Pasien termasuk ke dalam ASA 1 karena pasien tidak memiliki riwayat penyakit sistemik seperti asma, hipertensi, DM, Dll 2. Jenis Anastesi yang digunakan a. Jenis anastesi: General Anestesi b. Teknik anastesi: GA – OTT c. Obat-obatan 1) Pre-medikasi : - Ondansetron 2 mg/iv - Midazolam 1 mg/iv 2) Induksi : - Fentanyl 30 mcg - Propofol 40 mg 3) Pelumpuh otot : - Atrakurium 25 mg 4) Obat analgetik : Fentanyl 50 mcg 5) Obat maintenance : - Sevoflurane 2% - O2 : N20 = 50% : 50% 6) Obat emergensi (Penunjang) - Ephedrine hcl - Sulfas atropin 3. jelaskan tentang Manajemen Preoperatif pada kasus tsb 1) Anamnesis , anamnesis yang dilakukan seperti mengkaji tentang identitas pasien, riwayat kesehatan pasien dan pola aktifitas pasien 2) Pemeriksaan fisik , pemeriksaan fisik lengkap wajib dilakukan kepada semua pasien yang akan menjalani tonsilektomi. Apabila ditemui adanya suara murmur jantung, sebaiknya dilakukan pelacakan terlebih dahulu terhadap kelainan tersebut. Pada anak – anak di bawah usia 3 tahun, kejadian murmur jantung bisa dianggap fisiologis, apabila keadaan klinis anak tersebut bai 3) Pemeriksaan penunjang, tidak ada yang khusus untuk dilakukan pada pasien yang menjalani pembedahan tonsilektomi. Bila pada pemeriksaan fisik dan anamnesis tidak didapatkan kelainan, maka pemeriksaan panunjang tidak perlu dilakukan. 4) Pasien dipuasakan selama 6-8 jam sebelum akan dilakukan tidakan operasi untuk mencegah trjadinya aspirasi saat proses pembedahan. 5) Infonconsen 6) Melepas segala aksesoris pasien 4. Manajemen Durante Operatif
1) Pemberian obat sedasi seperti midazolam
2) Lakukan pemasangan monitor non invasive dengan pemasangan saturasi perifer O2, EKG 3) Mengkaji masalah penyulit anestesi seperi ABC 4) Melakukan intubasi mengunakan Larynge Mask Airway (LMA) 5) Melakukan tindakan anestesi sesuai indikasi (general anestesi),mengunakan ETT dengan ukuran cuff 5,5. 6) Melakukan monitoring selama operasi berlangsung
5. Manajemen Paska Operatif
1) Melakukan tindakan ektubasi setelah dokter operator selesai melakukan tindakan 2) Monitoring tanda-tanda vital pasien dan juga pendarahan pasien 3) Melakukan manejemen nyeri dengan memberikan obat analgesic, parasetamol 300mg/ 8jam. 4) Melakukukan penilayan pasca anestesi mengunakan Steward Score. Jika scor lebih dari 5 maka pasien bisa dipindakan keruangan.