Anda di halaman 1dari 44

UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN FAKULTAS

TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL


AKREDITASI (S1) SK BAN NO. 018/BAN-PT/AK-X/S1/XI/2006 Tgl 2 November 2006
Jl. Sultan Dayanu Ikhsanuddin No. 100 Telp./Fax. (0402) 21327 Bau-Bau

TUGAS BESAR
IRIGASI II
Diberikan pada : Tanggal Pemberian :
Nomor Stambuk : Tanggal Pemasukan :
Semester : Dosen :
SOAL
Untuk mengairi suatu daerah persawahan di kabupaten………….……diperlukan bangunan pengambilan, (Intake) pada
Sungai……………....Intake tersebut akan mengairi persawahan sebelah kanan seluas 4750 ha dan sebelah kiri sungai
seluas, 4000 ha.

DATA-DATA UNTUK PERENCANAAN BENDUNGAN SEBAGAI BERIKUT:


1). PETA
¶ Peta Topografi skala 1:50000 , 1:100000 dan 1 175000
¶ Peta Situasi sekitar lokasi/rencana bendung skala 1:2000 , 1:500 dan 1:

2). HIDROLOGI
Data curah hujan dari stasiun hujan yang mewakili Cathmen Area (Daerah Pengairan) sungai tersebut. Data ini dapat
dintanyakan pada kantor PU Bidang Pengairan
3). GEOLOGI DAN MEKANIKA TANAH
¶ Macam tanah dasar serta tebal lapisan dapat dilihat pada hasil pengeboran
¶ Kedalaman Sound Rock (Batu Dasar) dari permukaan sungai= 9,02 m
¶ Macam tanah dasar terdiri dari : Pasir Kasar, Pasir Halus, Boulder, Batu kecil, Kerikil-Kerikil Campur Pasir,
Lempung Lunak.
¶ Material dasar Sungai terdiri dari lapisan alluvial dgn teraksi dengan teraksi batu besar 1,01 cm

4). LAIN-LAIN
¶ Kebutuhan Air Normal Padi = 1.375 Ltr/det/Ha
¶ Elevasi dasar sungai pada lokasi bendung = 10.5 m
¶ Elevasi sawah tertinggi yang akan di airi adalah= 14.7 m
¶ Panjang saluran ke sawah tertinggi = 125 m
¶ Tinggi Bendungan = - m

5). DATA LAIN-LAIN DITENTUKAN SENDIRI


Pertanyaan
1). Rencanakan Bendung tersebut (Design Flood), Konstabilitas Bendung, Lantai Depan, Teba Lantai Olahan, Intake,
Saluran Induk, Plat Pekayanan, dan Pintu-Pintu pada Intake dan Penguras.
2). Gambar Denah dan Potongan dengan Skala 1 : 100 Detail Pintu dengan Skala 1 : 10 ; 1 : 20 ; digambar pada kertas
putih dan di Kalkir
3). Laporan di jilid rapi, di buat dalam 3 (tiga) rangkap
Bau-Bau, ……….…………..2011
Asisten Dosen,
(AMIRULLAH, ST.)
NIDON. 09 0276 001
kanan : 4750
kiri : 4000
Skala Topografi : 1 : 50,000
1 : 100000
1 : 250000
Skala Situasi : 1 : 2000
1 : 500
1 :
Kedalaman : 9.02
Teraksi batu : 1.01

(Intake) pada
h kiri sungai

t. Data ini dapat

Campur Pasir,

ahan, Intake,

mbar pada kertas

………..2011
PERENCANAAN BENDUNG

DIKETAHUI DATA CATH MENT AREA BENDUNG 2 :

STASIUN CURA HUJAN ( mm ) SKALA 1 : 250,000


1 A 145 1 cm : 250,000 cm = 2.5 km
2 B 142 Untuk : 1 cm : 1 cm
3 C 140 2.5 x 2.5 = 6.25 km2
4 D 130
5 E 128
6 F 125
7 G 121 HITUNG CURAH HUJAN RATA-RATA DIHITUNG DENGAN METODE :
8 H 110

1). METODE THIESSEN


2). METODE ISOHIET
3). METODE ARITHMETIC

1). METODE THIESSEN

1 = A = 27.61 x 6.25 = 172.59 km2


2 = B = 27.61 x 6.25 = 172.59 km2
3 = C = 58.61 x 6.25 = 366.31 km2
4 = D = 16.97 x 6.25 = 106.06 km2
5 = E = 25.44 x 6.25 = 158.97 km2
6 = F = 25.97 x 6.25 = 162.31 km2
7 = G = 25.75 x 6.25 = 160.96 km2
8 = H = 26.39 x 6.25 = 164.94 km2
∑Z = 1464.74 km2

titik
Presentase Luasan Hujan Hasil Pengalian dengan
pengamata Hujan Pengamatan Luas
(%) Persentasenya
n
1 2 3 4 5 = ( 1⁄ 100 )
A 145 172.59 11.78 17.09
B 142 172.59 11.78 16.73
C 140 366.31 25.01 35.01
D 130 106.06 7.24 9.41
E 128 158.97 10.85 13.89
F 125 160.96 10.99 13.74
G 121 162.31 11.08 13.41
H 110 164.94 11.26 12.39
Jumlah 1464.74 100.00 R = 131.67 mm

4
2). METODE ISOHIET
Luas,

< 110 : 6.38 x 6.25 = 39.90 km2

110 - 120 : 29.70 x 6.25 = 185.60 km2

120 - 130 : 77.80 x 6.25 = 486.22 km2

130 - 140 : 70.37 x 6.25 = 439.81 km2

> 140 : 56.73 x 6.25 = 354.55 km2

LUAS YANG LUAS


ISHOHIET HUJAN RATA-RATA VOLUME HUJAN
TERTUTUP BERSIH

1 2 3 4 5= ( 3x 4)

< 110 39.90 39.90 110 4388.52

110 - 120 225.50 185.60 110 20416.21

120 - 130 711.72 486.22 126 61264.27

130 - 140 1151.53 439.81 135 59374.69

> 140 1506.08 354.55 142.33 50463.93

Jumlah 3634.73 1506.08 195907.61

195907.61
HUJAN RATA-RATA ( R ) = = 130.08 mm
1506.08

3). METODE ARITHMETIC

Hujan Rata-rata ( R ) = ( 145 + 140 + 142 + 130 + 128 + 121 + 125 + 110
8

1041
HUJAN RATA-RATA ( R ) = = 130.13 mm
8

Dari perhitungan hujan rata-rata maka di peroleh:


1). METODE THIESSEN = 131.67 mm Catatan:
Dalam perencanaan digunakan curah hujan rata ( R ) yang tertinggi
2). METODE ISOHIET = 130.08 mm
3). METODE ARITHMETIC = 130.13 mm
sehingga curah hujan yang digunakan adalah : 131.67 mm

5
DATA-DATA PERENCANAAN ;
1). LUAS CATHMEN AREA = 1506.08 km2
2). PANJANG SUNGAI = 35.92 km
3). ELEVASI PADA 0,9 L = + 50.0
4). ELEVASI PADA LOKASI BENDUNG = + 10.50 m
5). KEMIRINGAN DASAR SUNGAI (ΔH) =
ΔH = 50.0 - 10.50 = 39.5 m Lteoritis (Lt) : 0.9 L = 0.9 x 35.923 = 32.33 km

ΔH 39.5
i = = = 0.0012
Lt 32.33

KEHILANGAN TINGGI TEKANAN

¤ ELEVASI SAWAH YANG AKAN DI AIRI = + 14.7 m


¤ GENANGAN AIR SAWAH = 0.10 m
¤ KEHILANGAN TEKANAN DARI SALURAN KWARTER KE SAWAH = 0.10 m
¤ KEHILANGAN ENERGI AKIBAT BOX = 0.10 m
¤ KEHILANGAN ENERGI AKIBAT ALAT UKUR ROMYN = 0.10 m
¤ KEHILANGAN ENERGI AKIBAT KEMIRINGAN :

SALURAN TERSIER P x i = 35.92 x 0.00122 = 0.04 m

¤ KEHILANGAN ENERGI AKIBAT BANGUNAN UKUR = 0.40 m


¤ KEHILANGAN ENERGI PADA INTAKE = 0.25 m
JADI ELEVASI MUKA AIR DI UDIK = 15.79 m

DARI CATHMEN AREA DIKETAHUI ELEVASI DASAR SUNGAI = + 10.50 m

JADI TINGGI BENDUNG DAPAT DIHITUNG SEBAGAI BERIKUT :


15.79 - 10.50 = 5.29 m

PERHITUNGAN DEBIT BANJIR RENCANA

Q = x β x q x F Ket: = RUN OFF KOEFISIEN


γ

β = RUDUCTION KOEFISEN
q = HUJAN MAKSIMUM (m3/detik/km2)
F = DEBIT MAKSIMUM (m3/detik)

