PROPOSAL PENELITIAN
Oleh :
KELOMPOK 6
HIDAYATUR RAHMI
Dosen Pengampu:
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tema. Ciri utama dari kurikulum 2013 adalah menggunakan pembelajaran tematik
sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri untuk kelas IV,V, dan VI”.
menjadi satu tema yang mana di dalam satu tema terdapat empat subtema dan
dalam setiap sub tema terdapat enam pembelajaran. Menurut Rusman (2015)
keterpaduan yang disediakan. Selain itu, pemaduan sebuah konsep dalam sebuah
2
tema juga juga diharapkan membuat siswa memahami secara menyeluruh dan
yang akan disampaikan, guru juga harus terampil dalam menggunakan model.
Namun pada kenyataannya banyak guru yang masih sulit menerapkan dan
tidak sesuai dengan yang diharapkan sehingga siswa mendapat nilai sedang
Kampung Nan VI Kecamatan Lubuk Sikaping pada tanggal 15 dan 16 Juli 2020,
masalah yang ditemukan yaitu (1) Pembelajaran kurang berpusat pada siswa (2)
Siswa kurang aktif dalam belajar (3) Di dalam proses pembelajaran siswa kurang
mengahargai pendapat siswa lain ini membuat siswa kurang berani dalam
saja (5) rendahnya hasil belajar dalam pembelajaran tematik terpadu ini.
digunakan oleh guru masih kurang terlihat proses pembelajaran tematik terpadu,
pada langkah kegiatan pembelajaran masih menggunakan yang tertulis pada buku
guru, dan pada saat proses pembelajaran kegiatan yang dilakukan tidak sesuai
dengan RPP yang dibuat. Sementara itu kurikulum 2013 memberikan kebebasan
3
(2)bersifat teacher center, (3) belum menggunakan model pembelajaran yang
bervariasi sesuai dengan karakteristik, situasi dan kondisi siswa, (4) Guru kurang
memberikan pengalaman langsung pada siswa, (7) Masih terlihat pemisahan antar
mata pelajaran.
ditindak lanjuti dengan pembaharuan model pembelajaran, salah satu model yang
dimana siswa membentuk kelompok – kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang
siswa yang sederajat tetapi heterogen kemampuan, jenis kelamin, suku/ras, dan
sikap dan perilaku sosial yang positif, kelompok yang bersifat heterogen dan
sama dan memiliki rasa tanggung jawab dalam kelompok untuk mencapai tujuan
bersama.
4
merupakan salah satu model pembelajaran yang cocok diterapkan dalam
oleh Istarani (2012) adalah dapat meningkatkan kerja sama diantara siswa, dapat
langsung dalam kelompoknya. Selain itu tipe Numbered Head Together, mampu
memotivasi siswa agar lebih giat dalam belajar karena tuntutan dari tipe
B. Rumusan Masalah
5
Peserta Didik Menggunakan Model Kooperatif Numbered Head Together dalam
Lubuk Sikaping?
C. Tujuan Penelitian
6
D. Manfaat Penelitian
pembelajaran di SD.
Dasar (SD)
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
melalui kegitan belajar. Hasil belajar dapat dijadikan tolak ukur untuk
adalah perubahan yang terjadi pada siswa sebagai hasil dari proses
ditunjuk dengan nilai tes yang dilakukan oleh guru agar hasil belajar
8
dapat meningkatkan kemampuan melalui kegiatan belajar (Vera &
Astuti, 2019:14).
dua yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang
bakat siswa. Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari
9
mempengaruhi hasil belajar siswa meliputi faktor internal dan internal
yaitu:
1) Faktor internal
seseorang atau individu itu sendiri. Faktor internal ini meliputi faktor
2) Faktor eksternal
10
mengutamakan kerja sama antar siswa dalam kelompok untuk mencapai
membentuk kelompok yang terdiri antara empat sampai enam orang yang
kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja
Dancing, Numbered Heads Together, Two Stay Two Stray dan lain
11
sebagainya. (Suprijono, 2010).
12
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan pembelajaran
diberikan.
Together (NHT)
13
langkah yaitu : 1) Persiapan, dengan membuat skenario pembelajaran,
kesimpulan.
14
pembelajaran Numbered Heads Together penulis tertarik menggunakan
bekerja sama, dan tidak menang sendiri, dan mau menerima pendapat
sebagai berikut : “1) setiap siswa menjadi siap semua, 2) siswa dapat
15
tipe Numbered Heads Together adalah 1) Meningkatkan kerja sama
16
yang bermakna, holistic dan autentik, baik secara individu maupun
secara kelompok.”
(1) untuk lebih memfokuskan siswa pada satu tema tertentu, (2)
mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai
kompetensi muatan mata pelajaran dalam tema yang sama, (3)
memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam
dan berkesan, (4) mengembangkan kompetensi berbahasa lebih
baik dengan mengaitkan berbagai muatan mata pelajaran laian
dengan pengalaman pribadi siswa, (5) lebih semangat dan
bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam
situasi nyata, seperti bercerita, bertanya, menulis sekaligus
mempelajari pelajaran yang lain, (6) lebih merasakan manfaat
dan makna belajar karena materi yang disajikan dalam konteks
tema/subtema yang jelas, (7) guru dapat menghemat waktu,
karena muatan mata pelajaran yang disajikan secara terpadu
dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3
peretemuan bahkan lebih, (8) budi pekerti dan moral siswa dapat
ditumbuhkembangkan dengan mengangkat sejumlah nilai budi
pekerti sesuai dengan situasi dan kondisi.
