Anda di halaman 1dari 25

ARTIKEL ILMIAH

 PENERAPAN E-COMMERCE PADA PT GARUDA


INDONESIA TBK

Dosen Pengampu :
Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si

Disusun Oleh :
Nama : Ayu Endah Lestari
NIM : 43219120019

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
2021
ABSTRAK

E-commerce merujuk pada penggunaan dari internet dan web untuk bertransaksi
bisnis. Secara lebih formal, e-commerce adalah tentang menyediakan transaksi
komersial secara digital baik antar dan antara organisasi dan individual. Hal ini berarti
bahwa transaksi komersial yang terjadi pada internet dan web melibatkan pertukaran
nilai (misal:uang) melintasi batasan organisasi atau individu sebagai imbal hasil dari
produk dan jasa.
PENDAHULUAN

Perdagangan elektronik yang biasa disebut e-commerce, adalah penggunaan


jaringan komunikasi dan computer untuk melaksanakan proses bisnis. Sebagaian
besar e-commerce, terjadi antarbisnis, dan bukan antara bisnis dengan
konsumen.Tetapi pandangan populer tentang e-commerce ini adalah tentang
penggunaan internet dan komputer dengan browser web untuk membeli dan menjual
produk. Memang tidak salah, tapi pandangan ini hanyalah sebagian kecil bagian
tentang e-commerce.
Definisi sempit mengenai perdagangan elektronik (yang biasa disebut e-
commerce) yaitu meliputi transaksi-transaksi bisnis yang berhubungan dengan
pelanggan dan pemasok, yang menghubungkan computer mereka masing-masing
melalui internet. Ini artinya hanya transaksi-transaksi yang melintasi batas perusahaan
saja yang dapat diklasifikasikan sebagai e-commerce.
Sedangkan definisi luas yang  diberikan mengenai e-commerce yaitu bahwa e-
commerce dapat memfasilitasi operasi internal maupun eksternal perusahaan. Maka
dengan pandangan ini, istilah bisnis elektronik dan perdagangan elektronik akan
sama.
Pada pasar penerbangan domestik di Indonesia, Garuda Indonesia adalah satu-
satunya maskapai penerbangan dengan layanan FSC atau full service carrier yang
memiliki lisensi untuk beroperasi di Indonesia, terdapat beberapa maskapai
penerbangan dengan layanan LCC atau low cost carrier domestik lainnya yang
beroperasi di pasar penerbangan domestik di Indonesia. Terkait hal tersebut, PT.
Garuda Indonesia sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dibidang penerbangan
dalam kegiatan operasionalnya telah memanfaatkan sarana e-commerce di dalam
memasarkan produk atau jasa yang dihasilkan perusahaannnya. Sarana e-commerce
tersebut digunakan perusahaan guna mendukung strategi yang diterapkan PT. Garuda
Indonesia guna memenangkan kompetisi di bidang usaha yang saat ini dilakukan oleh
perusahaan.
LITERATUR TEORI

A. Perdagangan Elektronik
Beberapa orang mendefinisikan perdagangan elektronik (yang disebut juga ¬e-
commerce) dengan sangat sempit. Definisi sempit yang mereka berikan hanya
meliputi transaksi-transaksi bisnis yang berhubungan dengan pelanggan dan pemasok,
yang menghubungkan komputer mereka masing-masing melalui Internet. Definisi
yang sempit seperti ini mengartikan bahwa hanya transaksi-transaksi yang melintas
batas perusahaan saja yang dapat diklasifikasikan sebagai e-commerce. Jika suatu
transaksi tetap berada di dalam batas perusahaan, orang-orang ini akan menyebutnya
sebagai transaksi bisnis elektronik. Membatasi transaksi internal versus eksternal
sebagai bisnis elektronik atau perdagangan elektronik tidak akan menawarkan banyak
bantuan, karena kebanyakan orang menganngap bisnis elektronik dan perdagangan
elektronik sebagai suatu hal yang sama.
Kita akan melihat pandangan luas e-commerce, yaitu bahwa e-commerce
dapat memfasilitasi operasi internal maupun eksternal perusahaan. Dengan pandangan
ini, istilah bisnis elektronik dan perdanganan elektronik akan sama. Banyak operasi
perusahaan adalah internal, dilaksanakan di dalam batas perusahaan oleh bidang
bisnis keuangan, sumber daya manusia, layanan informasi, produksi, pemasaran, dan
lain-lain. Bidang bisnis itu sendiri juga bertindak sebagai pemasok atau pelanggan ke
bidang-bidang organisasi yang lain. Dalam definisi luas kita ini, suatu transaksi bisnis
yang menggunakan akses jaringan, sistem berbasis komputer, dan antar muka
(interface) sebuah browser. Web akan memenuhi persyaratan sebagai perdagangan
elektronik (e-commerce).

