PRESENTED BY :
CHANDRIKA RAFLESIA (1203142)
CONTOH
KASUS
:
PERENCANAAN
SISTEM PENYALIRAN TAMBANG
DI BLOK B RAWA SERIBU
PT
. MANDALA KARYA PRIMA
JOB SITE
PT
. MANDIRI INTIPERKASA
KALIMANTAN
UTARA
PROGRAM STUDI
-1 S TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2016
OUTLINE PRESENTATION
1.
2.
Koefisien Limpasan
3.
4.
5.
6.
7.
Pompa
8.
9.
mencegah, mengeringkan,
daerah penambangan.
Penanganan
1. Mine Drainage
2. Mine Dewatering
BaganAlir Kasus
daerah aliran sungai (DAS) adalah suatu daerah yang dibatasi oleh punggung
perbukitan atau titik tertinggi yang apabila terjadi hujan maka air hujan tersebut
akan mengalir ke titik terendah di daerah tersebut. Penentuan catchment area
pada suatu area penambangan dapat ditentukan dengan menganalisis peta
topografi dan peta kemajuan penambangan. Catchment area didapat dengan cara
menghubungkan titik-titik tertinggi pada peta dengan memperhatikan arah aliran
air di daerah tersebut hingga didapatkan sebuah polygon tertutup. Luas dari
polygon tersebut dapat dihitung dengan menggunakan planimeter, millimeter
block, atau dengan bantuan software (Lilik, 2012).
Klik disini untuk melihat catchment area yang dibuat
KOEFISIEN LIMPASAN
Kemiringa
No
n
Koefisien limpasan 1.
konstanta
yang
dampak
proses
penguapan,
tata 2.
kemiringan
lahan.
limpasan
faktor
tanah 3.
kemiringan,
lamanya hujan.
< 3%
15%
> 15%
Sawah, rawa
Hutan, perkebunan
Perumahan dengan
kebun
Hutan, perkebunan
Perumahan
Tumbuhan yang jarang
Tanpa tumbuhan, daerah
timbunan
Hutan
Perumahan, kebun
Tumbuhan yang jarang
Tanpa tumbuhan, daerah
tambang
Koefisien
NilaiKoefisien
Limpasan
Limpasan
(C)
0,2
0,3
0,4
0,4
0,5
0,6
0,7
0,6
0,7
0,8
0,9
merupakan suatu
menggambarkan
infiltrasi,
guna lahan, serta
Koefisien
dipengaruhi oleh
penutup
dan
intensitas
dan
Perhitungan
curah
hujan
rencana
menggunakan
persamaan
Gumbel
(Rudi
n1m
Ynlnln
Sayoga Gautama, 1999:8), sebagai berikut:
n1
Dimana :
T 1
Ytlnln
(Yn Y n )2
Sn
n 1
SD
Pr
Hasil analisis lihat disini
Tl
( x x )2
n 1
Harga tc dapat dicari dengan menggunakan rumus kirpich (Chay Asdak, 2010:167)
sebagai berikut:
tc = 0.0195 x L0.77 x S-0.385
Keterangan:
I
(mm/jam) R
= Curah hujan
limpasan.
2. Hujan terdistribusi secara merata di
intensitas hujan
pada akhir
dan
tercapai
waktu konsentrasi.
seluruh daerah.
1.
2.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
BHID
GBS06
IB090
IB100
RH566
BAT02
RH406
RH430
RH560
RH773
RH864
JMGTK_02
JMGTK_03
JMGTK_04
JMGTK_05
JMGTK_06
JMGTK_07
JMGTK_08
JMGTK_09
JMGTK_10
JMGTK_11
JMGTK_12
JMGTK_13
JMGTK_14
JMGTK_15
JMGTK_16
JMGTK_17
JMGTK_18
Easting
526543,714
526400,539
526647,963
525095,045
525564,214
525096,707
524954,811
525399,511
525191,99
525755,496
525107,458
524575,592
524555,575
524355,381
525142,337
525434,097
526001,033
525897,124
525118,738
524175,27
522916,242
523059,816
524040,865
522828,203
521702,381
521828,183
522884
Northing
406029,061
405926,379
406107,243
405747,025
405238,104
406157,286
406105,662
405746,55
405547,412
405397,19
408158,105
407985,71
408780,148
406893,637
406811,026
406010,741
406198,471
405139,706
404782,871
405754,402
406508,599
405241,355
403647,649
404448,159
404758,936
403351,459
402881
Elevation
58,626
65,761
74,403
66,999
76,05
67,208
66,968
67,151
67,091
72,319
67,182
63,759
60,884
60,774
66,827
68
76,59
66,14
66,403
67,27
63,492
102,142
75,097
69,315
63,522
67,066
65
Korelasi Litologi.
etelah profil/kolom masing-masing bore hole selesai dibuat, kemudian
profil/kolom
tersebut
dikorelasikan
untuk
mendapatkan
penampang geologi dengan mempertimbangkan kemiripan
litologi, posisi stratigrafi, strike dan dip lapisan batuan. 3.
