495 617 1 SM
495 617 1 SM
1
SMA N 2 SALATIGA MELALUI METODE PROYEK DENGAN
PENILAIAN PRESENTASI DAN POSTER
Siti Purwatiningsih
SMAN 2 Salatiga, e-mail: kanjeng_suka@yahoo.com
Abstract
Implementing the discussion method in studying the topic of Biology,
especially in learning about the environment, leaves students unable to apply in real
life what they have learned in school. Because of that, in this research, the Project
Method through group work was used in the task of recycling both organic an
inorganic waste. The goal of this research was to enhance the students’ affective,
cognitive, and psychomotor ability. The research Project took the form of class action
research carried out in two cycles, both of which consisted of planning, implementing,
observing, and reflection. The results of the research showed that by implementing the
Project Method, the ability of the students increased in all three aspects: the cognitive
aspect as evidenced by the daily test scores, the affective aspect as was apparent in the
students initiative in making posters to raise environmental awareness, and in the
psychomotor aspect made clear by the recycled products that were produced.
Kata kunci: prestasi belajar biologi, metode proyek, daur ulang limbah
40
Siti Purwatiningsih, Peningkatan Prestasi Belajar Biologi Siswa Kelas X.1 41
SIKLUS I
Metode proyek
Penerapan metode daur ulang limbah
proyek dengan teknik organik
TINDAKAN penilaian presentasi dan
pembuatan poster
lingkungan SIKLUS II
Metode proyek
daur ulang limbah
anorganik
PRESTASI belajar
SISWA tinggi
KONDISI
(aspek kemampuan
AKHIR
kognitif, afektif dan
psikomotorik)
produk kerajinan yang bermanfaat. Salah kelas (action research) yang dirancang
satu contoh, misalnya Stoples cantik dari melalui dua siklus tindakan. Prosedur untuk
kaleng bekas. Alat dan bahan yang setiap siklus adalah perencanaan
diperlukan adalah kaleng susu bekas yang (planning), pelaksanaan tindakan (action)
sudah dicuci bersih dan dilap hingga kering, pengamatan (observation) dan refleksi
Tisu servieten, kertas merang, lem kental, (reflecsion). Prosedur siklus penelitian
lem encer dan doubletape, pita lebar ¼ inci tindakan kelas ditunjukkan pada Gambar 2.
dan spon pengoles. Cara membuat: 1) olesi
permukaan kaleng dengan lem kental mulai
dari lis tengah ke arah bawah sambil PLANING (P)
bergerak ke kanan. Lem jangan terlalu tipis
ACTION (A)
agar tidak cepat kering, tetapi juga jangan
terlalu tebal karena gumpalan lem bisa OBSERVATION (O)
merobek kertas. 2). Tempel kertas merang
sedikit demi sedikit pada kaleng mulai dari REFLECTION (R)
lis tengah, pastikan kertas tidak miring.
Usap dan tekan perlahan kertas agar tidak Gambar 2. Desain Penelitian Tindakan
berkerut dan bergelembung. 3) kelupas tisu Kelas (classroom action research).
ambil lapisan atas yang bermotif. 4) dengan
spon pengoles, lapisi seluruh permukaan Penelitian Tindakan Kelas ini
kaleng dengan lem encer, lakukan perlahan dilaksanakan di SMA 2 Salatiga pada
agar tisu tidak robek. Setelah lem semester genap tahun pelajaran 2007/2008.
mengering pernis permukaan kaleng dengan Siklus I dilaksanakan mulai 7 Agustus
lem encer. 5) untuk tutup kaleng gunting s.d.30 Agustus 2008, sedangkan siklus II
kertas merang melingkar 2 cm lebih besar dilaksanakan mulai 30 Agustus s.d.22
dari permukaan kaleng, tempel dengan lem September 2008. Adapun tahapan – tahapan
kental. Gunting sekeliling kertas sisakan 0,5 yang dilalui dalam Penelitian Tindakan
cm. rekatkan lalu tempelkan tisu dengan kelas ini adalah sebagai berikut.