1. E-Commerce di Luar Batas Perusahaan


Akan bermanfaat jika membedakan dua jenis e-commerce yang terjadi
dengan entitas di luar batas perusahaan. E-Commerce bisnis-ke-konsumen
business-to-consumer-B2C) mengacu pada transaksi-transaksi yang terjadi antara
sebuah bisnis dan konsumen akhir produk. E-Commerce bisnis-ke-bisnis
(business-to-business-B2B) mengacu pada transaksi antar bisnis di mana tidak ada
pihak yang menjadi konsumen akhir. Sebagai contoh, dalam rantai distribusi, dari
produsen ke distributor ke toko eceran ke konsumen, seluruh transaksi dari satu
entitas ke entitas yang lain adalah B2B sampai transaksi terjadi antara toko eceran
dengan konsumen, yang merupakan transaksi B2C.
Transaksi B2B melibatkan jumlah orang yang relatif sedikit, biasanya
mereka yang berada di dalam kelompok layanan informasi dari perusahaan yang
terpengaruh. Orang-orang yang terlibat dalam transaksi B2B biasanya sangat
terlatih dalam penggunaan sistem informasi dan mengenal proses bisnis yang
terpengaruh oleh transaksi tersebut. Karena transaksi terjadi antar bisnis, jumlah
transaksi B2B dapat relatif kecil tetapi dengan nilai yang cukup tinggi. Satu
transaksi antara sebuah produsen dan distributor dapat menyangkut ribuan unit
produk dan nilai jutaan dolar.
Transaksi B2C membutuhkan perbedaan desain yang mendasar. Konsumen
mungkin tidak memiliki keahlian dalam bidang teknologi informasi, sehingga
situs Web harus memberi intruksi dan bantuan. Jika konsumen berkomunikasi
dengan bisnis melalui koneksi telepon yang lambat, jumlah gambar yang
ditampilkan mungkin perlu dikurangi. Cara pembayaran perlu dibuat dalam sistem
B2C (sistem B2B pada umunya mendapatkan informasi pembayaran dalam sistem
yang terpisah dari sistem perdagangan elektronik). Semua perbedaan ini
digabungkan sehingga mensyaratkan situs B2C memiliki waktu download dengan
cepat, intruksi untuk navigasi situs, kereta belanja yang dapat diisi dan dikurangi
sebelum pembelian aktual, dan metode untuk menyimpan profil penggunaan
(alamat, nomor baru kartu kredit, dan semacamnya). Situs-situs seperti
www.180flowers.com, www.homedepot.com, www.usp.gov (jasa pos as) telah
dikenal banyak peninjau situs web sebagai situs yang dirancang dengan cukup
baik untuk transaksi B2C.
Pemerintah juga semakin meningkat partisipasinya alam pemerintahan
elektronik (yang terkadang disebut e-gov). Masyarakat Carolina Utara dapat
terhubung dengan situs Clik@DMV yang terdapat pada halaman Web
Departemen Kendaraan Bermotor (www.dmv.dot.state.nc.us) untuk
memperpanjang nomor polisi kendaraan mereka. New York (www.nyc.gov)
memungkinkan warganya membayar denda parkir dan beban-beban lainnya secara
online. Direktorat Jendral Pajak AS (Internal Revenue Service www.irs.gov)
memberikan berbagai macam layanan, mulai dari pengisian formulir pajak
penghasilan secara gratis hingga kelas-kelas online guna membantu para wajib
pajak menghitung pajak mereka.
Layanan informasi memainkan peran penting dalam mengubah hubungan
perusahaan dengan lingkungannya. Dimasa lalu, konsumen bukan merupakan
perhatian utama dari layanan informasi; namun, konsumen menjadi semakin
penting artinya dan akan menjadi transaksi dari konsumen hingga pemasok hingga
pemerintah dan pihak lainnya terkena dampak dari diterimanya e-commerce
secara luas.

2. Manfaat-manfaat yang Diharapkan dari E-Commerce


Perusahaan melaksanakan e-commerce untuk dapat mencapai perbaikan
organisasi secara keseluruhan. Perbaikan-perbaikan ini diharapkan merupakan
hasil dari manfaat utama.
 Perbaikan layanan pelanggan sebelum, selama, dan setelah penjualan
 Perbaikan hubungan dengan pemasokan dan komunikasi keuangan
 Peningkatan imbal balik ekonomis atas pemegang saham dan investasi pemilik
Manfaat-manfaat di atas akan memberikan kontribusi pada stabilitas keuangan
perusahaan dan memungkinkannya bersaing dengan lebih baik di dalam dunia
bisnis yang semakin luas menerapkan teknologi komputer. Ingat bahwa
peningkatan laba tidak termasuk ke dalam manfaat yang diharapkan dari e-
commerce. Laba adalah hasil dari sebuah organisasi yang mencapai tujuan e-
commerce adalah sarana pendukung yang kuat dapat membantu organisasi
mencapai tujuannya.

3. Kendala-kendala E-Commerce
Pada survei tahun 1996, 60% perusahaan yang memberikan respons
menunjukan bahwa mereka belum mengimplementasikan e-commerce dan tidak
memiliki rencana untuk melakukannya dalam waktu tiga tahun ke depan. Bahkan
pada tahun 2004, Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa 2,3% dari
seluruh penjualan ritel kuartal keempat dilakukan dalam bentuk e-commerce.
Perusahaan yang telah mengimplementasikan sistem menggunakannya terutama
untuk melakukan transaksi dengan pemasok dan pelanggan (pada tingkat 90%),
dan proses-proses utama yang berhubungan dengan pesanan pembelian, transfer
pembayaran, dan faktur.
Ketika ditanyakan mengenai alesan dari kehati-hatiannya, perusahaan
menyebutkan tiga kendala yaitu :
 Biaya yang tinggi
 Kekhawatiran akan masalah keamanan
 Peranti lunak yang belum mapan atau belum tersedia

Masing-masing kendala di atas akan semakin tertantang seiring dengan


semakin populernya teknologi dan sistem informasi. Biaya sumber daya
komputasi pada akhirnya akan menurun. Hukum Moore meramalkan
penggandaan kekuatan komputer setiap 18 bulan. Dengan berlipatnya kekuatan
setiap 18 bulan, biaya e-commerce akan menurun.
Keamanan adalah satu masalah bagi transaksi B2B dan B2C. Perusahaan
pada umumnya menggunakan jaringan telekomunikasi yang aman yang dimonitor
terus menerus untuk akses yang tidak terotorisasi. Jaringan-jaringan ini telah
terbukti sangat aman bagi perusahaan perusahaan besar. Perusahaan-perusahaan
seperti VeriSign (www.verisign.com) telah menambah langkah-langkah aman
yang membawa tingkat kepercayaan yang lebih tinggi bagi transaksi-transaksi
internet.

