Anda di halaman 1dari 4

ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama Mahasiswa : Wasirin


Tanggal : 05 Juni 2021
Waktu : Pkl. 09.00-09.20 WIB (20 Menit)
Tempat : Ruang Kampar RSUD Tampan
Inisial Klien : Ny.N
Interaksi ke : I (Fase Perkenalan)
Lingkungan : Meja makan, berhadapan dengan klien, suasana tenang
Deskripsi pasien : Penampilan kurang rapi, menunduk
Tujuan komunikasi : Klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara terbuka permasalahnya

KOMUNIKASI VERBAL KOMUNIKASI NON VERBAL ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN RASIONAL
P : Selamat pagi Bu, boleh saya duduk di P: Memandang K dan tersenyum P : Ingin membuka percakapan dengan klien K masih ragu terhadap orang baru yang Salam merupakan kalimat pembuka untuk
sebelah Bu ? K: Ekpresi datar dan berharap dengan sapaan sederhana P masuk ke lingkungannya memulai suatu percakapan sehingga dapat
bisa diterima oleh K. terjalin rasa percaya.

P merasa senang ada tanggapan atas salam K ragu terhadap orang baru
K : Pagi, silahkan. K: Ekpresi datar walaupun belum diekpresikan secara tulus
P: Memandang K
P : Wah, suasana pagi ini sejuk sekali ya Bu P : Memandang ke halaman sambil melirik P ingin memulai percakapan dengan topik K memberikan respon sepintas dan Topik ringan akan memudahkan interaksi
K ringan sebelum masuk ke kondisi K menunjukkan perhatian cukup terhadap P lebih lanjut
K : Ikut melihat ke halaman lalu menghisap
K : (diam) rokoknya dan menunduk lagi
P : Oh ya, perkenalkan saya Yuni , saya P : Memandang K sambil menjulurkan P merasa bahwa K harus diberikan K masih memberikan tanggapan secara Memperkenalkan diri dapat menciptakan
mahasiswa praktek disini yang akan tangan ke K penjelasan tentang kedatangan P ragu-ragu rasa percaya klien terhadap perawat
merawat ibu. K : memandang P menerima uluran tangan
K : (diam) P

P : Nama ibu siapa ? P : Masih menjabat tangan pasien dan P ingin tahu nama pasien K ragu-ragu Mengenal nama pasien akan memudahkan
mendekatkan diri ke-K interaksi
K : Menoleh sebentar

K : Menyebut nama dengan menunduk dan


K : N. menarik tangannya P merasa pasien enggan berkenalan K merasa perkenalan hanya formalitas
belaka
P : ibu senangnya dipanggil dengan nama P : Memandang K P ingin menjalin kedekatan dengan pasien K mencoba mengingat nama yang Nama panggilan merupakan nama akrab
apa K : Menoleh ke halaman disukainya klien sehingga menciptakan rasa senang
P senang walaupun jawaban singkat akan adanya pengakuan atas namanya
K:N K : Melihat ke arah P dan menjawab singkat K mulai tertarik dengan perkenalan dengan
lalu menunduk lagi P

P : Wah, kedengarannya enak kalau saya P : Memandang K sambil tersenyum P mencoba mengakrabkan suasana K berpikir sejenak, mengngingat nama yang Pujian berguna untuk mendekatkan perawat
manggil Bu N K : Menunduk disukainya menjalin hubungan therapeutik dengan klien

K : Menoleh ke P P merasa pertanyaan mendapatkan respon


K : Iya P : Memperhatikan K K mulai merasa bahwa P datang untuk
membantu K

P : Ibu asalnya dari mana Bu N? P : Memandang K P masih berusaha membangun keakraban K berpikir dan mengingat-ingat Topik sederhana membantu menjalin
K : Menunduk dan berpikir dengan topik sederhana kedekatan dengan klien

K : Kandis P senang karena K memberi respon


K : Menoleh ke P dan tersenyum lalu K senang karena ingat daerah asalnya dan
menunduk lagi kembali membayangkan daerah asalnya
P : Memperhatikan K tersebut

