- , R1 = 0.3 - 0.4 Rb Karena ,
Mu+ < 50% Mu- , R1 > 0.3 Rb →
Mu+ > 50% Mu- , R1 < 0.3 Rb
Mu+ ≈ Mu- , R1 ≈ 0.1 Rb R1
Mn
Karena , Mu+ = 2.69076 tm > 50% Mu- = 2.690745 tm
→ R1 < 0.3 Rb, maka digunakan faktor reduksi nilai Rb sebesa= 0.25 Mn
223979.512
R1 = 12.8486 kg/cm 2
223979.512
M1 = 275618.5308 kg.cm 1300.143

M1 = 0.85 . f'c . a . b . ( h - ( a / 2 )) a
275618.5308 = 0.85 . 203.944 . a . 20 ( 32.75 - ( a / 2 )) c
275618.5308 = 113545.822 a - 1733.524 a2 εs
1733.524 a - 2
113545.822 a + 275618.5308 = 0
Cc
= 2.5247 cm Cc
= 2.9702 cm Cc
= -0.00245 < εy = 0.0017 Baja desak belum leleh! As
n1
Cc = 8753.2561 kg
Cc = Ts1 ۩ Kontrol kuat lentu
Cc = As1 . fy Cc
As1 = 2.4526 cm2 0.85
= 2.1678 maka dipakai tulangan sebanyak : 3 buah → 3 D12 a
Cc
As1 = 3.3942 cm2 Mn
Ts1 = 12113.9677 kg Mt Mu
Ts1 = Cc karena MtMu
= 0.85 . f'c . a . b
= 3.494 cm b. Tulangan lapanga
M1 = 375569.3406 kg.cm MU+
= 4.1106 cm
= -0.00094 < εy = 0.0017 Baja desak belum leleh! Mn
38925
Perhitungan komponen tulangan rangkap 1300.143
M2 = 297116.9094 kg.cm
Ts2 = 10863.5067 kg a
Ts2 = As2 . fy c
As2 = 3.0438 cm2 εs
= 2.6903 maka dipakai tulangan sebanyak : 2 buah → 2 D12
Cc
Tulangan tarik (tulangan atas) = 5 D12 As
Tulangan desak (tulangan bawah) = 2 D12 n

Kontrol jarak antar tulangan ۩ Kontrol kuat lentu


n 1 lapis yang digunakan = 3 tulangan Cc
= 3.4 cm > 2.5 cm → oke! 0.85
a
Kontrol tulangan patah tarik Cc
ρb = 0.02635 Mn
ρm = 0.01976 Mt Mu
As (tarik) = 5.657 cm2 karena MtMu
As' (desak) = 2.2628 cm2
ρ pakai = 0.00518 < ρm = 0.01976 → Oke! c. Kontrol jarak ant
karena ρ pakai < ρm maka tulangan yang digunakan aman n 1 lapis yang digu
s
Analisis balok tulangan rangkap dengan baja desak belum leleh
Kontrol kuat lentur momen negatif d. Tulangan susut ba
a - ( β1 . d' ) Tulangan P8
As x fy = 0.85 . f'c . a . b + As' . . εc . Es
a fy
20189.9461 = 3467.048 a + 14255.64 ( 1 - ( 4.59 / a )) As st
20189.9461 = 3467.048 a + 14255.64 - ( 65433.3876 / a )
20189.9461 a = 3467.048 a2 + 14255.64 a - 65433.3876 n
3467.048 a + 14255.64 a -
2
20189.9461 a - 65433.3876 = 0
3467.048 a2 - 5934.3061 a - 65433.3876 = 0 Analisis struktur balok
Bax2
= 5.2836 cm Momen negatif (tumpu
= 6.216 cm MD atap -
= 0.00039 < εy = 0.0017 Baja desak belum leleh! ML atap -
fs = 819 kg/cm2 MU atap -

Momen nominal negatif yang dapat dikerahkan : MD lantai -


M1 = 551536.90552 kg.cm ML lantai -
M2 = 50685.928 kg.cm MU lantai -
Mt Mn = 602222.83352 kg.cm = 6.0222 tm
Mt Mu = 4.8178 tm < Mu- = 5.3815 tm Momen positif (lapang
Karena Mt Mu < Mu- → desain tulangan momen negatif tidak sukses MD atap +
ML atap +
Kontrol kuat lentur momen positif MU atap +
Ts = Cc + Cs
a - ( β1 . d ) MD lantai +
As' x fy = 0.85 . f'c . a . b + As . . εc . Es
a ML lantai +
8075.9785 = 3467.048 a + 35639.1 ( 1 - ( 6.1625 / a )) MU lantai +
8075.9785 = 3467.048 a + 35639.1 - ( 219625.95375 / a )
8075.9785 a = 3467.048 a + 2
35639.1 a - 219625.95375
3467.048 a2 + 35639.1 a - 8075.9785 a - 219625.95375 = 0
3467.048 a2 + 27563.1215 a - 219625.95375 = 0

= 4.9215 cm
5.79 cm
= -0.00076 < εy = 0.0017 Baja desak belum leleh!
fs = -1596 kg/cm2

Momen nominal positif yang dapat dikerahkan :


M1 = 548394.48886 kg.cm
M2 = -246931.444 kg.cm
Mt Mn = 301463.04466 kg.cm = 3.0146 tm
Mt Mu = 2.4117 tm < Mu+ = 2.69076 tm
Karena Mt Mu < Mu+ → desain tulangan momen positif tidak sukses

Perhitungan Tulangan Lapangan Balok


tulangan lapangan diasumsikan 1 lapis
b = 20 cm d = 5.4 cm
ht = 40 cm d' = 5.4 cm
f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2 h = 34.6 cm
fy = 350 MPa = 3569.02 kg/cm2 h' = 34.6 cm
Es = 2100000 kg/cm 2

β = 0.85
εc = 0.003
Tulangan pokok D12 ( 1.2 ) Ad = 1.1314 cm2
εy = 0.0017 Rb = 51.3943 kg/cm2
m = 20.5882 Rn = 38.5457 kg/cm2
ρb = 0.02635
ρm = 0.01976

Mencari momen lapangan


M- lapangan = 2.2663 tm
M+ lapangan = 4.53258 tm

Tulangan momen positif lapangan (tulangan bawah)


Mn+ = 0.85 . f'c . a . b ( h - ( a / 2 ))
566572.5 = 119959.8608 a - 1733.524 a2
1733.524 a2 - 119959.8608 a + 566572.5 = 0

= 5.0987 cm
= 5.9985 cm
= 0.0003 < εy = 0.0017 Baja desak belum leleh!
Cc = 17677.4376 kg
As = 4.953 cm2
= 4.3778 maka dipakai tulangan sebanyak : 5 buah → 5 D12

Kontrol momen positif tersedia


As ada = 5.657 cm2
Ts = 20189.9461 kg
a baru = 5.8234 cm
Mt Mn = 639787.00906 kg.cm = 6.3979 tm
Mt Mu = 5.1183 tm > Mu+ = 4.53258 tm → Oke!

Tulangan momen negatif lapangan (tulangan atas)


Mn- = 0.85 . f'c . a . b ( h - ( a / 2 ))
283287.5 = 119959.8608 a - 1733.524 a2
1733.524 a2 - 119959.8608 a + 283287.5 = 0

= 2.4481 cm
= 2.8801 cm
= -0.00262 < εy = 0.0017 Baja desak belum leleh!
Cc = 8487.6802 kg
As = 2.3782 cm2
= 2.102 maka dipakai tulangan sebanyak : 4 buah → 4 D12

Kontrol momen negatif tersedia


As ada = 4.5256 cm2
Ts = 16151.9569 kg
a baru = 4.6587 cm
Mt Mn = 521233.49018 kg.cm = 5.2123 tm
Mt Mu = 4.1698 tm > Mu- = 2.2663 tm → Oke!

Tulangan Susut Balok


Berdasarkan SNI 1991, pasal 3.16.12.2 :
Mutu baja (fy) Asst
≤ BJTD-30 0.002 b ht
BJTD-40 0.0018 b ht
≥ BJTD-40 0.0018 b ht ( 400 / fy )
b balok = 20 cm
ht balok = 40 cm
Tulangan P10 ( 1 ) Ad = 0.7857 cm2

fy = 350 MPa
As st = 0.0018 . b . ht
= 1.44 cm2
= 1.8328 maka dipakai tulangan sebanyak : 2 buah → 2 P10
Desain balok anak Bax1 lantai 4 2. Desain balok anak B
= 0.623 tm Es = 2100000 kg/cm2 MU-
= 0.3114 tm β = 0.85 ( f'c < 30 MPa ) MU+
= 20 MPa = 203.944 kg/cm2 εc = 0.003 f'c
= 350 MPa = 3569.02 kg/cm2 fy

Tulangan pokok D10 ( 1 ) Ad = 0.7857 cm2 Tulangan pokok D12


Tulangan sengkang D8 ( 0.8 ) Pb = 2 cm Tulangan sengkang D

= 5.05 cm ρb = 0.02635 d =
= 3.3 cm ρm = 0.01976 d' =
= 0.0017 Rb = 68.5344 kg/cm 2
εy =
= 20.5882 Rn = 51.4008 kg/cm2 m =

= Rn . b . h2 dipakai : Mn =
77875 = 51.4008 . b . 2 b2 b = 15 cm 220525
77875 = ( 51.4008 . 2 ) b3 ht = 30 cm 220525
77875 = 102.8016 b3 h = ht - d = 30 - 5.05 = 24.95 cm 220525
b = 9.1159 cm h' = ht - d' = 30 - 3.3 = 26.7 cm b

Syarat : SNI 1991, pasal 4.14.3, halaman 114. Syarat : SNI 1991, pa
ht / b ≤ 3.33 ht / b
≤ 3.33 Maka dimensi balok → aman 2 ≤

Tulangan tumpuan balok anak a. Tulangan tumpuan b


Untuk mendapatkan faktor reduksi R1 digunakan ketentuan sebagai berikut : Untuk mendapatkan f
Mu+ = 50% Mu- , R1 = 0.3 - 0.4 Rb Mu+
Mu+ < 50% Mu- , R1 > 0.3 Rb Mu+
Mu+ > 50% Mu- , R1 < 0.3 Rb Mu+
Mu+ ≈ Mu- , R1 ≈ 0.1 Rb Mu+

Karena , Mu+ = 0.3114 tm < 50% Mu- = 0.3115 tm Karena ,


R1 > 0.3 Rb, maka digunakan faktor reduksi nilai Rb sebesa= 0.35 → R1

= 23.987 kg/cm2 R1 =
= 223979.512 kg.cm Mn =
= 0.85 . f'c . a . b . ( h - ( a / 2 )) Mn =
223979.512 = 0.85 . 203.944 . a . 15 ( 24.95 - ( a / 2 )) 220403.0503
223979.512 = 64877.1357 a - 1300.143 a 2
220403.0503
1300.143 a2 - 64877.1357 a + 223979.512 = 0 1300.143

= 3.7314 cm a =
= 4.3899 cm c =
= 0.00074 < εy = 0.0017 Baja desak belum leleh! εs =

= 9702.7072 kg Cc =
= Ts1 Cc =
= As1 . fy Cc =
= 2.7186 cm2 As =
= 3.4601 maka dipakai tulangan sebanyak : 4 buah → 4 D10 n1 =

Kontrol kuat lentur momen negatif ۩ Kontrol kuat lentur


= Ts Cc =
0.85 . f'c . a . b = As . fy 0.85
= 4.3136 cm a =
= 11216.5937 kg Cc =
= 255662.06352 kg.cm = 2.5566 tm Mn =
Mt Mu = 2.0453 tm > Mu -
= 0.623 tm Mt Mu
karena MtMu > Mu - → desain tulangan momen negatif sukses karena MtMu

Tulangan lapangan balok anak b. Tulangan lapangan b


= 0.3114 tm MU+

= 0.85 . f'c . a . b ( h' - ( a / 2 )) Mn


38925 = 69427.6362 a - 1300.143 a2 110275
1300.143 a2 - 69427.6362 a + 38925 = 0 1300.143

= 0.5667 cm a =
= 0.6667 cm c =
= -0.01972 < εy = 0.0017 Baja desak belum leleh! εs =

= 1473.5821 kg Cc =
-
= 0.4129 cm2 As =
= 0.5255 maka dipakai tulangan sebanyak : 2 buah → 2 D10 n =

Kontrol kuat lentur momen positif ۩ Kontrol kuat lentur


= Ts Cc =
0.85 . f'c . a . b = As . fy 0.85
= 2.1568 cm a =
= 5674.2768 kg Cc =
= 145384.05046 kg.cm = 1.4538 tm Mn =
Mt Mu = 1.163 tm > Mu +
= 0.3114 tm Mt Mu
karena MtMu > Mu + → desain tulangan momen positif sukses karena MtMu

Kontrol jarak antar tulangan c. Kontrol jarak antar


n 1 lapis yang digunakan = 2 tulangan n 1 lapis yang digunak
= 7.4 cm > 2.5 cm → oke! s =

Tulangan susut balok anak d. Tulangan susut balo


Tulangan P8 ( 0.8 ) Ad = 0.5029 cm2 Tulangan P8
= 350 MPa fy
= 0.0018 . b . ht As st
= 0.81 cm2
= 1.6107 maka dipakai tulangan sebanyak : 2 buah → 2 P8 n

Analisis struktur balok anak 3. Desain balok anak B


Bax3 MU-
Momen negatif (tumpuan) Momen negatif (tumpuan) MU+
= 0.3616 tm MD atap - = 0.3616 tm f'c
= 0.0954 tm ML atap -
= 0.0954 tm fy
= 0.5866 tm MU atap -
= 0.5866 tm
Tulangan pokok D10
= 1.1522 tm MD lantai -
= 0.5123 tm Tulangan sengkang D
= 0.2385 tm ML lantai -
= 0.2385 tm
= 1.7642 tm MU lantai - = 0.9964 tm d =
d' =
Momen positif (lapangan) Momen positif (lapangan) εy =
= 0.1808 tm MD atap + = 0.1808 tm m =
= 0.0477 tm ML atap +
= 0.0477 tm
= 0.2933 tm MU atap +
= 0.2933 tm Mn =
73325
= 0.5761 tm MD lantai +
= 0.2562 tm 73325
= 0.1193 tm ML lantai +
= 0.1193 tm 73325
= 0.8822 tm MU lantai +
= 0.4983 tm b

Syarat : SNI 1991, pa


ht / b
2 ≤

a. Tulangan tumpuan b
Untuk mendapatkan f
Mu+
Mu+
Mu+
Mu+

Karena ,
→ R1

R1 =
Mn =

Mn =
223979.512
223979.512
1300.143

a =
c =
εs =

Cc =
Cc =
Cc =
As =
n1 =
۩ Kontrol kuat lentur
Cc =
0.85
a =
Cc =
Mn =
Mt Mu
karena MtMu

b. Tulangan lapangan b
MU+

Mn
36662.5
1300.143

a =
c =
εs =

Cc =
As =
n =

۩ Kontrol kuat lentur


Cc =
0.85
a =
Cc =
Mn =
Mt Mu
karena MtMu

c. Kontrol jarak antar


n 1 lapis yang digunak
s =
d. Tulangan susut balo
Tulangan P8
fy
As st

n
Desain balok anak Bax2 lantai 1-2-3 3. Desain balok anak Bax
= 1.7642 tm Es = 2100000 kg/cm2 MU- =
= 0.8822 tm β = 0.85 ( f'c < 30 MPa ) MU +
=
= 20 MPa = 203.944 kg/cm2 εc = 0.003 f'c =
= 350 MPa = 3569.02 kg/cm2 fy =

Tulangan pokok D12 ( 1.2 ) Ad = 1.1314 cm2 Tulangan pokok D12


Tulangan sengkang D8 ( 0.8 ) Pb = 2 cm Tulangan sengkang D8

5.25 cm ρb = 0.02635 d = 5.25


3.4 cm ρm = 0.01976 d' = 3.4
0.0017 Rb = 68.5344 kg/cm 2
εy = 0.0017
20.5882 Rn = 51.4008 kg/cm2 m = 20.5882

Rn . b . h2 dipakai : Mn = Rn
= 51.4008 . b . 2 b2 b = 15 cm 124550 =
= ( 51.4008 . 2 ) b3 ht = 30 cm 124550 =
= 102.8016 b3 h = ht - d = 30 - 5.25 = 24.75 cm 124550 =
= 12.8969 cm h' = ht - d' = 30 - 3.4 = 26.6 cm b =

Syarat : SNI 1991, pasal 4.14.3, halaman 114. Syarat : SNI 1991, pasal
≤ 3.33 ht / b ≤
3.33 Maka dimensi balok → aman 2 ≤ 3.33

Tulangan tumpuan balok anak a. Tulangan tumpuan bal


Untuk mendapatkan faktor reduksi R1 digunakan ketentuan sebagai berikut : Untuk mendapatkan fakt
= 50% Mu- , R1 = 0.3 - 0.4 Rb Mu+ =
< 50% Mu -
, R1 > 0.3 Rb Mu +
<
> 50% Mu- , R1 < 0.3 Rb Mu+ >
≈ Mu- , R1 ≈ 0.1 Rb Mu+ ≈

Karena , Mu+ = 0.8822 tm > 50% Mu- = 0.8821 tm Karena ,


R1 > 0.3 Rb, maka digunakan faktor reduksi nilai Rb sebesa= 0.35 → R1

23.987 kg/cm2 R1 = 17.1336


220403.0503 kg.cm Mn = 157431.0128
0.85 . f'c . a . b . ( h - ( a / 2 )) Mn = 0.85
220403.0503 = 0.85 . 203.944 . a . 15 ( 24.75 - ( a / 2 )) 157431.0128
220403.0503 = 64357.0785 a - 1300.143 a 2
157431.0128
1300.143 a2 - 64357.0785 a + 220403.0503 = 0 1300.143

3.7015 cm a = 2.5808
4.3547 cm c = 3.0362
0.00066 < εy = 0.0017 Baja desak belum leleh! εs = -0.00036

9624.9586 kg Cc = 6710.8181
Ts1 Cc = Ts1
As1 . fy Cc = As1
2.6968 cm2 As = 1.8803
2.3836 maka dipakai tulangan sebanyak : 3 buah → 3 D12 n1 = 1.6619

Kontrol kuat lentur momen negatif ۩ Kontrol kuat lentur mo


Ts Cc = Ts
. f'c . a . b = As . fy 0.85 .
4.6587 cm a = 3.1058
12113.9524 kg Cc = 8075.9683
271602.68688 kg.cm = 2.716 tm Mn = 187339.04425
= 2.1728 tm > Mu -
= 1.7642 tm Mt Mu
karena MtMu > Mu - → desain tulangan momen negatif sukses karena MtMu

Tulangan lapangan balok anak b. Tulangan lapangan bal


= 0.8822 tm MU+ =

= 0.85 . f'c . a . b ( h' - ( a / 2 )) Mn =


110275 = 69167.6076 a - 1300.143 a2 62287.5
1300.143 a2 - 69167.6076 a + 110275 = 0 1300.143

1.6452 cm a = 0.9163
1.9355 cm c = 1.078
-0.00514 < εy = 0.0017 Baja desak belum leleh! εs = -0.01161

4277.9905 kg Cc = 2382.6421
-
1.1986 cm2 As = 0.6676
1.0594 maka dipakai tulangan sebanyak : 2 buah → 2 D12 n = 0.5901

Kontrol kuat lentur momen positif ۩ Kontrol kuat lentur mo


Ts Cc = Ts
. f'c . a . b = As . fy 0.85 .
3.1058 cm a = 3.1058
8170.9797 kg Cc = 8170.9797
204659.34564 kg.cm = 2.0466 tm Mn = 204659.34564
= 1.6373 tm > Mu +
= 0.8822 tm Mt Mu
karena MtMu > Mu + → desain tulangan momen positif sukses karena MtMu

Kontrol jarak antar tulangan c. Kontrol jarak antar tu


n 1 lapis yang digunakan = 3 tulangan n 1 lapis yang digunakan
2.9 cm > 2.5 cm → oke! s = 7

Tulangan susut balok anak d. Tulangan susut balok a


Tulangan P8 ( 0.8 ) Ad = 0.5029 cm2 Tulangan P8
= 350 MPa fy =
= 0.0018 . b . ht As st =
= 0.81 cm2 =
= 1.6107 maka dipakai tulangan sebanyak : 2 buah → 2 P8 n =

Desain balok anak Bax2 lantai 4 5. Desain balok anak Bax


= 0.5866 tm Es = 2100000 kg/cm2 MU- =
= 0.2933 tm β = 0.85 ( f'c < 30 MPa ) MU +
=
= 20 MPa = 203.944 kg/cm2 εc = 0.003 f'c =
= 350 MPa = 3569.02 kg/cm2 fy =

Tulangan pokok D10 ( 1 ) Ad = 0.7857 cm2 Tulangan pokok D10


Tulangan sengkang D8 ( 0.8 ) Pb = 2 cm Tulangan sengkang D8

5.05 cm ρb = 0.02635 d = 5.05


3.3 cm ρm = 0.01976 d' = 3.3
0.0017 Rb = 68.5344 kg/cm2 εy = 0.0017
20.5882 Rn = 51.4008 kg/cm2 m = 20.5882

Rn . b . h2 dipakai : Mn = Rn
= 51.4008 . b . 2 b2 b = 15 cm 73325 =
= ( 51.4008 . 2 ) b3 ht = 30 cm 73325 =
= 102.8016 b 3
h = ht - d = 30 - 5.05 = 24.95 cm 73325 =
= 8.9348 cm h' = ht - d' = 30 - 3.3 = 26.7 cm b =

Syarat : SNI 1991, pasal 4.14.3, halaman 114. Syarat : SNI 1991, pasal
≤ 3.33 ht / b ≤
3.33 Maka dimensi balok → aman 2 ≤ 3.33

Tulangan tumpuan balok anak a. Tulangan tumpuan bal


Untuk mendapatkan faktor reduksi R1 digunakan ketentuan sebagai berikut : Untuk mendapatkan fakt
= 50% Mu- , R1 = 0.3 - 0.4 Rb Mu+ =
< 50% Mu- , R1 > 0.3 Rb Mu+ <
> 50% Mu- , R1 < 0.3 Rb Mu+ >
≈ Mu- , R1 ≈ 0.1 Rb Mu+ ≈

Karena , Mu+ = 0.2933 tm = 50% Mu- = 0.2933 tm Karena ,


R1 > 0.3 Rb, maka digunakan faktor reduksi nilai Rb sebesa= 0.35 → R1

23.987 kg/cm2 R1 = 23.987


223979.512 kg.cm Mn = 223979.512

0.85 . f'c . a . b . ( h - ( a / 2 )) Mn = 0.85


223979.512 = 0.85 . 203.944 . a . 15 ( 24.95 - ( a / 2 )) 223979.512
223979.512 = 64877.1357 a - 1300.143 a 2
223979.512
1300.143 a2 - 64877.1357 a + 223979.512 = 0 1300.143

3.7314 cm a = 3.7314
4.3899 cm c = 4.3899
0.00074 < εy = 0.0017 Baja desak belum leleh! εs = 0.00074

9702.7072 kg Cc = 9702.7072
Ts1 Cc = Ts1
As1 . fy Cc = As1
2.7186 cm2 As = 2.7186
3.4601 maka dipakai tulangan sebanyak : 4 buah → 4 D10 n1 = 3.4601
Kontrol kuat lentur momen negatif ۩ Kontrol kuat lentur mo
Ts Cc = Ts
. f'c . a . b = As . fy 0.85 .
4.3136 cm a = 4.3136
11216.5937 kg Cc = 11216.5937
255662.06352 kg.cm = 2.5566 tm Mn = 255662.06352
= 2.0453 tm > Mu - = 0.5866 tm Mt Mu
karena MtMu > Mu - → desain tulangan momen negatif sukses karena MtMu

Tulangan lapangan balok anak b. Tulangan lapangan bal


= 0.2933 tm MU+ =

= 0.85 . f'c . a . b ( h' - ( a / 2 )) Mn =


36662.5 = 69427.6362 a - 1300.143 a2 36662.5
1300.143 a2 - 69427.6362 a + 36662.5 = 0 1300.143

0.5334 cm a = 0.5334
0.6275 cm c = 0.6275
-0.02114 < εy = 0.0017 Baja desak belum leleh! εs = -0.02114

1386.9926 kg Cc = 1386.9926
-
0.3886 cm 2
As = 0.3886
0.4946 maka dipakai tulangan sebanyak : 2 buah → 2 D10 n = 0.4946

Kontrol kuat lentur momen positif ۩ Kontrol kuat lentur mo


Ts Cc = Ts
. f'c . a . b = As . fy 0.85 .
2.1568 cm a = 2.1568
5674.2768 kg Cc = 5674.2768
145384.05046 kg.cm = 1.4538 tm Mn = 145384.05046
= 1.163 tm > Mu +
= 0.2933 tm Mt Mu
karena MtMu > Mu + → desain tulangan momen positif sukses karena MtMu

Kontrol jarak antar tulangan c. Kontrol jarak antar tu


n 1 lapis yang digunakan = 2 tulangan n 1 lapis yang digunakan
7.4 cm > 2.5 cm → oke! s = 7.4
Tulangan susut balok anak d. Tulangan susut balok a
Tulangan P8 ( 0.8 ) Ad = 0.5029 cm2 Tulangan P8
= 350 MPa fy =
= 0.0018 . b . ht As st =
= 0.81 cm2 =
= 1.6107 maka dipakai tulangan sebanyak : 2 buah → 2 P8 n =
Desain balok anak Bax3 lantai 1-2-3
0.9964 tm Es = 2100000 kg/cm2
0.4983 tm β = 0.85 ( f'c < 30 MPa )
20 MPa = 203.944 kg/cm2 εc = 0.003
350 MPa = 3569.02 kg/cm2

Tulangan pokok D12 ( 1.2 ) Ad = 1.1314 cm2


Tulangan sengkang D8 ( 0.8 ) Pb = 2 cm

5.25 cm ρb = 0.02635
3.4 cm ρm = 0.01976
0.0017 Rb = 68.5344 kg/cm2
20.5882 Rn = 51.4008 kg/cm2

Rn . b . h2 dipakai :
51.4008 . b . 2 b2 b = 15 cm
( 51.4008 . 2 ) b3 ht = 30 cm
102.8016 b3 h = ht - d = 30 - 5.25 = 24.75 cm
10.6606 cm h' = ht - d' = 30 - 3.4 = 26.6 cm

Syarat : SNI 1991, pasal 4.14.3, halaman 114.


3.33
3.33 Maka dimensi balok → aman

Tulangan tumpuan balok anak


Untuk mendapatkan faktor reduksi R1 digunakan ketentuan sebagai berikut :
50% Mu- , R1 = 0.3 - 0.4 Rb
50% Mu -
, R1 > 0.3 Rb
50% Mu- , R1 < 0.3 Rb
Mu- , R1 ≈ 0.1 Rb

Mu+ = 0.4983 tm > 50% Mu- = 0.4982 tm


< 0.3 Rb, maka digunakan faktor reduksi nilai Rb sebesa= 0.25

17.1336 kg/cm2
157431.0128 kg.cm
0.85 . f'c . a . b . ( h - ( a / 2 ))
157431.0128 = 0.85 . 203.944 . a . 15 ( 24.75 - ( a / 2 ))
157431.0128 = 64357.0785 a - 1300.143 a2
1300.143 a2 - 64357.0785 a + 157431.0128 = 0

2.5808 cm
3.0362 cm
-0.00036 < εy = 0.0017 Baja desak belum leleh!

6710.8181 kg
Ts1
As1 . fy
1.8803 cm2
1.6619 maka dipakai tulangan sebanyak : 2 buah → 2 D12

Kontrol kuat lentur momen negatif


Ts
f'c . a . b = As . fy
3.1058 cm
8075.9683 kg
187339.04425 kg.cm = 1.8734 tm
= 1.4987 tm > Mu - = 0.9964 tm
karena MtMu > Mu - → desain tulangan momen negatif sukses

Tulangan lapangan balok anak


0.4983 tm

0.85 . f'c . a . b ( h' - ( a / 2 ))


= 69167.6076 a - 1300.143 a2
1300.143 a2 - 69167.6076 a + 62287.5 = 0

0.9163 cm
1.078 cm
-0.01161 < εy = 0.0017 Baja desak belum leleh!

2382.6421 kg
-
0.6676 cm2
0.5901 maka dipakai tulangan sebanyak : 2 buah → 2 D12

Kontrol kuat lentur momen positif


Ts
f'c . a . b = As . fy
3.1058 cm
8170.9797 kg
204659.34564 kg.cm = 2.0466 tm
= 1.6373 tm > Mu + = 0.4983 tm
karena MtMu > Mu + → desain tulangan momen positif sukses

Kontrol jarak antar tulangan


n 1 lapis yang digunakan = 2 tulangan
7 cm > 2.5 cm → oke!

Tulangan susut balok anak


Tulangan P8 ( 0.8 ) Ad = 0.5029 cm2
350 MPa
0.0018 . b . ht
0.81 cm2
1.6107 maka dipakai tulangan sebanyak : 2 buah → 2 P8

Desain balok anak Bax3 lantai 4


0.5866 tm Es = 2100000 kg/cm2
0.2933 tm β = 0.85 ( f'c < 30 MPa )
20 MPa = 203.944 kg/cm2 εc = 0.003
350 MPa = 3569.02 kg/cm2

Tulangan pokok D10 ( 1 ) Ad = 0.7857 cm2


Tulangan sengkang D8 ( 0.8 ) Pb = 2 cm

5.05 cm ρb = 0.02635
3.3 cm ρm = 0.01976
0.0017 Rb = 68.5344 kg/cm2
20.5882 Rn = 51.4008 kg/cm2

Rn . b . h2 dipakai :
51.4008 . b . 2 b2 b = 15 cm
( 51.4008 . 2 ) b3 ht = 30 cm
102.8016 b 3
h = ht - d = 30 - 5.05 = 24.95 cm
8.9348 cm h' = ht - d' = 30 - 3.3 = 26.7 cm

Syarat : SNI 1991, pasal 4.14.3, halaman 114.


3.33
3.33 Maka dimensi balok → aman

Tulangan tumpuan balok anak


Untuk mendapatkan faktor reduksi R1 digunakan ketentuan sebagai berikut :
50% Mu- , R1 = 0.3 - 0.4 Rb
50% Mu- , R1 > 0.3 Rb
50% Mu- , R1 < 0.3 Rb
Mu- , R1 ≈ 0.1 Rb

Mu+ = 0.2933 tm = 50% Mu- = 0.2933 tm


> 0.3 Rb, maka digunakan faktor reduksi nilai Rb sebesa= 0.35

23.987 kg/cm2
223979.512 kg.cm

0.85 . f'c . a . b . ( h - ( a / 2 ))
223979.512 = 0.85 . 203.944 . a . 15 ( 24.95 - ( a / 2 ))
223979.512 = 64877.1357 a - 1300.143 a2
1300.143 a2 - 64877.1357 a + 223979.512 = 0

3.7314 cm
4.3899 cm
0.00074 < εy = 0.0017 Baja desak belum leleh!

9702.7072 kg
Ts1
As1 . fy
2.7186 cm2
3.4601 maka dipakai tulangan sebanyak : 4 buah → 4 D10
Kontrol kuat lentur momen negatif
Ts
f'c . a . b = As . fy
4.3136 cm
11216.5937 kg
255662.06352 kg.cm = 2.5566 tm
= 2.0453 tm > Mu - = 0.5866 tm
karena MtMu > Mu - → desain tulangan momen negatif sukses

Tulangan lapangan balok anak


0.2933 tm

0.85 . f'c . a . b ( h' - ( a / 2 ))


= 69427.6362 a - 1300.143 a2
1300.143 a2 - 69427.6362 a + 36662.5 = 0

0.5334 cm
0.6275 cm
-0.02114 < εy = 0.0017 Baja desak belum leleh!

1386.9926 kg
-
0.3886 cm2
0.4946 maka dipakai tulangan sebanyak : 2 buah → 2 D10

Kontrol kuat lentur momen positif


Ts
f'c . a . b = As . fy
2.1568 cm
5674.2768 kg
145384.05046 kg.cm = 1.4538 tm
= 1.163 tm > Mu + = 0.2933 tm
karena MtMu > Mu + → desain tulangan momen positif sukses

Kontrol jarak antar tulangan


n 1 lapis yang digunakan = 2 tulangan
7.4 cm > 2.5 cm → oke!
Tulangan susut balok anak
Tulangan P8 ( 0.8 ) Ad = 0.5029 cm2
350 MPa
0.0018 . b . ht
0.81 cm2
1.6107 maka dipakai tulangan sebanyak : 2 buah → 2 P8
BAB V
MOMEN KAPASITAS BALOK

5.1 Flowchart Perhitungan Momen Kapasitas Balok

Mulai

Tetapkan hasil perhitungan


tulangan Memajang balok

0  1,2 untuk f y  400 MPa


Tulangan
0  1,4 untuk f y  400 MPa Memanjang
Balok Dirubah
(A s.ada0  A's.ada ). f y
a
0,85. f'c . b

ε c .E s . β1d'
aleleh 
ε c .E s - f y .0

Tidak Ya
a  aleleh

 a  1d' 
A s.ada . f y  A's.ada . ε c .E s  0,85. f' c . a. b
 a 
Dari persamaan kuadrat didapat hasil a
Dengan : a
c
1

M n1  0,85. f' c . a. b. (d  a 2)
c  d'
f 's  ε c .E s M n2  A's.ada . f y . (d  d' )
c

M n1  0,85. f'c . a. b. (d  a 2) Mkap- = Mn1 + Mn2


M n2  A's.ada . f 's . (d  d' )

Mkap- = Mn1 + Mn2

As.ada = A’s.ada
 a  1d' 
A s.ada . f y .0  A' s.ada . ε c .E s  0,85. f'c . a. b
 a 
Dari persamaan kuadrat didapat hasil a

M n1  0,85. f'c . a. b. (d  a 2)
M n2  A's.ada . f 's . 0 . (d  d' )

Mkap+ = Mn1 + Mn2

Tidak
50%Mkap-<Mkap+

Ya

Selesai
Gambar 5.1 Flowchart Perhitungan Momen Kapasitas Balok
5.2 Perhitungan Momen Kapasitas Negatif

Perhitungan di bawah ini adalah perhitungan untuk balok By lantai 1-2-3 arah Y
Diameter tulangan, D14 = 1.4 cm
Ad = 1/4 . π . d2 = 1/4 . π . 1.4 2 = 1.54 cm2
As = n pakai . Ad = 9 . 1.54 = 13.86 cm2
As' = n pakai . Ad = 5 . 1.54 = 7.7 cm2
f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2 → β = 0.85
fy = 350 MPa = 3569.02 kg/cm2 → ϕ0 = 1.2
Es = 2100000 kg/cm 2

d = 7.45 cm
d' = 5.5 cm
b = 25 cm
h = 42.55 cm → h' = 44.5 cm
εc = 0.003

Gambar 5.2 Keseimbangan Gaya-Gaya Horizontal

Asumsi awal dianggap baja desak sudah leleh :


Cc + Cs = Ts
( 0.85 . f'c . a . b ) + ( As' . fy ) = As . ϕ0 . fy
(( As . ϕ0 . fy ) - ( As' . fy ))
a =
( 0.85 . f'c . b )
(( 13.86 . 1.2 . 3569.02 ) - ( 7.7 . 3569.02 ))
=
( 0.85 . 203.944 . 25 )
= 7.3558 cm
a 7.3558
c = = = 8.6539 cm
β 0.85
c - d 8.6539 - 7.45
εs = x εc = x 0.003 = 0.00042 < εy = 0.0017
c 8.6539

karena εs < εy → baja desak belum leleh


Maka dihitung lagi dengan rumus baja desak belum leleh :

Cc = 0.85 . f'c . a . b
= 0.85 . 203.944 . 7.3558 . 25
= 31878.6396 kg
Cs = As' . fy = 7.7 . 3569.02 = 27481.454 kg

Momen kapasitas negatif yang dapat dikerahkan :

M1 = Cc . ( h - ( a / 2 ))
= 31878.6396 . ( 42.55 - ( 7.3558 / 2 ))
= 1239189.6664 kg.cm
= 12.3919 tm
M2 = Cs . ( h - d' )
= 27481.454 . ( 42.55 - 5.5 )
= 1018187.8707 kg.cm
= 10.1819 tm
Mkap -
= M1 + M2 = 12.3919 + 10.1819 = 22.5738 tm

Mkap- 22.5738
= = 1.194 Mn < 1.4 → Oke!
Mt Mn 18.9057

5.3 Perhitungan Momen Kapasitas Positif

Untuk perhitungan momen kapasitas positif, dilakukan perhitungan yang sama dengan
perhitungan momen kapasitas negatif di atas, hanya saja tulangan tarik diubah menjadi
tulangan desak, dan sebaliknya.

Diameter tulangan, D14 = 1.4 cm


Ad = 1/4 . π . d2 = 1/4 . π . 1.4 2 = 1.54 cm2
As = n pakai . Ad = 5 . 1.54 = 7.7 cm2
As' = n pakai . Ad = 9 . 1.54 = 13.86 cm2
f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2 → β = 0.85
fy = 350 MPa = 3569.02 kg/cm2 → ϕ0 = 1.2

b 0,85 f'c
Es
8,75 cm
es' Cs
a Cc
As c

ht M1

As'
6,25 cm ec Ts

Gambar 5.2 Keseimbangan Gaya-Gaya Horizontal

Cc + Cs = Ts , dimana :
Ts = As . ϕ0 . fy = 7.7 . 1.2 . 3569.02 = 32977.7448 kg
Cc = 0.85 . f'c . a . b = 0.85 . 203.944 . a . 25 = 4333.81 a
a - β1 . d
Cs = As' εc . Es
a
a - 0.85 . 7.45
= 13.86 0.003 . 2100000
a
87318 a - 552941.235
=
a

Persamaan keseimbangan gaya-gaya horizontal :


87318 a - 552941.235
4333.81 a + = 32977.7448
a
4333.81 a2 + 87318 a - 552941.235 = 32977.7448 a
4333.81 a +
2
54340.2552 a - 552941.235 = 0

a = 6.6493 cm
a 6.6493
c = = = 7.8227 cm
β 0.85
c - d 7.8227 - 7.45
εs = x εc = x 0.003 = 0.00014 < εy = 0.0017
c 7.8227
→ baja desak belum leleh
fs = εs . Es = 0.00014 . 2100000 = 294 kg/cm2
Cc = 0.85 . f'c . a . b
= 0.85 . 203.944 . 6.6493 . 25
= 28816.8028 kg
Cs = As' . fs = 13.86 . 294 = 4074.84 kg

Momen kapasitas positif yang dapat dikerahkan :


M1 = Cc . ( h' - ( a / 2 ))
= 28816.8028 . ( 44.5 - ( 6.6493 / 2 ))
= 1186541.9425 kg.cm
= 11.8654 tm
M2 = Cs . ( h' - d )
= 4074.84 . ( 44.5 - 7.45 )
= 150972.822 kg.cm
= 1.5097 tm
Mkap +
= M1 + M2 = 11.8654 + 1.5097 = 13.3751 tm

Mkap+ 13.3751
= = 1.1787 Mn < 1.4 → Oke!
Mt Mn 11.347
1. Bx1 Lantai 1-2-3 3.
a. Perhitungan Momen Kapasitas Negatif a.
Diameter tulangan, D10 = 1 cm Ad = 0.7857 cm 2

As = n pakai . Ad = 4 . 0.7857 = 3.1428 cm2


As' = n pakai . Ad = 2 . 0.7857 = 1.5714 cm2
f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2 → β = 0.85
fy = 350 MPa = 3569.02 kg/cm2 → ϕ0 = 1.2
Es = 2100000 kg/cm2
d = 7.05 cm
d' = 5.3 cm
b = 15 cm
h = 22.95 cm → h' = 24.7 cm
εc = 0.003

Asumsi awal dianggap baja desak sudah leleh :


Cc + Cs = Ts
( 0.85 . f'c . a . b ) + ( As' . fy ) = As . ϕ0 . fy
a = 3.0196 cm
c = 3.5525 cm
εs = -0.00295 < εy = 0.0017 karena εs < εy → baja desak belum leleh

Maka dihitung lagi dengan rumus baja desak belum leleh :


Cc = 7851.8236 kg
Cs = 5608.358 kg

Momen kapasitas negatif yang dapat dikerahkan :


M1 = 168344.66835 kg.cm = 1.6834 tm
M2 = 98987.5187 kg.cm = 0.9899 tm
Mkap -
= 2.6733 tm
Mkap -
2.6733
= = 1.1452 Mn < 1.4 → Oke!
Mt Mn 2.3344

b. Perhitungan Momen Kapasitas Positif b.


Diameter tulangan, D10 = 1 cm Ad = 0.7857 cm2
As = n pakai . Ad = 2 . 0.7857 = 1.5714 cm2
As' = n pakai . Ad = 4 . 0.7857 = 3.1428 cm2
f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2 → β = 0.85
fy = 350 MPa = 3569.02 kg/cm2 → ϕ0 = 1.2

Cc + Cs = Ts , dimana :
Ts = 6730.0296 kg
Cc = 2600.286 a
19799.64 a - 118649.3427
Cs =
a

Persamaan keseimbangan gaya-gaya horizontal :


19800 a - 118649.343
2600.286 a + = 6730.0296
a
2600.286 a2 + 19800 a - 118649.343 = 6730.0296 a
2600.286 a2 + 13069.6104 a - 118649.343 = 0

a = 4.6942 cm
c = 5.5226 cm
εs = -0.00083 < εy = 0.0017 → baja desak belum leleh , maka fy = fs

fs = -1743 kg/cm2
Cc = 12206.2625 kg
Cs = -5477.9004 kg

Momen kapasitas positif yang dapat dikerahkan :


M1 = 272845.36504 kg.cm = 2.7285 tm
M2 = -96684.94206 kg.cm = -0.9668 tm
Mkap +
= 1.7617 tm
Mkap +
1.7617
= = 1.1367 Mn < 1.4 → Oke!
Mt Mn 1.5499

2. Bx1 Lantai 4 4.
a. Perhitungan Momen Kapasitas Negatif a.
Diameter tulangan, D10 = 1 cm Ad = 0.7857 cm2
As = n pakai . Ad = 4 . 0.7857 = 3.1428 cm2
As' = n pakai . Ad = 2 . 0.7857 = 1.5714 cm2
f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2 → β = 0.85
fy = 350 MPa = 3569.02 kg/cm2 → ϕ0 = 1.2
Es = 2100000 kg/cm2
d = 7.05 cm
d' = 5.3 cm
b = 15 cm
h = 22.95 cm → h' = 24.7 cm
εc = 0.003

Asumsi awal dianggap baja desak sudah leleh :


Cc + Cs = Ts
( 0.85 . f'c . a . b ) + ( As' . fy ) = As . ϕ0 . fy
a = 3.0196 cm
c = 3.5525 cm
εs = -0.00295 < εy = 0.0017 karena εs < εy → baja desak belum leleh

Maka dihitung lagi dengan rumus baja desak belum leleh :


Cc = 7851.8236 kg
Cs = 5608.358 kg

Momen kapasitas negatif yang dapat dikerahkan :


M1 = 168344.66835 kg.cm = 1.6834 tm
M2 = 98987.5187 kg.cm = 0.9899 tm
Mkap -
= 2.6733 tm
Mkap -
2.6733
= = 1.1452 Mn < 1.4 → Oke!
Mt Mn 2.3344

b. Perhitungan Momen Kapasitas Positif b.


Diameter tulangan, D10 = 1 cm Ad = 0.7857 cm2
As = n pakai . Ad = 2 . 0.7857 = 1.5714 cm2
As' = n pakai . Ad = 4 . 0.7857 = 3.1428 cm2
f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2 → β = 0.85
fy = 350 MPa = 3569.02 kg/cm2 → ϕ0 = 1.2

Cc + Cs = Ts , dimana :
Ts = 6730.0296 kg
Cc = 2600.286 a
19799.64 a - 118649.3427
Cs =
a
Persamaan keseimbangan gaya-gaya horizontal :
19800 a - 118649.343
2600.286 a + = 6730.0296
a
2600.286 a2 + 19800 a - 118649.343 = 6730.0296 a
2600.286 a2 + 13069.6104 a - 118649.343 = 0

a = 4.6942 cm
c = 5.5226 cm
εs = -0.00083 < εy = 0.0017 → baja desak belum leleh , maka fy = fs

fs = -1743 kg/cm2
Cc = 12206.2625 kg
Cs = -5477.9004 kg

Momen kapasitas positif yang dapat dikerahkan :


M1 = 272845.36504 kg.cm = 2.7285 tm
M2 = -96684.94206 kg.cm = -0.9668 tm
Mkap +
= 1.7617 tm
Mkap +
1.7617
= = 1.1367 Mn < 1.4 → Oke!
Mt Mn 1.5499
Bx2 Lantai 1-2-3 5.
Perhitungan Momen Kapasitas Negatif a.
Diameter tulangan, D10 = 1 cm Ad = 0.7857 cm 2

As = n pakai . Ad = 6 . 0.7857 = 4.7142 cm2


As' = n pakai . Ad = 4 . 0.7857 = 3.1428 cm2
f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2 → β = 0.85
fy = 350 MPa = 3569.02 kg/cm2 → ϕ0 = 1.2
Es = 2100000 kg/cm2
d = 7.05 cm
d' = 5.3 cm
b = 15 cm
h = 22.95 cm → h' = 24.7 cm
εc = 0.003

Asumsi awal dianggap baja desak sudah leleh :


Cc + Cs = Ts
( 0.85 . f'c . a . b ) + ( As' . fy ) = As . ϕ0 . fy
a = 3.4509 cm
c = 4.0599 cm
εs = -0.00221 < εy = 0.0017 karena εs < εy → baja desak belum leleh

Maka dihitung lagi dengan rumus baja desak belum leleh :


Cc = 8973.327 kg
Cs = 11216.7161 kg

Momen kapasitas negatif yang dapat dikerahkan :


M1 = 190454.82758 kg.cm = 1.9045 tm
M2 = 197975.03917 kg.cm = 1.9798 tm
Mkap -
= 3.8843 tm
M kap
-
3.8843
= = 1.1632 Mn < 1.4 → Oke!
Mt Mn 3.3394

Perhitungan Momen Kapasitas Positif b.


Diameter tulangan, D10 = 1 cm Ad = 0.7857 cm2
As = n pakai . Ad = 4 . 0.7857 = 3.1428 cm2
As' = n pakai . Ad = 6 . 0.7857 = 4.7142 cm2
f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2 → β = 0.85
fy = 350 MPa = 3569.02 kg/cm2 → ϕ0 = 1.2

Cc + Cs = Ts , dimana :
Ts = 13460.0593 kg
Cc = 2600.286 a
29699.46 a - 177974.01405
Cs =
a

Persamaan keseimbangan gaya-gaya horizontal :


29699 a - 177974.014
2600.286 a + = 13460.0593
a
2600.286 a2 + 29699 a - 177974.014 = 13460.0593 a
2600.286 a2 + 16239.4007 a - 177974.014 = 0

a = 5.7202 cm
c = 6.7296 cm
εs = -0.00014 < εy = 0.0017 → baja desak belum leleh , maka fy = fs

fs = -294 kg/cm2
Cc = 14874.156 kg
Cs = -1385.9748 kg

Momen kapasitas positif yang dapat dikerahkan :


M1 = 324850.07962 kg.cm = 3.2485 tm
M2 = -24462.45522 kg.cm = -0.2446 tm
Mkap +
= 3.0039 tm
M kap
+
3.0039
= = 1.1598 Mn < 1.4 → Oke!
Mt Mn 2.5901

Bx2 Lantai 4 6.
Perhitungan Momen Kapasitas Negatif a.
Diameter tulangan, D10 = 1 cm Ad = 0.7857 cm2
As = n pakai . Ad = 4 . 0.7857 = 3.1428 cm2
As' = n pakai . Ad = 2 . 0.7857 = 1.5714 cm2
f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2 → β = 0.85
fy = 350 MPa = 3569.02 kg/cm2 → ϕ0 = 1.2
Es = 2100000 kg/cm2
d = 7.05 cm
d' = 5.3 cm
b = 15 cm
h = 22.95 cm → h' = 24.7 cm
εc = 0.003

Asumsi awal dianggap baja desak sudah leleh :


Cc + Cs = Ts
( 0.85 . f'c . a . b ) + ( As' . fy ) = As . ϕ0 . fy
a = 3.0196 cm
c = 3.5525 cm
εs = -0.00295 < εy = 0.0017 karena εs < εy → baja desak belum leleh

Maka dihitung lagi dengan rumus baja desak belum leleh :


Cc = 7851.8236 kg
Cs = 5608.358 kg

Momen kapasitas negatif yang dapat dikerahkan :


M1 = 168344.66835 kg.cm = 1.6834 tm
M2 = 98987.5187 kg.cm = 0.9899 tm
Mkap -
= 2.6733 tm
M kap
-
2.6733
= = 1.1452 Mn < 1.4 → Oke!
Mt Mn 2.3344

Perhitungan Momen Kapasitas Positif b.


Diameter tulangan, D10 = 1 cm Ad = 0.7857 cm2
As = n pakai . Ad = 2 . 0.7857 = 1.5714 cm2
As' = n pakai . Ad = 4 . 0.7857 = 3.1428 cm2
f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2 → β = 0.85
fy = 350 MPa = 3569.02 kg/cm2 → ϕ0 = 1.2

Cc + Cs = Ts , dimana :
Ts = 6730.0296 kg
Cc = 2600.286 a
19799.64 a - 118649.3427
Cs =
a
Persamaan keseimbangan gaya-gaya horizontal :
19800 a - 118649.343
2600.286 a + = 6730.0296
a
2600.286 a2 + 19800 a - 118649.343 = 6730.0296 a
2600.286 a2 + 13069.6104 a - 118649.343 = 0

a = 4.6942 cm
c = 5.5226 cm
εs = -0.00083 < εy = 0.0017 → baja desak belum leleh , maka fy = fs

fs = -1743 kg/cm2
Cc = 12206.2625 kg
Cs = -5477.9004 kg

Momen kapasitas positif yang dapat dikerahkan :


M1 = 272845.36504 kg.cm = 2.7285 tm
M2 = -96684.94206 kg.cm = -0.9668 tm
Mkap +
= 1.7617 tm
M kap
+
1.7617
= = 1.1367 Mn < 1.4 → Oke!
Mt Mn 1.5499
Bx3 Lantai 1-2-3 7. By Lantai 4
Perhitungan Momen Kapasitas Negatif a. Perhitungan M
Diameter tulangan, D12 = 1.2 cm Ad = 1.1314 cm 2
Diameter tulang
As = n pakai . Ad = 4 . 1.1314 = 4.5256 cm2 As
As' = n pakai . Ad = 2 . 1.1314 = 2.2628 cm2 As'
f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm 2 → β = 0.85 f'c
fy = 350 MPa = 3569.02 kg/cm2 → ϕ0 = 1.2 fy
Es = 2100000 kg/cm2 Es
d = 7.25 cm d
d' = 5.4 cm d'
b = 15 cm b
h = 22.75 cm → h' = 24.6 cm h
εc = 0.003 εc

Asumsi awal dianggap baja desak sudah leleh : Asumsi awal dia
Cc + Cs = Ts Cc
( 0.85 . f'c . a . b ) + ( As' . fy ) = As . ϕ0 . fy (
a = 4.3481 cm a
c = 5.1154 cm c
εs = -0.00125 < εy = 0.0017 karena εs < εy → baja desak belum leleh εs

Maka dihitung lagi dengan rumus baja desak belum leleh : Maka dihitung la
Cc = 11306.3036 kg Cc
Cs = 8075.9785 kg Cs

Momen kapasitas negatif yang dapat dikerahkan : Momen kapasita


M1 = 232637.93756 kg.cm = 2.3264 tm M1
M2 = 140118.22698 kg.cm = 1.4012 tm M2
M kap
-
= 3.7276 tm Mkap-
Mkap- 3.7276 Mkap-
= = 1.1708 Mn < 1.4 → Oke!
Mt Mn 3.1837 Mt Mn

Perhitungan Momen Kapasitas Positif b. Perhitungan M


Diameter tulangan, D12 = 1.2 cm Ad = 1.1314 cm2 Diameter tulang
As = n pakai . Ad = 2 . 1.1314 = 2.2628 cm2 As
As' = n pakai . Ad = 4 . 1.1314 = 4.5256 cm2 As'
f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2 → β = 0.85 f'c
fy = 350 MPa = 3569.02 kg/cm2 → ϕ0 = 1.2 fy

Cc + Cs = Ts , dimana : Cc
Ts = 9691.1741 kg Ts
Cc = 2600.286 a Cc
28511.28 a - 175700.763
Cs = Cs
a

Persamaan keseimbangan gaya-gaya horizontal : Persamaan kesei


28511 a - 175700.763
2600.286 a + = 9691.1741 3467.048
a
2600.286 a2 + 28511 a - 175700.763 = 9691.1741 a 3467.048
2600.286 a2 + 18820.1059 a - 175700.763 = 0 3467.048

a = 5.3626 cm a
c = 6.3089 cm c
εs = -0.00045 < εy = 0.0017 → baja desak belum leleh , maka fy = fs εs

fs = -945 kg/cm2 fs
Cc = 13944.2937 kg Cc
Cs = -4276.692 kg Cs

Momen kapasitas positif yang dapat dikerahkan : Momen kapasita


M1 = 305640.79032 kg.cm = 3.0564 tm M1
M2 = -74200.6062 kg.cm = -0.742 tm M2
M kap
+
= 2.3144 tm Mkap+
Mkap+ 2.3144 Mkap+
= = 1.1426 Mn < 1.4 → Oke!
Mt Mn 2.0256 Mt Mn

Bx3 Lantai 4
Perhitungan Momen Kapasitas Negatif
Diameter tulangan, D10 = 1 cm Ad = 0.7857 cm2
As = n pakai . Ad = 4 . 0.7857 = 3.1428 cm2
As' = n pakai . Ad = 2 . 0.7857 = 1.5714 cm2
f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2 → β = 0.85
fy = 350 MPa = 3569.02 kg/cm2 → ϕ0 = 1.2
Es = 2100000 kg/cm2
d = 7.05 cm
d' = 5.3 cm
b = 15 cm
h = 22.95 cm → h' = 24.7 cm
εc = 0.003

Asumsi awal dianggap baja desak sudah leleh :


Cc + Cs = Ts
( 0.85 . f'c . a . b ) + ( As' . fy ) = As . ϕ0 . fy
a = 3.0196 cm
c = 3.5525 cm
εs = -0.00295 < εy = 0.0017 karena εs < εy → baja desak belum leleh

Maka dihitung lagi dengan rumus baja desak belum leleh :


Cc = 7851.8236 kg
Cs = 5608.358 kg

Momen kapasitas negatif yang dapat dikerahkan :


M1 = 168344.66835 kg.cm = 1.6834 tm
M2 = 98987.5187 kg.cm = 0.9899 tm
M kap
-
= 2.6733 tm
M kap
-
2.6733
= = 1.1452 Mn < 1.4 → Oke!
Mt Mn 2.3344

Perhitungan Momen Kapasitas Positif


Diameter tulangan, D10 = 1 cm Ad = 0.7857 cm2
As = n pakai . Ad = 2 . 0.7857 = 1.5714 cm2
As' = n pakai . Ad = 4 . 0.7857 = 3.1428 cm2
f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2 → β = 0.85
fy = 350 MPa = 3569.02 kg/cm2 → ϕ0 = 1.2

Cc + Cs = Ts , dimana :
Ts = 6730.0296 kg
Cc = 2600.286 a
19799.64 a - 118649.3427
Cs =
a
Persamaan keseimbangan gaya-gaya horizontal :
19800 a - 118649.343
2600.286 a + = 6730.0296
a
2600.286 a2 + 19800 a - 118649.343 = 6730.0296 a
2600.286 a2 + 13069.6104 a - 118649.343 = 0

a = 4.6942 cm
c = 5.5226 cm
εs = -0.00083 < εy = 0.0017 → baja desak belum leleh , maka fy = fs

fs = -1743 kg/cm2
Cc = 12206.2625 kg
Cs = -5477.9004 kg

Momen kapasitas positif yang dapat dikerahkan :


M1 = 272845.36504 kg.cm = 2.7285 tm
M2 = -96684.94206 kg.cm = -0.9668 tm
M kap
+
= 1.7617 tm
Mkap +
1.7617
= = 1.1367 Mn < 1.4 → Oke!
Mt Mn 1.5499
By Lantai 4
Perhitungan Momen Kapasitas Negatif
Diameter tulangan, D12 = 1.2 cm Ad = 1.1314 cm2
As = n pakai . Ad = 5 . 1.1314 = 5.657 cm2
As' = n pakai . Ad = 2 . 1.1314 = 2.2628 cm2
f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2 → β = 0.85
fy = 350 MPa = 3569.02 kg/cm2 → ϕ0 = 1.2
Es = 2100000 kg/cm2
d = 7.25 cm
d' = 5.4 cm
b = 20 cm
h = 32.75 cm → h' = 34.6 cm
εc = 0.003

Asumsi awal dianggap baja desak sudah leleh :


Cc + Cs = Ts
0.85 . f'c . a . b ) + ( As' . fy ) = As . ϕ0 . fy
= 4.6587 cm
= 5.4808 cm
= -0.00097 < εy = 0.0017 karena εs < εy → baja desak belum leleh

Maka dihitung lagi dengan rumus baja desak belum leleh :


Cc = 16151.9365 kg
Cs = 8075.9785 kg

Momen kapasitas negatif yang dapat dikerahkan :


M1 = 491352.40709 kg.cm = 4.9135 tm
M2 = 220878.01198 kg.cm = 2.2088 tm
Mkap -
= 7.1223 tm
M kap
-
7.1223
= = 1.1827 Mn < 1.4 → Oke!
Mt Mn 6.0222

Perhitungan Momen Kapasitas Positif


Diameter tulangan, D12 = 1.2 cm Ad = 1.1314 cm2
As = n pakai . Ad = 2 . 1.1314 = 2.2628 cm2
As' = n pakai . Ad = 5 . 1.1314 = 5.657 cm2
f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2 → β = 0.85
fy = 350 MPa = 3569.02 kg/cm2 → ϕ0 = 1.2

Cc + Cs = Ts , dimana :
Ts = 9691.1741 kg
Cc = 3467.048 a
35639.1 a - 219625.95375
Cs =
a

Persamaan keseimbangan gaya-gaya horizontal :


35639 a - 219625.954
3467.048 a + = 9691.1741
a
3467.048 a2 + 35639 a - 219625.954 = 9691.1741 a
3467.048 a2 + 25947.9259 a - 219625.954 = 0

= 5.0528 cm
= 5.9445 cm
= -0.00066 < εy = 0.0017 → baja desak belum leleh , maka fy = fs

fs = -1386 kg/cm2
Cc = 17518.3001 kg
Cs = -7840.602 kg

Momen kapasitas positif yang dapat dikerahkan :