Penentuan Akuifer Primer, Akuifer Sekunder dan Akuitar.
Penampang Akuifer.
Sebaran Titik Pemboran, Profil/Kolom Bore Hole, Penampang
Geologi lihat disini
sebagai K
derajad kejenuhan
Konduktivitas hidrolik bernilai konstan secara proporsional
dalam hukum
DARCY
HUKUM DARCY
QKA
H
L
NILAI K
m/hari
m/detik
150
1,7361 . 10-3
270
3,1250 . 10-3
450
5,2083 . 10-3
JENIS
PENGUKURAN
R
R
R
Pasir (kasar)
45
5,2083 . 10-4
Pasir (sedang)
12
1,3889 . 10-4
Pasir (halus)
2,5
2,8935 . 10-5
Lanau
0,08
9,2592 . 10-7
Lempung
0,0002
2,3148 . 10-9
Batupasir (berbutir
0,2
2,3148 . 10-6
halus)
Batupasir (berbutir
3,1
3,5879 . 10-5
sedang)
Batugamping
0,94
1,0879 . 10-5
Dolomit
0,001
1,1574 . 10-8
Material lepas
0,08
9,2592 . 10-7
Peat
5,7
6,5972 . 10-5
Skis
0,2
2,3148 . 10-6
Batusabak (slate)
0,00008
9,2592 . 10-10
Tufa
0,2
2,3148 . 10-6
Basalt
0,01
1,1574 . 10-7
Gabro (lapuk)
0,2
2,3148 . 10-6
Granit (lapuk)
1,4
1,6204 . 10-5
Sumber : David Keith Todd, 2005 : 93
R
R
R
H
H
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
Q = K x I x A atau QKA
L
Keterangan :
Q = Debit , m3/detik
K = Konduktivitas Hidrolik, m/detik
I = Kemiringan Aliran Airtanah (dh/dl)
A = Luas Penampang Akuifer, m2
Hasil Perhitungan dapat dilihat disini
DEBIT TOTAL
Tabel 30. Debit Total Tahun 2016
Debit Air
Debit Air
Debit
Catchment Luas
Debit Total
Tanah
Permukaan
Total
Area
(Ha)
(m/jam)
(m/detik) (m/detik) (m/detik)
I
211,31
3,0659
0,002103
3,0680
11.044,7779
II
129,50
1,7115
0,000503
1,7120
6.163,2834
III
242,49
2,4927
0,001770
2,4945
8.980,0910
Total
583,31
7,2701
0,004375
7,2745
26.188,1523
Tabel 31. Debit Total Tahun 2017
Debit Air
Debit Air
Debit
Catchment Luas
Debit Total
Tanah
Permukaan
Total
Area
(Ha)
(m/jam)
(m/detik) (m/detik) (m/detik)
I
297,28
5,4626
0,002528
5,4652
19.674,6076
II
114,73
1,6397
1,6397
5.902,9244
III
71,87
1,3594
0,003967
1,3634
4.908,1866
Total
483,88
8,4618
0,006495
8,4683
30.485,7186
Tabel 32. Debit Total Tahun 2018
Debit Air
Debit Air
Debit
Catchment Luas
Tanah
Permukaan
Total
Area
(Ha)
(m/detik)
(m/detik)
(m/detik)
I
112,15
1,9408
0,000902
1,9417
Debit Total
(m/jam)
6.990,2480
II
III
Total
81,39
399,14
592,68
1,3884
5,2957
8,6249
0,004559
0,005461
1,3930
5,2957
8,6304
5.014,6279
19.064,4252
31.069,3012
Any Question?
Thank you.
ar r
ei
2008
2009
81,53
109,29
73 89 58 71 16 ,41 64
0,52 0,95 1,2 1,53 1,75
52,
50,
51, 45, 70, 29, 46,
0,1
8
38 70 96 26 82 33 93
6
20
31,
55,
62,
32,
29,
46, 28, 58, 30,107,5
52, 45,
Curah Hujan Harian
12 01 61 86 69 33 93 49 67 51 00 00
Rata-rata
20 109 104 46, 72, 47, 67, 150 150 55, 63, 74,
Curah Hujan Rencana 101 125, 140, 15 160, 168,
13 ,00 ,50 50 00 00,8 0055,0075,00 200 9400 38
00
(Xt)
20 57, 40, 92, 41, 26, 54, 70, 81, 66, 63, 96,
14 00 50 50 00 00 00 00 50 00 00 00
674,41
s
89,36
2,14
2,25
81,53
109,29
55
1,93 2,09 2,23
28, 70,82
49
56,
00
0,495
9 -0,53
34,86 0,787
1,06
No. Daerah
untuk
1992,68
10 -0,87 Penambangan
1,88
1806,3
2 1,61
1,23
1. 132,24
Daerah6Terbuka
0,24
0,07
Sarana1Tambang
2. 3306,32
2,35
3,44
Lereng Tambang
dan 5,58
Penimbunan
4,95
3. 10935,2
6
Sumuran Utama
10-25
5.