P : dah berapa lama dirawat disini bu? P : Memandang K sambil tersenyum P mulai mengkaji data umum pasien K berpikir dan berusaha mengingat Lama rawat menentukan apakah klien kronis
K : Menghisap rokok dan melemparkannya atau akut
karena sudah habis

K : Bicara tanpa menoleh P


K : Lama! Dua puluh tahun. P : Memandang K P khawatir kalau pertanyaan membuat K K membayangkan keadaan yang telah lama
tersinggung dijalaninya
P : Sejak tahun berapa BaBu disini ? P : Menunjukkan perhatian P berharap dapat memperoleh data lama K berusaha mengingat Daya ingat pasien dapat dikaji dengan
K : Menunduk sambil memandang kakinya rawat secara lebih pasti sambil mengkaji menanyakan data-data pasien yang
daya ingat pasien sederhana
K : Yach, delapan puluh tiga K : Masih menunduk P senang karena mendapat respon dari K
P : Memperhatikan K menjawab dengan sekedarnya

P : Sekarang Bu N umurnya berapa? P : Mendekatkan diri ke K P mengkaji daya ingat K K berusaha mengingat-ingat Umur mempengaruhi daya ingat klien
K : Menoleh ke halaman dan terdiam
beberapa lama
K : Em…56 tahun
K : Menoleh P sebentar lalu menunduk lagi P merasa arah pertanyaan sudah dapat K menjawab sesuai dengan daya ingat yang
P : Tersenyum dijawab jelas oleh K dimilikinya
P : Bu N ingat nggak, kenapa Bu N dirawat P : Menunjukkan keseriusan P berhati-hati karena pertanyaan tsb sangat K mengingat-ingat Keluhan utama merupakan dasar pasien
disini K : Menunduk spesifik dan takut menyinggung pasien dirawat di RS Jiwa
P lega karena K tidak tersinggung
K : Saraf, sakit saraf. ECT, ini di ECT. K : Menoleh ke P dan menepuk-nepuk K menjawab ragu-ragu
kepalanya
P : Bu N sudah berkeluarga? P : Mendekatkan diri P berusaha mengkaji data yang terkait kata- K membayangkan keadaan keluarganya Harga diri rendah kemungkinan karena
K : Memandang kosong ke halaman katanya tadi koping individu yang tidak efektif
K : sudah K : Menunduk dan menangis
P : Memperhatikan P menemukan adanya HDRK
P:- P : Memperhatikan P mendiamkan dengan harapan pasien akan K membayangkan suami yang sering Diam therapeutik akan membantu pasien
K : Menunduk lebih terbuka tetang dirinya menyidir mandul karena tidak dikarunia mengungkapkan perasaannya pada perawat
anak
P menemukan adanya fligt of ideas
K : saya tidak punya anak K : Berbisik pada P dengan nada sedih
P : Mendengarkan dengan serius
K sedih tentang anaknya
P : Bu N, kegiatan ibu sehari-hari ngapain P : Menepuk bahu K P mencoba mengalihkan pembicaraan K teralih karena pertanyaan baru Pengalihan agar klien tidak larut dalam
saja Bu ? K : Menoleh P terkait waham waham dan halusinasinya

K : Mandi, makan ehm…ya itu. K : Menggaruk-garuk kepalanya P merasa senang karena pasien bisa beralih K bingung tentang yang dilakukannya
P : Memperhatikan respon K sehari-hari
P : Kemudian? P : Menekankan pertanyaan P mencoba menggali data lebih dalam K mengingat-ingat Tehnik ekplorasi berguna untuk
K : Menunduk mendapatkan lebih banyak data terkait
P menemukan lagi adanya kemungkinan masalah klien
K : Baca-baca buku. Saya kan profesor. K : Menoleh P waham K merasa dirinya harus rajin belajar
P : Memperhatikan
P : Bu N betah tinggal di sini?Suasananya P : Melihat halaman P mengalihkan perhatian K dari waham K masih terbawa oleh waham Pengalihan agar pasien tidak larut pada
enak ya! K : menunduk waham dan halusinasinya pada fase interaksi
P senang karena dapat mengalihkan ini
K : Betah. K : Ikut melihat halaman perhatian pasien K berusaha menjawab sekenanya
P : memperhatikan
P : Tentunya keluarga Bu N suka P : Memandang K sambil tersenyum P ingin mengkaji keterlibatan keluarga K berusaha mengingat keluarganya Keluarga meruBuan support sistem bagi
menjenguk kesini. K : Menoleh P terhadap perawatan K klien sehingga harus dikaji keterlibatannya