M1 = 561874.95009 kg.cm = 5.6187 tm
M2 = -214440.4647 kg.cm = -2.1444 tm
Mkap +
= 3.4743 tm
Mkap +
3.4743
= = 1.1525 Mn < 1.4 → Oke!
Mt Mn 3.0146
TABLE: Element Forces - Frames
Frame Station OutputCaseCaseType StepType P V2 V3 T M2
Text m Text Text Text Tonf Tonf Tonf Tonf-m Tonf-m
1 0 DL LinStatic -13.3938 -0.4515 0 0 0
1 1 DL LinStatic -13.3938 -0.4515 0 0 0
1 2 DL LinStatic -13.3938 -0.4515 0 0 0
1 0 LL LinStatic -1.2668 -0.0669 0 0 0
1 1 LL LinStatic -1.2668 -0.0669 0 0 0
1 2 LL LinStatic -1.2668 -0.0669 0 0 0
1 0 EL LinRespSpeMax 1.0763 0.2341 0 0 0
1 1 EL LinRespSpeMax 1.0763 0.2341 0 0 0
1 2 EL LinRespSpeMax 1.0763 0.2341 0 0 0
2 0 DL LinStatic -22.9923 -0.1171 0 0 0
2 1 DL LinStatic -22.9923 -0.1171 0 0 0
2 2 DL LinStatic -22.9923 -0.1171 0 0 0
2 0 LL LinStatic -2.6557 -0.0121 0 0 0
2 1 LL LinStatic -2.6557 -0.0121 0 0 0
2 2 LL LinStatic -2.6557 -0.0121 0 0 0
2 0 EL LinRespSpeMax 0.1549 0.4276 0 0 0
2 1 EL LinRespSpeMax 0.1549 0.4276 0 0 0
2 2 EL LinRespSpeMax 0.1549 0.4276 0 0 0
3 0 DL LinStatic -26.2003 -0.2076 0 0 0
3 1 DL LinStatic -26.2003 -0.2076 0 0 0
3 2 DL LinStatic -26.2003 -0.2076 0 0 0
3 0 LL LinStatic -2.941 -0.023 0 0 0
3 1 LL LinStatic -2.941 -0.023 0 0 0
3 2 LL LinStatic -2.941 -0.023 0 0 0
3 0 EL LinRespSpeMax 0.3479 0.5719 0 0 0
3 1 EL LinRespSpeMax 0.3479 0.5719 0 0 0
3 2 EL LinRespSpeMax 0.3479 0.5719 0 0 0
4 0 DL LinStatic -16.1752 0.7763 0 0 0
4 1 DL LinStatic -16.1752 0.7763 0 0 0
4 2 DL LinStatic -16.1752 0.7763 0 0 0
4 0 LL LinStatic -1.4929 0.102 0 0 0
4 1 LL LinStatic -1.4929 0.102 0 0 0
4 2 LL LinStatic -1.4929 0.102 0 0 0
4 0 EL LinRespSpeMax 1.5794 0.3882 0 0 0
4 1 EL LinRespSpeMax 1.5794 0.3882 0 0 0
4 2 EL LinRespSpeMax 1.5794 0.3882 0 0 0
5 0 DL LinStatic -9.1086 -0.2453 0 0 0
5 2.25 DL LinStatic -9.1086 -0.2453 0 0 0
5 4.5 DL LinStatic -9.1086 -0.2453 0 0 0
5 0 LL LinStatic -0.8987 -0.0365 0 0 0
5 2.25 LL LinStatic -0.8987 -0.0365 0 0 0
5 4.5 LL LinStatic -0.8987 -0.0365 0 0 0
5 0 EL LinRespSpeMax 0.8021 0.2567 0 0 0
5 2.25 EL LinRespSpeMax 0.8021 0.2567 0 0 0
5 4.5 EL LinRespSpeMax 0.8021 0.2567 0 0 0
6 0 DL LinStatic -15.7104 -0.0715 0 0 0
6 2.25 DL LinStatic -15.7104 -0.0715 0 0 0
6 4.5 DL LinStatic -15.7104 -0.0715 0 0 0
6 0 LL LinStatic -1.871 -0.0078 0 0 0
6 2.25 LL LinStatic -1.871 -0.0078 0 0 0
6 4.5 LL LinStatic -1.871 -0.0078 0 0 0
6 0 EL LinRespSpeMax 0.1053 0.4056 0 0 0
6 2.25 EL LinRespSpeMax 0.1053 0.4056 0 0 0
6 4.5 EL LinRespSpeMax 0.1053 0.4056 0 0 0
7 0 DL LinStatic -17.9374 -0.0875 0 0 0
7 2.25 DL LinStatic -17.9374 -0.0875 0 0 0
7 4.5 DL LinStatic -17.9374 -0.0875 0 0 0
7 0 LL LinStatic -2.0706 -0.0093 0 0 0
7 2.25 LL LinStatic -2.0706 -0.0093 0 0 0
7 4.5 LL LinStatic -2.0706 -0.0093 0 0 0
7 0 EL LinRespSpeMax 0.2493 0.503 0 0 0
7 2.25 EL LinRespSpeMax 0.2493 0.503 0 0 0
7 4.5 EL LinRespSpeMax 0.2493 0.503 0 0 0
8 0 DL LinStatic -11.0686 0.4043 0 0 0
8 2.25 DL LinStatic -11.0686 0.4043 0 0 0
8 4.5 DL LinStatic -11.0686 0.4043 0 0 0
8 0 LL LinStatic -1.0585 0.0536 0 0 0
8 2.25 LL LinStatic -1.0585 0.0536 0 0 0
8 4.5 LL LinStatic -1.0585 0.0536 0 0 0
8 0 EL LinRespSpeMax 1.157 0.3747 0 0 0
8 2.25 EL LinRespSpeMax 1.157 0.3747 0 0 0
8 4.5 EL LinRespSpeMax 1.157 0.3747 0 0 0
9 0 DL LinStatic -4.8052 -0.281 0 0 0
9 2.25 DL LinStatic -4.8052 -0.281 0 0 0
9 4.5 DL LinStatic -4.8052 -0.281 0 0 0
9 0 LL LinStatic -0.5277 -0.0407 0 0 0
9 2.25 LL LinStatic -0.5277 -0.0407 0 0 0
9 4.5 LL LinStatic -0.5277 -0.0407 0 0 0
9 0 EL LinRespSpeMax 0.3867 0.1565 0 0 0
9 2.25 EL LinRespSpeMax 0.3867 0.1565 0 0 0
9 4.5 EL LinRespSpeMax 0.3867 0.1565 0 0 0
10 0 DL LinStatic -8.4443 -0.0826 0 0 0
10 2.25 DL LinStatic -8.4443 -0.0826 0 0 0
10 4.5 DL LinStatic -8.4443 -0.0826 0 0 0
10 0 LL LinStatic -1.0889 -0.0094 0 0 0
10 2.25 LL LinStatic -1.0889 -0.0094 0 0 0
10 4.5 LL LinStatic -1.0889 -0.0094 0 0 0
10 0 EL LinRespSpeMax 0.0648 0.3103 0 0 0
10 2.25 EL LinRespSpeMax 0.0648 0.3103 0 0 0
10 4.5 EL LinRespSpeMax 0.0648 0.3103 0 0 0
11 0 DL LinStatic -9.6975 -0.0958 0 0 0
11 2.25 DL LinStatic -9.6975 -0.0958 0 0 0
11 4.5 DL LinStatic -9.6975 -0.0958 0 0 0
11 0 LL LinStatic -1.2032 -0.0096 0 0 0
11 2.25 LL LinStatic -1.2032 -0.0096 0 0 0
11 4.5 LL LinStatic -1.2032 -0.0096 0 0 0
11 0 EL LinRespSpeMax 0.1083 0.4093 0 0 0
11 2.25 EL LinRespSpeMax 0.1083 0.4093 0 0 0
11 4.5 EL LinRespSpeMax 0.1083 0.4093 0 0 0
12 0 DL LinStatic -5.9415 0.4594 0 0 0
12 2.25 DL LinStatic -5.9415 0.4594 0 0 0
12 4.5 DL LinStatic -5.9415 0.4594 0 0 0
12 0 LL LinStatic -0.6212 0.0597 0 0 0
12 2.25 LL LinStatic -0.6212 0.0597 0 0 0
12 4.5 LL LinStatic -0.6212 0.0597 0 0 0
12 0 EL LinRespSpeMax 0.5597 0.2753 0 0 0
12 2.25 EL LinRespSpeMax 0.5597 0.2753 0 0 0
12 4.5 EL LinRespSpeMax 0.5597 0.2753 0 0 0
13 0 DL LinStatic -0.6875 -0.2395 0 0 0
13 2 DL LinStatic -0.6875 -0.2395 0 0 0
13 4 DL LinStatic -0.6875 -0.2395 0 0 0
13 0 LL LinStatic -0.1536 -0.0421 0 0 0
13 2 LL LinStatic -0.1536 -0.0421 0 0 0
13 4 LL LinStatic -0.1536 -0.0421 0 0 0
13 0 EL LinRespSpeMax 0.1196 0.0364 0 0 0
13 2 EL LinRespSpeMax 0.1196 0.0364 0 0 0
13 4 EL LinRespSpeMax 0.1196 0.0364 0 0 0
14 0 DL LinStatic -1.3855 -0.1022 0 0 0
14 2 DL LinStatic -1.3855 -0.1022 0 0 0
14 4 DL LinStatic -1.3855 -0.1022 0 0 0
14 0 LL LinStatic -0.3091 -0.0122 0 0 0
14 2 LL LinStatic -0.3091 -0.0122 0 0 0
14 4 LL LinStatic -0.3091 -0.0122 0 0 0
14 0 EL LinRespSpeMax 0.0155 0.1473 0 0 0
14 2 EL LinRespSpeMax 0.0155 0.1473 0 0 0
14 4 EL LinRespSpeMax 0.0155 0.1473 0 0 0
15 0 DL LinStatic -1.68 -0.06 0 0 0
15 2 DL LinStatic -1.68 -0.06 0 0 0
15 4 DL LinStatic -1.68 -0.06 0 0 0
15 0 LL LinStatic -0.3402 -0.0062 0 0 0
15 2 LL LinStatic -0.3402 -0.0062 0 0 0
15 4 LL LinStatic -0.3402 -0.0062 0 0 0
15 0 EL LinRespSpeMax 0.0274 0.2134 0 0 0
15 2 EL LinRespSpeMax 0.0274 0.2134 0 0 0
15 4 EL LinRespSpeMax 0.0274 0.2134 0 0 0
16 0 DL LinStatic -0.9994 0.4017 0 0 0
16 2 DL LinStatic -0.9994 0.4017 0 0 0
16 4 DL LinStatic -0.9994 0.4017 0 0 0
16 0 LL LinStatic -0.1804 0.0605 0 0 0
16 2 LL LinStatic -0.1804 0.0605 0 0 0
16 4 LL LinStatic -0.1804 0.0605 0 0 0
16 0 EL LinRespSpeMax 0.1621 0.1154 0 0 0
16 2 EL LinRespSpeMax 0.1621 0.1154 0 0 0
16 4 EL LinRespSpeMax 0.1621 0.1154 0 0 0
17 0 DL LinStatic -0.2063 -2.4838 0 0 0
17 0.5 DL LinStatic -0.2063 -1.6395 0 0 0
17 1 DL LinStatic -0.2063 -0.7953 0 0 0
17 1.5 DL LinStatic -0.2063 0.049 0 0 0
17 2 DL LinStatic -0.2063 0.8932 0 0 0
17 2.5 DL LinStatic -0.2063 1.7375 0 0 0
17 3 DL LinStatic -0.2063 2.5817 0 0 0
17 0 LL LinStatic -0.0304 -0.3682 0 0 0
17 0.5 LL LinStatic -0.0304 -0.2432 0 0 0
17 1 LL LinStatic -0.0304 -0.1182 0 0 0
17 1.5 LL LinStatic -0.0304 0.0068 0 0 0
17 2 LL LinStatic -0.0304 0.1318 0 0 0
17 2.5 LL LinStatic -0.0304 0.2568 0 0 0
17 3 LL LinStatic -0.0304 0.3818 0 0 0
17 0 EL LinRespSpeMax 0.046 0.2772 0 0 0
17 0.5 EL LinRespSpeMax 0.046 0.2772 0 0 0
17 1 EL LinRespSpeMax 0.046 0.2772 0 0 0
17 1.5 EL LinRespSpeMax 0.046 0.2772 0 0 0
17 2 EL LinRespSpeMax 0.046 0.2772 0 0 0
17 2.5 EL LinRespSpeMax 0.046 0.2772 0 0 0
17 3 EL LinRespSpeMax 0.046 0.2772 0 0 0
18 0 DL LinStatic 0.0358 -2.502 0 0 0
18 0.5 DL LinStatic 0.0358 -1.6578 0 0 0
18 1 DL LinStatic 0.0358 -0.8135 0 0 0
18 1.5 DL LinStatic 0.0358 0.0307 0 0 0
18 2 DL LinStatic 0.0358 0.875 0 0 0
18 2.5 DL LinStatic 0.0358 1.7192 0 0 0
18 3 DL LinStatic 0.0358 2.5635 0 0 0
18 0 LL LinStatic 0.0042 -0.3709 0 0 0
18 0.5 LL LinStatic 0.0042 -0.2459 0 0 0
18 1 LL LinStatic 0.0042 -0.1209 0 0 0
18 1.5 LL LinStatic 0.0042 0.0041 0 0 0
18 2 LL LinStatic 0.0042 0.1291 0 0 0
18 2.5 LL LinStatic 0.0042 0.2541 0 0 0
18 3 LL LinStatic 0.0042 0.3791 0 0 0
18 0 EL LinRespSpeMax 0.0187 0.4179 0 0 0
18 0.5 EL LinRespSpeMax 0.0187 0.4179 0 0 0
18 1 EL LinRespSpeMax 0.0187 0.4179 0 0 0
18 1.5 EL LinRespSpeMax 0.0187 0.4179 0 0 0
18 2 EL LinRespSpeMax 0.0187 0.4179 0 0 0
18 2.5 EL LinRespSpeMax 0.0187 0.4179 0 0 0
18 3 EL LinRespSpeMax 0.0187 0.4179 0 0 0
19 0 DL LinStatic -0.0415 -2.5164 0 0 0
19 0.5 DL LinStatic -0.0415 -1.6722 0 0 0
19 1 DL LinStatic -0.0415 -0.8279 0 0 0
19 1.5 DL LinStatic -0.0415 0.0163 0 0 0
19 2 DL LinStatic -0.0415 0.8606 0 0 0
19 2.5 DL LinStatic -0.0415 1.7048 0 0 0
19 3 DL LinStatic -0.0415 2.5491 0 0 0
19 0 LL LinStatic 0.0014 -0.3741 0 0 0
19 0.5 LL LinStatic 0.0014 -0.2491 0 0 0
19 1 LL LinStatic 0.0014 -0.1241 0 0 0
19 1.5 LL LinStatic 0.0014 0.0008856 0 0 0
19 2 LL LinStatic 0.0014 0.1259 0 0 0
19 2.5 LL LinStatic 0.0014 0.2509 0 0 0
19 3 LL LinStatic 0.0014 0.3759 0 0 0
19 0 EL LinRespSpeMax 0.018 0.2667 0 0 0
19 0.5 EL LinRespSpeMax 0.018 0.2667 0 0 0
19 1 EL LinRespSpeMax 0.018 0.2667 0 0 0
19 1.5 EL LinRespSpeMax 0.018 0.2667 0 0 0
19 2 EL LinRespSpeMax 0.018 0.2667 0 0 0
19 2.5 EL LinRespSpeMax 0.018 0.2667 0 0 0
19 3 EL LinRespSpeMax 0.018 0.2667 0 0 0
20 0 DL LinStatic -0.2395 -0.6875 0 0 0
20 0.5 DL LinStatic -0.2395 -0.4735 0 0 0
20 1 DL LinStatic -0.2395 -0.2595 0 0 0
20 1.5 DL LinStatic -0.2395 -0.0455 0 0 0
20 2 DL LinStatic -0.2395 0.1685 0 0 0
20 2.5 DL LinStatic -0.2395 0.3825 0 0 0
20 3 DL LinStatic -0.2395 0.5965 0 0 0
20 0 LL LinStatic -0.0421 -0.1536 0 0 0
20 0.5 LL LinStatic -0.0421 -0.1036 0 0 0
20 1 LL LinStatic -0.0421 -0.0536 0 0 0
20 1.5 LL LinStatic -0.0421 -0.0036 0 0 0
20 2 LL LinStatic -0.0421 0.0464 0 0 0
20 2.5 LL LinStatic -0.0421 0.0964 0 0 0
20 3 LL LinStatic -0.0421 0.1464 0 0 0
20 0 EL LinRespSpeMax 0.0613 0.119 0 0 0
20 0.5 EL LinRespSpeMax 0.0613 0.119 0 0 0
20 1 EL LinRespSpeMax 0.0613 0.119 0 0 0
20 1.5 EL LinRespSpeMax 0.0613 0.119 0 0 0
20 2 EL LinRespSpeMax 0.0613 0.119 0 0 0
20 2.5 EL LinRespSpeMax 0.0613 0.119 0 0 0
20 3 EL LinRespSpeMax 0.0613 0.119 0 0 0
21 0 DL LinStatic -0.2519 -2.8987 0 0 0
21 0.5 DL LinStatic -0.2519 -2.0574 0 0 0
21 1 DL LinStatic -0.2519 -1.216 0 0 0
21 1.5 DL LinStatic -0.2519 -0.3747 0 0 0
21 2 DL LinStatic -0.2519 0.4667 0 0 0
21 2.5 DL LinStatic -0.2519 1.308 0 0 0
21 3 DL LinStatic -0.2519 2.1494 0 0 0
21 3.5 DL LinStatic -0.2519 2.9907 0 0 0
21 0 LL LinStatic -0.0347 -0.4029 0 0 0
21 0.5 LL LinStatic -0.0347 -0.2862 0 0 0
21 1 LL LinStatic -0.0347 -0.1695 0 0 0
21 1.5 LL LinStatic -0.0347 -0.0528 0 0 0
21 2 LL LinStatic -0.0347 0.0639 0 0 0
21 2.5 LL LinStatic -0.0347 0.1806 0 0 0
21 3 LL LinStatic -0.0347 0.2973 0 0 0
21 3.5 LL LinStatic -0.0347 0.414 0 0 0
21 0 EL LinRespSpeMax 0.0436 0.3269 0 0 0
21 0.5 EL LinRespSpeMax 0.0436 0.3269 0 0 0
21 1 EL LinRespSpeMax 0.0436 0.3269 0 0 0
21 1.5 EL LinRespSpeMax 0.0436 0.3269 0 0 0
21 2 EL LinRespSpeMax 0.0436 0.3269 0 0 0
21 2.5 EL LinRespSpeMax 0.0436 0.3269 0 0 0
21 3 EL LinRespSpeMax 0.0436 0.3269 0 0 0
21 3.5 EL LinRespSpeMax 0.0436 0.3269 0 0 0
22 0 DL LinStatic 0.0468 -2.9012 0 0 0
22 0.5 DL LinStatic 0.0468 -2.0598 0 0 0
22 1 DL LinStatic 0.0468 -1.2185 0 0 0
22 1.5 DL LinStatic 0.0468 -0.3771 0 0 0
22 2 DL LinStatic 0.0468 0.4642 0 0 0
22 2.5 DL LinStatic 0.0468 1.3056 0 0 0
22 3 DL LinStatic 0.0468 2.1469 0 0 0
22 3.5 DL LinStatic 0.0468 2.9883 0 0 0
22 0 LL LinStatic 0.0058 -0.403 0 0 0
22 0.5 LL LinStatic 0.0058 -0.2863 0 0 0
22 1 LL LinStatic 0.0058 -0.1696 0 0 0
22 1.5 LL LinStatic 0.0058 -0.0529 0 0 0
22 2 LL LinStatic 0.0058 0.0638 0 0 0
22 2.5 LL LinStatic 0.0058 0.1805 0 0 0
22 3 LL LinStatic 0.0058 0.2972 0 0 0
22 3.5 LL LinStatic 0.0058 0.4139 0 0 0
22 0 EL LinRespSpeMax 0.0157 0.4584 0 0 0
22 0.5 EL LinRespSpeMax 0.0157 0.4584 0 0 0
22 1 EL LinRespSpeMax 0.0157 0.4584 0 0 0
22 1.5 EL LinRespSpeMax 0.0157 0.4584 0 0 0
22 2 EL LinRespSpeMax 0.0157 0.4584 0 0 0
22 2.5 EL LinRespSpeMax 0.0157 0.4584 0 0 0
22 3 EL LinRespSpeMax 0.0157 0.4584 0 0 0
22 3.5 EL LinRespSpeMax 0.0157 0.4584 0 0 0
23 0 DL LinStatic -0.0219 -2.9084 0 0 0
23 0.5 DL LinStatic -0.0219 -2.0671 0 0 0
23 1 DL LinStatic -0.0219 -1.2257 0 0 0
23 1.5 DL LinStatic -0.0219 -0.3844 0 0 0
23 2 DL LinStatic -0.0219 0.457 0 0 0
23 2.5 DL LinStatic -0.0219 1.2983 0 0 0
23 3 DL LinStatic -0.0219 2.1397 0 0 0
23 3.5 DL LinStatic -0.0219 2.981 0 0 0
23 0 LL LinStatic 0.0042 -0.4039 0 0 0
23 0.5 LL LinStatic 0.0042 -0.2872 0 0 0
23 1 LL LinStatic 0.0042 -0.1705 0 0 0
23 1.5 LL LinStatic 0.0042 -0.0538 0 0 0
23 2 LL LinStatic 0.0042 0.0629 0 0 0
23 2.5 LL LinStatic 0.0042 0.1796 0 0 0
23 3 LL LinStatic 0.0042 0.2963 0 0 0
23 3.5 LL LinStatic 0.0042 0.413 0 0 0
23 0 EL LinRespSpeMax 0.0154 0.3158 0 0 0
23 0.5 EL LinRespSpeMax 0.0154 0.3158 0 0 0
23 1 EL LinRespSpeMax 0.0154 0.3158 0 0 0
23 1.5 EL LinRespSpeMax 0.0154 0.3158 0 0 0
23 2 EL LinRespSpeMax 0.0154 0.3158 0 0 0
23 2.5 EL LinRespSpeMax 0.0154 0.3158 0 0 0
23 3 EL LinRespSpeMax 0.0154 0.3158 0 0 0
23 3.5 EL LinRespSpeMax 0.0154 0.3158 0 0 0
24 0 DL LinStatic -0.3417 -0.789 0 0 0
24 0.5 DL LinStatic -0.3417 -0.5661 0 0 0
24 1 DL LinStatic -0.3417 -0.3432 0 0 0
24 1.5 DL LinStatic -0.3417 -0.1203 0 0 0
24 2 DL LinStatic -0.3417 0.1026 0 0 0
24 2.5 DL LinStatic -0.3417 0.3255 0 0 0
24 3 DL LinStatic -0.3417 0.5484 0 0 0
24 3.5 DL LinStatic -0.3417 0.7713 0 0 0
24 0 LL LinStatic -0.0543 -0.1627 0 0 0
24 0.5 LL LinStatic -0.0543 -0.116 0 0 0
24 1 LL LinStatic -0.0543 -0.0693 0 0 0
24 1.5 LL LinStatic -0.0543 -0.0226 0 0 0
24 2 LL LinStatic -0.0543 0.0241 0 0 0
24 2.5 LL LinStatic -0.0543 0.0708 0 0 0
24 3 LL LinStatic -0.0543 0.1175 0 0 0
24 3.5 LL LinStatic -0.0543 0.1642 0 0 0
24 0 EL LinRespSpeMax 0.0437 0.134 0 0 0
24 0.5 EL LinRespSpeMax 0.0437 0.134 0 0 0
24 1 EL LinRespSpeMax 0.0437 0.134 0 0 0
24 1.5 EL LinRespSpeMax 0.0437 0.134 0 0 0
24 2 EL LinRespSpeMax 0.0437 0.134 0 0 0
24 2.5 EL LinRespSpeMax 0.0437 0.134 0 0 0
24 3 EL LinRespSpeMax 0.0437 0.134 0 0 0
24 3.5 EL LinRespSpeMax 0.0437 0.134 0 0 0
25 0 DL LinStatic -0.3719 -3.4708 0 0 0
25 0.5 DL LinStatic -0.3719 -2.6238 0 0 0
25 1 DL LinStatic -0.3719 -1.7768 0 0 0
25 1.5 DL LinStatic -0.3719 -0.9298 0 0 0
25 2 DL LinStatic -0.3719 -0.0828 0 0 0
25 2.5 DL LinStatic -0.3719 0.7642 0 0 0
25 3 DL LinStatic -0.3719 1.6112 0 0 0
25 3.5 DL LinStatic -0.3719 2.4582 0 0 0
25 4 DL LinStatic -0.3719 3.3052 0 0 0
25 0 LL LinStatic -0.0484 -0.4564 0 0 0
25 0.5 LL LinStatic -0.0484 -0.3451 0 0 0
25 1 LL LinStatic -0.0484 -0.2337 0 0 0
25 1.5 LL LinStatic -0.0484 -0.1224 0 0 0
25 2 LL LinStatic -0.0484 -0.011 0 0 0
25 2.5 LL LinStatic -0.0484 0.1003 0 0 0
25 3 LL LinStatic -0.0484 0.2117 0 0 0
25 3.5 LL LinStatic -0.0484 0.323 0 0 0
25 4 LL LinStatic -0.0484 0.4344 0 0 0
25 0 EL LinRespSpeMax 0.0068 0.4266 0 0 0
25 0.5 EL LinRespSpeMax 0.0068 0.4266 0 0 0
25 1 EL LinRespSpeMax 0.0068 0.4266 0 0 0
25 1.5 EL LinRespSpeMax 0.0068 0.4266 0 0 0
25 2 EL LinRespSpeMax 0.0068 0.4266 0 0 0
25 2.5 EL LinRespSpeMax 0.0068 0.4266 0 0 0
25 3 EL LinRespSpeMax 0.0068 0.4266 0 0 0
25 3.5 EL LinRespSpeMax 0.0068 0.4266 0 0 0
25 4 EL LinRespSpeMax 0.0068 0.4266 0 0 0
26 0 DL LinStatic 0.0551 -3.4503 0 0 0
26 0.5 DL LinStatic 0.0551 -2.6033 0 0 0
26 1 DL LinStatic 0.0551 -1.7563 0 0 0
26 1.5 DL LinStatic 0.0551 -0.9093 0 0 0
26 2 DL LinStatic 0.0551 -0.0623 0 0 0
26 2.5 DL LinStatic 0.0551 0.7847 0 0 0
26 3 DL LinStatic 0.0551 1.6317 0 0 0
26 3.5 DL LinStatic 0.0551 2.4787 0 0 0
26 4 DL LinStatic 0.0551 3.3257 0 0 0
26 0 LL LinStatic 0.0061 -0.4535 0 0 0
26 0.5 LL LinStatic 0.0061 -0.3421 0 0 0
26 1 LL LinStatic 0.0061 -0.2308 0 0 0
26 1.5 LL LinStatic 0.0061 -0.1194 0 0 0
26 2 LL LinStatic 0.0061 -0.0081 0 0 0
26 2.5 LL LinStatic 0.0061 0.1033 0 0 0
26 3 LL LinStatic 0.0061 0.2146 0 0 0
26 3.5 LL LinStatic 0.0061 0.326 0 0 0
26 4 LL LinStatic 0.0061 0.4373 0 0 0
26 0 EL LinRespSpeMax 0.0033 0.6004 0 0 0
26 0.5 EL LinRespSpeMax 0.0033 0.6004 0 0 0
26 1 EL LinRespSpeMax 0.0033 0.6004 0 0 0
26 1.5 EL LinRespSpeMax 0.0033 0.6004 0 0 0
26 2 EL LinRespSpeMax 0.0033 0.6004 0 0 0
26 2.5 EL LinRespSpeMax 0.0033 0.6004 0 0 0
26 3 EL LinRespSpeMax 0.0033 0.6004 0 0 0
26 3.5 EL LinRespSpeMax 0.0033 0.6004 0 0 0
26 4 EL LinRespSpeMax 0.0033 0.6004 0 0 0
27 0 DL LinStatic -0.0578 -3.4352 0 0 0
27 0.5 DL LinStatic -0.0578 -2.5882 0 0 0
27 1 DL LinStatic -0.0578 -1.7412 0 0 0
27 1.5 DL LinStatic -0.0578 -0.8942 0 0 0
27 2 DL LinStatic -0.0578 -0.0472 0 0 0
27 2.5 DL LinStatic -0.0578 0.7998 0 0 0
27 3 DL LinStatic -0.0578 1.6468 0 0 0
27 3.5 DL LinStatic -0.0578 2.4938 0 0 0
27 4 DL LinStatic -0.0578 3.3408 0 0 0
27 0 LL LinStatic 0.0007952 -0.45 0 0 0
27 0.5 LL LinStatic 0.0007952 -0.3387 0 0 0
27 1 LL LinStatic 0.0007952 -0.2273 0 0 0
27 1.5 LL LinStatic 0.0007952 -0.116 0 0 0
27 2 LL LinStatic 0.0007952 -0.0046 0 0 0
27 2.5 LL LinStatic 0.0007952 0.1067 0 0 0
27 3 LL LinStatic 0.0007952 0.2181 0 0 0
27 3.5 LL LinStatic 0.0007952 0.3294 0 0 0
27 4 LL LinStatic 0.0007952 0.4408 0 0 0
27 0 EL LinRespSpeMax 0.002 0.3968 0 0 0
27 0.5 EL LinRespSpeMax 0.002 0.3968 0 0 0
27 1 EL LinRespSpeMax 0.002 0.3968 0 0 0
27 1.5 EL LinRespSpeMax 0.002 0.3968 0 0 0
27 2 EL LinRespSpeMax 0.002 0.3968 0 0 0
27 2.5 EL LinRespSpeMax 0.002 0.3968 0 0 0
27 3 EL LinRespSpeMax 0.002 0.3968 0 0 0
27 3.5 EL LinRespSpeMax 0.002 0.3968 0 0 0
27 4 EL LinRespSpeMax 0.002 0.3968 0 0 0
28 0 DL LinStatic -0.4017 -0.9086 0 0 0
28 0.5 DL LinStatic -0.4017 -0.6701 0 0 0
28 1 DL LinStatic -0.4017 -0.4316 0 0 0
28 1.5 DL LinStatic -0.4017 -0.1931 0 0 0
28 2 DL LinStatic -0.4017 0.0454 0 0 0
28 2.5 DL LinStatic -0.4017 0.2839 0 0 0
28 3 DL LinStatic -0.4017 0.5224 0 0 0
28 3.5 DL LinStatic -0.4017 0.7609 0 0 0
28 4 DL LinStatic -0.4017 0.9994 0 0 0
28 0 LL LinStatic -0.0605 -0.176 0 0 0
28 0.5 LL LinStatic -0.0605 -0.1314 0 0 0
28 1 LL LinStatic -0.0605 -0.0869 0 0 0
28 1.5 LL LinStatic -0.0605 -0.0423 0 0 0
28 2 LL LinStatic -0.0605 0.0022 0 0 0
28 2.5 LL LinStatic -0.0605 0.0468 0 0 0
28 3 LL LinStatic -0.0605 0.0913 0 0 0
28 3.5 LL LinStatic -0.0605 0.1359 0 0 0
28 4 LL LinStatic -0.0605 0.1804 0 0 0
28 0 EL LinRespSpeMax 0.0099 0.1609 0 0 0
28 0.5 EL LinRespSpeMax 0.0099 0.1609 0 0 0
28 1 EL LinRespSpeMax 0.0099 0.1609 0 0 0
28 1.5 EL LinRespSpeMax 0.0099 0.1609 0 0 0
28 2 EL LinRespSpeMax 0.0099 0.1609 0 0 0
28 2.5 EL LinRespSpeMax 0.0099 0.1609 0 0 0
28 3 EL LinRespSpeMax 0.0099 0.1609 0 0 0
28 3.5 EL LinRespSpeMax 0.0099 0.1609 0 0 0
28 4 EL LinRespSpeMax 0.0099 0.1609 0 0 0
M3 FrameElemElemStation
Tonf-m Text m
-0.26112 1-1 0
0.1904 1-1 1
0.64192 1-1 2
-0.03862 1-1 0
0.02828 1-1 1
0.09518 1-1 2
0.72486 1-1 0
0.49813 1-1 1
0.28362 1-1 2
-0.06094 2-1 0
0.0562 2-1 1
0.17335 2-1 2
-0.00568 2-1 0
0.00647 2-1 1
0.01861 2-1 2
0.8468 2-1 0
0.42255 2-1 1
0.07598 2-1 2
-0.12814 3-1 0
0.07947 3-1 1
0.28708 3-1 2
-0.0139 3-1 0
0.00906 3-1 1
0.03202 3-1 2
0.93643 3-1 0
0.36674 3-1 1
0.21505 3-1 2
0.47661 4-1 0
-0.29966 4-1 1
-1.07594 4-1 2
0.06287 4-1 0
-0.03914 4-1 1
-0.14114 4-1 2
0.82028 4-1 0
0.436 4-1 1
0.09354 4-1 2
-0.53 5-1 0
0.02183 5-1 2.25
0.57365 5-1 4.5
-0.07871 5-1 0
0.0035 5-1 2.25
0.08571 5-1 4.5
0.70591 5-1 0
0.13248 5-1 2.25
0.45146 5-1 4.5
-0.1508 6-1 0
0.01016 6-1 2.25
0.17112 6-1 4.5
-0.01633 6-1 0
0.00114 6-1 2.25
0.01861 6-1 4.5
0.99453 6-1 0
0.08524 6-1 2.25
0.83129 6-1 4.5
-0.19278 7-1 0
0.00418 7-1 2.25
0.20114 7-1 4.5
-0.02054 7-1 0
0.00033 7-1 2.25
0.02119 7-1 4.5
1.1889 7-1 0
0.06026 7-1 2.25
1.07475 7-1 4.5
0.87668 8-1 0
-0.03307 8-1 2.25
-0.94282 8-1 4.5
0.11589 8-1 0
-0.00466 8-1 2.25
-0.1252 8-1 4.5
0.93712 8-1 0
0.09747 8-1 2.25
0.74974 8-1 4.5
-0.62153 9-1 0
0.01074 9-1 2.25
0.64302 9-1 4.5
-0.09145 9-1 0
0.00015 9-1 2.25
0.09176 9-1 4.5
0.2334 9-1 0
0.13634 9-1 2.25
0.48031 9-1 4.5
-0.18545 10-1 0
0.00046 10-1 2.25
0.18638 10-1 4.5
-0.02089 10-1 0
0.00018 10-1 2.25
0.02124 10-1 4.5
0.61256 10-1 0
0.09321 10-1 2.25
0.78553 10-1 4.5
-0.21424 11-1 0
0.00128 11-1 2.25
0.21679 11-1 4.5
-0.02189 11-1 0
-0.00034 11-1 2.25
0.02121 11-1 4.5
0.85689 11-1 0
0.06964 11-1 2.25
0.98588 11-1 4.5
1.01981 12-1 0
-0.01389 12-1 2.25
-1.04759 12-1 4.5
0.13354 12-1 0
-0.00068 12-1 2.25
-0.1349 12-1 4.5
0.52484 12-1 0
0.10304 12-1 2.25
0.71619 12-1 4.5
-0.57022 13-1 0
-0.09126 13-1 2
0.3877 13-1 4
-0.09018 13-1 0
-0.00605 13-1 2
0.07808 13-1 4
0.08244 13-1 0
0.12679 13-1 2
0.18959 13-1 4
-0.20864 14-1 0
-0.00419 14-1 2
0.20026 14-1 4
-0.02443 14-1 0
3.156E-05 14-1 2
0.0245 14-1 4
0.18369 14-1 0
0.1182 14-1 2
0.40973 14-1 4
-0.16801 15-1 0
-0.04811 15-1 2
0.07179 15-1 4
-0.01663 15-1 0
-0.00433 15-1 2
0.00798 15-1 4
0.32709 15-1 0
0.10327 15-1 2
0.52792 15-1 4
0.93259 16-1 0
0.12928 16-1 2
-0.67404 16-1 4
0.13051 16-1 0
0.00961 16-1 2
-0.11129 16-1 4
0.12636 16-1 0
0.11569 16-1 2
0.34257 16-1 4
-1.17192 17-1 0
-0.1411 17-1 0.5
0.46759 17-1 1
0.65416 17-1 1.5
0.4186 17-1 2
-0.23909 17-1 2.5
-1.31889 17-1 3
-0.17388 17-1 0
-0.02104 17-1 0.5
0.06931 17-1 1
0.09716 17-1 1.5
0.06251 17-1 2
-0.03465 17-1 2.5
-0.1943 17-1 3
0.4276 17-1 0
0.289 17-1 0.5
0.15041 17-1 1
0.01181 17-1 1.5
0.12679 17-1 2
0.26538 17-1 2.5
0.40398 17-1 3
-1.19518 18-1 0
-0.15524 18-1 0.5
0.46257 18-1 1
0.65826 18-1 1.5
0.43182 18-1 2
-0.21674 18-1 2.5
-1.28742 18-1 3
-0.17716 18-1 0
-0.02294 18-1 0.5
0.06877 18-1 1
0.09799 18-1 1.5
0.0647 18-1 2
-0.03108 18-1 2.5
-0.18937 18-1 3
0.65523 18-1 0
0.44627 18-1 0.5
0.23731 18-1 1
0.02835 18-1 1.5
0.18061 18-1 2
0.38957 18-1 2.5
0.59852 18-1 3
-1.21324 19-1 0
-0.16608 19-1 0.5
0.45896 19-1 1
0.66187 19-1 1.5
0.44266 19-1 2
-0.19868 19-1 2.5
-1.26214 19-1 3
-0.18194 19-1 0
-0.02614 19-1 0.5
0.06717 19-1 1
0.09798 19-1 1.5
0.06629 19-1 2
-0.02791 19-1 2.5
-0.1846 19-1 3
0.41364 19-1 0
0.28028 19-1 0.5
0.14692 19-1 1
0.01357 19-1 1.5
0.1198 19-1 2
0.25316 19-1 2.5
0.38652 19-1 3
-0.3877 20-1 0
-0.09748 20-1 0.5
0.08575 20-1 1
0.16198 20-1 1.5
0.1312 20-1 2
-0.00657 20-1 2.5
-0.25135 20-1 3
-0.07808 20-1 0
-0.01378 20-1 0.5
0.02552 20-1 1
0.03983 20-1 1.5
0.02913 20-1 2
-0.00656 20-1 2.5
-0.06726 20-1 3
0.18959 20-1 0
0.13009 20-1 0.5
0.0706 20-1 1
0.01111 20-1 1.5
0.04839 20-1 2
0.10789 20-1 2.5
0.16738 20-1 3
-1.64305 21-1 0
-0.40402 21-1 0.5
0.41434 21-1 1
0.81202 21-1 1.5
0.78902 21-1 2
0.34535 21-1 2.5
-0.51899 21-1 3
-1.80401 21-1 3.5
-0.22924 21-1 0
-0.05695 21-1 0.5
0.05699 21-1 1
0.11257 21-1 1.5
0.10981 21-1 2
0.0487 21-1 2.5
-0.07076 21-1 3
-0.24857 21-1 3.5
0.58597 21-1 0
0.42251 21-1 0.5
0.25904 21-1 1
0.09558 21-1 1.5
0.06789 21-1 2
0.23135 21-1 2.5
0.39481 21-1 3
0.55828 21-1 3.5
-1.64399 22-1 0
-0.40374 22-1 0.5
0.41584 22-1 1
0.81474 22-1 1.5
0.79297 22-1 2
0.35053 22-1 2.5
-0.51259 22-1 3
-1.79639 22-1 3.5
-0.22887 22-1 0
-0.05656 22-1 0.5
0.05741 22-1 1
0.11302 22-1 1.5
0.11028 22-1 2
0.0492 22-1 2.5
-0.07024 22-1 3
-0.24803 22-1 3.5
0.82985 22-1 0
0.60067 22-1 0.5
0.37149 22-1 1
0.14231 22-1 1.5
0.08686 22-1 2
0.31604 22-1 2.5
0.54522 22-1 3
0.7744 22-1 3.5
-1.65715 23-1 0
-0.41327 23-1 0.5
0.40994 23-1 1
0.81248 23-1 1.5
0.79434 23-1 2
0.35552 23-1 2.5
-0.50397 23-1 3
-1.78413 23-1 3.5
-0.23027 23-1 0
-0.05748 23-1 0.5
0.05697 23-1 1
0.11307 23-1 1.5
0.11081 23-1 2
0.05021 23-1 2.5
-0.06875 23-1 3
-0.24605 23-1 3.5
0.56776 23-1 0
0.40983 23-1 0.5
0.25191 23-1 1
0.09398 23-1 1.5
0.06395 23-1 2
0.22187 23-1 2.5
0.37979 23-1 3
0.53772 23-1 3.5
-0.45161 24-1 0
-0.11285 24-1 0.5
0.11446 24-1 1
0.23032 24-1 1.5
0.23472 24-1 2
0.12768 24-1 2.5
-0.09081 24-1 3
-0.42075 24-1 3.5
-0.09175 24-1 0
-0.02208 24-1 0.5
0.02424 24-1 1
0.04721 24-1 1.5
0.04683 24-1 2
0.0231 24-1 2.5
-0.02398 24-1 3
-0.09441 24-1 3.5
0.24236 24-1 0
0.17534 24-1 0.5
0.10832 24-1 1
0.04129 24-1 1.5
0.02574 24-1 2
0.09276 24-1 2.5
0.15978 24-1 3
0.22681 24-1 3.5
-2.28387 25-1 0
-0.76022 25-1 0.5
0.33994 25-1 1
1.0166 25-1 1.5
1.26975 25-1 2
1.09941 25-1 2.5
0.50557 25-1 3
-0.51177 25-1 3.5
-1.95262 25-1 4
-0.30114 25-1 0
-0.10076 25-1 0.5
0.04394 25-1 1
0.13297 25-1 1.5
0.16632 25-1 2
0.14399 25-1 2.5
0.06599 25-1 3
-0.06768 25-1 3.5
-0.25703 25-1 4
0.82754 25-1 0
0.61425 25-1 0.5
0.40095 25-1 1
0.18765 25-1 1.5
0.02566 25-1 2
0.23895 25-1 2.5
0.45225 25-1 3
0.66555 25-1 3.5
0.87885 25-1 4
-2.21177 26-1 0
-0.69838 26-1 0.5
0.39151 26-1 1
1.05791 26-1 1.5
1.3008 26-1 2
1.12019 26-1 2.5
0.51608 26-1 3
-0.51153 26-1 3.5
-1.96263 26-1 4
-0.29111 26-1 0
-0.09221 26-1 0.5
0.05103 26-1 1
0.13859 26-1 1.5
0.17047 26-1 2
0.14668 26-1 2.5
0.06721 26-1 3
-0.06793 26-1 3.5
-0.25875 26-1 4
1.14429 26-1 0
0.84407 26-1 0.5
0.54385 26-1 1
0.24362 26-1 1.5
0.0566 26-1 2
0.35682 26-1 2.5
0.65704 26-1 3
0.95726 26-1 3.5
1.25748 26-1 4
-2.16894 27-1 0
-0.66309 27-1 0.5
0.41925 27-1 1
1.07809 27-1 1.5
1.31344 27-1 2
1.12528 27-1 2.5
0.51363 27-1 3
-0.52153 27-1 3.5
-1.98019 27-1 4
-0.28389 27-1 0
-0.08672 27-1 0.5
0.05478 27-1 1
0.1406 27-1 1.5
0.17075 27-1 2
0.14522 27-1 2.5
0.06402 27-1 3
-0.07286 27-1 3.5
-0.26541 27-1 4
0.76394 27-1 0
0.56556 27-1 0.5
0.36719 27-1 1
0.16881 27-1 1.5
0.02958 27-1 2
0.22795 27-1 2.5
0.42633 27-1 3
0.62471 27-1 3.5
0.82308 27-1 4
-0.49254 28-1 0
-0.09786 28-1 0.5
0.17758 28-1 1
0.33377 28-1 1.5
0.37071 28-1 2
0.2884 28-1 2.5
0.08683 28-1 3
-0.23398 28-1 3.5
-0.67404 28-1 4
-0.10238 28-1 0
-0.02553 28-1 0.5
0.02904 28-1 1
0.06134 28-1 1.5
0.07136 28-1 2
0.05911 28-1 2.5
0.02458 28-1 3
-0.03222 28-1 3.5
-0.11129 28-1 4
0.30114 28-1 0
0.22068 28-1 0.5
0.14022 28-1 1
0.05975 28-1 1.5
0.02072 28-1 2
0.10118 28-1 2.5
0.18164 28-1 3
0.26211 28-1 3.5
0.34257 28-1 4
TABLE: Element Forces - Frames
Frame Station OutputCaseCaseType StepType P V2 V3 T M2
Text m Text Text Text Tonf Tonf Tonf Tonf-m Tonf-m
1 0 DL LinStatic -34.4214 -2.421 0 0 0
1 1 DL LinStatic -34.4214 -2.421 0 0 0
1 2 DL LinStatic -34.4214 -2.421 0 0 0
1 0 LL LinStatic -4.0017 -0.3474 0 0 0
1 1 LL LinStatic -4.0017 -0.3474 0 0 0
1 2 LL LinStatic -4.0017 -0.3474 0 0 0
1 0 EL LinRespSpeMax 2.1915 0.6856 0 0 0
1 1 EL LinRespSpeMax 2.1915 0.6856 0 0 0
1 2 EL LinRespSpeMax 2.1915 0.6856 0 0 0
2 0 DL LinStatic -34.4214 2.421 0 0 0
2 1 DL LinStatic -34.4214 2.421 0 0 0
2 2 DL LinStatic -34.4214 2.421 0 0 0
2 0 LL LinStatic -4.0017 0.3474 0 0 0
2 1 LL LinStatic -4.0017 0.3474 0 0 0
2 2 LL LinStatic -4.0017 0.3474 0 0 0
2 0 EL LinRespSpeMax 2.1915 0.6856 0 0 0
2 1 EL LinRespSpeMax 2.1915 0.6856 0 0 0
2 2 EL LinRespSpeMax 2.1915 0.6856 0 0 0
3 0 DL LinStatic -23.9115 -1.0718 0 0 0
3 2.25 DL LinStatic -23.9115 -1.0718 0 0 0
3 4.5 DL LinStatic -23.9115 -1.0718 0 0 0
3 0 LL LinStatic -2.8248 -0.1539 0 0 0
3 2.25 LL LinStatic -2.8248 -0.1539 0 0 0
3 4.5 LL LinStatic -2.8248 -0.1539 0 0 0
3 0 EL LinRespSpeMax 1.5266 0.6496 0 0 0
3 2.25 EL LinRespSpeMax 1.5266 0.6496 0 0 0
3 4.5 EL LinRespSpeMax 1.5266 0.6496 0 0 0
4 0 DL LinStatic -23.9115 1.0718 0 0 0
4 2.25 DL LinStatic -23.9115 1.0718 0 0 0
4 4.5 DL LinStatic -23.9115 1.0718 0 0 0
4 0 LL LinStatic -2.8248 0.1539 0 0 0
4 2.25 LL LinStatic -2.8248 0.1539 0 0 0
4 4.5 LL LinStatic -2.8248 0.1539 0 0 0
4 0 EL LinRespSpeMax 1.5266 0.6496 0 0 0
4 2.25 EL LinRespSpeMax 1.5266 0.6496 0 0 0
4 4.5 EL LinRespSpeMax 1.5266 0.6496 0 0 0
5 0 DL LinStatic -13.4017 -1.1483 0 0 0
5 2.25 DL LinStatic -13.4017 -1.1483 0 0 0
5 4.5 DL LinStatic -13.4017 -1.1483 0 0 0
5 0 LL LinStatic -1.6478 -0.1643 0 0 0
5 2.25 LL LinStatic -1.6478 -0.1643 0 0 0
5 4.5 LL LinStatic -1.6478 -0.1643 0 0 0
5 0 EL LinRespSpeMax 0.6926 0.4928 0 0 0
5 2.25 EL LinRespSpeMax 0.6926 0.4928 0 0 0
5 4.5 EL LinRespSpeMax 0.6926 0.4928 0 0 0
6 0 DL LinStatic -13.4017 1.1483 0 0 0
6 2.25 DL LinStatic -13.4017 1.1483 0 0 0
6 4.5 DL LinStatic -13.4017 1.1483 0 0 0
6 0 LL LinStatic -1.6478 0.1643 0 0 0
6 2.25 LL LinStatic -1.6478 0.1643 0 0 0
6 4.5 LL LinStatic -1.6478 0.1643 0 0 0
6 0 EL LinRespSpeMax 0.6926 0.4928 0 0 0
6 2.25 EL LinRespSpeMax 0.6926 0.4928 0 0 0
6 4.5 EL LinRespSpeMax 0.6926 0.4928 0 0 0
7 0 DL LinStatic -3.0919 -0.9958 0 0 0
7 2 DL LinStatic -3.0919 -0.9958 0 0 0
7 4 DL LinStatic -3.0919 -0.9958 0 0 0
7 0 LL LinStatic -0.4709 -0.1494 0 0 0
7 2 LL LinStatic -0.4709 -0.1494 0 0 0
7 4 LL LinStatic -0.4709 -0.1494 0 0 0
7 0 EL LinRespSpeMax 0.1694 0.2362 0 0 0
7 2 EL LinRespSpeMax 0.1694 0.2362 0 0 0
7 4 EL LinRespSpeMax 0.1694 0.2362 0 0 0
8 0 DL LinStatic -3.0919 0.9958 0 0 0
8 2 DL LinStatic -3.0919 0.9958 0 0 0
8 4 DL LinStatic -3.0919 0.9958 0 0 0
8 0 LL LinStatic -0.4709 0.1494 0 0 0
8 2 LL LinStatic -0.4709 0.1494 0 0 0
8 4 LL LinStatic -0.4709 0.1494 0 0 0
8 0 EL LinRespSpeMax 0.1694 0.2362 0 0 0
8 2 EL LinRespSpeMax 0.1694 0.2362 0 0 0
8 4 EL LinRespSpeMax 0.1694 0.2362 0 0 0
9 0 DL LinStatic -1.3492 -8.7085 0 0 0
9 0.5 DL LinStatic -1.3492 -7.8013 0 0 0
9 1 DL LinStatic -1.3492 -6.8942 0 0 0
9 1.5 DL LinStatic -1.3492 -5.987 0 0 0
9 2 DL LinStatic -1.3492 -5.0799 0 0 0
9 2.5 DL LinStatic -1.3492 -4.1727 0 0 0
9 3 DL LinStatic -1.3492 -3.2656 0 0 0
9 0 LL LinStatic -0.1936 -1.177 0 0 0
9 0.5 LL LinStatic -0.1936 -1.0832 0 0 0
9 1 LL LinStatic -0.1936 -0.9895 0 0 0
9 1.5 LL LinStatic -0.1936 -0.8957 0 0 0
9 2 LL LinStatic -0.1936 -0.802 0 0 0
9 2.5 LL LinStatic -0.1936 -0.7082 0 0 0
9 3 LL LinStatic -0.1936 -0.6145 0 0 0
9 0 EL LinRespSpeMax 0.0581 0.6716 0 0 0
9 0.5 EL LinRespSpeMax 0.0581 0.6716 0 0 0
9 1 EL LinRespSpeMax 0.0581 0.6716 0 0 0
9 1.5 EL LinRespSpeMax 0.0581 0.6716 0 0 0
9 2 EL LinRespSpeMax 0.0581 0.6716 0 0 0
9 2.5 EL LinRespSpeMax 0.0581 0.6716 0 0 0
9 3 EL LinRespSpeMax 0.0581 0.6716 0 0 0
10 0 DL LinStatic -1.3492 3.2656 0 0 0
10 0.5 DL LinStatic -1.3492 4.1727 0 0 0
10 1 DL LinStatic -1.3492 5.0799 0 0 0
10 1.5 DL LinStatic -1.3492 5.987 0 0 0
10 2 DL LinStatic -1.3492 6.8942 0 0 0
10 2.5 DL LinStatic -1.3492 7.8013 0 0 0
10 3 DL LinStatic -1.3492 8.7085 0 0 0
10 0 LL LinStatic -0.1936 0.6145 0 0 0
10 0.5 LL LinStatic -0.1936 0.7082 0 0 0
10 1 LL LinStatic -0.1936 0.802 0 0 0
10 1.5 LL LinStatic -0.1936 0.8957 0 0 0
10 2 LL LinStatic -0.1936 0.9895 0 0 0
10 2.5 LL LinStatic -0.1936 1.0832 0 0 0
10 3 LL LinStatic -0.1936 1.177 0 0 0
10 0 EL LinRespSpeMax 0.0581 0.6716 0 0 0
10 0.5 EL LinRespSpeMax 0.0581 0.6716 0 0 0
10 1 EL LinRespSpeMax 0.0581 0.6716 0 0 0
10 1.5 EL LinRespSpeMax 0.0581 0.6716 0 0 0
10 2 EL LinRespSpeMax 0.0581 0.6716 0 0 0
10 2.5 EL LinRespSpeMax 0.0581 0.6716 0 0 0
10 3 EL LinRespSpeMax 0.0581 0.6716 0 0 0
11 0 DL LinStatic 0.0764 -8.7085 0 0 0
11 0.5 DL LinStatic 0.0764 -7.8013 0 0 0
11 1 DL LinStatic 0.0764 -6.8942 0 0 0
11 1.5 DL LinStatic 0.0764 -5.987 0 0 0
11 2 DL LinStatic 0.0764 -5.0799 0 0 0
11 2.5 DL LinStatic 0.0764 -4.1727 0 0 0
11 3 DL LinStatic 0.0764 -3.2656 0 0 0
11 0 LL LinStatic 0.0104 -1.177 0 0 0
11 0.5 LL LinStatic 0.0104 -1.0832 0 0 0
11 1 LL LinStatic 0.0104 -0.9895 0 0 0
11 1.5 LL LinStatic 0.0104 -0.8957 0 0 0
11 2 LL LinStatic 0.0104 -0.802 0 0 0
11 2.5 LL LinStatic 0.0104 -0.7082 0 0 0
11 3 LL LinStatic 0.0104 -0.6145 0 0 0
11 0 EL LinRespSpeMax 0.0506 0.8385 0 0 0
11 0.5 EL LinRespSpeMax 0.0506 0.8385 0 0 0
11 1 EL LinRespSpeMax 0.0506 0.8385 0 0 0
11 1.5 EL LinRespSpeMax 0.0506 0.8385 0 0 0
11 2 EL LinRespSpeMax 0.0506 0.8385 0 0 0
11 2.5 EL LinRespSpeMax 0.0506 0.8385 0 0 0
11 3 EL LinRespSpeMax 0.0506 0.8385 0 0 0
12 0 DL LinStatic 0.0764 3.2656 0 0 0
12 0.5 DL LinStatic 0.0764 4.1727 0 0 0
12 1 DL LinStatic 0.0764 5.0799 0 0 0
12 1.5 DL LinStatic 0.0764 5.987 0 0 0
12 2 DL LinStatic 0.0764 6.8942 0 0 0
12 2.5 DL LinStatic 0.0764 7.8013 0 0 0
12 3 DL LinStatic 0.0764 8.7085 0 0 0
12 0 LL LinStatic 0.0104 0.6145 0 0 0
12 0.5 LL LinStatic 0.0104 0.7082 0 0 0
12 1 LL LinStatic 0.0104 0.802 0 0 0
12 1.5 LL LinStatic 0.0104 0.8957 0 0 0
12 2 LL LinStatic 0.0104 0.9895 0 0 0
12 2.5 LL LinStatic 0.0104 1.0832 0 0 0
12 3 LL LinStatic 0.0104 1.177 0 0 0
12 0 EL LinRespSpeMax 0.0506 0.8385 0 0 0
12 0.5 EL LinRespSpeMax 0.0506 0.8385 0 0 0
12 1 EL LinRespSpeMax 0.0506 0.8385 0 0 0
12 1.5 EL LinRespSpeMax 0.0506 0.8385 0 0 0
12 2 EL LinRespSpeMax 0.0506 0.8385 0 0 0
12 2.5 EL LinRespSpeMax 0.0506 0.8385 0 0 0
12 3 EL LinRespSpeMax 0.0506 0.8385 0 0 0
13 0 DL LinStatic -0.1525 -8.7085 0 0 0
13 0.5 DL LinStatic -0.1525 -7.8013 0 0 0
13 1 DL LinStatic -0.1525 -6.8942 0 0 0
13 1.5 DL LinStatic -0.1525 -5.987 0 0 0
13 2 DL LinStatic -0.1525 -5.0799 0 0 0
13 2.5 DL LinStatic -0.1525 -4.1727 0 0 0
13 3 DL LinStatic -0.1525 -3.2656 0 0 0
13 0 LL LinStatic -0.0148 -1.177 0 0 0
13 0.5 LL LinStatic -0.0148 -1.0832 0 0 0
13 1 LL LinStatic -0.0148 -0.9895 0 0 0
13 1.5 LL LinStatic -0.0148 -0.8957 0 0 0
13 2 LL LinStatic -0.0148 -0.802 0 0 0
13 2.5 LL LinStatic -0.0148 -0.7082 0 0 0
13 3 LL LinStatic -0.0148 -0.6145 0 0 0
13 0 EL LinRespSpeMax 0.0711 0.5225 0 0 0
13 0.5 EL LinRespSpeMax 0.0711 0.5225 0 0 0
13 1 EL LinRespSpeMax 0.0711 0.5225 0 0 0
13 1.5 EL LinRespSpeMax 0.0711 0.5225 0 0 0
13 2 EL LinRespSpeMax 0.0711 0.5225 0 0 0
13 2.5 EL LinRespSpeMax 0.0711 0.5225 0 0 0
13 3 EL LinRespSpeMax 0.0711 0.5225 0 0 0
14 0 DL LinStatic -0.1525 3.2656 0 0 0
14 0.5 DL LinStatic -0.1525 4.1727 0 0 0
14 1 DL LinStatic -0.1525 5.0799 0 0 0
14 1.5 DL LinStatic -0.1525 5.987 0 0 0
14 2 DL LinStatic -0.1525 6.8942 0 0 0
14 2.5 DL LinStatic -0.1525 7.8013 0 0 0
14 3 DL LinStatic -0.1525 8.7085 0 0 0
14 0 LL LinStatic -0.0148 0.6145 0 0 0
14 0.5 LL LinStatic -0.0148 0.7082 0 0 0
14 1 LL LinStatic -0.0148 0.802 0 0 0
14 1.5 LL LinStatic -0.0148 0.8957 0 0 0
14 2 LL LinStatic -0.0148 0.9895 0 0 0
14 2.5 LL LinStatic -0.0148 1.0832 0 0 0
14 3 LL LinStatic -0.0148 1.177 0 0 0
14 0 EL LinRespSpeMax 0.0711 0.5225 0 0 0
14 0.5 EL LinRespSpeMax 0.0711 0.5225 0 0 0
14 1 EL LinRespSpeMax 0.0711 0.5225 0 0 0
14 1.5 EL LinRespSpeMax 0.0711 0.5225 0 0 0
14 2 EL LinRespSpeMax 0.0711 0.5225 0 0 0
14 2.5 EL LinRespSpeMax 0.0711 0.5225 0 0 0
14 3 EL LinRespSpeMax 0.0711 0.5225 0 0 0
15 0 DL LinStatic -0.9958 -3.0919 0 0 0
15 0.5 DL LinStatic -0.9958 -2.7559 0 0 0
15 1 DL LinStatic -0.9958 -2.4199 0 0 0
15 1.5 DL LinStatic -0.9958 -2.0839 0 0 0
15 2 DL LinStatic -0.9958 -1.7479 0 0 0
15 2.5 DL LinStatic -0.9958 -1.4119 0 0 0
15 3 DL LinStatic -0.9958 -1.0759 0 0 0
15 0 LL LinStatic -0.1494 -0.4709 0 0 0
15 0.5 LL LinStatic -0.1494 -0.4334 0 0 0
15 1 LL LinStatic -0.1494 -0.3959 0 0 0
15 1.5 LL LinStatic -0.1494 -0.3584 0 0 0
15 2 LL LinStatic -0.1494 -0.3209 0 0 0
15 2.5 LL LinStatic -0.1494 -0.2834 0 0 0
15 3 LL LinStatic -0.1494 -0.2459 0 0 0
15 0 EL LinRespSpeMax 0.0843 0.1683 0 0 0
15 0.5 EL LinRespSpeMax 0.0843 0.1683 0 0 0
15 1 EL LinRespSpeMax 0.0843 0.1683 0 0 0
15 1.5 EL LinRespSpeMax 0.0843 0.1683 0 0 0
15 2 EL LinRespSpeMax 0.0843 0.1683 0 0 0
15 2.5 EL LinRespSpeMax 0.0843 0.1683 0 0 0
15 3 EL LinRespSpeMax 0.0843 0.1683 0 0 0
16 0 DL LinStatic -0.9958 1.0759 0 0 0
16 0.5 DL LinStatic -0.9958 1.4119 0 0 0
16 1 DL LinStatic -0.9958 1.7479 0 0 0
16 1.5 DL LinStatic -0.9958 2.0839 0 0 0
16 2 DL LinStatic -0.9958 2.4199 0 0 0
16 2.5 DL LinStatic -0.9958 2.7559 0 0 0
16 3 DL LinStatic -0.9958 3.0919 0 0 0
16 0 LL LinStatic -0.1494 0.2459 0 0 0
16 0.5 LL LinStatic -0.1494 0.2834 0 0 0
16 1 LL LinStatic -0.1494 0.3209 0 0 0
16 1.5 LL LinStatic -0.1494 0.3584 0 0 0
16 2 LL LinStatic -0.1494 0.3959 0 0 0
16 2.5 LL LinStatic -0.1494 0.4334 0 0 0
16 3 LL LinStatic -0.1494 0.4709 0 0 0
16 0 EL LinRespSpeMax 0.0843 0.1683 0 0 0
16 0.5 EL LinRespSpeMax 0.0843 0.1683 0 0 0
16 1 EL LinRespSpeMax 0.0843 0.1683 0 0 0
16 1.5 EL LinRespSpeMax 0.0843 0.1683 0 0 0
16 2 EL LinRespSpeMax 0.0843 0.1683 0 0 0
16 2.5 EL LinRespSpeMax 0.0843 0.1683 0 0 0
16 3 EL LinRespSpeMax 0.0843 0.1683 0 0 0
M3 FrameElemElemStation
Tonf-m Text m
-1.56428 1-1 0
0.85674 1-1 1
3.27777 1-1 2
-0.22449 1-1 0
0.12295 1-1 1
0.4704 1-1 2
0.8138 1-1 0
0.13033 1-1 1
0.55834 1-1 2
1.56428 2-1 0
-0.85674 2-1 1
-3.27777 2-1 2
0.22449 2-1 0
-0.12295 2-1 1
-0.4704 2-1 2
0.8138 2-1 0
0.13033 2-1 1
0.55834 2-1 2
-2.36252 3-1 0
0.04913 3-1 2.25
2.46077 3-1 4.5
-0.33914 3-1 0
0.0071 3-1 2.25
0.35334 3-1 4.5
1.47844 3-1 0
0.01845 3-1 2.25
1.44461 3-1 4.5
2.36252 4-1 0
-0.04913 4-1 2.25
-2.46077 4-1 4.5
0.33914 4-1 0
-0.0071 4-1 2.25
-0.35334 4-1 4.5
1.47844 4-1 0
0.01845 4-1 2.25
1.44461 4-1 4.5
-2.57304 5-1 0
0.01058 5-1 2.25
2.5942 5-1 4.5
-0.36856 5-1 0
0.001 5-1 2.25
0.37057 5-1 4.5
1.08426 5-1 0
0.02625 5-1 2.25
1.13335 5-1 4.5
2.57304 6-1 0
-0.01058 6-1 2.25
-2.5942 6-1 4.5
0.36856 6-1 0
-0.001 6-1 2.25
-0.37057 6-1 4.5
1.08426 6-1 0
0.02625 6-1 2.25
1.13335 6-1 4.5
-2.30898 7-1 0
-0.31734 7-1 2
1.67429 7-1 4
-0.33894 7-1 0
-0.04007 7-1 2
0.25881 7-1 4
0.43985 7-1 0
0.03302 7-1 2
0.50484 7-1 4
2.30898 8-1 0
0.31734 8-1 2
-1.67429 8-1 4
0.33894 8-1 0
0.04007 8-1 2
-0.25881 8-1 4
0.43985 8-1 0
0.03302 8-1 2
0.50484 8-1 4
-5.64029 9-1 0
-1.51286 9-1 0.5
2.16101 9-1 1
5.38129 9-1 1.5
8.14801 9-1 2
10.46114 9-1 2.5
12.32071 9-1 3
-0.80954 9-1 0
-0.2445 9-1 0.5
0.27366 9-1 1
0.74495 9-1 1.5
1.16936 9-1 2
1.5469 9-1 2.5
1.87756 9-1 3
2.01475 9-1 0
1.67896 9-1 0.5
1.34317 9-1 1
1.00737 9-1 1.5
0.67158 9-1 2
0.33579 9-1 2.5
2.158E-14 9-1 3
12.32071 10-1 0
10.46114 10-1 0.5
8.14801 10-1 1
5.38129 10-1 1.5
2.16101 10-1 2
-1.51286 10-1 2.5
-5.64029 10-1 3
1.87756 10-1 0
1.5469 10-1 0.5
1.16936 10-1 1
0.74495 10-1 1.5
0.27366 10-1 2
-0.2445 10-1 2.5
-0.80954 10-1 3
2.155E-14 10-1 0
0.33579 10-1 0.5
0.67158 10-1 1
1.00737 10-1 1.5
1.34317 10-1 2
1.67896 10-1 2.5
2.01475 10-1 3
-5.03381 11-1 0
-0.90637 11-1 0.5
2.76749 11-1 1
5.98778 11-1 1.5
8.75449 11-1 2
11.06763 11-1 2.5
12.92719 11-1 3
-0.7219 11-1 0
-0.15686 11-1 0.5
0.3613 11-1 1
0.83259 11-1 1.5
1.257 11-1 2
1.63454 11-1 2.5
1.9652 11-1 3
2.51538 11-1 0
2.09615 11-1 0.5
1.67692 11-1 1
1.25769 11-1 1.5
0.83846 11-1 2
0.41923 11-1 2.5
5.078E-14 11-1 3
12.92719 12-1 0
11.06763 12-1 0.5
8.75449 12-1 1
5.98778 12-1 1.5
2.76749 12-1 2
-0.90637 12-1 2.5
-5.03381 12-1 3
1.9652 12-1 0
1.63454 12-1 0.5
1.257 12-1 1
0.83259 12-1 1.5
0.3613 12-1 2
-0.15686 12-1 2.5
-0.7219 12-1 3
5.069E-14 12-1 0
0.41923 12-1 0.5
0.83846 12-1 1
1.25769 12-1 1.5
1.67692 12-1 2
2.09615 12-1 2.5
2.51538 12-1 3
-4.90318 13-1 0
-0.77574 13-1 0.5
2.89812 13-1 1
6.11841 13-1 1.5
8.88512 13-1 2
11.19826 13-1 2.5
13.05782 13-1 3
-0.70951 13-1 0
-0.14447 13-1 0.5
0.37369 13-1 1
0.84498 13-1 1.5
1.26939 13-1 2
1.64693 13-1 2.5
1.97759 13-1 3
1.56756 13-1 0
1.3063 13-1 0.5
1.04504 13-1 1
0.78378 13-1 1.5
0.52252 13-1 2
0.26126 13-1 2.5
3.225E-14 13-1 3
13.05782 14-1 0
11.19826 14-1 0.5
8.88512 14-1 1
6.11841 14-1 1.5
2.89812 14-1 2
-0.77574 14-1 2.5
-4.90318 14-1 3
1.97759 14-1 0
1.64693 14-1 0.5
1.26939 14-1 1
0.84498 14-1 1.5
0.37369 14-1 2
-0.14447 14-1 2.5
-0.70951 14-1 3
3.214E-14 14-1 0
0.26126 14-1 0.5
0.52252 14-1 1
0.78378 14-1 1.5
1.04504 14-1 2
1.3063 14-1 2.5
1.56756 14-1 3
-1.67429 15-1 0
-0.21234 15-1 0.5
1.08161 15-1 1
2.20756 15-1 1.5
3.16551 15-1 2
3.95546 15-1 2.5
4.57741 15-1 3
-0.25881 15-1 0
-0.03276 15-1 0.5
0.17454 15-1 1
0.36309 15-1 1.5
0.53289 15-1 2
0.68394 15-1 2.5
0.81624 15-1 3
0.50484 15-1 0
0.4207 15-1 0.5
0.33656 15-1 1
0.25242 15-1 1.5
0.16828 15-1 2
0.08414 15-1 2.5
4.197E-14 15-1 3
4.57741 16-1 0
3.95546 16-1 0.5
3.16551 16-1 1
2.20756 16-1 1.5
1.08161 16-1 2
-0.21234 16-1 2.5
-1.67429 16-1 3
0.81624 16-1 0
0.68394 16-1 0.5
0.53289 16-1 1
0.36309 16-1 1.5
0.17454 16-1 2
-0.03276 16-1 2.5
-0.25881 16-1 3
4.178E-14 16-1 0
0.08414 16-1 0.5
0.16828 16-1 1
0.25242 16-1 1.5
0.33656 16-1 2
0.4207 16-1 2.5
0.50484 16-1 3
BAB VI
TULANGAN GESER BALOK

6.1 Flowchart Perhitungan Tulangan Geser Balok

Mulai

Ukuran
Ditetapkan b d h Vu f’c fy balok
diperbesar

M kap  M'kap
Vu  0,7.  1,05. VD  VL 
ln
 4 
Vu  1,05. VD  VL  .VE 
 K 
Diambil Vu yang terkecil
Syarat Vu > (1,2 VD + 1,6VL)

1 2
Vc  f' c .b.d Vs,maks  . f'c .b.d
6 3
Daerah sendi plastis (2h)
Vu
Vs1 
 Ya
Daerah luar sendi plastis Vs > Vs,maks

Vu2 Tidak
Vs2   Vc

Pilih jumlah n kaki

Ya Vs1 – tengah,
Vc > Vs1
dipakai smaks n.A . f y .d
s
Tidak Vs
Tidak Ya
Vc didalam ½
bentang
Kontrol jarak sengkang s
- Sepanjang 2h dari muka kolom
Dari Vs2 – Vc dipakai: s<d/4 s<24dp s<8D s<200 mm
Dari Vs2-Vc dipakai: - Sepanjang daerah diluar 2h
Vs3= Vs2 - Vc Vs3 = Vs2 – Vc
s<d/2 s<200 mm
Dari Vc – tengah
bentang, dipakai smaks

Selesai
Gambar 6.1 Flowchart Perhitungan Tulangan Geser Balok

6.2 Perhitungan Tulangan Geser Balok Induk

Perhitungan di bawah ini adalah perhitungan untuk balok By lantai 1-2-3 arah Y.
Diagram gaya geser hasil dari analisa struktur disuperposisikan dengan gaya geser hasil
Momen Kapasitas dibagi dengan bentang balok.

