Resume Ebm & Kehamilan Resiko Tinggi
Resume Ebm & Kehamilan Resiko Tinggi
Resume
OLEH
1. Definisi
1. Posisi tegak dilaporkan mengalami lebih sedikit rasa tak nyaman dan nyeri. · Posisi tegak
dapat membantu proses persalinan kala II yang lebih seingkat. · Posisi tegak membuat
ibu lebih mudah mengeran, peluang lahir spontan lebih besar, dan robekan perineal dan
vagina lebih sedikit.
2. Posisi berlutut dapat mengurangi rasa sakit, dan membantu bayi dalam mengadakan
posisi rotasi yang diharapkan (ubun-ubun kecil depan) dan juga mengurangi keluhan
haemoroid.Posisi jongkok atau berdiri memudahkan dalam pengosongan kandung kemih.
Karena kandung kemih yang penuh akan memperlambat proses penurunan bagian bawah
janin.Posisi berjalan, berdiri dan bersandar efektif dalam membantu stimulasi kontraksi
uterus serta dapat memanfatkan gaya gravitasi
3. bidan sering sekali menganjurkan pasien untuk menahan nafas pada saat akan mengeran
dengan alasan agar tenaga ibu untuk mengeluarkan bayi lebih besar sehingga proses
pengeluaran bayi pun enjadi lebih cepat. Padahal berdasarkan penelitian tindakan untuk
menahan nafas pada saat mengeran ini tidak dianjurkan karena: · Menafas nafas pada saat
mengeran tidak menyebabkan kala II menjadi singkat.
4. Tindakan episiotomi pada proses persalinan sangat rutin dilakukan terutama pada
primigravida. Padahal berdasarkan penelitian tindakan rutin ini tidak boleh dilakukan
secara rutin pada proses persalinan karena: · Episiotomi dapat menyebabkan perdarahan
karena episiotomy yang dilakukan terlalu dini, yaitu pada saat kepala janin belum
menekan perineum akan mengakibatkan perdarahan yang banyak bagi ibu. Ini merupakan
“perdarahan yang tidak perlu”. · Episiotomi dapat enjadi pemacu terjadinya infeksi pada
ibu. Karena luka episiotomi dapat enjadi pemicu terjadinya infeksi, apalagi jika status
gizi dan kesehatan ibu kurang baik.
(Kehamilan risiko tinggi)
Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan yang dapat menyebabkan ibu hamil dan bayi
menjadi sakit atau meninggal sebelum kelahiran berlangsung (Corneles,2015).
Karakteristik ibu hamil diketahui bahwa faktor penting penyebab resiko tinggi pada
kehamilan terjadi pada kelompok usia 35 tahun,dikatakan usia tidak aman karena saat
bereproduksi pada usia 35 tahun dimana kondisi organ reproduksi wanita sudah
mengalami penurunan kemampuan untuk bereproduksi, tinggi badan kurang dari 145 cm,
berat badan kurang dari 45 kg, jarak anak terakhir dengan kehamilan sekarang kurang
dari 2 tahun, jumlah anak lebih dari 4 (Hapsari, 2014).
Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan yang
kemungkinan dapat menyebabkan terjadinya bahaya atau komplikasi baik terhadap ibu m
aupun janin yang dikandungnya selama masa kehamilan,
melahirkan ataupun nifas bila dibandingkan dengan kehamilan persalinan dan nifas
normal.
Penyebab utama kematian ibu hamil adalah perdarahan, hipertensi, infeksi, dan penyebab
tidak langsung, sebagian besar karena interaksi antara kondisi medis yang sudah ada dan
kehamilan (WHO, 2017).
Penyebab laindari meningkatnya angka kematian ibu adalah komplikasi kehamilan yang
dapat muncul melalui tanda bahaya kehamilan. Berdasarkan penyebab tersebut kehamilan
berisiko tinggi atau komplikasi kehamilan biasanya terjadi karena faktor 4 terlalu dan 3
terlambat : Faktor 4 Terlalu yaitu: (1) Terlalu muda (kurang dari 20 tahun); (2) Terlalu
tua (lebih dari 35 tahun); (3) Terlalu sering hamil (anak lebih dari 3); (4) Terlalu dekat
atau rapat jarak kehamilannya (kurang dari 2 tahun). Faktor 3 Terlambat yaitu: (1)
Terlambat mengambil keputusan untuk mencari upaya medis kedaruratan; (2) Terlambat
tiba di fasilitas kesehatan; (3) Terlambat mendapat pertolongan medis (Kemenkes RI,
2017).
Tanda bahaya kehamilan adalah tanda atau gejala yang menunjukkan ibu atau bayi yang
dikandungnya dalamkeadaan bahaya (Saifuddin, 2008). Setiap kehamilan dalam
perkembangannya mempunyai risiko mengalami penyulit atau komplikasi (Wiknjosastro,
2010). Jika ibu hamil tidak melakukan pemeriksaan, maka tidak akan diketahui apakah
kehamilannya berjalan dengan baik, mengalami resiko tinggi atau komplikasi obstetrik
yang dapat membahayakan kehidupan ibu dan janin, sehingga dapat meningkatkan
morbiditas dan mortalitas yang tinggi (Saifuddin, 2010).