4. Ruang Lingkup E-Commerce


E-commerce menyumbang hampir $1,7 triliun untuk aktifitas perekonomian di
Amerika Serikat selama tahun 2003. E-commerce telah mencapai tingkat
pertumbuhan tahunan lebih dari 15 persen setiap tahunnya selama lima tahun
terakhir. Lebih dari 21 persen penjualan pabrik produksi AS ($843) pada tahun
2003 merupakan hasil dari e-commerce. Hampir 17 persen penjualan dari
distributor ($730 miliar) adalah e-commerce. E-commerce memiliki arti penting
khususnya bagi beberapa segmen tertentu perekonomian AS karena memang
menyumbangkan persentase dollar penjualan dalam jumlah besar dalam segmen-
segmen tersebut.

5. Jalan Menuju E-Commerce


Ketika sebuah perusahaan merasa sebuah manfaat yang diharapkan lebih besar
dari pada biaya dan memutuskan untuk mengimplementasikan e-commerce,
perusahaan tersebut menyadari bahwa implementasi yang akan dilakukan bisa jadi
merupakan suatu pekerjaan yang besar. Rencana bisnis strategi akan membakukan
komitmen untuk menggunakan e-commerce guna meraih keunggulan kompetitif.
Perusahaan pertama-tama harus memperoleh kecerdasan (business intelligence)
sehingga perusahaan tersebut akan dapat memahami peranan potensial yang akan
dimainkan oleh masing-masing unsur lingkungan.

B. Inteligensi Bisnis (Business Intelligence)


Inteligensi bisnis (business intelligence/ BI) adalah aktifitas pengumpulan informasi
mengenai unsur-unsur di dalam lingkungan yang berinteraksi dengan perusahaan.

1. Basis Data Eksternal


Perusahaan tidak harus mengumpulkan informasi lingkungannya sendiri.
Tersedia sejumlah basis data komersial penting yang memberikan informasi
mengenai hampir semua subjek. Lexis-Nexis (www.lexisnexis.com) memberikan
informasi hukum, keuangan, dan pemerintah dari berbagai macam sumber. Dialog
(www.dialog.com) meliputi berita, bisnis, pemerintah, dan sumber-sumber lain.
DowJones.com (www.dowjones.com) menawarkan berbagai macam informasi
mengenai masalah-masalah keuangan. Global eXchange Service (www.gxs.com)
menjual jasa yang ditujukan pada pengintegrasian transaksi-transaksi elektronik
untuk rantai pasokan global.
Perusahaan menggunakan berbagai basis data ini untuk mendapatkan
kecerdasan bisnis karena ia lebih cepat dan lebih murah dari pada meneliti
beragam jenis sumber informasi. Reuters (www.reuters.com) dapat mencari dari
menganalisis media berita untuk subjek-subjek yang menjadi perhatian bagi
sebuah perusahaan dengan lebih efektif dan efisien dari pada yang dapat
dilakukan sendiri oleh kebanyakan perusahaan.
ThomasNet (www.thomasnet.com) adalah salah satu contoh dari sebuah
basis data yang memberikan sejumlah besar informasi secara gratis dan juga
memberikan jasa dengan mengenakan biaya. Thomas Register memberikan indeks
untuk lebih dari 170.000 perusahaan AS dan Kanada dan dapat digunakan untuk
memperoleh informasi mengenai produk dan pemasoknya. Semua catatan
memberikan nama, alamat, nomor telepon, dan kode industri untuk perusahaan-
perusahaan tersebut, sekaligus juga nama merek, merek dagang, dan uraian
produk-produk perusahaan.
Perpustakaan Kongres (www.loc.gov) menawarkan beragam topik bagi para
periset di banyak bidang. Biro Sensus (www.census.gov) memuat harta karun
informasi menyangkut demografi penduduk di Amerika Serikat. Biro Statistik
Tenaga Kerja (www.bls.gov) memiliki informasi mengenai inflasi, upah, data
internasional, dan banyak lagi. Perusahaan dapat masuk ke catatan-catatan
Bapepam (Securities and Exchange Commission - www.sec.gov) untuk melihat
berbagai laporan keuangan yang diperlukan melalui basis data EDGAR. EDGAR
adalah electronic data gathering, analysis, and retrieval system (sistem
pengumpulan, analisis, dan pengambilan data elektronik).

2. Mesin Pencari
Suatu mesin pencari (search engine) adalah suatu program komputer khusus
yang menanyakan satu kata atau kelompok kata kepada pengguna untuk dicari.
Program ini kemudian mencari isi situs-situs web di internet untuk melihat apakah
kata atau kata-kata tersebut terdapat di situs-situs web tersebut. Sebagai contoh,
Anda mungkin menggunakan mesin pencari untuk menemukan ketersediaan
kamar hotel (Figur 1). Dalam asumsi kita, program-program khusus yang
membuat indeks situs dan menciptakan direktori kategori situs akan dianggap
sebagai sub bagian dari mesin pencari. Konsumen yang tertarik dalam e-
commerce B2C sering kali memulai transaksi mereka dengan menggunakan mesin
pencari untuk menemukan calon vendor. Mesin pencari lalu memperkirakan
seberapa bermanfaat situs yang mengandung kata-kata yang dicari dan
menyajikan penanya dengan alamat-alamat situs web dan dokumen-dokumen
yang memuat kata-kata yang telah dipilih.
Yahoo! (www.yahoo.com), Excite (www.excite.com), Alta Vista
(www.altavista.com), MSN (www.msn.com), Google (www.google.com), dan
AskJeeves (www.askjeeves.com) adalah sebagian kecil situs-situs mesin pencari
dan portal populer yang tersedia bagi pengguna untuk mencari informasi yang
dapat diakses melalui web. Situs-situs kemudian diorganisasikan dengan cara
yang akan membuat mereka untuk mudah digunakan. Pencarian dapat dilakukan
secara sederhana atau menggunakan fitur-fitur yang lebih canggih untuk mencari
kombinasi kata-kata kunci yang rumit. Tidak ada biaya untuk menggunakan
mesin-mesin pencari ini. Akan tetapi, ada beberapa organisasi yang membayar
perubahaan mesin pencari untuk menampilkan produk-produknya di dalam daftar
hasil pencarian.
Langkah pertama menuju pencapaian e-commerce adalah mendapatkan
pemahaman mengenai lingkungan di mana perdagangan akan dilaksanakan.
Sebagian besar kecerdasan ini dapat dikumpulkan oleh cara-cara non komputer,
seperti melalui survei, pengamatan, percakapan informal, laporan lapangan, surat
kabar dan artikel-artikel makalah perdagangan, dan seterusnya. Akan tetapi, basis
data komputer menjadi pemindaian volume-volume informasi dalam jumlah besar
mungkin untuk dilakukan dengan cepat, mudah, dan menyeluruh.