Dari hasil analisa struktur didapat :


VDU1 = 8.7085 ton VLU1 = 1.177 ton
VDU2 = 8.7085 ton VLU2 = 1.177 ton
VEU = 0.6716 ton

VDU1 +
VLU1
- VDU2
VLU2

VEU
+

Gambar 6.2 Diagram Gaya Geser (SFD)

Dari hasil desain balok didapat :


b balok = 25 cm hc kolom kiri = 27 cm
ht balok = 50 cm hc kolom kanan = 27 cm
h balok = 42.55 cm L balok = 7 m

Ln balok = L - 1/2 hc kolom kiri - 1/2 hc kolom kanan


= 7 - 1/2 . 0.27 - 1/2 . 0.27
= 6.73 m

f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2


fy = 350 MPa = 3569.02 kg/cm2 ( tulangan pokok )
fy = 240 MPa = 2447.328 kg/cm2 ( tulangan geser )
M kap, a+ = 13.3751 tm
M kap, i- = 22.5738 tm

VG = 1.05 ( VD + VL )

VGU1 = 1.05 ( VDU1 + VLU1 )


= 1.05 ( 8.7085 + 1.177 ) = 10.37978 ton
VGU2 = 1.05 ( VDU2 + VLU2 )
= 1.05 ( 8.7085 + 1.177 ) = 10.37978 ton

M kap, a+ + M kap, i-
VU = 0.7
Ln
13.3751 + 22.5738
= 0.7
6.73
= 3.7391 ton = 3739.1 kg

VGU1 10.37978
= = 17.2996 ton = 17299.6 kg
Ø 0.6
VGU2 10.37978
= = 17.2996 ton = 17299.6 kg
Ø 0.6
VU 3.7391
= = 6.2318 ton = 6231.8 kg
Ø 0.6

VU,m = 1.05 ( VD + VL + ( 4 / k ) VE )
= 1.05 ( 8.7085 + 1.177 + ( 4 / 1 ) 0.6716 )
= 13.2005 ton
= 13200.5 kg

VGU1 VU
VU = + = 17299.6 + 6231.8 = 23531.4 kg
Ø Ø

Karena VU > VU,m , maka digunakan VU,m = 13200.5 kg


Namun syarat VU > (1,2 VD + 1,6 VL) = ( 1.2 . 8.7085 ) + ( 1.6 . 1.177 )
= 12.3334 ton
= 12333.4 kg
sehingga harus digunakan VU,m = 13200.5 kg

Berdasarkan SK-SNI 1991 pasal 3.4.3.1 (1) digunakan rumus :


√ f'c
Vcn = b . h
6
√ 20
= 250 . 425.5
6
= 79287.2437 N
= 8085.09 kg
Maka SFD nya :

17299.6 kg

23531.4 kg
kg

6231.8 kg
8085.09 kg
17299.6 kg

6231.8
11067.8 kg

336.5 cm 236.5 cm 100 cm

Gambar 6.3 Diagram Gaya Geser (SFD) hasil analisa struktur dijumlahkan dengan SFD hasil
perhitungan Mkap

A. Desain Daerah Sendi Plastis

Dipakai tulangan sengkang D10 → Ad = 1/4 . π . ( 1 ) 2 = 0.7857 cm2


Pakai sengkangan 2 kaki → Av = 2 . Ad = 1.5714 cm2
SK-SNI 1991 pasal 3.4.1.2 (1) :

"Untuk komponen struktur non pratekan, penampang yang jaraknya kurang dari h dari
muka tumpuan boleh direncanakan terhadap gaya geser Vu yang sama dengan yang
didapat pada titik sejarak h dari muka kolom tersebut."

Besar nilai gaya geser yang boleh direduksi sebesar :

1/2 Ln h
=
VGU1/Ø x
1/2 . 673 42.55
=
17299.6 x

42.55 . 17300
x = = 2187.5126 kg
336.5

Vsn = VU - x = 23531.4 - 2187.5126 = 21343.8874 kg

jarak sengkang,
Av . fy . h 1.5714 . 2447.328 . 42.55
s = = = 7.6666 cm
Vsn 21343.8874
jadi, dipakai s = 7 cm

Kontrol jarak antar sengkang


s > 2.5 cm → Oke!
s < h / 4 = 42.55 / 4 = 10.6375 → Oke!
s < . Ø pokok
8 = 8 . 1.4 = 11.2 → Oke!
s < 24 . Ø sengkang = 24 . 1 = 24 → Oke!
s < 20 → Oke!
Maka dipakai D10 - 7

B. Desain Daerah Sendi Non-Plastis

Pada prinsipnya, perhitungan sama saja dengan daerah plastis, namun pada daerah non-
plastis, beton dianggap tidak hancur sehingga beton masih mampu menahan gaya geser
sebesar Vc.

Dipakai tulangan sengkang D8 → Ad = 1/4 . π . ( 0.8 ) 2 = 0.5029 cm2


Pakai sengkangan 2 kaki → Av = 2 . Ad = 1.0058 cm2

Besarnya gaya geser sejauh 2ht :


( 2 . ht ) ( VG1 / Ø ) ( 2 . 50 ) 17300
x = = = 5141.0401 kg
1/2 Ln 1/2 . 673

Vs = VU - x = 23531.4 - 5141.0401 = 18390.3599 kg

Besarnya gaya geser yang harus ditahan tulangan sengkang :


Vsn = Vs - Vcn = 18390.3599 - 8085.09 = 10305.2699 kg
jarak sengkang,
Av . fy . h 1.0058 . 2447.328 . 42.55
s = = = 10.164 cm
Vsn 10305.2699
jadi, dipakai s =###cm

Kontrol jarak antar sengkang


s > 2.5 cm → Oke!
s < h / 2 = 42.55 / 2 = 21.275 → Oke!
Maka dipakai D8 - 10
6.3 Perhitungan Tulangan Geser Balok Anak

Balok anak lantai 1-2-3, Bax1


qD
qL

M1 M2

qD
qL

+
VD
_

+
_ VL

Gambar 6.4 Diagram Gaya Geser (SFD) balok anak

Dari hasil desain balok anak didapat :


Balok anak Bax1 lantai 1-2-3
qD = 1.5788 t/m
qL = 0.3403 t/m
b balok anak = 15 cm b balok By = 25 cm
ht balok anak = 30 cm ht balok By = 50 cm
h balok anak = 24.75 cm
L balok anak = 3 m

Perhitungan tulangan geser di bawah ini untuk balok anak Bax1 lantai 1-2-3
Ln = L - 1/2 b balok By kiri - 1/2 b balok By kanan
= 3 - 1/2 . 0.25 - 1/2 . 0.25
= 2.75 m

VD = 1/2 . qD . Ln = 1/2 . 1.5788 . 2.75 = 2.1709 ton


VL = 1/2 . qL . Ln = 1/2 . 0.3403 . 2.75 = 0.4679 ton
VU = ( 1.2 VD ) + ( 1.6 VL )
= ( 1.2 . 2.1709 ) + ( 1.6 . 0.4679 )
= 3.3537 ton

Kuat geser yang dapat dikerahkan oleh beton, f'c 20 MPa


Berdasarkan SK-SNI 1991 pasal 3.4.3.1 (1)
√ f'c
Vc = b . h
6
√ 20
= 150 . 247.5
6
= 27671.3412 N
= 2821.7059 kg
= 2.8217 ton

Gaya geser yang harus ditahan tulangan geser :


VU 3.3537
Vs = - Vc = - 2.8217 = 2.7678 ton = 2767.8 kg
Ø 0.6

Dipakai tulangan sengkang D8 → Ad = 1/4 . π . ( 0.8 ) 2 = 0.5029 cm2


Pakai sengkangan 2 kaki → Av = 2 . Ad = 1.0058 cm2
fy = 240 MPa = 2447.328 kg/cm2

jarak sengkang,
Av . fy . h 1.0058 . 2447.328 . 24.75
s = = = 22.0112 cm
Vs 2767.8
jadi, dipakai s = 12 cm

Karena balok anak tidak didesain untuk menahan beban gempa, hanya menahan beban pelat
lantai, maka jarak sengkang yang digunakan sama sepanjang bentang.

Kontrol jarak antar sengkang


s > 2.5 cm → Oke!
s < h / 2 = 24.75 / 2 = 12.375 → Oke!

Maka dipakai D8 - 12

6.4 Rekapitulasi Hasil Desain Tulangan Geser

Tabel 6.1 Hasil Desain Tulangan Geser

Daerah Sendi Plastis Daerah Sendi Non-Plastis


(mm) (mm)
Ukuran, b x ht
Lantai Kode Balok
(mm)
Panjang Sengkang Panjang Sengkang

Bx1 15 x 30 459 D8 - 5 2027.66667 D8 - 11

Bx2 15 x 30 459 D8 - 5 2027.66667 D8 - 11

Bx3 15 x 30 455 D8 - 5 2031.66667 D8 - 11

1, 2, 3 By 25 x 50 851 D10 - 7 5879 D8 - 10

Bax1 15 x 30 495 D8 - 12 2255 D8 - 12

Bax2 15 x 30 495 D8 - 12 2255 D8 - 12

Bax3 15 x 30 495 D8 - 12 2255 D8 - 12

Bx1 15 x 30 459 D8 - 5 2027.66667 D6 - 11


Bx1 15 x 30 459 D8 - 5 2027.66667 D6 - 11

Bx2 15 x 30 459 D8 - 5 2027.66667 D6 - 11

Bx3 15 x 30 459 D8 - 5 2027.66667 D6 - 11

4 By 20 x 40 655 D8 - 8 5831.66667 D8 - 16

Bax1 15 x 30 499 D6 - 12 2251 D6 - 12

Bax2 15 x 30 499 D6 - 12 2251 D6 - 12

Bax3 15 x 30 499 D6 - 12 2251 D6 - 12


1. Bx1 Lantai 1-2-3 3.
VDU1 = 2.5635 ton VLU1 = 0.3791 ton
VDU2 = 2.502 ton VLU2 = 0.3709 ton
VEU = 0.4179 ton

Dari hasil desain balok didapat :


b balok = 15 cm hc kolom kiri = 51 cm
ht balok = 30 cm hc kolom kanan = 51 cm
h balok = 22.95 cm L balok = 3 m

Ln balok = 2.49 m

f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2


fy = 350 MPa = 3569.02 kg/cm2 ( tulangan pokok )
fy = 240 MPa = 2447.328 kg/cm2 ( tulangan geser )
M kap, a+ = 1.7617 tm
M kap, i -
= 2.6733 tm

VG = 1.05 ( VD + VL )
VGU1 = 3.0897 ton VGU2 = 3.0165 ton
VU = 1.2485 ton = 1248.5 kg

VGU1 / Ø = 5.1495 ton = 5149.5 kg


VGU2 / Ø = 5.0275 ton = 5027.5 kg
VU / Ø = 2.0808 ton = 2080.8 kg

VU,m = 4.8449 ton = 4844.9 kg


VU = 7230.3 kg

Karena VU > VU,m , maka digunakan VU,m = 4844.9 kg


Namun syarat VU > (1,2 VD + 1,6 VL) = 3.6828 ton
= 3682.8 kg
sehingga harus digunakan VU,m = 4844.9 kg

Berdasarkan SK-SNI 1991 pasal 3.4.3.1 (1) digunakan rumus :


Vcn = 25658.88 N = 2616.4909 kg
A. Desain Daerah Sendi Plastis
Tulangan sengkang D8 ( 0.8 ) → Ad = 0.5029 cm2
Pakai sengkangan 2 kaki → Av = 1.0058 cm2

1/2 Ln h
=
VGU1/Ø x

1/2 . 249 22.95


= → x = 950.5176 kg
5149.5 x

Vsn = 6279.7824 kg

jarak sengkang,
s = 8.9958 cm → dipakai s = 5 cm

Kontrol jarak antar sengkang


s > 2.5 cm → Oke!
s < h / 4 = 22.95 / 4 = 5.7375 → Oke!
s < . Ø pokok
8 = 8 . 1 = 8 → Oke!
s < 24 . Ø sengkang = 24 . 0.8 = 19.2 → Oke!
s < 20 → Oke!
Maka dipakai D8 - 5

B. Desain Daerah Sendi Non-Plastis


Tulangan sengkang D8 ( 0.8 ) → Ad = 0.5029 cm2
Pakai sengkangan 2 kaki → Av = 1.0058 cm2

x = 2485.0134 kg
Vs = 4745.2866 kg
Vsn = 2128.7957 kg

jarak sengkang,
s = 26.537 cm → dipakai s = 11 cm

Kontrol jarak antar sengkang


s > 2.5 cm → Oke!
s < h / 2 = 22.95 / 2 = 11.475 → Oke!
Maka dipakai D8 - 11

2. Bx1 Lantai 4 4.
VDU1 = 0.5965 ton VLU1 = 0.1464 ton
VDU2 = 0.6875 ton VLU2 = 0.1536 ton
VEU = 0.119 ton

Dari hasil desain balok didapat :


b balok = 15 cm hc kolom kiri = 51 cm
ht balok = 30 cm hc kolom kanan = 51 cm
h balok = 22.95 cm L balok = 3 m

Ln balok = 2.49 m

f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2


fy = 350 MPa = 3569.02 kg/cm2 ( tulangan pokok )
fy = 240 MPa = 2447.328 kg/cm2 ( tulangan geser )
M kap, a+ = 1.7617 tm
M kap, i -
= 2.6733 tm

VG = 1.05 ( VD + VL )
VGU1 = 0.78 ton VGU2 = 0.8832 ton
VU = 1.2485 ton = 1248.5 kg

VGU1 / Ø = 1.3 ton = 1300 kg


VGU2 / Ø = 1.472 ton = 1472 kg
VU / Ø = 2.0808 ton = 2080.8 kg

VU,m = 1.2798 ton = 1279.8 kg


VU = 3380.8 kg

Karena VU > VU,m , maka digunakan VU,m = 1279.8 kg


Namun syarat VU > (1,2 VD + 1,6 VL) = 0.95 ton
= 950 kg
sehingga harus digunakan VU,m = 1279.8 kg
Berdasarkan SK-SNI 1991 pasal 3.4.3.1 (1) digunakan rumus :
Vcn = 25658.88 N = 2616.4909 kg

A. Desain Daerah Sendi Plastis


Tulangan sengkang D8 ( 0.8 ) → Ad = 0.5029 cm2
Pakai sengkangan 2 kaki → Av = 1.0058 cm2

1/2 Ln h
=
VGU1/Ø x

1/2 . 249 22.95


= → x = 239.9598 kg
1300 x

Vsn = 3140.8402 kg

jarak sengkang,
s = 17.9863 cm → dipakai s = 5 cm

Kontrol jarak antar sengkang


s > 2.5 cm → Oke!
s < h / 4 = 22.95 / 4 = 5.7375 → Oke!
s < . Ø pokok
8 = 8 . 1 = 8 → Oke!
s < 24 . Ø sengkang = 24 . 0.8 = 19.2 → Oke!
s < 20 → Oke!
Maka dipakai D8 - 5

B. Desain Daerah Sendi Non-Plastis


Tulangan sengkang D6 ( 0.6 ) → Ad = 0.2829 cm2
Pakai sengkangan 2 kaki → Av = 0.5658 cm2

x = 627.3458 kg
Vs = 2753.4542 kg
Vsn = 136.9633 kg

jarak sengkang,
s = 232.0244 cm → dipakai s = 11 cm
Kontrol jarak antar sengkang
s > 2.5 cm → Oke!
s < h / 2 = 22.95 / 2 = 11.475 → Oke!
Maka dipakai D6 - 11
Bx2 Lantai 1-2-3 5.
VDU1 = 2.9883 ton VLU1 = 0.4139 ton
VDU2 = 2.9012 ton VLU2 = 0.403 ton
VEU = 0.4584 ton

Dari hasil desain balok didapat :


b balok = 15 cm hc kolom kiri = 51 cm
ht balok = 30 cm hc kolom kanan = 51 cm
h balok = 22.95 cm L balok = 3 m

Ln balok = 2.49 m

f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2


fy = 350 MPa = 3569.02 kg/cm2 ( tulangan pokok )
fy = 240 MPa = 2447.328 kg/cm2 ( tulangan geser )
M kap, a+ = 3.0039 tm
M kap, i -
= 3.8843 tm

VG = 1.05 ( VD + VL )
VGU1 = 3.5723 ton VGU2 = 3.4694 ton
VU = 1.939 ton = 1939 kg

VGU1 / Ø = 5.9538 ton = 5953.8 kg


VGU2 / Ø = 5.7823 ton = 5782.3 kg
VU / Ø = 3.2317 ton = 3231.7 kg

VU,m = 5.4976 ton = 5497.6 kg


VU = 9185.5 kg

Karena VU > VU,m , maka digunakan VU,m = 5497.6 kg


Namun syarat VU > (1,2 VD + 1,6 VL) = 4.2482 ton
= 4248.2 kg
sehingga harus digunakan VU,m = 5497.6 kg

Berdasarkan SK-SNI 1991 pasal 3.4.3.1 (1) digunakan rumus :


Vcn = 25658.88 N = 2616.4909 kg
A. Desain Daerah Sendi Plastis
Tulangan sengkang D8 ( 0.8 ) → Ad = 0.5029 cm2
Pakai sengkangan 2 kaki → Av = 1.0058 cm2

1/2 Ln h
=
VGU1/Ø x

1/2 . 249 22.95


= → x = 1098.9789 kg
5953.8 x

Vsn = 8086.5211 kg

jarak sengkang,
s = 6.9859 cm → dipakai s = 5 cm

Kontrol jarak antar sengkang


s > 2.5 cm → Oke!
s < h / 4 = 22.95 / 4 = 5.7375 → Oke!
s < . Ø pokok
8 = 8 . 1 = 8 → Oke!
s < 24 . Ø sengkang = 24 . 0.8 = 19.2 → Oke!
s < 20 → Oke!
Maka dipakai D8 - 5

B. Desain Daerah Sendi Non-Plastis


Tulangan sengkang D8 ( 0.8 ) → Ad = 0.5029 cm2
Pakai sengkangan 2 kaki → Av = 1.0058 cm2

x = 2873.1475 kg
Vs = 6312.3525 kg
Vsn = 3695.8616 kg

jarak sengkang,
s = 15.2852 cm → dipakai s = 11 cm

Kontrol jarak antar sengkang


s > 2.5 cm → Oke!
s < h / 2 = 22.95 / 2 = 11.475 → Oke!
Maka dipakai D8 - 11

Bx2 Lantai 4 6.
VDU1 = 0.7713 ton VLU1 = 0.1642 ton
VDU2 = 0.789 ton VLU2 = 0.1627 ton
VEU = 0.134 ton

Dari hasil desain balok didapat :


b balok = 15 cm hc kolom kiri = 51 cm
ht balok = 30 cm hc kolom kanan = 51 cm
h balok = 22.95 cm L balok = 3 m

Ln balok = 2.49 m

f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2


fy = 350 MPa = 3569.02 kg/cm2 ( tulangan pokok )
fy = 240 MPa = 2447.328 kg/cm2 ( tulangan geser )
M kap, a+ = 1.7617 tm
M kap, i -
= 2.6733 tm

VG = 1.05 ( VD + VL )
VGU1 = 0.9823 ton VGU2 = 0.9993 ton
VU = 1.2485 ton = 1248.5 kg

VGU1 / Ø = 1.6372 ton = 1637.2 kg


VGU2 / Ø = 1.6655 ton = 1665.5 kg
VU / Ø = 2.0808 ton = 2080.8 kg

VU,m = 1.5451 ton = 1545.1 kg


VU = 3718 kg

Karena VU > VU,m , maka digunakan VU,m = 1545.1 kg


Namun syarat VU > (1,2 VD + 1,6 VL) = 1.1883 ton
= 1188.3 kg
sehingga harus digunakan VU,m = 1545.1 kg
Berdasarkan SK-SNI 1991 pasal 3.4.3.1 (1) digunakan rumus :
Vcn = 25658.88 N = 2616.4909 kg

A. Desain Daerah Sendi Plastis


Tulangan sengkang D8 ( 0.8 ) → Ad = 0.5029 cm2
Pakai sengkangan 2 kaki → Av = 1.0058 cm2

1/2 Ln h
=
VGU1/Ø x

1/2 . 249 22.95


= → x = 302.2017 kg
1637.2 x

Vsn = 3415.7983 kg

jarak sengkang,
s = 16.5384 cm → dipakai s = 5 cm

Kontrol jarak antar sengkang


s > 2.5 cm → Oke!
s < h / 4 = 22.95 / 4 = 5.7375 → Oke!
s < . Ø pokok
8 = 8 . 1 = 8 → Oke!
s < 24 . Ø sengkang = 24 . 0.8 = 19.2 → Oke!
s < 20 → Oke!
Maka dipakai D8 - 5

B. Desain Daerah Sendi Non-Plastis


Tulangan sengkang D6 ( 0.6 ) → Ad = 0.2829 cm2
Pakai sengkangan 2 kaki → Av = 0.5658 cm2

x = 790.0697 kg
Vs = 2927.9303 kg
Vsn = 311.4394 kg

jarak sengkang,
s = 102.0385 cm → dipakai s = 11 cm
Kontrol jarak antar sengkang
s > 2.5 cm → Oke!
s < h / 2 = 22.95 / 2 = 11.475 → Oke!
Maka dipakai D6 - 11
Bx3 Lantai 1-2-3 7. By Lantai 4
VDU1 = 3.3257 ton VLU1 = 0.4373 ton VDU1
VDU2 = 3.4503 ton VLU2 = 0.4535 ton VDU2
VEU = 0.6004 ton VEU

Dari hasil desain balok didapat : Dari hasil desain


b balok = 15 cm hc kolom kiri = 51 cm b balok
ht balok = 30 cm hc kolom kanan = 51 cm ht balok
h balok = 22.75 cm L balok = 3 m h balok

Ln balok = 2.49 m Ln balok

f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2 f'c


fy = 350 MPa = 3569.02 kg/cm2 ( tulangan pokok ) fy
fy = 240 MPa = 2447.328 kg/cm2 ( tulangan geser ) fy
M kap, a+ = 2.3144 tm M kap, a+
M kap, i -
= 3.7276 tm M kap, i-

VG = 1.05 ( VD + VL ) VG
VGU1 = 3.9512 ton VGU2 = 4.099 ton VGU1
VU = 1.7008 ton = 1700.8 kg VU

VGU1 / Ø = 6.5853 ton = 6585.3 kg VGU1 / Ø


VGU2 / Ø = 6.8317 ton = 6831.7 kg VGU2 / Ø
VU / Ø = 2.8347 ton = 2834.7 kg VU / Ø

VU,m = 6.4728 ton = 6472.8 kg VU,m


VU = 9420 kg VU

Karena VU > VU,m , maka digunakan VU,m = 6472.8 kg Karena VU > VU


Namun syarat VU > (1,2 VD + 1,6 VL) = 4.6905 ton Namun syarat V
= 4690.5 kg
sehingga harus digunakan VU,m = 6472.8 kg sehingga harus d

Berdasarkan SK-SNI 1991 pasal 3.4.3.1 (1) digunakan rumus : Berdasarkan SK


Vcn = 25435.27 N = 2593.6893 kg Vcn
A. Desain Daerah Sendi Plastis A.
Tulangan sengkang D8 ( 0.8 ) → Ad = 0.5029 cm2
Pakai sengkangan 2 kaki → Av = 1.0058 cm2

1/2 Ln h
=
VGU1/Ø x

1/2 . 249 22.75


= → x = 1204.951 kg
6585.3 x

Vsn = 8215.049 kg

jarak sengkang,
s = 6.8167 cm → dipakai s = 5 cm

Kontrol jarak antar sengkang


s > 2.5 cm → Oke!
s < h / 4 = 22.75 / 4 = 5.6875 → Oke!
s < 8. Ø pokok = 8 . 1.2 = 9.6 → Oke!
s < 24 . Ø sengkang = 24 . 0.8 = 19.2 → Oke!
s < 20 → Oke!
Maka dipakai D8 - 5

B. Desain Daerah Sendi Non-Plastis B.


Tulangan sengkang D8 ( 0.8 ) → Ad = 0.5029 cm 2

Pakai sengkangan 2 kaki → Av = 1.0058 cm2

x = 3177.8928 kg
Vs = 6242.1072 kg
Vsn = 3648.4179 kg

jarak sengkang,
s = 15.349 cm → dipakai s = 11 cm

Kontrol jarak antar sengkang


s > 2.5 cm → Oke!
s < h / 2 = 22.75 / 2 = 11.375 → Oke!
Maka dipakai D8 - 11

Bx3 Lantai 4
VDU1 = 0.9994 ton VLU1 = 0.1804 ton
VDU2 = 0.9086 ton VLU2 = 0.176 ton
VEU = 0.1609 ton

Dari hasil desain balok didapat :


b balok = 15 cm hc kolom kiri = 51 cm
ht balok = 30 cm hc kolom kanan = 51 cm
h balok = 22.95 cm L balok = 3 m

Ln balok = 2.49 m

f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2


fy = 350 MPa = 3569.02 kg/cm2 ( tulangan pokok )
fy = 240 MPa = 2447.328 kg/cm2 ( tulangan geser )
M kap, a+ = 1.7617 tm
M kap, i -
= 2.6733 tm

VG = 1.05 ( VD + VL )
VGU1 = 1.2388 ton VGU2 = 1.1388 ton
VU = 1.2485 ton = 1248.5 kg

VGU1 / Ø = 2.0647 ton = 2064.7 kg


VGU2 / Ø = 1.898 ton = 1898 kg
VU / Ø = 2.0808 ton = 2080.8 kg

VU,m = 1.9146 ton = 1914.6 kg


VU = 4145.5 kg

Karena VU > VU,m , maka digunakan VU,m = 1914.6 kg


Namun syarat VU > (1,2 VD + 1,6 VL) = 1.4879 ton
= 1487.9 kg
sehingga harus digunakan VU,m = 1914.6 kg
Berdasarkan SK-SNI 1991 pasal 3.4.3.1 (1) digunakan rumus :
Vcn = 25658.88 N = 2616.4909 kg

A. Desain Daerah Sendi Plastis


Tulangan sengkang D8 ( 0.8 ) → Ad = 0.5029 cm2
Pakai sengkangan 2 kaki → Av = 1.0058 cm2

1/2 Ln h
=
VGU1/Ø x

1/2 . 249 22.95


= → x = 381.1115 kg
2064.7 x

Vsn = 3764.3885 kg

jarak sengkang,
s = 15.0069 cm → dipakai s = 5 cm

Kontrol jarak antar sengkang


s > 2.5 cm → Oke!
s < h / 4 = 22.95 / 4 = 5.7375 → Oke!
s < . Ø pokok
8 = 8 . 1 = 8 → Oke!
s < 24 . Ø sengkang = 24 . 0.8 = 19.2 → Oke!
s < 20 → Oke!
Maka dipakai D8 - 5

B. Desain Daerah Sendi Non-Plastis


Tulangan sengkang D6 ( 0.6 ) → Ad = 0.2829 cm2
Pakai sengkangan 2 kaki → Av = 0.5658 cm2

x = 996.37 kg
Vs = 3149.13 kg
Vsn = 532.6391 kg

jarak sengkang,
s = 59.663 cm → dipakai s = 11 cm
Kontrol jarak antar sengkang
s > 2.5 cm → Oke!
s < h / 2 = 22.95 / 2 = 11.475 → Oke!
Maka dipakai D6 - 11
By Lantai 4 8. Bax1 Lantai 4
VDU1 = 3.0919 ton VLU1 = 0.4709 ton qD
VDU2 = 3.0919 ton VLU2 = 0.4709 ton qL
VEU = 0.1683 ton b balok anak
ht balok anak
Dari hasil desain balok didapat : h balok anak
b balok = 20 cm hc kolom kiri = 51 cm L balok anak
ht balok = 40 cm hc kolom kanan = 51 cm
h balok = 32.75 cm L balok = 7 m VD
VL
Ln balok = 6.49 m VU

f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2 Berdasarkan SK-SN


= 350 MPa = 3569.02 kg/cm2 ( tulangan pokok ) Vc
= 240 MPa = 2447.328 kg/cm2 ( tulangan geser ) Vs
M kap, a+ = 3.4743 tm
M kap, i -
= 7.1223 tm Tulangan sengkang
Pakai sengkangan 2
VG = 1.05 ( VD + VL ) fy
VGU1 = 3.7409 ton VGU2 = 3.7409 ton
VU = 1.1435 ton = 1143.5 kg jarak sengkang,
s
VGU1 / Ø = 6.2348 ton = 6234.8 kg
VGU2 / Ø = 6.2348 ton = 6234.8 kg Karena balok anak
VU / Ø = 1.9058 ton = 1905.8 kg lantai, maka jarak s

VU,m = 4.4478 ton = 4447.8 kg Kontrol jarak ant


VU = 8140.6 kg s
s
Karena VU > VU,m , maka digunakan VU,m = 4447.8 kg Maka dipakai
Namun syarat VU > (1,2 VD + 1,6 VL) = 4.4637 ton
= 4463.7 kg
sehingga harus digunakan VU = 8140.6 kg

Berdasarkan SK-SNI 1991 pasal 3.4.3.1 (1) digunakan rumus :


Vcn = 48820.82 N = 4978.3633 kg
A. Desain Daerah Sendi Plastis
Tulangan sengkang D8 ( 0.8 ) → Ad = 0.5029 cm2
Pakai sengkangan 2 kaki → Av = 1.0058 cm2

1/2 Ln h
=
VGU1/Ø x

1/2 . 649 32.75


= → x = 629.5674 kg
6234.8 x

Vsn = 7511.0326 kg

jarak sengkang,
s = 10.7329 cm → dipakai s = 8 cm

Kontrol jarak antar sengkang


s > 2.5 cm → Oke!
s < h / 4 = 32.75 / 4 = 8.1875 → Oke!
s < . Ø pokok
8 = 8 . 1.2 = 9.6 → Oke!
s < 24 . Ø sengkang = 24 . 0.8 = 19.2 → Oke!
s < 20 → Oke!
Maka dipakai D8 - 8

B. Desain Daerah Sendi Non-Plastis


Tulangan sengkang D8 ( 0.8 ) → Ad = 0.5029 cm2
Pakai sengkangan 2 kaki → Av = 1.0058 cm2

x = 1537.8746 kg
Vs = 6602.7254 kg
Vsn = 1624.3621 kg

jarak sengkang,
s = 49.6286 cm → dipakai s = 16 cm

Kontrol jarak antar sengkang


s > 2.5 cm → Oke!
s < h / 2 = 32.75 / 2 = 16.375 → Oke!
Maka dipakai D8 - 16
Bax1 Lantai 4 9. Bax2 Lantai 1-2-3
= 0.5106 t/m qD
= 0.1361 t/m qL
b balok anak = 15 cm b balok By = 25 cm b balok anak
ht balok anak = 30 cm ht balok By = 50 cm ht balok anak
h balok anak = 24.95 cm h balok anak
L balok anak = 3 m Ln = 2.75 m L balok anak

= 0.7021 ton f'c = 20 MPa VD


= 0.1871 ton VL
= 1.1419 ton VU

Berdasarkan SK-SNI 1991 pasal 3.4.3.1 (1) Berdasarkan SK-SNI


= 27894.948 N = 2844.5076 kg = 2.8445 ton Vc
= -0.9413 ton = -941.3 kg Vs

Tulangan sengkang D6 ( 0.6 ) → Ad = 0.2829 cm2 Tulangan sengkang D


Pakai sengkangan 2 kaki → Av = 0.5658 cm2 Pakai sengkangan 2 k
= 240 MPa = 2447.328 kg/cm 2
fy =

jarak sengkang, jarak sengkang,


= -36.7027 cm dipakai s = 12 cm s =

Karena balok anak tidak didesain untuk menahan beban gempa, hanya menahan beban pelat Karena balok anak tid
lantai, maka jarak sengkang yang digunakan sama sepanjang bentang. lantai, maka jarak sen

Kontrol jarak antar sengkang Kontrol jarak antar


> 2.5 cm → Oke! s >
< h / 2 = 24.95 / 2 = 12.475 → Oke! s <
Maka dipakai D6 - 12 Maka dipakai

10. Bax2 Lantai 4


qD
qL
b balok anak
ht balok anak
h balok anak
L balok anak

VD
VL
VU

Berdasarkan SK-SNI
Vc
Vs

Tulangan sengkang D
Pakai sengkangan 2 k
fy =

jarak sengkang,
s =

Karena balok anak tid


lantai, maka jarak sen

Kontrol jarak antar


s >
s <
Maka dipakai
Bax2 Lantai 1-2-3 11. Bax3 Lantai 1-2-3
= 1.5362 t/m qD
= 0.318 t/m qL
b balok anak = 15 cm b balok By = 25 cm b balok anak
ht balok anak = 30 cm ht balok By = 50 cm ht balok anak
h balok anak = 24.75 cm h balok anak
L balok anak = 3 m Ln = 2.75 m L balok anak

= 2.1123 ton f'c = 20 MPa VD =


= 0.4373 ton VL =
= 3.2344 ton VU =

Berdasarkan SK-SNI 1991 pasal 3.4.3.1 (1) Berdasarkan SK-SNI 19


= 27671.3412 N = 2821.7059 kg = 2.8217 ton Vc =
= 2.569 ton = 2569 kg Vs =

Tulangan sengkang D8 ( 0.8 ) → Ad = 0.5029 cm2 Tulangan sengkang D8


Pakai sengkangan 2 kaki → Av = 1.0058 cm2 Pakai sengkangan 2 kaki
240 MPa = 2447.328 kg/cm 2
fy = 240

jarak sengkang, jarak sengkang,


23.7146 cm dipakai s = 12 cm s = 273.1959

Karena balok anak tidak didesain untuk menahan beban gempa, hanya menahan beban pelat Karena balok anak tidak
lantai, maka jarak sengkang yang digunakan sama sepanjang bentang. lantai, maka jarak sengk

Kontrol jarak antar sengkang Kontrol jarak antar se


2.5 cm → Oke! s > 2.5
h / 2 = 24.75 / 2 = 12.375 → Oke! s < h
Maka dipakai D8 - 12 Maka dipakai

Bax2 Lantai 4 10. Bax2 Lantai 4


= 0.4821 t/m qD
= 0.1272 t/m qL
b balok anak = 15 cm b balok By = 25 cm b balok anak
ht balok anak = 30 cm ht balok By = 50 cm ht balok anak
h balok anak = 24.95 cm h balok anak
L balok anak = 3 m Ln = 2.75 m L balok anak

= 0.6629 ton f'c = 20 MPa VD =


= 0.1749 ton VL =
= 1.0753 ton VU =

Berdasarkan SK-SNI 1991 pasal 3.4.3.1 (1) Berdasarkan SK-SNI 19


= 27894.948 N = 2844.5076 kg = 2.8445 ton Vc =
= -1.0523 ton = -1052.3 kg Vs =

Tulangan sengkang D6 ( 0.6 ) → Ad = 0.2829 cm2 Tulangan sengkang D6


Pakai sengkangan 2 kaki → Av = 0.5658 cm 2
Pakai sengkangan 2 kaki
240 MPa = 2447.328 kg/cm2 fy = 240

jarak sengkang, jarak sengkang,


-32.8312 cm dipakai s = 12 cm s = -32.8312

Karena balok anak tidak didesain untuk menahan beban gempa, hanya menahan beban pelat Karena balok anak tidak
lantai, maka jarak sengkang yang digunakan sama sepanjang bentang. lantai, maka jarak sengk

Kontrol jarak antar sengkang Kontrol jarak antar se


2.5 cm → Oke! s > 2.5
h / 2 = 24.95 / 2 = 12.475 → Oke! s < h
Maka dipakai D6 - 12 Maka dipakai
Bax3 Lantai 1-2-3
= 0.6831 t/m
= 0.318 t/m
= 15 cm b balok By = 25 cm
= 30 cm ht balok By = 50 cm
= 24.75 cm
= 3 m Ln = 2.75 m

0.9393 ton f'c = 20 MPa


0.4373 ton
1.8268 ton

Berdasarkan SK-SNI 1991 pasal 3.4.3.1 (1)


27671.3412 N = 2821.7059 kg = 2.8217 ton
0.223 ton = 223 kg

Tulangan sengkang D8 ( 0.8 ) → Ad = 0.5029 cm2


Pakai sengkangan 2 kaki → Av = 1.0058 cm2
240 MPa = 2447.328 kg/cm2

jarak sengkang,
273.1959 cm dipakai s = 12 cm

Karena balok anak tidak didesain untuk menahan beban gempa, hanya menahan beban pelat
lantai, maka jarak sengkang yang digunakan sama sepanjang bentang.

Kontrol jarak antar sengkang


2.5 cm → Oke!
/ 2 = 24.75 / 2 = 12.375 → Oke!
Maka dipakai D8 - 12

Bax2 Lantai 4
= 0.4821 t/m
= 0.1272 t/m
= 15 cm b balok By = 25 cm
= 30 cm ht balok By = 50 cm
= 24.95 cm
= 3 m Ln = 2.75 m

0.6629 ton f'c = 20 MPa


0.1749 ton
1.0753 ton

Berdasarkan SK-SNI 1991 pasal 3.4.3.1 (1)


27894.948 N = 2844.5076 kg = 2.8445 ton
-1.0523 ton = -1052.3 kg

Tulangan sengkang D6 ( 0.6 ) → Ad = 0.2829 cm2


Pakai sengkangan 2 kaki → Av = 0.5658 cm2
240 MPa = 2447.328 kg/cm2

jarak sengkang,
-32.8312 cm dipakai s = 12 cm

Karena balok anak tidak didesain untuk menahan beban gempa, hanya menahan beban pelat
lantai, maka jarak sengkang yang digunakan sama sepanjang bentang.

Kontrol jarak antar sengkang


2.5 cm → Oke!
/ 2 = 24.95 / 2 = 12.475 → Oke!
Maka dipakai D6 - 12
BAB VII
MOMEN ULTIMIT KOLOM

7.1 Ketentuan-Ketentuan

Momen Ultimit Kolom (MUK) merupakan salah satu dasar analisa untuk memastikan syarat
perencanaan tahan gempa pada SNI 1726-2002, pasal 4.5 yaitu " Kolom Kuat Balok Lemah"
atau "Strong Column Weak Beam (SCWB)", yang mana yang dimaksud dengan kolom kuat
adalah kuat lentur kolom minimum 1,2 kali kuat lentur balok yang merangka pada balok
tersebut, sesuai SNI 03-2847-2002, pasal 23.4.2 (2). Perhitungan dilakukan terhadap gempa
dari arah kiri dan kanan, sehingga didapat hasil yang kritis, yang akan digunakan sebagai
perencanaan.

Lantai 4
+ 17.00 Bx1 15 x 30 Bx2 15 x 30 Bx3 15 x 30 (atap)
M N O P

K 27 x 51.333333333333K 27 x 51.333333333333K 27 x 51.3333333333333 K 27 x 51.333333 10 m

+ 7.00 Bx1 15 x 30 Bx2 15 x 30 Bx3 15 x 30


I J K L Lantai 3

K 27 x 51.333333333333K 27 x 51.333333333333K 27 x 51.3333333333333 K 27 x 51.333333 3.5 m

+ 3.50
Bx1 15 x 30 Bx2 15 x 30 Bx3 15 x 30
E F G H Lantai 2

K 27 x 51.333333333333K 27 x 51.333333333333K 27 x 51.3333333333333 K 27 x 51.333333 3.5 m

± 0.00 Bx1 15 x 30 Bx2 15 x 30 Bx3 15 x 30 Lantai 1


A B C D

K 27 x 51.333333333333K 27 x 51.333333333333K 27 x 51.3333333333333 K 27 x 51.333333


- 2.00 2 m

I II III IV

3 m 3 m 3 m
Gambar 7.1 Kode joint yang dilakukan contoh hitungan pada Portal X
7.2 Perhitungan Momen Ultimit Kolom Tengah Lantai 2

Portal X joint G

Diketahui properti penampang :


Keterangan : a = atas ; b = bawah ; i = ki = kiri ; a = ka = kanan

b Bx2 a = 15 cm ht Bx2 a = 30 cm L balok ki = 300 cm = lbi


b Bx2 b = 15 cm ht Bx2 b = 30 cm = 3 m
b Bx3 a = 15 cm ht Bx3 a = 30 cm L balok ka = 300 cm = lba
b Bx3 b = 15 cm ht Bx3 b = 30 cm = 3 m
K X G K = 27 cm K Y G K = 33 cm H kolom a = 350 cm = hka
K X G C = 27 cm K Y G C = 33 cm H kolom b = 350 cm = hkb

Hkolom.a.net , hka' = H kolom a - ( 1/2 ht Bx2 a + 1/2 ht Bx3 b )


= 350 - ( 1/2 . 30 + 1/2 . 30 )
= 320 cm
= 3.2 m

Hkolom.b.net , hkb' = H kolom b - ( 1/2 ht Bx2 a + 1/2 ht Bx3 b )


= 350 - ( 1/2 . 30 + 1/2 . 30 )
= 320 cm
= 3.2 m

Lbalok.ki.net , lbi' = L balok ki - ( 1/2 K arah X + 1/2 K arah X )


= 300 - ( 1/2 . 27 + 1/2 . 27 )
= 273 cm
= 2.73 m

Lbalok.ka.net , lba' = L balok ka - ( 1/2 K arah X + 1/2 K arah X )


= 300 - ( 1/2 . 27 + 1/2 . 27 )
= 273 cm
= 2.73 m

I K-GK = 1/12 . 27 . 33 3 = 80858.25 cm4


I K-GK / H K-GK = 80858.25 / 350 = 231 cm3
I K-GC = 1/12 . 27 . 33 3 = 80858.25 cm4
I K-GC / H K-GC = 80858.25 / 350 = 231 cm3

α K-GK = 0.5 α K-GC = 0.5 ∑α = 1


ω = 1.3 φ = 0.7

● Gempa dari kiri

M kap.ki = 3.7276 tm
M kap.ka = 3.0039 tm

hka' lbi lba


Mu.ka = ω . φ . αa M kap.ki + M kap.ka
hka lbi' lba'
3.2 3 3
= 1.3 . 0.7 . 0.5 3.7276 + 3.0039
3.5 2.73 2.73
= 3.0773 tm

hkb' lbi lba


Mu.kb = ω . φ . αb M kap.ki + M kap.ka
hkb lbi' lba'
3.2 3 3
= 1.3 . 0.7 . 0.5 3.7276 + 3.0039
3.5 2.73 2.73
= 3.0773 tm

∑Mu.K = Mu.ka + Mu.kb


= 3.0773 + 3.0773
= 6.1546 tm

Mu.B.ki = 2.547 tm ( Lihat Mu- Bx3 )


Mu.B.ka = 2.0721 tm ( Lihat Mu+ Bx2 )

∑Mu.B = Mu.B.ki + Mu.B.ka


= 2.547 + 2.0721
= 4.6191 tm

Syarat, SNI 03-2847-2002, pasal 23.4.2 (2) :


∑Me ≥ 6/5 ∑Mg atau dengan kata lain, ∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B
∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B
6.1546 ≥ 1.2 . 4.6191 = 5.5429 → Oke!

● Gempa dari kanan

M kap.ki = 3.8843 tm
M kap.ka = 2.3144 tm

hka' lbi lba


Mu.ka = ω . φ . αa M kap.ki + M kap.ka
hka lbi' lba'
3.2 3 3
= 1.3 . 0.7 . 0.5 3.8843 + 2.3144
3.5 2.73 2.73
= 2.8337 tm

hkb' lbi lba


Mu.kb = ω . φ . αb M kap.ki + M kap.ka
hkb lbi' lba'
3.2 3 3
= 1.3 . 0.7 . 0.5 3.8843 + 2.3144
3.5 2.73 2.73
= 2.8337 tm

∑Mu.K = Mu.ka + Mu.kb


= 2.8337 + 2.8337
= 5.6674 tm

Mu.B.ki = 2.6715 tm ( Lihat Mu- Bx2 )


Mu.B.ka = 1.6205 tm ( Lihat Mu+ Bx3 )

∑Mu.B = Mu.B.ki + Mu.B.ka


= 2.6715 + 1.6205
= 4.292 tm

Syarat, SNI 03-2847-2002, pasal 23.4.2 (2) :

∑Me ≥ 6/5 ∑Mg atau dengan kata lain, ∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B
∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B
5.6674 ≥ 1.2 . 4.292 = 5.1504 → Oke!

Karena, Mu.ka = 3.0773 tm ; Mu.kb = 3.0773 tm → Mu.K gempa ki


Mu.ka = 2.8337 tm ; Mu.kb = 2.8337 tm → Mu.K gempa ka
Mu.K gempa ki > Mu.K gempa ka → Mu.K gempa ki

Maka untuk joint G, dipakai Mu.ka = 3.0773 tm ; Mu.kb = 3.0773 tm


7.3 Perhitungan Momen Ultimit Kolom Tepi Lantai 3

Portal X joint L

Diketahui properti penampang :


Keterangan : a = atas ; b = bawah ; i = ki = kiri ; a = ka = kanan

b Bx3 a = 15 cm ht Bx3 a = 30 cm L balok ki = 300 cm = lbi


b Bx3 b = 15 cm ht Bx3 b = 30 cm = 3 m
KXLP = 27 cm KYLP = 33 cm H kolom a = ### cm = hka
K X L H = 27 cm K Y L H = 33 cm H kolom b = 350 cm = hkb

Hkolom.a.net , hka' = H kolom a - ( 1/2 ht Bx3 a + 1/2 ht Bx3 b )


= ### - ( 1/2 . 30 + 1/2 . 30 )
= 970 cm
= 9.7 m

Hkolom.b.net , hkb' = H kolom b - ( 1/2 ht Bx3 a + 1/2 ht Bx3 b )


= 350 - ( 1/2 . 30 + 1/2 . 30 )
= 320 cm
= 3.2 m

Lbalok.ka.net , lbi' = L balok ki - ( 1/2 K arah X + 1/2 K arah X )


= 300 - ( 1/2 . 27 + 1/2 . 27 )
= 273 cm
= 2.73 m

Lbalok.ki.net , lba' = 0
I K-LP = 1/12 . 27 . 33 3 = 80858.25 cm4
I K-LP / H K-LP = 80858.25 / 1000 = 81 cm3
I K-LH = 1/12 . 27 . 33 3 = 80858.25 cm4
I K-LH / H K-LH = 80858.25 / 350 = 231 cm3

α K-LP = 0.2593 α K-LH = 0.7407 ∑α = 1


ω = 1.3 φ = 0.7

● Gempa dari kiri

M kap.ki = 3.7276 tm
M kap.ka = 0 tm ( tidak ada balok )

hka' lbi
Mu.ka = ω . φ . αa M kap.ki + 0
hka lbi'
9.7 3
= 1.3 . 0.7 . 0.2593 3.7276
10 2.73
= 0.9376 tm

hkb' lbi
Mu.kb = ω . φ . αb M kap.ki + 0
hkb lbi'
3.2 3
= 1.3 . 0.7 . 0.7407 3.7276
3.5 2.73
= 2.5244 tm

∑Mu.K = Mu.ka + Mu.kb


= 0.9376 + 2.5244
= 3.462 tm

Mu.B.ki = 2.547 tm ( Lihat Mu- Bx3 )


Mu.B.ka = 0 tm ( tidak ada balok )

∑Mu.B = Mu.B.ki + Mu.B.ka


= 2.547 + 0
= 2.547 tm
Syarat, SNI 03-2847-2002, pasal 23.4.2 (2) :

∑Me ≥ 6/5 ∑Mg atau dengan kata lain, ∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B
∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B
3.462 ≥ 1.2 . 2.547 = 3.0564 → Oke!

● Gempa dari kanan

M kap.ki = 3.8843 tm
M kap.ka = 0 tm ( tidak ada balok )

hka' lbi
Mu.ka = ω . φ . αa M kap.ki + 0
hka lbi'
9.7 3
= 1.3 . 0.7 . 0.2593 3.8843
10 2.73
= 0.977 tm

hkb' lbi
Mu.kb = ω . φ . αb M kap.ki + 0
hkb lbi'
3.2 3
= 1.3 . 0.7 . 0.7407 3.8843
3.5 2.73
= 2.6305 tm

∑Mu.K = Mu.ka + Mu.kb


= 0.977 + 2.6305
= 3.6075 tm

Mu.B.ki = 2.6715 tm ( Lihat Mu- Bx2 )


Mu.B.ka = 0 tm ( tidak ada balok )

∑Mu.B = Mu.B.ki + Mu.B.ka


= 2.6715 + 0
= 2.6715 tm

Syarat, SNI 03-2847-2002, pasal 23.4.2 (2) :


∑Me ≥ 6/5 ∑Mg atau dengan kata lain, ∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B
∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B
3.6075 ≥ 1.2 . 2.6715 = 3.2058 → Oke!

Karena, Mu.ka = 0.9376 tm ; Mu.kb = 2.5244 tm → Mu.K gempa ki


Mu.ka = 0.977 tm ; Mu.kb = 2.6305 tm → Mu.K gempa ka
Mu.K gempa ki < Mu.K gempa ka → Mu.K gempa ka

Maka untuk joint L, dipakai Mu.ka = 0.977 tm ; Mu.kb = 2.6305 tm

7.4 Perhitungan Momen Ultimit Kolom Tepi Lantai 4

Portal X joint P

Diketahui properti penampang :


Keterangan : a = atas ; b = bawah ; i = ki = kiri ; a = ka = kanan

b Bx3 a = 0 cm ht Bx3 a = 0 cm L balok ki = 300 cm = lbi


b Bx3 b = 15 cm ht Bx3 b = 30 cm = 3 m
K X Pa = 0 cm K Y Pa = 0 cm H kolom a = 0 cm = hka
KXPL = 27 cm KYPL = 33 cm H kolom b = ### cm = hkb

Hkolom.a.net , hka' = 0

Hkolom.b.net , hkb' = H kolom b - ht Bx3 b


= ### - 30
= 970 cm
= 9.7 m

Lbalok.ka.net , lbi' = L balok ki - K arah X


= 300 - 27
= 273 cm
= 2.73 m

Lbalok.ki.net , lba' = 0

Karena hanya ada 1 kolom yang disertakan, yaitu kolom bawah, maka α (angka distribusi
kekakuan)
Karena hanya ada 1 kolom yang disertakan, yaitu kolom bawah, maka α (angka distribusi
kekakuan)

α = 1
ω = 1.3 φ = 0.7

● Gempa dari kiri

M kap.ki = 2.6733 tm
M kap.ka = 0 tm ( tidak ada balok )

hkb' lbi
Mu.kb = ω . φ . αb M kap.ki + 0
hkb lbi'
9.7 3
= 1.3 . 0.7 . 1 2.6733
10 2.73
= 2.5931 tm

∑Mu.K = Mu.ka + Mu.kb


= 0 + 2.5931
= 2.5931 tm

Mu.B.ki = 1.8675 tm ( Lihat Mu- Bx3 )


Mu.B.ka = 0 tm ( tidak ada balok )

∑Mu.B = Mu.B.ki + Mu.B.ka


= 1.8675 + 0
= 1.8675 tm

Syarat, SNI 03-2847-2002, pasal 23.4.2 (2) :

∑Me ≥ 6/5 ∑Mg atau dengan kata lain, ∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B
∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B
2.5931 ≥ 1.2 . 1.8675 = 2.241 → Oke!

● Gempa dari kanan

M kap.ki = 2.6733 tm
M kap.ka = 0 tm ( tidak ada balok )
hkb' lbi
Mu.kb = ω . φ . αb M kap.ki + 0
hkb lbi'
9.7 3
= 1.3 . 0.7 . 1 2.6733
10 2.73
= 2.5931 tm

∑Mu.K = Mu.ka + Mu.kb


= 0 + 2.5931
= 2.5931 tm

Mu.B.ki = 1.8675 tm ( Lihat Mu- Bx2 )


Mu.B.ka = 0 tm ( tidak ada balok )

∑Mu.B = Mu.B.ki + Mu.B.ka


= 1.8675 + 0
= 1.8675 tm

Syarat, SNI 03-2847-2002, pasal 23.4.2 (2) :

∑Me ≥ 6/5 ∑Mg atau dengan kata lain, ∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B
∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B
2.5931 ≥ 1.2 . 1.8675 = 2.241 → Oke!