1. METODE HASPERS-GUMBEL

1+ 0.012 x F 0.7 1+ 0.012 x 1506.08 0.7


= = = 0.22
γ

0.7
1+ 0.075 x F 0.7 1+ 0.075 x 1506.08

0.8 -0.3 0.8 -0.3


t = Duration Curah Hujan = 0.1 x L x i → 0.1 x 35.92 x 0.00122 = 13.128

t = 13.128 Jam

-0.4 t 3/4
1 t + 3.7 7 10 F
= 1 + x
β t2 + 15 12
1 13.1281 241.76
= 1 + x
β 172.35 + 15 12
1
= 2.41
β
β = 0.41
t x R Dimana : R = Hujan Presentase (mm), diambil nila Rmax = 131.67
Rt =
t + 1 Rt = Hujan Rencana t (mm)

6
13.128 x 131.67
Rt =
13.128 + 1

Rt = 122.35

Rt 122.35
q = = = 2.59
3.6 x t 3.6 x 13.128

Q = x β x q x F

γ
Aritmetik

= 0.22 x 0.41 x 2.59 x 1506.08


= 358.68 m3/det

2. METODE HASPERS-WEDUWEN

RThiesen = 131.67 mm
t x R Dimana : R = Hujan Presentase dari perhitungan thiesen(mm), = 131.67
Rt =
t + 1 Rt = Hujan Rencana t (mm)
13.13 x 131.67
Rt =
13.13 + 1

Rt = 122.35

Rt 122.35
q = = = 2.59
3.6 x t 3.60 x 13.13

Q = x β x q x F
γ

Thiesen

= 0.22 x 0.41 x 2.59 x 1506.08


= 358.68 m /det
3

3. METODE HASPERS-HASPERS

Risohiet = 130.08 mm

t x R Dimana : R = Hujan Presentase dari perhitungan Isohiet (mm), = 130.08


Rt =
t + 1 Rt = Hujan Rencana t (mm)
13.13 x 130.08
Rt =
13.13 + 1.00
Rt = 120.87
Rt 120.87
q = = = 2.56
3.60 x t 3.60 x 13.13

Q = x β x q x F
γ

Isohiiet

= 0.22 x 0.41 x 2.56 x 1506.08


= 354.35 m /det
3

BERDASARKAN DEBET BANJIR RENCANA DENGAN MENGGUNAKAN KOMBINASI DARI BEBERAPA METODE MAKA DIPEROLEH HASIL
SEBAGAI BERIKUT :

No. METODE DEBET BANJIR (M3/det)


1 HASPERS-GUMBEL 358.68
2 HASPERS-WEDUWEN 358.68
3 HASPERS-HASPERS 354.35

Catatan: Dalam perencanaan digunakan Debit Rencana Banjir ( Q ) yang tertinggi 358.68

7
MUKA AIR DISUNGAI SEBELUM DIBENDUNG
Lebar Intake diambil antara tembok pinggir = 50.00 m
Profil sungai (m²)
F = Luas Penampang
V = Kecepatan Aliran
K = 35
P = Keliling Basah
R = Jari-Jari
I = Kemiringan Sungai Rata-rata di tempat bendung di ambil = 0.00122
m = Kemiringan Tebing Sungai 1 : 1
Q = 358.68
Lengkungan Debit sebelum ada bendung :
F 2/3 1/2
h F = (b + m*h)*h Θ = b + 2 * h (√1+m²) R = V = K*R *I Q = V*F
Θ
(m) m2 m (meter/detik) (m³/detik)
0.5 25.25 51.41 0.49 0.76 19.23
1 51.00 52.83 0.97 1.19 60.94
1.5 77.25 54.24 1.42 1.55 119.63
1.7 87.89 54.81 1.60 1.68 147.31
2.0 104.00 55.66 1.87 1.86 193.02
2.2 114.84 56.22 2.04 1.97 226.17
2.5 131.25 57.07 2.30 2.13 279.76
2.6 136.76 57.35 2.38 2.18 298.62
2.903 153.56 58.21 2.64 2.34 358.68

Jadi, Elevasi Muka Air sebelum dibendung :


= Dasar Peil Sungai + h Rencana
Q = D E B I T S E B E L U M S U N G A I D I B E N D U N G (M 3 )

= 10.50 + 2.903 m
= 13.40

358,68

400

350

300

250

200

150

100

50

0
0.5 1 1.5 1.7 2 2.2 2.5 2.6 2.90275
TINGGI MUKA AIR (M')

8
Menghitung Lebar Bendung

Lebar bendung adalah jarak bagian dalam antara tembok sisi kanan dan kiri. Diketahui (berdasarkan kondisi lapangan cathment area sebagai berikut)

+17.65

+ 15.79
1.85
+14.70
5.29
+ 10.50
50.00

Lebar dasar sungai (B) = 50.00 m


Lebar normal sungai (Bn) = 50 + ( 2.0 x 2.90 ) = 55.8055 m
Lebar bendung sungai (Bt) = 1.2 (Bn) = 66.97 m

Menentukan lebar Pintu Penguras Bendung

1). Luas sawah yang akan diairi sebelah kanan sungai = 4750 Ha
Kebutuhan air normal padi (NFR) = 1.375 Ltr/det/Ha = 0.0014 m3/det/Ha
Untuk : A ≤ 10000 Ha C = 1 m3
e = 0.59 - 0.73 = 0.70
C*NFR*A 1 * 0.0014 * 4750
Debit Kebutuhan (QK) = =
e 0.70
= 9.33 m3/det
Debit pembiasan (Qp) = 1.2 * (QK)
= 11.20 m3/det

Tinggi air pembilasan = Tinggi mercu Bendung (P) = 5.29 m


Ambil kecepatan pembilasan (Vp) = 1 m/det

Qp = F * Vp = 11.20 = (b * p) * 1
Untuk P = 5.29 bp = 2.11 ~ 2.00 m

Dipakai 2 ( DUA ) Pembilasan : Lebar pintu (bp) = 1.00 m


Tebal pilar (t) = 1.20 m

2). Luas sungai yang akan diairi disebelah kiri sungai = 4000 Ha
Kebutuhan air normal padi (NFR) = 1.375 Ltr/det/Ha = 0.001375 m3/det/Ha
Untuk : A ≤ 10000 Ha C = 1 m3
e = 0.59 - 0.73 = 0.70
C*NFR*A 1.00 * 0.0014 * 4000.00
Debit Kebutuhan (QK) = =
e 0.70
= 7.86 m3/det
Debit pembiasan (Qp) = 1.20 * (QK)
= 9.43 m3/det

Tinggi air pembilasan = Tinggi mercu Bendung (P) = 5.29 m


Ambil kecepatan pembilasan (Vp) = 1 m/det

Qp = F * Vp = 9.43 = (b * p) * 1
Untuk P = 5.29389 bp = 1.78 ~ 2.0 m

9
Dipakai 2 ( dua ) Pembilasan : Lebar pintu (bp) = 1.00 m
Tebal pilar (t) = 1.20 m

Lebar efektif bendung (Be) = Bt - ∑t - 0.2 * ∑bp

= 66.97 - 2.4 - ( 0.2 * ( 2.00 + 2.00 ))


= 63.77 m

Muka Air Banjir Maksimum di atas Mercu Setelah dibendung

1). Tinggi Energi di Hulu Bendung

1.5
Rumus : Q = Cd * 2/3 √ 2/3 * g * Be H

Keterangan :
Debit air yang lewat di atas mercu (Qb) = 358.68 m3/det
Cd = Co*C1*C2
g = 9.8 m/det
Be = Lebar efektif bendung = 63.77 meter
H = Tinggi energi di Hulu dari puncak bendung
Ditrial error sampai mendapatkan Q ≈ Qb

Rencana bendung : Dengan Up Stream Slope face Vertikal = 1 : 1


Jari-Jari (r) Mercu Bendung diambil = 2 m
Tinggi Bendung (P) = 5.29 m

Grafik Grafik Grafik Grafik Grafik


Coba-coba Cd Q
H1/r P/H1 Co C1 C2
H1 m m (m3/det)
0.5 0.25 10.59 1.03 1.00 0.99 1.02 39.10
0.75 0.375 7.06 1.14 0.99 1.00 1.13 79.64
1.05 0.53 5.04 1.15 0.98 0.99 1.13 131.67
1.25 0.625 4.24 1.23 0.96 1.00 1.18 179.47
1.75 0.875 3.03 1.27 0.95 1.00 1.21 303.76 Jadi H1 = 1.05 m

KONTROL TEKANAN NEGATIF

Dengan : H1 = 1.05 m
r = 2 m

Bendungan terbuat dari pasangan batu maka koefisien (P/p*g)/H1 > 1,00
Dari grafik 3.2.1. (terlampir) diperoleh :

(P/p*g)/H1 = -3

F = bef x H1 Q 131.67 Vb 2 3.86


Vbanjr = = =
= 63.8 x 1.05 F 66.99 2 * g 2 * 9.8
= 66.99 m2 = 1.97 m/det = 0.20
Vb 2
hd = H1 - = 1.05 - 0.20 = 0.85 m
2 * g
H2 = P + hd
= 5.29 + 0.85
= 6.15