C. Strategi E-Commerce Dan Sistem Inter Organisasional


Masalah dalam menentukan strategi e-commerce yang terbaik memiliki beberfapa
kemungkinan solusi. Namun, strategi yang paling sering disebut-sebut adalah strategi
dimana unsur-unsur yang ada dikaitkan dengan transmisi data elektronik. Nama yang
diberikan untuk strategi ini adalah sistem inter organisasional (inter organizational
system/ IOS). Istilah yang sering kali dipergunakan untuk IOS adalah EDI, yang
merupakan singkatan dari electronic data interchange (pertukaran data elektonik).
Kedua istilah di atas sering kali saling bertukar penggunaan, tetapi jika ditarik satu
garis perbedaan, EDI dianggap sebagai sub kumpulan dari suatu sistem inter
organisasional. Pertukaran data elektronik adalah salah satu cara untuk mendapatkan
suatu sistem inter organisasional. Ekstranet, yang serupa dengan internet tetapi
terbatas hanya untuk mitra-mitra bisnis yang terpilih dan terpercaya, di beberapa
organisasi mulai menggantikan EDI.

D. Sistem Inter Organisasional


Kita telah mengetahui bagaimana perusahaan dapat membuat hubungan
elektronik dengan perusahaan lain untuk menciptakan suatu sistem inter
organisasional (inter organizational system/ IOS) sehingga semua perusahaaan
bekerja bersama sebagai suatu unit yang terkoordinasi, meraih manfaat yang tidak
dapat diraih sendiri oleh setiap perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang
berpartisipasi disebut sekutu dagang, sekutu bisnis, atau aliansi bisnis.
E-commerce merupakan suatu hal yang fundamental bagi sistem inter
organisasional. E-commerce dan EDI adalah jalan bebas hambatan bagi sistem inter
organisasional. Pertukaran sejumlah besar data secara cepat dan aman merupakan hal
yang kritis untuk mendukung transaksi-transaksi organisasi yang menggunakan
teknologi informasi untuk bersaing. Tanpa jaringan komunikasi dan kemampuan
pemrosesan komputer, organisasi akan menjadi sebuah pulau produksi maya, dengan
sedikit kemampuan yang dipergunakan untuk jasa dan produk yang menciptakan
vitalitasnya. E-commerce dan EDI adalah jalan bebas hambatan bagi system
interorganisasional.

1. Manfaat IOS
Sekutu dagang dapat memasuki suatu kerja sama IOS dengan harapan akan dapat
merealisasikan dua manfaat penting, efisiensi komparatif dan kekuatan
penawaran.

2. Efisiensi Komparatif
Dengan bergabungnya dalam IOS, para sekutu dagang dapat memproduksi barang
dan jasa dengan tingkat efisiensi yang lebih tinggi dan selanjutnya memberikan
barang dan jasa dengan biaya yang lebih rendah kepada para pelanggannya. Hal
ini memberikan para sekutu di dalam IOS keunggulan harga di atas para
pesaingnya.
 Efisiensi internal terdiri atas perbaikan dalam operasi-operasi perusahaan itu
sendiri, sehingga memungkinkan perusahaan mengumpulkan dan
menganalisis data dengan cepat dan mengambil keputusan dengan cara yang
lebih cepat lagi.
 Efisiensi inter organisasional meliputi perbaikan-perbaikan yang diperoleh
melalui kerja sama dengan perusahaan-perusahaan lain. Perbaikan ini
memungkinkan perusahaan menawarkan lebih banyak produk dan jasa,
melayani lebih banyak pelanggan, memindahkan pekerjaan-pekerjaan tertentu
kepada pemasok dan pelanggan, dan mengumpulkan data lingkungan dengan
lebih murah.