Karena, Mu.ka = 0 tm ; Mu.kb = 2.5931 tm → Mu.K gempa ki


Mu.ka = 0 tm ; Mu.kb = 2.5931 tm → Mu.K gempa ka
Mu.K gempa ki > Mu.K gempa ka → Mu.K gempa ki

Maka untuk joint P, dipakai Mu.ka = 0 tm ; Mu.kb = 2.5931 tm

Catatan : Untuk Mu arah Y lantai 4 tidak memenuhi syarat Strong Column Weak
Beam sehingga harus dipasang tulangan Transversal.
Hasil desain Momen Ultimit Kolom, Mu K (tm) digunakan hasil yang kritis adalah :

Lantai 4
+ 17.00 M N O P (atap)

1.7088 tm 4.302 tm 4.302 tm 2.5931 tm

10 m

0.7555 tm 1.4279 tm 1.6931 tm 0.977 tm


+ 7.00 Lantai 3
I J K L
2.0343 tm 3.8447 tm 4.5586 tm 2.6305 tm

3.5 m

1.3732 tm 2.5953 tm 3.0773 tm 1.7757 tm


Lantai 2
+ 3.50
E F G H
E F G H
1.3732 tm 2.5953 tm 3.0773 tm 1.7757 tm

3.5 m

0.9986 tm 1.8873 tm 2.2378 tm 1.2913 tm

± 0.00 Lantai 1
A B C D
1.6249 tm 3.071 tm 3.6413 tm 2.1012 tm
2 m

- 2.00 1.0768 tm 0.9256 tm 1.1041 tm 1.4551 tm

I II III IV

3 m 3 m 3 m

Gambar 7.2 Hasil desain Muk portal X

Lantai 4
+ 17.00 (atap)
7 8
3.1853 tm 3.1853 tm

10 m

3.1466 tm 3.1466 tm
+ 7.00 5 6 Lantai 3

8.1097 tm 8.1097 tm

3.5 m

5.4744 tm 5.4744 tm
Lantai 2
+ 3.50 3 4
3 4
5.4744 tm 5.4744 tm

3.5 m

3.981 tm 3.981 tm
± 0.00 Lantai 1
1 2
6.0968 tm 6.0968 tm

2 m

- 2.00 2.9154 tm 2.9154 tm

1 3

3.5 m 3.5 m

Gambar 7.3 Hasil desain Muk portal Y

Karena Mu,k adalah dalam bentuk ultimit, maka akan diubah ke momen nominalnya, Mn,k
adalah dengan membagi nilai Mu,k dengan φ lentur = 0,8

Hasil desain Momen Nominal Kolom, Mn K (tm) :

Lantai 4
+ 17.00 M N O P (atap)

2.136 tm 5.3775 tm 5.3775 tm 3.2414 tm

10 m

0.9438 tm 1.7849 tm 2.1164 tm 1.2213 tm


+ 7.00 Lantai 3
I J K L
2.5429 tm 4.8059 tm 5.6983 tm 3.2881 tm

3.5 m
2 3.2441 tm 3.8466 tm 2.2196 tm
Lantai 2
+ 3.50 E F G H
1.7165 tm 3.2441 tm 3.8466 tm 2.2196 tm

3.5 m

1.2483 tm 2.3591 tm 2.7973 tm 1.6141 tm


± 0.00 Lantai 1
A B C D
2.0311 tm 3.8388 tm 4.5516 tm 2.6265 tm
2 m

- 2.00 1.346 tm 1.1563 tm 1.38 tm 1.8189 tm

I II III IV

3 m 3 m 3 m

Gambar 7.4 Hasil desain Mnk portal X

Lantai 4
+ 17.00 (atap)
7 8
3.9816 tm 3.9816 tm

10 m

3.9333 tm 3.9333 tm

+ 7.00 5 6 Lantai 3

10.1371 tm 10.1371 tm
3.5 m

+ 3.50 6.843 tm 6.843 tm


Lantai 2
3 4
6.843 tm 6.843 tm

3.5 m

± 0.00

### ###
Lantai 1
1 2
7.621 tm 7.621 tm

2 m
3.6443 tm 3.6443 tm
- 2.00

1 2

3.5 m 3.5 m

Gambar 7.5 Hasil desain Mnk portal Y


Arah X Momen Ultimit
Joint A
Lantai 4
+ 17.00 Bx1 15 x 30 Bx2 15 x 30 Bx3 15 x 30 (atap)
b Bx1 a
M N O P
b Bx1 b
KXAE
K 27 x 51.333333333333K 27 x 51.333333333333K 27 x 51.3333333333333 K 27 x 51.333333 10 m KXAb

Hkolom.a.net , hka'
+ 7.00 Bx1 15 x 30 Bx2 15 x 30 Bx3 15 x 30
I J K L Lantai 3 Hkolom.b.net , hkb'
Lbalok.ki.net , lbi'
Lbalok.ka.net , lba'

K 27 x 51.333333333333K 27 x 51.333333333333K 27 x 51.3333333333333 K 27 x 51.333333 3.5 m

α K-AE
ω
+ 3.50 Bx1 15 x 30 Bx2 15 x 30 Bx3 15 x 30
E F G H Lantai 2

K 27 x 51.333333333333K 27 x 51.333333333333K 27 x 51.3333333333333 K 27 x 51.333333 3.5 m

± 0.00 Bx1 15 x 30 Bx2 15 x 30 Bx3 15 x 30 Lantai 1


A B C D

K 27 x 51.333333333333K 27 x 51.333333333333K 27 x 51.3333333333333 K 27 x 51.333333


- 2.00 2 m

I II III IV

3 m 3 m 3 m ●
Data Muk Portal X : Karena,
Portal I Portal II Portal III Portal IV
atas bawah atas bawah atas bawah atas bawah
Dasar 1.0768 0 0.9256 0 1.1041 0 1.4551 0
Lantai 1 0.9986 1.6249 1.8873 3.071 2.2378 3.6413 1.2913 2.1012
Lantai 2 1.3732 1.3732 2.5953 2.5953 3.0773 3.0773 1.7757 1.7757 Momen Ultimit
Lantai 3 0.7555 2.0343 1.4279 3.8447 1.6931 4.5586 0.977 2.6305 Joint B
Lantai 4 0 1.7088 0 4.302 0 4.302 0 2.5931 b Bx1 a
b Bx1 b
Data Mnk Portal X : b Bx2 a
Portal I Portal II Portal III Portal IV b Bx2 b
atas bawah atas bawah atas bawah atas bawah KXBF
Dasar 1.346 0 1.157 0 1.3801 0 1.8189 0 KXBb
Lantai 1 1.2483 2.0311 2.3591 3.8388 2.7973 4.5516 1.6141 2.6265
Lantai 2 1.7165 1.7165 3.2441 3.2441 3.8466 3.8466 2.2196 2.2196 Hkolom.a.net , hka'
Lantai 3 0.9444 2.5429 1.7849 4.8059 2.1164 5.6983 1.2213 3.2881 Hkolom.b.net , hkb'
Lantai 4 0 2.136 0 5.3775 0 5.3775 0 3.2414 Lbalok.ki.net , lbi'
Lbalok.ka.net , lba'

Data Muk Portal Y : Data Mnk Portal Y : α K-BF


Portal 1 Portal 1 ω
atas bawah atas bawah
Dasar 2.9154 0 Dasar 3.6443 0 ●
Lantai 1 3.981 6.0968 Lantai 1 4.9763 7.621
Lantai 2 5.4744 5.4744 Lantai 2 6.843 6.843
Lantai 3 3.1466 8.1097 Lantai 3 3.9333 10.1371
Lantai 4 0 3.1853 Lantai 4 0 3.9816


Momen Ultimit Kolom Dasar
Arah X
Portal I Portal II
MD = 0.26112 tm MD = 0.06094 tm
ML = 0.03862 tm ML = 0.00568 tm
ME = 0.72486 tm ME = 0.8468 tm
Mu.K = 1.0768 tm Mu.K = 0.9256 tm
Karena,
Portal III Portal IV
MD = 0.12814 tm MD = 0.47661 tm
ML = 0.0139 tm ML = 0.06287 tm
ME = 0.93643 tm ME = 0.82028 tm
Mu.K = 1.1041 tm Mu.K = 1.4551 tm
Momen Ultimit
Arah Y Joint C
Portal 1 b Bx2 a
MD = 1.56428 tm b Bx2 b
ML = 0.22449 tm b Bx3 a
ME = 0.8138 tm b Bx3 b
Mu.K = 2.9154 tm KXCG
KXCb

Hkolom.a.net , hka'
Hkolom.b.net , hkb'
Lbalok.ki.net , lbi'
Lbalok.ka.net , lba'

α K-CG
ω


Karena,

Momen Ultimit
Joint D
b Bx3 a
b Bx3 b
KXDH
KXDb

Hkolom.a.net , hka'
Hkolom.b.net , hkb'
Lbalok.ki.net , lbi'
Lbalok.ka.net , lba'

α K-DH
ω

Karena,
Arah Y Momen Ultimit
Joint 1
Lantai 4
+ 17.00 By 20 x 40 (atap)
b By a
7 8
b By b
KX13
K 27 x 51.3333333333333 K 27 x 51.33333333333310 m KX1b

Hkolom.a.net , hka'
+ 7.00 By 25 x 50
5 56 Lantai 3 Hkolom.b.net , hkb'
Lbalok.ki.net , lbi'
Lbalok.ka.net , lba'

K 27 x 51.3333333333333 K 27 x 51.333333333333 3.5 m

α K-AE
ω
+ 3.50 By 25 x 50 Lantai 2
3 34

K 27 x 51.3333333333333 K 27 x 51.333333333333 3.5 m

± 0.00 By 25 x 50 Lantai 1
1 12

- 2.00 K 27 x 51.3333333333333 K 27 x 51.333333333333 2 m

1 2 3
4 m 4 m ●

Karena,
Momen Ultimit Kolom I
Joint A Joint E
b Bx1 a = 15 cm ht Bx2 a = 30 cm L balok ka = 300 cm = lba b Bx1 a
b Bx1 b = 15 cm ht Bx2 b = 30 cm = 3 m b Bx1 b
K X A E = 27 cm K Y A E = 33 cm H kolom a = 350 cm = hka KXEI
K X A b = 27 cm K Y A b = 33 cm H kolom b = 200 cm = hkb KXEA

Hkolom.a.net , hka' = 320 cm = 3.2 m I K-AE = 80858.25 cm4 Hkolom.a.net , hka'


Hkolom.b.net , hkb' = 170 cm = 1.7 m I K-AE / H K-AE = 231 cm3 Hkolom.b.net , hkb'
Lbalok.ki.net , lbi' = 0 I K-Ab = 80858.25 cm4 Lbalok.ki.net , lbi'
Lbalok.ka.net , lba' = 273 cm = 2.73 m I K-Ab / H K-Ab = 404 cm3 Lbalok.ka.net , lba'

α K-AE = 0.3636 α K-Ab = 0.6364 ∑α = 1 α K-EI


ω = 1.3 φ = 0.7 ω

Gempa dari kiri ● Gempa dari kir


M kap.ki = 0 tm ( tidak ada balok ) Mu.B.ki = 0 tm M kap.ki
M kap.ka = 1.7617 tm Mu.B.ka = 1.2399 tm ( Lihat Mu+ Bx1 ) M kap.ka

Mu.ka = 0.5856 tm ∑Mu.K = 1.5386 tm Mu.ka


Mu.kb = 0.953 tm ∑Mu.B = 1.2399 tm Mu.kb

Syarat, SNI 03-2847-2002, pasal 23.4.2 (2) : Syarat, SNI 03-2


∑Me ≥ 6/5 ∑Mg atau dengan kata lain, ∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Me
∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Mu.K
1.5386 ≥ 1.2 . 1.2399 = 1.4879 → Oke! 1.6106

Gempa dari kanan ● Gempa dari kan


M kap.ki = 0 tm ( tidak ada balok ) Mu.B.ki = 0 tm M kap.ki
M kap.ka = 3.0039 tm Mu.B.ka = 2.0721 tm ( Lihat Mu+ Bx2 ) M kap.ka

Mu.ka = 0.9986 tm ∑Mu.K = 2.6235 tm Mu.ka


Mu.kb = 1.6249 tm ∑Mu.B = 2.0721 tm Mu.kb

Syarat, SNI 03-2847-2002, pasal 23.4.2 (2) : Syarat, SNI 03-2


∑Me ≥ 6/5 ∑Mg atau dengan kata lain, ∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Me
∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Mu.K
2.6235 ≥ 1.2 . 2.0721 = 2.4865 → Oke! 2.7464

Karena, Mu.ka = 0.5856 tm ; Mu.kb = 0.953 tm → Mu.K gempa ki Karena,


Mu.ka = 0.9986 tm ; Mu.kb = 1.6249 tm → Mu.K gempa ka
Mu.K gempa ki < Mu.K gempa ka → Mu.K gempa ka
Maka untuk joint A, dipakai Mu.ka = 0.9986 tm ; Mu.kb = 1.6249 tm

Momen Ultimit Kolom II


Joint B Joint F
b Bx1 a = 15 cm ht Bx1 a = 30 cm L balok ki = 300 cm = lbi b Bx1 a
b Bx1 b = 15 cm ht Bx1 b = 30 cm = 3 m b Bx1 b
b Bx2 a = 15 cm ht Bx2 a = 30 cm L balok ka = 300 cm = lba b Bx2 a
b Bx2 b = 15 cm ht Bx2 b = 30 cm = 3 m b Bx2 b
K X B F = 27 cm K Y B F = 33 cm H kolom a = 350 cm = hka KXFJ
KXBb = 27 cm KYBb = 33 cm H kolom b = 200 cm = hkb KXFB

Hkolom.a.net , hka' = 320 cm = 3.2 m I K-BF = 80858.25 cm4 Hkolom.a.net , hka'


Hkolom.b.net , hkb' = 170 cm = 1.7 m I K-BF / H K-BF = 231 cm3 Hkolom.b.net , hkb'
Lbalok.ki.net , lbi' = 273 cm = 2.73 m I K-Bb = 80858.25 cm4 Lbalok.ki.net , lbi'
Lbalok.ka.net , lba' = 273 cm = 2.73 m I K-Bb / H K-Bb = 404 cm3 Lbalok.ka.net , lba'

α K-BF = 0.3636 α K-Bb = 0.6364 ∑α = 1 α K-FJ


ω = 1.3 φ = 0.7 ω

Gempa dari kiri ● Gempa dari kir


M kap.ki = 2.6733 tm Mu.B.ki = 1.8675 tm ( Lihat Mu- Bx1 ) M kap.ki
M kap.ka = 3.0039 tm Mu.B.ka = 2.0721 tm ( Lihat Mu+ Bx2 ) M kap.ka

Mu.ka = 1.8873 tm ∑Mu.K = 4.9583 tm Mu.ka


Mu.kb = 3.071 tm ∑Mu.B = 3.9396 tm Mu.kb

Syarat, SNI 03-2847-2002, pasal 23.4.2 (2) : Syarat, SNI 03-2


∑Me ≥ 6/5 ∑Mg atau dengan kata lain, ∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Me
∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Mu.K
4.9583 ≥ 1.2 . 3.9396 = 4.7275 → Oke! 5.1906

Gempa dari kanan ● Gempa dari kan


M kap.ki = 3.8843 tm Mu.B.ki = 2.6715 tm ( Lihat Mu- Bx2 ) M kap.ki
M kap.ka = 1.7617 tm Mu.B.ka = 1.2399 tm ( Lihat Mu+ Bx1 ) M kap.ka

Mu.ka = 1.8769 tm ∑Mu.K = 4.931 tm Mu.ka


Mu.kb = 3.0541 tm ∑Mu.B = 3.9114 tm Mu.kb

Syarat, SNI 03-2847-2002, pasal 23.4.2 (2) : Syarat, SNI 03-2


∑Me ≥ 6/5 ∑Mg atau dengan kata lain, ∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Me
∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Mu.K
4.931 ≥ 1.2 . 3.9114 = 4.6937 → Oke! 5.162

Karena, Mu.ka = 1.8873 tm ; Mu.kb = 3.071 tm → Mu.K gempa ki Karena,


Mu.ka = 1.8769 tm ; Mu.kb = 3.0541 tm → Mu.K gempa ka
Mu.K gempa ki > Mu.K gempa ka → Mu.K gempa ki

Maka untuk joint B, dipakai Mu.ka = 1.8873 tm ; Mu.kb = 3.071 tm

Momen Ultimit Kolom III


Joint C Joint G
b Bx2 a = 15 cm ht Bx2 a = 30 cm L balok ki = 300 cm = lbi b Bx2 a
b Bx2 b = 15 cm ht Bx2 b = 30 cm = 3 m b Bx2 b
b Bx3 a = 15 cm ht Bx3 a = 30 cm L balok ka = 300 cm = lba b Bx3 a
b Bx3 b = 15 cm ht Bx3 b = 30 cm = 3 m b Bx3 b
K X C G = 27 cm K Y C G = 33 cm H kolom a = 350 cm = hka KXGK
KXCb = 27 cm KYCb = 33 cm H kolom b = 200 cm = hkb KXGC

Hkolom.a.net , hka' = 320 cm = 3.2 m I K-CG = 80858.25 cm4 Hkolom.a.net , hka'


Hkolom.b.net , hkb' = 170 cm = 1.7 m I K-CG / H K-CG = 231 cm3 Hkolom.b.net , hkb'
Lbalok.ki.net , lbi' = 273 cm = 2.73 m I K-Cb = 80858.25 cm4 Lbalok.ki.net , lbi'
Lbalok.ka.net , lba' = 273 cm = 2.73 m I K-Cb / H K-Cb = 404 cm3 Lbalok.ka.net , lba'

α K-CG = 0.3636 α K-Cb = 0.6364 ∑α = 1 α K-GK


ω = 1.3 φ = 0.7 ω

Gempa dari kiri ● Gempa dari kir


M kap.ki = 3.8843 tm Mu.B.ki = 2.6715 tm ( Lihat Mu- Bx2 ) M kap.ki
M kap.ka = 2.3144 tm Mu.B.ka = 1.6205 tm ( Lihat Mu+ Bx3 ) M kap.ka
Mu.ka = 2.0607 tm ∑Mu.K = 5.4138 tm Mu.ka
Mu.kb = 3.3531 tm ∑Mu.B = 4.292 tm Mu.kb

Syarat, SNI 03-2847-2002, pasal 23.4.2 (2) : Syarat, SNI 03-2


∑Me ≥ 6/5 ∑Mg atau dengan kata lain, ∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Me
∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Mu.K
5.4138 ≥ 1.2 . 4.292 = 5.1504 → Oke! 5.6674

Gempa dari kanan ● Gempa dari kan


M kap.ki = 3.7276 tm Mu.B.ki = 2.547 tm ( Lihat Mu- Bx3 ) M kap.ki
M kap.ka = 3.0039 tm Mu.B.ka = 2.0721 tm ( Lihat Mu+ Bx2 ) M kap.ka

Mu.ka = 2.2378 tm ∑Mu.K = 5.8791 tm Mu.ka


Mu.kb = 3.6413 tm ∑Mu.B = 4.6191 tm Mu.kb

Syarat, SNI 03-2847-2002, pasal 23.4.2 (2) : Syarat, SNI 03-2


∑Me ≥ 6/5 ∑Mg atau dengan kata lain, ∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Me
∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Mu.K
5.8791 ≥ 1.2 . 4.6191 = 5.5429 → Oke! 6.1546

Karena, Mu.ka = 2.0607 tm ; Mu.kb = 3.3531 tm → Mu.K gempa ki Karena,


Mu.ka = 2.2378 tm ; Mu.kb = 3.6413 tm → Mu.K gempa ka
Mu.K gempa ki < Mu.K gempa ka → Mu.K gempa ka

Maka untuk joint C, dipakai Mu.ka = 2.2378 tm ; Mu.kb = 3.6413 tm

Momen Ultimit Kolom IV


Joint D Joint H
b Bx3 a = 15 cm ht Bx3 a = 30 cm L balok ki = 300 cm = lbi b Bx3 a
b Bx3 b = 15 cm ht Bx3 b = 30 cm = 3 m b Bx3 b
K X D H = 27 cm K Y D H = 33 cm H kolom a = 350 cm = hka KXHL
K X D b = 27 cm K Y D b = 33 cm H kolom b = 200 cm = hkb KXHD

Hkolom.a.net , hka' = 320 cm = 3.2 m I K-DH = 80858.25 cm4 Hkolom.a.net , hka'


Hkolom.b.net , hkb' = 170 cm = 1.7 m I K-DH / H K-DH = 231 cm3 Hkolom.b.net , hkb'
Lbalok.ki.net , lbi' = 273 cm = 2.73 m I K-Db = 80858.25 cm4 Lbalok.ki.net , lbi'
Lbalok.ka.net , lba' = 0 I K-Db / H K-Db = 404 cm3 Lbalok.ka.net , lba'

α K-DH = 0.3636 α K-Db = 0.6364 ∑α = 1 α K-HL


ω = 1.3 φ = 0.7 ω

Gempa dari kiri ● Gempa dari kir


M kap.ki = 3.7276 tm Mu.B.ki = 2.547 tm ( Lihat Mu- Bx3 ) M kap.ki
M kap.ka = 0 tm ( tidak ada balok ) Mu.B.ka = 0 tm ( tidak ada balok ) M kap.ka

Mu.ka = 1.2392 tm ∑Mu.K = 3.2556 tm Mu.ka


Mu.kb = 2.0164 tm ∑Mu.B = 2.547 tm Mu.kb

Syarat, SNI 03-2847-2002, pasal 23.4.2 (2) : Syarat, SNI 03-2


∑Me ≥ 6/5 ∑Mg atau dengan kata lain, ∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Me
∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Mu.K
3.2556 ≥ 1.2 . 2.547 = 3.0564 → Oke! 3.408

Gempa dari kanan ● Gempa dari kan


M kap.ki = 3.8843 tm Mu.B.ki = 2.6715 tm ( Lihat Mu- Bx2 ) M kap.ki
M kap.ka = 0 tm ( tidak ada balok ) Mu.B.ka = 0 tm ( tidak ada balok ) M kap.ka

Mu.ka = 1.2913 tm ∑Mu.K = 3.3925 tm Mu.ka


Mu.kb = 2.1012 tm ∑Mu.B = 2.6715 tm Mu.kb

Syarat, SNI 03-2847-2002, pasal 23.4.2 (2) : Syarat, SNI 03-2


∑Me ≥ 6/5 ∑Mg atau dengan kata lain, ∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Me
∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Mu.K
3.3925 ≥ 1.2 . 2.6715 = 3.2058 → Oke! 3.5514

Karena, Mu.ka = 1.2392 tm ; Mu.kb = 2.0164 tm → Mu.K gempa ki Karena,


Mu.ka = 1.2913 tm ; Mu.kb = 2.1012 tm → Mu.K gempa ka
Mu.K gempa ki < Mu.K gempa ka → Mu.K gempa ka

Maka untuk joint D, dipakai Mu.ka = 1.2913 tm ; Mu.kb = 2.1012 tm


Momen Ultimit Kolom 1
Joint 1 Joint 3
b By a = 25 cm ht By a = 50 cm L balok ka = 700 cm = lba b Bx1 a
b By b = 25 cm ht By b = 50 cm = 7 m b Bx1 b
KX13 = 33 cm K Y A E = 27 cm H kolom a = 350 cm = hka KXEI
KX1b = 33 cm K Y A b = 27 cm H kolom b = 200 cm = hkb KXEA

Hkolom.a.net , hka' = 300 cm = 3 m I K-AE = 54128.25 cm4 Hkolom.a.net , hka'


Hkolom.b.net , hkb' = 150 cm = 1.5 m I K-AE / H K-AE = 155 cm3 Hkolom.b.net , hkb'
Lbalok.ki.net , lbi' = 0 I K-Ab = 54128.25 cm4 Lbalok.ki.net , lbi'
Lbalok.ka.net , lba' = 667 cm = 6.67 m I K-Ab / H K-Ab = 271 cm3 Lbalok.ka.net , lba'

α K-AE = 0.3636 α K-Ab = 0.6364 ∑α = 1 α K-EI


ω = 1.3 φ = 0.7 ω

Gempa dari kiri ● Gempa dari kir


M kap.ki = 0 tm ( tidak ada balok ) Mu.B.ki = 0 tm M kap.ki
M kap.ka = 13.3751 tm Mu.B.ka = 9.0776 tm ( Lihat Mu+ By ) M kap.ka

Mu.ka = 3.981 tm ∑Mu.K = 10.0778 tm Mu.ka


Mu.kb = 6.0968 tm ∑Mu.B = 9.0776 tm Mu.kb

Syarat, SNI 03-2847-2002, pasal 23.4.2 (2) : Syarat, SNI 03-2


∑Me ≥ 6/5 ∑Mg atau dengan kata lain, ∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Me
∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Mu.K
10.0778 ≥ 1.2 . 9.0776 = 10.8931 → tidak oke! 10.9488
Gempa dari kanan ● Gempa dari kan
M kap.ki = 0 tm ( tidak ada balok ) Mu.B.ki = 0 tm M kap.ki
M kap.ka = 13.3751 tm Mu.B.ka = 9.0776 tm ( Lihat Mu+ By ) M kap.ka

Mu.ka = 3.981 tm ∑Mu.K = 10.0778 tm Mu.ka


Mu.kb = 6.0968 tm ∑Mu.B = 9.0776 tm Mu.kb

Syarat, SNI 03-2847-2002, pasal 23.4.2 (2) : Syarat, SNI 03-2


∑Me ≥ 6/5 ∑Mg atau dengan kata lain, ∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Me
∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Mu.K
10.0778 ≥ 1.2 . 9.0776 = 10.8931 → tidak oke! 10.9488

Karena, Mu.ka = 3.981 tm ; Mu.kb = 6.0968 tm → Mu.K gempa ki Karena,


Mu.ka = 3.981 tm ; Mu.kb = 6.0968 tm → Mu.K gempa ka
Mu.K gempa ki > Mu.K gempa ka → Mu.K gempa ki
Maka untuk joint A, dipakai Mu.ka = 3.981 tm ; Mu.kb = 6.0968 tm
Joint E Joint I
b Bx1 a = 15 cm ht Bx2 a = 30 cm L balok ka = 300 cm = lba b Bx1 a
b Bx1 b = 15 cm ht Bx2 b = 30 cm = 3 m b Bx1 b
KXEI = 27 cm KYEI = 33 cm H kolom a = 350 cm = hka KXIM
K X E A = 27 cm K Y E A = 33 cm H kolom b = 350 cm = hkb KXIE

Hkolom.a.net , hka' = 320 cm = 3.2 m I K-EI = 80858.25 cm4 Hkolom.a.net , hka'


Hkolom.b.net , hkb' = 320 cm = 3.2 m I K-EI / H K-EI = 231 cm3 Hkolom.b.net , hkb'
Lbalok.ki.net , lbi' = 0 I K-EA = 80858.25 cm4 Lbalok.ki.net , lbi'
Lbalok.ka.net , lba' = 273 cm = 2.73 m I K-EA / H K-EA = 231 cm3 Lbalok.ka.net , lba'

α K-EI = 0.5 α K-EA = 0.5 ∑α = 1 α K-IM


= 1.3 φ = 0.7 ω =

Gempa dari kiri ● Gempa dari kiri


M kap.ki = 0 tm ( tidak ada balok ) Mu.B.ki = 0 tm M kap.ki
M kap.ka = 1.7617 tm Mu.B.ka = 1.2399 tm ( Lihat Mu+ Bx1 ) M kap.ka

Mu.ka = 0.8053 tm ∑Mu.K = 1.6106 tm Mu.ka


Mu.kb = 0.8053 tm ∑Mu.B = 1.2399 tm Mu.kb

Syarat, SNI 03-2847-2002, pasal 23.4.2 (2) : Syarat, SNI 03-284


∑Me ≥ 6/5 ∑Mg atau dengan kata lain, ∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Me
∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Mu.K
1.6106 ≥ 1.2 . 1.2399 = 1.4879 → Oke! 1.6361

Gempa dari kanan ● Gempa dari kanan


M kap.ki = 0 tm ( tidak ada balok ) Mu.B.ki = 0 tm M kap.ki
M kap.ka = 3.0039 tm Mu.B.ka = 2.0721 tm ( Lihat Mu+ Bx2 ) M kap.ka

Mu.ka = 1.3732 tm ∑Mu.K = 2.7464 tm Mu.ka


Mu.kb = 1.3732 tm ∑Mu.B = 2.0721 tm Mu.kb

Syarat, SNI 03-2847-2002, pasal 23.4.2 (2) : Syarat, SNI 03-284


∑Me ≥ 6/5 ∑Mg atau dengan kata lain, ∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Me
∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Mu.K
2.7464 ≥ 1.2 . 2.0721 = 2.4865 → Oke! 2.7898

Karena, Mu.ka = 0.8053 tm ; Mu.kb = 0.8053 tm → Mu.K gempa ki Karena,


Mu.ka = 1.3732 tm ; Mu.kb = 1.3732 tm → Mu.K gempa ka
Mu.K gempa ki < Mu.K gempa ka → Mu.K gempa ka
Maka untuk joint E, dipakai Mu.ka = 1.3732 tm ; Mu.kb = 1.3732 tm

Joint F Joint J
b Bx1 a = 15 cm ht Bx1 a = 30 cm L balok ki = 300 cm = lbi b Bx1 a
b Bx1 b = 15 cm ht Bx1 b = 30 cm = 3 m b Bx1 b
b Bx2 a = 15 cm ht Bx2 a = 30 cm L balok ka = 300 cm = lba b Bx2 a
b Bx2 b = 15 cm ht Bx2 b = 30 cm = 3 m b Bx2 b
KXFJ = 27 cm KYFJ = 33 cm H kolom a = 350 cm = hka KXJN
K X F B = 27 cm K Y F B = 33 cm H kolom b = 350 cm = hkb KXJF

Hkolom.a.net , hka' = 320 cm = 3.2 m I K-FJ = 80858.25 cm4 Hkolom.a.net , hka'


Hkolom.b.net , hkb' = 320 cm = 3.2 m I K-FJ / H K-FJ = 231 cm3 Hkolom.b.net , hkb'
Lbalok.ki.net , lbi' = 273 cm = 2.73 m I K-FB = 80858.25 cm4 Lbalok.ki.net , lbi'
Lbalok.ka.net , lba' = 273 cm = 2.73 m I K-FB / H K-FB = 231 cm3 Lbalok.ka.net , lba'

α K-FJ = 0.5 α K-FB = 0.5 ∑α = 1 α K-JN


= 1.3 φ = 0.7 ω =

Gempa dari kiri ● Gempa dari kiri


M kap.ki = 2.6733 tm Mu.B.ki = 1.8675 tm ( Lihat Mu- Bx1 ) M kap.ki
M kap.ka = 3.0039 tm Mu.B.ka = 2.0721 tm ( Lihat Mu+ Bx2 ) M kap.ka

Mu.ka = 2.5953 tm ∑Mu.K = 5.1906 tm Mu.ka


Mu.kb = 2.5953 tm ∑Mu.B = 3.9396 tm Mu.kb

Syarat, SNI 03-2847-2002, pasal 23.4.2 (2) : Syarat, SNI 03-284


∑Me ≥ 6/5 ∑Mg atau dengan kata lain, ∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Me
∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Mu.K
5.1906 ≥ 1.2 . 3.9396 = 4.7275 → Oke! 5.2726

Gempa dari kanan ● Gempa dari kanan


M kap.ki = 3.8843 tm Mu.B.ki = 2.6715 tm ( Lihat Mu- Bx2 ) M kap.ki
M kap.ka = 1.7617 tm Mu.B.ka = 1.2399 tm ( Lihat Mu+ Bx1 ) M kap.ka

Mu.ka = 2.581 tm ∑Mu.K = 5.162 tm Mu.ka


Mu.kb = 2.581 tm ∑Mu.B = 3.9114 tm Mu.kb

Syarat, SNI 03-2847-2002, pasal 23.4.2 (2) : Syarat, SNI 03-284


∑Me ≥ 6/5 ∑Mg atau dengan kata lain, ∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Me
∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Mu.K
5.162 ≥ 1.2 . 3.9114 = 4.6937 → Oke! 5.2436

Karena, Mu.ka = 2.5953 tm ; Mu.kb = 2.5953 tm → Mu.K gempa ki Karena,


Mu.ka = 2.581 tm ; Mu.kb = 2.581 tm → Mu.K gempa ka
Mu.K gempa ki > Mu.K gempa ka → Mu.K gempa ki

Maka untuk joint F, dipakai Mu.ka = 2.5953 tm ; Mu.kb = 2.5953 tm

Joint G Joint K
b Bx2 a = 15 cm ht Bx2 a = 30 cm L balok ki = 300 cm = lbi b Bx2 a
b Bx2 b = 15 cm ht Bx2 b = 30 cm = 3 m b Bx2 b
b Bx3 a = 15 cm ht Bx3 a = 30 cm L balok ka = 300 cm = lba b Bx3 a
b Bx3 b = 15 cm ht Bx3 b = 30 cm = 3 m b Bx3 b
K X G K = 27 cm K Y G K = 33 cm H kolom a = 350 cm = hka KXKO
K X G C = 27 cm K Y G C = 33 cm H kolom b = 350 cm = hkb KXKG

Hkolom.a.net , hka' = 320 cm = 3.2 m I K-GK = 80858.25 cm4 Hkolom.a.net , hka'


Hkolom.b.net , hkb' = 320 cm = 3.2 m I K-GK / H K-GK = 231 cm3 Hkolom.b.net , hkb'
Lbalok.ki.net , lbi' = 273 cm = 2.73 m I K-GC = 80858.25 cm4 Lbalok.ki.net , lbi'
Lbalok.ka.net , lba' = 273 cm = 2.73 m I K-GC / H K-GC = 231 cm3 Lbalok.ka.net , lba'

α K-GK = 0.5 α K-GC = 0.5 ∑α = 1 α K-KO


= 1.3 φ = 0.7 ω =

Gempa dari kiri ● Gempa dari kiri


M kap.ki = 3.8843 tm Mu.B.ki = 2.6715 tm ( Lihat Mu- Bx2 ) M kap.ki
M kap.ka = 2.3144 tm Mu.B.ka = 1.6205 tm ( Lihat Mu+ Bx3 ) M kap.ka
Mu.ka = 2.8337 tm ∑Mu.K = 5.6674 tm Mu.ka
Mu.kb = 2.8337 tm ∑Mu.B = 4.292 tm Mu.kb

Syarat, SNI 03-2847-2002, pasal 23.4.2 (2) : Syarat, SNI 03-284


∑Me ≥ 6/5 ∑Mg atau dengan kata lain, ∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Me
∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Mu.K
5.6674 ≥ 1.2 . 4.292 = 5.1504 → Oke! 5.7569

Gempa dari kanan ● Gempa dari kanan


M kap.ki = 3.7276 tm Mu.B.ki = 2.547 tm ( Lihat Mu- Bx3 ) M kap.ki
M kap.ka = 3.0039 tm Mu.B.ka = 2.0721 tm ( Lihat Mu+ Bx2 ) M kap.ka

Mu.ka = 3.0773 tm ∑Mu.K = 6.1546 tm Mu.ka


Mu.kb = 3.0773 tm ∑Mu.B = 4.6191 tm Mu.kb

Syarat, SNI 03-2847-2002, pasal 23.4.2 (2) : Syarat, SNI 03-284


∑Me ≥ 6/5 ∑Mg atau dengan kata lain, ∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Me
∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Mu.K
6.1546 ≥ 1.2 . 4.6191 = 5.5429 → Oke! 6.2517

Karena, Mu.ka = 2.8337 tm ; Mu.kb = 2.8337 tm → Mu.K gempa ki Karena,


Mu.ka = 3.0773 tm ; Mu.kb = 3.0773 tm → Mu.K gempa ka
Mu.K gempa ki < Mu.K gempa ka → Mu.K gempa ka

Maka untuk joint G, dipakai Mu.ka = 3.0773 tm ; Mu.kb = 3.0773 tm

Joint H Joint L
b Bx3 a = 15 cm ht Bx3 a = 30 cm L balok ki = 300 cm = lbi b Bx3 a
b Bx3 b = 15 cm ht Bx3 b = 30 cm = 3 m b Bx3 b
K X H L = 27 cm K Y H L = 33 cm H kolom a = 350 cm = hka KXLP
K X H D = 27 cm K Y H D = 33 cm H kolom b = 350 cm = hkb KXLH

Hkolom.a.net , hka' = 320 cm = 3.2 m I K-HL = 80858.25 cm4 Hkolom.a.net , hka'


Hkolom.b.net , hkb' = 320 cm = 3.2 m I K-HL / H K-HL = 231 cm3 Hkolom.b.net , hkb'
Lbalok.ki.net , lbi' = 273 cm = 2.73 m I K-HD = 80858.25 cm4 Lbalok.ki.net , lbi'
Lbalok.ka.net , lba' = 0 I K-HD / H K-HD = 231 cm3 Lbalok.ka.net , lba'

α K-HL = 0.5 α K-HD = 0.5 ∑α = 1 α K-LP


= 1.3 φ = 0.7 ω =

Gempa dari kiri ● Gempa dari kiri


M kap.ki = 3.7276 tm Mu.B.ki = 2.547 tm ( Lihat Mu- Bx3 ) M kap.ki
M kap.ka = 0 tm ( tidak ada balok ) Mu.B.ka = 0 tm ( tidak ada balok ) M kap.ka

Mu.ka = 1.704 tm ∑Mu.K = 3.408 tm Mu.ka


Mu.kb = 1.704 tm ∑Mu.B = 2.547 tm Mu.kb

Syarat, SNI 03-2847-2002, pasal 23.4.2 (2) : Syarat, SNI 03-284


∑Me ≥ 6/5 ∑Mg atau dengan kata lain, ∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Me
∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Mu.K
3.408 ≥ 1.2 . 2.547 = 3.0564 → Oke! 3.462

Gempa dari kanan ● Gempa dari kanan


M kap.ki = 3.8843 tm Mu.B.ki = 2.6715 tm ( Lihat Mu- Bx2 ) M kap.ki
M kap.ka = 0 tm ( tidak ada balok ) Mu.B.ka = 0 tm ( tidak ada balok ) M kap.ka

Mu.ka = 1.7757 tm ∑Mu.K = 3.5514 tm Mu.ka


Mu.kb = 1.7757 tm ∑Mu.B = 2.6715 tm Mu.kb

Syarat, SNI 03-2847-2002, pasal 23.4.2 (2) : Syarat, SNI 03-284


∑Me ≥ 6/5 ∑Mg atau dengan kata lain, ∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Me
∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Mu.K
3.5514 ≥ 1.2 . 2.6715 = 3.2058 → Oke! 3.6075

Karena, Mu.ka = 1.704 tm ; Mu.kb = 1.704 tm → Mu.K gempa ki Karena,


Mu.ka = 1.7757 tm ; Mu.kb = 1.7757 tm → Mu.K gempa ka
Mu.K gempa ki < Mu.K gempa ka → Mu.K gempa ka

Maka untuk joint H, dipakai Mu.ka = 1.7757 tm ; Mu.kb = 1.7757 tm


Joint 3 Joint 5
b Bx1 a = 25 cm ht Bx2 a = 50 cm L balok ka = 700 cm = lba b Bx1 a
b Bx1 b = 25 cm ht Bx2 b = 50 cm = 7 m b Bx1 b
KXEI = 33 cm KYEI = 27 cm H kolom a = 350 cm = hka KXIM
K X E A = 33 cm K Y E A = 27 cm H kolom b = 350 cm = hkb KXIE

Hkolom.a.net , hka' = 300 cm = 3 m I K-EI = 54128.25 cm4 Hkolom.a.net , hka'


Hkolom.b.net , hkb' = 300 cm = 3 m I K-EI / H K-EI = 155 cm3 Hkolom.b.net , hkb'
Lbalok.ki.net , lbi' = 0 I K-EA = 54128.25 cm4 Lbalok.ki.net , lbi'
Lbalok.ka.net , lba' = 667 cm = 6.67 m I K-EA / H K-EA = 155 cm3 Lbalok.ka.net , lba'

α K-EI = 0.5 α K-EA = 0.5 ∑α = 1 α K-IM


= 1.3 φ = 0.7 ω =

Gempa dari kiri ● Gempa dari kiri


M kap.ki = 0 tm ( tidak ada balok ) Mu.B.ki = 0 tm M kap.ki
M kap.ka = 13.3751 tm Mu.B.ka = 9.0776 tm ( Lihat Mu+ By ) M kap.ka

Mu.ka = 5.4744 tm ∑Mu.K = 10.9488 tm Mu.ka


Mu.kb = 5.4744 tm ∑Mu.B = 9.0776 tm Mu.kb

Syarat, SNI 03-2847-2002, pasal 23.4.2 (2) : Syarat, SNI 03-284


∑Me ≥ 6/5 ∑Mg atau dengan kata lain, ∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Me
∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Mu.K
10.9488 ≥ 1.2 . 9.0776 = 10.8931 → Oke! 11.2563
Gempa dari kanan ● Gempa dari kanan
M kap.ki = 0 tm ( tidak ada balok ) Mu.B.ki = 0 tm M kap.ki
M kap.ka = 13.3751 tm Mu.B.ka = 9.0776 tm ( Lihat Mu+ By ) M kap.ka

Mu.ka = 5.4744 tm ∑Mu.K = 10.9488 tm Mu.ka


Mu.kb = 5.4744 tm ∑Mu.B = 9.0776 tm Mu.kb

Syarat, SNI 03-2847-2002, pasal 23.4.2 (2) : Syarat, SNI 03-284


∑Me ≥ 6/5 ∑Mg atau dengan kata lain, ∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Me
∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Mu.K
10.9488 ≥ 1.2 . 9.0776 = 10.8931 → Oke! 11.2563

Karena, Mu.ka = 5.4744 tm ; Mu.kb = 5.4744 tm → Mu.K gempa ki Karena,


Mu.ka = 5.4744 tm ; Mu.kb = 5.4744 tm → Mu.K gempa ka
Mu.K gempa ki > Mu.K gempa ka → Mu.K gempa ki
Maka untuk joint E, dipakai Mu.ka = 5.4744 tm ; Mu.kb = 5.4744 tm
Joint M
= 15 cm ht Bx2 a = 30 cm L balok ka = 300 cm = lba b Bx1 a
= 15 cm ht Bx2 b = 30 cm = 3 m b Bx1 b
K X I M = 27 cm K Y I M = 33 cm H kolom a = ### cm = hka KXMa
KXIE = 27 cm KYIE = 33 cm H kolom b = 350 cm = hkb KXMI

Hkolom.a.net , hka' = 970 cm = 9.7 m I K-IM = 80858.25 cm4 Hkolom.a.net , hka'


Hkolom.b.net , hkb' = 320 cm = 3.2 m I K-IM / H K-IM = 81 cm3 Hkolom.b.net , hkb'
Lbalok.ki.net , lbi' = 0 I K-IE = 80858.25 cm4 Lbalok.ki.net , lbi'
Lbalok.ka.net , lba' = 273 cm = 2.73 m I K-IE / H K-IE = 231 cm3 Lbalok.ka.net , lba'

α K-IM = 0.2593 α K-IE = 0.7407 ∑α = 1 α K-Ma


1.3 φ = 0.7 ω = 1.3

Gempa dari kiri ● Gempa dari kiri


M kap.ki = 0 tm ( tidak ada balok ) Mu.B.ki = 0 tm M kap.ki
M kap.ka = 1.7617 tm Mu.B.ka = 1.2399 tm ( Lihat Mu+ Bx1 ) M kap.ka

Mu.ka = 0.4431 tm ∑Mu.K = 1.6361 tm Mu.ka


Mu.kb = 1.193 tm ∑Mu.B = 1.2399 tm Mu.kb

Syarat, SNI 03-2847-2002, pasal 23.4.2 (2) : Syarat, SNI 03-2847-


∑Me ≥ 6/5 ∑Mg atau dengan kata lain, ∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Me
∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Mu.K
1.6361 ≥ 1.2 . 1.2399 = 1.4879 → Oke! 1.7088

Gempa dari kanan ● Gempa dari kanan


M kap.ki = 0 tm ( tidak ada balok ) Mu.B.ki = 0 tm M kap.ki
M kap.ka = 3.0039 tm Mu.B.ka = 2.0721 tm ( Lihat Mu+ Bx2 ) M kap.ka

Mu.ka = 0.7555 tm ∑Mu.K = 2.7898 tm Mu.ka


Mu.kb = 2.0343 tm ∑Mu.B = 2.0721 tm Mu.kb

Syarat, SNI 03-2847-2002, pasal 23.4.2 (2) : Syarat, SNI 03-2847-


∑Me ≥ 6/5 ∑Mg atau dengan kata lain, ∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Me
∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Mu.K
2.7898 ≥ 1.2 . 2.0721 = 2.4865 → Oke! 1.7088

Karena, Mu.ka = 0.4431 tm ; Mu.kb = 1.193 tm → Mu.K gempa ki Karena,


Mu.ka = 0.7555 tm ; Mu.kb = 2.0343 tm → Mu.K gempa ka
Mu.K gempa ki < Mu.K gempa ka → Mu.K gempa ka
Maka untuk joint I, dipakai Mu.ka = 0.7555 tm ; Mu.kb = 2.0343 tm

Joint N
= 15 cm ht Bx1 a = 30 cm L balok ki = 300 cm = lbi b Bx1 a
= 15 cm ht Bx1 b = 30 cm = 3 m b Bx1 b
= 15 cm ht Bx2 a = 30 cm L balok ka = 300 cm = lba b Bx2 a
= 15 cm ht Bx2 b = 30 cm = 3 m b Bx2 b
KXJN = 27 cm KYJN = 33 cm H kolom a = ### cm = hka KXNa
KXJF = 27 cm KYJF = 33 cm H kolom b = 350 cm = hkb KXNJ

Hkolom.a.net , hka' = 970 cm = 9.7 m I K-JN = 80858.25 cm4 Hkolom.a.net , hka'


Hkolom.b.net , hkb' = 320 cm = 3.2 m I K-JN / H K-JN = 81 cm3 Hkolom.b.net , hkb'
Lbalok.ki.net , lbi' = 273 cm = 2.73 m I K-JF = 80858.25 cm4 Lbalok.ki.net , lbi'
Lbalok.ka.net , lba' = 273 cm = 2.73 m I K-JF / H K-JF = 231 cm3 Lbalok.ka.net , lba'

= 0.2593 α K-JF = 0.7407 ∑α = 1 α K-JN


1.3 φ = 0.7 ω = 1.3

Gempa dari kiri ● Gempa dari kiri


M kap.ki = 2.6733 tm Mu.B.ki = 1.8675 tm ( Lihat Mu- Bx1 ) M kap.ki
M kap.ka = 3.0039 tm Mu.B.ka = 2.0721 tm ( Lihat Mu+ Bx2 ) M kap.ka

Mu.ka = 1.4279 tm ∑Mu.K = 5.2726 tm Mu.ka


Mu.kb = 3.8447 tm ∑Mu.B = 3.9396 tm Mu.kb

Syarat, SNI 03-2847-2002, pasal 23.4.2 (2) : Syarat, SNI 03-2847-


∑Me ≥ 6/5 ∑Mg atau dengan kata lain, ∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Me
∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Mu.K
5.2726 ≥ 1.2 . 3.9396 = 4.7275 → Oke! 4.302

Gempa dari kanan ● Gempa dari kanan


M kap.ki = 3.8843 tm Mu.B.ki = 2.6715 tm ( Lihat Mu- Bx2 ) M kap.ki
M kap.ka = 1.7617 tm Mu.B.ka = 1.2399 tm ( Lihat Mu+ Bx1 ) M kap.ka

Mu.ka = 1.4201 tm ∑Mu.K = 5.2436 tm Mu.ka


Mu.kb = 3.8235 tm ∑Mu.B = 3.9114 tm Mu.kb

Syarat, SNI 03-2847-2002, pasal 23.4.2 (2) : Syarat, SNI 03-2847-


∑Me ≥ 6/5 ∑Mg atau dengan kata lain, ∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Me
∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Mu.K
5.2436 ≥ 1.2 . 3.9114 = 4.6937 → Oke! 4.302

Karena, Mu.ka = 1.4279 tm ; Mu.kb = 3.8447 tm → Mu.K gempa ki Karena,


Mu.ka = 1.4201 tm ; Mu.kb = 3.8235 tm → Mu.K gempa ka
Mu.K gempa ki > Mu.K gempa ka → Mu.K gempa ki

Maka untuk joint J, dipakai Mu.ka = 1.4279 tm ; Mu.kb = 3.8447 tm

Joint O
= 15 cm ht Bx2 a = 30 cm L balok ki = 300 cm = lbi b Bx2 a
= 15 cm ht Bx2 b = 30 cm = 3 m b Bx2 b
= 15 cm ht Bx3 a = 30 cm L balok ka = 300 cm = lba b Bx3 a
= 15 cm ht Bx3 b = 30 cm = 3 m b Bx3 b
K X K O = 27 cm K Y K O = 33 cm H kolom a = ### cm = hka KXOa
K X K G = 27 cm K Y K G = 33 cm H kolom b = 350 cm = hkb KXOK

Hkolom.a.net , hka' = 970 cm = 9.7 m I K-KO = 80858.25 cm4 Hkolom.a.net , hka'


Hkolom.b.net , hkb' = 320 cm = 3.2 m I K-KO / H K-KO = 81 cm3 Hkolom.b.net , hkb'
Lbalok.ki.net , lbi' = 273 cm = 2.73 m I K-KG = 80858.25 cm4 Lbalok.ki.net , lbi'
Lbalok.ka.net , lba' = 273 cm = 2.73 m I K-KG / H K-KG = 231 cm3 Lbalok.ka.net , lba'

α K-KO = 0.2593 α K-KG = 0.7407 ∑α = 1 α K-JN


1.3 φ = 0.7 ω = 1.3

Gempa dari kiri ● Gempa dari kiri


M kap.ki = 3.8843 tm Mu.B.ki = 2.6715 tm ( Lihat Mu- Bx2 ) M kap.ki
M kap.ka = 2.3144 tm Mu.B.ka = 1.6205 tm ( Lihat Mu+ Bx3 ) M kap.ka
Mu.ka = 1.5591 tm ∑Mu.K = 5.7569 tm Mu.ka
Mu.kb = 4.1978 tm ∑Mu.B = 4.292 tm Mu.kb

Syarat, SNI 03-2847-2002, pasal 23.4.2 (2) : Syarat, SNI 03-2847-


∑Me ≥ 6/5 ∑Mg atau dengan kata lain, ∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Me
∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Mu.K
5.7569 ≥ 1.2 . 4.292 = 5.1504 → Oke! 4.302

Gempa dari kanan ● Gempa dari kanan


M kap.ki = 3.7276 tm Mu.B.ki = 2.547 tm ( Lihat Mu- Bx3 ) M kap.ki
M kap.ka = 3.0039 tm Mu.B.ka = 2.0721 tm ( Lihat Mu+ Bx2 ) M kap.ka

Mu.ka = 1.6931 tm ∑Mu.K = 6.2517 tm Mu.ka


Mu.kb = 4.5586 tm ∑Mu.B = 4.6191 tm Mu.kb

Syarat, SNI 03-2847-2002, pasal 23.4.2 (2) : Syarat, SNI 03-2847-


∑Me ≥ 6/5 ∑Mg atau dengan kata lain, ∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Me
∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Mu.K
6.2517 ≥ 1.2 . 4.6191 = 5.5429 → Oke! 4.302

Karena, Mu.ka = 1.5591 tm ; Mu.kb = 4.1978 tm → Mu.K gempa ki Karena,


Mu.ka = 1.6931 tm ; Mu.kb = 4.5586 tm → Mu.K gempa ka
Mu.K gempa ki < Mu.K gempa ka → Mu.K gempa ka

Maka untuk joint K, dipakai Mu.ka = 1.6931 tm ; Mu.kb = 4.5586 tm

Joint P
= 15 cm ht Bx3 a = 30 cm L balok ki = 300 cm = lbi b Bx3 a
= 15 cm ht Bx3 b = 30 cm = 3 m b Bx3 b
KXLP = 27 cm KYLP = 33 cm H kolom a = ### cm = hka KXPa
K X L H = 27 cm K Y L H = 33 cm H kolom b = 350 cm = hkb KXPL

Hkolom.a.net , hka' = 970 cm = 9.7 m I K-LP = 80858.25 cm4 Hkolom.a.net , hka'


Hkolom.b.net , hkb' = 320 cm = 3.2 m I K-LP / H K-LP = 81 cm3 Hkolom.b.net , hkb'
Lbalok.ki.net , lbi' = 273 cm = 2.73 m I K-LH = 80858.25 cm4 Lbalok.ki.net , lbi'
Lbalok.ka.net , lba' = 0 I K-LH / H K-LH = 231 cm3 Lbalok.ka.net , lba'

= 0.2593 α K-LH = 0.7407 ∑α = 1 α K-Pa


1.3 φ = 0.7 ω = 1.3

Gempa dari kiri ● Gempa dari kiri


M kap.ki = 3.7276 tm Mu.B.ki = 2.547 tm ( Lihat Mu- Bx3 ) M kap.ki
M kap.ka = 0 tm ( tidak ada balok ) Mu.B.ka = 0 tm ( tidak ada balok ) M kap.ka

Mu.ka = 0.9376 tm ∑Mu.K = 3.462 tm Mu.ka


Mu.kb = 2.5244 tm ∑Mu.B = 2.547 tm Mu.kb

Syarat, SNI 03-2847-2002, pasal 23.4.2 (2) : Syarat, SNI 03-2847-


∑Me ≥ 6/5 ∑Mg atau dengan kata lain, ∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Me
∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Mu.K
3.462 ≥ 1.2 . 2.547 = 3.0564 → Oke! 2.5931

Gempa dari kanan ● Gempa dari kanan


M kap.ki = 3.8843 tm Mu.B.ki = 2.6715 tm ( Lihat Mu- Bx2 ) M kap.ki
M kap.ka = 0 tm ( tidak ada balok ) Mu.B.ka = 0 tm ( tidak ada balok ) M kap.ka

Mu.ka = 0.977 tm ∑Mu.K = 3.6075 tm Mu.ka


Mu.kb = 2.6305 tm ∑Mu.B = 2.6715 tm Mu.kb

Syarat, SNI 03-2847-2002, pasal 23.4.2 (2) : Syarat, SNI 03-2847-


∑Me ≥ 6/5 ∑Mg atau dengan kata lain, ∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Me
∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Mu.K
3.6075 ≥ 1.2 . 2.6715 = 3.2058 → Oke! 2.5931

Karena, Mu.ka = 0.9376 tm ; Mu.kb = 2.5244 tm → Mu.K gempa ki Karena,


Mu.ka = 0.977 tm ; Mu.kb = 2.6305 tm → Mu.K gempa ka
Mu.K gempa ki < Mu.K gempa ka → Mu.K gempa ka

Maka untuk joint L, dipakai Mu.ka = 0.977 tm ; Mu.kb = 2.6305 tm


Joint 7
= 25 cm ht Bx2 a = 50 cm L balok ka = 700 cm = lba b Bx1 a
= 25 cm ht Bx2 b = 50 cm = 7 m b Bx1 b
K X I M = 33 cm K Y I M = 27 cm H kolom a = ### cm = hka KXMa
KXIE = 33 cm KYIE = 27 cm H kolom b = 350 cm = hkb KXMI

Hkolom.a.net , hka' = 950 cm = 9.5 m I K-IM = 54128.25 cm4 Hkolom.a.net , hka'


Hkolom.b.net , hkb' = 300 cm = 3 m I K-IM / H K-IM = 54 cm3 Hkolom.b.net , hkb'
Lbalok.ki.net , lbi' = 0 I K-IE = 54128.25 cm4 Lbalok.ki.net , lbi'
Lbalok.ka.net , lba' = 667 cm = 6.67 m I K-IE / H K-IE = 155 cm3 Lbalok.ka.net , lba'

α K-IM = 0.2593 α K-IE = 0.7407 ∑α = 1 α K-Ma


1.3 φ = 0.7 ω = 1.3

Gempa dari kiri ● Gempa dari kiri


M kap.ki = 0 tm ( tidak ada balok ) Mu.B.ki = 0 tm M kap.ki
M kap.ka = 13.3751 tm Mu.B.ka = 9.0776 tm ( Lihat Mu+ By ) M kap.ka

Mu.ka = 3.1466 tm ∑Mu.K = 11.2563 tm Mu.ka


Mu.kb = 8.1097 tm ∑Mu.B = 9.0776 tm Mu.kb

Syarat, SNI 03-2847-2002, pasal 23.4.2 (2) : Syarat, SNI 03-2847-


∑Me ≥ 6/5 ∑Mg atau dengan kata lain, ∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Me
∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Mu.K
11.2563 ≥ 1.2 . 9.0776 = 10.8931 → Oke! 3.1853
Gempa dari kanan ● Gempa dari kanan
M kap.ki = 0 tm ( tidak ada balok ) Mu.B.ki = 0 tm M kap.ki
M kap.ka = 13.3751 tm Mu.B.ka = 9.0776 tm ( Lihat Mu+ By ) M kap.ka

Mu.ka = 3.1466 tm ∑Mu.K = 11.2563 tm Mu.ka


Mu.kb = 8.1097 tm ∑Mu.B = 9.0776 tm Mu.kb

Syarat, SNI 03-2847-2002, pasal 23.4.2 (2) : Syarat, SNI 03-2847-


∑Me ≥ 6/5 ∑Mg atau dengan kata lain, ∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Me
∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B ∑Mu.K
11.2563 ≥ 1.2 . 9.0776 = 10.8931 → Oke! 3.1853

Karena, Mu.ka = 3.1466 tm ; Mu.kb = 8.1097 tm → Mu.K gempa ki Karena,


Mu.ka = 3.1466 tm ; Mu.kb = 8.1097 tm → Mu.K gempa ka
Mu.K gempa ki > Mu.K gempa ka → Mu.K gempa ki
Maka untuk joint I, dipakai Mu.ka = 3.1466 tm ; Mu.kb = 8.1097 tm
= 15 cm ht Bx2 a = 30 cm L balok ka = 300 cm = lba
= 15 cm ht Bx2 b = 30 cm = 3 m
= 27 cm K Y M a = 33 cm H kolom a = 0 cm = hka
= 27 cm K Y M I = 33 cm H kolom b = ### cm = hkb

Hkolom.a.net , hka' = 0 m ( tidak ada kolom )


Hkolom.b.net , hkb' = 970 cm = 9.7 m
Lbalok.ki.net , lbi' = 0 I K-MI = 80858.25 cm4
Lbalok.ka.net , lba' = 273 cm = 2.73 m I K-MI / H K-MI = 81 cm3

= 0 α K-MI = 1 ∑α = 1
1.3 φ = 0.7

Gempa dari kiri


= 0 tm ( tidak ada balok ) Mu.B.ki = 0 tm
= 1.7617 tm Mu.B.ka = 1.2399 tm ( Lihat Mu+ Bx1 )

= 0 tm ∑Mu.K = 1.7088 tm
= 1.7088 tm ∑Mu.B = 1.2399 tm

Syarat, SNI 03-2847-2002, pasal 23.4.2 (2) :


≥ 6/5 ∑Mg atau dengan kata lain, ∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B
∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B
1.7088 ≥ 1.2 . 1.2399 = 1.4879 → Oke!

Gempa dari kanan


M kap.ki = 0 tm ( tidak ada balok ) Mu.B.ki = 0 tm
M kap.ka = 1.7617 tm Mu.B.ka = 1.2399 tm ( Lihat Mu+ Bx2 )

= 0 tm ∑Mu.K = 1.7088 tm
= 1.7088 tm ∑Mu.B = 1.2399 tm

Syarat, SNI 03-2847-2002, pasal 23.4.2 (2) :


≥ 6/5 ∑Mg atau dengan kata lain, ∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B
∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B
1.7088 ≥ 1.2 . 1.2399 = 1.4879 → Oke!

Mu.ka = 0 tm ; Mu.kb = 1.7088 tm → Mu.K gempa ki


Mu.ka = 0 tm ; Mu.kb = 1.7088 tm → Mu.K gempa ka
Mu.K gempa ki > Mu.K gempa ka → Mu.K gempa ki
Maka untuk joint M, dipakai Mu.ka = 0 tm ; Mu.kb = 1.7088 tm

= 15 cm ht Bx1 a = 30 cm L balok ki = 300 cm = lbi


= 15 cm ht Bx1 b = 30 cm = 3 m
= 15 cm ht Bx2 a = 30 cm L balok ka = 300 cm = lba
= 15 cm ht Bx2 b = 30 cm = 3 m
= 27 cm KYNa = 33 cm H kolom a = 0 cm = hka
= 27 cm KYNJ = 33 cm H kolom b = ### cm = hkb

Hkolom.a.net , hka' = 0m
Hkolom.b.net , hkb' = 970 cm = 9.7 m
Lbalok.ki.net , lbi' = 273 cm = 2.73 m I K-NJ = 80858.25 cm4
Lbalok.ka.net , lba' = 273 cm = 2.73 m I K-NJ / H K-NJ = 81 cm3

= 0 α K-JF = 1 ∑α = 1
1.3 φ = 0.7

Gempa dari kiri


M kap.ki = 2.6733 tm Mu.B.ki = 1.8675 tm ( Lihat Mu- Bx1 )
M kap.ka = 1.7617 tm Mu.B.ka = 1.2399 tm ( Lihat Mu+ Bx2 )

= 0 tm ∑Mu.K = 4.302 tm
= 4.302 tm ∑Mu.B = 3.1074 tm

Syarat, SNI 03-2847-2002, pasal 23.4.2 (2) :


≥ 6/5 ∑Mg atau dengan kata lain, ∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B
∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B
4.302 ≥ 1.2 . 3.1074 = 3.7289 → Oke!