cara yang sama. 6). Tempel pita yang sudah
diberi doubletape. Stoples cantik siap diisi Siklus I
kue kering (Ch5H’s Weblog. 2008). Secara a) Perencanaan (Planning)
rinci kerangka pikir dalam penelitian ini Pada tahap perencanaan ini dilakukan
digambarkan pada Gambar 1. berbagai persiapan seperti (1) identifikasi
permasalahan (dokumentasi nilai Biologi
METODE siswa Kelas X Tahun pelajaran 2006/2007),
Subyek dalam penelitian tindakan data hasil observasi guru selama proses
kelas ini adalah prestasi belajar biologi, pembelajaran, dan data penilaian tugas
materi lingkungan, siswa kelas X.1 yang siswa. 2) menyusun jadual pelaksanaan
berjumlah 40 siswa yang terdiri dari 22 penelitian, (3) menyusun instrumen
siswa putra dan 18 siswa putri. Dipilihnya penelitian yang meliputi lembar
kelas X.1 sebagai subyek penelitian karena wawancara, lembar observasi kolaborator,
hasil pengamatan guru tampak bahwa jurnal harian siswa dan kisi-kisi serta soal
selama proses pembelajaran, khususnya ulangan harian. (4) menyiapkan alat dan
dalam kegiatan diskusi, rata-rata siswa bahan penelitian seperti perlengkapan
kurang aktif dan tidak mampu memecahkan presentasi (5) menyusun perangkat
permasalahan yang diberikan. pembelajaran seperti program semester,
Desain penelitian yang dipilih dalam silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
penelitian ini adalah penelitian tindakan (RPP) serta menetapkan KKM
44 LEMBARAN ILMU KEPENDIDIKAN JILID 38, NO. 1, JUNI 2009
Siswa mengerjakan
tugas daur ulang limbah
organik di rumah.
Guru menjelaskan tugas
siswa berupa proyek
daur ulang limbah Pembahasan
Siswa membuat poster dan
lingkungan kesimpulan
Siswa
mempresentasikan
produk daur ulang
Guru melakukan limbah
penilaian presentasi dan
poster lingkungan
Siswa memasang
poster lingkungan
dengan guru maupun dengan siswa lain. 25% siswa mengerjakan tugas dengan baik,
Nilai ulangan harian rendah (nilai 40% siswa tidak mengumpulkan tugas tepat
rata-rata 58). Hanya 45% siswa yang waktu, 30% siswa mengerjakan tugas tidak
mencapai KKM, sedangkan 55% siswa sesuai dengan indikator dan 5% siswa tidak
belum mencapai KKM. Tingkat mengerjakan tugas. Untuk lebih jelasnya
ketercapaian KKM ulangan harian siswa persentase nilai tugas siswa digambarkan
pada refleksi awal seperti digambarkan dengan grafik seperti pada Gambar 5.
pada Gambar 7. Nilai tugas siswa rendah, Dari data di atas dapat dijelaskan
Tabel 1. Nilai kognitif siswa (Nilai Ulangan Harian) hasil tindakan siklus I
Rata Persentase
Nilai
No Indikator rata ketercapaian
KKM
nilai KKM
1 Membedakan limbah organik dengan anorganik 73 67 85% siswa
mencapai
2 Menyebutkan 5 contoh limbah organik 74 70
KKM,
3 Menyebutkan mikroorganisme pengurai limbah organik 66 66 15% siswa
4 Menjelaskan dampak limbah organik bagi lingkungan 72 60 belum
mencapai
5 Menjelaskan cara pengolahan limbah organik 60 62 KKM
RATA-RATA 69 65
Tabel 2. Nilai Psikomotorik siswa (Nilai Presentasi produk) hasil tindakan siklus I
Rata Persentase
Nilai
No Indikator rata ketercapaian
KKM
nilai KKM
A. NILAI PRODUK DAUR ULANG LIMBAH
Tabel 3. Nilai Afektif siswa (Nilai Poster lingkungan) hasil tindakan siklus I
Rata Persentase
Nilai
No Indikator rata ketercapaian
KKM
nilai KKM
Poster mengisyaratkan ajakan pada orang lain untuk peduli
1 66 60
lingkungan.
Gambar dan teks dalam poster, sopan dan tidak bertentangan 90% siswa
2 74 65
dengan etika. mencapai
Gambar dan teks dalam poster mendukung tema KKM, 10%
3 62 62
permasalahan atau ide yang hendak disampaikan siswa belum
Poster menggambarkan secara urut proses kerja yang telah mencapai
4 72 68
dilakukan KKM
5 Perpaduan warna dan tata letak (lay out) menarik 76 70
RATA-RATA 70 65
Tabel 4. Nilai kognitif siswa (Nilai Ulangan Harian) hasil tindakan siklus II
Rata Persentase
Nilai
No Indikator rata ketercapaian
KKM
nilai KKM
1 Membedakan limbah organik dengan anorganik 75 67 95 % siswa
2 Menyebutkan 5 contoh limbah organik 75 70 mencapai
KKM, 5%
3 Menyebutkan mikroorganisme pengurai limbah organik 73 66
siswa belum
4 Menjelaskan dampak limbah organik bagi lingkungan 73 60 mencapai
5 Menjelaskan cara pengolahan limbah organik 74 62 KKM
RATA-RATA 74 65
bahwa proses pembelajaran berjalan tidak tindakan siklus I dan siklus II dapat
efektif, respons siswa terhadap kegiatan digambarkan seperti pada Tabel 7. Tingkat
pembelajaran rendah, kemampuan siswa ketercapaian KKM siswa pada awal, setelah
baik nilai tugas maupun nilai ulangan siklus I dan setelah siklus II, digambarkan
harian rendah. pada Tabel 8.