3. Kekuatan Penawaran
Kemampuan sebuah perusahaan untuk menyelesaikan perselisihan dengan
para pemasok dan pelanggannya demi keuntungan perusahaan itu sendiri disebut
kekuatan penawaran (bargaining power). Kekuatan ini diambil dari tiga area dasar
dengan menawarkan fitur-fitur produk yang unik dengan mengurangi biaya-biaya
yang berhubungan dengan penelitian, serta dengan meningkatkan biaya
perpindahan.
 Fitur-fitur produk yang unik. Hubungan-hubungan elektronik IOS
memungkinkan perusahaan menawarkan pelayanan yang lebih baik kepada
para pelanggannya dalam bentuk penempatan pesanan yang lebih mudah,
pengiriman yang lebih cepat, dan waktu respon yang lebih cepat dalam
permintaan informasi. Pelayanan yang lebih baik ini menjadi suatu fitur dari
produk-produk perusahaan, membuatnya menjadi lebih menarik dari pada
produk-produk serupa yang ditawarkan oleh pesaing.
 Menurunkan biaya-biaya yang berhubungan dengan penelitian. Dengan
tergabung dalam suatu IOS, perusahaan dapat menurunkan biaya belanja yang
ditanggung oleh para pelanggannya dalam mencari pemasok,
mengidentifikasikan produk-produk alternatif, dan mendapatkan harga yang
lebih murah. Karena perusahaan adalah pelanggan bagi pemasoknya,
perusahaan dapat merealisasikan pengurangan biaya belanja yang sama ketika
memesan dari para pemasoknya.
 Meningkatkan biaya perpindahan. Sebuah perusahaan ingin membuat mahal,
baik itu biaya dan atau kemudahan, bagi para pelanggannya untuk berpindah
ke perusahaan pesaingnya. IOS mencapai manfaat ini dengan memberikan
para pelanggannya sumber daya informasi seperti peranti keras, peranti lunak,
dan saluran komunikasi data yang akan harus diganti jika pelanggan membeli
produk dari perusahaan lain.

Penambahan persediaan oleh vendor adalah suatu jenis IOS khusus di


mana pelanggan memberikan cukup kepercayaan bagi pemasok untuk
mengizinkannya untuk mengakses sistem persediaan yang berbasis komputer yang
dimilikinya. Hal ini mengharuskan perusahaan memberikan akses basis data
kepada pemasok. Sebagai perlindungan, perusahaan dapat membuat salinan dari
bagian-bagian basis data yang tidak begitu sensitif dan memberikan pemasok
akses hanya untuk salinan tersebut saja, bukannya keseluruhan sistem basis data
perusahaan.
4. EDI
EDI terdiri atas transmisi data langsung komputer ke komputer dalam
suatu format struktur yang dapat dibaca oleh mesin. Transmisi memungkinkan
data dipindahkan dan diterima tanpa harus mengetik ulang. Jalur komunikasi,
peranti keras komunikasi, dan jasa-jasa pendukung untuk EDI pada umumnya
diberikan oleh perusahaan telepon (AT&T, MCI, dan lain-lain). Ketika jasa yang
menjalankan dan mengelola jalur komunikasi (yang kadang disebut sirkuit)
diberikan selain jalur itu sendiri, disebut sebagai jaringan bernilai tambah (value
added network/ VAN). Beberapa orang berpendapat bahwa VAN sebenarnya
adalah EDI yang telah dikontrakkan kepada suatu vendor.
EDI adalah implementasi dominasi dari suatu IOS. Lebih dari dua pertiga
e-commerce dilaksanakan dengan menggunakan EDI, Jika dibandingkan dengan
alternative-alternatif IOS lainnya. Meskipun EDI lebih mhal (membutuhkan biaya
mulai dari $5.000 hingga $30.000 untuk sambungan selama setahun dengan satu
vendor atau pelanggan) dan merepotkan dari pada system komunikasi IOS yang
lebih baru, EDI tetap merupakan metode yang terdepan.

5. Ekstranet
Ekstranet (extranets) adalah cara lain dari membuat suatu IOS. Cara ini
memungkinkan dibaginya informasi berbasis komputer yang sensitif dengan
perusahaan lain dengan menggunakan teknologi informasi yang pada umumnya
dihubungkan dengan internet. Ekstranet memungkinkan jenis pertukaran data
yang sama dengan EDI namun juga menerapkan protokol-protokol umum dan
jaringan komunikasi internet sehingga perusahaan tidak perlu mempergunakan
peranti lunak dan peranti keras komunikasi yang lebih mahal yang terkait dengan
EDI. Ekstranet menggunakan internet untuk komunikasi dan browser standar web
untuk menavigasi situs dan bertukar data. Metode-metode enkripsi yang menjaga
kerahasiaan pesan juga mudah dipergunakan. Salah satu metode, pretty good
privacy, yang umumnya dikenal sebagai PGP (www.pgp.com), sangatlah aman,
mudah digunakan, dan tidak mahal.

6. Sekutu-Sekutu Bisnis Proaktif Dan Reaktif


Ketika sebuah perusahaan memutuskan untuk menerapkan IOS, perusahaan
tersebut dapat melakukannya dalan cara proaktif atau reaktif. Sponsor IOS pada
umumnya mengambil pendekatan proaktif, merangsang minat akan IOS dan
mendorong partisipasi di dalam jaringan. Para partisipasi pada umumnya
merespon dengan cara yang reaktif, menerima atau menolak penawaran sponsor
untuk menerapkan IOS.

E. Strategi B2c Untuk E-Commerce


Nilai uang e-commerce B2B membuat nilai uang e-commerce B2C terlihat begitu
kecil. Hanya sekitar 6 % dari nilai e-commerce dihasilkan oleh B2C. Jadi, mengapa
memahami strategi bisnis untuk e-commerce B2C menjadi begitu penting? Dua
alasannya adalah semakin banyaknya jumlah produk dan jasa yang tersedia untuk
pengiriman digital dan semakin banyaknya pelanggan yang mampu mengatasi
keengganan mereka untuk melakukan pembelian menggunakan web. Kecepatan
komunikasi yang lebih cepat bagi komputer-komputer rumahan juga telah membuat
pengiriman produk-produk digital menjadi lebih praktis. Kekhawatiran akan
pencurian informasi, seperti informasi kartu kredit, telah digantikan dengan
penerimaan.