Gempa dari kanan


M kap.ki = 2.6733 tm Mu.B.ki = 1.8675 tm ( Lihat Mu- Bx2 )
M kap.ka = 1.7617 tm Mu.B.ka = 1.2399 tm ( Lihat Mu+ Bx1 )

= 0 tm ∑Mu.K = 4.302 tm
= 4.302 tm ∑Mu.B = 3.1074 tm

Syarat, SNI 03-2847-2002, pasal 23.4.2 (2) :


≥ 6/5 ∑Mg atau dengan kata lain, ∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B
∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B
4.302 ≥ 1.2 . 3.1074 = 3.7289 → Oke!

Mu.ka = 0 tm ; Mu.kb = 4.302 tm → Mu.K gempa ki


Mu.ka = 0 tm ; Mu.kb = 4.302 tm → Mu.K gempa ka
Mu.K gempa ki > Mu.K gempa ka → Mu.K gempa ki

Maka untuk joint N, dipakai Mu.ka = 0 tm ; Mu.kb = 4.302 tm

= 15 cm ht Bx2 a = 30 cm L balok ki = 300 cm = lbi


= 15 cm ht Bx2 b = 30 cm = 3 m
= 15 cm ht Bx3 a = 30 cm L balok ka = 300 cm = lba
= 15 cm ht Bx3 b = 30 cm = 3 m
= 27 cm KYOa = 33 cm H kolom a = 0 cm = hka
= 27 cm K Y O K = 33 cm H kolom b = ### cm = hkb

Hkolom.a.net , hka' = 0m
Hkolom.b.net , hkb' = 970 cm = 9.7 m
Lbalok.ki.net , lbi' = 273 cm = 2.73 m I K-OK = 80858.25 cm4
Lbalok.ka.net , lba' = 273 cm = 2.73 m I K-OK / H K-OK = 81 cm3

= 0 α K-JF = 1 ∑α = 1
1.3 φ = 0.7

Gempa dari kiri


M kap.ki = 2.6733 tm Mu.B.ki = 1.8675 tm ( Lihat Mu- Bx2 )
M kap.ka = 1.7617 tm Mu.B.ka = 1.2399 tm ( Lihat Mu+ Bx3 )
= 0 tm ∑Mu.K = 4.302 tm
= 4.302 tm ∑Mu.B = 3.1074 tm

Syarat, SNI 03-2847-2002, pasal 23.4.2 (2) :


≥ 6/5 ∑Mg atau dengan kata lain, ∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B
∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B
4.302 ≥ 1.2 . 3.1074 = 3.7289 → Oke!

Gempa dari kanan


M kap.ki = 2.6733 tm Mu.B.ki = 1.8675 tm ( Lihat Mu- Bx3 )
M kap.ka = 1.7617 tm Mu.B.ka = 1.2399 tm ( Lihat Mu Bx2
+
)

= 0 tm ∑Mu.K = 4.302 tm
= 4.302 tm ∑Mu.B = 3.1074 tm

Syarat, SNI 03-2847-2002, pasal 23.4.2 (2) :


≥ 6/5 ∑Mg atau dengan kata lain, ∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B
∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B
4.302 ≥ 1.2 . 3.1074 = 3.7289 → Oke!

Mu.ka = 0 tm ; Mu.kb = 4.302 tm → Mu.K gempa ki


Mu.ka = 0 tm ; Mu.kb = 4.302 tm → Mu.K gempa ka
Mu.K gempa ki > Mu.K gempa ka → Mu.K gempa ki

Maka untuk joint K, dipakai Mu.ka = 0 tm ; Mu.kb = 4.302 tm

= 15 cm ht Bx3 a = 30 cm L balok ki = 300 cm = lbi


= 15 cm ht Bx3 b = 30 cm = 3 m
= 27 cm KYPa = 33 cm H kolom a = 0 cm = hka
= 27 cm KYPL = 33 cm H kolom b = ### cm = hkb

Hkolom.a.net , hka' = 0m
Hkolom.b.net , hkb' = 970 cm = 9.7 m
Lbalok.ki.net , lbi' = 273 cm = 2.73 m I K-PL = 80858.25 cm4
Lbalok.ka.net , lba' = 0 I K-PL / H K-PL = 81 cm3

= 0 α K-PL = 1 ∑α = 1
1.3 φ = 0.7

Gempa dari kiri


M kap.ki = 2.6733 tm Mu.B.ki = 1.8675 tm ( Lihat Mu- Bx3 )
M kap.ka = 0 tm ( tidak ada balok ) Mu.B.ka = 0 tm ( tidak ada balok )

= 0 tm ∑Mu.K = 2.5931 tm
= 2.5931 tm ∑Mu.B = 1.8675 tm

Syarat, SNI 03-2847-2002, pasal 23.4.2 (2) :


≥ 6/5 ∑Mg atau dengan kata lain, ∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B
∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B
2.5931 ≥ 1.2 . 1.8675 = 2.241 → Oke!

Gempa dari kanan


M kap.ki = 2.6733 tm Mu.B.ki = 1.8675 tm ( Lihat Mu- Bx2 )
M kap.ka = 0 tm ( tidak ada balok ) Mu.B.ka = 0 tm ( tidak ada balok )

= 0 tm ∑Mu.K = 2.5931 tm
= 2.5931 tm ∑Mu.B = 1.8675 tm

Syarat, SNI 03-2847-2002, pasal 23.4.2 (2) :


≥ 6/5 ∑Mg atau dengan kata lain, ∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B
∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B
2.5931 ≥ 1.2 . 1.8675 = 2.241 → Oke!

Mu.ka = 0 tm ; Mu.kb = 2.5931 tm → Mu.K gempa ki


Mu.ka = 0 tm ; Mu.kb = 2.5931 tm → Mu.K gempa ka
Mu.K gempa ki > Mu.K gempa ka → Mu.K gempa ki

Maka untuk joint P, dipakai Mu.ka = 0 tm ; Mu.kb = 2.5931 tm


= 20 cm ht Bx2 a = 40 cm L balok ka = 700 cm = lba
= 20 cm ht Bx2 b = 40 cm = 7 m
= 33 cm K Y M a = 27 cm H kolom a = 0 cm = hka
= 33 cm K Y M I = 27 cm H kolom b = ### cm = hkb

Hkolom.a.net , hka' = 0 m ( tidak ada kolom )


Hkolom.b.net , hkb' = 960 cm = 9.6 m
Lbalok.ki.net , lbi' = 0 I K-MI = 54128.25 cm4
Lbalok.ka.net , lba' = 667 cm = 6.67 m I K-MI / H K-MI = 54 cm3

= 0 α K-MI = 1 ∑α = 1
1.3 φ = 0.7

Gempa dari kiri


= 0 tm ( tidak ada balok ) Mu.B.ki = 0 tm
= 3.4743 tm Mu.B.ka = 2.4117 tm ( Lihat Mu+ By )

= 0 tm ∑Mu.K = 3.1853 tm
= 3.1853 tm ∑Mu.B = 2.4117 tm

Syarat, SNI 03-2847-2002, pasal 23.4.2 (2) :


≥ 6/5 ∑Mg atau dengan kata lain, ∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B
∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B
3.1853 ≥ 1.2 . 2.4117 = 2.894 → Oke!
Gempa dari kanan
M kap.ki = 0 tm ( tidak ada balok ) Mu.B.ki = 0 tm
M kap.ka = 3.4743 tm Mu.B.ka = 2.4117 tm ( Lihat Mu+ By )

= 0 tm ∑Mu.K = 3.1853 tm
= 3.1853 tm ∑Mu.B = 2.4117 tm

Syarat, SNI 03-2847-2002, pasal 23.4.2 (2) :


≥ 6/5 ∑Mg atau dengan kata lain, ∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B
∑Mu.K ≥ 1.2 ∑Mu.B
3.1853 ≥ 1.2 . 2.4117 = 2.894 → Oke!

Mu.ka = 0 tm ; Mu.kb = 3.1853 tm → Mu.K gempa ki


Mu.ka = 0 tm ; Mu.kb = 3.1853 tm → Mu.K gempa ka
Mu.K gempa ki > Mu.K gempa ka → Mu.K gempa ki
Maka untuk joint M, dipakai Mu.ka = 0 tm ; Mu.kb = 3.1853 tm
BAB VIII
GAYA AKSIAL KOLOM

8.1 Ketentuan-Ketentuan

Setelah momen ultimit kolom Mu k didapat, maka untuk keperluan desain kolom, besaran
yang harus diketahui berikutnya adalah gaya aksial yang bekerja pada kolom. Terdapat dua
cara untuk menentukan gaya aksial kolom yaitu berdasarkan pada gaya lintang balok pada
kondisi kapasitas (gaya lintang balok menjadi gaya aksial kolom) dan gaya aksial kolom hasil
analisis struktur.

Untuk membahas masalah ini, maka di ambil model struktur seperti pada Gambar 8.1.

+ - + -
M1 M2 M3 M4
n

M1 M1 M3 M3
La La La La

M2 M2 M4 M4
La La La La

+ - + -
M1 M2 M3 M4
2

M1 M1 M3 M3
La La La La

M2 M2 M4 M4
La La La La

+ - + -
M1 M2 M3 M4
1

M1 M1 M3 M3
La La La La

M2 M2 M4 M4
La La La La

Li La

Gambar 8.1 Gaya aksial kolom

Menurut SK-SNI 1991, pasal 3.14.4.2 (3) :

1. Dari kapasitas balok


n
∑ Mkap, i ∑ Mkap, a
Nu, ki = Rv.0,7. ∑ + + 1,05Ng, k
i=i
li la

Gaya lintang Gaya lintang Gaya aksial


balok dari balok dari kolom akibat
bentang kiri bentang kanan beban gravitasi
2. Dari analisis struktur
4
Nu, ki ≤ 1.05 Ng, k + NE, k
K
(Batas atas Nu, k)
NE,k adalah gaya aksial akibat beban gempa.

Rv merupakan suatu faktor untuk mempengaruhi kemungkinan tidak bersam-samanya


kejadian sendi plastis di seluruh tingkat.

Rv = 1 → 1 < n ≤ 4
Rv = 1.1 - 0.025 n → 4 < n ≤ 20
Rv = 0.6 → n > 20
n = jumlah lantai bangunan

1.7617 tm 1.7617 tm 1.7617 tm


Lantai 4
+ 17.00
M N O P (atap)
2.6733 tm 2.6733 tm 2.6733tm
0.5872 t 0.5872 t
0.5872 t

0.8911 t 0.5872 t 0.8911 t 0.5872 t 0.8911 t 0.5872 t 10 m

1.7617 tm 0.8911 t 3.0039 tm 0.8911 t 2.3144 tm 0.8911 t


+ 7.00 Lantai 3
I J K L
2.6733 tm 3.8843 tm 3.7276 tm

0.5872 t 1.0013 t 0.7715 t

0.8911 t 1.2948 t 1.2425 t 3.5 m


0.5872 t 1.0013 t 0.7715 t

0.8911 t 1.2948 t 1.2425 t

1.7617 tm 3.0039 tm 2.3144 tm


+ 3.50 Lantai 2
E F G H
2.6733 tm 3.8843 tm 3.7276 tm

0.5872 t 1.0013 t 0.7715 t

0.8911 t 1.2948 t 1.2425 t


0.5872 t 1.0013 t 0.7715 t 3.5 m

0.8911 t 1.2948 t 1.2425 t

1.7617 tm 3.0039 tm 2.3144 tm


± 0.00 Lantai 1
A B C D
2.6733 tm 3.8843 tm 3.7276 tm
1.0013 t
0.5872 t 0.5872 t 1.0013 t 0.7715 t 0.7715 t 2 m
- 2.00 0.8911 t 0.8911 t 1.2948 t 1.2948 t 1.2425 t 1.2425 t
I II III IV

3 m 3 m 3 m

Gambar 8.2 Momen kapasitas balok dan gaya aksial kolom portal X
3.4743 tm
+ 17.00
7 8 Lantai 4 (atap)
7.1223 tm
0.4963 t

0.4963 t
1.0175 t 10 m

1.0175 t
13.3751 tm

+ 7.00 5 6 Lantai 3
22.5738 tm

1.9107 t

3.2247 t
1.9107 t
3.5 m

3.2247 t

13.3751 tm
+ 3.50 3 4 Lantai 2

22.5738 tm
1.9107 t

3.2247 t
1.9107 t
3.5 m

3.2247 t

13.3751 tm
± 0.00 Lantai 1
1 22.5738 tm 2

1.9107 t 1.9107 t
2 m
- 2.00 3.2247 t 3.2247 t

1 3

4 m 4 m

Gambar 8.3 Momen kapasitas balok dan gaya aksial kolom portal Y

8.2 Perhitungan Gaya Aksial Kolom

Portal arah X kolom tengah tinjauan portal III

Jumlah tingkat pada gedung (n) = 4


Rv = 1.1 - ( 0.025 n ) = 1.1 - ( 0.025 . 4 ) = 1

Kolom lantai 3
Bentang kiri, panjang = 3 m Mkap+ = 1.7617 tm
Mkap- = 2.6733 tm

Bentang kanan, panjang= 3 m Mkap+ = 1.7617 tm


Mkap- = 2.6733 tm

Pdx = 1.68 ton Pdy = 3.0919 ton


Plx = 0.3402 ton Ply = 0.4709 ton
Pex = 0.0274 ton Pey = 0.1694 ton

PD = Pdx + Pdy PL = Plx + Ply PE = Pex + Pey


= 1.68 + 3.0919 = 0.3402 + 0.4709 = 0.0274 + 0.1694
= 4.7719 ton = 0.8111 ton = 0.1968 ton

Gaya aksial yang terjadi pada bentang tengah akibat Mkap :


Mkap Mkap, a Mkap, i Mkap, a Mkap, i
= + + +
L Li Li La La

Bentang kiri :
Mkap+ 1.7617 Mkap- 2.6733
= = 0.5872 ton ; = = 0.8911 ton
L 3 L 3

Bentang kanan :
Mkap+ 1.7617 Mkap- 2.6733
= = 0.5872 ton ; = = 0.8911 ton
L 3 L 3

Nilai positif bertanda panah ke atas, sedangkan nilai negatis bertanda panah ke bawah (lihat
gambar 8.2)

Gaya aksial kolom = { - ( 0.5872 + 0.8911 ) } + ( 0.5872 + 0.8911 )


= 0 ton

Ng,k = PD + PL
= 4.7719 + 0.8111
= 5.583 ton

Gempa dari kiri


Mkap
Nu,k = ( Rv . 0.7 . ∑ ) + ( 1.05 . Ng,k )
L
= ( 1 . 0.7 . 0 ) + ( 1.05 . 5.583 )
= 5.8622 ton

Gempa dari kanan


Mkap
Nu,k = ( Rv . 0.7 . ∑ ) + ( 1.05 . Ng,k )
L
= ( 1 . 0.7 . 0 ) + ( 1.05 . 5.583 )
= 5.8622 ton

Nu,k maks = 1.05 . ( Ng,k + (( 4 / K ) PE ))


= 1.05 . ( 5.583 + (( 4 / 1 ) 0.1968 ))
= 6.6887 ton

Nu,k pakai = 5.8622 ton → pilih yang terbesar antara Nu,k gempa kiri atau Nu,k
gempa kanan, tetapi yang terkecil dibanding Nu,k maks

Portal arah X kolom tepi tinjauan portal I

Kolom lantai dasar


Bentang kanan, panjang = 3 m Mkap+ = 1.7617 tm
Mkap- = 2.6733 tm

Pdx = 13.3938 ton Pdy = 34.4214 ton


Plx = 1.2668 ton Ply = 4.0017 ton
Pex = 1.0763 ton Pey = 2.1915 ton

PD = Pdx + Pdy PL = Plx + Ply PE = Pex + Pey


= 13.3938 + 34.4214 = 1.2668 + 4.0017 = 1.0763 + 2.1915
= 47.8152 ton = 5.2685 ton = 3.2678 ton

Gaya aksial yang terjadi pada bentang tengah akibat Mkap :


Mkap Mkap, a Mkap, i Mkap, a Mkap, i
= + + +
= + + +
L Li Li La La

Bentang kiri = 0 (tidak ada balok sebelah kiri portal I)

Bentang kanan :
Mkap+ 1.7617 Mkap- 2.6733
= = 0.5872 ton ; = = 0.8911 ton
L 3 L 3

Nilai positif bertanda panah ke atas, sedangkan nilai negatis bertanda panah ke bawah (lihat
gambar 8.2)

Gaya aksial kolom = { - ( 0.5872 + 0.8911 ) } + ( 0 + 0 )


= -1.4783 ton

Gaya aksial kolom = Gaya aksial kolom tersebut + gaya kolom aksial tingkat di atasnya
= -1.4783 + -4.4349
= -5.9132

Ng,k = PD + PL
= 47.8152 + 5.2685
= 53.0837 ton

Mkap
Nu,k = ( Rv . 0.7 . ∑ ) + ( 1.05 . Ng,k )
L
= ( 1 . 0.7 . -5.9132 ) + ( 1.05 . 53.0837 )
= 51.5986 ton

Gempa dari kanan


Mkap
Nu,k = ( Rv . 0.7 . ∑ ) + ( 1.05 . Ng,k )
L
= ( 1 . 0.7 . 5.9132 ) + ( 1.05 . 53.0837 )
= 59.8771 ton

Nu,k maks = 1.05 . ( Ng,k + (( 4 / K ) PE ))


= 1.05 . ( 53.0837 + (( 4 / 1 ) 3.2678 ))
= 69.46265 ton

Nu,k pakai = 59.8771 ton → pilih yang terbesar antara Nu,k gempa kiri atau Nu,k
gempa kanan, tetapi yang terkecil dibanding Nu,k maks
pilih yang terbesar antara Nu,k gempa kiri atau Nu,k
gempa kanan, tetapi yang terkecil dibanding Nu,k maks

Dengan cara yang sama dapat dihitung gaya aksial kolom, Nu,k untuk kolom-kolom yang
lain, kolom tepi dan kolom tengah.

Hasil desain gaya aksial kolom portal X (ton)

5.6589 5.5203 5.8622 6.0145


Lantai 4
+ 17.00 (atap)

10 m
23.4711 26.3843 27.4452 25.1374

+ 7.00 Lantai 3

3.5 m

41.6852 47.6785 49.4765


44.661
Lantai 2
+ 3.50

3.5 m

59.8771 68.992 71.535


64.16

± 0.00 Lantai 1

2 m

- 2.00
I II III IV

3 m 3 m 3 m

Gambar 8.4 Hasil Desain Gaya Aksial Kolom, Nuk Portal X

Hasil desain gaya aksial kolom portal Y (ton)

6.6887 6.6887

Lantai 4
+ 17.00 (atap)

10 m

30.6115 30.6115

+ 7.00 Lantai 3

3.5 m

56.5403 56.5403

+ 3.50 Lantai 2

3.5 m

75.5971 75.5971

± 0.00 Lantai 1
2 m
- 2.00

1 3

4 m 4 m

Gambar 8.5 Hasil Desain Gaya Aksial Kolom, Nuk Portal Y

Karena Nuk adalah dalam bentuk ultimit, maka akan diubah ke momen nominalnya, Nuk
adalah dengan membagi nilai Nuk dengan φ kolom sengkang = 0,65

Sehingga hasil desain gaya aksial kolom menjadi :

Hasil desain gaya aksial kolom portal X (ton)

8.706 8.4928 9.0188 9.2531


Lantai 4
+ 17.00 (atap)

10 m
36.1094 40.5912 42.2234 38.6729

+ 7.00 Lantai 3

3.5 m

64.1311 73.3515 76.1177 68.7092

Lantai 2
+ 3.50

3.5 m

92.1186 106.1415 110.0538 98.7077


± 0.00 Lantai 1

2 m

- 2.00

I II III IV

3 m 3 m 3 m

Gambar 8.6 Hasil Desain Gaya Aksial Kolom, Pn Portal X

Hasil desain gaya aksial kolom portal Y (ton)

10.2903 10.2903

Lantai 4
+ 17.00 (atap)

10 m

47.0946 47.0946

+ 7.00 Lantai 3

3.5 m

86.9851 86.9851
+ 3.50 Lantai 2

3.5 m
116.3032 116.3032

± 0.00 Lantai 1

2 m
- 2.00

1 3

4 m 4 m

Gambar 8.7 Hasil Desain Gaya Aksial Kolom, Pn Portal Y


Arah X Portal I
Kolom lantai 3 Kolom lantai 2
Bentang kanan, panjang= 3 m Mkap +
= 1.7617 tm ; Mkap -
= 2.6733 tm Bentang kanan,

Pdx = 0.6875 ton Pdy = 3.0919 ton PD = 3.7794 ton Pdx


Plx = 0.1536 ton Ply = 0.4709 ton PL = 0.6245 ton Plx
Pex = 0.1196 ton Pey = 0.1694 ton PE = 0.289 ton Pex

Gaya aksial yang terjadi pada bentang tengah akibat Mkap : Gaya aksial yang
Bentang kanan : Bentang kanan :
Mkap+/L = 0.5872 ton Mkap-/L = 0.8911 ton Mkap+/L

Gaya aksial kolom = -1.4783 ton Ng,k = 4.4039 ton Gaya aksial kolo

Gempa dari kiri Gempa dari kiri


Nu,k = 3.5893 ton Nu,k
Gempa dari kanan Nu,k maks = 5.8379 ton Gempa dari kana
Nu,k = 5.6589 ton Nu,k pakai = 5.6589 ton Nu,k
Arah X Portal II
Kolom lantai 3 Kolom lantai 2
Bentang kiri, panjang = 3 m Mkap+ = 1.7617 tm ; Mkap- = 2.6733 tm Bentang kiri, pan
Bentang kanan, panjang= 3 m Mkap +
= 1.7617 tm ; Mkap -
= 2.6733 tm Bentang kanan,

Pdx = 1.3855 ton Pdy = 3.0919 ton PD = 4.4774 ton Pdx


Plx = 0.3091 ton Ply = 0.4709 ton PL = 0.78 ton Plx
Pex = 0.0155 ton Pey = 0.1694 ton PE = 0.1849 ton Pex

Gaya aksial yang terjadi pada bentang tengah akibat Mkap : Gaya aksial yang
Bentang kiri : Bentang kiri :
Mkap+/L = 0.5872 ton Mkap-/L = 0.8911 ton Mkap+/L
Bentang kanan : Bentang kanan :
Mkap+/L = 0.5872 ton Mkap-/L = 0.8911 ton Mkap+/L

Gaya aksial kolom = 0 ton Ng,k = 5.2574 ton Gaya aksial kolo

Gempa dari kiri Gempa dari kiri


Nu,k = 5.5203 ton Nu,k
Gempa dari kanan Nu,k maks = 6.2969 ton Gempa dari kana
Nu,k = 5.5203 ton Nu,k pakai = 5.5203 ton Nu,k
Arah X Portal III
Kolom lantai 3 Kolom lantai 2
Bentang kiri, panjang = 3 m Mkap+ = 1.7617 tm ; Mkap- = 2.6733 tm Bentang kiri, pan
Bentang kanan, panjang= 3 m Mkap +
= 1.7617 tm ; Mkap -
= 2.6733 tm Bentang kanan,

Pdx = 1.68 ton Pdy = 3.0919 ton PD = 4.7719 ton Pdx


Plx = 0.3402 ton Ply = 0.4709 ton PL = 0.8111 ton Plx
Pex = 0.0274 ton Pey = 0.1694 ton PE = 0.1968 ton Pex

Gaya aksial yang terjadi pada bentang tengah akibat Mkap : Gaya aksial yang
Bentang kiri : Bentang kiri :
Mkap+/L = 0.5872 ton Mkap-/L = 0.8911 ton Mkap+/L
Bentang kanan : Bentang kanan :
Mkap+/L = 0.5872 ton Mkap-/L = 0.8911 ton Mkap+/L

Gaya aksial kolom = 0 ton Ng,k = 5.583 ton Gaya aksial kolo

Gempa dari kiri Gempa dari kiri


Nu,k = 5.8622 ton Nu,k
Gempa dari kanan Nu,k maks = 6.6887 ton Gempa dari kana
Nu,k = 5.8622 ton Nu,k pakai = 5.8622 ton Nu,k
Arah X Portal IV
Kolom lantai 3 Kolom lantai 2
Bentang kiri, panjang = 3 m Mkap+ = 1.7617 tm ; Mkap- = 2.6733 tm Bentang kiri, pan

Pdx = 0.9994 ton Pdy = 3.0919 ton PD = 4.0913 ton Pdx


Plx = 0.1804 ton Ply = 0.4709 ton PL = 0.6513 ton Plx
Pex = 0.1621 ton Pey = 0.1694 ton PE = 0.3315 ton Pex

Gaya aksial yang terjadi pada bentang tengah akibat Mkap : Gaya aksial yang
Bentang kiri : Bentang kiri :
Mkap+/L = 0.5872 ton Mkap-/L = 0.8911 ton Mkap+/L

Gaya aksial kolom = 1.4783 ton Ng,k = 4.7426 ton Gaya aksial kolo
Gempa dari kiri Gempa dari kiri
Nu,k = 6.0145 ton Nu,k
Gempa dari kanan Nu,k maks = 6.372 ton Gempa dari kana
Nu,k = 3.9449 ton Nu,k pakai = 6.0145 ton Nu,k

Arah Y Portal 3
Kolom lantai 3 Kolom lantai 2
Bentang kiri, panjang = 7 m Mkap+ = 3.4743 tm ; Mkap- = 7.1223 tm Bentang kiri, pan

Pdx = 1.68 ton Pdy = 3.0919 ton PD = 4.7719 ton Pdx


Plx = 0.3402 ton Ply = 0.4709 ton PL = 0.8111 ton Plx
Pex = 0.0274 ton Pey = 0.1694 ton PE = 0.1968 ton Pex

Gaya aksial yang terjadi pada bentang tengah akibat Mkap : Gaya aksial yang
Bentang kiri : Bentang kiri :
Mkap+/L = 0.4963 ton Mkap-/L = 1.0175 ton Mkap+/L

Gaya aksial kolom = 1.5138 ton Ng,k = 5.583 ton Gaya aksial kolo

Gempa dari kiri Gempa dari kiri


Nu,k = 6.9218 ton Nu,k
Gempa dari kanan Nu,k maks = 6.6887 ton Gempa dari kana
Nu,k = 4.8025 ton Nu,k pakai = 6.6887 ton Nu,k

Data NuK Portal X Data NuK Portal Y


Portal I Portal II Portal III Portal IV Portal 1 Portal 3
Lantai 1 59.8771 68.992 71.535 64.16 Lantai 1 75.5971 75.5971
Lantai 2 41.6852 47.6785 49.4765 44.661 Lantai 2 56.5403 56.5403
Lantai 3 23.4711 26.3843 27.4452 25.1374 Lantai 3 30.6115 30.6115
Lantai 4 5.6589 5.5203 5.8622 6.0145 Lantai 4 6.6887 6.6887

Data Pn Portal X Data Pn Portal Y


Portal I Portal II Portal III Portal IV Portal 1 Portal 3
Lantai 1 92.1186 106.1415 110.0538 98.7077 Lantai 1 116.3032 116.3032
Lantai 2 64.1311 73.3515 76.1177 68.7092 Lantai 2 86.9851 86.9851
Lantai 3 36.1094 40.5912 42.2234 38.6729 Lantai 3 47.0946 47.0946
Lantai 4 8.706 8.4928 9.0188 9.2531 Lantai 4 10.2903 10.2903
Kolom lantai 2 Kolom lantai 1
Bentang kanan, panjang= 3 m Mkap +
= 1.7617 tm ; Mkap -
= 2.6733 tm Bentang kanan, pan

Pdx = 4.8052 ton Pdy = 13.4017 ton PD = 18.2069 ton Pdx


Plx = 0.5277 ton Ply = 1.6478 ton PL = 2.1755 ton Plx
Pex = 0.3867 ton Pey = 0.6926 ton PE = 1.0793 ton Pex

Gaya aksial yang terjadi pada bentang tengah akibat Mkap : Gaya aksial yang te
Bentang kanan : Bentang kanan :
Mkap+/L = 0.5872 ton Mkap-/L = 0.8911 ton Mkap+/L

Gaya aksial kolom = -2.9566 ton Ng,k = 20.3824 ton Gaya aksial kolom

Gempa dari kiri Gempa dari kiri


Nu,k = 19.3319 ton Nu,k
Gempa dari kanan Nu,k maks = 25.9346 ton Gempa dari kanan
Nu,k = 23.4711 ton Nu,k pakai = 23.4711 ton Nu,k

Kolom lantai 2 Kolom lantai 1


Bentang kiri, panjang = 3 m Mkap+ = 1.7617 tm ; Mkap- = 2.6733 tm Bentang kiri, panja
Bentang kanan, panjang= 3 m Mkap +
= 3.0039 tm ; Mkap -
= 3.8843 tm Bentang kanan, pan

Pdx = 8.4443 ton Pdy = 13.4017 ton PD = 21.846 ton Pdx


Plx = 1.0889 ton Ply = 1.6478 ton PL = 2.7367 ton Plx
Pex = 0.0648 ton Pey = 0.6926 ton PE = 0.7574 ton Pex

Gaya aksial yang terjadi pada bentang tengah akibat Mkap : Gaya aksial yang te
Bentang kiri : Bentang kiri :
Mkap+/L = 0.5872 ton Mkap-/L = 0.8911 ton Mkap+/L
Bentang kanan : Bentang kanan :
Mkap+/L = 1.0013 ton Mkap-/L = 1.2948 ton Mkap+/L

Gaya aksial kolom = -0.8178 ton Ng,k = 24.5827 ton Gaya aksial kolom

Gempa dari kiri Gempa dari kiri


Nu,k = 25.2394 ton Nu,k
Gempa dari kanan Nu,k maks = 28.9929 ton Gempa dari kanan
Nu,k = 26.3843 ton Nu,k pakai = 26.3843 ton Nu,k

Kolom lantai 2 Kolom lantai 1


Bentang kiri, panjang = 3 m Mkap+ = 3.0039 tm ; Mkap- = 3.8843 tm Bentang kiri, panja
Bentang kanan, panjang= 3 m Mkap +
= 2.3144 tm ; Mkap -
= 3.7276 tm Bentang kanan, pan

Pdx = 9.6975 ton Pdy = 13.4017 ton PD = 23.0992 ton Pdx


Plx = 1.2032 ton Ply = 1.6478 ton PL = 2.851 ton Plx
Pex = 0.1083 ton Pey = 0.6926 ton PE = 0.8009 ton Pex

Gaya aksial yang terjadi pada bentang tengah akibat Mkap : Gaya aksial yang te
Bentang kiri : Bentang kiri :
Mkap+/L = 1.0013 ton Mkap-/L = 1.2948 ton Mkap+/L
Bentang kanan : Bentang kanan :
Mkap+/L = 0.7715 ton Mkap-/L = 1.2425 ton Mkap+/L

Gaya aksial kolom = 0.2821 ton Ng,k = 25.9502 ton Gaya aksial kolom

Gempa dari kiri Gempa dari kiri


Nu,k = 27.4452 ton Nu,k
Gempa dari kanan Nu,k maks = 30.6115 ton Gempa dari kanan
Nu,k = 27.0502 ton Nu,k pakai = 27.4452 ton Nu,k

Kolom lantai 2 Kolom lantai 1


Bentang kiri, panjang = 3 m Mkap+ = 2.3144 tm ; Mkap- = 3.7276 tm Bentang kiri, panja

Pdx = 5.9415 ton Pdy = 13.4017 ton PD = 19.3432 ton Pdx


Plx = 0.6212 ton Ply = 1.6478 ton PL = 2.269 ton Plx
Pex = 0.5597 ton Pey = 0.6926 ton PE = 1.2523 ton Pex

Gaya aksial yang terjadi pada bentang tengah akibat Mkap : Gaya aksial yang te
Bentang kiri : Bentang kiri :
Mkap+/L = 0.7715 ton Mkap-/L = 1.2425 ton Mkap+/L

Gaya aksial kolom = 3.4923 ton Ng,k = 21.6122 ton Gaya aksial kolom
Gempa dari kiri Gempa dari kiri
Nu,k = 25.1374 ton Nu,k
Gempa dari kanan Nu,k maks = 27.9525 ton Gempa dari kanan
Nu,k = 20.2482 ton Nu,k pakai = 25.1374 ton Nu,k

Kolom lantai 2 Kolom lantai 1


Bentang kiri, panjang = 7 m Mkap+ = 13.3751 tm ; Mkap- = 22.5738 tm Bentang kiri, panja

Pdx = 9.6975 ton Pdy = 13.4017 ton PD = 23.0992 ton Pdx


Plx = 1.2032 ton Ply = 1.6478 ton PL = 2.851 ton Plx
Pex = 0.1083 ton Pey = 0.6926 ton PE = 0.8009 ton Pex

Gaya aksial yang terjadi pada bentang tengah akibat Mkap : Gaya aksial yang te
Bentang kiri : Bentang kiri :
Mkap+/L = 1.9107 ton Mkap-/L = 3.2248 ton Mkap+/L

Gaya aksial kolom = 6.6493 ton Ng,k = 25.9502 ton Gaya aksial kolom

Gempa dari kiri Gempa dari kiri


Nu,k = 31.9022 ton Nu,k
Gempa dari kanan Nu,k maks = 30.6115 ton Gempa dari kanan
Nu,k = 22.5932 ton Nu,k pakai = 30.6115 ton Nu,k
Kolom lantai 1 Kolom lantai dasar
Bentang kanan, panjang= 3 m Mkap +
= 1.7617 tm ; Mkap -
= 2.6733 tm Bentang kanan, panja

= 9.1086 ton Pdy = 23.9115 ton PD = 33.0201 ton Pdx =


= 0.8987 ton Ply = 2.8248 ton PL = 3.7235 ton Plx =
= 0.8021 ton Pey = 1.5266 ton PE = 2.3287 ton Pex =

Gaya aksial yang terjadi pada bentang tengah akibat Mkap : Gaya aksial yang terja
Bentang kanan : Bentang kanan :
Mkap+/L = 0.5872 ton Mkap-/L = 0.8911 ton Mkap+/L

Gaya aksial kolom = -4.4349 ton Ng,k = 36.7436 ton Gaya aksial kolom

Gempa dari kiri Gempa dari kiri


Nu,k = 35.4764 ton Nu,k
Gempa dari kanan Nu,k maks = 48.3613 ton Gempa dari kanan
Nu,k = 41.6852 ton Nu,k pakai = 41.6852 ton Nu,k

Kolom lantai 1 Kolom lantai dasar


Bentang kiri, panjang = 3 m Mkap+ = 1.7617 tm ; Mkap- = 2.6733 tm Bentang kiri, panjang
Bentang kanan, panjang= 3 m Mkap +
= 3.0039 tm ; Mkap -
= 3.8843 tm Bentang kanan, panja

= 15.7104 ton Pdy = 23.9115 ton PD = 39.6219 ton Pdx =


= 1.871 ton Ply = 2.8248 ton PL = 4.6958 ton Plx =
= 0.1053 ton Pey = 1.5266 ton PE = 1.6319 ton Pex =

Gaya aksial yang terjadi pada bentang tengah akibat Mkap : Gaya aksial yang terja
Bentang kiri : Bentang kiri :
Mkap+/L = 0.5872 ton Mkap-/L = 0.8911 ton Mkap+/L
Bentang kanan : Bentang kanan :
Mkap+/L = 1.0013 ton Mkap-/L = 1.2948 ton Mkap+/L

Gaya aksial kolom = -1.6356 ton Ng,k = 44.3177 ton Gaya aksial kolom

Gempa dari kiri Gempa dari kiri


Nu,k = 45.3887 ton Nu,k
Gempa dari kanan Nu,k maks = 53.3876 ton Gempa dari kanan
Nu,k = 47.6785 ton Nu,k pakai = 47.6785 ton Nu,k

Kolom lantai 1 Kolom lantai dasar


Bentang kiri, panjang = 3 m Mkap+ = 3.0039 tm ; Mkap- = 3.8843 tm Bentang kiri, panjang
Bentang kanan, panjang= 3 m Mkap +
= 2.3144 tm ; Mkap -
= 3.7276 tm Bentang kanan, panja

= 17.9374 ton Pdy = 23.9115 ton PD = 41.8489 ton Pdx =


= 2.0706 ton Ply = 2.8248 ton PL = 4.8954 ton Plx =
= 0.2493 ton Pey = 1.5266 ton PE = 1.7759 ton Pex =

Gaya aksial yang terjadi pada bentang tengah akibat Mkap : Gaya aksial yang terja
Bentang kiri : Bentang kiri :
Mkap+/L = 1.0013 ton Mkap-/L = 1.2948 ton Mkap+/L
Bentang kanan : Bentang kanan :
Mkap+/L = 0.7715 ton Mkap-/L = 1.2425 ton Mkap+/L

Gaya aksial kolom = 0.5642 ton Ng,k = 46.7443 ton Gaya aksial kolom

Gempa dari kiri Gempa dari kiri


Nu,k = 49.4765 ton Nu,k
Gempa dari kanan Nu,k maks = 56.5403 ton Gempa dari kanan
Nu,k = 48.6866 ton Nu,k pakai = 49.4765 ton Nu,k

Kolom lantai 1 Kolom lantai dasar


Bentang kiri, panjang = 3 m Mkap+ = 2.3144 tm ; Mkap- = 3.7276 tm Bentang kiri, panjang

= 11.0686 ton Pdy = 23.9115 ton PD = 34.9801 ton Pdx =


= 1.0585 ton Ply = 2.8248 ton PL = 3.8833 ton Plx =
= 1.157 ton Pey = 1.5266 ton PE = 2.6836 ton Pex =

Gaya aksial yang terjadi pada bentang tengah akibat Mkap : Gaya aksial yang terja
Bentang kiri : Bentang kiri :
Mkap+/L = 0.7715 ton Mkap-/L = 1.2425 ton Mkap+/L

Gaya aksial kolom = 5.5063 ton Ng,k = 38.8634 ton Gaya aksial kolom
Gempa dari kiri Gempa dari kiri
Nu,k = 44.661 ton Nu,k
Gempa dari kanan Nu,k maks = 52.0777 ton Gempa dari kanan
Nu,k = 36.9522 ton Nu,k pakai = 44.661 ton Nu,k

Kolom lantai 1 Kolom lantai dasar


Bentang kiri, panjang = 7 m Mkap+ = 13.3751 tm ; Mkap- = 22.5738 tm Bentang kiri, panjang

= 17.9374 ton Pdy = 23.9115 ton PD = 41.8489 ton Pdx =


= 2.0706 ton Ply = 2.8248 ton PL = 4.8954 ton Plx =
= 0.2493 ton Pey = 1.5266 ton PE = 1.7759 ton Pex =

Gaya aksial yang terjadi pada bentang tengah akibat Mkap : Gaya aksial yang terja
Bentang kiri : Bentang kiri :
Mkap+/L = 1.9107 ton Mkap-/L = 3.2248 ton Mkap+/L

Gaya aksial kolom = 11.7848 ton Ng,k = 46.7443 ton Gaya aksial kolom

Gempa dari kiri Gempa dari kiri


Nu,k = 57.3309 ton Nu,k
Gempa dari kanan Nu,k maks = 56.5403 ton Gempa dari kanan
Nu,k = 40.8322 ton Nu,k pakai = 56.5403 ton Nu,k
Kolom lantai dasar
Bentang kanan, panjang= 3 m Mkap+ = 1.7617 tm ; Mkap- = 2.6733 tm

13.3938 ton Pdy = 34.4214 ton PD = 47.8152 ton


1.2668 ton Ply = 4.0017 ton PL = 5.2685 ton
1.0763 ton Pey = 2.1915 ton PE = 3.2678 ton

Gaya aksial yang terjadi pada bentang tengah akibat Mkap :


Bentang kanan :
Mkap+/L = 0.5872 ton Mkap-/L = 0.8911 ton

Gaya aksial kolom = -5.9132 ton Ng,k = 53.0837 ton

Gempa dari kiri


= 51.5986 ton
Gempa dari kanan Nu,k maks = 69.4626 ton
= 59.8771 ton Nu,k pakai = 59.8771 ton

Kolom lantai dasar


Bentang kiri, panjang = 3 m Mkap+ = 1.7617 tm ; Mkap- = 2.6733 tm
Bentang kanan, panjang= 3 m Mkap+ = 3.0039 tm ; Mkap- = 3.8843 tm

22.9923 ton Pdy = 34.4214 ton PD = 57.4137 ton


2.6557 ton Ply = 4.0017 ton PL = 6.6574 ton
0.1549 ton Pey = 2.1915 ton PE = 2.3464 ton

Gaya aksial yang terjadi pada bentang tengah akibat Mkap :


Bentang kiri :
Mkap+/L = 0.5872 ton Mkap-/L = 0.8911 ton
Bentang kanan :
Mkap+/L = 1.0013 ton Mkap-/L = 1.2948 ton

Gaya aksial kolom = -2.4534 ton Ng,k = 64.0711 ton

Gempa dari kiri


= 65.5573 ton
Gempa dari kanan Nu,k maks = 77.1295 ton
= 68.992 ton Nu,k pakai = 68.992 ton

Kolom lantai dasar


Bentang kiri, panjang = 3 m Mkap+ = 3.0039 tm ; Mkap- = 3.8843 tm
Bentang kanan, panjang= 3 m Mkap+ = 2.3144 tm ; Mkap- = 3.7276 tm

26.2003 ton Pdy = 34.4214 ton PD = 60.6217 ton


2.941 ton Ply = 4.0017 ton PL = 6.9427 ton
0.3479 ton Pey = 2.1915 ton PE = 2.5394 ton

Gaya aksial yang terjadi pada bentang tengah akibat Mkap :


Bentang kiri :
Mkap+/L = 1.0013 ton Mkap-/L = 1.2948 ton
Bentang kanan :
Mkap+/L = 0.7715 ton Mkap-/L = 1.2425 ton

Gaya aksial kolom = 0.8463 ton Ng,k = 67.5644 ton

Gempa dari kiri


= 71.535 ton
Gempa dari kanan Nu,k maks = 81.6081 ton
= 70.3502 ton Nu,k pakai = 71.535 ton

Kolom lantai dasar


Bentang kiri, panjang = 3 m Mkap+ = 2.3144 tm ; Mkap- = 3.7276 tm

16.1752 ton Pdy = 34.4214 ton PD = 50.5966 ton


1.4929 ton Ply = 4.0017 ton PL = 5.4946 ton
1.5794 ton Pey = 2.1915 ton PE = 3.7709 ton

Gaya aksial yang terjadi pada bentang tengah akibat Mkap :


Bentang kiri :
Mkap+/L = 0.7715 ton Mkap-/L = 1.2425 ton

Gaya aksial kolom = 7.5203 ton Ng,k = 56.0912 ton


Gempa dari kiri
= 64.16 ton
Gempa dari kanan Nu,k maks = 74.7335 ton
= 53.6316 ton Nu,k pakai = 64.16 ton

Kolom lantai dasar


Bentang kiri, panjang = 7 m Mkap+ = 13.3751 tm ; Mkap- = 22.5738 tm

26.2003 ton Pdy = 34.4214 ton PD = 60.6217 ton


2.941 ton Ply = 4.0017 ton PL = 6.9427 ton
0.3479 ton Pey = 2.1915 ton PE = 2.5394 ton

Gaya aksial yang terjadi pada bentang tengah akibat Mkap :


Bentang kiri :
Mkap+/L = 1.9107 ton Mkap-/L = 3.2248 ton

Gaya aksial kolom = 6.6493 ton Ng,k = 67.5644 ton

Gempa dari kiri


= 75.5971 ton
Gempa dari kanan Nu,k maks = 81.6081 ton
= 66.2881 ton Nu,k pakai = 75.5971 ton
BAB IX
DIAGRAM MN - PN

9.1 Flowchart Pembuatan Diagram Mn - Pn

Mulai

Data (y = ht/2) fy f’c b h ρ Ag

Kondisi lentur murni (titik E)


Kondisi P max (titik A) C c  Cs  Ts  0 Kondisi patah tarik (titik D)
Pmak  0,80,85. f' c  A g  A st   f y .A st  f's 
c  d'
.E s .ε c x  xb
c x  d'
C c  0,85. f' c .0,85c.b f's  .E s .ε c
x
Cs  f 's .A s dx
Ts  f y .A s fs  .E s .ε c
x
 0,85c  C c  0,85. f'c .a.b
M n  Cc  y    C s  y  d'  Ts  d  y 
 2  C s  A s . f' s 0,85. f' c 
Ts  A s .f s
Pn  C c  C s  Ts
 a
M n  C c  y    C s  y  d'  Ts  d  y 
 2

Kondisi seimbang (titik C) Kondisi patah desak (titik B)


ε c .E s x  xb
xb  .d
ε c Es  f y x  d'
f's  .E s .ε c
x
a  0,85.x b
dx
Pn  C c  Cs  Ts fs  .E s .ε c
x
 a C c  0,85. f'c .a.b
M n  C c . y    Cs  t  d'   Ts  d  y  Cs  A's . f's 0,85. f' c 
 2
Ts  A s .f s
Pn  C c  C s  Ts
 a
M n  C c  y    Cs  y  d'   Ts  d  y 
 2

Diagram Interaksi

Mulai

Gambar 9.1 Flowchart Pembuatan Diagram Mn - Pn

9.2 Ketentuan-Ketentuan

Untuk memudahkan dalam analisis, maka kolom dikelompokkan dalam beberapa bagian,
yaitu kolom lantai 1-2-3 menggunakan analisis dan desain yang sama dengan menggunakan
nilai terbesar (kritis) di antara lantai-lantai tersebut , kolom lantai 4 menggunakan analisis
tersendiri, yang mana kolom tepi didesain sama dengan kolom tengah.
9.3 Perhitungan Diagram Mn - Pn Kolom Portal X Lantai 1-2-3

Mn = 5.6983 tm
Pn = 110.0538 tm

Data penampang :
b = 27 cm
ht = 51 cm
f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2
fy = 350 MPa = 3569.02 kg/cm2
β1 = 0.85
Es = 2100000 kg/cm2
εc = 0.003
εy = fy / Es = 0.0017

Dipakai tulangan pokok D14, Ad = 1/4 . π . 1.4 2 = 1.54 cm2


Dipakai tulangan sengkang D10, selimut beton = 4 cm
Tulangan pokok kolom diperkirakan 1 lapis
d = Pb + Ø tulangan sengkang + 1/2 Ø tulangan pokok
= 4 + 1 + 1/2 . 1.4
= 5.7 cm
d' = 5.7 cm
h = ht - d = 51 - 5.7 = 45.633 cm

Misal, dipakai jumlah tulangan 1 sisi, (n) = 4 D14


As = As' = n . Ad = 4 . 1.54 = 6.16 cm2
As total = As + As' = 6.16 + 6.16 = 12.32 cm2
As total As total 12.32
ρ total = = = = 0.00889 = 0.89%
Ag b . ht 27 . 51
ρ total 0.00889
ρ = ρ' = = = 0.00445 = 0.45%
2 2

A. Kondisi Patah Berimbang (Balance)

εc 0.003
Cb = . h = . 45.633 = 29.128 cm
Cb = . h = . 45.633 = 29.128 cm
εc + εy 0.003 + 0.0017

Ab = 0.85 . Cb = 0.85 . 29.128 = 24.7585 cm

Cb - d' 29.128 - 5.7


εs' = . εc = . 0.003
Cb 29.128

= 0.00241 > εy = 0.0017

Baja desak sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2


Ccb = 0.85 . f'c . Ab . b
= 0.85 . 203.944 . 24.7585 . 27
= 115882.5257 kg

Csb = As' . ( fy - 0.85 . f'c )


= 6.16 . ( 3569.02 - 0.85 . 203.944 )
= 20917.3124 kg

Tsb = As . fs
= 6.16 . 3569.02
= 21985.1632 kg

Pb = Ccb + Csb - Tsb


= 115882.5257 + 20917.3124 - 21985.1632
= 114814.6749 kg
= 114.8147 ton

ht - Ab ht ht
Mb = Ccb + Csb - d' + Tsb - d
2 2 2
0.5133 - 0.2476 0.5133
= 115.8825 + 20.9173 - 0.057 +
2 2
0.5133
21.9852 - 0.057
2
= 15.3969 + 4.1765 + 4.3897
= 23.9631 tm

Mb 23.9631
e = = = 0.2087 m = 20.87 cm dari titik berat kolom.
e = = = 0.2087 m = 20.87 cm dari titik berat kolom.
Pb 114.8147

B. Kondisi Patah Desak

Agar terjadi patah desak, maka diambil faktor pengali Cb > 1


Misal dipakai faktor pengali = 1.1
C = 1.1 . Cb = 1.1 . 29.128 = 32.0405 cm

Ab = 0.85 . C = 0.85 . 32.0405 = 27.2344 cm

h - C 45.633 - 32.0405
εs' = . εc = . 0.003
C 32.0405

= 0.00127 < εy = 0.0017

Baja desak belum leleh


fs = εs' . Es = 0.00127 . 2100000 = 2667 kg/cm2

Cc = 0.85 . f'c . Ab . b
= 0.85 . 203.944 . 27.2344 . 27
= 127471.0123 kg

Cs = As' . ( fy - 0.85 . f'c )


= 6.16 . ( 3569.02 - 0.85 . 203.944 )
= 20917.3124 kg

Ts = As . fs
= 6.16 . 2667
= 16429 kg

Pn = Cc + Cs - Ts
= 127471.0123 + 20917.3124 - 16429
= 131959.6047 kg
= 131.9596 ton

ht - Ab ht ht
Mn = Cc + Cs - d' + Ts - d
2 2 2
0.5133 - 0.2723 0.5133
= 127.471 + 20.9173 - 0.057 +
2 2
0.5133
16.4287 - 0.057
2
= 15.3624 + 4.1765 + 3.2803
= 22.8192 tm
Mn 22.8192
e = = = 0.1729 m = 17.29 cm dari titik berat kolom.
Pn 131.9596
C. Kondisi Patah Tarik

Agar terjadi patah tarik, maka diambil faktor pengali Cb < 1


Misal dipakai faktor pengali = 0.9
C = 0.9 . Cb = 0.9 . 29.128 = 26.2149 cm

Ab = 0.85 . C = 0.85 . 26.2149 = 22.2827 cm

h - C 45.633 - 26.2149
εs' = . εc = . 0.003
C 26.2149

= 0.00222 > εy = 0.0017

Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2


Cc = 0.85 . f'c . Ab . b
= 0.85 . 203.944 . 22.2827 . 27
= 104294.5071 kg

Cs = As' . ( fy - 0.85 . f'c )


= 6.16 . ( 3569.02 - 0.85 . 203.944 )
= 20917.3124 kg

Ts = As . fs
= 6.16 . 3569.02
= 21985.1632 kg

Pn = Cc + Cs - Ts
= 104294.5071 + 20917.3124 - 21985.1632
= 103226.6563 kg
= 103.2267 ton

ht - Ab ht ht
Mn = Cc + Cs - d' + Ts - d
2 2 2
0.5133 - 0.2228 0.5133
= 104.29 + 20.9173 - 0.057 +
2 2
0.5133
21.9852 - 0.057
2
= 15.1505 + 4.1765 + 4.3897
= 23.7167 tm
Mn 23.7167
e = = = 0.2298 m = 22.98 cm dari titik berat kolom.
Pn 103.2267

D. Kondisi Mn = 0

Kondisi ini adalah kondisi dimana beban bekerja tepat pada titik berat potongan kolom
(beban aksial murni), sehingga tidak ada momen.

Po = ( 0.85 . f'c . b . ht ) + {( As + As' ) . ( fy - 0.85 .


f'c )}
= ( 0.85 . 203.944 . 27 . 51 ) + {( 6.16 + 6.16 ) .
( 3569.02 - 0.85 . 203.944 )}
= 282101.05123 kg
= 282.1011 ton
Mn = 0

E. Kondisi Lentur Murni, Pn = 0

Kondisi ini adalah kondisi dimana beban yang terjadi hanyalah momen, beban aksial =
0, sehingga perhitungannya seperti analisis balok tulangan rangkap dengan tulangan
desak belum leleh.

4 D14 As = As' = n . Ad = 4 . 1.54 = 6.16 cm2


b = 27 cm , ht = 51 cm , h = 45.633 cm
Baja tarik leleh
4 D14 Baja desak belum leleh

Cc = 0.85 . f'c . a . b = 0.85 . 203.944 . a . 27 = 4680.5148 a


Ts = As . fy = 6.16 . 3569.02 = 21985.1632 kg
Cs = As' . fs
= As' . εs . Es
c - d'
= As' εc . Es
c
a - ( 0.85 . 5.7 )
= 6.16 . . 0.003 . 2100000
a
38808 a - 188024.76
=
a

Keseimbangan gaya - gaya horizontal


Cc + Cs - Ts
38808 a - 188024.76
4680.5148 a + - 21985.1632 = 0
a
4680.5148 a2 + 16822.8368 a - 188024.76 = 0
4680.5148 a2 + 16822.8368 a - 188024.76
4680.5148
a2 + 3.5942 a - 40.1718 = 0

- b ± b2 - 4 a c
a =
2 a
- 3.5942 + ( 3.5942 2 ) - 4 . 1 . -40.1718
a =
2 . 1
a = 4.7909 cm
a 4.7909
c = = = 5.6364 cm
β1 0.85
c - d 5.6364 - 5.7
εs = εc = . 0.003 = -3E-05 < εy = 0.0017
c 5.6364

Baja desak belum leleh


fs = εs . Es = -3E-05 . 2100000 = -63 kg/cm2
Cc = 0.85 . f'c . a . b
= 0.85 . 203.944 . 4.7909 . 27
= 22423.8784 kg
Ts = As . fs = 6.16 . -63 = -388.08 kg
a
Mn = Cc h - + Ts ( h - d' )
2
4.7909
= 22423.8784 45.633 - + -388.08 ( 45.633 - 5.7 )
2
= 954063.71014 kg cm
= 9.5406 tm

F. Kondisi Tarik Murni, PT

Kondisi ini adalah kondisi dimana beban yang terjadi hanyalah beban aksial tarik murni.
PT = - ( As + As' ) fy
= - ( 6.16 + 6.16 ) 3569.02
= -43970.3264 kg
= -43.9703 ton
Mn = 0

Demikianlah diagram Mn - Pn dibuat, dengan mencoba-coba nilai c untuk patah desak


dan tarik, didapat diagram Mn - Pn sebagaimana berikut.

