Anda di halaman 1dari 5

TEORI PASAR MODAL DAN INVESTASI

SAP 4
REVIEW ARTIKEL INTERNASIONAL

OLEH

NAMA : IDA AYU NIRMA PRAMESWARI


NIM : 1881611026
NO. ABSEN : 01

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2019

REVIEW ARTIKEL INTERNASIONAL


Judul : Risk and Return: Bonds and Sukuk in Indonesia
Penulis : Ahmad Rodoni dan Aris Setiawan
Sumber : Journal of Islamic Economics, Volume 8 (2), July 2016
P-ISSN: 2087-135X; E-ISSN: 2407-8654, Page 255 - 270

1. Isu/Fenomena/Latar Belakang Masalah


Sukuk merupakan salah satu instrumen pasar modal utama di Perbankan Syariah dan
Industri Keuangan yang didasarkan pada prinsip Syariah dan sering disebut sebagai versi
Islam dari obligasi keuangan konvensional. Pada kenyataannya, sukuk tidak berfungsi seperti
obligasi sebagai sekuritas hutang, seperti yang disimpulkan oleh Organisasi Akuntansi dan
Audit untuk Lembaga Keuangan Islam (AAOIFI). Sukuk didefinisikan sebagai sertifikat
dengan nilai yang sama yang mewakili bagian yang tidak terbagi dalam kepemilikan aset
berwujud, hak pakai dan layanan atau (dalam kepemilikan) aset proyek tertentu atau kegiatan
investasi khusus.
Sukuk pada dasarnya berbeda dengan obligasi. Salah satu persyaratan utama dalam
penerbitan sukuk adalah bahwa, aset dasar itu sendiri harus menjadi objek kontrak. Konsep
dasar aset itulah yang membedakan sukuk dari obligasi (Rodoni, 2009) dan (Fathurahman
dan Fitriati, 2013). Tidak seperti obligasi, kontrak sukuk diterbitkan berdasarkan prinsip
Syariah. Perbedaan antara sukuk dan obligasi menunjukkan bahwa obligasi dianggap sebagai
instrumen utang jangka panjang yang dikeluarkan oleh perusahaan dan pemerintah (Afshar,
Tahmoures, 2013) sedangkan sukuk adalah sertifikat yang nilainya sama mewakili proporsi
kepemilikan dari aset yang diterbitkan (Mosaid dan Boutti, 2014). Meskipun obligasi
konvensional dan instrumen keuangan sukuk memang berbeda, terdapat juga persamaan
diantara keduanya seperti obligasi, sertifikat sukuk memiliki jangka waktu jatuh tempo yang
tetap, tingkat kupon atau bagi hasil, dan sertifikat sukuk juga diperdagangkan pada harga
tertentu (Mosaid dan Boutti, 2014). Selain itu, sertifikat sukuk juga merupakan instrumen
keuangan yang tingkat pengembaliannya dapat diprediksi baik tetap atau mengambang,
diperdagangkan di pasar sekunder meskipun jumlahnya jauh lebih kecil daripada obligasi,
dan memiliki tingkat pemeringkatan dari lembaga pemeringkat (Cakir dan Raei, 2007).
Perbedaan antara sukuk dan obligasi ini telah menimbulkan banyak pertanyaan, dan untuk itu
peneliti tertarik ingin membuktikan apakah antara sukuk dan obligasi memiliki risiko dan
tingkat pengembalian yang sama atau berbeda.
2. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris mengenai perbandingan
tingkat risiko dan tingkat pengembalian antara obligasi dan sukuk dengan menggunakan
ukuran YTM (Yield to Maturity), durasi Macaulay (Macaulay's duration), dan VaR
(Penilaian Risiko).

3. Landasan Teori
Teori utama dan teori pendukung dalam penelitian ini tidak dijelaskan oleh peneliti.
Peneliti hanya menjelaskannya melalui penelititan-penelitian sebelumnya (study literature)
yang berkaitan dengan obligasi dan sukuk ini.