10
Jadi tinggi muka air banjir setelah ada bendung = 6.147 m dari dasar saluran

Kontrol
Vb 2
H1 + P = + H2 1.05 + 5.29 = 0.20 + 6.15
2 * g

6.34 = 6.34 ...........oke

2). Panjang Pengaruh Pembendungan (Back Water Curve)

h' ###
Rumus : L = 2 * ( )
i

Dimana : L = panjang Pengaruh Pembendungan


h' = beda ketinggian Muka air sebelum dibendung dan sesudah dibendung
i = Kemiringan dasar sungai pada lokasi bendung = 0.00122
Sehingga :
h = P + hd - Hbanjir h' 3.24
L = 2 * ( ) = 2 * ( )
= 5.29 + 0.85 - 2.90 i 0.0012
= 3.24 = 5311.46 m
Jadi diperlukan peninggian tanggul = 5311.46 m ini merupakan sesuatu yang tidak mungkin
jadi kemiringan dasar sungai dirubah dari 0.0012 menjadi 0.012 , sehingga :

h' 3.24
L = 2 * ( ) = 2 * ( )
i 0.012
= 531.15 m

3.) Ukuran-Ukuran Hydrolis ( STILLING BAZIN TYPE BUCKET / BAK TENGGELAM )

Rumus :
Q
V1 = √2 x g ( 1/2 x H1 + Z ) y1 =
V1 x bef

2 V1
y2 = 1/2 x ( √1 + 8 x Fr - 1 ) Fr =
√g x y1
Perhitungan dilakukan dengan coba-coba :

y2 = 1.67 x H1
coba-coba Z V1 y1 y2
Fr
= 1.67 x 1.05 (m) ( m / detik ) (m) (m)
= 1.75 m 0.20 3.77 1.49 0.99 0.98
0.30 4.02 1.40 1.09 1.12
0.40 4.26 1.32 1.18 1.25
0.50 4.48 1.25 1.28 1.38
0.60 4.70 1.20 1.37 1.50
0.80 5.10 1.10 1.55 1.75

11
y2 = h + n → n = y2 + h a = 2 x n

= 1.75 - 3.24 = 2 x -1.49


= -1.49 m = -2.98 m

LJ = 5 ( n + y2 )

= 5 ( -1.49 + 1.75 )
= 1.32 m

STILLING BAZIN TYPE BUCKET / BAK TENGGELAM

3√ α ( Q 2 ) 3√ 1 x 358.68 2
hc = = = 1.48 m
g x bef 2 9.8 x 63.77 2

Untuk mendapatkan ∆H maka tinggi Energi di hulu = Elevasi mercu + H1


= 15.79 + 1.05
= 16.84 m
Lebar dasar sungai = + 10.50
Tinggi energi hilir = + 10.70 ( V2/2g = 0.20 )

Maka : ∆H = 16.84 - 10.70 Rmin


= 1.65 ( Dari Grafik )
= 6.15 m hc
Rmin = 1.65 x hc
∆H 6.15 = 1.65 x 1.48
= = 4.16
hc 1.48 = 2.44 m di ambil R = 3 m

Tmin
a = 0.1 x Rmin = 2.80 ( Dari Grafik )
hc
= 0.1 x 2.44 Tmin = 2.80 x hc
= 0.244 ≈ 0.3 m = 2.80 x 1.48
= 4.14 ≈ 5.0 m

∆Z = hd + Z - 1/2 x H1

= 0.85 + 0.6 - 1/2 x 1.05


= 0.93 m ≈ 1.4 m

Vb 2
= 0.20
2 * g
P = 5.29 r = 2.00
∆H = 6.15 H1 = 1.05
h = 2.90 H2 = 6.15
∆Z = 1.40 hd = 0.85

DIMENSI SALURAN DAN INTAKE :


1). Saluran Induk Sebelah Kanan
Qi = 11.20 m3/det k = 45
m = 2.00
w = 0.85

12
Digunakan Rumus HARINGHUIZEN dengan menganggap lokasi adalah dataran :
V = 0.42 * Qi 0.18 n = 3.96 * Qi 0.25
= 0.42 * 11.20 0.18 = 3.96 * 11.20 0.25

= 0.65 m/detik = 7.24


1.56
h = 3 * V b = n * h
1.56
= 3 * 0.65 = 7.24 * 1.60
= 1.54 ~ 1.6 m = 11.59 ~ 12.00 m

Kontrol akibat pembulatan b :


F = ( b + ( m * h )) * h Θ = b + 2 * h ( √ 1 + m² )
= ( 12.00 + ( 2.00 * 1.60 )) 1.60
2
= 24.3 meter = 12.0 + 2 * 1.6 ( √ 1 + 2.00 )
Qi 11.20 = 28.00 m
V = =
F 24.32 F 24.32
R = =
= 0.460 m/detik Θ 28
= 0.869 m

Dengan Rumus Strickler :


V 2
I =
K * R 2/3

0.46 2
= = 0.0001
45 * 0.8686 2/3

+ 14.70
+ 12.95
+ 12.10 w= 0.85

h= 1.6
+ + 10.50

12.00
b=

Dimensi Saluran :
Qi = 11.20 m3/det I = 0.0001
V = 0.46 m/det m = 2.0
b = 12.00 m k = 45.0
h = 1.6 m W = 0.85 m

Dimensi Intake Kanan :

Intake dilengkapi dengan Pintu Penguras :


Qi = 11.20 m3/det

Dimensi ambang
Qi = μ * ba * ha * √ 2 *g * Z1 μ = 0.85
Qi z1 = 0.05 m
ha = Ambil
μ * ba * √ 2 *g * Z1 ba = 9.30 m
11.20 g = 9.8
ha =
0.85 * 9.3 * √ 2 * 9.80 * 0.05
ha = 1.43 m

13
Dimensi Pintu Intake/Pengambilan :
Qi = μ * bp * hp * √ 2 *g * z2 μ = 0.90
Qi z2 = 0.20 m
hp = Ambil
μ * bp * √ 2 *g * z2 bp = 12.00 m
11.20 g = 9.80
hp =
0.90 * 12 * √ 2 * 9.80 * 0.2
hp = 0.52 m

+ 15.79
+ 15.74

0.20
+ 15.54

.
.

+ 14.84

.
Air Keluar

1.43

0.524
+ 14.31

+ 10.50

bp = 12.00 Dipakai 5 pintu + 4 pilar

1.6 0

1.0 0

1.6 0

1.0 0

12 .0 0 1.6 0

1.0 0

1.6 0

1.0 0

1.6 0

Gambar 4

Dimensi Daun Pintu Pengambilan (Intake) kanan


Diagram gaya yang
bekerja pada pintu
+ 16.84

2.53
.

+ 14.31

+ 10.50
Gambar 5

Å Daun Pintu terbuat dari kayu balok Klas II


Å Tegangan Izin ζ lt = 1000 Ton/m2
Å Elevasi Ambang Intake =+ 14.31 meter
Å Elevasi Muka Air Banjir =+ 16.84 meter
Å Ukuran balok di ambil = 0.15 x 0.25 meter

14
Tekanan Hidrostatis Pada Balok Bagian Bawah
h = 16.84 - 14.31 = 2.53 meter
q = γ x h x d
= 1000 x 2.53 x 0.15
= 379.70 Kg.meter

Lebar Pintu = 12.00 meter dengan 5 lubang masing-masing


12.00
b = = 1.60 meter
5
Jadi ;
t 0.25
L = b + 2.00 x = 1.60 + 2.00 x = 1.85 meter
2 2

Momen :
1 1 2
M = x q x L² = x 379.70 x 1.85
8 8
= 162.44 Kg.meter = 16244.10 Kg.Cm

M
ζ =
w w = 1/6*b*h (balok dgn satuan Cm)
16244.10
= = 10.40 Kg/Cm
1562.5
= 10.40 ≤ ζ lt = 100 Kg/Cm ………..Ok!

Perhitungan Diameter Stang Ulir

+ 19

+ 17.84

+ 16.84 2.98
.

0.98
.

+ 15.79 P→
.

