Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mikroorganisme merupakan semua makhluk yang berukuran beberapa
mikron atau lebih kecil lagi. Yang termasuk golongan ini adalah bakteri cendawan
atau jamur tingkat rendah, ragi yang menurut sistematik masuk golongan jamur,
ganggang hewan bersel satu atau protozoa dan virus yang hanya nampak dengan
mikroskop elektron (Dwidjosaputro, 1990).
Pertumbuhan mikroba pada umumnya sangat tergantung dan dipengaruhi
oleh faktor lingkungan, perubahan faktor lingkungan dapat mengakibatkan
perubahan sifat morfologi dan fisiologi. Hal ini dikarenakan, mikroba selain
menyediakan nutrient yang sesuai untuk kultivasinya, juga diperlukan faktor
lingkungan yang memungkinkan pertumbuhan optimumnya. Mikroba tidak hanya
bervariasi dalam persyaratan nutrisinya, tetapi juga menunjukkan respon yang
berbeda-beda. Untuk berhasilnya kultivasi berbagai tipe mikroba, diperlukan
suatu kombinasi nutrient serta faktor lingkungan yang sesuai (Hafsah 2009).
Bakteri dalam aktivitasnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan yang
terbagi menjadi dua bagian, yaitu faktor abiotik meliputi kimia dan fisika serta
faktor biotik yang berhubungan dengan makhluk hidup lain. Faktor kimia
mencakup pH, DO, amonia, dan lain-lain. Sedangkan faktor fisika mencakup
suhu, pH, tekanan osmotik, dan lain-lain.
Suhu merupakan salah satu faktor lingkungan yang mempengaruhi
pertumbuhan dan kemampuan bertahan hidup suatu mikroorganisme.
Pertumbuhan mikroba memerlukan kisaran suhu tertentu.Kisaran suhu
pertumbuhan dibagi menjadi suhu minimum, suhu optimum, dan suhu maksimum.
Suhu minimum adalah suhu terendah tetapi mikroba masih dapat hidup.Suhu
optimum adalah suhu paling baik untuk pertumbuhan mikroba.Suhu maksimum
adalah suhu tertinggi untuk kehidupan mikroba (Kumar dan Takagi, 1999).
Dalam pertumbuhannya bakteri juga dipengaruhi oleh pH. Ada beberapa
bakteri yang hidup di suasana asam atau basa. Sehingga, ada jenis bakteri yang
termasuk dalam bakteri yang tidak tahan asam ataupun sebaliknya.
Selain suhu dan pH, bakteri juga dipengaruhi oleh salinitas atau tekanan
osmotik. Tekanan osmotik terjadi akibat dari perbandingan zat terlarut di dalam
sel dan di luar sel tidak sama. Umumnya mikroorganisme akan tumbuh dengan
baik dalam substrat yang memiliki tekanan yang sedikit lebih rendah dari tekanan
osmotik di dalam selnya (Nurbaety dkk, 2011).
Berdasarkan latar belakang di atas, dilakukan praktikum mikrobiologi
percobaan pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan bakteri untuk melihat
bagaimana lingkungan mempengaruhi pertumbuhan dari bakteri.
1.2 Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan kali ini yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh tekanan osmotik terhadap pertumbuhan
bakteri Escherichia coli.
2. Untuk mengetahui pengaruh pH terhadap pertumbuhan bakteri
Escherichia coli.
3. Untuk mengetahui pengaruh temperatur atau suhu terhadap
pertumbuhan bakteri Escherichia coli.
1.3 Manfaat Percobaan
Adapun maksud dari percobaan ini yaitu agar mahasiswa dapat mengetahui
pengaruh lingkungan yang meliputi tekanan osmotik, pH, dan temperatur terhadap
pertumbuhan bakteri Escherichia coli.

Anda mungkin juga menyukai