350

300

250

200

150
n=3
n=4
Pn

100
n=5
n=6
50
n=7
n=8
0
0 5 10 15 20 25 30 35
-50

-100

-150
Mn

Diagram 9.1 Hasil Desain Diagram Mn - Pn Arah X

350

300

250

200
350

300

250

200

150
Column HW
Column HY
Pn

100
Column IA
Column IC
50
Column IE
Column IG
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16
-50

-100

-150
Mn

Diagram 9.2 Hasil Desain Diagram Mn - Pn Arah Y


Tabel 9.1 Rekapitulasi Hasil Desain Kolom

Ukuran Tulangan 1 Arah ρ (%) 1 sisi ρ total Syarat


Lantai (b x ht) cm (Kanan dan Kiri Total) (Kanan dan Kiri Total) ρ total =
(X + Y)
1 - 6%
b ht Arah X Arah Y Arah X Arah Y
1 27 51.333 4D14 8D14 0.4445 0.889 1.3335 Oke
2 27 51.333 4D14 8D14 0.4445 0.889 1.3335 Oke
3 27 51.333 4D14 8D14 0.4445 0.889 1.3335 Oke
4 27 51.333 4D14 8D14 0.4445 0.889 1.3335 Oke

Kolom lantai 4 tidak memenuhi syarat Column Strong Weak Beam sehingga harus dipasang
tulangan transversal sebagai berikut:

4D14

D10

51.33 cm 8D14
27 cm

Gambar 9.2 Detail Tulangan Kolom


Arah X
Jumlah tulangan (n) = 3 s = 6.4 → Ok Jumlah tulanga
Data penampang : Data penampang
b = 27 cm β1 = 0.85 b
ht = 51 cm Es = 2100000 kg/cm2 ht
f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm 2
εc = 0.003 f'c
fy = 350 MPa = 3569.02 kg/cm2 εy = fy / Es = 0.0017 fy

Tulangan pokok D14 ( 1.4 ) , Ad = 1.54 cm2 d = 5.7 cm Tulangan pokok


Tulangan sengkang D10( 1 ) , Pb = 4 cm d' = 5.7 cm Tulangan sengka
Tulangan pokok kolom diperkirakan 1 lapis h = 45.633 cm Tulangan pokok

As = As' = 4.62 cm2 ρ total = 0.00667 = 0.67% As


As total = 9.24 cm2 ρ = ρ' = 0.003335 = 0.33% As total

A. Kondisi Patah Berimbang (Balance) A.


Cb = 29.128 cm
Ab = 24.7585 cm
εs' = 0.00241 > εy = 0.0017

Baja desak sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2


Ccb = 115882.5257 kg Pb = 115081.6376 kg = 115.0816 ton
Csb = 15687.9843 kg Mb = 21.8224 tm
Tsb = 16488.8724 kg e = 0.1896 m = 18.96 cm

B. Kondisi Patah Desak B.


Agar terjadi patah desak, maka diambil faktor pengali Cb > 1
Misal dipakai faktor pengali = 1.1
C = 32.0405 cm
Ab = 27.2344 cm
εs' = 0.0015 < εy = 0.0017
Baja desak belum leleh
fs = 3150 kg/cm2
Cc = 127471.0123 kg Pn = 128605.9966 kg = 128.606 ton
Cs = 15687.9843 kg Mn = 21.3977 tm
Ts = 14553 kg e = 0.1664 m = 16.64 cm
Misal dipakai faktor pengali = 1.2
C = 34.9532 cm
Ab = 29.7102 cm
εs' = 0.00108 < εy = 0.0017
Baja desak belum leleh
fs = 2268 kg/cm2
Cc = 139059.0308 kg Pn = 144268.8551 kg = 144.2689 ton
Cs = 15687.9843 kg Mn = 20.259 tm
Ts = 10478.16 kg e = 0.1404 m = 14.04 cm
Misal dipakai faktor pengali = 1.3
C = 37.866 cm
Ab = 32.1861 cm
εs' = 0.00072 < εy = 0.0017
Baja desak belum leleh
fs = 1512 kg/cm2
Cc = 150647.5174 kg Pn = 159350.0617 kg = 159.3501 ton
Cs = 15687.9843 kg Mn = 18.9495 tm
Ts = 6985.44 kg e = 0.1189 m = 11.89 cm
Misal dipakai faktor pengali = 1.4
C = 40.7788 cm
Ab = 34.662 cm
εs' = 0.00042 < εy = 0.0017
Baja desak belum leleh
fs = 882 kg/cm2
Cc = 162236.004 kg Pn = 173849.1483 kg = 173.8491 ton
Cs = 15687.9843 kg Mn = 17.4694 tm
Ts = 4074.84 kg e = 0.1005 m = 10.05 cm
Misal dipakai faktor pengali = 1.5
C = 43.6916 cm
Ab = 37.1379 cm
εs' = 0.00016 < εy = 0.0017
Baja desak belum leleh
fs = 336 kg/cm2
Cc = 173824.4906 kg Pn = 187960.1549 kg = 187.9602 ton
Cs = 15687.9843 kg Mn = 15.7799 tm
Ts = 1552.32 kg e = 0.084 m= 8.4 cm

C. Kondisi Patah Tarik C.


Agar terjadi patah tarik, maka diambil faktor pengali Cb < 1
Misal dipakai faktor pengali = 0.9
C = 26.2149 cm
Ab = 22.2827 cm
εs' = 0.00222 > εy = 0.0017
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2
Cc = 104294.5071 kg Pn = 103493.619 kg = 103.4936 ton
Cs = 15687.9843 kg Mn = 21.5738 tm
Ts = 16488.8724 kg e = 0.2085 m = 20.85 cm
Misal dipakai faktor pengali = 0.8
C = 23.3022 cm
Ab = 19.8069 cm
εs' = 0.00287 > εy = 0.0017
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2
Cc = 92706.4886 kg Pn = 91905.6005 kg = 91.9056 ton
Cs = 15687.9843 kg Mn = 21.0382 tm
Ts = 16488.8724 kg e = 0.2289 m = 22.89 cm
Misal dipakai faktor pengali = 0.7
C = 20.3894 cm
Ab = 17.331 cm
εs' = 0.00371 > εy = 0.0017
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2
Cc = 81118.002 kg Pn = 80317.1139 kg = 80.3171 ton
Cs = 15687.9843 kg Mn = 20.2157 tm
Ts = 16488.8724 kg e = 0.2517 m = 25.17 cm
Misal dipakai faktor pengali = 0.6
C = 17.4766 cm
Ab = 14.8551 cm
εs' = 0.00483 > εy = 0.0017
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2
Cc = 69529.5154 kg Pn = 68728.6273 kg = 68.7286 ton
Cs = 15687.9843 kg Mn = 19.1062 tm
Ts = 16488.8724 kg e = 0.278 m = 27.8 cm
Misal dipakai faktor pengali = 0.5
C = 14.5639 cm
Ab = 12.3793 cm
εs' = 0.0064 > εy = 0.0017
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2
Cc = 57941.4969 kg Pn = 57140.6088 kg = 57.1406 ton
Cs = 15687.9843 kg Mn = 17.7099 tm
Ts = 16488.8724 kg e = 0.3099 m = 30.99 cm

D. Kondisi Mn = 0 D.
Po = 271642.39502 kg = 271.6424 ton

E. Kondisi Lentur Murni, Pn = 0 E.


Cc = 4680.5148 a
Cs = ( 29106 a - 141018.57 ) / a
Ts = 16488.8724 kg

Keseimbangan gaya - gaya horizontal


Cc + Cs - Ts
4680.5148 a + (( 29106 a - 141018.57 ) / a ) - 16488.8724 = 0
a2 + 2.6957 a - 30.1289 = 0
a = 4.3042 cm
c = 5.0638 cm
εs = -0.00038 < εy = 0.0017

Baja desak belum leleh


fs = -798 kg/cm2
Cc = 20145.8718 kg
Ts = -3686.76 kg
Mn = 728742.73644 kg cm = 7.2874 tm

F. Kondisi Tarik Murni, PT F.


PT = -32977.7448 kg = -32.9777 ton
Arah Y
Jumlah tulangan (n) = 3 s = 18.567 → Ok Jumlah tulanga
Data penampang : Data penampang
b = 51 cm β1 = 0.85 b
ht = 27 cm Es = 2100000 kg/cm2 ht
f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2 εc = 0.003 f'c
fy = 350 MPa = 3569.02 kg/cm2 εy = fy / Es = 0.0017 fy

Tulangan pokok D14 ( 1.4 ) , Ad = 1.54 cm2 d = 5.7 cm Tulangan pokok


Tulangan sengkang D10( 1 ) , Pb = 4 cm d' = 5.7 cm Tulangan sengka
Tulangan pokok kolom diperkirakan 1 lapis h = 21.3 cm Tulangan pokok

As = As' = 4.62 cm2 ρ total = 0.00667 = 0.67% As


As total = 9.24 cm2 ρ = ρ' = 0.003335 = 0.33% As total

A. Kondisi Patah Berimbang (Balance) A.


Cb = 13.596 cm
Ab = 11.5563 cm
εs' = 0.00174 > εy = 0.0017

Baja desak sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2


Ccb = 102836.7001 kg Pb = 102035.812 kg = 102.0358 ton
Csb = 15687.9843 kg Mb = 10.4507 tm
Tsb = 16488.8724 kg e = 0.1024 m = 10.24 cm

B. Kondisi Patah Desak B.


Agar terjadi patah desak, maka diambil faktor pengali Cb > 1
Misal dipakai faktor pengali = 1.1
C = 14.9553 cm
Ab = 12.712 cm
εs' = 0.0015 < εy = 0.0017
Baja desak belum leleh
fs = 3150 kg/cm2
Cc = 113120.9931 kg Pn = 114255.9774 kg = 114.256 ton
Cs = 15687.9843 kg Mn = 10.4402 tm
Ts = 14553 kg e = 0.0914 m = 9.14 cm
Misal dipakai faktor pengali = 1.2
C = 16.3148 cm
Ab = 13.8676 cm
εs' = 0.00108 < εy = 0.0017
Baja desak belum leleh
fs = 2268 kg/cm2
Cc = 123404.3961 kg Pn = 128614.2204 kg = 128.6142 ton
Cs = 15687.9843 kg Mn = 10.1439 tm
Ts = 10478.16 kg e = 0.0789 m = 7.89 cm
Misal dipakai faktor pengali = 1.3
C = 17.6744 cm
Ab = 15.0232 cm
εs' = 0.00072 < εy = 0.0017
Baja desak belum leleh
fs = 1512 kg/cm2
Cc = 133687.7992 kg Pn = 142390.3435 kg = 142.3903 ton
Cs = 15687.9843 kg Mn = 9.7743 tm
Ts = 6985.44 kg e = 0.0686 m = 6.86 cm
Misal dipakai faktor pengali = 1.4
C = 19.034 cm
Ab = 16.1789 cm
εs' = 0.00042 < εy = 0.0017
Baja desak belum leleh
fs = 882 kg/cm2
Cc = 143972.0921 kg Pn = 155585.2364 kg = 155.5852 ton
Cs = 15687.9843 kg Mn = 9.3312 tm
Ts = 4074.84 kg e = 0.06 m= 6 cm
Misal dipakai faktor pengali = 1.5
C = 20.3936 cm
Ab = 17.3346 cm
εs' = 0.00016 < εy = 0.0017
Baja desak belum leleh
fs = 336 kg/cm2
Cc = 154256.385 kg Pn = 168392.0493 kg = 168.392 ton
Cs = 15687.9843 kg Mn = 8.7995 tm
Ts = 1552.32 kg e = 0.0523 m = 5.23 cm

C. Kondisi Patah Tarik C.


Agar terjadi patah tarik, maka diambil faktor pengali Cb < 1
Misal dipakai faktor pengali = 0.9
C = 12.2361 cm
Ab = 10.4007 cm
εs' = 0.00222 > εy = 0.0017
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2
Cc = 92553.2971 kg Pn = 91752.409 kg = 91.7524 ton
Cs = 15687.9843 kg Mn = 10.1914 tm
Ts = 16488.8724 kg e = 0.1111 m = 11.11 cm
Misal dipakai faktor pengali = 0.8
C = 10.8766 cm
Ab = 9.2451 cm
εs' = 0.00287 > εy = 0.0017
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2
Cc = 82269.894 kg Pn = 81469.0059 kg = 81.469 ton
Cs = 15687.9843 kg Mn = 9.8133 tm
Ts = 16488.8724 kg e = 0.1205 m = 12.05 cm
Misal dipakai faktor pengali = 0.7
C = 9.517 cm
Ab = 8.0895 cm
εs' = 0.00371 > εy = 0.0017
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2
Cc = 71986.491 kg Pn = 71185.6029 kg = 71.1856 ton
Cs = 15687.9843 kg Mn = 9.3163 tm
Ts = 16488.8724 kg e = 0.1309 m = 13.09 cm
Misal dipakai faktor pengali = 0.6
C = 8.1574 cm
Ab = 6.9338 cm
εs' = 0.00483 > εy = 0.0017
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2
Cc = 61702.1981 kg Pn = 60901.31 kg = 60.9013 ton
Cs = 15687.9843 kg Mn = 8.7004 tm
Ts = 16488.8724 kg e = 0.1429 m = 14.29 cm
Misal dipakai faktor pengali = 0.5
C = 6.7979 cm
Ab = 5.7782 cm
εs' = 0.0064 > εy = 0.0017
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2
Cc = 51418.795 kg Pn = 50617.9069 kg = 50.6179 ton
Cs = 15687.9843 kg Mn = 7.9658 tm
Ts = 16488.8724 kg e = 0.1574 m = 15.74 cm

D. Kondisi Mn = 0 D.
Po = 271642.39502 kg = 271.6424 ton

E. Kondisi Lentur Murni, Pn = 0 E.


Cc = 8898.75653 a
Cs = ( 29106 a - 141018.57 ) / a
Ts = 16488.8724 kg

Keseimbangan gaya - gaya horizontal


Cc + Cs - Ts
8898.75653 a + (( 29106 a - 141018.57 ) / a ) - 16488.8724 = 0
a + 1.4179
2
a - 15.847 = 0
a = 3.3345 cm
c = 3.9229 cm
εs = -0.00136 < εy = 0.0017

Baja desak belum leleh


fs = -2856 kg/cm2
Cc = 29672.9037 kg
Ts = -13194.7 kg
Mn = 376723.06812 kg cm = 3.7672 tm

F. Kondisi Tarik Murni, PT F.


PT = -32977.7448 kg = -32.9777 ton
Jumlah tulangan (n) = 4 s = 3.8 → Ok Jumlah tulangan (
Data penampang : Data penampang :
= 27 cm β1 = 0.85 b
= 51 cm Es = 2100000 kg/cm2 ht
f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm 2
εc = 0.003 f'c
= 350 MPa = 3569.02 kg/cm2 εy = fy / Es = 0.0017 fy

Tulangan pokok D14 ( 1.4 ) , Ad = 1.54 cm2 d = 5.7 cm Tulangan pokok D1


Tulangan sengkang D10( 1 ) , Pb = 4 cm d' = 5.7 cm Tulangan sengkang
Tulangan pokok kolom diperkirakan 1 lapis h = 45.633 cm Tulangan pokok ko

As = As' = 6.16 cm2 ρ total = 0.00889 = 0.89% As


As total = 12.32 cm2 ρ = ρ' = 0.004445 = 0.44% As total

A. Kondisi Patah Berimbang (Balance) A.


Cb = 29.128 cm
Ab = 24.7585 cm
εs' = 0.00241 > εy = 0.0017

Baja desak sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2


Ccb = 115882.5257 kg Pb = 114814.6749 kg = 114.8147 ton
Csb = 20917.3124 kg Mb = 23.964 tm
Tsb = 21985.1632 kg e = 0.2087 m = 20.87 cm

B. Kondisi Patah Desak B.


Agar terjadi patah desak, maka diambil faktor pengali Cb > 1
Misal dipakai faktor pengali = 1.1
C = 32.0405 cm
Ab = 27.2344 cm
εs' = 0.0015 < εy = 0.0017
Baja desak belum leleh
fs = 3150 kg/cm2
Cc = 127471.0123 kg Pn = 128984.3247 kg = 128.9843 ton
Cs = 20917.3124 kg Mn = 23.4104 tm
Ts = 19404 kg e = 0.1815 m = 18.15 cm
Misal dipakai faktor pengali = 1.2
C = 34.9532 cm
Ab = 29.7102 cm
εs' = 0.00108 < εy = 0.0017
Baja desak belum leleh
fs = 2268 kg/cm2
Cc = 139059.0308 kg Pn = 146005.4632 kg = 146.0055 ton
Cs = 20917.3124 kg Mn = 22.0005 tm
Ts = 13970.88 kg e = 0.1507 m = 15.07 cm
Misal dipakai faktor pengali = 1.3
C = 37.866 cm
Ab = 32.1861 cm
εs' = 0.00072 < εy = 0.0017
Baja desak belum leleh
fs = 1512 kg/cm2
Cc = 150647.5174 kg Pn = 162250.9098 kg = 162.2509 ton
Cs = 20917.3124 kg Mn = 20.4586 tm
Ts = 9313.92 kg e = 0.1261 m = 12.61 cm
Misal dipakai faktor pengali = 1.4
C = 40.7788 cm
Ab = 34.662 cm
εs' = 0.00042 < εy = 0.0017
Baja desak belum leleh
fs = 882 kg/cm2
Cc = 162236.004 kg Pn = 177720.1964 kg = 177.7202 ton
Cs = 20917.3124 kg Mn = 18.7848 tm
Ts = 5433.12 kg e = 0.1057 m = 10.57 cm
Misal dipakai faktor pengali = 1.5
C = 43.6916 cm
Ab = 37.1379 cm
εs' = 0.00016 < εy = 0.0017
Baja desak belum leleh
fs = 336 kg/cm2
Cc = 173824.4906 kg Pn = 192672.043 kg = 192.672 ton
Cs = 20917.3124 kg Mn = 16.9273 tm
Ts = 2069.76 kg e = 0.0879 m = 8.79 cm

C. Kondisi Patah Tarik C.


Agar terjadi patah tarik, maka diambil faktor pengali Cb < 1
Misal dipakai faktor pengali = 0.9
C = 26.2149 cm
Ab = 22.2827 cm
εs' = 0.00222 > εy = 0.0017
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2
Cc = 104294.5071 kg Pn = 103226.6563 kg = 103.2267 ton
Cs = 20917.3124 kg Mn = 23.7153 tm
Ts = 21985.1632 kg e = 0.2297 m = 22.97 cm
Misal dipakai faktor pengali = 0.8
C = 23.3022 cm
Ab = 19.8069 cm
εs' = 0.00287 > εy = 0.0017
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2
Cc = 92706.4886 kg Pn = 91638.6378 kg = 91.6386 ton
Cs = 20917.3124 kg Mn = 23.1797 tm
Ts = 21985.1632 kg e = 0.2529 m = 25.29 cm
Misal dipakai faktor pengali = 0.7
C = 20.3894 cm
Ab = 17.331 cm
εs' = 0.00371 > εy = 0.0017
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2
Cc = 81118.002 kg Pn = 80050.1512 kg = 80.0502 ton
Cs = 20917.3124 kg Mn = 22.3572 tm
Ts = 21985.1632 kg e = 0.2793 m = 27.93 cm
Misal dipakai faktor pengali = 0.6
C = 17.4766 cm
Ab = 14.8551 cm
εs' = 0.00483 > εy = 0.0017
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2
Cc = 69529.5154 kg Pn = 68461.6646 kg = 68.4617 ton
Cs = 20917.3124 kg Mn = 21.2478 tm
Ts = 21985.1632 kg e = 0.3104 m = 31.04 cm
Misal dipakai faktor pengali = 0.5
C = 14.5639 cm
Ab = 12.3793 cm
εs' = 0.0064 > εy = 0.0017
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2
Cc = 57941.4969 kg Pn = 56873.6461 kg = 56.8736 ton
Cs = 20917.3124 kg Mn = 19.8515 tm
Ts = 21985.1632 kg e = 0.349 m = 34.9 cm

D. Kondisi Mn = 0 D.
Po = 282101.05123 kg = 282.1011 ton

E. Kondisi Lentur Murni, Pn = 0 E.


Cc = 4680.5148 a
Cs = ( 38808 a - 188024.76 ) / a
Ts = 21985.1632 kg

Keseimbangan gaya - gaya horizontal


Cc + Cs - Ts
4680.5148 a + (( 38808 a - 188024.76 ) / a ) - 21985.1632 = 0
a2 + 3.5942 a - 40.1718 = 0
a = 4.7909 cm
c = 5.6364 cm
εs = -3E-05 < εy = 0.0017

Baja desak belum leleh


fs = -63 kg/cm2
Cc = 22423.8784 kg
Ts = -388.08 kg
Mn = 954063.71014 kg cm = 9.5406 tm

F. Kondisi Tarik Murni, PT F.


PT = -43970.3264 kg = -43.9703 ton
Jumlah tulangan (n) = 4 s = 11.911 → Ok Jumlah tulangan (
Data penampang : Data penampang :
= 51 cm β1 = 0.85 b
= 27 cm Es = 2100000 kg/cm2 ht
f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2 εc = 0.003 f'c
= 350 MPa = 3569.02 kg/cm2 εy = fy / Es = 0.0017 fy

Tulangan pokok D14 ( 1.4 ) , Ad = 1.54 cm2 d = 5.7 cm Tulangan pokok D1


Tulangan sengkang D10( 1 ) , Pb = 4 cm d' = 5.7 cm Tulangan sengkang
Tulangan pokok kolom diperkirakan 1 lapis h = 21.3 cm Tulangan pokok ko

As = As' = 6.16 cm2 ρ total = 0.00889 = 0.89% As


As total = 12.32 cm2 ρ = ρ' = 0.004445 = 0.44% As total

A. Kondisi Patah Berimbang (Balance) A.


Cb = 13.596 cm
Ab = 11.5563 cm
εs' = 0.00174 > εy = 0.0017

Baja desak sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2


Ccb = 102836.7001 kg Pb = 101768.8493 kg = 101.7688 ton
Csb = 20917.3124 kg Mb = 11.2873 tm
Tsb = 21985.1632 kg e = 0.1109 m = 11.09 cm

B. Kondisi Patah Desak B.


Agar terjadi patah desak, maka diambil faktor pengali Cb > 1
Misal dipakai faktor pengali = 1.1
C = 14.9553 cm
Ab = 12.712 cm
εs' = 0.0015 < εy = 0.0017
Baja desak belum leleh
fs = 3150 kg/cm2
Cc = 113120.9931 kg Pn = 114634.3055 kg = 114.6343 ton
Cs = 20917.3124 kg Mn = 11.2264 tm
Ts = 19404 kg e = 0.0979 m = 9.79 cm
Misal dipakai faktor pengali = 1.2
C = 16.3148 cm
Ab = 13.8676 cm
εs' = 0.00108 < εy = 0.0017
Baja desak belum leleh
fs = 2268 kg/cm2
Cc = 123404.3961 kg Pn = 130350.8285 kg = 130.3508 ton
Cs = 20917.3124 kg Mn = 10.8243 tm
Ts = 13970.88 kg e = 0.083 m= 8.3 cm
Misal dipakai faktor pengali = 1.3
C = 17.6744 cm
Ab = 15.0232 cm
εs' = 0.00072 < εy = 0.0017
Baja desak belum leleh
fs = 1512 kg/cm2
Cc = 133687.7992 kg Pn = 145291.1916 kg = 145.2912 ton
Cs = 20917.3124 kg Mn = 10.3638 tm
Ts = 9313.92 kg e = 0.0713 m = 7.13 cm
Misal dipakai faktor pengali = 1.4
C = 19.034 cm
Ab = 16.1789 cm
εs' = 0.00042 < εy = 0.0017
Baja desak belum leleh
fs = 882 kg/cm2
Cc = 143972.0921 kg Pn = 159456.2845 kg = 159.4563 ton
Cs = 20917.3124 kg Mn = 9.845 tm
Ts = 5433.12 kg e = 0.0617 m = 6.17 cm
Misal dipakai faktor pengali = 1.5
C = 20.3936 cm
Ab = 17.3346 cm
εs' = 0.00016 < εy = 0.0017
Baja desak belum leleh
fs = 336 kg/cm2
Cc = 154256.385 kg Pn = 173103.9374 kg = 173.1039 ton
Cs = 20917.3124 kg Mn = 9.2477 tm
Ts = 2069.76 kg e = 0.0534 m = 5.34 cm

C. Kondisi Patah Tarik C.


Agar terjadi patah tarik, maka diambil faktor pengali Cb < 1
Misal dipakai faktor pengali = 0.9
C = 12.2361 cm
Ab = 10.4007 cm
εs' = 0.00222 > εy = 0.0017
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2
Cc = 92553.2971 kg Pn = 91485.4463 kg = 91.4854 ton
Cs = 20917.3124 kg Mn = 11.028 tm
Ts = 21985.1632 kg e = 0.1205 m = 12.05 cm
Misal dipakai faktor pengali = 0.8
C = 10.8766 cm
Ab = 9.2451 cm
εs' = 0.00287 > εy = 0.0017
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2
Cc = 82269.894 kg Pn = 81202.0432 kg = 81.202 ton
Cs = 20917.3124 kg Mn = 10.6499 tm
Ts = 21985.1632 kg e = 0.1312 m = 13.12 cm
Misal dipakai faktor pengali = 0.7
C = 9.517 cm
Ab = 8.0895 cm
εs' = 0.00371 > εy = 0.0017
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2
Cc = 71986.491 kg Pn = 70918.6402 kg = 70.9186 ton
Cs = 20917.3124 kg Mn = 10.1529 tm
Ts = 21985.1632 kg e = 0.1432 m = 14.32 cm
Misal dipakai faktor pengali = 0.6
C = 8.1574 cm
Ab = 6.9338 cm
εs' = 0.00483 > εy = 0.0017
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2
Cc = 61702.1981 kg Pn = 60634.3473 kg = 60.6343 ton
Cs = 20917.3124 kg Mn = 9.537 tm
Ts = 21985.1632 kg e = 0.1573 m = 15.73 cm
Misal dipakai faktor pengali = 0.5
C = 6.7979 cm
Ab = 5.7782 cm
εs' = 0.0064 > εy = 0.0017
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2
Cc = 51418.795 kg Pn = 50350.9442 kg = 50.3509 ton
Cs = 20917.3124 kg Mn = 8.8024 tm
Ts = 21985.1632 kg e = 0.1748 m = 17.48 cm

D. Kondisi Mn = 0 D.
Po = 282101.05123 kg = 282.1011 ton

E. Kondisi Lentur Murni, Pn = 0 E.


Cc = 8898.75653 a
Cs = ( 38808 a - 188024.76 ) / a
Ts = 21985.1632 kg

Keseimbangan gaya - gaya horizontal


Cc + Cs - Ts
8898.75653 a + (( 38808 a - 188024.76 ) / a ) - 21985.1632 = 0
a + 2
1.8905 a - 21.1293 = 0
a = 3.7476 cm
c = 4.4089 cm
εs = -0.00088 < εy = 0.0017

Baja desak belum leleh


fs = -1848 kg/cm2
Cc = 33348.98 kg
Ts = -11383.7 kg
Mn = 470258.54728 kg cm = 4.7026 tm

F. Kondisi Tarik Murni, PT F.


PT = -43970.3264 kg = -43.9703 ton
Jumlah tulangan (n) = 5 s = 2.5 → Ok Jumlah tulangan (n)
Data penampang : Data penampang :
= 27 cm β1 = 0.85 b =
= 51 cm Es = 2100000 kg/cm2 ht =
= 20 MPa = 203.944 kg/cm 2
εc = 0.003 f'c =
= 350 MPa = 3569.02 kg/cm2 εy = fy / Es = 0.0017 fy =

Tulangan pokok D14 ( 1.4 ) , Ad = 1.54 cm2 d = 5.7 cm Tulangan pokok D14
Tulangan sengkang D10( 1 ) , Pb = 4 cm d' = 5.7 cm Tulangan sengkang D
Tulangan pokok kolom diperkirakan 1 lapis h = 45.633 cm Tulangan pokok kolom

= As' = 7.7 cm2 ρ total = 0.01111 = 1.11% As


As total = 15.4 cm2 ρ = ρ' = 0.005555 = 0.56% As total

Kondisi Patah Berimbang (Balance) A. Kondisi Patah B


Cb = 29.128 cm Cb
Ab = 24.7585 cm Ab
εs' = 0.00241 > εy = 0.0017 εs'

Baja desak sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2 Baja desak sudah


Ccb = 115882.5257 kg Pb = 114547.7122 kg = 114.5477 ton Ccb
Csb = 26146.6405 kg Mb = 26.1055 tm Csb
Tsb = 27481.454 kg e = 0.2279 m = 22.79 cm Tsb

Kondisi Patah Desak B. Kondisi Patah D


Agar terjadi patah desak, maka diambil faktor pengali Cb > 1 Agar terjadi pata
Misal dipakai faktor pengali = 1.1 Misal dipakai fa
C = 32.0405 cm C
Ab = 27.2344 cm Ab
εs' = 0.0015 < εy = 0.0017 εs'
Baja desak belum leleh Baja desak belum
fs = 3150 kg/cm2 fs
Cc = 127471.0123 kg Pn = 129362.6528 kg = 129.3627 ton Cc
Cs = 26146.6405 kg Mn = 25.4231 tm Cs
Ts = 24255 kg e = 0.1965 m = 19.65 cm Ts
Misal dipakai faktor pengali = 1.2 Misal dipakai fa
C = 34.9532 cm C
Ab = 29.7102 cm Ab
εs' = 0.00108 < εy = 0.0017 εs'
Baja desak belum leleh Baja desak belum
fs = 2268 kg/cm2 fs
Cc = 139059.0308 kg Pn = 147742.0713 kg = 147.7421 ton Cc
Cs = 26146.6405 kg Mn = 23.742 tm Cs
Ts = 17463.6 kg e = 0.1607 m = 16.07 cm Ts
Misal dipakai faktor pengali = 1.3 Misal dipakai fa
C = 37.866 cm C
Ab = 32.1861 cm Ab
εs' = 0.00072 < εy = 0.0017 εs'
Baja desak belum leleh Baja desak belum
fs = 1512 kg/cm2 fs
Cc = 150647.5174 kg Pn = 165151.7579 kg = 165.1518 ton Cc
Cs = 26146.6405 kg Mn = 21.9676 tm Cs
Ts = 11642.4 kg e = 0.133 m = 13.3 cm Ts
Misal dipakai faktor pengali = 1.4 Misal dipakai fa
C = 40.7788 cm C
Ab = 34.662 cm Ab
εs' = 0.00042 < εy = 0.0017 εs'
Baja desak belum leleh Baja desak belum
fs = 882 kg/cm2 fs
Cc = 162236.004 kg Pn = 181591.2445 kg = 181.5912 ton Cc
Cs = 26146.6405 kg Mn = 20.1001 tm Cs
Ts = 6791.4 kg e = 0.1107 m = 11.07 cm Ts
Misal dipakai faktor pengali = 1.5 Misal dipakai fa
C = 43.6916 cm C
Ab = 37.1379 cm Ab
εs' = 0.00016 < εy = 0.0017 εs'
Baja desak belum leleh Baja desak belum
fs = 336 kg/cm2 fs
Cc = 173824.4906 kg Pn = 197383.9311 kg = 197.3839 ton Cc
Cs = 26146.6405 kg Mn = 18.0748 tm Cs
Ts = 2587.2 kg e = 0.0916 m = 9.16 cm Ts

Kondisi Patah Tarik C. Kondisi Patah T


Agar terjadi patah tarik, maka diambil faktor pengali Cb < 1 Agar terjadi pata
Misal dipakai faktor pengali = 0.9 Misal dipakai fa
C = 26.2149 cm C
Ab = 22.2827 cm Ab
εs' = 0.00222 > εy = 0.0017 εs'
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm 2
Baja tarik sudah
Cc = 104294.5071 kg Pn = 102959.6936 kg = 102.9597 ton Cc
Cs = 26146.6405 kg Mn = 25.8569 tm Cs
Ts = 27481.454 kg e = 0.2511 m = 25.11 cm Ts
Misal dipakai faktor pengali = 0.8 Misal dipakai fa
C = 23.3022 cm C
Ab = 19.8069 cm Ab
εs' = 0.00287 > εy = 0.0017 εs'
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2 Baja tarik sudah
Cc = 92706.4886 kg Pn = 91371.6751 kg = 91.3717 ton Cc
Cs = 26146.6405 kg Mn = 25.3213 tm Cs
Ts = 27481.454 kg e = 0.2771 m = 27.71 cm Ts
Misal dipakai faktor pengali = 0.7 Misal dipakai fa
C = 20.3894 cm C
Ab = 17.331 cm Ab
εs' = 0.00371 > εy = 0.0017 εs'
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm 2
Baja tarik sudah
Cc = 81118.002 kg Pn = 79783.1885 kg = 79.7832 ton Cc
Cs = 26146.6405 kg Mn = 24.4987 tm Cs
Ts = 27481.454 kg e = 0.3071 m = 30.71 cm Ts
Misal dipakai faktor pengali = 0.6 Misal dipakai fa
C = 17.4766 cm C
Ab = 14.8551 cm Ab
εs' = 0.00483 > εy = 0.0017 εs'
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2 Baja tarik sudah
Cc = 69529.5154 kg Pn = 68194.7019 kg = 68.1947 ton Cc
Cs = 26146.6405 kg Mn = 23.3893 tm Cs
Ts = 27481.454 kg e = 0.343 m = 34.3 cm Ts
Misal dipakai faktor pengali = 0.5 Misal dipakai fa
C = 14.5639 cm C
Ab = 12.3793 cm Ab
εs' = 0.0064 > εy = 0.0017 εs'
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2 Baja tarik sudah
Cc = 57941.4969 kg Pn = 56606.6834 kg = 56.6067 ton Cc
Cs = 26146.6405 kg Mn = 21.993 tm Cs
Ts = 27481.454 kg e = 0.3885 m = 38.85 cm Ts

Kondisi Mn = 0 D. Kondisi Mn = 0
Po = 292559.70744 kg = 292.5597 ton Po

Kondisi Lentur Murni, Pn = 0 E. Kondisi Lentur


Cc = 4680.5148 a Cc
Cs = ( 48510 a - 235030.95 ) / a Cs
Ts = 27481.454 kg Ts

Keseimbangan gaya - gaya horizontal Keseimbangan g


Cc + Cs - Ts Cc
4680.5148 a + (( 48510 a - 235030.95 ) / a ) - 27481.454 = 0 4680.5148
a2 + 4.4928 a - 50.2148 = 0 a2
a = 5.1874 cm a
c = 6.1028 cm c
εs = 0.0002 < εy = 0.0017 εs

Baja desak belum leleh Baja desak belum


fs = 420 kg/cm2 fs
Cc = 24279.7025 kg Cc
Ts = 3234 kg Ts
Mn = 1174133.893 kg cm = 11.7413 tm Mn

Kondisi Tarik Murni, PT F. Kondisi Tarik M


PT = -54962.908 kg = -54.9629 ton PT
Jumlah tulangan (n) = 5 s = 8.5833 → Ok Jumlah tulangan (n)
Data penampang : Data penampang :
= 51 cm β1 = 0.85 b =
= 27 cm Es = 2100000 kg/cm2 ht =
= 20 MPa = 203.944 kg/cm2 εc = 0.003 f'c =
= 350 MPa = 3569.02 kg/cm2 εy = fy / Es = 0.0017 fy =

Tulangan pokok D14 ( 1.4 ) , Ad = 1.54 cm2 d = 5.7 cm Tulangan pokok D14
Tulangan sengkang D10( 1 ) , Pb = 4 cm d' = 5.7 cm Tulangan sengkang D
Tulangan pokok kolom diperkirakan 1 lapis h = 21.3 cm Tulangan pokok kolom

= As' = 7.7 cm2 ρ total = 0.01111 = 1.11% As


As total = 15.4 cm 2
ρ = ρ' = 0.005555 = 0.56% As total

Kondisi Patah Berimbang (Balance) A. Kondisi Patah B


Cb = 13.596 cm Cb
Ab = 11.5563 cm Ab
εs' = 0.00174 > εy = 0.0017 εs'

Baja desak sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2 Baja desak sudah


Ccb = 102836.7001 kg Pb = 101501.8866 kg = 101.5019 ton Ccb
Csb = 26146.6405 kg Mb = 12.1239 tm Csb
Tsb = 27481.454 kg e = 0.1194 m = 11.94 cm Tsb

Kondisi Patah Desak B. Kondisi Patah D


Agar terjadi patah desak, maka diambil faktor pengali Cb > 1 Agar terjadi pata
Misal dipakai faktor pengali = 1.1 Misal dipakai fa
C = 14.9553 cm C
Ab = 12.712 cm Ab
εs' = 0.0015 < εy = 0.0017 εs'
Baja desak belum leleh Baja desak belum
fs = 3150 kg/cm2 fs
Cc = 113120.9931 kg Pn = 115012.6336 kg = 115.0126 ton Cc
Cs = 26146.6405 kg Mn = 12.0127 tm Cs
Ts = 24255 kg e = 0.1044 m = 10.44 cm Ts
Misal dipakai faktor pengali = 1.2 Misal dipakai fa
C = 16.3148 cm C
Ab = 13.8676 cm Ab
εs' = 0.00108 < εy = 0.0017 εs'
Baja desak belum leleh Baja desak belum
fs = 2268 kg/cm2 fs
Cc = 123404.3961 kg Pn = 132087.4366 kg = 132.0874 ton Cc
Cs = 26146.6405 kg Mn = 11.5046 tm Cs
Ts = 17463.6 kg e = 0.0871 m = 8.71 cm Ts
Misal dipakai faktor pengali = 1.3 Misal dipakai fa
C = 17.6744 cm C
Ab = 15.0232 cm Ab
εs' = 0.00072 < εy = 0.0017 εs'
Baja desak belum leleh Baja desak belum
fs = 1512 kg/cm 2
fs
Cc = 133687.7992 kg Pn = 148192.0397 kg = 148.192 ton Cc
Cs = 26146.6405 kg Mn = 10.9533 tm Cs
Ts = 11642.4 kg e = 0.0739 m = 7.39 cm Ts
Misal dipakai faktor pengali = 1.4 Misal dipakai fa
C = 19.034 cm C
Ab = 16.1789 cm Ab
εs' = 0.00042 < εy = 0.0017 εs'
Baja desak belum leleh Baja desak belum
fs = 882 kg/cm 2
fs
Cc = 143972.0921 kg Pn = 163327.3326 kg = 163.3273 ton Cc
Cs = 26146.6405 kg Mn = 10.3588 tm Cs
Ts = 6791.4 kg e = 0.0634 m = 6.34 cm Ts
Misal dipakai faktor pengali = 1.5 Misal dipakai fa
C = 20.3936 cm C
Ab = 17.3346 cm Ab
εs' = 0.00016 < εy = 0.0017 εs'
Baja desak belum leleh Baja desak belum
fs = 336 kg/cm 2
fs
Cc = 154256.385 kg Pn = 177815.8255 kg = 177.8158 ton Cc
Cs = 26146.6405 kg Mn = 9.696 tm Cs
Ts = 2587.2 kg e = 0.0545 m = 5.45 cm Ts

Kondisi Patah Tarik C. Kondisi Patah T


Agar terjadi patah tarik, maka diambil faktor pengali Cb < 1 Agar terjadi pata
Misal dipakai faktor pengali = 0.9 Misal dipakai fa
C = 12.2361 cm C
Ab = 10.4007 cm Ab
εs' = 0.00222 > εy = 0.0017 εs'
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2 Baja tarik sudah
Cc = 92553.2971 kg Pn = 91218.4836 kg = 91.2185 ton Cc
Cs = 26146.6405 kg Mn = 11.8646 tm Cs
Ts = 27481.454 kg e = 0.1301 m = 13.01 cm Ts
Misal dipakai faktor pengali = 0.8 Misal dipakai fa
C = 10.8766 cm C
Ab = 9.2451 cm Ab
εs' = 0.00287 > εy = 0.0017 εs'
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm 2
Baja tarik sudah
Cc = 82269.894 kg Pn = 80935.0805 kg = 80.9351 ton Cc
Cs = 26146.6405 kg Mn = 11.4865 tm Cs
Ts = 27481.454 kg e = 0.1419 m = 14.19 cm Ts
Misal dipakai faktor pengali = 0.7 Misal dipakai fa
C = 9.517 cm C
Ab = 8.0895 cm Ab
εs' = 0.00371 > εy = 0.0017 εs'
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2 Baja tarik sudah
Cc = 71986.491 kg Pn = 70651.6775 kg = 70.6517 ton Cc
Cs = 26146.6405 kg Mn = 10.9895 tm Cs
Ts = 27481.454 kg e = 0.1555 m = 15.55 cm Ts
Misal dipakai faktor pengali = 0.6 Misal dipakai fa
C = 8.1574 cm C
Ab = 6.9338 cm Ab
εs' = 0.00483 > εy = 0.0017 εs'
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2 Baja tarik sudah
Cc = 61702.1981 kg Pn = 60367.3846 kg = 60.3674 ton Cc
Cs = 26146.6405 kg Mn = 10.3736 tm Cs
Ts = 27481.454 kg e = 0.1718 m = 17.18 cm Ts
Misal dipakai faktor pengali = 0.5 Misal dipakai fa
C = 6.7979 cm C
Ab = 5.7782 cm Ab
εs' = 0.0064 > εy = 0.0017 εs'
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm 2
Baja tarik sudah
Cc = 51418.795 kg Pn = 50083.9815 kg = 50.084 ton Cc
Cs = 26146.6405 kg Mn = 9.639 tm Cs
Ts = 27481.454 kg e = 0.1925 m = 19.25 cm Ts

Kondisi Mn = 0 D. Kondisi Mn = 0
Po = 292559.70744 kg = 292.5597 ton Po

Kondisi Lentur Murni, Pn = 0 E. Kondisi Lentur


Cc = 8898.75653 a Cc
Cs = ( 48510 a - 235030.95 ) / a Cs
Ts = 27481.454 kg Ts

Keseimbangan gaya - gaya horizontal Keseimbangan g


Cc + Cs - Ts Cc
8898.75653 a + (( 48510 a - 235030.95 ) / a ) - 27481.454 = 0 8898.75653
a + 2.3631
2
a - 26.4117 = 0 a2
a = 4.0918 cm a
c = 4.8139 cm c
εs = -0.00055 < εy = 0.0017 εs

Baja desak belum leleh Baja desak belum


fs = -1155 kg/cm 2
fs
Cc = 36411.932 kg Cc
Ts = -8893.5 kg Ts
Mn = 562340.37992 kg cm = 5.6234 tm Mn

Kondisi Tarik Murni, PT F. Kondisi Tarik M


PT = -54962.908 kg = -54.9629 ton PT
Jumlah tulangan (n) = 6 s = 1.72 → kurangi tulangan Jumlah tulangan (n)
Data penampang : Data penampang :
27 cm β1 = 0.85 b = 27
51 cm Es = 2100000 kg/cm2 ht = 51
20 MPa = 203.944 kg/cm 2
εc = 0.003 f'c = 20
350 MPa = 3569.02 kg/cm2 εy = fy / Es = 0.0017 fy = 350

Tulangan pokok D14 ( 1.4 ) , Ad = 1.54 cm2 d = 5.7 cm Tulangan pokok D14
Tulangan sengkang D10( 1 ) , Pb = 4 cm d' = 5.7 cm Tulangan sengkang D10
Tulangan pokok kolom diperkirakan 1 lapis h = 45.633 cm Tulangan pokok kolom d

= As' = 9.24 cm2 ρ total = 0.01333 = 1.33% As =


= 18.48 cm2 ρ = ρ' = 0.006665 = 0.67% As total =

Kondisi Patah Berimbang (Balance) A. Kondisi Patah Ber


Cb = 29.128 cm Cb
Ab = 24.7585 cm Ab
εs' = 0.00241 > εy = 0.0017 εs'

Baja desak sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2 Baja desak sudah le


Ccb = 115882.5257 kg Pb = 114280.7495 kg = 114.2807 ton Ccb
Csb = 31375.9686 kg Mb = 28.2471 tm Csb
Tsb = 32977.7448 kg e = 0.2472 m = 24.72 cm Tsb

Kondisi Patah Desak B. Kondisi Patah Des


Agar terjadi patah desak, maka diambil faktor pengali Cb > 1 Agar terjadi patah d
Misal dipakai faktor pengali = 1.1 Misal dipakai fakto
= 32.0405 cm C
Ab = 27.2344 cm Ab
εs' = 0.0015 < εy = 0.0017 εs'
Baja desak belum leleh Baja desak belum l
= 3150 kg/cm2 fs
Cc = 127471.0123 kg Pn = 129740.9809 kg = 129.741 ton Cc
Cs = 31375.9686 kg Mn = 27.4358 tm Cs
Ts = 29106 kg e = 0.2115 m = 21.15 cm Ts
Misal dipakai faktor pengali = 1.2 Misal dipakai fakto
= 34.9532 cm C
Ab = 29.7102 cm Ab
εs' = 0.00108 < εy = 0.0017 εs'
Baja desak belum leleh Baja desak belum l
= 2268 kg/cm2 fs
Cc = 139059.0308 kg Pn = 149478.6794 kg = 149.4787 ton Cc
Cs = 31375.9686 kg Mn = 25.4835 tm Cs
Ts = 20956.32 kg e = 0.1705 m = 17.05 cm Ts
Misal dipakai faktor pengali = 1.3 Misal dipakai fakto
= 37.866 cm C
Ab = 32.1861 cm Ab
εs' = 0.00072 < εy = 0.0017 εs'
Baja desak belum leleh Baja desak belum l
= 1512 kg/cm2 fs
Cc = 150647.5174 kg Pn = 168052.606 kg = 168.0526 ton Cc
Cs = 31375.9686 kg Mn = 23.4767 tm Cs
Ts = 13970.88 kg e = 0.1397 m = 13.97 cm Ts
Misal dipakai faktor pengali = 1.4 Misal dipakai fakto
= 40.7788 cm C
Ab = 34.662 cm Ab
εs' = 0.00042 < εy = 0.0017 εs'
Baja desak belum leleh Baja desak belum l
= 882 kg/cm2 fs
Cc = 162236.004 kg Pn = 185462.2926 kg = 185.4623 ton Cc
Cs = 31375.9686 kg Mn = 21.4154 tm Cs
Ts = 8149.68 kg e = 0.1155 m = 11.55 cm Ts
Misal dipakai faktor pengali = 1.5 Misal dipakai fakto
= 43.6916 cm C
Ab = 37.1379 cm Ab
εs' = 0.00016 < εy = 0.0017 εs'
Baja desak belum leleh Baja desak belum l
= 336 kg/cm2 fs
Cc = 173824.4906 kg Pn = 202095.8192 kg = 202.0958 ton Cc
Cs = 31375.9686 kg Mn = 19.2222 tm Cs
Ts = 3104.64 kg e = 0.0951 m = 9.51 cm Ts

Kondisi Patah Tarik C. Kondisi Patah Tar


Agar terjadi patah tarik, maka diambil faktor pengali Cb < 1 Agar terjadi patah t
Misal dipakai faktor pengali = 0.9 Misal dipakai fakto
= 26.2149 cm C
Ab = 22.2827 cm Ab
εs' = 0.00222 > εy = 0.0017 εs'
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm 2
Baja tarik sudah lel
Cc = 104294.5071 kg Pn = 102692.7309 kg = 102.6927 ton Cc
Cs = 31375.9686 kg Mn = 27.9984 tm Cs
Ts = 32977.7448 kg e = 0.2726 m = 27.26 cm Ts
Misal dipakai faktor pengali = 0.8 Misal dipakai fakto
= 23.3022 cm C
Ab = 19.8069 cm Ab
εs' = 0.00287 > εy = 0.0017 εs'
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2 Baja tarik sudah lel
Cc = 92706.4886 kg Pn = 91104.7124 kg = 91.1047 ton Cc
Cs = 31375.9686 kg Mn = 27.4628 tm Cs
Ts = 32977.7448 kg e = 0.3014 m = 30.14 cm Ts
Misal dipakai faktor pengali = 0.7 Misal dipakai fakto
= 20.3894 cm C
Ab = 17.331 cm Ab
εs' = 0.00371 > εy = 0.0017 εs'
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm 2
Baja tarik sudah lel
Cc = 81118.002 kg Pn = 79516.2258 kg = 79.5162 ton Cc
Cs = 31375.9686 kg Mn = 26.6403 tm Cs
Ts = 32977.7448 kg e = 0.335 m = 33.5 cm Ts
Misal dipakai faktor pengali = 0.6 Misal dipakai fakto
= 17.4766 cm C
Ab = 14.8551 cm Ab
εs' = 0.00483 > εy = 0.0017 εs'
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2 Baja tarik sudah lel
Cc = 69529.5154 kg Pn = 67927.7392 kg = 67.9277 ton Cc
Cs = 31375.9686 kg Mn = 25.5309 tm Cs
Ts = 32977.7448 kg e = 0.3759 m = 37.59 cm Ts
Misal dipakai faktor pengali = 0.5 Misal dipakai fakto
= 14.5639 cm C
Ab = 12.3793 cm Ab
εs' = 0.0064 > εy = 0.0017 εs'
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2 Baja tarik sudah lel
Cc = 57941.4969 kg Pn = 56339.7207 kg = 56.3397 ton Cc
Cs = 31375.9686 kg Mn = 24.1346 tm Cs
Ts = 32977.7448 kg e = 0.4284 m = 42.84 cm Ts

Kondisi Mn = 0 D. Kondisi Mn = 0
Po = 303018.36365 kg = 303.0184 ton Po

Kondisi Lentur Murni, Pn = 0 E. Kondisi Lentur M


Cc = 4680.5148 a Cc
Cs = ( 58212 a - 282037.14 ) / a Cs
Ts = 32977.7448 kg Ts

Keseimbangan gaya - gaya horizontal Keseimbangan gay


Cc + Cs - Ts Cc
4680.5148 a + (( 58212 a - 282037.14 ) / a ) - 32977.7448 = 0 4680.5148
+ 5.3913 a - 60.2577 = 0 a2 +
= 5.5217 cm a
= 6.4961 cm c
= 0.00037 < εy = 0.0017 εs

Baja desak belum leleh Baja desak belum l


= 777 kg/cm2 fs
Cc = 25844.3986 kg Cc
Ts = 7179.48 kg Ts
Mn = 1394714.1162 kg cm = 13.9471 tm Mn

Kondisi Tarik Murni, PT F. Kondisi Tarik Mu


PT = -65955.4896 kg = -65.9555 ton PT
Jumlah tulangan (n) = 6 s = 6.5867 → Ok Jumlah tulangan (n)
Data penampang : Data penampang :
51 cm β1 = 0.85 b = 51
27 cm Es = 2100000 kg/cm2 ht = 27
20 MPa = 203.944 kg/cm2 εc = 0.003 f'c = 20
350 MPa = 3569.02 kg/cm2 εy = fy / Es = 0.0017 fy = 350

Tulangan pokok D14 ( 1.4 ) , Ad = 1.54 cm2 d = 5.7 cm Tulangan pokok D14
Tulangan sengkang D10( 1 ) , Pb = 4 cm d' = 5.7 cm Tulangan sengkang D10
Tulangan pokok kolom diperkirakan 1 lapis h = 21.3 cm Tulangan pokok kolom d

= As' = 9.24 cm2 ρ total = 0.01333 = 1.33% As =


= 18.48 cm 2
ρ = ρ' = 0.006665 = 0.67% As total =

Kondisi Patah Berimbang (Balance) A. Kondisi Patah Ber


Cb = 13.596 cm Cb
Ab = 11.5563 cm Ab
εs' = 0.00174 > εy = 0.0017 εs'

Baja desak sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2 Baja desak sudah le


Ccb = 102836.7001 kg Pb = 101234.9239 kg = 101.2349 ton Ccb
Csb = 31375.9686 kg Mb = 12.9605 tm Csb
Tsb = 32977.7448 kg e = 0.128 m = 12.8 cm Tsb

Kondisi Patah Desak B. Kondisi Patah Des


Agar terjadi patah desak, maka diambil faktor pengali Cb > 1 Agar terjadi patah d
Misal dipakai faktor pengali = 1.1 Misal dipakai fakto
= 14.9553 cm C
Ab = 12.712 cm Ab
εs' = 0.0015 < εy = 0.0017 εs'
Baja desak belum leleh Baja desak belum l
= 3150 kg/cm2 fs
Cc = 113120.9931 kg Pn = 115390.9617 kg = 115.391 ton Cc
Cs = 31375.9686 kg Mn = 12.799 tm Cs
Ts = 29106 kg e = 0.1109 m = 11.09 cm Ts
Misal dipakai faktor pengali = 1.2 Misal dipakai fakto
= 16.3148 cm C
Ab = 13.8676 cm Ab
εs' = 0.00108 < εy = 0.0017 εs'
Baja desak belum leleh Baja desak belum l
= 2268 kg/cm2 fs
Cc = 123404.3961 kg Pn = 133824.0447 kg = 133.824 ton Cc
Cs = 31375.9686 kg Mn = 12.1849 tm Cs
Ts = 20956.32 kg e = 0.0911 m = 9.11 cm Ts
Misal dipakai faktor pengali = 1.3 Misal dipakai fakto
= 17.6744 cm C
Ab = 15.0232 cm Ab
εs' = 0.00072 < εy = 0.0017 εs'
Baja desak belum leleh Baja desak belum l
= 1512 kg/cm 2
fs
Cc = 133687.7992 kg Pn = 151092.8878 kg = 151.0929 ton Cc
Cs = 31375.9686 kg Mn = 11.5428 tm Cs
Ts = 13970.88 kg e = 0.0764 m = 7.64 cm Ts
Misal dipakai faktor pengali = 1.4 Misal dipakai fakto
= 19.034 cm C
Ab = 16.1789 cm Ab
εs' = 0.00042 < εy = 0.0017 εs'
Baja desak belum leleh Baja desak belum l
= 882 kg/cm 2
fs
Cc = 143972.0921 kg Pn = 167198.3807 kg = 167.1984 ton Cc
Cs = 31375.9686 kg Mn = 10.8727 tm Cs
Ts = 8149.68 kg e = 0.065 m= 6.5 cm Ts
Misal dipakai faktor pengali = 1.5 Misal dipakai fakto
= 20.3936 cm C
Ab = 17.3346 cm Ab
εs' = 0.00016 < εy = 0.0017 εs'
Baja desak belum leleh Baja desak belum l
= 336 kg/cm 2
fs
Cc = 154256.385 kg Pn = 182527.7136 kg = 182.5277 ton Cc
Cs = 31375.9686 kg Mn = 10.1442 tm Cs
Ts = 3104.64 kg e = 0.0556 m = 5.56 cm Ts

Kondisi Patah Tarik C. Kondisi Patah Tar


Agar terjadi patah tarik, maka diambil faktor pengali Cb < 1 Agar terjadi patah t
Misal dipakai faktor pengali = 0.9 Misal dipakai fakto
= 12.2361 cm C
Ab = 10.4007 cm Ab
εs' = 0.00222 > εy = 0.0017 εs'
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2 Baja tarik sudah lel
Cc = 92553.2971 kg Pn = 90951.5209 kg = 90.9515 ton Cc
Cs = 31375.9686 kg Mn = 12.7012 tm Cs
Ts = 32977.7448 kg e = 0.1396 m = 13.96 cm Ts
Misal dipakai faktor pengali = 0.8 Misal dipakai fakto
= 10.8766 cm C
Ab = 9.2451 cm Ab
εs' = 0.00287 > εy = 0.0017 εs'
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm 2
Baja tarik sudah lel
Cc = 82269.894 kg Pn = 80668.1178 kg = 80.6681 ton Cc
Cs = 31375.9686 kg Mn = 12.3231 tm Cs
Ts = 32977.7448 kg e = 0.1528 m = 15.28 cm Ts
Misal dipakai faktor pengali = 0.7 Misal dipakai fakto
= 9.517 cm C
Ab = 8.0895 cm Ab
εs' = 0.00371 > εy = 0.0017 εs'
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2 Baja tarik sudah lel
Cc = 71986.491 kg Pn = 70384.7148 kg = 70.3847 ton Cc
Cs = 31375.9686 kg Mn = 11.8261 tm Cs
Ts = 32977.7448 kg e = 0.168 m = 16.8 cm Ts
Misal dipakai faktor pengali = 0.6 Misal dipakai fakto
= 8.1574 cm C
Ab = 6.9338 cm Ab
εs' = 0.00483 > εy = 0.0017 εs'
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2 Baja tarik sudah lel
Cc = 61702.1981 kg Pn = 60100.4219 kg = 60.1004 ton Cc
Cs = 31375.9686 kg Mn = 11.2102 tm Cs
Ts = 32977.7448 kg e = 0.1865 m = 18.65 cm Ts
Misal dipakai faktor pengali = 0.5 Misal dipakai fakto
= 6.7979 cm C
Ab = 5.7782 cm Ab
εs' = 0.0064 > εy = 0.0017 εs'
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm 2
Baja tarik sudah lel
Cc = 51418.795 kg Pn = 49817.0188 kg = 49.817 ton Cc
Cs = 31375.9686 kg Mn = 10.4756 tm Cs
Ts = 32977.7448 kg e = 0.2103 m = 21.03 cm Ts

Kondisi Mn = 0 D. Kondisi Mn = 0
Po = 303018.36365 kg = 303.0184 ton Po

Kondisi Lentur Murni, Pn = 0 E. Kondisi Lentur M


Cc = 8898.75653 a Cc
Cs = ( 58212 a - 282037.14 ) / a Cs
Ts = 32977.7448 kg Ts

Keseimbangan gaya - gaya horizontal Keseimbangan gay


Cc + Cs - Ts Cc
8898.75653 a + (( 58212 a - 282037.14 ) / a ) - 32977.7448 = 0 8898.75653
+ 2.8357 a - 31.694 = 0 a2 +
= 4.3877 cm a
= 5.162 cm c
= -0.00031 < εy = 0.0017 εs

Baja desak belum leleh Baja desak belum l


= -651 kg/cm 2
fs
Cc = 39045.074 kg Cc
Ts = -6015.24 kg Ts
Mn = 652163.29661 kg cm = 6.5216 tm Mn

Kondisi Tarik Murni, PT F. Kondisi Tarik Mu


PT = -65955.4896 kg = -65.9555 ton PT
Jumlah tulangan (n) = 7 s = 1.2 → kurangi tulangan Jumlah tulangan (n)
Data penampang : Data penampang :
27 cm β1 = 0.85 b = 27
51 cm Es = 2100000 kg/cm2 ht = 51
20 MPa = 203.944 kg/cm 2
εc = 0.003 f'c = 20
350 MPa = 3569.02 kg/cm2 εy = fy / Es = 0.0017 fy = 350

Tulangan pokok D14 ( 1.4 ) , Ad = 1.54 cm2 d = 5.7 cm Tulangan pokok D14
Tulangan sengkang D10( 1 ) , Pb = 4 cm d' = 5.7 cm Tulangan sengkang D10
Tulangan pokok kolom diperkirakan 1 lapis h = 45.633 cm Tulangan pokok kolom dip

As' = 10.78 cm2 ρ total = 0.01556 = 1.56% As = As'


21.56 cm2 ρ = ρ' = 0.00778 = 0.78% As total = 24.64

Kondisi Patah Berimbang (Balance) A. Kondisi Patah Berim


= 29.128 cm Cb
= 24.7585 cm Ab
= 0.00241 > εy = 0.0017 εs'

Baja desak sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2 Baja desak sudah lele
= 115882.5257 kg Pb = 114013.7868 kg = 114.0138 ton Ccb
= 36605.2967 kg Mb = 30.3886 tm Csb
= 38474.0356 kg e = 0.2665 m = 26.65 cm Tsb

Kondisi Patah Desak B. Kondisi Patah Desak


Agar terjadi patah desak, maka diambil faktor pengali Cb > 1 Agar terjadi patah des
Misal dipakai faktor pengali = 1.1 Misal dipakai faktor p
= 32.0405 cm C
= 27.2344 cm Ab
= 0.0015 < εy = 0.0017 εs'
Baja desak belum leleh Baja desak belum lele
= 3150 kg/cm2 fs
= 127471.0123 kg Pn = 130119.309 kg = 130.1193 ton Cc
= 36605.2967 kg Mn = 29.4485 tm Cs
= 33957 kg e = 0.2263 m = 22.63 cm Ts
Misal dipakai faktor pengali = 1.2 Misal dipakai faktor p
= 34.9532 cm C
= 29.7102 cm Ab
= 0.00108 < εy = 0.0017 εs'
Baja desak belum leleh Baja desak belum lele
= 2268 kg/cm2 fs
= 139059.0308 kg Pn = 151215.2875 kg = 151.2153 ton Cc
= 36605.2967 kg Mn = 27.225 tm Cs
= 24449.04 kg e = 0.18 m= 18 cm Ts
Misal dipakai faktor pengali = 1.3 Misal dipakai faktor p
= 37.866 cm C
= 32.1861 cm Ab
= 0.00072 < εy = 0.0017 εs'
Baja desak belum leleh Baja desak belum lele
= 1512 kg/cm2 fs
= 150647.5174 kg Pn = 170953.4541 kg = 170.9535 ton Cc
= 36605.2967 kg Mn = 24.9857 tm Cs
= 16299.36 kg e = 0.1462 m = 14.62 cm Ts
Misal dipakai faktor pengali = 1.4 Misal dipakai faktor p
= 40.7788 cm C
= 34.662 cm Ab
= 0.00042 < εy = 0.0017 εs'
Baja desak belum leleh Baja desak belum lele
= 882 kg/cm2 fs
= 162236.004 kg Pn = 189333.3407 kg = 189.3333 ton Cc
= 36605.2967 kg Mn = 22.7307 tm Cs
= 9507.96 kg e = 0.1201 m = 12.01 cm Ts
Misal dipakai faktor pengali = 1.5 Misal dipakai faktor p
= 43.6916 cm C
= 37.1379 cm Ab
= 0.00016 < εy = 0.0017 εs'
Baja desak belum leleh Baja desak belum lele
= 336 kg/cm2 fs
= 173824.4906 kg Pn = 206807.7073 kg = 206.8077 ton Cc
= 36605.2967 kg Mn = 20.3696 tm Cs
= 3622.08 kg e = 0.0985 m = 9.85 cm Ts

Kondisi Patah Tarik C. Kondisi Patah Tarik


Agar terjadi patah tarik, maka diambil faktor pengali Cb < 1 Agar terjadi patah tari
Misal dipakai faktor pengali = 0.9 Misal dipakai faktor p
= 26.2149 cm C
= 22.2827 cm Ab
= 0.00222 > εy = 0.0017 εs'
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm 2
Baja tarik sudah leleh
= 104294.5071 kg Pn = 102425.7682 kg = 102.4258 ton Cc
= 36605.2967 kg Mn = 30.1399 tm Cs
= 38474.0356 kg e = 0.2943 m = 29.43 cm Ts
Misal dipakai faktor pengali = 0.8 Misal dipakai faktor p
= 23.3022 cm C
= 19.8069 cm Ab
= 0.00287 > εy = 0.0017 εs'
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2 Baja tarik sudah leleh
= 92706.4886 kg Pn = 90837.7497 kg = 90.8377 ton Cc
= 36605.2967 kg Mn = 29.6044 tm Cs
= 38474.0356 kg e = 0.3259 m = 32.59 cm Ts
Misal dipakai faktor pengali = 0.7 Misal dipakai faktor p
= 20.3894 cm C
= 17.331 cm Ab
= 0.00371 > εy = 0.0017 εs'
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm 2
Baja tarik sudah leleh
= 81118.002 kg Pn = 79249.2631 kg = 79.2493 ton Cc
= 36605.2967 kg Mn = 28.7818 tm Cs
= 38474.0356 kg e = 0.3632 m = 36.32 cm Ts
Misal dipakai faktor pengali = 0.6 Misal dipakai faktor p
= 17.4766 cm C
= 14.8551 cm Ab
= 0.00483 > εy = 0.0017 εs'
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2 Baja tarik sudah leleh
= 69529.5154 kg Pn = 67660.7765 kg = 67.6608 ton Cc
= 36605.2967 kg Mn = 27.6724 tm Cs
= 38474.0356 kg e = 0.409 m = 40.9 cm Ts
Misal dipakai faktor pengali = 0.5 Misal dipakai faktor p
= 14.5639 cm C
= 12.3793 cm Ab
= 0.0064 > εy = 0.0017 εs'
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2 Baja tarik sudah leleh
= 57941.4969 kg Pn = 56072.758 kg = 56.0728 ton Cc
= 36605.2967 kg Mn = 26.2761 tm Cs
= 38474.0356 kg e = 0.4686 m = 46.86 cm Ts

Kondisi Mn = 0 D. Kondisi Mn = 0
= 313477.01986 kg = 313.477 ton Po =

Kondisi Lentur Murni, Pn = 0 E. Kondisi Lentur Mur


= 4680.5148 a Cc =
= ( 67914 a - 329043.33 ) / a Cs =
= 38474.0356 kg Ts =

Keseimbangan gaya - gaya horizontal Keseimbangan gaya -


+ Cs - Ts Cc +
4680.5148 a + (( 67914 a - 329043.33 ) / a ) - 38474.0356 = 0 4680.5148
6.2899 a - 70.3007 = 0 a2 + 7.1885
= 5.81 cm a =
= 6.8353 cm c =
= 0.0005 < εy = 0.0017 εs =

Baja desak belum leleh Baja desak belum lele


= 1050 kg/cm2 fs
= 27193.791 kg Cc
= 11319 kg Ts
= 1613950.7664 kg cm = 16.1395 tm Mn

Kondisi Tarik Murni, PT F. Kondisi Tarik Murn


= -76948.0712 kg = -76.9481 ton PT
Jumlah tulangan (n) = 7 s = 5.2556 → Ok Jumlah tulangan (n)
Data penampang : Data penampang :
51 cm β1 = 0.85 b = 51
27 cm Es = 2100000 kg/cm2 ht = 27
20 MPa = 203.944 kg/cm2 εc = 0.003 f'c = 20
350 MPa = 3569.02 kg/cm2 εy = fy / Es = 0.0017 fy = 350

Tulangan pokok D14 ( 1.4 ) , Ad = 1.54 cm2 d = 5.7 cm Tulangan pokok D14
Tulangan sengkang D10( 1 ) , Pb = 4 cm d' = 5.7 cm Tulangan sengkang D10
Tulangan pokok kolom diperkirakan 1 lapis h = 21.3 cm Tulangan pokok kolom dip

As' = 10.78 cm2 ρ total = 0.01556 = 1.56% As = As'


21.56 cm 2
ρ = ρ' = 0.00778 = 0.78% As total = 24.64

Kondisi Patah Berimbang (Balance) A. Kondisi Patah Berim


= 13.596 cm Cb
= 11.5563 cm Ab
= 0.00174 > εy = 0.0017 εs'