+ 15.87

1.6
1,60 1,00 1,60 1,00 1,60 1,00 1,60 1,00 1,60

+ 14.31 0,63 0,63 0,63 0,63 0,63 0,63 0,63 0,63 0,63 0,63

+ 10.50
2.00 1.65 2.00

Gambar 6

Daun pintu di bawah, dari kayu klass II ζk = 0.75 t/m3


Lebar keseluruhan = 1.6 x 5 + 10 x 0.25 = 10.50 meter

Berat Daun Pintu :


□ → Balok Kayu = 10.50 x 1.58 x 0.25 x 750 = 3112.11 Kg
→ Berat Sendiri Besi (stang Ulir) ditaksir = 500.00 Kg
+
G= 3612.11 Kg

□ → Gaya hidrostatis saat air banjir


Hw = ( 0.75 * 1.58 + 0.5 * 1.58 2 ) x 10.5 x 1000
= 25625.16 Kg
□ → Gaya Up lift pada saat air banjir
Pu = 0.15 x 10.5 x ( 0.75 + 1.58 ) x 1000
= 3676.45 Kg

15
□ → Berat air diatas pintu saat banjir
w = 0.15 x 10.5 x 0.754 x 1000
= 1186.77 Kg
1). Gaya normal stand Ulir diturunkan : f = Koefisien geser = 0,4)
Ntk = - f x Hw - Pu + G + w
= -0.40 * 25625.16 - 3676.45 + 3612.11 + 1186.77
= -9127.64 Kg (tekan)

2). Gaya normal stand Ulir dinaikan/diangkat :


Ntk = f x Hw - Pu + G + w
= 0.40 x 25625.16 - 3676.45 + 3612.11 + 1186.77
= 11372.49 Kg (tarik)

3). Dimensi Stang Ulir Dihitung dengan Rumus Euler :


π² x E x I dimana : μ = Faktor keamanan = 3
Ptk =
μ x L² E = Modulus Elastis = 2100000 Kg/Cm²
I = Momen Inersia Stang Ulir (Cm4)
Ptk = gaya tekan (Kg)
L = Panjang Stang Ulir = 2.98
Untuk Stang Ulir Gaya Normal :

Ptk = Ntk = -9127.6 Kg

μ * Ptk * l2 3 x 9127.64 x 2.9756 2


I = =
π² * E 3.14 2 x 2100000

= 116.88 Cm4

π 116.88
I = x d4 d4 = = 2380.20
64 3.14 / 64

= 6.98 Cm ~ 7.0 Cm

Diameter Tebal Ulir ; t = 5 mm = 0.5 Cm


D = d + 2x t = 7.00 + 2 x 0.5
= 8.00 Cm

4). Tegangan Tarik yang timbul pada stang ulir ;

Ptk = Ntr = 11372.49 Kg

Ptr 11372.49
ζtr = =
A π * 1/4 x ( D - 2 x 0.5 ) 2

= 295.39 Kg/Cm ≤ ζtr ….Ok!

2). Saluran Induk Sebelah kiri

Qi = 9.429 m3/det k = 42.5


m = 1.5
w = 0.75

Digunakan Rumus HARINGHUIZEN dengan menganggap lokasi adalah dataran :

0.182 0.25
V= 0.42 x Qi n = 3.96 x Qi

16
0.182
= 0.42 x 9.43 = 3.96 * 9.43 0.25
= 0.63 m/detik = 6.94

17
h = 3x V 1.56 b = n x h
= 3x 0.63 1.56 = 6.94 x 1.50
= 1.47 meter ≈ 1.50 meter = 10.41 meter ≈ 10.45 meter

Kontrol akibat pembulatan b :

F = (b + (m x h )x h ‫=סּ‬ b + 2 x h(√1 + m²)


= ( 10 + ( 2 x 1.50 ) ) 1.50 = 10.45 + 2 x 1.47 (√ 1+ ( 1.50 ²)
= 19 m = 15.73 m

Qi 9.43 F 19
V = = = 0.49 m/detik R = = = 1.211 m
F 19 ‫סּ‬ 15.73

Dengan Rumus Strickler :

V 2 0.49 2
I = ( ) = ( )
0.67 2/3
Kx R 42.5 * 1.211

= 0.00010

+14.70
+ 12.75

+ 12 w = 0,75 m

h= 1.50 m
+ 10.5

b = 10,45 m
Dimensi Saluran :

Qj = 9.43 m3/det I = 0.00010


V = 0.49 m/det m = 1.5
b = 10.45 m k = 42.5
h = 1.50 m w = 0.75 m

Dimensi Intake Kanan :

Intake dilengkapi dengan Pintu Penguras :


Qj = 9.43 m3/det

Dimensi Ambang
Qi = μ x ba x ha x √ 2 x g x Z1 Qj
ha =
μ = 0.85 μ x ba x√ 2x g x Z1
z1 = 0.05 m
Ambil ba = 10.45 m = 9.43
g = 9.80 0.85 x 10.45 x √ 2x 9.80 x 0.05
= 1.07 m

18
Dimensi Pintu Intake/Pengambilan :

Qi = μ x bp x hp x √ 2 x g x z2 Qj
hp =
μ = 0.90 μ x bp x√ 2x g x z2
z2 = 0.20 m
Ambil bp = 10.45 m 9.43
=
g = 9.80 0.90 x 10.45 x √ 2x 9.80 x 0.20

= 0.51 m

+ 15.79

+ 15.74

0.20
+ 15.54
+ 15.18
1.07 .
.

Air Kel ua r

0.506
+ 14.67

+ 10.50

bp = 10.45 Dipakai 4 pintu + 3 pilar

1.8 6

10.45 1.0 0

1.8 6

10 .4 5 1.0 0

1.8 6

1.0 0

1.8 6

Gambar 4

Dimensi Daun Pintu Pengambilan (Intake) kiri

Diagram gaya yang


bekerja pada pintu

+ 16.84

2.17
.

+ 14.67

+ 10.50

Gambar 5

19
Å Daun Pintu terbuat dari kayu balok Klas II
Å Tegangan Izin ζ lt = 1000 Ton/m2
Å Elevasi Ambang Intake =+ 14.67 meter
Å Elevasi Muka Air Banjir =+ 16.84 meter
Å Ukuran balok di ambil = 0.15 x 0.25 meter

Tekanan Hidrostatis Pada Balok Bagian Bawah

h = 16.84 - 14.67 = 2.17 meter


q = γ x h x d
= 1000 x 2.17 x 0.15
= 325.93 Kg.meter

Lebar Pintu = 10.45 meter dengan 4 lubang masing-masing


10.45
b = = 1.86 meter
4
Jadi ;
t 0.25
L = b + 2.00 x = 1.86 + 2.00 x = 2.1125 meter
2 2
Momen :
1 1 2
M = x q x l² = x 325.93 x 2.11
8 8
= 181.81 Kg.meter
= 18181.23 Kg.Cm
M
ζ =
w w = 1/6*b*h (balok dgn satuan Cm)
18181.23
= = 11.64 Kg/Cm
1562.50
= 11.64 ≤ ζ lt = 100 Kg/Cm ………..Ok!

Perhitungan Diameter Stang Ulir

+ 18.84

+ 17.84

+ 16.84 2.98
.

0.98
.

+ 15.79 P→
.

+ 15.87
.

1.20 1,86 1,00 1,86 1,00 1,86 1,00 1,6 0


0 ,63 0 ,63 0 ,63 0 ,63 0 ,63 0 ,63 0 ,63 0,63

+ 14.67 1.86 1.86 1.86 1.86


10.50
+

Gambar 6
###

Daun pintu di bawah, dari kayu klass II ζk = 0.75 t/m3


Lebar keseluruhan = 1.9 x 4 + 8 x 0.25 = 9.45 meter

Berat Daun Pintu :


□ → Balok Kayu = 9.45 x 1.22 x 0.25 x 750 = 2165.68 kg
→ Berat Sendiri Besi (stang Ulir) ditaksir = 500.00 kg
+
G= 2665.68 kg

20
□ → Gaya hidrostatis saat air banjir
Hw = ( 16.74 * 1.22 + 0.5 * 1.22 2 ) x 9.45 x 1000
= 200462.45 kg

□ → Gaya Up lift pada saat air banjir


Pu = 0.15 x 9.5 x ( 16.74 + 1.22 ) x 1000
= 25467.84 kg

□ → Berat air diatas pintu saat banjir


w = 0.15 x 9.5 x 16.74 x 1000
= 23735.30 kg

1). Gaya normal stand Ulir diturunkan : f = Koefisien geser = 0,4)

Ntk = - f x Hw - Pu + G + w
= -0.40 * 200462.45 - 25467.84 + 2665.68 + 23735.30
= -79251.84 kg (tekan)

2). Gaya normal stand Ulir dinaikan/diangkat :


Ntk = f x Hw - Pu + G + w
= 0.40 x 200462.45 - 25467.84 + 2665.68 + 23735.30
= 81118.11 kg (tarik)

3). Dimensi Stang Ulir Dihitung dengan Rumus Euler :


π² x E x I dimana : μ = Faktor keamanan = 3
Ptk =
μ x L² E = Modulus Elastis = 2100000 Kg/Cm²
I = Momen Inersia Stang Ulir (Cm4)
Ptk = gaya tekan (Kg)
L = Panjang Stang Ulir = 2.976
Untuk Stang Ulir Gaya Normal :

Ptk = Ntk = -79,251.84 Kg

μ * Ptk * l2 3 x 79251.84 x 2.98 2


I = =
π² * E 3.14 2.00 x 2100000.00
= 1014.86 Cm4

π 1014.86
I = x d4 d4 = = 20666.34
64 3.14 / 64

= 11.99 Cm ~ 12 Cm

Diameter Tebal Ulir ; t = 5 mm = 0.5 Cm


D = d + 2x t = 12.00 + 2x 0.5
= 13.00 Cm

4). Tegangan Tarik yang timbul pada stang ulir ;

Ptk = Ntr = 81118.11 Kg

Ptr 81118.11
ζtr = =
A π * 1/4 x ( D - 2 x 0.5 ) 2

= 716.95 Kg/Cm ≤ ζtr ….Ok!

