Dosen pembimbing
Disusun oleh:
2021/2022
LAPORAN PENDAHULUAN
A. DEFINISI
B. ETIOLOGI
C. MANIFESTASI KLINIS
1. Edema
2. Oliguria
3. Tekanan darah normal
4. Proteinuria sedang sampai berat
5. Hipoproteinuria dengan rasio albumin: globulin terbalik
6. Hiperkolesterolemia
7. Ureum/ kreatinin darah normal atau meninggi
D. PATOFISIOLOGI
E. PATHWAY
GlomerulonefritisPENUNJANG
F. PEMERIKSAAN kronis, diabetes mellitus disertai gloerulosklerosis
interkapiler, amyloidosis ginjal, penyakit lupus erythematosus
sistemik,
1. Pemeriksaan elektrolit dan trobosis
, kreatinin venakreatinin,
, bersihan renal tes dipstick urine
2. USG saluran ginjal
3. Immunoglobulin (elektroforesis protein) ,glukosa
Gangguan Penurunan Hilangnya
4. Biopsy ginjal ( untuk mengetahui penyebab proteinuria )
permeabilitas tekanan protein dalam
selektif kapiler osmotik serum
G. PENATALAKSANAAN
glomerulus dan Produksi albumin
filtrasi dalam darah
1. Penatalaksanaan Medistidak Sintesis
glomerulus seimbang dengan Aktivasi SRAA
lipoprotein atau
di
meningkatPengobatan sindrom nefrotik hanya bersipat simtomatik, untuk mengurangi
kehilangan
hati
menghilangkan proteinuria
albumin yang dan memperbaiki keadaan hipoalbuminemia,
mencegah dankeluar Perpindahan
dari komplikasi, yaitu
mengatasi :
Protein dan glomerulus cairan dari system Peningkatan
albumin bocora. Istirahat sampai edema tinggal sedikit. Batasan
vaskuler ke ruang asupan atrium sampai
konsentrasi
melalui kurang lebih 1 gram/hari. Diet protein 2 cairansampai 3 gram/kgbb/hari.
lemak dalam
glomerulus darah
b. Bila edema tidak berkurang dengan ekstraseluler
pembatasan ggaram, dapat digunakan
diuretik, biasanya furosemid 1 mg/kgBB/hari. Bila edema refrakter, dapat
proteinuria hipoalbuminemia Edema hiperlipidemia
digunakan hididroklortiazid (25-50 mg/hari). Selama pengobatan diuretik
perlu dipantau kemungkinan hipokalemi, alkalosis metabolik dan
kehilanggan cairan intravaskuler berat.
Sindrom Nefrotik
c. Dengan anttibiotik bila ada infeksi
d. Diuretikum
e. Kortikosteroid, dll. Respon sistemik
Respon edema
H. KOMPLIKASI
1. Malnutrisi
2. Infeksi
3. Gangguan koagulasi
4. Gagal ginjal akut
I. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
A. Pengkajian
1. Identitas klien yang harus diketahui perawat meliputi nama, umur, jenis kelamin,
alamat rumah, agama atau kepercayaan, suku bangsa, bahasa yang di pakai,
ststus pendidikan, dan pekerjaan klien atau asuransi kesehatan.
2. Keluhan utama
Keluhan utama yang sering di keluhkan wajah atau kaki pada pengkajian
riwayat sekarang perawat menanyakan hal berikut.
a. Kaji Berapa lama keluhan adanya perubahan urin output
b. kaji onset keluhan bengkak pada wajah atau kaki apakah disertai dengan
adanya keluhan.pusing dan cepat lelah
c. kaji adanya anoreksia pada klien.
d. kaji adanya sakit kepala dan malaise.
e. Riwayat kesehatatan sekarang
3. riwayat kesehatan dahulu
perawat perlu mengkaji apakah klien pernah menderita penyakit edema , apakah
ada dirawat dengan penyakit diabetes melitus dan penyakit hipertensi pada masa
sebelumnya, penting dikaji tentang riwayat pemakaian obat-obatan masa lalu
dan adanya riwayat alergi terhadap jenis obat dan dokumentasikan pada
pengkajian psikososiokultural, adanya kelemahan fisik, wajah ,dan kaki yang
bengkak dan memberikan dampak rasa cemas dan koping yang maladaptif pada
klien.
4. Riwayat kesehatan keluarga
5. Pemeriksaan fisik
Keadaan klien lemah dan terlihat sakit berat dengan tingkat kesadaran biasanya
compos metis. Pada TTV sering tidak didapatkan adanya perubahan.
a. B1 (breathing) biasanya tidak didapatkan adanya gangguan pola nafas dan
jalan nafas walau secara frekuensi mengalami peningkatan terutama pada
fase akut . Pada fase lanjut sering didapatkan adanya gangguan pola nafas
dan jalan nafas yang merupakan respon terhadap edema pulmoner dan efusi
pleura.
b. B2 (Blood ) sering ditemukan penurunan curah jantung respon skunder dari
peningkatan beban volume
c. B3 (Brain) didapatkan edema wajah terutama periorbital, sklera tidak
ikterik , status neurologis mengalami perubahan sesuai dengan tingkat
parahnya azotemia pada sistem saraf pusat.
d. B4 (Bladder) perubahan pada urin output seperti warna urin berwarna cola.
e. B5 (Bowel) didapatkan adanya mual dan muntah anoreksia sehingga sering
didapatkan penurunan intake nutrisi dari kebutuhan
f. B6 (Bone) didapatkan adanya kelemahan fisik secara umum, efek skunder
dari edema tungkai dan keletihan fisik secara umum.
J. Pengkajian diagnostik
Tanada minor
Ds : Tekanan abdomen
1. Cepat kenyang meningkat
setelah makan
2. Kram/ nyeri
abdomen Mendesak rongga lambung
3. Nafsu makan
menurun
Do :
1. Bising usus Anoreksia
hiperaktif
2. Otot pengunyah
lemah membrane Gangguan pemenuhan
mukosa pucat nutrisi
3. Sariawan
4. Serum albumin
turun ketidak seimbangan nutrisi
5. Rambut rontok kurang dari kebutuhan
berlebih tubuh
6. diare
L. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. kelebihan volume cairan b.d penurunan volume urine retensi cairan dan natrium.
2. ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake nutrisi yang
tidak adekuat efek sekunder dan anoreksia , mual muntah.
3. Gangguan aktivity daily living (ADL) b.d edema ekstermitas kelemahan fisik
secara umum.
4. Gangguan citra tubuh b.d perubahan bentuk tubuh
M. INTERVENSI KEPERAWATAN
fungsi sesuai
pengecapan
dari menelan
- Tidak terjadi
penurunan BB
Amin Huda Nurarif, S.Kep.,Ns., dan hardi kusuma S.Kep., Ns 2015. Aplikasi asuhan
keperawatan berdasarkan diagnose medis NANDA NIC NOC Edisi revisi jilid
3 .yogyakarta : MediAction