1. Produk-Produk Digital
Beberapa produk dan jasa tertentu dapat dikirimkan kepada pelanggan
melalui internet. Dunia hiburan telah menjadi salah satu produk awal yang
mengambil manfaat dari internet. lagu, album, film, dan produk-produk serupa
dapat dibeli dari situs-situs web seperti Sony (www.sony.com). Lending Tree
(www.lendingtree.com) memungkinkan para penggunanya mendapat hipotek dan
melakukan pendanaan kembali rumah mereka melalui internet.
Satu perbedaan utama antara pembelian produk-produk digital dengan
produk-produk fisik melalui web adalah bahwa produk digital dapat digunakan
begitu selesai di-download. Perbedaan lainnya adalah bahwa produk itu sendiri
akan berpindah ke aset pembelinya. Sebagai contoh, musi yang anda download
harus ditempatkan dalam suatu file atau pada satu compact disk (CD) atau media
penyimpanan lainnya. Pelanggan, bukannya penjual, membayar media tersebut.
Pembeli produk digital menanggung biaya transaksi yang substansial dilihat dari
segi biaya computer, biaya koneksi online, media penyimpanan, dst.
2. Produk-Produk Fisik
Barang-barang fisik tidak dapat dikonsumsi melalui web, sebagai gantinya
harus dikirimkan ke pelanggannya. Perusahaan-perusahaan yang disebut
perusahaan katalog telah menghadapi masalah ini selama bertahun-tahun. Pesanan
penjualan dapat diambil alih oleh web, tapi pengiriman harus tetap dilakukan.
Kantor Pos AS memberikan beberapa kelas pengiriman tergantung pada ukuran
dan berat barang yang dikirimkan. Pos paket sering kali menjadi jasa yang paling
murah yang diberikan, tetapi biasanya membutuhkan waktu pengiriman yang
paling lama.
Berkembangnya perusahaan-perusahaan pengiriman surat atau barang swasta
seperti FedEx dan UPS telah secara langsung membantu e-commerce eceran.
Perusahaan ini, dan perusahaan-perusahaan lainnya, memberikan sejumlah
metode pengiriman alternatif dengan harga yang berbeda-beda. Kiriman
mendesak dapat dikirimkan kepada pelanggan dalam waktu 24 jam dari hampir
seluruh lokasi di dunia. Dapat diberikan pula metode yang lebih lambat dari
standar sehingga memungkinkan pelanggan mengurangi biaya pengiriman yang
harus dibayarkan. Perusahaan yang bergerak dalam e-commerce dapat tinggal
menggunakan jasa perusahaan pengiriman surat/barang swasta daripada
memberikan jasa itu sendiri.
Sebagian besar perusahaan jasa pengiriman populer menawarkan jasa yang
melengkapi aktifitas B2C sebuah perusahaan. Satu nomor pengiriman akan
diberikan kepada setiap paket yang dihasilkan oleh penjualan. Pelanggan dapat
menggunakan situs web pengirim untuk melacak status kemajuan paket dari
perusahaan sampai pengirimannya hingga ke depan pintu rumah mereka. Jika
perusahaan menggunakan waktu pengiriman “3 hingga 10 hari kerja” antara
pembelian dan pengiriman yang tidak jelas, maka ia dapat menjadi satu rintangan
bagi penjualan B2C. Dengan akses ke situs web pengirim, pelaggan akan dapat
memiliki lebih banyak informasi dan kendali atas pengiriman. Pelacakan secara
online dapat membuat penjualan B2C menjadi lebih menarik.

3. Penjualan Maya Versus Campuran


Penjualan maya (vurtual sales) adalah penjualan yang dilakukan oleh
sebuah perusahaan yang tidak mengoperasikan tempat penjualan fisik. Dengan
penjualan maya, tidak ada toko dimana pelanggan dapat masuk dan membeli
produk. Penjualan campuran (hybrid sales) terjadi ketika perusahaan memiliki
tempat berjualan secara fisik dan situs web dimana pelanggan dapat membeli
produk. Kedua strategi penjualan eceran ini perlu menginformasikan biaya dan
fitur produk kepada pelanggan, mengatur pembayaran pelanggan, dan
menghasilkan pengiriman produk.
Satu kesulitan yang dihadapi oleh perusahaan yang menawarkan penjualan
maya adalah memberikan informasi produk yang dibutuhkan tanpa
membingungkan pelanggan. Kendala lainnya adalah bahwa gambar merupakan
file yang berukuran besar, dan mengkomunikasikannya dari situs web ke
komputer pelanggan akan memakan waktu. Masalah ini dapat dikurangi dengan
membatasi jumlah gambar yang ditampilkan sampai pelanggan telah memusatkan
perhatian pencarian mereka pada pilihan yang relatif sedikit. Situs web Office
Depot (www.officedepot.com) adalah contoh yang baik dari strategi ini.
Halaman muka web Office Depot memiliki sedikit gambar tetapi
memberikan sejumlah link ke halaman-halaman yang mencari berbagai kelompok
produk. Pelanggan dapat langsung menuju ke produk dengan hanya mengetikkan
permintaan ke dalam produk kotak pencari produk tersebut. Semakin sedikit
mouse yang dibutuhkan untuk mendapatkan produk semakin baik, tetapi
kecepatan jauh lebih penting dari pada mengurangi jumlah klik mouse.
Perbandingan produk di dalam sebuah toko fisik akan dibantu oleh seorang
pelayan toko. Suatu situs web dapat memberikan informasi yang sama dan jika
dirancang dengan baik, memberikan lebih banyak lagi. Setelah pelanggan
menavigasi ke produk yang diinginkan, situs web akan memberikan link ke
produk-produk lain yang serupa, tinjuan produk yang dilakukan oleh para pakar
dan pelanggan-pelanggan lain, gambar dan uraian fisik produk, dan informasi
lainnya. Beberapa pelanggan menghargai sentuhan manusia dalam proses
penjualan, namun situs web dapat memberikan informasi yang jauh lebih banyak
dari pada kebanyakan pelayan took.Pembayaran melalui intenet telah
mandapatkan publikasi yang buruk. Meskipun informasi kartu kredit yang
digunakan untuk melakukan pembayaran melalui internet dapat dicuri, risiko
tersebut sangatlah kecil, jauh lebih kecil dibandingkan penggunaan kartu kredit
yang lain.
Penjualan maya paling sering dipergunakan ketika perusahaan tidak dapat
membangun sebuah tempat berjualan fisik atau menemukan tempat berjualan fisik
yang layak secara ekonomis. Sebagai contoh, 1-800-Flowers
(www.1800flowers.com) tidak memiliki toko fisik, karena model bisnisnya adalah
menyediakan bunga ke seluruh Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya.
Akan mahal bagi perusahaan untuk membangun toko-toko bunga di setiap tempat
di mana perusahaan ingin berbisnis, khususnya ketika telah ada toko bunga lain di
tempat-tempat tersebut. Sebagai gantinya, 1-800-Flowers bertindak sebagai
makelar mengumpulkan dan mencari pesanan yang selanjutnya diberikan ke toko
bunga lokal untuk disiapkan dan dikirimkan.
Penjualan campuran terkadang disebut sebagai operasi brick and clik.
Kebanyakan perusahaan memiliki tempat berjualan karena biasanya hal tersebut
dibutuhkan untuk rencana bisnisnya. Office Depot memiliki tempat berjualan
sebelum penjualan melalui internet dimungkinkan. Toko-toko tersebut juga
bertindak sebagai etalase bagi produk-produk mulai dari meja dan kursi hingga
pensil dan kertas. Bebrapa produk seperti kursi memiliki kemungkinan lebih besar
untuk dijual kepada pelanggan dapat berinteraksi secara fisik dengannya.
Pada waktu yang sama, Office Depot ingin menawarkan kemudahan berbelanja
bagi para pelanggannya melalui web. Penjualan B2C berarti bahwa Office Depot
dapat menyimpan persediaan yang lebih sedikit di toko-tokonya. Office Depot
dapat membangun toko-toko yang lebih kecil (yang mengurangi biaya operasinya)
ketika dibutuhkan toko-toko baru. Di toko-toko yang sudah ada, ruangan yang
lebih besar dapat diberikan pada produk-produk yang aktif terjual, yang
selanjutnya memberikan hasil penjualan yang lebih besar bagi toko-toko tersebut.