Perhitungan Plat Pelayanan


1). Sebelah kanan bendung = 1.60 Meter
2). Sebelah kiri bendung = 1.86 Meter

Lebar Pintu Pengambilan :


Plat Untuk Pintu Pengambilan :
Dalam Hal ini plat pelayanan pada bentang terbesar :

21
12
Dipakai :
Mutu Beton (fc) = 25 Mpa
2 m
Mutu Baja (fy) = 240 Mpa
h (tebal Plat) = 120 mm
b = 1000 mm
Gambar 11 Berat Jenis Beton = 23 kN/m3

Beban-Beban Yang akan bekerja ;


Beban Mati (qdl)
→ Akibat Beban Sendiri = 0.12 x 23 = 2.76 kN/m2
→ Akibat Beban Air Hujan = 0.2 kN/m2
+
( qdl ) = 2.96 kN/m2
Beban Mati (qll) = 1.5 kN/m2

Beban Rencana
qu = ( 1.2 x qdl ) + ( 1.6 x qll )
= ( 1.2 x 2.96 ) + ( 1.6 x 1.5 )
= 5.95 kN/m2

Momen Rencana :
Untuk Saluran Intake Sebelah Kiri Bendung :
Diketahui panjang bentangnya = 2 m
Diambil pias 1 meter = 2 m
Jadi Panjang bentangan bersihnya adalah : L = 3.469 m

1 2 1 2
Mu = x qu x L = x 5.952 x 3.47
8 8
= 8.95 kNm = 8952783.065 Nmm

tinggi efektif plat (d) d= h - 29.5 Mu


K =
= 120 - 29.5 Ø x b x d 2
= 90.5 mm 8952783.06503906
=
0.8 x 1000 x 90.5 2

= 1.37 Mpa

K = fc x w ( 1 - 0.59 w )
1.37 = 25 x w ( 1 - 0.59 w )
1.37 = 25 w - 14.75 w 2
w12 = 1 w 2 - 1.69 w + 0.09

1.69 ± √ -1.69 2 - 4 x 1x 0.09


w12 =
2 x 1
1.69 ± 1.58
w12 =
2
1.69 + 1.58 1.69 - 1.58
w1 = w2 =
2 atau 2
= 1.638 = 0.06

22
maka :
ρ perlu = w x fc/fy ρ min = 0.0058 ( dari Tabel Rasio Penulangan A-10)
25
= 0.06 x
ρ perlu 240 ρ max = 0.0403 ( dari Tabel Rasio Penulangan A-10)
= 0.006

Syarat ρ min < ρ < ρ max Oke

Sehingga :
As Perlu = ρ x b x d
= 0.0059 x 1000 x 90.5
= 533.02 mm2

maka diambil Ø 12 1 2
Ask = x π x d
4

1 2
= x 3.14 x 12 = 113.04
4

As Perlu 533.02
n = = = 4.72 → 5 Batang
Ask 113.04

Jadi dipakai tulangan 7 batang Ø 12 = 5 x 113.04


= 565.2 mm2 > As Perlu = 533.02 mm2

Sedangkan untuk tulangan baginya = 20 % x 565.2


= 113.04

1 2
Ask = x π x d
4
1 2
= x 3.14 x 8 = 50.24
4

As Perlu 113.04
n = = = 2.25 → 3 Batang
Ask 50.24

Jadi dipakai tulangan 4 batang Ø 8 = 3 x 50.24


= 150.72 mm2 > As Perlu = 113.04 mm2

Perhitungan Hydraulic Gradient

Menentukan Panjang Lantai Muka :

TEORI OBLIGH

Bligh berpendapat bahwa besarnya perbedaan tekanan di jalur pengaliran sebanding dengan jalur
(Creeptline) dinyatakan sebagai berikut :

RUMUS :
Lw Dimana : ∆H = beda tinggi tekanan di hulu dan hilir benduing
∆H =
Cw Lw = panjang Creepline
Cw = Creep line Ratio yang tergantung pada jenis tanah dasar dibawah bendung

Untuk perhitungan Rembesan panjang jalur rembesan sebaiknya diambil sampai ke pangkal Hilir
Koperan ( Titik nol ).panjang Rembesan sampai ketitik ini ( Lw ) adalah = 31.44 m

Angka Rembesan menurut Lane adalah :

23
Lv + ∑ 1/3 Hv 23.4 + 8.94
Cw = = = 3.20
Hw 10.11

24
Harga aman untuk Cw adalah 6 untuk campuran pasir,kerikil dan batu . Untuk menentukan Tekanan air panjnag jalur rembesan harus
diambil sampai elevasi ambang hilir kolam olak ( titik P ) panjang

jalur rembesan sampai ketitik ini adalah = 34.49 m

Lw 34.49
Angka rembesan Cw sekarang menjadi : Cw = = = 3.41
Hw 10.11
Perbedaan tinggi tekanan pada jalur pengaliran :

Titik Panjang Rembesan lw


Garis Line ∆H = H P = H - ∆H
Point Vert Hor 1/3 Hor lw Cw
m m m m kN/m2 kN/m2 kN/m2
A0 - - 52.94 52.94
A0 - A1 2.00 - -
A1 2.00 5.86 72.94 67.08
A1 - A2 - 0.50 0.17
A2 2.17 6.35 72.94 66.59
A2 - A3 1.50 - -
A3 3.67 10.74 57.94 47.20
A3 - A4 - 2.50 0.83
A4 4.50 13.18 57.94 44.75
A4 - A5 1.50 - -
A5 6.00 17.58 72.94 55.36
A5 - A6 - 0.50 0.17
A6 6.17 18.07 72.94 54.87
A6 - A7 1.50 - -
A7 7.67 22.46 57.94 35.48
A7 - A8 - 2.50 0.83
A8 8.50 24.90 57.94 33.03
A8 - A9 1.50 - -
A9 10.00 29.30 72.94 43.64
A9 - A10 - 0.50 0.17
A10 10.17 29.79 72.94 43.15
A10 - A11 1.50 - -
A11 11.67 34.18 57.94 23.76
A11 - A12 - 2.50 0.83
A12 12.50 36.62 57.94 21.31
A12 - A13 1.50 - -
A13 14.00 41.02 72.94 31.92
A13 - A14 - 0.50 0.17
A14 14.17 41.51 72.94 31.43
A14 - A15 1.50 - -
A15 15.67 45.90 57.94 12.04
A15 - A - 2.50 0.83
A 16.50 48.34 57.94 9.60
A - B 1.50 - -
B 18.00 52.74 72.94 20.20
B - C - 1.50 0.50
C 18.50 54.20 72.94 18.74
C - D 1.50 - -
D 20.00 58.60 65.62 7.02
D - E - 2.00 0.67
E 20.67 60.55 65.62 5.07
E - F 1.50 - -
F 22.17 64.95 90.62 25.67
F - G - 1.50 0.50
G 22.67 66.41 90.62 24.21
G - H 2.00 - -
H 24.67 72.27 110.62 38.35
H - I - 2.00 0.67
I 25.33 74.22 110.62 36.40
I - J 1.50 - -
J 26.83 78.62 137.73 59.11
J - K - 1.50 0.50
K 27.33 80.08 137.73 57.65
K - L 1.00 - -
L 28.33 83.01 127.73 44.72
L - M - 4.83 1.61
M 29.94 87.73 127.73 40.00
M - N 1.00 - -
N 30.94 90.66 137.73 47.07
N - O - 1.50 0.50
O 31.44 92.13 137.73 45.61
O - P 3.05 - -
P 34.49 101.06 98.72 2.34
Jumlah 25.55 26.83 8.94

LP ≥ C x H
Dimana :

25
LP = Panjang Total Creepline yang diperlukan
C = Creep ratio = 3.41
H = Beda Tinggi tekanan dihulu dan hilir bendung

26
H = 15.793889 - 8.50 LP = C x H
= 7.294 meter = 3.41 x 7.29
= 24.89 meter

Jika lantai muka di beri Couperan sedalam 2 meter dan tebal 0,5 meter dengan jarak 2,5 meter, maka jumlah Couperan yang diperoleh :

Jadi Jumlah Kouperan yang diperlukan ada 4 buah dan panjang lantai :
= ( 0.5 x 4 ) + ( 2.5 x 4 ) = 12 meter
Dimana Panjang Creepline Pada Lantai Depan Adalah Sebagai Berikut :
L = 12 + 2.0 + ( 7 x 1.5 ) = 24.50 meter

Syarat Konstruksi Aman :

LV = 25.55 meter
LH = 26.83 meter
∑L = 52.38 meter

L = LV + 1/3 x LH ≥ Ce x H Ambil Ce = 4
→ ∆H = 7.29 meter
L = 34.49 ≥ 4x 7.29
L = 34.5 ≥ 29.2 …………..OK !!!