17
dalam pembelajaran, pemahaman materi lebih mendalam,
peserta didik, pemisahan antar muatan mata pelajaran tidak begitu jelas,
pelajaran tidak begitu jelas, (4) menyajikan konsep dari berbagai mata
pelajaran, (5) otentik dan bersifat fleksibel, dan (6) hasil pembelajaran
18
Pembelajaran tematik terpadu memiliki beberapa prinsip yang
efisiensi.
Pada prinsip ini tema yang dipakai tidak terlalu luas dan tidak
19
2. Prinsip pelaksanaan
perencanaan pembelajaran.
3. Prinsip evaluasi
4. Prinsip reaksi
20
terpadu yaitu :
terpadu memiliki satu tema yang aktual dan konstektual, bentuk belajar
21
(1)Pengalaman dan kegiatan belajar siswa relevan dengan
tingkat perkembangannya. 2)Kegiatan belajar bermakna bagi
siswa, sehingga hasilnya dapat bertahan lebih lama. 3(Kegiatan
belajar bermakna bagi siswa, sehingga hasilnya dapat bertahan
lebih lama. 4)Keterampilan berpikir siswa berkembang dalam
proses pembelajaran terpadu. 5)Kegiatan belajar mengajar
bersifat pragmatis sesuai lingkungan siswa, 6)Keterampilan
sosial ini antara lain adalah: kerja sama, komunikasi, dan mau
mendengarkan pendapat orang lain.
bermakna bagi siswa sehingga hasil belajar akan dapat bertahan lebih
B. Kerangka Teori
22
Hasil Belajar Peserta Didik Dalam Pembelajaran
Tematik Terpadu di Kelas IV SDN 11 Tanjung Alai
Masih Rendah
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
2. Subjek Penelitian
3. Waktu Penelitian
B. Rancangan Penelitian
a. Pendekatan Penelitian
24
tradisional dan metode baru”. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam
manusia sehingga apa yang dlakukan dan diucapkan oleh objek akan
angka.
25
b. Jenis Penelitian
dan tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru
2. Alur Penelitian
26
Proses penelitian tindakan merupakan proses daur ulang atau
27
3. Prosedur Penelitian
28
Prosedur penelitian dilaksanakan meliputi empat tahapan yaitu
a. Perencanaan
Evaluasi/Penilaian.
Together.
b. Pelaksanaan
29
Penelitian ini dilaksnanakan dalam 2 siklus dimana siklus I
dibuat.
observer
c. Observasi tindakan
tindakan.
d. Refleksi
30
Refleksi ini dilakukan setelah tindakan dan pengamatan selesai
yang terjadi, yang telah dihasilkan, tidak atau belum tuntas pada
selanjutnya.
1. Data Penelitian
berikut :
31
pada tema 1 tentang “Indahnya Kebersamaan” dengan menggunakan
2. Sumber Data
a. Observasi
32
aspek guru dan lembar pengamatan penggunaan Model Kooperatif
pengamatan secara sistematis yang mana disebut dengan non tes. Non
belajar siswa dalam ranah sikap dan ketermapilan. Jadi non tes
tematik terpadu.
b. Tes
33
Hal ini dilakuakan untuk memperoleh data yang akurat atas
2. Instrumen Penelitian
a. Lembar Observasi
b. Lembar Tes
pembelajaran dari unsur siswa. Hal ini untuk memperoleh data yang
E. Analisis Data
34
menggunakan analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Data
hasil penelitian dan data kuantitatif yang berkaitan dengan hasil belajar siswa
mengemukakan bahwa:
Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas, ada dua jenis yang dapat
dikumpulkan oleh peneliti yaitu: (1) data kuantitatif (nilai hasil
balajar), (2) data kualitatif, yaitu : data yang berupa informasi
berbentuk kalimat yang memberi gambaran tingkat pemahaman
terhadap suatu pelajaran (kognitif), sikap afektif, aktivitas siswa
mengikuti pembelajaran, perhatian, antusias dalam belajar,
kepercayaan diri, motivasi belajar, dan sejenisnya.
Selanjutnya Kunandar (2011: 127) mengungkapkan ” Analisis data
dilakukan sejak awal, pada setiap aspek kegiatan penelitian”. Tahap analisis
dikumpulkan.
kemudian diseleksi mana yang relevan dan mana yang tidak relevan.
Data yang relevan selanjutnya dianalisis dan data yang tidak relevan
dibuang.
35
3. Menyajikan data yang dilakukan dengan cara mengorganisasikan
disajikan.
skor hasil belajar masing – masing siswa dianalisis dengan menggunakan data
Prediket Nilai
Sangat Baik (A) 89 < A 100
Baik (B) 79 < B 89
36
Cukup (C) 70 C 79
Perlu Bimbingan (D) < 70
Sumber : Kemendikbud panduan penilaian sekolah dasar kurikulum 2013
tahun 2016
37