4. Pemerintahan Elektronik
Pemerintah juga dapat mengambil manfaat dari e-commerce. Salah satu contoh
adalah Polk Country di Florida. Kantor Pajak Polk Country menggunakan layanan
online untuk melelang sertifikat pajak bumi dan bangunan pada tahun 2005.
Sertifikat pajak adalah cara lain pemerintah daerah untuk menagih pajak bumi dan
bangunan yang belum dibayar. Pemerintah daerah akan menentukan kapan
pembelian sertifikat dapat mengklaim properti jika pajak yang tertunggak tidak
pernah dibayarkan. Jika pemilik properti membayar dan memenuhi persyaratan
sertifikat pajak, maka pemilik akan tetap memiliki propertinya. E-commerce dapat
memberikan keuntungan bagi pemerintah sama halnya seperti organisasi publik
dan swasta.

F. Langkah E-Commerce Berikutnya


Tantangan bagi e-commerce lebih dari sekedar jenis barang yang ditawarkan, ia
adalah teknologi di balik perdagangan. Banyak pelanggan merasa lebih nyaman
menggunakan telepon seluler dari pada menggunakan keyboard komputer. Kalangan
pebisnis selalu mencari koneksi nirkabel dimanapun tersedia layanan telepon seluler.

1. Perdagangan Bergerak
Perdagangan bergerak (mobile commerce atau in commerce) adalah penggunaan
telepon seluler dan asisten digital pribadi (personal digital assistant/ PDA) untuk
melakukan e-commerce nirkabel. Seiring dengan berkembangnya teknologi
telepon seluler dari generasi analog menjadi generasi digital, istilah
telekomunikasi generasi ketiga (third generation/ 3G) telah secara longgar
dipergunakan untuk teknologi-teknologi nirkabel yang mampu memindahkan
data. Aplikasi-aplikasi awal m-commerce meliputi layanan berita, transaksi atau
pengumuman informasi keuangan, dan perbankkan. Pembelian tiket bioskop dan
pembayaran parkir adalah dua aplikasi yang mulai diterima di Eropa dan Jepang.
Penjualan eceran mengalami pertumbuhan yang lambat, tetapi nampaknya
pembayaran m-commerce di restoran-restoran cepat saji mulai banyak diterima.

2. Nirkabel Berkelas Bisnis Di Semua Tempat


Hot spot internet cukup memadai untuk penggunaan web umum maupun
pribadi, namun memeriksa e-mail di sebuah kedai kopi Starbuck adalah suatu cara
yang kurang memadai bagi para profesional bisnis. Hot spot biasanya diciptakan
dengan menggunakan suatu koneksi kabel (untuk kecepatan komunikasinya yang
tinggi) dan kemudian dipancarkan melalui sebuah poin akses nirkabel suatu
wilayah yang kurang lebih berjarak 100 meter dari akses poin tersebut.
Komunikasi nirkabel yang kecepatannya cukup memadai melalui penyedia jasa
komunikasi yang sama dengan telepon seluler akan memungkinkan terciptanya
komputasi nirkabel berkelas bisnis hampir di semua tempat.
Kebebasan dan kecepatan seperti itu tidaklah gratis. Pertama, harus
membeli kartu seluler untuk laptop mereka untuk mengakses sinyal seluler.
Kedua, tagihan akses jaringan bulanan dapat sebesar $80 per bulan atau lebih.
Akan tetapi, jika kita memikirkan bahwa biaya akses modem kabel ke koneksi
data berkecepatan tinggi di rumah membutuhkan biaya sebesar $50 atau lebih,
biaya ekstra yang harus dikeluarkan bisa jadi lebih kecil jika dibandingkan dengan
tidak membutuhkan modem kabel dan mampu mengakses internet di semua lokasi
di kota Anda.