MENETUKAN TEBAL LANTAI OLAKAN

Untuk menentukan Lantai Olakan Digunakan Uplift Presurre Method dengan syarat :

Lx UX Ambil : SF = 1.1
Ux = Hx - x ∆H Dx ≥ SF x
L γ

Dimana :
Ux =Tekanan Up Lift pada titik yang ditinjau
Hx =Tinggi muka air normal di muka bendung sampai titik x
Lx =Panjang total Creepline = 41.69 Meter
L =Panjang Creepline Total = 52.38 Meter
∆H =Beda Tinggi muka air di muka dan belakang bendung = 7.29 meter
Dx =Tebal lantai di titik x = 0.78 Meter
SF =Faktor Keamanan = 1.1
γ =Berat Jenis Lantai Pasangan Batu γ = 2.20 ton/m

Hx = 8.97 meter , Lx = 41.69 meter

41.69
Ux = 8.97 - x 7.29 = 3.16 meter
52.38
t = 1.72 m

x
Ux 3.16
Dx ≥ SF x = 1.1 x = 1.581 meter
γ 2.20

Dx = 0.78 ≥ 1.58 …………..Tidak OK !!! Gambar 13

t 2.7

27
PERHITUNGAN STABILITAS BENDUNG

A. Gaya-gaya yang bekerja pada tubuh bendung


1. Berat Sendiri konstruksi
2. Gaya Gempa
3. Tekanan Hidrostatis / air dan Tanah

B. Anggapan-anggapan dalam stabilitas :


1. Stabilitas Bendung/titik guling, ditinjau pada bahagian yang paling mudah patah
2 Jalannya air mengikuti bidang persentuhan mercu bendung
3 Stabilitas diperhitungkan pada 2 (dua) keadaan yaitu :
a). Selama Debit Rendah
b). Selama Terjadi Banjir Rencana

C.Syarat-syarat stabilitas :
1. Resultante gaya-gaya yang bekerja harus terletak di dalam daerah Kern
2. Konstruksi tidak boleh terguling karena itu momen tahan harus lebih besar dari pada momen penggulingan

Dimana :
e = Eksentrisitas ( Guling )
L = Panjang Telapak Pondasi ( m )
M = Jumlah Momen ( KNm )
e = ( L / 2 ) - ( M / Rv )
Rv = Reaksi Arah Vertikal ( KN )

3. Konstruksi tidak boleh bergeser

Rv
S =f x
RH + He - ∑ Ep

Dimana :
S = Gaya Geser
Rv = Reaksi Arah Vertikal ( KN )
RH = Reaksi Arah Horizintal ( KN )
He = Gaya Gempa ( KN )
∑ Ep = Jumlah Tekanan Tanah ( KN )
F = Faktor Geser = 0.5

4. Tekanan Tanah / Daya Dukung Tanah Tidak Boleh Melebihi Daya dukung Tanah Yang Diizinkan

Dimana :
Rv 6 δ = Tekanan / Tegangan Tanah ( KN/m² )
δ = ( 1 ± )
L L e = Eksentrisitas ( Guling )
L = Panjang Telapak Pondasi ( m )
Rv = Reaksi Arah Vertikal ( KN )

Daya Dukung Yang Diizinkan Untuk Pasir Dan kerikil Adalah 200 - 600 KN/m ²

28
KONTROL STABILITAS BENDUNG SELAMA DEBIT RENDAH
Perhitungan Berat Sendiri Konstruksi dan Tekanan Air Selama Debit Rendah
Sekitar Titik O
Gaya Luas x Tekanan Gaya
Lengan Momen
kN m kNm
Horizontal

W1 1/2 * 52.94 * 4.00 105.88 7.53 797.26


W2 9.60 * 1.5 14.39 4.46 64.19
1/2 * 10.61 * 1.5 7.95 4.12 32.77
W3 7.02 * 2 -14.04 4.73 -66.42
1/2 * 11.71 * 2 -11.71 4.38 -51.31
W4 5.07 * 2 10.14 4.50 45.61
1/2 * 20.61 * 2 20.61 4.17 85.92
W5 24.21 * 2 48.42 2.50 121.04
1/2 * 14.14 * 2 14.14 2.17 30.68
W6 36.40 * 1.50 54.57 0.74 40.39
1/2 * 22.72 * 1.50 17.03 0.49 8.35
W7 44.72 * 1 -44.72 0.50 -22.36
1/2 * 12.93 * 1 -6.46 0.33 -2.13
W8 40.00 * 1 40.00 0.50 20.00
1/2 * 7.07 * 1 3.54 0.33 1.17
W9 1/2 * 45.61 * 3.05 -69.55 1.59 -110.58
S1 1/2 * 0.4 * ( 1.8 - 1 ) 303.52 3.33 1010.73
* 13.77 2
∑H = 493.70 ∑MH = 2005.31
Vertikal
G1 1/2 * 5.24 * 1.50 * 22 -86.46 7.50 -648.45
G2 5.73 * 1.67 * 22.00 -210.37 8.15 -1714.49
G3 0.50 * 5.73 * 4.17 * 22 -263.05 10.73 -2822.52
G4 1.50 * 2 * 22 -66.00 16.01 -1056.66
G5 1.50 * 2 * 22 -66.00 15.06 -993.96
G6 1/2 * 1.50 * 0.75 * 22 -12.38 11.58 -143.30
G7 2.00 * 3.50 * 22.00 -154.00 9.83 -1513.82
G8 1.30 * 4.34 * 22.00 -123.79 6.78 -839.30
G9 0.50 * 1.30 * 2.75 * 22 -39.27 3.84 -150.80
G10 0.50 * 1.51 * 0.98 * 22 -16.32 0.71 -11.58
G11 0.98 * 0.23 * 22 -4.99 0.10 -0.50
G12 2.20 * 8.83 * 22 -427.76 4.41 -1886.40
G13 8.83 * 0.50 * 22 -97.10 4.42 -429.19
G14 1.50 * 1.00 * 22 -33.00 8.08 -266.64
G15 0.50 * 0.50 * 1 * 22 -11.00 7.16 -78.76
G16 0.50 * 0.50 * 1 * 22 -11.00 1.67 -18.37
G17 1.50 * 1 * 22 -33.00 0.75 -24.75
W10 ( 20.20 + 18.74 ) * 1/2 * 1.5 29.20 16.06 468.98
W11 7.02 * 1.00 7.02 14.83 104.13
1/2 * 11.71 * 1 5.86 15.09 88.38
W12 ( 7.02 + 5.07 ) * 1/2 * 2.00 12.09 1.24 14.99
W13 ( 25.67 + 24.21 ) * 1/2 * 1.50 37.41 11.56 432.47
W14 ( 38.35 + 36.40 ) * 1/2 * 2.00 74.74 9.80 732.49
W15 ( 59.11 + 38.35 ) * 1/2 * 1.50 73.10 8.07 589.88
W16 44.72 * 0.50 22.36 7.19 160.76
W17 ( 44.72 + 40.00 ) * 1/2 * 4.83 204.59 4.27 873.61

29
W18 40.00 * 0.50 20.00 1.75 35.00
1/2 * 7.07 * 0.50 1.77 1.64 2.90
W19 ( 47.07 + 45.61 ) * 1/2 * 1.50 69.51 0.75 52.13
W20 ( 52.94 * 1.50 ) * 1/2 -39.70 9.30 -369.25
∑V = -1097.82 ∑MV = -9043.77

Keterangan : γ Pasangan Batu = 22 KN W1 - W19 = Tekanan Air Selama Debit Rendah


G1 - G15 = Beban Mati Bendung
S1 = Tekanan Tanah

Gaya gaya resultante yang bekerja pada bendung adalah :

Rv = -1097.82 kN Mh = 2005.31
Rh = 493.70 kN Mv = -9043.77
Mo = -7038.47 kN

Garis tangkap (line of actiaon) gaya resultante sekarang dapat ditentukan sehubungan dengan titik 0

Mh 2005.31
h = = = 4.06 m
Rh 493.70

Mv -9043.77
v = = = 8.24 m
Rv -1097.82

Tekanan tanah dibawah bendung dapat dibendung dapat dihitung sebagai berikut :
Panjang telapak pondasi L = 17.33 m

1.) keamanan terhadap Eksentrisitas ( Guling )

Eksentritas : e = (L/2) - (M/Rv)


=( 17.33 / 2) - ( -7038.5 / -1097.8 )
= 2.25 m < 1/6 L = 2.89 ......oke

Bangunan aman terhadap bahaya guling selama terjadi debit rendah.