K : Menunduk lagi K ingat terhadap keluarganya


K : Sebulan sekali. P : Memperhatikan respon K P senang mendapatkan jawaban K

P : Kalau Bu N suka pulang juga ya? P : Memandang K P mengkaji hubungan K dengan K mengingat hubungannya dengan keluarga Berada di lingkungan keluarga akan
K : Menunduk keluarganya membuat klien melihat realitas
K : Ya, sebulan sekali juga K senang membayangkan pulang menyenangkan atau malahan stressor
K : Menoleh P dan tersenyum P senang mendapatkan jawaban sesuai
P : Memperhatikan pertanyaan
P : Bu N, kita tadi sudah berkenalan, masih P : Memandang K P ingin mengakhiri fase I karena sudah K memperhatikan P Evaluasi fase I berhasil jika K dapat
inget nggak nama saya? K : Menoleh cukup banyak data yang terkaji mengingat nama P sehingga nantinya
terjalin trust
K : Yuni P senang karena K ingat nama P
K : Memandang P dan tersenyum K mengingat-ingat nama P
P : Memperhatikan

P : Nah, saya senang sekali bisa ngobrol P : Menepuk bahu K P memberikan reinforcement pada K K senang diberikan reinforcement Kontrak berikutnya harus ditentukan dan
dengan Bu N. Bagaimana kalau selesai K : Menoleh dan tersenyum harus mendapatkan persetujuan klien agar
makan kita ngobrol lagi? Sebentar saja kok, klien ingat terhadap kontrak
yach cukup 20 menit saja.

K : Boleh P senang karena K mau menentukan kontrak K ikut menentukan kontrak


K : Tersenyum berikutnya
P : Tersenyum

P : Nah kalau Bu N setuju, nanti kita P : Memandang K P menentukan topik dan aktivitas pada K memikirkan tentang kegiatan yang Kegiatan yang akan dilaksanakan harus
ngobrol tentang perasaan Bu N terhadap K : Menunduk kontrak berikutnya ditawarkan mendapat persetujuan K sehingga bila K
keluarga Bu N. Sekalian saya periksa keluar dari kegiatan dimaksud, bisa
tekanan darahnya ya. diingatkan tentang batasan kegiatan sesuai
kontrak
K : Ya, ya….
K : Mengangguk P senang karena K setuju dengan kegiatan K setuju tentang kegiatan yang akan
P : Tersenyum yang akan dilaksanakan dilaksanakan

P : Terimakasih atas kesediaan Bu N P : Menepuk bahu K dan mengulurkan jabat P menutup fase I K menunjukkan rasa percaya pada P Salam penutup meruBuan akhir fase yang
ngobrol dengan saya, selamat pagi tangan harus dilakukan untuk mencegah tidak
K : Menoleh, menjabat tangan P percaya pada klien
K : pagi. K menyambut salam P
K : Tersenyum lalu menunduk P senang karena K mau berinteraksi dengan
P : Tersenyum P

KESAN PERAWAT :
Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik.Klien cukup kooperatif. Data yang tergali adalah data mengenai harga diri rendah kronik, menarik diri, koping individu tidak
efektif, koping keluarga kurang efektif,. Kontrak selanjutnya telah dilaksanakan dan pasien menerima kontrak tersebut. Secara umum proses interaksi sudah dapat dilanjutkan dengan fase berikutnya
yaitu fase kerja.

Anda mungkin juga menyukai