Baja desak sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2 Baja desak sudah lele
= 102836.7001 kg Pb = 100967.9612 kg = 100.968 ton Ccb
= 36605.2967 kg Mb = 13.7971 tm Csb
= 38474.0356 kg e = 0.1366 m = 13.66 cm Tsb

Kondisi Patah Desak B. Kondisi Patah Desak


Agar terjadi patah desak, maka diambil faktor pengali Cb > 1 Agar terjadi patah des
Misal dipakai faktor pengali = 1.1 Misal dipakai faktor p
= 14.9553 cm C
= 12.712 cm Ab
= 0.0015 < εy = 0.0017 εs'
Baja desak belum leleh Baja desak belum lele
= 3150 kg/cm2 fs
= 113120.9931 kg Pn = 115769.2898 kg = 115.7693 ton Cc
= 36605.2967 kg Mn = 13.5852 tm Cs
= 33957 kg e = 0.1173 m = 11.73 cm Ts
Misal dipakai faktor pengali = 1.2 Misal dipakai faktor p
= 16.3148 cm C
= 13.8676 cm Ab
= 0.00108 < εy = 0.0017 εs'
Baja desak belum leleh Baja desak belum lele
= 2268 kg/cm2 fs
= 123404.3961 kg Pn = 135560.6528 kg = 135.5607 ton Cc
= 36605.2967 kg Mn = 12.8652 tm Cs
= 24449.04 kg e = 0.0949 m = 9.49 cm Ts
Misal dipakai faktor pengali = 1.3 Misal dipakai faktor p
= 17.6744 cm C
= 15.0232 cm Ab
= 0.00072 < εy = 0.0017 εs'
Baja desak belum leleh Baja desak belum lele
= 1512 kg/cm 2
fs
= 133687.7992 kg Pn = 153993.7359 kg = 153.9937 ton Cc
= 36605.2967 kg Mn = 12.1323 tm Cs
= 16299.36 kg e = 0.0788 m = 7.88 cm Ts
Misal dipakai faktor pengali = 1.4 Misal dipakai faktor p
= 19.034 cm C
= 16.1789 cm Ab
= 0.00042 < εy = 0.0017 εs'
Baja desak belum leleh Baja desak belum lele
= 882 kg/cm 2
fs
= 143972.0921 kg Pn = 171069.4288 kg = 171.0694 ton Cc
= 36605.2967 kg Mn = 11.3865 tm Cs
= 9507.96 kg e = 0.0666 m = 6.66 cm Ts
Misal dipakai faktor pengali = 1.5 Misal dipakai faktor p
= 20.3936 cm C
= 17.3346 cm Ab
= 0.00016 < εy = 0.0017 εs'
Baja desak belum leleh Baja desak belum lele
= 336 kg/cm 2
fs
= 154256.385 kg Pn = 187239.6017 kg = 187.2396 ton Cc
= 36605.2967 kg Mn = 10.5925 tm Cs
= 3622.08 kg e = 0.0566 m = 5.66 cm Ts

Kondisi Patah Tarik C. Kondisi Patah Tarik


Agar terjadi patah tarik, maka diambil faktor pengali Cb < 1 Agar terjadi patah tari
Misal dipakai faktor pengali = 0.9 Misal dipakai faktor p
= 12.2361 cm C
= 10.4007 cm Ab
= 0.00222 > εy = 0.0017 εs'
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2 Baja tarik sudah leleh
= 92553.2971 kg Pn = 90684.5582 kg = 90.6846 ton Cc
= 36605.2967 kg Mn = 13.5378 tm Cs
= 38474.0356 kg e = 0.1493 m = 14.93 cm Ts
Misal dipakai faktor pengali = 0.8 Misal dipakai faktor p
= 10.8766 cm C
= 9.2451 cm Ab
= 0.00287 > εy = 0.0017 εs'
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm 2
Baja tarik sudah leleh
= 82269.894 kg Pn = 80401.1551 kg = 80.4012 ton Cc
= 36605.2967 kg Mn = 13.1597 tm Cs
= 38474.0356 kg e = 0.1637 m = 16.37 cm Ts
Misal dipakai faktor pengali = 0.7 Misal dipakai faktor p
= 9.517 cm C
= 8.0895 cm Ab
= 0.00371 > εy = 0.0017 εs'
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2 Baja tarik sudah leleh
= 71986.491 kg Pn = 70117.7521 kg = 70.1178 ton Cc
= 36605.2967 kg Mn = 12.6627 tm Cs
= 38474.0356 kg e = 0.1806 m = 18.06 cm Ts
Misal dipakai faktor pengali = 0.6 Misal dipakai faktor p
= 8.1574 cm C
= 6.9338 cm Ab
= 0.00483 > εy = 0.0017 εs'
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2 Baja tarik sudah leleh
= 61702.1981 kg Pn = 59833.4592 kg = 59.8335 ton Cc
= 36605.2967 kg Mn = 12.0468 tm Cs
= 38474.0356 kg e = 0.2013 m = 20.13 cm Ts
Misal dipakai faktor pengali = 0.5 Misal dipakai faktor p
= 6.7979 cm C
= 5.7782 cm Ab
= 0.0064 > εy = 0.0017 εs'
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm 2
Baja tarik sudah leleh
= 51418.795 kg Pn = 49550.0561 kg = 49.5501 ton Cc
= 36605.2967 kg Mn = 11.3122 tm Cs
= 38474.0356 kg e = 0.2283 m = 22.83 cm Ts

Kondisi Mn = 0 D. Kondisi Mn = 0
= 313477.01986 kg = 313.477 ton Po =

Kondisi Lentur Murni, Pn = 0 E. Kondisi Lentur Mur


= 8898.75653 a Cc =
= ( 67914 a - 329043.33 ) / a Cs =
= 38474.0356 kg Ts =

Keseimbangan gaya - gaya horizontal Keseimbangan gaya -


+ Cs - Ts Cc +
8898.75653 a + (( 67914 a - 329043.33 ) / a ) - 38474.0356 = 0 8898.75653
3.3083 a - 36.9763 = 0 a2 + 3.7809
= 4.6476 cm a =
= 5.4678 cm c =
= -0.00013 < εy = 0.0017 εs =

Baja desak belum leleh Baja desak belum lele


= -273 kg/cm 2
fs
= 41357.8609 kg Cc
= -2942.94 kg Ts
= 738905.17601 kg cm = 7.3891 tm Mn

Kondisi Tarik Murni, PT F. Kondisi Tarik Murn


= -76948.0712 kg = -76.9481 ton PT
Jumlah tulangan (n) = 8 s = 0.8286 → kurangi tulangan
Data penampang :
cm β1 = 0.85
cm Es = 2100000 kg/cm2
MPa = 203.944 kg/cm2 εc = 0.003
MPa = 3569.02 kg/cm2 εy = fy / Es = 0.0017

Tulangan pokok D14 ( 1.4 ) , Ad = 1.54 cm2 d = 5.7 cm


Tulangan sengkang D10( 1 ) , Pb = 4 cm d' = 5.7 cm
Tulangan pokok kolom diperkirakan 1 lapis h = 45.633 cm

As' = 12.32 cm2 ρ total = 0.01778 = 1.78%


24.64 cm2 ρ = ρ' = 0.00889 = 0.89%

Kondisi Patah Berimbang (Balance)


= 29.128 cm
= 24.7585 cm
= 0.00241 > εy = 0.0017

Baja desak sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2


= 115882.5257 kg Pb = 113746.8241 kg = 113.7468 ton
= 41834.6248 kg Mb = 32.5302 tm
= 43970.3264 kg e = 0.286 m = 28.6 cm

Kondisi Patah Desak


Agar terjadi patah desak, maka diambil faktor pengali Cb > 1
Misal dipakai faktor pengali = 1.1
= 32.0405 cm
= 27.2344 cm
= 0.0015 < εy = 0.0017
Baja desak belum leleh
= 3150 kg/cm2
= 127471.0123 kg Pn = 130497.6371 kg = 130.4976 ton
= 41834.6248 kg Mn = 31.4612 tm
= 38808 kg e = 0.2411 m = 24.11 cm
Misal dipakai faktor pengali = 1.2
= 34.9532 cm
= 29.7102 cm
= 0.00108 < εy = 0.0017
Baja desak belum leleh
= 2268 kg/cm2
= 139059.0308 kg Pn = 152951.8956 kg = 152.9519 ton
= 41834.6248 kg Mn = 28.9665 tm
= 27941.76 kg e = 0.1894 m = 18.94 cm
Misal dipakai faktor pengali = 1.3
= 37.866 cm
= 32.1861 cm
= 0.00072 < εy = 0.0017
Baja desak belum leleh
= 1512 kg/cm2
= 150647.5174 kg Pn = 173854.3022 kg = 173.8543 ton
= 41834.6248 kg Mn = 26.4948 tm
= 18627.84 kg e = 0.1524 m = 15.24 cm
Misal dipakai faktor pengali = 1.4
= 40.7788 cm
= 34.662 cm
= 0.00042 < εy = 0.0017
Baja desak belum leleh
= 882 kg/cm2
= 162236.004 kg Pn = 193204.3888 kg = 193.2044 ton
= 41834.6248 kg Mn = 24.0461 tm
= 10866.24 kg e = 0.1245 m = 12.45 cm
Misal dipakai faktor pengali = 1.5
= 43.6916 cm
= 37.1379 cm
= 0.00016 < εy = 0.0017
Baja desak belum leleh
= 336 kg/cm2
= 173824.4906 kg Pn = 211519.5954 kg = 211.5196 ton
= 41834.6248 kg Mn = 21.5171 tm
= 4139.52 kg e = 0.1017 m = 10.17 cm

Kondisi Patah Tarik


Agar terjadi patah tarik, maka diambil faktor pengali Cb < 1
Misal dipakai faktor pengali = 0.9
= 26.2149 cm
= 22.2827 cm
= 0.00222 > εy = 0.0017
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2
= 104294.5071 kg Pn = 102158.8055 kg = 102.1588 ton
= 41834.6248 kg Mn = 32.2815 tm
= 43970.3264 kg e = 0.316 m = 31.6 cm
Misal dipakai faktor pengali = 0.8
= 23.3022 cm
= 19.8069 cm
= 0.00287 > εy = 0.0017
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2
= 92706.4886 kg Pn = 90570.787 kg = 90.5708 ton
= 41834.6248 kg Mn = 31.7459 tm
= 43970.3264 kg e = 0.3505 m = 35.05 cm
Misal dipakai faktor pengali = 0.7
= 20.3894 cm
= 17.331 cm
= 0.00371 > εy = 0.0017
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2
= 81118.002 kg Pn = 78982.3004 kg = 78.9823 ton
= 41834.6248 kg Mn = 30.9234 tm
= 43970.3264 kg e = 0.3915 m = 39.15 cm
Misal dipakai faktor pengali = 0.6
= 17.4766 cm
= 14.8551 cm
= 0.00483 > εy = 0.0017
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2
= 69529.5154 kg Pn = 67393.8138 kg = 67.3938 ton
= 41834.6248 kg Mn = 29.814 tm
= 43970.3264 kg e = 0.4424 m = 44.24 cm
Misal dipakai faktor pengali = 0.5
= 14.5639 cm
= 12.3793 cm
= 0.0064 > εy = 0.0017
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2
= 57941.4969 kg Pn = 55805.7953 kg = 55.8058 ton
= 41834.6248 kg Mn = 28.4177 tm
= 43970.3264 kg e = 0.5092 m = 50.92 cm

Kondisi Mn = 0
323935.67606 kg = 323.9357 ton

Kondisi Lentur Murni, Pn = 0


4680.5148 a
( 77616 a - 376049.52 ) / a
43970.3264 kg

Keseimbangan gaya - gaya horizontal


Cs - Ts
4680.5148 a + (( 77616 a - 376049.52 ) / a ) - 43970.3264 = 0
7.1885 a - 80.3436 = 0
6.063 cm
7.1329 cm
0.0006 < εy = 0.0017

Baja desak belum leleh


= 1260 kg/cm2
= 28377.9612 kg
= 15523.2 kg
= 1828846.2934 kg cm = 18.2885 tm

Kondisi Tarik Murni, PT


= -87940.6528 kg = -87.9407 ton
Jumlah tulangan (n) = 8 s = 4.3048 → Ok
Data penampang :
cm β1 = 0.85
cm Es = 2100000 kg/cm2
MPa = 203.944 kg/cm2 εc = 0.003
MPa = 3569.02 kg/cm2 εy = fy / Es = 0.0017

Tulangan pokok D14 ( 1.4 ) , Ad = 1.54 cm2 d = 5.7 cm


Tulangan sengkang D10( 1 ) , Pb = 4 cm d' = 5.7 cm
Tulangan pokok kolom diperkirakan 1 lapis h = 21.3 cm

As' = 12.32 cm2 ρ total = 0.01778 = 1.78%


24.64 cm 2
ρ = ρ' = 0.00889 = 0.89%

Kondisi Patah Berimbang (Balance)


= 13.596 cm
= 11.5563 cm
= 0.00174 > εy = 0.0017

Baja desak sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2


= 102836.7001 kg Pb = 100700.9985 kg = 100.701 ton
= 41834.6248 kg Mb = 14.6337 tm
= 43970.3264 kg e = 0.1453 m = 14.53 cm

Kondisi Patah Desak


Agar terjadi patah desak, maka diambil faktor pengali Cb > 1
Misal dipakai faktor pengali = 1.1
= 14.9553 cm
= 12.712 cm
= 0.0015 < εy = 0.0017
Baja desak belum leleh
= 3150 kg/cm2
= 113120.9931 kg Pn = 116147.6179 kg = 116.1476 ton
= 41834.6248 kg Mn = 14.3715 tm
= 38808 kg e = 0.1237 m = 12.37 cm
Misal dipakai faktor pengali = 1.2
= 16.3148 cm
= 13.8676 cm
= 0.00108 < εy = 0.0017
Baja desak belum leleh
= 2268 kg/cm2
= 123404.3961 kg Pn = 137297.2609 kg = 137.2973 ton
= 41834.6248 kg Mn = 13.5455 tm
= 27941.76 kg e = 0.0987 m = 9.87 cm
Misal dipakai faktor pengali = 1.3
= 17.6744 cm
= 15.0232 cm
= 0.00072 < εy = 0.0017
Baja desak belum leleh
= 1512 kg/cm2
= 133687.7992 kg Pn = 156894.584 kg = 156.8946 ton
= 41834.6248 kg Mn = 12.7218 tm
= 18627.84 kg e = 0.0811 m = 8.11 cm
Misal dipakai faktor pengali = 1.4
= 19.034 cm
= 16.1789 cm
= 0.00042 < εy = 0.0017
Baja desak belum leleh
= 882 kg/cm2
= 143972.0921 kg Pn = 174940.4769 kg = 174.9405 ton
= 41834.6248 kg Mn = 11.9003 tm
= 10866.24 kg e = 0.068 m= 6.8 cm
Misal dipakai faktor pengali = 1.5
= 20.3936 cm
= 17.3346 cm
= 0.00016 < εy = 0.0017
Baja desak belum leleh
= 336 kg/cm2
= 154256.385 kg Pn = 191951.4898 kg = 191.9515 ton
= 41834.6248 kg Mn = 11.0407 tm
= 4139.52 kg e = 0.0575 m = 5.75 cm

Kondisi Patah Tarik


Agar terjadi patah tarik, maka diambil faktor pengali Cb < 1
Misal dipakai faktor pengali = 0.9
= 12.2361 cm
= 10.4007 cm
= 0.00222 > εy = 0.0017
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2
= 92553.2971 kg Pn = 90417.5955 kg = 90.4176 ton
= 41834.6248 kg Mn = 14.3744 tm
= 43970.3264 kg e = 0.159 m = 15.9 cm
Misal dipakai faktor pengali = 0.8
= 10.8766 cm
= 9.2451 cm
= 0.00287 > εy = 0.0017
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2
= 82269.894 kg Pn = 80134.1924 kg = 80.1342 ton
= 41834.6248 kg Mn = 13.9963 tm
= 43970.3264 kg e = 0.1747 m = 17.47 cm
Misal dipakai faktor pengali = 0.7
= 9.517 cm
= 8.0895 cm
= 0.00371 > εy = 0.0017
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2
= 71986.491 kg Pn = 69850.7894 kg = 69.8508 ton
= 41834.6248 kg Mn = 13.4993 tm
= 43970.3264 kg e = 0.1933 m = 19.33 cm
Misal dipakai faktor pengali = 0.6
= 8.1574 cm
= 6.9338 cm
= 0.00483 > εy = 0.0017
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2
= 61702.1981 kg Pn = 59566.4965 kg = 59.5665 ton
= 41834.6248 kg Mn = 12.8834 tm
= 43970.3264 kg e = 0.2163 m = 21.63 cm
Misal dipakai faktor pengali = 0.5
= 6.7979 cm
= 5.7782 cm
= 0.0064 > εy = 0.0017
Baja tarik sudah leleh, fs = fy = 3569.02 kg/cm2
= 51418.795 kg Pn = 49283.0934 kg = 49.2831 ton
= 41834.6248 kg Mn = 12.1488 tm
= 43970.3264 kg e = 0.2465 m = 24.65 cm

Kondisi Mn = 0
323935.67606 kg = 323.9357 ton

Kondisi Lentur Murni, Pn = 0


8898.75653 a
( 77616 a - 376049.52 ) / a
43970.3264 kg

Keseimbangan gaya - gaya horizontal


Cs - Ts
8898.75653 a + (( 77616 a - 376049.52 ) / a ) - 43970.3264 = 0
3.7809 a - 42.2587 = 0
4.8795 cm
5.7406 cm
2E-05 < εy = 0.0017

Baja desak belum leleh


= 42 kg/cm2
= 43421.4825 kg
= 517.44 kg
= 827012.07932 kg cm = 8.2701 tm

Kondisi Tarik Murni, PT


= -87940.6528 kg = -87.9407 ton
Tabel Diagram Mn - Pn arah X
Jumlah tu
Kondisi 3 4 5
Mn Pn Mn Pn Mn
Kondisi Mn = 0 0 271.6424 0 282.1011 0
Kondisi patah desak Cb = 1,5 15.7799 187.9602 16.9273 192.672 18.0748
Kondisi patah desak Cb = 1,4 17.4694 173.8491 18.7848 177.7202 20.1001
Kondisi patah desak Cb = 1,3 18.9495 159.3501 20.4586 162.2509 21.9676
Kondisi patah desak Cb = 1,2 20.259 144.2689 22.0005 146.0055 23.742
Kondisi patah desak Cb = 1,1 21.3977 128.606 23.4104 128.9843 25.4231
Kondisi balance 21.8224 115.0816 23.964 114.8147 26.1055
Kondisi patah tarik Cb = 0,9 21.5738 103.4936 23.7153 103.2267 25.8569
Kondisi patah tarik Cb = 0,8 21.0382 91.9056 23.1797 91.6386 25.3213
Kondisi patah tarik Cb = 0,7 20.2157 80.3171 22.3572 80.0502 24.4987
Kondisi patah tarik Cb = 0,6 19.1062 68.7286 21.2478 68.4617 23.3893
Kondisi patah tarik Cb = 0,5 17.7099 57.1406 19.8515 56.8736 21.993
Kondisi lentur murni 7.2874 0 9.5406 0 11.7413
Kondisi tarik murni 0 -32.9777 0 -43.9703 0

Tabel Diagram Mn - Pn arah Y


Jumlah tu
Kondisi 3 4 5
Mn Pn Mn Pn Mn
Kondisi Mn = 0 0 271.6424 0 282.1011 0
Kondisi patah desak Cb = 1,5 8.7995 168.392 9.2477 173.1039 9.696
Kondisi patah desak Cb = 1,4 9.3312 155.5852 9.845 159.4563 10.3588
Kondisi patah desak Cb = 1,3 9.7743 142.3903 10.3638 145.2912 10.9533
Kondisi patah desak Cb = 1,2 10.1439 128.6142 10.8243 130.3508 11.5046
Kondisi patah desak Cb = 1,1 10.4402 114.256 11.2264 114.6343 12.0127
Kondisi balance 10.4507 102.0358 11.2873 101.7688 12.1239
Kondisi patah tarik Cb = 0,9 10.1914 91.7524 11.028 91.4854 11.8646
Kondisi patah tarik Cb = 0,8 9.8133 81.469 10.6499 81.202 11.4865
Kondisi patah tarik Cb = 0,7 9.3163 71.1856 10.1529 70.9186 10.9895
Kondisi patah tarik Cb = 0,6 8.7004 60.9013 9.537 60.6343 10.3736
Kondisi patah tarik Cb = 0,5 7.9658 50.6179 8.8024 50.3509 9.639
Kondisi lentur murni 3.7672 0 4.7026 0 5.6234
Kondisi tarik murni 0 -32.9777 0 -43.9703 0
Jumlah tulangan 350

5 6 7 8
Pn Mn Pn Mn Pn Mn Pn 300

292.5597 0 303.0184 0 313.477 0 323.9357


197.3839 19.2222 202.0958 20.3696 206.8077 21.5171 211.5196 250
181.5912 21.4154 185.4623 22.7307 189.3333 24.0461 193.2044
165.1518 23.4767 168.0526 24.9857 170.9535 26.4948 173.8543
200
147.7421 25.4835 149.4787 27.225 151.2153 28.9665 152.9519
129.3627 27.4358 129.741 29.4485 130.1193 31.4612 130.4976
150
114.5477 28.2471 114.2807 30.3886 114.0138 32.5302 113.7468
102.9597 27.9984 102.6927 30.1399 102.4258 32.2815 102.1588

Pn
100
91.3717 27.4628 91.1047 29.6044 90.8377 31.7459 90.5708
79.7832 26.6403 79.5162 28.7818 79.2493 30.9234 78.9823
68.1947 25.5309 67.9277 27.6724 67.6608 29.814 67.3938 50

56.6067 24.1346 56.3397 26.2761 56.0728 28.4177 55.8058


0 13.9471 0 16.1395 0 18.2885 0 0
-54.9629 0 -65.9555 0 -76.9481 0 -87.9407

-50

Jumlah tulangan
-100
5 6 7 8
Pn Mn Pn Mn Pn Mn Pn
-150
292.5597 0 303.0184 0 313.477 0 323.9357
177.8158 10.1442 182.5277 10.5925 187.2396 11.0407 191.9515
163.3273 10.8727 167.1984 11.3865 171.0694 11.9003 174.9405
148.192 11.5428 151.0929 12.1323 153.9937 12.7218 156.8946
350
132.0874 12.1849 133.824 12.8652 135.5607 13.5455 137.2973
115.0126 12.799 115.391 13.5852 115.7693 14.3715 116.1476
300
101.5019 12.9605 101.2349 13.7971 100.968 14.6337 100.701
91.2185 12.7012 90.9515 13.5378 90.6846 14.3744 90.4176
80.9351 12.3231 80.6681 13.1597 80.4012 13.9963 80.1342 250

70.6517 11.8261 70.3847 12.6627 70.1178 13.4993 69.8508


60.3674 11.2102 60.1004 12.0468 59.8335 12.8834 59.5665 200
50.084 10.4756 49.817 11.3122 49.5501 12.1488 49.2831
0 6.5216 0 7.3891 0 8.2701 0 150
-54.9629 0 -65.9555 0 -76.9481 0 -87.9407
Pn

100

50
200

150

Pn
100

50

-50

-100

-150
350

300

250

200

150

n=3
n=4
Pn

100
n=5
n=6
n=7
50 n=8

0
0 5 10 15 20 25 30 35

-50

-100

-150

Mn

350

300

250

200

150

Column HW
Column HY
Pn

100
Column IA
Column IC
Column IE
50
200

150

Column HW
Pn Column HY
100
Column IA
Column IC
Column IE
50 Column IG

0
0 2 4 6 8 10 12 14 16

-50

-100

-150

Mn
BAB X
TULANGAN GESER KOLOM

10.1 Flowchart Desain Tulangan Geser Kolom

Mulai

Data : b h d d’

Hitung gaya geser kolom (Vu,k) dipilih yang terkecil


M u,atas  M u,bawah
Vu,k 
ln
 4 
Vu,k  1,05 VD, k  VL, k  .VE, k 
 K 
Syarat Vu,k > (1,2. VD,k + 1,6VL,k)
Pada ujung kolom adalah sendi plastis, maka Mu,k
diganti dengan Mkap,k

Hitung gaya geser yang diterima tulangan


Untuk daerah sepanjang lo
Vu
Vs1 

Untuk daerah diluar lo
Vu2
Vs 2   Vc

 P 1  
Vc  1  u.k  f 'c .b.d 
 14.A g  6  
Dengan panjang lo
- lo = h kolom ; Pu,k < 0,3 Ag.f’c
- lo = 1,5 h kolom ; Pu,k > 0,3 Ag.f’c

Hitung jarak tulangan sengkang, pilih yang kecil


Jarak tulangan sepanjang l o : Jarak tulangan diluar lo :
n.A . f y .d n.A . f y .d
s s
Vs1 Vs2
s < b/4 s < 48.d
s < 8.D s < 16.D
s < 100 mm s < 600 mm

Selesai
Gambar 10.1 Flowchart Desain Tulangan Geser Kolom

10.2 Perhitungan Gaya Geser Kolom (Bukan Sendi Plastis)

Berikut ini adalah contoh perhitungan desain kolom tingkat-2 (lantai 1) portal X.

f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2


Muk,b fy = 240 MPa = 2447.328 kg/cm2
Mu.ka = 2.2378 tm
Muk,a Mu.kb = 3.0773 tm
b balok kiri = 15 cm
b balok kanan = 15 cm
h balok kiri = 30 cm
h balok kanan = 30 cm
H lantai = 350 cm
bc kolom = 27 cm
hc kolom = 51 cm
Pb (penutup beton) = 4 cm
Ø pokok D14 = 1.4 cm
Ø sengkang D10 = 1 cm
d = Pb + Ø tulangan sengkang + 1/2 Ø tulangan pokok
= 4 + 1 + 1/2 . 1.4
= 5.7 cm
h kolom = hc - d
= 51 - 5.7
= 45.633 cm
Nuk = 49.4765 ton = 49476.5 kg = 485196.2449 N
VD = 0.0875 ton = 87.5 kg
VL = 0.0093 ton = 9.3 kg
VE = 0.503 ton = 503 kg
h balok kiri + h balok kanan
Hn = H lantai -
2
30 + 30
= 350 -
2
= 320 cm
= 3.2 m
Mu.ka + Mu.kb
Vuk =
Vuk =
Hn
2.2378 + 3.0773
=
3.2
= 1.661 ton
Vu maks = 1.05 . ( VD + VL + (( 4 / K ) . VE )
= 1.05 . ( 87.5 + 9.3 + (( 4 / 1 ) . 503 )
= 2214.24 kg
= 2.2142 ton
Vuk pakai = 1.661 ton (pilih yang terkecil antara Vuk dan Vu maks)
1.661
Vuk/Ø = = 2.7683 ton = 2768.3 kg
0.6
Nuk f'c
Vc = 1 + . b . h (SNI 1991, pasal 3.4.3.1(2))
14 . Ag 6
485196.2449 20
= 1 + . 270 . 456
14 . 270 . 513 6
= 114798.69 N
= 11706.2682 kg
Vuk
Vsn = - Vc
Ø
= 2768.3 - 11706.2682
= 8937.9682 kg

Digunakan sengkang D10 , Ad = 1/4 π 1 2 = 0.7857 cm2


Dipakai 2 kaki , Av = n . Ad = 2 . 0.7857 = 1.5714 cm2
Av . fy . h 1.5714 . 2447.328 . 45.633
Jarak sengkang, s = =
Vsn 8937.9682
= 19.6346 cm
Dipakai s = 6 cm

Kontrol jarak antar sengkang (untuk sengkang 2 kaki)


(SNI 1991 pasal 3.14.4.4(2))
s > 2.5 cm → Memenuhi
s ≤ bc / 4 = 27 / 4 = 6.75 cm → Memenuhi
s ≤ 8 . Ø pokok = 8 . 1.4 = 11.2 cm → Memenuhi
s ≤ 10 cm → Memenuhi
Dipakai D10 - 60
Menurut SK-SNI 1991, panjang Lo yaitu panjang rentang sengkang dengan jarak s = 15 cm
harus dipasang, dengan Lo adalah
Lo ≥ 1.5 . hc = 1.5 . 51 = 77 cm
Lo ≥ 1/4 . hn = 1/4 . 320 = 80 cm
Lo ≥ 45 cm
Maka dipakai Lo = 80 cm
Daerah di luar Lo
Panjang = hn - ( 2 . Lo )
= 320 - ( 2 . 80 )
= 160 cm

SNI 1991, pasal 3.4.5.4 menjelaskan, jarak sengkang maksimum :


s < h/2 = 45.633 / 2 = 22.817 cm
s < 60 cm
Dipakai D10 - 220

10.3 Perhitungan Gaya Geser Kolom Dasar (Sendi Plastis)

Berikut ini adalah contoh perhitungan desain kolom dasar (sendi plastis) portal X
Dari hasil analisis struktur didapat :
ME = 0.93643 tm
VE = 0.5719 ton

Dari hasil desain kolom didapat :


Mb = 23.964 tm

Maka momen kapasitas kolom,


ω = 1.3
Mc,kap = ω . Mn = 1.3 . 23.964 = 31.1532 tm
Mc,kap
Vu,kb = ω . 0.6 . . VE
ME
31.1532
= 1.3 . 0.6 . . 0.5719
0.93643
= 14.8403 ton
Vu,kb
Vsn =
Ø
14.8403
=
=
0.6
= 24.7338 ton = 24734 kg

Digunakan sengkangD10 , Ad = 1/4 π 1 2 = 0.7857 cm2


Dipakai 4 kaki , Av = n . Ad = 4 . 0.7857 = 3.1428 cm2

Av . fy . h 3.1428 . 2447.328 . 45.633


Jarak sengkang, s = =
Vsn 24733.8
= 14.1906 cm
Dipakai s = 6 cm

Kontrol jarak antar sengkang (untuk sengkang 2 kaki)


(SNI 1991 pasal 3.14.4.4(2))
s > 2.5 cm → Memenuhi
s ≤ bc / 4 = 27 / 4 = 6.75 cm → Memenuhi
s ≤ 8 . Ø pokok = 8 . 1.4 = 11.2 cm → Memenuhi
s ≤ 10 cm → Memenuhi
Dipakai D10 - 60

Menurut SK-SNI 1991, panjang Lo yaitu panjang rentang sengkang dengan jarak s = 15 cm
harus dipasang, dengan Lo adalah
Lo ≥ 1.5 . h kolom = 1.5 . 45.633 = 68.45 cm
Lo ≥ 1/4 . hn = 1/4 . 320 = 80 cm
Lo ≥ 45 cm
Maka dipakai Lo = 80 cm

Tabel 10.1 Hasil Desain Sengkang Kolom

Arah X (mm) Arah Y (mm)


Tingkat Lo Luar Lo Lo Luar Lo
Panjang Sengkang Panjang Sengkang Panjang Sengkang Panjang Sengkang
2 800 D10 - 60 1600 D10 - 220 800 D10 - 100 1400 D10 - 100
3 800 D10 - 60 1600 D10 - 220 800 D10 - 100 1400 D10 - 100
4 2500 D10 - 60 4700 D10 - 220 2400 D10 - 100 4700 D10 - 100
Tabel 10.2 Hasil Sengkang Kolom Pakai

Arah X (mm) Arah Y (mm)


Tingkat Lo Luar Lo Lo Luar Lo
Panjang Sengkang Panjang Sengkang Panjang Sengkang Panjang Sengkang
2 800 D10 - 60 1600 D10 - 220 800 D10 - 100 1400 D10 - 100
3 800 D10 - 60 1600 D10 - 220 800 D10 - 100 1400 D10 - 100
4 2500 D10 - 60 4700 D10 - 220 2400 D10 - 100 4700 D10 - 100

Tabel 10.3 Hasil Desain Sengkang Kolom Daerah Sendi Plastis

Panjang Sengkang Pakai Panjang Sengkang Pakai


Arah X Arah Y
(mm) (mm) (mm) (mm)
700 D10 - 60 D10 - 60 500 D10 - 70 D10 - 70

Catatan : Untuk Mu arah Y lantai 4 tidak memenuhi syarat Strong Column Weak Beam
sehingga harus dipasang tulangan transversal. Maka tulangan harus dipasang
sepanjang Lo pada kolom tingkat 4 arah Y seperti pada gambar berikut :

4D14

D10

51.33 cm 8D14

27 cm

Gambar 10.2 Tulangan Transversal arah Y kolom tingkat 4


ARAH X
Perhitungan Gaya Geser Kolom (Bukan Sendi Plastis)
Desain Kolom Tingkat-2 ( Lantai 1 ) Desain Kolom T

f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2


Muk,b fy = 240 MPa = 2447.328 kg/cm2
Mu.ka = 2.2378 tm
Muk,a Mu.kb = 3.0773 tm
b balok kiri = 15 cm H lantai = 350 cm
b balok kanan = 15 cm bc kolom = 27 cm
h balok kiri = 30 cm hc kolom = 51 cm
h balok kanan = 30 cm
Pb (penutup beton) = 4 cm Pb (penutup beto
Ø pokok D14 = 1.4 cm d = 5.7 cm Ø pokok
Ø sengkang D10 = 1 cm h kolom = 45.633 cm Ø sengkang

Nuk = 49.4765 ton = 49476.5 kg = 485196.2449 N Nuk


VD = 0.0875 ton = 87.5 kg VD
VL = 0.0093 ton = 9.3 kg VL
VE = 0.503 ton = 503 kg VE

Hn = 320 cm = 3.2 m Hn
Vuk = 1.661 ton Vuk
Vu maks = 2214.24 kg = 2.2142 ton Vu maks

Vuk pakai = 1.661 ton (pilih yang terkecil antara Vuk dan Vu maks) Vuk pakai
Vuk/Ø = 2.7683 ton = 2768.3 kg Vuk/Ø
Vc = 114798.69 N = 11706.2682 kg Vc
Vsn = 8937.9682 kg Vsn

Sengkang D10 ( 1 ) , Ad = 0.7857 cm2 Sengkang


2 kaki , Av = 1.5714 cm2 2 kaki
Jarak sengkang, s = 19.6346 cm Dipakai s = 6 cm Jarak sengkang,

Kontrol jarak antar sengkang (untuk sengkang 2 kaki) Kontrol jarak an


(SNI 1991 pasal 3.14.4.4(2)) (SNI 1991 pasal
s > 2.5 cm → Memenuhi s
s ≤ bc / 4 = 27 / 4 = 6.75 cm → Memenuhi s
s ≤ 8 . Ø pokok = 8 . 1.4 = 11.2 cm → Memenuhi s
s ≤ 10 cm → Memenuhi s
Dipakai D10 - 60 Dipakai

Menurut SK-SNI 1991, panjang Lo yaitu panjang rentang sengkang dengan jarak s = 15 cm Menurut SK-SN
harus dipasang, dengan Lo adalah harus dipasang,
Lo ≥ 1.5 . hc = 1.5 . 51 = 77 cm Lo
Lo ≥ 1/4 . hn = 1/4 . 320 = 80 cm Lo
Lo ≥ 45 cm Lo
Maka dipakai Lo = 80 cm Maka dipakai Lo

Daerah di luar Lo Daerah di luar L


Panjang = 160 cm Panjang

SNI 1991, pasal 3.4.5.4 menjelaskan, jarak sengkang maksimum : SNI 1991, pasal
s < h/2 = 45.633 / 2 = 22.817 cm s
s < 60 cm s
Dipakai D10 - 220 Dipakai

ARAH Y
Perhitungan Gaya Geser Kolom (Bukan Sendi Plastis)
Desain Kolom Tingkat-2 ( Lantai 1 ) Desain Kolom T

f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2


Muk,b fy = 240 MPa = 2447.328 kg/cm2
Mu.ka = 3.981 tm
Muk,a Mu.kb = 5.4744 tm
b balok kiri = 0 cm H lantai = 350 cm
b balok kanan = 25 cm bc kolom = 51 cm
h balok kiri = 0 cm hc kolom = 27 cm
h balok kanan = 50 cm
Pb (penutup beton) = 4 cm Pb (penutup beto
Ø pokok D14 = 1.4 cm d = 5.7 cm Ø pokok
Ø sengkang D10 = 1 cm h kolom = 21.3 cm Ø sengkang

Nuk = 56.5403 ton = 56540.3 kg = 554468.10598 N Nuk


VD = 1.0718 ton = 1071.8 kg VD
VL = 0.1539 ton = 153.9 kg VL
VE = 0.6496 ton = 649.6 kg VE

Hn = 300 cm = 3 m Hn
Vuk = 3.1518 ton Vuk
Vu maks = 4015.305 kg = 4.0153 ton Vu maks

Vuk pakai = 3.1518 ton (pilih yang terkecil antara Vuk dan Vu maks) Vuk pakai
Vuk/Ø = 5.253 ton = 5253 kg Vuk/Ø
Vc = 104785.01 N = 10685.1518 kg Vc
Vsn = 5432.1518 kg Vsn

Sengkang D10 ( 1 ) , Ad = 0.7857 cm2 Sengkang


2 kaki , Av = 1.5714 cm2 2 kaki
Jarak sengkang, s = 15.0795 cm Dipakai s = 10 cm Jarak sengkang,

Kontrol jarak antar sengkang (untuk sengkang 2 kaki) Kontrol jarak an


(SNI 1991 pasal 3.14.4.4(2)) (SNI 1991 pasal
s > 2.5 cm → Memenuhi s
s ≤ bc / 4 = 51 / 4 = 13 cm → Memenuhi s
s ≤ 8 . Ø pokok = 8 . 1.4 = 11.2 cm → Memenuhi s
s ≤ 10 cm → Memenuhi s
Dipakai D10 - 100 Dipakai

Menurut SK-SNI 1991, panjang Lo yaitu panjang rentang sengkang dengan jarak s = 15 cm Menurut SK-SN
harus dipasang, dengan Lo adalah harus dipasang,
Lo ≥ 1.5 . hc = 1.5 . 27 = 40.5 cm Lo
Lo ≥ 1/4 . hn = 1/4 . 300 = 75 cm Lo
Lo ≥ 45 cm Lo
Maka dipakai Lo = 80 cm Maka dipakai Lo

Daerah di luar Lo Daerah di luar L


Panjang = 140 cm Panjang

SNI 1991, pasal 3.4.5.4 menjelaskan, jarak sengkang maksimum : SNI 1991, pasal
s < h/2 = 21.3 / 2 = 10.65 cm s
s < 60 cm s
Dipakai D10 - 100 Dipakai
Desain Kolom Tingkat-3 ( Lantai 2 ) Desain Kolom Ting

f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2


Muk,b fy = 240 MPa = 2447.328 kg/cm2
Mu.ka = 3.0773 tm
Muk,a Mu.kb = 4.5586 tm
b balok kiri = 15 cm H lantai = 350 cm
b balok kanan = 15 cm bc kolom = 27 cm
h balok kiri = 30 cm hc kolom = 51 cm
h balok kanan = 30 cm
Pb (penutup beton) = 4 cm Pb (penutup beton)
Ø pokok D14 = 1.4 cm d = 5.7 cm Ø pokok
Ø sengkang D10 = 1 cm h kolom = 45.633 cm Ø sengkang

Nuk = 27.4452 ton = 27445.2 kg = 269144.09832 N Nuk


VD = 0.0826 ton = 82.6 kg VD
VL = 0.0094 ton = 9.4 kg VL
VE = 0.3103 ton = 310.3 kg VE

Hn = 320 cm = 3.2 m Hn
Vuk = 2.3862 ton Vuk
Vu maks = 1399.86 kg = 1.3999 ton Vu maks

Vuk pakai = 1.3999 ton (pilih yang terkecil antara Vuk dan Vu maks) Vuk pakai
Vuk/Ø = 2.3332 ton = 2333.2 kg Vuk/Ø
Vc = 104573.37 N = 10663.5705 kg Vc
Vsn = 8330.3705 kg Vsn

Sengkang D10 ( 1 ) , Ad = 0.7857 cm2 Sengkang


2 kaki , Av = 1.5714 cm2 2 kaki
Jarak sengkang, s = 21.0667 cm Dipakai s = 6 cm Jarak sengkang, s

Kontrol jarak antar sengkang (untuk sengkang 2 kaki) Kontrol jarak antar
(SNI 1991 pasal 3.14.4.4(2)) (SNI 1991 pasal 3.1
s > 2.5 cm → Memenuhi s
s ≤ bc / 4 = 27 / 4 = 6.75 cm → Memenuhi s
s ≤ 8 . Ø pokok = 8 . 1.4 = 11.2 cm → Memenuhi s
s ≤ 10 cm → Memenuhi s
Dipakai D10 - 60 Dipakai

Menurut SK-SNI 1991, panjang Lo yaitu panjang rentang sengkang dengan jarak s = 15 cm Menurut SK-SNI 1
harus dipasang, dengan Lo adalah harus dipasang, den
Lo ≥ 1.5 . hc = 1.5 . 51 = 77 cm Lo
Lo ≥ 1/4 . hn = 1/4 . 320 = 80 cm Lo
Lo ≥ 45 cm Lo
Maka dipakai Lo = 80 cm Maka dipakai Lo

Daerah di luar Lo Daerah di luar Lo


Panjang = 160 cm Panjang

SNI 1991, pasal 3.4.5.4 menjelaskan, jarak sengkang maksimum : SNI 1991, pasal 3.4
s < h/2 = 45.633 / 2 = 22.817 cm s
s < 60 cm s
Dipakai D10 - 220 Dipakai

Desain Kolom Tingkat-3 ( Lantai 2 ) Desain Kolom Ting

f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2


Muk,b fy = 240 MPa = 2447.328 kg/cm2
Mu.ka = 5.4744 tm
Muk,a Mu.kb = 8.1097 tm
b balok kiri = 0 cm H lantai = 350 cm
b balok kanan = 25 cm bc kolom = 51 cm
h balok kiri = 0 cm hc kolom = 27 cm
h balok kanan = 50 cm
Pb (penutup beton) = 4 cm Pb (penutup beton)
Ø pokok D14 = 1.4 cm d = 5.7 cm Ø pokok
Ø sengkang D10 = 1 cm h kolom = 21.3 cm Ø sengkang

Nuk = 30.6115 ton = 30611.5 kg = 300194.7359 N Nuk


VD = 1.1483 ton = 1148.3 kg VD
VL = 0.1643 ton = 164.3 kg VL
VE = 0.4928 ton = 492.8 kg VE

Hn = 300 cm = 3 m Hn
Vuk = 4.528 ton Vuk
Vu maks = 3447.99 kg = 3.448 ton Vu maks

Vuk pakai = 3.448 ton (pilih yang terkecil antara Vuk dan Vu maks) Vuk pakai
Vuk/Ø = 5.7467 ton = 5746.7 kg Vuk/Ø
Vc = 94105.47 N = 9596.13628 kg Vc
Vsn = 3849.4363 kg Vsn

Sengkang D10 ( 1 ) , Ad = 0.7857 cm2 Sengkang


2 kaki , Av = 1.5714 cm2 2 kaki
Jarak sengkang, s = 21.2795 cm Dipakai s = 10 cm Jarak sengkang, s

Kontrol jarak antar sengkang (untuk sengkang 2 kaki) Kontrol jarak antar
(SNI 1991 pasal 3.14.4.4(2)) (SNI 1991 pasal 3.1
s > 2.5 cm → Memenuhi s
s ≤ bc / 4 = 51 / 4 = 13 cm → Memenuhi s
s ≤ 8 . Ø pokok = 8 . 1.4 = 11.2 cm → Memenuhi s
s ≤ 10 cm → Memenuhi s
Dipakai D10 - 100 Dipakai

Menurut SK-SNI 1991, panjang Lo yaitu panjang rentang sengkang dengan jarak s = 15 cm Menurut SK-SNI 1
harus dipasang, dengan Lo adalah harus dipasang, den
Lo ≥ 1.5 . hc = 1.5 . 27 = 40.5 cm Lo
Lo ≥ 1/4 . hn = 1/4 . 300 = 75 cm Lo
Lo ≥ 45 cm Lo
Maka dipakai Lo = 80 cm Maka dipakai Lo

Daerah di luar Lo Daerah di luar Lo


Panjang = 140 cm Panjang

SNI 1991, pasal 3.4.5.4 menjelaskan, jarak sengkang maksimum : SNI 1991, pasal 3.4
s < h/2 = 21.3 / 2 = 10.65 cm s
s < 60 cm s
Dipakai D10 - 100 Dipakai
Perhitungan Gaya G
Desain Kolom Tingkat-4 ( Lantai 3 ) ME
VE
f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2 Mn
Muk,b fy = 240 MPa = 2447.328 kg/cm 2

Mu.ka = 1.6931 tm Maka momen kapasit


Muk,a Mu.kb = 4.302 tm ω
b balok kiri = 15 cm H lantai = ### cm Mc,kap
b balok kanan = 15 cm bc kolom = 27 cm Vu,kb
h balok kiri = 30 cm hc kolom = 51 cm Vsn
h balok kanan = 30 cm
Pb (penutup beton) = 4 cm Sengkang
Ø pokok D14 = 1.4 cm d = 5.7 cm 4 kaki
Ø sengkang D10 = 1 cm h kolom = 45.633 cm Jarak sengkang, s

Nuk = 5.8622 ton = 5862.2 kg = 57488.25052 N Kontrol jarak antar se


VD = 0.06 ton = 60 kg (SNI 1991 pasal 3.14.
VL = 0.0062 ton = 6.2 kg s >
VE = 0.2134 ton = 213.4 kg s ≤
s ≤
= 970 cm = 9.7 m s ≤
= 0.6181 ton Dipakai
Vu maks = 965.79 kg = 0.9658 ton
Menurut SK-SNI 199
Vuk pakai harus dipasang, denga
= 0.6181 ton (pilih yang terkecil antara Vuk dan Vu maks)
Vuk/Ø = 1.0302 ton = 1030.2 kg Lo ≥
= 94556.12 N = 9642.09002 kg Lo ≥
= 8611.89 kg Lo ≥
Maka dipakai Lo
Sengkang D10 ( 1 ) , Ad = 0.7857 cm2
2 kaki , Av = 1.5714 cm2
Jarak sengkang, s = 20.3781 cm Dipakai s = 6 cm

Kontrol jarak antar sengkang (untuk sengkang 2 kaki)


(SNI 1991 pasal 3.14.4.4(2))
> 2.5 cm → Memenuhi
≤ bc / 4 = 27 / 4 = 6.75 cm → Memenuhi
≤ 8 . Ø pokok = 8 . 1.4 = 11.2 cm → Memenuhi
≤ 10 cm → Memenuhi
Dipakai D10 - 60

Menurut SK-SNI 1991, panjang Lo yaitu panjang rentang sengkang dengan jarak s = 15 cm
harus dipasang, dengan Lo adalah

≥ 1.5 . hc = 1.5 . 51 = 77 cm
≥ 1/4 . hn = 1/4 . 970 = 243 cm
≥ 45 cm
Maka dipakai Lo = 250 cm

Daerah di luar Lo
Panjang = 470 cm

SNI 1991, pasal 3.4.5.4 menjelaskan, jarak sengkang maksimum :


< h/2 = 45.633 / 2 = 22.817 cm
< 60 cm
Dipakai D10 - 220

Perhitungan Gaya G
Desain Kolom Tingkat-4 ( Lantai 3 ) ME
VE
f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm 2
Mn
Muk,b fy = 240 MPa = 2447.328 kg/cm2
Mu.ka = 3.1466 tm Maka momen kapasit
Muk,a Mu.kb = 3.1853 tm ω
b balok kiri = 0 cm H lantai = ### cm Mc,kap
b balok kanan = 25 cm bc kolom = 51 cm Vu,kb
h balok kiri = 0 cm hc kolom = 27 cm Vsn
h balok kanan = 50 cm
Pb (penutup beton) = 4 cm Sengkang
Ø pokok D14 = 1.4 cm d = 5.7 cm 4 kaki
Ø sengkang D10 = 1 cm h kolom = 21.3 cm Jarak sengkang, s

Nuk = 6.6887 ton = 6688.7 kg = 65593.40542 N Kontrol jarak antar se


VD = 0.9958 ton = 995.8 kg (SNI 1991 pasal 3.14.
VL = 0.1494 ton = 149.4 kg s >
VE = 0.2362 ton = 236.2 kg s ≤
s ≤
= 950 cm = 9.5 m s ≤
= 0.6665 ton Dipakai
Vu maks = 2194.5 kg = 2.1945 ton
Menurut SK-SNI 199
Vuk pakai harus dipasang, denga
= 0.6665 ton (pilih yang terkecil antara Vuk dan Vu maks)
Vuk/Ø = 1.1108 ton = 1110.8 kg Lo ≥
= 84252.16 N = 8591.37316 kg Lo ≥
= 7480.5732 kg Lo ≥
Maka dipakai Lo
Sengkang D10 ( 1 ) , Ad = 0.7857 cm2
2 kaki , Av = 1.5714 cm2
Jarak sengkang, s = 10.9502 cm Dipakai s = 10 cm

Kontrol jarak antar sengkang (untuk sengkang 2 kaki)


(SNI 1991 pasal 3.14.4.4(2))
> 2.5 cm → Memenuhi
≤ bc / 4 = 51 / 4 = 13 cm → Memenuhi
≤ 8 . Ø pokok = 8 . 1.4 = 11.2 cm → Memenuhi
≤ 10 cm → Memenuhi
Dipakai D10 - 100

Menurut SK-SNI 1991, panjang Lo yaitu panjang rentang sengkang dengan jarak s = 15 cm
harus dipasang, dengan Lo adalah

≥ 1.5 . hc = 1.5 . 27 = 40.5 cm


≥ 1/4 . hn = 1/4 . 950 = 238 cm
≥ 45 cm
Maka dipakai Lo = 240 cm

Daerah di luar Lo
Panjang = 470 cm

SNI 1991, pasal 3.4.5.4 menjelaskan, jarak sengkang maksimum :


< h/2 = 21.3 / 2 = 10.65 cm
< 60 cm
Dipakai D10 - 100
Perhitungan Gaya Geser Kolom Dasar (Sendi Plastis)
= 0.93643 tm
= 0.5719 ton
= 23.964 tm

Maka momen kapasitas kolom,


= 1.3
Mc,kap = 31.1532 tm
= 14.8403 ton
= 24.7338 ton = 24734 kg

Sengkang D10 ( 1 ) , Ad = 0.7857 cm2


, Av = 3.1428 cm2
Jarak sengkang, s = 14.1906 cm Dipakai s = 6 cm

Kontrol jarak antar sengkang (untuk sengkang 2 kaki)


(SNI 1991 pasal 3.14.4.4(2))
2.5 cm → Memenuhi
bc / 4 = 27 / 4 = 6.75 cm → Memenuhi
8 . Ø pokok = 8 . 1.4 = 11.2 cm → Memenuhi
10 cm → Memenuhi
Dipakai D10 - 60

Menurut SK-SNI 1991, panjang Lo yaitu panjang rentang sengkang dengan jarak s = 15 cm
harus dipasang, dengan Lo adalah

1.5 . h kolom = 1.5 . 45.633 = 68.45 cm


1/4 . hn = 1/4 . 170 = 42.5 cm
45 cm
Maka dipakai Lo = 70 cm
Perhitungan Gaya Geser Kolom Dasar (Sendi Plastis)
= 0.8138 tm
= 0.6856 ton
= 14.6337 tm

Maka momen kapasitas kolom,


= 1.3
Mc,kap = 19.0238 tm
= 12.501 ton
= 20.835 ton = 20835 kg

Sengkang D10 ( 1 ) , Ad = 0.7857 cm2


, Av = 3.1428 cm2
Jarak sengkang, s = 7.8631 cm Dipakai s = 7 cm

Kontrol jarak antar sengkang (untuk sengkang 2 kaki)


(SNI 1991 pasal 3.14.4.4(2))
2.5 cm → Memenuhi
bc / 4 = 51 / 4 = 13 cm → Memenuhi
8 . Ø pokok = 8 . 1.4 = 11.2 cm → Memenuhi
10 cm → Memenuhi
Dipakai D10 - 70

Menurut SK-SNI 1991, panjang Lo yaitu panjang rentang sengkang dengan jarak s = 15 cm
harus dipasang, dengan Lo adalah

1.5 . h kolom = 1.5 . 21.3 = 31.95 cm


1/4 . hn = 1/4 . 150 = 37.5 cm
45 cm
Maka dipakai Lo = 50 cm
BAB XI
BEAM COLUMN JOINT

11.1 Flowchart Desain Tulangan Geser Beam Column Joint

Mulai

Data : hc bb Ukuran dirubah

Hitung gaya geser horizontal join :


Vjh  C ki  Tka  Vkol
0,7.M kap.ki
C ki  Tki 
Z ki
0,7.M kap.ka
C ka  Tka 
Z ka
Hitung Vkolom dan dipilih yang terkecil :
 l l 
0,7 .M kap.ki  .M kap.ka 
Vkolom   l ki l ka 
1 l  l 
2 ka ki
 4 
Vkolom  1,05 VDk  VLk  VEk 
 k 

Hitung tegangan vertikal join


hb
V jv  .Vjh
bc

Vjh Tidak
τ jh   1,5 f'c
h c .b b.a

ya
Geser Horizontal Geser Vertikal

Vsh  Vch  Vjh Vsv  Vcv  Vjv


Dengan : P  Dengan
Vch  0 bila  uk   0,1 f' c
A  Vcv  0 untuk ujung kolom dasar
 g 
 
2 P   
.b .h bila  Puk   0,1 f' Vcv  Vjh .
A s'k  0,6  Puk 
Vch  . u.k  0,1. f 'c  A g . f' c 
3  A g  b.a c A  c A sk 
  g

Vsh Vsv
A sh  A sv 
fy fy

A sh A sv
Jmltul  Jml tul 
n.A n. A

Selesai
Gambar 11.1 Flowchart Desain Tulangan Geser Beam Column Joint
11.2 Teori Beam Column Joint

Prinsip dasar yang dianjurkan pada bangunan gedung adalah Strong Column Weak Beam.
Prinsip desain tersebut membentuk perilaku goyangan menurut beam sway mechanism. Pada
pola goyangan seperti itu sendi-sendi plastis akan diharapkan terjadi pada ujung-ujung balok
khususnya pada tipe struktur earthquake load dominated. Mekanisme goyangan seperti itu
akan mampu melakukan disipasi energi secara stabil mengingat elemen-elemen struktur
mampu berperilaku daktail, karena kebutuhan daktilitas kurvatur (required curvature
ductility) masih dapat dipenuhi secara relatif mudah oleh potongan struktur.

Telah diperoleh bahwa untuk pola goyangan yang dimaksud di atas kebutuhan daktilitas
kurvatur untuk balok berkisar antara μØ = 15 - 20 untuk bangunan gedung 5 - 25 tingkat.
Sementara itu Watson dkk (1992) melaporkan bahwa hasil laboratorium menunjukkan adanya
variasi daktilitas kurvatur mulai μØ = 8 - 30. Hasil itu adalah hasil uji kolom untuk nilai Pu/f'c
Ag ~ 0,1 - 0,50. Sementara itu kebutuhan daktilitas kurvatur untuk kolom tingkat dasar μØ
justru lebih kecil daripada balok. Pada contoh bahasan yang sama kebutuhan daktilitas
kurvatur untuk kolom tingkat dasar μØ = 10 - 18. Axial load ratio Pu/f'c Ag = 0,3 - 0,50. Hasil
penelitian yang lain juga disampaikan oleh Zhan dkk (1986). Apabila elemen balok dan
kolom telah menunjukkan perilaku daktail seperti yang diharapkan, maka perhatian akan
beralih pada elemen-elemen yang lain. Elemen yanng dimaksud terutama adalah elemen
"beam column joints" yaitu joint yang merupakan pertemuan antara balok dan kolom, maka
joint ini harus mampu berfungsi seperti yang diharapkan.

Fungsi Utama Beam Column Joints.

Bersama-sama dengan balok dan kolom, beam column joints merupakan penghubung
sekaligus menjadi elemen yang sangat vital bagi kestabilan struktur. Sebagaimana dipakai
pada analisis struktur, joints diperbolehkan terjadi rotasi tapi joints harus tetap utuh elastik
(tidak rusak) sehingga mampu menghubungkan kolom dan balok dalam hubungan yang tetap
siku. Dengan kata lain joints harus tetap berfungsi sebagai jepit elastik yang sempurna buat
balok maupun kolom (walaupun joints mengalami rotasi). Dengan demikian "joints" harus
tetap mampu menimbulkan pengekangan terhadap balok atau kolom.

Keseimbangan Gaya-Gaya pada Joints

Sebagaimana diketahui bahwa joints adalah salah satu elemen penting di dalam sistem
struktur. Secara geometrik, joints merupakan bagian dari kolom maupun balok. Prinsip-
prinsip mekanika akan dipakai dalam menguraikan gaya-gaya yang bekerja pada joints diatur
sedemikian dalam SK-SNI 1991.

11.3 Perhitungan Beam Column Joint

Lantai 1 portal X
f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2
fy = 350 MPa = 3569.02 kg/cm2

Balok bentang kiri


Mkap+ = 3.0039 tm a = 5.7202 cm
Mkap- = 3.8843 tm a = 3.4509 cm

b balok i = 15 cm ht balok i = 30 cm
d = sb + Ø pokok + Ø sengkang + 0.5 . 2.5
= 4 + 1 + 0.8 + 1.25
= 7.05 cm
h balok i = ht balok i - d
= 30 - 7.05
= 22.95 cm
Panjang, lbi = 3 m
Panjang bersih, lbi' = 2.73 m

Balok bentang kanan


Mkap+ = 2.3144 tm a = 5.3626 cm
Mkap- = 3.7276 tm a = 4.3481 cm

b balok a = 15 cm ht balok a = 30 cm
d = sb + Ø pokok + Ø sengkang + 0.5 . 2.5
= 4 + 1.2 + 0.8 + 1.25
= 7.25 cm
h balok a = ht balok a - d
= 30 - 7.25
= 22.75 cm
Panjang, lba = 3 m
Panjang bersih, lba' = 2.73 m

Tinggi kolom atas, ha = 3.5 m


bc kolom atas = 27 cm Beam Column Joint yang ditinjau
hc kolom atas = 51 cm
Mkap i+ Mkap a+
Tinggi kolom bawah, hb = 2m
bc kolom bawah = 27 cm
Mkap i+ Mkap a+
hc kolom bawah = 51 cm

Nuk = 71.535 ton

Maka kombinasi 1 (gempa kiri) : Maka kombinasi 2 (gempa kanan) :

Mkap a+ = Mkap i+ =
3.0039 tm 2.3144 tm

Mkap i- = Mkap a- =
3.8843 tm 3.7276 tm

lbi lba
0.7 . Mkap i + . Mkap a
lbi' lba'
Vcol (gempa kiri) =
1/2 ( ha + hb )
3 3
0.7 . 3.8843 + . 3.0039
2.73 2.73
=
1/2 ( 3.5 + 2 )
= 1.9268 ton

lbi lba
0.7 . Mkap i + . Mkap a
lbi' lba'
Vcol (gempa kanan) =
1/2 ( ha + hb )
3 3
0.7 . 2.3144 + . 3.7276
2.73 2.73
=
1/2 ( 3.5 + 2 )
= 1.6901 ton

Vcol pakai = 1.6901 ton → Dipakai Vcol yang terkecil (gempa kanan)

Bila Vcol bertanda negatif maka agar Vjh nilainya terbesar maka yang menentukan hitungan
adalah apabila Vcol positif.

( Mkap i = 2.3144 tm , Mkap a = 3.7276 tm )

0.7 Mkap i 0.7 Mkap i


Ts i = Cc i = =
Ts i = Cc i = =
zi ( hb i - 0.5 ai )
0.7 . 2.3144
=
( 0.2295 - 0.5 . 0.0536 )
= 7.9925 ton

0.7 Mkap a 0.7 Mkap a


Ts a = Cc a = =
za ( hb a - 0.5 a a )
0.7 . 3.7276
=
( 0.2275 - 0.5 . 0.0435 )
= 12.682 ton

Vjh = Ts i + Ts a - Vcol
= 7.9925 + 12.682 - 1.6901
= 18.9844 ton

Tampak atas kolom

hc kolom
b bi = 15 cm bba b ba = 15 cm
= 51.33 cm

bc kolom = 27 cm

Kontrol :
b balok kiri + b balok kanan
bc kolom -
2
bba = bc kolom -
bba = bc kolom -
2
15 + 15
27 -
2
= 27 -
2
= 7.5 cm

Vjh 18.9844 . 10 3
ζjh = = = 49.3101 kg/cm2
htc . bba 51 . 7.5

ζjh maks = 1.5 f'c = 1.5 20 = 6.71 MPa = 68.40486 kg/cm2


karena ζjh < ζjh maks , maka dimensi b-c joint → cukup, tidak perlu diperbesar

Gaya Geser oleh Beton, Vc

Karena joint tetap elastik/tidak rusak, maka beton masih utuh. Sehingga beton dapat
mengerahkan kekuatan gesernya.