Tekanan rendah : Rv 6e
= x ( 1± )
L L
1097.82 6 2.25
= x ( 1 ± )
17.33 17.33
σ maks = 112.78
σ Min = 13.92

Daya dukung yang diizinkan untuk pasir dan kerikil adalah 200 - 600 kN/m2, sehingga tanah Ok.

Keamanan terhadap gelincir meliputi bagian tekanan tanah pasif diujung hilir konstruksi. Karena perkembangan tekanan tanah pasif memerlukan
gerak, maka hanya separuh dari tekanan yang benar-benar berkembang yang dihitung.

Juga dengan mempertimbangkan gerusan yang mungkin terjadi sampai setengah kedalaman pondasi, tekanan tanah pasif ep1 menjadi :

ep1 = 0.5 ( ps - pw ) × g × 0.5 × h × tg² ( 45 º + φ / 2)


= 0.5 ( 1.8 - 1.0 ) × 10 × 0.5 × 3.86 × tg² ( 45 º + 30 / 2)
= 23.16 kN/m

30
tekanan tanah pasif menjadi :
Ep1 = 1/ 2 × { ( 1/ 2 × h ) × ep1 }
= 1/ 2 × { ( 1/ 2 × 3.9 ) × 23.16 }
= 22.35 kN

ep2 = 0.5 ( ps - pw ) × g × 0.5 × h × tg² ( 45 º + φ / 2)


= 0.5 ( 1.8 - 1.0 ) × 10 × 0.5 × 1.9 × tg² ( 45 º + 30 / 2)
= 11.16 kN/m
tekanan tanah pasif menjadi :
Ep2 = 1/ 2 × { ( 1/ 2× h ) × ep2 }
= 1/ 2 × { ( 1/ 2 × 1.9 ) × 11.16 }
= 5.19 kN

ep3 = 0.5 ( ps - pw ) × g × 0.5 × h × tg² ( 45 º + φ / 2)


= 0.5 ( 1.8 - 1.0 ) × 10 × 0.5 × 4.9 × tg² ( 45 º + 30 / 2)
= 29.16 kN/m

tekanan tanah pasif menjadi :


Ep3 = 1/ 2 × { ( 1/ 2× h ) × ep3 }
= 1/ 2 × { ( 1/ 2 × 4.9 ) × 29.16 }
= 35.43 kN

tekanan tanah pasif juga berkembang pada koperan C - D dan K - L (termasuk beban) sebesar 29,16 dan 35,4294 kN.

keamanan terhadap guling sekarang menjadi (dengan f = 0.5m)


Rv 1097.82
s = f × = 0.5 × `= 1.27 < 2 .....tidak oke
Rh - ΣEp 493.7 - 62.97

Tanpa tekanan tanah pasif keamanan terhadap guling menjadi :


Rv 1097.82
s = f × = 0.5 × `= 2.2 ok
Rh 493.70

2.) Keamanan Terhadap Erosi bawah Tanah ( piping )

untuk mencegah pecahnya bagian Hilir bangunan, harga keamanan erosi Tanah harus sekurang - kurangnya S = 2 Keamanan dapat
dihitung sebagai berikut :

s ( + a/s) Dimana : S = faktor tekanan ( S = 2)


S =
hs s = Kedalaman Tanah ( 5.0 m )
a = tebal lapisan lindung ( diandaikan 0.0 m )
hs = Tekanan air pada titik O
= 6.56 - 5
= 1.56 m
maka keamanan terhadap erosi bawah tanah :

5
S = = 3.21 > 2 Oke
1.56

3.) Keamanan Terhadap Gempa

dari peta daerah-daerah gempa, dapat dihitung koefesien gempa (lihat KP-06 Parameter Bangunan)

ad = n (ac x z) m Dimana: ad = percepatan gempa rencana (cm/dt2)


ad n,m = Koefesien Jenis Tanah ( 1.56 dan 0.89 )
E =
g ac = Percepatan gempa dasar, sm/dt2 / 160 cm/dt2
E = Koefesien Gempa
g = percepatan gravitasi, cm/dt2 ( 9.8 )

31
z = faktor yang bergantung kepada letak geografis ( 0.56 )

32
ad = 1.56 ( 160 x 0.56 ) 0.89 = 85.247

85.247
E = = 0.09 < 0.1 → Di ambil E = 0.1
980

Gaya Horizontal tambahan ke arah hilir adalah :

He = E x ∑G = 0.1 x 1611.472 = 161.15 kN

dan akan bekerja dari pusat gravitasi yang telah dihitung di atas.
Momen tambahan yang dipakai adalah :
He x h = + 161.15 x 4.06 = 654.55
Jumlah momen sekarang menjadi : M = -7038.5 + 654.55 = -6383.9193 kNm
Stabilitas bendung sekarang menjadi :
Eksentrisitas (Guling)

e= ( L / 2 ) - ( M / Rv )
= ( 8.67 ) - ( -6383.919 / -1097.82 )
= 8.67 - 5.82
= 2.85 < 3.00 → Ok

Tekanan Tanah :
σmaks = Rv / L ( 1 + 6 e / L ) = 125.85 < 200 → Ok

Gelincir :
RV 1097.82
S = f x = 0.5 x = 1.27 > 1.24 → Ok
RH + He - ∑Ep 493.70 + 1.61 - 62.97

KONTROL STABILITAS BENDUNG SELAMA TERJADI BANJIR RENCANA

Tekanan air Pada tubuh bendung dihitung seperti selama Debit Rendah , Tetapi dalam hal ini

Hw = 16.84 - 11.70
= 5.14 m

maka : Lw 34.49
Cw = = = 6.70
Hw 5.1446

Tekanan air Selama Terjadi Banjir Rencana ( Teori Lane )

Lw ∆H = Lw / Cw H P = H - ΔH
Titik

m KN/m² KN/m² KN/m²

A 16.50 24.61 68.44 43.84


B 18.00 26.85 83.44 56.60
C 18.50 27.59 83.44 55.85
D 20.00 29.83 68.44 38.62
E 20.67 30.82 68.44 37.62
F 22.17 33.06 83.44 50.38
G 22.67 33.81 83.44 49.64
H 24.67 36.79 98.44 61.65
I 25.33 37.78 98.44 60.66
J 26.83 40.02 123.44 83.42
K 27.33 40.77 123.44 82.68
L 28.33 42.26 108.44 66.19
M 29.94 44.66 108.44 63.78
N 30.94 46.15 123.44 77.29

33
O 31.44 46.90 123.44 76.55
P 34.49 51.45 68.44 17.00

34
* untuk Tekanan air di atas Mercu :
P = 16.84 - 10.50 = 63.44 kN/m2

* untuk Tekanan air Pada Bak :

Dimana :P = Tekanan air


d V² d = Tebal Pancaran Air
P = x
g r V = Kecepatan Pancaran Air
r = Jari - jari Bak
g = kecepatan grafitasi bumi = 9.8 m / dtk

Tanpa menghitung gesekan , kecepatan air adalah :

V = √2 x g( H + z ) Q 67.04 maka tebal pancaran air :


q = = = 1.29
Bef 52 q 1.29
d = = = 0.1279 m
= √ 2 x 9.8 ( 0.76 + 4.42 ) V 10.08
r= 2 m
= 10.08 m / dtk

Tekanan sentrifugal pada bak :

d V² 0.13 10.08 ²
P = x = x
g r 9.8 2

= 0.66 ton / m ² = 6.6 KN/m

Gaya Sentrifugal Resultante Pada bak :

Fc =P x ( π/4 ) x r Fc = 6.6 x ( 3.1 / 4 ) x 2.00 = 10.4 KN

KONTROL STABILITAS BENDUNG SELAMA DEBIT AIR BANJIR RENCANA


Perhitungan Berat Sendiri Konstruksi dan Tekanan Air Selama Terjadi Banjir Rencana

Sekitar Titik O
Gaya Luas Tekanan Gaya
Lengan Momen
kN m kNm
Horizontal

W1 7.24 * 3.99 28.87 8.16 235.60


1/2 * 3.99 * 51.06 101.86 7.27 740.56
W2 37.12 * 1.5 55.68 4.26 237.20
1/2 * 12.76 * 1.5 9.57 4.02 38.48
W3 -49.13 * 2 -98.26 4.50 -442.17
1/2 * -17.24 * 2 -17.24 4.17 -71.88
W4 37.62 * 2 75.24 4.50 338.59
1/2 * 12.76 * 2 12.76 4.17 53.22
W5 49.64 * 2 99.28 2.50 248.19
1/2 * 12.02 * 2 12.02 2.17 26.08
W6 60.66 * 1.5 90.99 0.74 67.33
1/2 * 22.76 * 1.50 17.07 0.49 8.37
W7 -66.19 * 1 -66.19 0.50 -33.09
1/2 * -16.49 * 1 -8.25 0.35 -2.89

