1
SEKRETARIAT DAERAH
Jalan Kesuma Bangsa Nomor 84 Telepon (0541)741798 (Protokol) Fax. 731455
SAMARINDA (KALIMANTAN TIMUR) KODE POS 75121
http://setda.samarindakota.go.id info@samarindakota.go.id
Kepada Yth
SURAT EDARAN
Nomor : 061/ 0614 /013.02
Tentang
2. Pengaturan pola kerja pegawai dilaksanakan dengan komposisi WFH : WFO adalah
50 : 50 dan bergantian dengan pengaturan 3 (tiga) hari di kantor, 2 (dua) hari di rumah
dan minggu berikutnya 2 (dua) hari dikantor dan 3 (tiga) hari di rumah. Pengaturan pola
pegawai dimaksud diatur masing-masing pimpinan perangkat daerah dan akan di
ujicobakan sealama 3 (tiga) bulan ke depan. Daftar pengaturan pola WFH : WFO
disampaikan kepada BKP2D Kota Samarinda.
4. Dapat melakukan perjalanan dinas secara terbatas dan selektif sesuai dengan ketentuan
yang berlaku serta memperhatikan standar protokol kesehatan dan dengan seijin
Sekretaris Daerah/Walikota Samarinda melalui persetujuan pimpinan secara berjenjang.
6. Pegawai yang melaksanakan tugas kedinasan di kantor (WFO) dan tugas kedinasan
dirumah/tempat tinggalnya (WFH) melaksanakan absensi kerja manual dan dilaporkan
setiap minggu kepada BKP2D Kota Samarinda serta melaporkan hasil kerjanya yang
dituangkan pada e-logbook.
8. Pengaturan penyesuaian sistem kerja untuk ASN dan Non ASN pada Puskesmas /
RSUD I.A Moies diserahkan masing-masing pimpinan unit penyelenggaraan pelayanan
publik.
9. Sosialisasi dan pembinaan ASN terhadap masalah COVID-19 wajib di lakukan dan
menjadi tanggung jawab masing-masing pimpinan Perangkat Daerah.
10. Kepala Perangkat Daerah wajib melakukan pengawasan kesehatan untuk seluruh ASN
yang dibawahinya dan segera melaporkan bila ditemukan kasus COVID-19 kepada
pimpinannya.
2. Pegawai Aparatur Sipil Negara dan Non Aparatur Sipil Negara yang di jadwalkan
melaksanakan tugas kedinasan di kantor (work from office) harus :
a. Wajib menggunakan masker sejak perjalanan dari/ke rumah dan selama di tempat
bekerja. Masker maksimal digunakan selama 4 (empat) jam;
b. Menerapkan sistem satu pintu dengan posisi pintu terbuka dan penerapan
pengukuran suhu tubuh ASN wajib dilakukan setiap orang yang akan masuk kedalam
kantor dengan thermo gun dan memastikan suhu tubuh pegawai tidak melebihi 37,5
derajat celcius.
c. Hindari pertemuan sosial / berkumpul pada jam kerja dan tetap menjaga jarak fisik.
d. Menjaga jarak sehat paling sedikit 1 meter pada setiap aktifitas kerja.
e. Cuci tangan setelah menyentuh barang atau objek yang disentuh orang/barang milik
publik memakai sabun dan air yang mengalir selama minimal 20 (dua puluh) detik,
bila perlu gunakan hand sanitizer berbasis alkohol 70% atau klorin.
f. Bila sakit atau ada gejala batuk/flu/demam diberikan ijin sakit sesuai ketentuan
aturan kepegawaian.
g. Tidak meludah sembarangan, batuk atau bersin memakai tisu dengan menutup
seluruh hidung dan mulut.
h. Bungkus tisu bekas pakai ke dalam kantung plastik sebelum dibuang ke tempat
sampah tertutup.
i. Pembersihan (sterilisasi) secara rutin/regular terhadap sarana, prasarana kerja/
ruang rapat dan tetap menjaga jarak.
2. Penugasan WFH diberikan oleh pimpinan unit kerja melalui surat tugas dengan alasan
sebagai berikut :
a. Keterbatasan ruangan kerja;
b. Wanita hamil dan menyusui dianjurkan melaksanakan WFH penuh;
c. Pegawai yang memiliki gejala demam/nyeri tenggorokan/batuk/pilek/sesak nafas
d. Memiliki penyakit bawaan (Jantung, asma, TBC, HIV-AIDS, Diabetes Melitus, Kanker,
Ganggunan Hati Kronis, Gangguan Ginjal kronis, darah tinggi, gangguan autoimun
dan penyakit berat lainnya) yang di lengkapi dengan surat keterangan dokter;
e. Pegawai tinggal serumah dengan orang dalam pemantauan (ODP) pasien dalam
pengawasan (PDP), pasien konfirmasi positif COVID1-19, dan/atau
f. Pegawai memiliki riwayat perjalanan ke daerah terdampak baik dalam maupun luar
negeri dalam 14 (empat belas) hari kalender terakhir.
G. Penerimaan tamu dapat dilakukan secara selektif dan disediakan ruang khusus tamu (jika
ada) atau dapat diterima dalam ruangan kerja dengan pembatasan jumlah maksimal 3 (tiga)
orang dan tetap memperhatikan protokol kesehatan, menggunakan masker dengan
memperhatikan social dan physical distancing, melakukan pengukuran suhu tubuh dan
memakai hand sanitizer.
Surat Edaran ini mulai berlaku pada tanggal 15 Juni 2020 dan akan dievaluasi serta
perbaikan kemudian disesuaikan dengan kondisi.
Tembusan :
1. Walikota Samarinda sebagai laporan
2. Wakil Walikota Samarinda sebagai laporan.
3. Gubernur Kalimantan Timur
f/surat dinas