4. Metodologi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada obligasi dan sukuk perusahaan yang diterbitkan dari tahun
2009-2013. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
pengambilan sampel nonprobability yaitu dengan teknik purposive sampling.
Perbandingan hasil ukuran evaluasi YTM, perhitungan durasi, dan VaR, masing-
masing akan diuji melalui hipotesis berdasarkan sampel menggunakan langkah-langkah
sebagai berikut:
1) Melakukan uji hipotesis dua sampel yaitu seluruh sampel dari 288 obligasi dan
sampel dari total 18 sukuk, menggunakan uji t sampel independen (parametrik) atau
uji Mann Whitney (nonparametrik).
2) Melakukan uji hipotesis perbandingan dua kelompok sampel, masing-masing antara
16 kelompok obligasi dengan kelompok sampel sukuk menggunakan uji t sampel
independen (parametrik) atau uji Mann Whitney (nonparametrik).
3) Melakukan uji hipotesis lebih dari dua sampel, khususnya sampel dari 16 kelompok
obligasi, secara keseluruhan, dengan kelompok sampel sukuk, menggunakan uji
ANOVA (parametrik) atau uji Kruskal Wallis (nonparametrik).

5. Hasil dan Kesimpulan Penelitian


Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa:
1) Perbandingan YTM antara kelompok sampel Obligasi dan kelompok sampel Sukuk
Perbandingan YTM antara obligasi dan sukuk menunjukkan tidak terdapat perbedaan
yang signifikan, baik perbandingan yang dilakukan secara keseluruhan dengan
menggunakan uji Mann Whitney, maupun perbandingan seluruh kelompok sampel
obligasi dan kelompok sampel sukuk dengan menggunakan uji Kruskal Wallis. Namun,
jika YTM dari masing-masing kelompok sampel obligasi dibandingkan dengan YTM
dari masing-masing kelompok sampel sukuk menggunakan uji t sampel independen dan
uji Mann Whitney, ada 3 kelompok yaitu sampel batas kelompok 1, 13 dan 14 yang
memiliki perbedaan signifikan dengan kelompok sampel sukuk. Oleh karena
karakteristik yang sama dari kedua instrumen ini, tidak ada perbedaan antara YTM
obligasi dan sukuk
2) Perbandingan tingkat Durasi Macaula antara Obligasi dan Sukuk
Perbandingan durasi Macaulay antara obligasi dan sukuk juga menunjukkan tidak
terdapat perbedaan yang signifikan. Dari tiga uji hipotesis mengenai durasi obligasi dan
sukuk, yaitu perbandingan durasi sukuk dan obligasi menggunakan uji Mann Whitney
dan perbandingan semua kelompok sampel obligasi dengan sampel kelompok sukuk
menggunakan uji Kruskal Wallis, menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan
secara statistik. Sementara perbandingan durasi masing-masing kelompok sampel
sukuk dan obligasi menggunakan uji t sampel independen dan uji Mann Whitney
menunjukkan bahwa hanya ada dua kelompok: durasi kelompok sampel obligasi 4 dan
9 adalah signifikan. Tidak adanya perbedaan dalam durasi salah satunya menyebabkan
tidak ada perbedaan dalam YTM obligasi dan sukuk, karena perhitungan durasi
melibatkan YTM.
3) Perbandingan Value at Risk (VaR) antara Obligasi dan Sukuk
Perbandingan VaR antara obligasi sukuk menunjukkan terdapat perbedaan yang
signifikan. VaR dari kelompok sampel obligasi dan kelompok sampel sukuk dengan
menggunakan uji Mann Whitney, menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan,
serta pengujian semua kelompok sampel obligasi dan sukuk secara keseluruhan
menggunakan uji Kruskal Wallis. Sedangkan perbandingan VaR dari masing-masing
kelompok sampel obligasi dengan kelompok sampel sukuk menggunakan uji t sampel
independen dan uji Mann Whitney, menunjukkan bahwa 9 sampel kelompok obligasi
memiliki perbedaan yang signifikan, yaitu kelompok sampel obligasi 1, 5, 6 , 7, 10, 11,
13, 14 dan 16.
6. Keunggulan, Keterbatasan, dan Rekomendasi
Penelitian ini memiliki keunggulan yaitu banyak menampilkan penelitian-penelitian
terdahulu yang terkait dengan obligasi dan sukuk, sehingga pembaca memperoleh refrensi-
refrensi lainnya mengenai penelitian terkait. Selain itu penelitian ini mampu memberikan
penjelasan mengenai perbandingan antara obligasi dan suku dengan menggunakan beberapa
ukuran, sehingga bagi peneliti selanjutnya bisa mencoba meneliti variabel sejenis dengan
sampel yang berbeda dan diharapkan mampu mengembangkan ukuran yang digunakan selain
YTM, durasi Macaulay, dan Var. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah penelitian ini tidak
menjelaskan secara gamblang teori dasar baik grand theory maupun supporting theory yang
digunakan dalam membantu menjelaskan penelitian ini.

Anda mungkin juga menyukai