Kelompok risiko Penyulit Bahaya untuk ibu Bahaya untuk janin
Gangguanpertumbuh
Sehubungandenganpen Hipertensi Kejang, koma,
an, prematur,
yakit ( preeklampsia) kematianibu
Kematianjanin
Sesaknapas,
Gangguanpertumbuha
Penyakitjantung Gagaljantung, Kematian
n
ibu
Pd HIV:
Penyakitmenulars Penurunandayatahanibu,
Penularankejanin
eksual gampanginfeksiolehpeny
lain (mis: TBC)
Penyakitsalperna
Kadanggangguanpert
pasan (asma, Sesaknapas
umbuhan
TBC)
Kesulitandalampersalinan
(kemampuanmengedan),
Sehubungandenganumur
>35 th umumnyaumurtuaseringdi Kelainanbawaan
ibu
sertaipenyakit lain
(hipertensi, diabetes dll)
Mental belumstabil,
< 20 th
tidaksiapmenerima
Sehubungandengan BB Gangguanpertumbuha
Status giziburuk Anemia
ibu/status gizi n
Status
Diabetes, hipertensi, Bayibesar,
giziberlebih
gangguanmetabolik,, gangguanpertumbuha
(overweight,
kesulitandlmpersalinan njanin
obesitas)
Riwayatperdaraha
Kemungkinanberulang
n saat persalinan
RiwayatSeksioses Kemungkinanberulang,
ar robekanrahim
Pedarahan;
abortus, hamil di
luarkandungan,
Sehubungandengankeha Anemia,
molahidatidosa Kematianjanin
milan perdarahanbanyak, infeksi
(hamilanggur),
plasentaprevia,
solusioplasenta
Kesulitandalampersalinan
Sehubungandenganpeny
Panggulsempit , seksiosesar,
ulitpersalinan
robekanrahim
Kesulitandalampersalinan
Bayibesar , seksiosesar,
robekanrahim
SOAL !
JAWABAN!
- Pengertian Preeklamsia
Keracunan kehamilan (preeklampsia dan eklampsia) adalah suatu kondisi yang berpotensi
berbahaya dan dapat berkembang dengan sendirinya pada wanita hamil. Keracunan kehamilan
terdiri dari tiga tanda:
Kelebihan protein urine pada ibu hamil (proteinuria) atau tanda-tanda lain masalah ginjal
Sakit kepala parah
Gangguan penglihatan, termasuk melemahnya daya penglihatan sementara, penglihatan
kabur atau sensitivitas cahaya
Nyeri perut bagian atas, biasanya di bawah tulang rusuk di sisi kanan
Mual atau muntah
Pengeluaran urine menurun
Penurunan kadar trombosit dalam darah (trombositopenia)
Gangguan fungsi hati
Sesak napas, yang disebabkan oleh cairan dalam paru-paru
Kenaikan berat badan secara tiba-tiba dan pembengkakan (edema) khususnya di wajah
dan tangan sering kali menyertai preeklampsia. Tapi ciri ini juga terjadi pada kebanyakan
kehamilan normal, sehingga tidak bisa dianggap gejala utama preeklamsia.
Preeklamsia berkembang hanya sebagai komplikasi kehamilan. Faktor risiko yang dapat memicu
preeklamsia tersebut meliputi:
Riwayat preeklamsia. Riwayat pribadi atau keluarga yang pernah menderita preeklamsia
secara signifikan dapat semakin memicu risiko preeklamsia.
Kehamilan pertama. Risiko preeklamsia semakin meningkat pada ibu yang baru pertama
kali hamil.
Ayah baru. Setiap kehamilan dengan pasangan baru meningkatkan risiko preeklamsia
dibanding kehamilan kedua atau ketiga dengan pasangan yang sama.
Usia. Risiko preeklampsia akan lebih tinggi pada wanita hamil dengan usia lebih dari 40
tahun.
Obesitas. Risiko preeklampsia lebih tinggi jika tubuh Moms gemuk.
Kehamilan kembar. Preeklamsia lebih sering terjadi pada wanita yang sedang
mengandung bayi kembar, kembar tiga atau lainnya.
Interval antara kehamilan. Kehamilan dengan jarak kurang dari dua tahun atau lebih dari
10 tahun meningkatkan risiko preeklamsia.
Riwayat kondisi tertentu. Misalnya seperti tekanan darah tinggi kronis, sakit kepala
migrain, diabetes tipe 1 atau tipe 2, penyakit ginjal, kecenderungan pembekuan darah,
atau lupus, semuanya dapat meningkatkan risiko preeklamsia.
- Komplikasi preeclampsia