Tabel 5. Nilai Psikomotorik siswa (Nilai Presentasi produk) hasil tindakan siklus II
Rata Persentase
Nilai
No Indikator rata Ketercapaian
KKM
Nilai KKM
A. NILAI PRODUK DAUR ULANG LIMBAH
Tabel 6. Nilai Afektif siswa (Nilai Poster lingkungan) hasil tindakan siklus II
Rata Persentase
Nilai
No Indikator rata ketercapaian
KKM
nilai KKM
Poster mengisyaratkan ajakan pada orang lain untuk peduli
1 78 60
lingkungan.
Gambar dan teks dalam poster, sopan dan tidak bertentangan 90% siswa
2 80 65
dengan etika. mencapai
Gambar dan teks dalam poster mendukung tema KKM, 10%
3 80 62
permasalahan atau ide yang hendak disampaikan siswa belum
Poster menggambarkan secara urut proses kerja yang telah mencapai
4 80 68
dilakukan KKM
5 Perpaduan warna dan tata letak (lay out) menarik 76 70
RATA-RATA 78,8 65
psikomotorik dan afektif siswa. Di kedua nilai psikomotorik yaitu 66. Tingkat
aspek kemampuan tersebut, rata-rata nilai ketercapaian KKM siswa secara
siswa juga telah melampaui nilai KKM keseluruhan juga meningkat dibandingkan
yang telah ditetapkan. Nilai rata-rata paling refleksi awal, yaitu dari 45% menjadi 82%
tinggi tampak pada nilai afektif yaitu 70, siswa telah mencapai KKM. Ini berarti
sedangkan nilai paling rendah tampak pada tingkat ketercapaian KKM mendekati batas
50 LEMBARAN ILMU KEPENDIDIKAN JILID 38, NO. 1, JUNI 2009
ketuntasan klasikal yang ditetapkan sebesar dengan siswa terungkap bahwa siswa
85% sangat senang dengan pembuatan poster
Hasil wawancara dengan siswa lingkungan, karena selain mampu
terungkap bahwa kurang maksimalnya nilai menyampaikan pesan moral, mereka juga
siswa di aspek psikomotorik disebabkan dapat berkreasi untuk menampilkan poster
karena penugasan daur ulang limbah yang menarik sesuai dengan jiwa remaja
organik (pembuatan pelet sampah pasar, mereka. Antusiasme siswa dalam berkreasi
jerami amoniasi dan kompos kulit kopi) inilah yang secara berkelanjutan mampu
yang dilakukan siswa dirasakan kurang meningkatkan motivasi siswa dan
bermanfaat bagi kehidupannya secara selanjutnya meningkatkan prestasi
langsung, meskipun hasil daur ulang belajarnya.
bermanfaat bagi masyarakat di lingkungan Refleksi siklus I menjadi perhatian
siswa. Hasil observasi oleh kolaborator dan fokus perbaikan utama dari
menunjukkan proses pembelajaran berjalan pelaksanaan tindakan siklus II. Hasil
efektif sesuai dengan Rencana Pelaksanaan tindakan siklus II berupa data penilaian
Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat. prestasi belajar siswa, baik aspek kognitif,
Proses kegiatan belajar mengajar berjalan psikomotorik dan afektif, setelah dilakukan
cukup aktif dan antusiasme siswa cukup tindakan siklus II berupa penerapan metode
tinggi. Jurnal harian yang dibuat guru proyek dengan penugasan daur ulang
berdasarkan hasil pengamatan selama limbah anorganik. Perbedaan dengan
proses prenilaian presentasi ditemukan tindakan siklus I pada jenis tugas, yaitu dari
fakta adanya kekurangkompakan antar limbah organik dilanjutkan dengan limbah
anggota kelompok. Beberapa siswa kurang anorganik. Hal ini sesuai dengan hasil
berpartisipasi aktif dalam kegiatan refleksi siklus I, dimana terungkap dari
presentasi. Tampak pula dalam poster hasil wawancara bahwa produk daur ulang
lingkungan yang dibuat siswa, bahwa limbah organik dirasakan kurang
pembagian tugas dan kerjasama antar siswa memberikan manfaat secara langsung bagi
kurang optimal. siswa. Tugas daur ulang limbah anorganik
Nilai paling tinggi yaitu nilai afektif berupa pengolahan limbah kaleng, plastik
sebesar 70% menunjukkan bahwa siswa atau kertas menjadi berbagai produk
telah mampu menyampaikan pesan moral kerajinan seperti tempat pensil, tas sekolah,
tentang kepedulian terhadap lingkungan stoples cantik dan sebagainya. Sebagai
kepada masyarakat, khususnya di upaya perbaikan tindakan siklus I,
lingkungan sekolah. Hasil wawancara dilakukan perubahan anggota kelompok
Siti Purwatiningsih, Peningkatan Prestasi Belajar Biologi Siswa Kelas X.1 51