Nuk
Pada kolom-kolom tingkat bawah > 0.1 f'c
Ag

Nuk = 71.535 ton = 71535 kg = 701515.131 N

bc = 27 cm
hc = 51 cm

Dengan demikian :
Nuk 701515.131
= = 5.0614 MPa > 0.1 f'c = 0.1 . 20 = 2 MPa
Ag 270 . 513

2 Nuk
Vch = . - 0.1 f'c bc hc
3 Ag
2 701515.131
= . - 0.1 . 20 270 . 513
3 270 . 513
= 161671.92728 N = 16.486 ton

Vs = Vjh - Vch
= 18.9844 - 16.486
= 2.4984 ton
Vs 2.4984 . 1000
Ash = = = 0.7 cm2
fy 3569.02

Digunakan sengkang D10 , Ad = 1/4 π 1 2 = 0.7857 cm2


Dipakai 2 kaki , Av = n . Ad = 2 . 0.7857 = 1.5714 cm2
Ash 0.7
Jumlah sengkang , n = = = 0.4455
Av 1.5714
n pakai = 2 buah D10

ht bi + ht ba
2 ( sb + sengkang + 2 lapis tul + 2,5 bag atas )
Jarak sengkang , s = -
n - 1 n - 1
( sb + sengkang + tul bag bawah )
-
n - 1
30 + 30
2 ( 4 + 1 + 5 + 2.5 ) ( 4 + 1 + 2.5 )
= - -
2 - 1 2 - 1 2 - 1
= 10 cm

Sengkang Vertikal

Gaya geser vertikal


ht bi + ht ba 30 + 30
2 2
Vjv = . Vjh = . 18.9844 = 11.0948 ton
hc 51.333

Gaya geser yang dapat dikerahkan oleh beton


As'k Nuk
Vcv = Vjh 0.6 +
Ask Ag . f'c
71535
= 1 . 18984.4 0.6 +
27 . 51 . 203.944
= 16195.06 kg
= 16.1951 ton
Gaya geser yang harus ditahan oleh sengkang vertikal
Vsv = Vjv - Vcv
= 11.0948 - 16.1951
= -5.1003 ton (dianggap positif)

Luas tulangan yang diperlukan, As


Vsv 5.1003 . 10 3
Asv = = = 1.429 cm2
fy 3569.02

Intermediate Bars

Gambar 11.1 Intermediate Bars


Intermediate bars = 4D14 (lihat desain kolom)
Ad = 1/4 π 1.4 2 = 1.54 cm2
As = 2 . 1.54 = 3.08 cm2 ≥ Asv = 1.429 cm2 → Oke!
Karena As ≥ Asv, maka tidak diperlukan sengkang Beam Column Joint arah vertikal, karena
gaya geser cukup ditahan oleh Intermediate Bars kolom.

Tabel 11.1 Hasi Desain Beam Column Joint


(Catatan : untuk semua joint, tidak diperlukan sengkang vertikal)

Arah X Arah Y
Lantai Sengkang Horizontal Sengkang Horizontal
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
1 2 D10 8 D10
2 2 D10 9 D10
3 3 D10 10 D10
ARAH X
Perhitungan Beam Column Joint
Lantai 1 Lantai 2
f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2 f'c
fy = 350 MPa = 3569.02 kg/cm2 fy

Balok bentang kiri Balok bentang kanan Balok bentang k


Mkap+ = 3.0039 tm Mkap+ = 2.3144 tm Mkap+
Mkap- = 3.8843 tm Mkap- = 3.7276 tm Mkap-
a+ = 5.7202 cm a+ = 5.3626 cm a+
a- = 3.4509 cm a- = 4.3481 cm a-
Ø pokok = 1 cm Ø pokok = 1.2 cm Ø pokok
Ø sengkang = 0.8 cm Ø sengkang = 0.8 cm Ø sengkang
b balok i = 15 cm b balok a = 15 cm b balok i
ht balok i = 30 cm ht balok a = 30 cm ht balok i
d = 7.05 cm d = 7.25 cm d
h balok i = 22.95 cm h balok a = 22.75 cm h balok i
Panjang, lbi = 3 m Panjang, lba = 3 m Panjang, lbi
Panjang bersih, lbi' = 2.73 m Panjang bersih, lba' = 2.73 m Panjang bersih, l

Tinggi kolom atas, ha = 3.5 m Tinggi kolom bawah,hb = 2 m Tinggi kolom ata
bc kolom atas = 27 cm bc kolom bawah = 27 cm bc kolom atas
hc kolom atas = 51 cm hc kolom bawah = 51 cm hc kolom atas

Nuk = 71.535 ton Nuk

Maka kombinasi 1 (gempa kiri) : Maka kombinasi 2 (gempa kanan) : Maka kombinasi
Mkap a+ = Mkap i+ =
3.0039 tm 2.3144 tm

Mkap i- = Mkap a- = Mkap i-


3.8843 tm 3.7276 tm 3.8843

Vcol (gempa kiri) = 1.9268 ton Vcol (gempa kanan) = 1.6901 ton Vcol (gempa kir

Vcol pakai = 1.6901 ton → Dipakai Vcol yang terkecil (gempa kanan) Vcol pakai

( Mkap i = 2.3144 tm , Mkap a = 3.7276 tm ) (


( ai = 0.0536 m , aa = 0.0435 tm ) (

Ts i = Cc i = 7.9925 ton Ts a = Cc a = 12.682 ton Vjh = 18.9844 ton Ts i

Tampak atas kolom Tampak atas kol

hc kolom
b bi = 15 cm bba b ba = 15 cm b bi
= 51.33 cm

bc kolom = 27 cm

Kontrol : Kontrol :
bba = 7.5 cm bba
ζjh = 49.3101 kg/cm2 ζjh
ζjh maks = 6.71 MPa = 68.40486 kg/cm2 ζjh maks
karena ζjh < ζjh maks , maka dimensi b-c joint → cukup, tidak perlu diperbesar karena

Gaya Geser oleh Beton, Vc Gaya Geser ole


Nuk = 71.535 ton = 71535 kg = 701515.131 N Nuk

bc = 27 cm hc = 51 cm bc

Dengan demikian : Dengan demikia


Nuk /Ag = 5.0614 MPa > 0.1 f'c = 2 MPa Nuk /Ag

Vch = 161671.92728 N = 16.486 ton Vch


Vs = 2.4984 ton Vs
Ash = 0.7 cm2 Ash
Sengkang D10 ( 1 ) , Ad = 0.7857 cm2 Sengkang D10
2 kaki , Av = 1.5714 cm 2
2 kaki
Jumlah sengkang , n = 0.4455 n pakai = 2 buah D10 Jumlah sengkang
Jarak sengkang , s = 10 cm Jarak sengkang

Sengkang Vertikal Sengkang Verti


Gaya geser vertikal Gaya geser verti
Vjv = 11.0948 ton Vjv

Gaya geser yang dapat dikerahkan oleh beton Gaya geser yang
Vcv = 16195.06 kg = 16.1951 ton Vcv

Gaya geser yang harus ditahan oleh sengkang vertikal Gaya geser yang
Vsv = -5.1003 ton (dianggap positif) Vsv

Luas tulangan yang diperlukan, As Luas tulangan ya


Asv = 1.429 cm2 Asv

Intermediate bars = 4D14 (lihat desain kolom) Intermediate bar


Ad = 1/4 π 1.4 2 = 1.54 cm2 Ad
As = 2 . 1.54 = 3.08 cm 2
≥ Asv = 1.429 cm →
2
Oke! As
Karena As ≥ Asv, maka tidak diperlukan sengkang Beam Column Joint arah vertikal, karena Karena As ≥ As
gaya geser cukup ditahan oleh Intermediate Bars kolom. gaya geser cukup

ARAH Y
Perhitungan Beam Column Joint
Lantai 1 Lantai 2
f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2 f'c
fy = 350 MPa = 3569.02 kg/cm2 fy

Balok bentang kiri Balok bentang kanan Balok bentang k


Mkap+ = 0 tm Mkap+ = 13.3751 tm Mkap+
Mkap- = 0 tm Mkap- = 22.5738 tm Mkap-
a+ = 0 cm a+ = 6.6493 cm a+
a- = 0 cm a- = 7.3558 cm a-
Ø pokok = 0 cm Ø pokok = 1.4 cm Ø pokok
Ø sengkang = 0 cm Ø sengkang = 0.8 cm Ø sengkang
b balok i = 0 cm b balok a = 25 cm b balok i
ht balok i = 0 cm ht balok a = 50 cm ht balok i
d = 0 cm d = 7.45 cm d
h balok i = 0 cm h balok a = 42.55 cm h balok i
Panjang, lbi = 0 m Panjang, lba = 7 m Panjang, lbi
Panjang bersih, lbi' = 0 m Panjang bersih, lba' = 6.67 m Panjang bersih, l

Tinggi kolom atas, ha = 3.5 m Tinggi kolom bawah,hb = 2 m Tinggi kolom ata
bc kolom atas = 51 cm bc kolom bawah = 51 cm bc kolom atas
hc kolom atas = 27 cm hc kolom bawah = 27 cm hc kolom atas

Nuk = 75.5971 ton Nuk

Maka kombinasi 1 (gempa kiri) : Maka kombinasi 2 (gempa kanan) : Maka kombinasi
Mkap a+ = Mkap i+ =
0 tm 13.3751 tm

Mkap i- = Mkap a- = Mkap i-


0 tm 22.5738 tm 0

Vcol (gempa kiri) = 0 ton Vcol (gempa kanan) = 9.4349 ton Vcol (gempa kir

Vcol pakai = 9.4349 ton → Dipakai Vcol yang terkecil (gempa kanan) Vcol pakai

( Mkap i = 13.3751 tm , Mkap a = 22.5738 tm ) (


( ai = 0.0665 m , aa = 0.0736 tm ) (

Ts i = Cc i = 23.8689 ton Ts a = Cc a = 40.6526 ton Vjh = 55.0866 ton Ts i

Tampak atas kolom Tampak atas kol

hc kolom
b bi = 0 cm bba b ba = 25 cm b bi
= 27 cm

bc kolom = 51.33 cm

Kontrol : Kontrol :
bba = 12.5 cm bba
ζjh = 85.8492 kg/cm2 ζjh
ζjh maks = 6.71 MPa = 68.40486 kg/cm 2 ζjh maks
karena ζjh > ζjh maks , maka dimensi b-c joint → tidak cukup, perlu diperbesar karena

Gaya Geser oleh Beton, Vc Gaya Geser ole


Nuk = 75.5971 ton = 75597.1 kg = 741350.52086 N Nuk

bc = 51 cm hc = 27 cm bc

Dengan demikian : Dengan demikia


Nuk /Ag = 5.3488 MPa > 0.1 f'c = 2 MPa Nuk /Ag

Vch = 169090.72146 N = 17.2425 ton Vch


Vs = 37.8441 ton Vs
Ash = 10.6035 cm 2
Ash

Sengkang D10 ( 1 ) , Ad = 0.7857 cm2 Sengkang D10


2 kaki , Av = 1.5714 cm 2
2 kaki
Jumlah sengkang , n = 6.7478 n pakai = 8 buah D10 Jumlah sengkang
Jarak sengkang , s = 0.71 cm Jarak sengkang

Sengkang Vertikal Sengkang Verti


Gaya geser vertikal Gaya geser verti
Vjv = 51.0061 ton Vjv

Gaya geser yang dapat dikerahkan oleh beton Gaya geser yang
Vcv = 47784.48 kg = 47.7845 ton Vcv
Gaya geser yang harus ditahan oleh sengkang vertikal Gaya geser yang
Vsv = 3.2216 ton (dianggap positif) Vsv

Luas tulangan yang diperlukan, As Luas tulangan ya


Asv = 0.9027 cm 2
Asv

Intermediate bars = 8D14 (lihat desain kolom) Intermediate bar


Ad = 1/4 π 1.4 2 = 1.54 cm 2
Ad
As = 6 . 1.54 = 9.24 cm2 ≥ Asv = 0.9027 cm2 → Oke! As
Karena As ≥ Asv, maka tidak diperlukan sengkang Beam Column Joint arah vertikal, karena Karena As ≥ As
gaya geser cukup ditahan oleh Intermediate Bars kolom. gaya geser cukup
Lantai 2 Lantai 3
f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2 f'c
= 350 MPa = 3569.02 kg/cm2 fy

Balok bentang kiri Balok bentang kanan Balok bentang kiri


Mkap+ = 3.0039 tm Mkap+ = 2.3144 tm Mkap+
Mkap- = 3.8843 tm Mkap- = 3.7276 tm Mkap-
a+ = 5.7202 cm a+ = 5.3626 cm a+
= 3.4509 cm a- = 4.3481 cm a-
Ø pokok = 1 cm Ø pokok = 1.2 cm Ø pokok
Ø sengkang = 0.8 cm Ø sengkang = 0.8 cm Ø sengkang
b balok i = 15 cm b balok a = 15 cm b balok i
ht balok i = 30 cm ht balok a = 30 cm ht balok i
= 7.05 cm d = 7.25 cm d
h balok i = 22.95 cm h balok a = 22.75 cm h balok i
Panjang, lbi = 3 m Panjang, lba = 3 m Panjang, lbi
Panjang bersih, lbi' = 2.73 m Panjang bersih, lba' = 2.73 m Panjang bersih, lbi'

Tinggi kolom atas, ha = 3.5 m Tinggi kolom bawah,hb = 3.5 m Tinggi kolom atas,
bc kolom atas = 27 cm bc kolom bawah = 27 cm bc kolom atas
hc kolom atas = 51 cm hc kolom bawah = 51 cm hc kolom atas

Nuk = 49.4765 ton Nuk

Maka kombinasi 1 (gempa kiri) : Maka kombinasi 2 (gempa kanan) : Maka kombinasi 1
Mkap a+ = Mkap i+ =
3.0039 tm 2.3144 tm

Mkap i- = Mkap a- = Mkap i-


3.8843 tm 3.7276 tm 3.8843

Vcol (gempa kiri) = 1.5139 ton Vcol (gempa kanan) = 1.3279 ton Vcol (gempa kiri)

Vcol pakai = 1.3279 ton → Dipakai Vcol yang terkecil (gempa kanan) Vcol pakai

Mkap i = 2.3144 tm , Mkap a = 3.7276 tm ) ( Mkap i


ai = 0.0536 m , aa = 0.0435 tm ) ( ai

Ts i = Cc i = 7.9925 ton Ts a = Cc a = 12.682 ton Vjh = 19.3466 ton Ts i

Tampak atas kolom Tampak atas kolom

hc kolom
b bi = 15 cm bba b ba = 15 cm b bi
= 51.33 cm

bc kolom = 27 cm

Kontrol : Kontrol :
bba = 7.5 cm bba
ζjh = 50.2509 kg/cm2 ζjh
ζjh maks = 6.71 MPa = 68.40486 kg/cm2 ζjh maks
karena ζjh < ζjh maks , maka dimensi b-c joint → cukup, tidak perlu diperbesar karena

Gaya Geser oleh Beton, Vc Gaya Geser oleh B


Nuk = 49.4765 ton = 49476.5 kg = 485196.2449 N Nuk

bc = 27 cm hc = 51 cm bc

Dengan demikian : Dengan demikian :


Nuk /Ag = 3.5007 MPa > 0.1 f'c = 2 MPa Nuk /Ag

Vch = 113192.61763 N = 11.5424 ton Vch


Vs = 7.8042 ton Vs
Ash = 2.1867 cm2 Ash
Sengkang D10 ( 1 ) , Ad = 0.7857 cm2 Sengkang D10
2 kaki , Av = 1.5714 cm 2
2 kaki
Jumlah sengkang , n = 1.3916 n pakai = 2 buah D10 Jumlah sengkang
Jarak sengkang , s = 10 cm Jarak sengkang

Sengkang Vertikal Sengkang Vertika


Gaya geser vertikal Gaya geser vertikal
Vjv = 11.3065 ton Vjv

Gaya geser yang dapat dikerahkan oleh beton Gaya geser yang da
Vcv = 14994.29 kg = 14.9943 ton Vcv

Gaya geser yang harus ditahan oleh sengkang vertikal Gaya geser yang ha
Vsv = -3.6878 ton (dianggap positif) Vsv

Luas tulangan yang diperlukan, As Luas tulangan yang


Asv = 1.0333 cm2 Asv

Intermediate bars = 4D14 (lihat desain kolom) Intermediate bars


Ad = 1/4 π 1.4 2 = 1.54 cm2 Ad
As = 2 . 1.54 = 3.08 cm 2
≥ Asv = 1.0333 cm → 2
Oke! As
Karena As ≥ Asv, maka tidak diperlukan sengkang Beam Column Joint arah vertikal, karena Karena As ≥ Asv,
gaya geser cukup ditahan oleh Intermediate Bars kolom. gaya geser cukup d

Lantai 2 Lantai 3
f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2 f'c
= 350 MPa = 3569.02 kg/cm2 fy

Balok bentang kiri Balok bentang kanan Balok bentang kiri


Mkap+ = 0 tm Mkap+ = 13.3751 tm Mkap+
Mkap- = 0 tm Mkap- = 22.5738 tm Mkap-
a+ = 0 cm a+ = 6.6493 cm a+
= 0 cm a- = 7.3558 cm a-
Ø pokok = 0 cm Ø pokok = 1.4 cm Ø pokok
Ø sengkang = 0 cm Ø sengkang = 0.8 cm Ø sengkang
b balok i = 0 cm b balok a = 25 cm b balok i
ht balok i = 0 cm ht balok a = 50 cm ht balok i
= 0 cm d = 7.45 cm d
h balok i = 0 cm h balok a = 42.55 cm h balok i
Panjang, lbi = 0 m Panjang, lba = 7 m Panjang, lbi
Panjang bersih, lbi' = 0 m Panjang bersih, lba' = 6.67 m Panjang bersih, lbi'

Tinggi kolom atas, ha = 3.5 m Tinggi kolom bawah,hb = 3.5 m Tinggi kolom atas,
bc kolom atas = 51 cm bc kolom bawah = 51 cm bc kolom atas
hc kolom atas = 27 cm hc kolom bawah = 27 cm hc kolom atas

Nuk = 56.5403 ton Nuk

Maka kombinasi 1 (gempa kiri) : Maka kombinasi 2 (gempa kanan) : Maka kombinasi 1
Mkap a+ = Mkap i+ =
0 tm 13.3751 tm

Mkap i- = Mkap a- = Mkap i-


0 tm 22.5738 tm 0

Vcol (gempa kiri) = 0 ton Vcol (gempa kanan) = 7.4131 ton Vcol (gempa kiri)

Vcol pakai = 7.4131 ton → Dipakai Vcol yang terkecil (gempa kanan) Vcol pakai

Mkap i = 13.3751 tm , Mkap a = 22.5738 tm ) ( Mkap i


ai = 0.0665 m , aa = 0.0736 tm ) ( ai

Ts i = Cc i = 23.8689 ton Ts a = Cc a = 40.6526 ton Vjh = 57.1084 ton Ts i

Tampak atas kolom Tampak atas kolom

hc kolom
b bi = 0 cm bba b ba = 25 cm b bi
= 27 cm

bc kolom = 51.33 cm

Kontrol : Kontrol :
bba = 6.25 cm bba
ζjh = 338.4201 kg/cm2 ζjh
ζjh maks = 6.71 MPa = 68.40486 kg/cm 2 ζjh maks
karena ζjh > ζjh maks , maka dimensi b-c joint → tidak cukup, perlu diperbesar karena

Gaya Geser oleh Beton, Vc Gaya Geser oleh B


Nuk = 56.5403 ton = 56540.3 kg = 554468.10598 N Nuk

bc = 51 cm hc = 27 cm bc

Dengan demikian : Dengan demikian :


Nuk /Ag = 4.0005 MPa > 0.1 f'c = 2 MPa Nuk /Ag

Vch = 130689.38491 N = 13.3266 ton Vch


Vs = 43.7818 ton Vs
Ash = 12.2672 cm 2
Ash

Sengkang D10 ( 1 ) , Ad = 0.7857 cm2 Sengkang D10


2 kaki , Av = 1.5714 cm 2
2 kaki
Jumlah sengkang , n = 7.8065 n pakai = 9 buah D10 Jumlah sengkang
Jarak sengkang , s = 0.63 cm Jarak sengkang

Sengkang Vertikal Sengkang Vertika


Gaya geser vertikal Gaya geser vertikal
Vjv = 52.8781 ton Vjv

Gaya geser yang dapat dikerahkan oleh beton Gaya geser yang da
Vcv = 45688.14 kg = 45.6881 ton Vcv
Gaya geser yang harus ditahan oleh sengkang vertikal Gaya geser yang ha
Vsv = 7.19 ton (dianggap positif) Vsv

Luas tulangan yang diperlukan, As Luas tulangan yang


Asv = 2.0146 cm 2
Asv

Intermediate bars = 8D14 (lihat desain kolom) Intermediate bars


Ad = 1/4 π 1.4 2 = 1.54 cm 2
Ad
As = 6 . 1.54 = 9.24 cm2 ≥ Asv = 2.0146 cm2 → Oke! As
Karena As ≥ Asv, maka tidak diperlukan sengkang Beam Column Joint arah vertikal, karena Karena As ≥ Asv,
gaya geser cukup ditahan oleh Intermediate Bars kolom. gaya geser cukup d
Lantai 3
= 20 MPa = 203.944 kg/cm2
= 350 MPa = 3569.02 kg/cm2

Balok bentang kiri Balok bentang kanan


Mkap+ = 3.0039 tm Mkap+ = 2.3144 tm
Mkap -
= 3.8843 tm Mkap -
= 3.7276 tm
= 5.7202 cm a+ = 5.3626 cm
= 3.4509 cm a- = 4.3481 cm
Ø pokok = 1 cm Ø pokok = 1.2 cm
Ø sengkang = 0.8 cm Ø sengkang = 0.8 cm
b balok i = 15 cm b balok a = 15 cm
ht balok i = 30 cm ht balok a = 30 cm
= 7.05 cm d = 7.25 cm
h balok i = 22.95 cm h balok a = 22.75 cm
Panjang, lbi = 3 m Panjang, lba = 3 m
Panjang bersih, lbi' = 2.73 m Panjang bersih, lba' = 2.73 m

Tinggi kolom atas, ha = 10 m Tinggi kolom bawah,hb = 3.5 m


bc kolom atas = 27 cm bc kolom bawah = 27 cm
hc kolom atas = 51 cm hc kolom bawah = 51 cm

Nuk = 27.4452 ton

Maka kombinasi 1 (gempa kiri) : Maka kombinasi 2 (gempa kanan) :


Mkap a+ = Mkap i+ =
3.0039 tm 2.3144 tm

Mkap i- = Mkap a- =
3.8843 tm 3.7276 tm

Vcol (gempa kiri) = 0.785 ton Vcol (gempa kanan) = 0.6885 ton

Vcol pakai = 0.6885 ton → Dipakai Vcol yang terkecil (gempa kanan)

Mkap i = 2.3144 tm , Mkap a = 3.7276 tm )


ai = 0.0536 m , aa = 0.0435 tm )

= Cc i = 7.9925 ton Ts a = Cc a = 12.682 ton Vjh = 19.986 ton

Tampak atas kolom

hc kolom
= 15 cm bba b ba = 15 cm
= 51.33 cm

bc kolom = 27 cm

Kontrol :
= 7.5 cm
= 51.9117 kg/cm2
ζjh maks = 6.71 MPa = 68.40486 kg/cm2
karena ζjh < ζjh maks , maka dimensi b-c joint → cukup, tidak perlu diperbesar

Gaya Geser oleh Beton, Vc


Nuk = 27.4452 ton = 27445.2 kg = 269144.09832 N

bc = 27 cm hc = 51 cm

Dengan demikian :
Nuk /Ag = 1.9419 MPa > 0.1 f'c = 2 MPa

= Err:502 N = Err:502 ton


= Err:502 ton
= Err:502 cm2
Sengkang D10 ( 1 ) , Ad = 0.7857 cm2
2 kaki , Av = 1.5714 cm2
Jumlah sengkang , n = Err:502 n pakai = 3 buah D10
Jarak sengkang , s = 5 cm

Sengkang Vertikal
Gaya geser vertikal
= 11.6801 ton

Gaya geser yang dapat dikerahkan oleh beton


= 13932.12 kg = 13.9321 ton

Gaya geser yang harus ditahan oleh sengkang vertikal


Vsv = -2.252 ton (dianggap positif)

Luas tulangan yang diperlukan, As


= 0.631 cm2

Intermediate bars = 4D14 (lihat desain kolom)


Ad = 1/4 π 1.4 2 = 1.54 cm2
As = 2 . 1.54 = 3.08 cm2 ≥ Asv = 0.631 cm2 → Oke!
Karena As ≥ Asv, maka tidak diperlukan sengkang Beam Column Joint arah vertikal, karena
gaya geser cukup ditahan oleh Intermediate Bars kolom.

Lantai 3
= 20 MPa = 203.944 kg/cm2
= 350 MPa = 3569.02 kg/cm2

Balok bentang kiri Balok bentang kanan


Mkap+ = 0 tm Mkap+ = 13.3751 tm
Mkap- = 0 tm Mkap- = 22.5738 tm
= 0 cm a+ = 6.6493 cm
= 0 cm a- = 7.3558 cm
Ø pokok = 0 cm Ø pokok = 1.4 cm
Ø sengkang = 0 cm Ø sengkang = 0.8 cm
b balok i = 0 cm b balok a = 25 cm
ht balok i = 0 cm ht balok a = 50 cm
= 0 cm d = 7.45 cm
h balok i = 0 cm h balok a = 42.55 cm
Panjang, lbi = 0 m Panjang, lba = 7 m
Panjang bersih, lbi' = 0 m Panjang bersih, lba' = 6.67 m

Tinggi kolom atas, ha = 10 m Tinggi kolom bawah,hb = 3.5 m


bc kolom atas = 51 cm bc kolom bawah = 51 cm
hc kolom atas = 27 cm hc kolom bawah = 27 cm

Nuk = 30.6115 ton

Maka kombinasi 1 (gempa kiri) : Maka kombinasi 2 (gempa kanan) :


Mkap a+ = Mkap i+ =
0 tm 13.3751 tm

Mkap i- = Mkap a- =
0 tm 22.5738 tm

Vcol (gempa kiri) = 0 ton Vcol (gempa kanan) = 3.8439 ton

Vcol pakai = 3.8439 ton → Dipakai Vcol yang terkecil (gempa kanan)

Mkap i = 13.3751 tm , Mkap a = 22.5738 tm )


ai = 0.0665 m , aa = 0.0736 tm )

= Cc i = 23.8689 ton Ts a = Cc a = 40.6526 ton Vjh = 60.6776 ton

Tampak atas kolom

hc kolom
= 0 cm bba b ba = 25 cm
= 27 cm

bc kolom = 51.33 cm

Kontrol :
= 6.25 cm
= 359.571 kg/cm2
ζjh maks = 6.71 MPa = 68.40486 kg/cm2
karena ζjh > ζjh maks , maka dimensi b-c joint → tidak cukup, perlu diperbesar

Gaya Geser oleh Beton, Vc


Nuk = 30.6115 ton = 30611.5 kg = 300194.7359 N

bc = 51 cm hc = 27 cm

Dengan demikian :
Nuk /Ag = 2.1659 MPa > 0.1 f'c = 2 MPa

= 37636.096124 N = 3.8378 ton


= 56.8398 ton
= 15.9259 cm2

Sengkang D10 ( 1 ) , Ad = 0.7857 cm2


2 kaki , Av = 1.5714 cm2
Jumlah sengkang , n = 10.1348 n pakai = 10 buah D10
Jarak sengkang , s = 0.56 cm

Sengkang Vertikal
Gaya geser vertikal
= 56.183 ton

Gaya geser yang dapat dikerahkan oleh beton


= 42977.67 kg = 42.9777 ton
Gaya geser yang harus ditahan oleh sengkang vertikal
Vsv = 13.2053 ton (dianggap positif)

Luas tulangan yang diperlukan, As


= 3.7 cm2

Intermediate bars = 8D14 (lihat desain kolom)


Ad = 1/4 π 1.4 2 = 1.54 cm2
As = 6 . 1.54 = 9.24 cm2 ≥ Asv = 3.7 cm2 → Oke!
Karena As ≥ Asv, maka tidak diperlukan sengkang Beam Column Joint arah vertikal, karena
gaya geser cukup ditahan oleh Intermediate Bars kolom.
BAB XII
PERENCANAAN PONDASI

12.1 Teori Pondasi

Struktur bangunan gedung sepenuhnya terletak diatas tanah pendukung melalui sistem
pondasi. Dengan demikian sistem pondasi merupakan bagian yang sangat penting dari
bangunan gedung secara keseluruhan. Bila kita memilah, secara garis besar bangunan gedung
terdiri dari dua bagian pokok yaitu struktur atas (Upperstructure/Superstructure) dan struktur
bawah (Substructure). Struktur atas adalah bagian bangunan yang secara langsung menahan
beban, baik beban gravitasi maupun beban angin/gempa. Selanjutnya beban-beban tersebut
akan disalurkan ke pondasi oleh kolom-kolom, selanjutnya oleh pondasi beban disalurkan
kedalam tanah pendukung.
Apabila diperhatikan maka hierarki angka keamanan yang terbesar justru harus terletak pada
tujuan akhir penyaluran beban yaitu tanah pendukung. Angka keamanan antara 2 - 3 sering
dipakai pada daya dukung tanah (Bowles, 1988). Angka keamanan yang dimaksud adalah
rasio antara kuota batas/ maksimum tegangan bahan/tanah terhadap tegnagan yang diijinkan
akibat beban. Angka keamanan yang tinggi pada tanah dipakai dengan alasan-alasan (Bowles,
1988) :
1. Sulitnya sistem kontrol kondisi/kekuatan tanah setelah bangunan selesai.
2. Adanya ketidaktahuan secara 100% terhadap tanah-tanah dibawahnya.
3. Ketidaksempurnaan dalam menentukan propertis tanah.
4. Begitu kompleksnya lapisan tanah (lapisan, properti, kondisi, jenis, dll).
5. Ketidakakuratnya model matematik interaksi antara tanah dan pondasi.
6. Banyaknya ketidakpastian yang mungkin terjadi.
7. Tanah sebagai pendukung akhir beban harus tidak boleh gagal dalam menahan semua beban.
Setelah tanah, maka hierarki kerusakan dibawahnya adalah pondasi. Dengan demikian
pondasi harus mempunyai angka keamanan yang cukup agar dapat meneruskan beban dengan
baik. Angka keamanan pondasi harus lebih besar dari kolom ataupun struktur atas, walaupun
lebih kecil dari tanah. Sudah menjadi kebiasaan didalam desain, bahwa
penghematan/penekanan biaya yang berlebih pada pondasi umumnya tidak dianjurkan.
Dengan kata lain biaya untuk pondasi tidak perlu dihemat dan bahkan cenderung lebih
diamankan demi keamanan.

Jenis Pondasi
Pondasi umumnya diklasifikasikan menurut jenisnya dimana beban harus didukung oleh tanah :
1. Pondasi dangkal (Shallow Foundastion)

Adalah sistem pondasi sedemikian sehingga beban masih dapat ditahan oleh lapisan atas
suatu tanah sehingga kedalamannya tidak lebih lebar pondasi atau D/B ≤ 1. Umumnya
pondasi dangkal dipakai pada bangunan-bangunan bertingkat yang tidak terlalu tinggi.

2. Pondasi dalam (Deep Foundastion)


Adalah pondasi yang mana beban sudah tidak lagi mampu didukung oleh lapisan atas
suatu tanah. Hal ini dapat disebabkan oleh kondisi tanah/daya dukung tanah yang tidak
baik ataupun beban kolom yang demikian besar. Pondasi dalam jauh lebih mahal
daripada pondasi dangkal yang ditinjau dari segi material, waktu pembuatan dan juga
teknologi/sistem/alat-alat yang dipakai.
Adalah pondasi yang mana beban sudah tidak lagi mampu didukung oleh lapisan atas
suatu tanah. Hal ini dapat disebabkan oleh kondisi tanah/daya dukung tanah yang tidak
baik ataupun beban kolom yang demikian besar. Pondasi dalam jauh lebih mahal
daripada pondasi dangkal yang ditinjau dari segi material, waktu pembuatan dan juga
teknologi/sistem/alat-alat yang dipakai.

12.2 Perencanaan Pondasi

Untuk desain pondasi telapak hanya dipakai hasil analisis Nu kolom tengah karena dianggap
akan memenuhi untuk semua kolom.

Dari hasil gaya aksial kolom diperoleh :


PD = 60.6217 ton
PL = 6.9427 ton
PE = 2.5394 ton

Pu diambil dai kombinasi 2 yaitu 1,2PD + 1,6PL


= ( 1.2 . 60.6217 ) + ( 1.6 . 6.9427 )
= 83.8544 ton
= 822.3266 kN
Pu = 822.3266 kN

Df

h pondasi

Gambar 12.1 Kondisi Gaya Aksial Terhadap Kolom

Kedalaman pondasi = 2m
γ tanah = 16 kN/m3
Teg. ijin tanah (σ tanah) = 180 kN/m2
γ beton = 24 kN/m3

a. Menghitung Luasan Telapak Footplate

h pondasi diambil = 500 mm


σ netto = σ tanah ijin - (( Df - h pondasi ) . γ tanah ) - ( h pondasi . γ beton )
= 180 - (( 2 - 0.5 ) . 16 ) - ( 0.5 . 24 )
= 144 kN/m2
Pu 822.3266
A = = = 5.7106 m2 → dipakai A = 6 m2
σ netto 144

Digunakan pondasi footplate persegi panjang dengan panjang sisi L = 2B


A = L . B
6 = 2 B . B
B2 = 3 m2
B = 1.7321 m → dipakai B = 2m
L = 2 B = 2 . 2 = 4m
Akan digunakan tulangan :D16 mm

Pu 822.3266
qu = = = 102.7908 kN/m2
L . B 2 . 4
d = h pondasi - Penutup beton (Pb) - Diameter tulangan
= 500 - 75 - 16
= 409 mm

Untuk arah kerja 2 arah :


B1 = hc kolom + ( 1/2 d . 2 ) B2 = bc kolom + ( 1/2 d . 2 )
= 513 + ( 1/2 . 409 . 2 ) = 270 + ( 1/2 . 409 . 2 )
= 922 mm = 679 mm

4m
0.922333 m

2m
(a)
0.679 m

4m
0.409 m

(b)
(b)
2m

Gambar 12.2 Analisis Geser Pondasi (a) daerah pembebanan yang diperhitungkan untuk
pembebanan dua arah (b) daerah pembebanan yang diperhitungkan untuk pembebanan satu
arah
b. Analisis Gaya Geser

Gaya geser yang bekerja pada penampang kritis adalah :


Vu = qu . ( A pakai - ( B1 . B2 ))
= 102.7908 . ( 8 - ( 0.9223 . 0.679 ))
= 757.9522 kN

Kuat geser beton adalah :


2
Vc = 1 + . 2 . f'c . B1 . d
βC
Dimana :
hc kolom 513
βC = = = 1.9012
bc kolom 270

2
Vc1 = 1 + . 2 . 20 . 922.33 . 409
1.9012
= 3549429.2044 N
= 3549.4292 kN

Kuat geser maksimum melebar adalah :


Vc2 = ( 4 . f'c ) . B1 . d
= ( 4 . 20 ) . 922.33 . 409
= 6748173 N
= 6748.173 kN

Vc1 < Vc2 → Oke!

Φ Vc2 = 0.6 . Vc2


= 0.6 . 6748.173
= 4048.9038 kN > Vu = 757.9522 kN → Oke!
Kuat geser maksimum memanjang adalah :
Vc2 = ( 4 . f'c ) . B2 . d
= ( 4 . 20 ) . 679 . 409
= 4967845 N
= 4967.845 kN

Vc1 < Vc2 → Oke!

Φ Vc2 = 0.6 . Vc2


= 0.6 . 4967.845
= 2980.7072 kN > Vu = 757.9522 kN → Oke!

Gaya geser terfaktor yang bekerja pada penampang kritis adalah :


Vu = qu . B poer . G
Dimana :
L poer hc kolom
G = - - d
2 2
4 0.5133
= - - 0.409
2 2
= 1.3343 m
Vu = 102.7908 . 2 . 1.3343
= 274.3144 kN

Kuat geser beton adalah :


Vc = ( 1/6 . f'c ) . B poer . d
= ( 1/6 . 20 ) . 2000 . 409
= 609701.2019 N
= 609.7012 kN
Φ Vc = 0.6 . Vc
= 0.6 . 609.7012
= 366 kN > Vu = 274.3144 kN → Oke!

c. Analisis Momen

Dengan mengacu pada Gambar 11.3,


Momen rencana arah memanjang :
Mu = qu . F . 1/2 F . B poer
dimana :
L poer hc kolom 4 0.5133
F = - = - = 1.74 m
2 2 2 2

Mu = 102.7908 . 1.7433 . 1/2 . 1.7433 . 2


= 312.4029 kNm

Momen rencana arah melebar :


Mu = qu . F . 1/2 F . L poer

dimana :
B poer bc kolom 2 0.27
F = - = - = 0.865 m
2 2 2 2

Mu = 102.7908 . 0.865 . 1/2 . 0.865 . 4


= 153.8213 kNm

4m
A
2m

0.27 m

0.865 m

0.865 m 0.865 m

Penampang kritis 2m
Daerah pembebanan yang
diperhitungkan untuk
Penampang kritis
momen
A

(a) Potongan A-A

4m 1.743 m
4m

0.513 m

Penampang kritis
2m 1.743 m 1.743 m
B B
Daerah pembebanan yang
diperhitungkan untuk
Penampang kritis
momen

Potongan B-B

(b)
Gambar 12.3 Analisis Momen Lentur Pondasi

d. Perencanaan Tulangan

Untuk perencanaan tulangan memanjang dimana :


Mu = 312.4029 kNm
Mu 312.4029 . 10 6
k perlu = = = 1.1672 MPa
Φ b d2 0.8 . 2000 . 409 2

Daftar tabel A-28 (Tabel Istimawan) :


ρ perlu > ρ minimum → ρ = 0.0035

As perlu = ρ . B poer . d
= 0.0035 . 2000 . 409
= 2863 mm2

Ad = 1/4 . π . Ø tulangan pokok 2


= 1/4 . 22/7 . 16 2
= 201.1429 mm2

As perlu 2863
n = = = 14.2337
Ad 201.1429

Dipakai 15 D16

Bpoer - ( 2 . Pb ) - ( n lapis coba . Ø tulangan pokok )


Jarak =
n lapis coba - 1
2000 - ( 2 . 75 ) - ( 15 . 16 )
=
15 - 1
= 107.3333 mm > 25 mm → Oke!

Dipasang arah memanjang pondasi dan tersebar merata di sepanjang 2 m serta dipasang
pada lapis terbawah sehingga didapat tinggi efektif pondasi yang maksimum

Untuk perencanaan tulangan melebar dimana :


Mu = 153.8213 kNm
Mu 153.8213 . 10 6
k perlu = = = 0.2874 MPa
k perlu = = = 0.2874 MPa
Φ b d2 0.8 . 4000 . 409 2

Daftar tabel A-28 (Tabel Istimawan) :


ρ perlu > ρ minimum → ρ = 0.0035

As perlu = ρ . B poer . d
= 0.0035 . 4000 . 409
= 5726 mm2

Ad = 1/4 . π . Ø tulangan pokok 2


= 1/4 . 22/7 . 16 2
= 201.1429 mm2

As perlu 5726
n = = = 28.4673
Ad 201.1429

Dipakai 29 D16

Bpoer - ( 2 . Pb ) - ( n lapis coba . Ø tulangan pokok )


Jarak =
n lapis coba - 1
4000 - ( 2 . 75 ) - ( 29 . 16 )
=
29 - 1
= 116.7586 mm > 25 mm → Oke!

Digunakan 29 batang tulangan baja diameter 16 mm dipasang ke arah lebar pondasi


tetapi tidak disebar merata disepanjang sisi panjang 4 m serta dipasang pada lapis kedua
diatas penulangan arah memanjang. Untuk pondasi persegi panjang, sebagian dari batang
tulangan baja ke arah lebar dipasang satu rentang di tengah yang panjangnya sama
dengan lebar pondasi, tepat di bawah kolom yang didukungnya. Bagian tulangan ke arah
lebar yang ditempatkan di dalam rentang tersebut adalah :

2 dimana : sisi panjang poer 4


β = = = 2
β + 1 sisi lebar poer 2
2 2
= = 66.67%
β + 1 2 + 1

Maka 66.67% dari 29 tulangan baja D16 dipasang pada rentang 2 m sedangkan
sisanya dipasang merata di bagian luar bentang tersebut.
0.6667 . 29 = 19 batang baja D16

4m

0.513 m

Tulangan arahY 8D14

D10 - 70
1.743 m 1.743 m

Tulangan arah lebar 19 D16

2m
Tulangan arah melebar Tulangan arah lebar 10 D16

Gambar 12.4 Desain tulangan arah lebar pondasi

Pada gambar digunakan 19 D16 dipasang di dalam rentang 2 m, apabila faktor


modifikasi diabaikan, panjang penyaluran yang diperlukan untuk batang tulangan baja
D16 adalah 384 mm (tabel istimawan A-39), sedangkan panjang penyaluran yang
tersedia melebihi (pada arah lebar) yaitu = L lebar - Pb = 865 - 75 = 790 mm. Karena
bidang permukaan yang menumpu di semua sisi lebih besar dari pada bidang permukaan
tertumpu, kuat tumpuan pondasi dihitung sebagai berikut :

A2
Kuat tumpuan rencana = Ø . 0.85 f'c . A1
A1
A2 8
= = 7.5974
A1 0.1386

Akan tetapi untuk berbagai hal, nilai di atas tidak boleh lebih dari 2 sehingga :
kuat tumpuan pondasi = Φ ( 0.85 . f'c . A1 ) . 2
= 0.7 ( 0.85 . 20 . 513 . 270 ) . 2
= 3298680 N
= 3298.7 kN

kuat tumpuan kolom = Φ ( 0.85 . f'c . A1 )


= 0.7 ( 0.85 . 20 . 513 . 270 )
= 1649340 N
= 1649.34 kN
Sedangkan beban tumpuan rencana aktual adalah Pu = 822.3266 kN
Karena 822.3266 kN < 1649.34 kN < 3298.68 kN, dapat disimpulkan bahwa beban dari
kolom dapat dilimpahkan keseluruhannya kepada beton saja, untuk kesempurnaan
pelimpahan beban tersebut, gunakan 4 batang tulangan baja D16 sebagai pasak (dowel),
dan dipasang sesuai dengan letak tulangan pokok kolom diletakkan pada setiap sudut
kolom, meskipun pada kenyataannya pelimpahan beban dapat berlangsung tanpa pasak,
panjang penyaluran dowel baik ke dalam kolom maupun pondasi harus memenuhi
persyaratan yang berlaku.

Karena batang tulangan baja dalam keadaan desak, maka panjang penyaluran dasar
dowel ke dasar pondasi adalah :

db . fy 16 . 350
ldb = = = 313 mm
4 . f'c 4 . 20

Dan tidak boleh dikurangi dari :


ldk = 0.04 . db . fy
= 0.04 . 16 . 350
= 224 mm

Panjang penyaluran Ld yang diperlukan, sama dengan panjang penyaluran dasar


dikalikan dengna faktor modifikasi,

Luas tulangan baja yang tersedia lebih besar dari yang diperlukan sehingga ditentukan
faktor modifikasi sebagai berikut :

As perlu 2863
= = 0.3558
As tersedia 40 . 201.1429

Panjang penyaluran Ld perlu = 313 . 0.3558 = 111.383 mm

e. Tulangan Susut Pondasi

As min = 0.0018 . 1000 . 500


= 900 mm2

As = 0.5 . As min
= 0.5 . 900
= 450 mm2

Dipakai tulangan : D10


A D10 = 1/4 . π . 10 2
= 78.5714 mm2
Jarak tulangan
A D10 . 1000
s =
As pakai
78.5714 . 1000
=
450
= 174.6031 mm

Dipakai D10 - 170


ahan semua beban.
BAB XIII
PERENCANAAN TANGGA

13.1 Desain Tangga

Karena tangga berbentuk simetris dan tinggi lantai adalah sama (tipikal), yaitu 4 m untuk
lantai 1 dan 2, maka hanya didesain 1 tangga untuk digunakan 2 lantai tersebut.

h/2

h/2

L bordes L ideal

Gambar 13.1 Perencanaan Tangga

Jenis tangga : tangga "dog leg"


Tinggi lantai : 3.5 m
Lebar tangga
Lebar ruang : 4m
syarat → 120 - 200 cm
dipakai : 200 cm
Lebar bordes : 120 cm

Lebar dan tinggi anak tangga (Theodosius et all, 1988)


Anak tangga terbagi atas :
Injakan (antrede) dan tanjakan (uptrede)
Ukuran anterde dan uptrede tergantung pada kegunaan tangga, yaitu :
Untuk bangunan rumah tinggal :
Uptrede = 15 - 18 cm
Antrede = 20 - 30 cm
Untuk perkantoran dan gedung lain :
Uptrede = 16 cm
Antrede = 28 cm
Sebagai patokan :
syarat → 2 t + L = 60 - 65 cm
dipakai : Uptrede (t) = 16 cm
Antrede (L) = 28 cm
2 t + L = 2 . 16 + 28 = 60 cm → Ok!

L = antrede = 25 - 30 cm

t = uptrede = 16 - 20 cm

Tebal pelat, min 15 cm

Gambar 13.2 Dimensi uptrede dan antrede

Tebal pelat = h pelat (jepit) = 0.15 m (jika tangga melayang, maka h pelat = 0.2 m )
h lantai 350
Jumlah anak tangga = + 1 = + 1 = 23 buah
t 16
Panjang ideal anak tangga
Diukur terhadap bordes
L ideal = ( jumlah anak tangga / 2 ) . antrede
= ( 23 / 2 ) . 28
= 322 cm
= 3.22 m

α
α

1.2 m 3.22 m

Gambar 13.3 Panjang tangga rencana


L anak tangga 3.22
cos α = = = 0.8786
( ( h/2 ) 2 + L anak tangga 2 ) ( 1.75 2 + 3.22 2 )

13 x 28

3.64 m

3.68
2.56
+ 2.72

+ 2.88

+ 3.04

+ 3.20

+ 3.36

+ 3.52

+ 3.84

+ 4.00

+ 4.16

+ 4.32

+ 4.48

+ 4.50
1.75 m
+

+
2.40
+
bordes

0.80
+ 2.24

+ 2.08

+ 1.92

+ 1.76

+ 1.60

+ 1.44

+ 1.28

+ 1.12

+ 0.96

+ 0.64

+ 0.48

+ 0.32

+ 0.16

+ 0.00
1.75 m
+

1.2 m 3.92 m

14 x 28

Gambar 13.4 Elevasi tangga rencana

13.2 Pembebanan Tangga

13.2.1 Pada Tangga

a. Beban Mati
t pelat
- Berat sendiri pelat tangga = . 1 . BJ beton
cos α
0.15
= . 1 . 2.4
0.8786
= 0.4097 t/m

- Beban anak tangga :


Berat 1 anak tangga = 0.5 ( t . L ) BJ beton
= 0.5 ( 0.16 . 0.28 ) 2.4
= 0.0538 t/m
Maka dalam 1 m ada = 100 / L
= 100 / 28
= 3.5714 buah anak tangga
Berat per 1 m = 0.0538 . 3.5714
= 0.1921 t/m

- Berat komponen lain :


Spesi : 0.025 . 1.9 . 1 = 0.0475 t/m
Keramik : = 0.015 t/m
Pasir : 0.03 . 1.8 . 1 = 0.054 t/m +
0.1165 t/m

QD total = 0.4097 + 0.1921 + 0.1165


= 0.7183 t/m

b. Beban Hidup

Pada tangga → QL = 0.3 t/m

13.2.2 Pada Bordes

a. Beban Mati

- Berat sendiri pelat bordes = tebal pelat . 1 . BJ beton


= 0.15 . 1 . 2.4
= 0.36 t/m

- Berat komponen lain :


Spesi : 0.025 . 1.9 . 1 = 0.0475 t/m
Keramik : = 0.015 t/m
Pasir : 0.03 . 1.8 . 1 = 0.054 t/m +
0.1165 t/m

QD total = 0.36 + 0.1165


= 0.4765 t/m

b. Beban Hidup

Pada bordes → QL = 0.3 t/m


13.2.3 Kombinasi Beban

a. Pada Tangga

QU = 1.2 QD + 1.6 QL
= ( 1.2 . 0.7183 ) + ( 1.6 . 0.3 )
= 1.342 t/m

b. Pada Bordes

QU = 1.2 QD + 1.6 QL
= ( 1.2 . 0.4765 ) + ( 1.6 . 0.3 )
= 1.0518 t/m

13.3 Analisis Struktur

Analisis struktur dengan menggunakan data-data :


QU tangga = 1.342 t/m
QU bordes = 1.0518 t/m

qU bordes = 1.0518 t/m

1
qU tangga = 1.342 t/m

α 2
1.2 m 3.92 m

1.2 3.92
( 1.0518 . 1.2 ) 3.92 + + ( 1.342 . 3.92 )
2 2
R1 =
( 1.2 + 3.92 )
= 3.1281 ton

3.92 1.2
( 1.342 . 3.92 ) 1.2 + + ( 1.0518 . 1.2 )
2 2
R2 =
( 1.2 + 3.92 )
= 3.3947 ton

Momen maksimum terjadi pada jarak x dimana nilai SF = 0


R1 3.1281
x = = = 2.3309 m
qU tangga 1.342

Maka :
Mu = ( 3.1281 . 2.3309 ) - ( 1.342 . 2.3309 2 / 2 )
= 3.6457 tm

13.4 Penulangan Tangga

13.4.1 Tulangan Pokok Tangga

Tulangan Tumpuan dan Tulangan Lapangan


Dari hasil analisis struktur didapat :
Mu = 3.6457 tm = 364570 kg cm
f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2
fy = 350 MPa = 3569.02 kg/cm2

Pakai tulangan D16


d = h pelat - pb - 1/2 Ø
= 150 - 20 - 1/2 . 16
= 122 mm
= 12.2 cm

Mu a
= 0.85 . f'c . a . b d -
ϕ 2
364570 a
= 0.85 . 204 . a . 100 12.2 -
0.8 2
455712.5 = 0.85 . 204 . a . 100 ( 12.2 - ( a / 2 ))
455712.5 = 211489.9 a - 8667.62 a2
8667.62 a2 - 211489.9 a + 455712.5 = 0

- b ± b2 - 4 a c
a =
2 a
211489.9 ± ( -211490 2 ) - 4 . 455712.5 . 8667.62
a =
2 . 8667.62
a = 2.3886 cm

Cc = Ts
0.85 . f'c . a . b = As . fy
0.85 . 203.944 . 2.3886 . 100
As =
3569.02
= 11.6018 cm2

Diameter tulangan rencana: D16 → Ad = 1/4 π 1.6 2 = 2.0114 cm2


Ad 100 2.0114 . 100
Jarak antar tulangan, s = = = 17.337 cm
As 11.6018
s < 2 h = 2 . 15 = 30 cm
Dipakai : D16 - 170

Ad 100 2.0114 . 100


Luas tul. pokok pakai, As pakai = = = 11.8318 cm2
S pakai 17
As pakai > As = 11.6018 cm2 → Oke!

13.4.2 Tulangan Susut Tangga

Diameter tulangan rencana: P10 → Ad = 1/4 π 1 2 = 0.7857 cm2


fy = 240 MPa , maka Asst = 0.002 . b . h
= 0.002 . 100 . 15
= 3 cm2
Ad 100 0.7857 . 100
Jarak antar tulangan, s = = = 26.19 cm
Asst 3
s < 5 h = 5 . 15 = 75 cm
s < 45 cm
Dipakai : P10 - 260

Ad 100 0.7857 . 100


Luas tul. susut pakai, Asst pakai = = = 3.0219 cm2
S pakai 26
Asst pakai > As = 3 cm2 → Oke!

13.5 Perencanaan Balok Bordes

Perencanaan balok bordes menggunakan perhitungan seperti pada balok anak pada BAB III
- Desain Balok Tulangan Rangkap serta perhitungan tulangan geser (sengkang) balok
seperti pada BAB IV - Tulangan Geser Balok.

Q bordes P

Estimasi balok bordes : 15 x 30 cm


P = 0.15 ton
ql = 0.3 t/m
qd bordes = 0.4765 t/m
qd total = qd + berat sendiri balok + berat tembok
= 0.4765 + ( 0.15 . 0.3 . 2.4 ) + ( 0.15 . 0.75 . 1.7 )
= 0.7758 t/m
Qu = ( 1.2 . 0.7758 ) + ( 1.6 . 0.3 )
= 1.411 t/m
Mu- = 0.5 Qu . L2 + P . L
= ( 0.5 . 1.411 . 1.2 2 ) + ( 0.15 . 1.2 )
= 1.1959 tm
Mu+ = 0.5 Mu-
= 0.5 . 1.1959
= 0.59795 tm

Desain balok bordes

f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2


Es = 2100000 kg/cm2
fy = 350 MPa = 3569.02 kg/cm2
εcu = 0.003
εs = fy / Es = 3569.02 / 2100000 = 0.0017
m = fy / ( 0.85 f'c ) = 3569 / ( 0.85 . 203.944 ) = 20.5882
β1 εcu 0.85 0.003
ρb = x = x = 0.02635
m εcu + εs 20.5882 0.003 + 0.0017
Rb = ρb . fy ( 1 - 1/2 ρb m )
= 0.02635 . 3569.02 ( 1 - 1/2 . 0.02635 . 20.5882 )
= 68.5344 kg/cm2
Rm = 0.35 Rb = 0.35 . 68.5344 = 23.987 kg/cm2

Mu- = 1.1959 tm = 119590 kg cm


diambil yang terbesar
Mu +
= 0.59795 tm = 59795 kg cm
Mn = Rm . b . h2
119590 / 0.8 = 23.987 . b . 2 b2
b = 14.6061 cm ≈ 15 cm
ht = 30 cm

13.5.1 Desain Momen Negatif (Tumpuan)

Ø tulangan = 12 mm
Ø sengkang = 8 mm
h = 30 - 4 - 0.8 - 1/2 . 1.2 = 24.6 cm

Mn = Cc ( h - a/2 )
119590 / 0.8 = 0.85 . 204 . a . 15 ( 24.6 - a/2 )
1300.143 a2 - 63967.04 a + 149487.5 = 0
a = 2.4599 cm
Cc = 0.85 . 203.944 . 2.4599 . 15 = 6396.44353 kg
Ts = Cc
As . fy = Cc
As = 6396.44353 / 3569.02 = 1.7922 cm2
Ad = 1/4 π 1.2 2 = 1.1314 cm2
n = 1.7922 / 1.1314 = 1.5841 ≈ 2 buah

kontrol momen
As = 2 . 1.1314 = 2.2628 cm2
Ts = Cc
As . fy = 0.85 . f'c . a . b
2.2628 . 3569 = 0.85 . 203.944 . a . 15
a = 3.1058 cm

Mn = Cc ( h - a/2 )
= 8075.9683 ( 24.6 - 3.1058 / 2 )
= 186127.64901 kg cm
Mu = Mn . 0.8
= 186127.64901 . 0.8
= 148902.1192 kg cm < 149487.5 kg cm → Tidak aman!

kontrol jarak tulangan


15 - 2 ( 0.8 + 4 ) - 2 . 1.2
s = = 3 cm > 2.5 cm → Memenuhi!
2 - 1

Jadi didapat :
Tulangan : 2 D12
Dimensi balok anak : ( 15 x 30 )

13.5.2 Desain Momen Positif (Lapangan)

Ø tulangan = 12 mm
Ø sengkang = 8 mm
h = 30 - 4 - 0.8 - 1/2 . 1.2 = 24.6 cm

Mn = Cc ( h - a/2 )
59795 / 0.8 = 0.85 . 203.944 . a . 15 ( 24.6 - a/2 )
1300.143 a2 - 63967.04 a + 74743.75 = 0
a = 1.1976 cm
Cc = 0.85 . 203.944 . 1.1976 . 15 = 3114.10251 kg
Ts = Cc
As . fy = Cc
As = 3114.10251 / 3569.02 = 0.8725 cm2
Ad = 1/4 π 1.2 2 = 1.1314 cm2
n = 0.8725 / 1.1314 = 0.7712 ≈ 2 buah

kontrol momen
As = 2 . 1.1314 = 2.2628 cm2
Ts = Cc
As . fy = 0.85 . f'c . a . b
2.2628 . 3569 = 0.85 . 203.944 . a . 15
a = 3.1058 cm

Mn = Cc ( h - a/2 )
= 8075.9683 ( 24.6 - 3.1058 / 2 )
= 186127.64901 kg cm
Mu = Mn . 0.8
= 186127.64901 . 0.8
= 148902.1192 kg cm > 74743.75 kg cm → Aman!

kontrol jarak tulangan


15 - 2 ( 0.8 + 4 ) - 2 . 1.2
s = = 3 cm > 2.5 cm → Memenuhi!
2 - 1

Jadi didapat :
Tulangan : 2 D12
Dimensi balok anak : ( 15 x 30 )

13.5.3 Tulangan Susut Balok Bordes


Dipakai tulangan :P8
Ad = 1/4 π 0.8 2 = 0.5029 cm2
fy = 350 MPa

Dipakai tulangan susut minimal,


As st = 0.0018 . b . ht = 0.0018 . 15 . 30 = 0.81 cm2
As st 0.81
n = = = 1.6107 ≈ 2 buah
Ad 0.5029

Dipakai : 2 P8

Sehingga didapat :
Tulangan lentur bordes
Dimensi balok : 150 x 300 mm
Tulangan tumpuan atas : 2 D12
Tulangan tumpuan bawah : 2 D12
Tulangan lapangan atas : 2 D12
Tulangan lapangan bawah : 2 D12
Tulangan susut : 2 P8
Tulangan geser balok bordes : P8

13.6 Perencanaan Pondasi Tangga

Khusus untuk tangga lantai 1 (dasar), tangga tersebut ditumpu oleh pondasi.
Dari hasil analisis struktur didapat :
Pu = 3.3947 ton
Hasil penyelidikan tanah didapat σ tanah = 180 kN/m2 = 18.355 t/m2
Lebar tangga = 1.75 m
f'c = 20 MPa = 203.944 kg/cm2
fy = 350 MPa = 3569.02 kg/cm2

13.6.1 Tulangan Pokok Pondasi Tangga

Pu 3.3947
L = = = 0.1057 m
σ tanah . lebar tangga 18 . 1.75
dipakai L = B = 1 m
Pu 3.3947
q = = = 1.9398 t/m2
L . lebar tangga 1 . 1.75

Mu = Ma = 1/2 . q . l2
= 1/2 . 1.9398 . 1.75 2
= 2.9703 tm
Pu = 0.75 . 1/6 f'c . b . d
L = B , maka Pu = 0.75 . 1/6 f'c . L . d
Pu
d =
0.75 ( 1/6 f'c . L )
3.3947 . 10 3
=
0.75 ( 1/6 20 . 1000 )
= 6.0726 mm
Mu a
= 0.85 f'c . a . b d -
ϕ 2
297030 a
= 0.85 . 203.944 . a . 100 0.60726 -
0.8 2
8667.62 a2 + 10526.9978 a - 371287.5 = 0
- b ± b2 - 4 a c
a =
2 a
a = 5.9658
Cc = 0.85 . f'c . a . b
= 0.85 . 203.944 . 5.9658 . 100
= 103418.5748 kg
As = Cc / fy
= 103418.5748 / 3569.02
= 28.9767 cm2

Ø tulangan pokok : 12 cm
Ad = 1/4 π 1.2 2 = 1.1314 cm2
Ad . b 1.1314 . 100
S = = = 3.9045 cm
As 28.9767
Dipakai : S = 4 cm
maka tulangan yang dipakai : P12 - 40
Luas tulangan pokok,
Ad . b 1.1314 . 100
As pakai = = = 28.285 cm2
S 4
13.6.2 Tulangan Susut Pondasi Tangga

Diameter tulangan rencana : P10


Ad = 1/4 π 1 2 = 0.7857 cm2
fy = 350 MPa

maka koefisien susut :


Asst = 0.0018 . b . h
= 0.0018 . 100 . 15
= 2.7 cm2
Jarak antar tulangan :
Ad 100 0.7857 . 100
s = = = 29.1 cm
Asst 2.7
Dipakai jarak = 29 cm

s < 5 h = 5 . 15 = 75 cm
s < 45
Dipakai : P10 - 290

Luas tul. susut pakai :


Ad . 100 0.7857 . 100
Asst pakai = = = 2.7093 cm2
s 29

Asst pakai > As = 2.7 cm2 → Oke!

Anda mungkin juga menyukai