35
W8 63.78 * 1 63.78 0.50 31.89
1/2 * 13.51 * 1 6.75 0.35 2.36
W9 17.0 * 4.69 -79.72 1.72 -137.12
W23 1/2 * 16.00 * 3.16 -25.28 4.84 -122.34
S1 1/2 * 0.4 * ( 1.8 - 1 ) 243.82 3.33 811.91
* 12.34 2
∑H = 522.78 ∑MH = 2030.28
Vertikal
G1 1/2 * 5.24 * 1.50 * 22 -86.46 15.80 -1366.07
G2 1.67 * 5.74 * 22 -210.57 14.49 -3051.19
G3 1/2 * 5.74 * 9.1702 * 22 -579.01 10.81 -6259.06
G4 1.50 * 2 * 22 -66.00 16.08 -1061.28
G5 1.50 * 0.75 * 1/2 * 22 -12.38 14.99 -185.50
G6 2.00 * 1.5 * 22 -66.00 11.58 -764.28
G7 2.00 * 3.50 * 22 -154.00 9.83 -1513.82
G8 1.30 * 4.34 * 22 -123.79 7.37 -912.33
G9 1/2 * 4.34 * 2.10 * 22 -100.18 4.53 -453.84
G10 1/2 * 1.59 * 0.98 * 22 -17.07 0.75 -12.81
G11 0.98 * 0.23 * 22 -4.94 0.12 -0.59
G12 8.83 * 2.20 * 22 -427.76 4.42 -1890.68
G13 8.83 * 0.50 * 22 -97.10 4.42 -429.19
G14 1.50 * 1.00 * 22 -33.00 8.08 -266.64
G15 1/2 * 0.50 * 1 * 22 -11.00 7.16 -78.76
G16 1/2 * 0.50 * 1 * 22 -11.00 1.67 -18.37
G17 1.50 * 1 * 22 -33.00 0.75 -24.75
W10 ( 56.60 + 55.85 ) * 1/2 * 1.5 84.34 16.06 1354.46
W11 38.62 * 1.00 38.62 14.83 572.66
1/2 * 17.24 * 1 8.62 15.09 130.05
W12 ( 38.62 + 37.62 ) * 1/2 * 2.00 76.24 13.24 1009.36
W13 ( 50.4 + 49.64 ) * 1/2 * 1.50 75.02 11.56 867.18
W14 ( 61.65 + 60.66 ) * 1/2 * 2.00 122.32 9.80 1198.69
W15 ( 83.4 + 82.7 ) * 1/2 * 1.50 124.58 8.08 1006.57
W16 66.19 * 0.50 33.09 7.08 234.30

Sekitar Titik O
Gaya Luas x Tekanan Gaya
Lengan Momen
kN m kNm
1/2 * 16.49 * 0.50 4.12 7.19 29.64
W17 ( 66.19 + 63.78 ) * 1/2 * 4.8275 313.72 4.27 1339.57
W18 63.78 * 0.50 31.89 1.75 55.81
1/2 * 13.51 * 0.50 3.38 1.64 5.54
W19 ( 77.3 + 76.55 ) * 1/2 * 1.50 115.38 0.74 85.38
W20 ( 3.99 * 1.50 ) * 1/2 -2.99 16.41 -49.11
1.05 * 1.50 -1.58 16.18 -25.48
W21 ( 0.82 + 1.30 ) * 1/2 * 8.39 -8.91 8.71 -77.61
W22 3.14 * 2.50 * 3.37 -26.42 1.61 -42.54
∑V = -1041.87 ∑MV = -10594.68

Keterangan : γ Pasangan Batu = 22 KN W1 - W19 = Tekanan Air Selama Debit Rendah


G1 - G15 = Beban Mati Bendung
S1 = Tekanan Tanah

36
Gaya gaya resultante yang bekerja pada bendung adalah :

Rv = -1041.87 kN Mh = 2030.28
Rh = 522.78 kN Mv = -10594.68
Mo = -8564.39 kN

Garis tangkap (line of actiaon) gaya resultante sekarang dapat ditentukan sehubungan dengan titik 0

Mh 2030.28
h = = = 3.88 m
Rh 522.78

Mv -10594.68
v = = = 10.17 m
Rv -1041.87
Tekanan tanah dibawah bendung dapat dibendung dapat dihitung sebagai berikut :
Panjang telapak pondasi L = 17.33 m

1.) keamanan terhadap Eksentrisitas ( Guling )

Eksentritas : e = (L/2) - (M/Rv)


=( 17.33 / 2) - ( -8564.39 / -1041.87 )
= 0.445 m < 1/6 L = 2.89 ......oke

Bangunan aman terhadap bahaya guling selama terjadi debit rendah.

Tekanan rendah : Rv 6e
= x ( 1± )
L L
1041.87 6 0.44
= x ( 1 ± )
17.33 17.33
σ maks = 69.38 Pada Titik B
σ Min = 50.86 Pada titik O

Daya dukung yang diizinkan untuk pasir dan kerikil adalah 200 - 600 kN/m2, sehingga tanah Ok.

Keamanan terhadap gelincir meliputi bagian tekanan tanah pasif diujung hilir konstruksi. Karena perkembangan tekanan tanah pasif memerlukan
gerak, maka hanya separuh dari tekanan yang benar-benar berkembang yang dihitung.

Juga dengan mempertimbangkan gerusan yang mungkin terjadi sampai setengah kedalaman pondasi, tekanan tanah pasif ep1 menjadi :

ep1 = 0.5 ( ps - pw ) × g × 0.5 × h × tg² ( 45 º + φ / 2)


= 0.5 ( 1.8 - 1.0 ) × 10 × 0.5 × 9.97 × tg² ( 45 º + 30 / 2)
= 59.82 kN/m
tekanan tanah pasif menjadi :
Ep1 = 1/ 2 × { ( 1/ 2 × h ) × ep1 }
= 1/ 2 × { ( 1/ 2× 9.97 ) × 59.82 }
= 149.10135 kN

ep2 = 0.5 ( ps - pw ) × g × 0.5 × h × tg² ( 45 º + φ / 2)


= 0.5 ( 1.8 - 1.0 ) × 10 × 0.5 × 13.0 × tg² ( 45 º + 30 / 2)
= 77.8 kN/m

tekanan tanah pasif menjadi :


Ep2 = 1/ 2 × { ( 1/ 2× h ) × ep2 }
= 1/ 2 × { ( 1/ 2 × 7.97 ) × 77.82 }
= 155.06 kN
ep3 = 0.5 ( ps - pw ) × g × 0.5 × h × tg² ( 45 º + φ / 2)
= 0.5 ( 1.8 - 1.0 ) × 10 × 0.5 × 10.97 × tg² ( 45 º + 30 / 2)
= 65.82 kN/m

37
tekanan tanah pasif menjadi :
Ep3 = 1/ 2 × { ( 1/ 2× h ) × ep3 }
= 1/ 2 × { ( 1/ 2× 10.97 ) × 65.82 }
= 180.51 kN
tekanan tanah pasif juga berkembang pada koperan C - D dan K - L (termasuk beban) sebesar 155,05635 dan 180,51135 kN.

σ Semua 200
S = = = 2.88 > 2 Oke
σ Maks 69.38
Eksentrisitas (Guling)

e= ( L / 2 ) - ( M / Rv ) = 8.67 - 8.22
= ( 8.67 ) - ( -8564.39 / -1041.87 ) = 0.44 < 3.00 → Ok
Tekanan Tanah :
σmaks = Rv / L ( 1 + 6 e / L ) = 69.38 < 200 → Ok

Keamanan Gelincir dengan tekanan tanah pasif :


RV
S = f x
RH - ∑Ep
1041.87
= 0.5 x = 13.67 > 1.25 → ok
522.77694 - 484.67
Keamanan Gelincir tanpa tekanan tanah pasif :
RV 1041.87
S = f x = 0.5 x = 1.00 < 1 → Tdk Ok
RH 522.7769

38
160
250 11.25

.
.

9.95
.
.

.
.

.
.

.
.

3
4
4
5
6
8
3
q1
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR II

TEKNIK PIL ( 11 630 035)


O
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR II

TEKNIK PIL ( 11 630 035)


O
+17,47
0,37 +17,06 v²
= 0.37
2g

H1= 2,19
1,62 hd= 1,78
+15,28
? H= 4,89

r= 2 m
H 7= 5,87

+12,38
4,09 P= 4,09 v²
2g
= 0. 37

h= 3,10
+11,19
0 ,50 A0 D +10,65 E 0.1R = 0,22
A3 A4 A7 A8 A11 A12 A15 A +9.34
1,50 P
A2 A5 A6 A9 A10 A13 A14 +8,15 F +8,15 G
A1 B
+8,35 C
2,50 2,50 2,50 2,50
0,50 0,50 0,50 0,50 2,70 4,69

+6,15 I
12,00 H
+5.65
M
L
+4.65 + 4.65
J
K N O

1,50 1,00 2,00 1,50 2,00 1,50 4,83 1,50


0,50 0,50
15,81

SKETSA BENDUNG
Skala 1:100

Anda mungkin juga menyukai