25
6.
100
62,86
72, 150,00
174, 180, 185,
00
74 29 23
78, 96,00
00
20 165 18, 75, 78, 62, 85, 54, 56, 42, 60, 57, 36,
15 ,00 00 50 50 00 00 22 66 48 01 56 69
10
1345,53
4.
144,15
0,57
Curah 3,19
Hujan 4Rencana
pada
Periode Ulang Berbeda
0,79
0,09
Periode
Ulang
Hujan untuk
1343,28
3 1,14
0,42 Sarana Penyaliran
107,5
9 10
105,99
8 -0,26
165,00
Tahun
L (m)
Beda
Ketinggian
tc (jam)
Keterang
an
CA I
(m)
2016
2017
2018
2298,03
81
0,035
27,393
2656,58
87
0,033
31,507
612,27
0,015
13,854
CA IV
257,71
13
0,050
4,426
CA V
2210,55
181
0,082
19,219
884,92
13
0,015
18,401
CA III
574,82
17
0,030
10,083
CA IV
1920,81
94
0,049
2250,72
143
712,97
32
Kembali
Tabel 20. Debit Limpasan Permukaan Tahun
Masing-Masing Catchment Area Tahun
Intensitas Hujan
(mm/jam)
Tahun
Catchment Area
2016
CA I
5,799
CA II & III
5,282
CA IV
9,135
CA V
19,547
CA I & II
7,344
CA III
7,560
CA IV
11,291
CA II & III
2017
CA I & II
2018
21,028
CA I
Kode
Koefisien
Debit Intensitas
Air
Debit Air
0,064
21,486
Catchment
Luas CA II
Debit
TanahHujan Tanah
AkuiferLimpasan
(Ha) CA IV
(m/detik)
0,045Area10,136
(mm/jam)(m/jam)
Terpotong (C)(m/detik)
I
211,31
0,90
5,799
3,066
II
129,50
0,90
5,282
1,712
III
242,50
0,70
5,282
2,493
IV
102,44
0,70
9,135
1,821
V
16,09
0,70
19,547
0,612
Total
701,85
9,703
Catchment
Area
I
1,2,3,4 dan 5
0,00210
7,570
II
7 dan 8
0,00050
1,809
III
6
0,00176
6,370
Total
0,00437
15,75
CA I
6,917
Debit Air
Debit
Tanah CA II
6,818
(m/jam)
(m/hari)
CA IV
11,251
11.037,21
6.161,47
8.973,72
6.556,17
2016 Tabel 27. Debit Air Tanah Pada
2.203,32
34.931,888
2016
181,692
43,430
152,893
378,015
Tabel 28. Debit Air Tanah Pada Masing-Masing Catchment Area Tahun
Tabel 21. Debit Limpasan Permukaan Tahun 2017
Catchment
Area
I
II
III
IV
Total
Koefisien Intensitas
Hujan
Limpasan
(mm/jam)
(C)
297,28
0,9
7,344
114,73
0,7
7,344
71,87
0,9
7,560
83,70
0,7
11,291
567,58
Luas
(Ha)
Debit
(m/detik)
Debit
(m/jam)
Catchment
Area
5,463
1,640
1,359
1,839
10,30
19.665,51
5.902,92
4.893,91
6.620,51
37.082,85
I
II
III
Kembali
Kode Akuifer
Terpotong
2,3,4 dan 6
1 dan 5
Total
Debit Air
Tanah
(m/detik)
0,00253
0,00397
0,00649
Debit Air
Tanah
(m/jam)
9,100
14,280
23,381
Debit Air
Tanah
(m/hari)
218,411
342,722
561,133
Tabel 29. Debit Air Tanah Pada Masing-Masing Catchment Area Tahun
2018
Kode Koefisien
Debit Air
Debit Air
IntensitasDebit Air
Catchment Akuifer
Luas
Debit
Debit
Tanah Hujan Tanah
Tanah
Limpasan
Area
(Ha)
(m/detik)
(m/jam)
(m/jam)
(m/hari)
(mm/jam)
Terpotong (C)(m/detik)
I
112,15
0,9
6,917
1,941
6.987,00
II
81,39
0,9
6,818
1,388
4.998,21
III
399,14
0,7
6,818
5,296
19.064,43
IV
90,19
0,7
11,251
1,975
7.109,13
Total
682,87
10,60
38.158,77
Catchment
Area
I
3 dan 4
0,00090
3,246
77,913
II
1 dan 2
0,00456
16,414
393,928
III
Total
0,00546
19,660
471,841
Kembali
2017
Kembali
Kembali