PEMBAHASAN

A. Profil PT Garuda Indonesia Tbk


PT Garuda Indonesia Tbk (Garuda Indonesia), pertama kali didirikan dengan
nama Garuda Indonesian Airways N.V. yang berkedudukan di Jakarta Pusat
berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No. 137 tanggal 31 Maret 1950. Status ini
kemudian berubah menjadi PT Garuda Indonesia (Persero) tahun 1975. Garuda
Indonesia memiliki aktivitas bisnis dengan kegiatan utamanya berupa jasa
angkutan udara niaga. Saat ini Garuda Indonesia memiliki 1 kantor pusat dan 6
area manajemen yang mengelola 49 kantor cabang. Garuda Indonesia memiliki 4
Strategic Business Unit (SBU), yaitu SBU Garuda Indonesia yang mengelola
bisnis utama berupa angkutan udara niaga berjadwal dengan layanan penuh (full
service carrier - FSC), Garuda Cargo yang mengelola bisnis kargo, SBU Garuda
Sentra Medika (GSM) yang mengelola bisnis kesehatan, dan SBU Citilink yang
mengelola bisnis di bidang angkutan udara niaga berjadwal dengan tarif murah
(lower cost carrier - LCC). Garuda Indonesia saat ini mengoperasikan 84 armada
pesawat penumpang, yang terdiri dari 71 armada pesawatnarrow-body dan 13
armada pesawat wide-body yang digunakan untuk penerbangan domestik dan
juga internasional.

B. E-Business dalam PT Garuda Indonesia Tbk


Manajemen Garuda Indonesia melakukan kegiatan e-business terkait dengan
serangkaian bisnis perusahaan. Mulai dari bagaimana customer relationship
management perusahaan, hubungan dengan pemasok seperti Pertamina dan
Boeing sebagai pemasok bahan bakar dan pesawat dengan e-procurement pada
supply chain management perusahaan, e-commercepada partner relationship
management, human resources development system di Garuda Indonesia dan
enterprise resource planning sebagai kolaborator dari keempat elektronik-isasi
sistem bisnis yang ada di Garuda.

C. E-commerce dalam Partners Relationship Management PT Garuda


Indonesia Tbk
PT Garuda Indonesia mengembangkan dua jenis e-Commerce, yaitu Business to
Business dan Business to Customer. B2B dilakukan Garuda dengan menyediakan
Coporate Online dan Agency Online, sedangkan B2C dilakukan dengan
personnal online booking.
1. B2B (business to business)
Suatu perusahaan yang akan masuk ke B2B dengan Garuda Indonesia
diwajibkan mengisi data perusahaan secara online. Bagi perusahaan Garuda
dan Partner tentunya akan sama-sama mendapat keuntungan. Dan dengan
adanya proses bisnis ini, perusahaan partner mendapat diskon yang atraktif
untuk penerbangan menggunakan Garuda Airlines, pihak Garuda pun
mendapat bahan yang diperlukan untuk operasional sehari-hari melalui
perusahaan partner.

2. B2C (businees to customer) :


Customer dapat melakukan transaksi seperti : Book Flight, e-Ticketing, Show
Schedule and price , e-Payment, Promotion and Touch the Feel.

Model binis manufacturer (direct) model dilakukan Garuda Indonesia


dengan menggunakan kekuatan web untuk menjangkau para konsumennya
terutama dipakai untuk menyentuh pembeli secara langsung dengan tujuan
efisiensi, peningkatan pelayanan konsumen dan mengerti customer preferences.
Selain itu, Garuda Indonesia juga menggunakan web sebagai media promosi
seperti jasa dan layanan yang baru, juga tempat wisata. Hal ini akan membantu
calon penumpang mengerti secara lengkap apa yang ditawarkan oleh Garuda
Indonesia.

D. Penerapan E-commerce pada PT Garuda Indonesia Tbk


Fitur e-commerce untuk brand Garuda Indonesia sangat lengkap bila
dibandingkan dengan fitur e-Commerce dari brand maskapai penerbangan
lainnya. Garuda Indonesia menawarkan e-Commerce terpadu yang disebut
dengan 28 Customer Touch Points yang memungkinkan calon/penumpang
Garuda Indonesia mengakses service online dari before flying sampai after
arrival yang disediakan melalui web. Fitur-fitur tersebut sangat jelas dan mudah
dimengerti. Beberapa fitur tersebut adalah:
1. Book Flight
Calon penumpang Garuda Indonesi dapat melakukan pemesana tiket secara
online melalu web. Terdapat beberapa pilihan yang harus diputuskan oleh
calon penumpang, antara lain kota asal dan kota tujuan penerbangan, tanggal
keberangkatan dan kepulangan, jenis tiket apakah one-way atau return, kelas
penerbangan, dan jumlah penumpang dewasa serta anak-anak.

2. Check In dan E-Ticketing


Check In secara online ini sangat berguna sekali bagi konsumen yang
misalnya memiliki waktu terbatas untuk menunggu antrian check in secara
manual di bandara. Dengan adanya check in online akan sangat
meningkatkan efisiensi waktu bagi konsumen, sekaligus kenyamanan tanpa
mengantri secara manual. Di check in secara online, konsumen juga dapat
memilih tempat duduk sesuai dengan kelas penerbangan yang telah dibayar.
Bagi Garuda Indonesia sendiri, proses ini sangat menguntungkan, karena
selain meningkatkan proses layanan kepada pelanggannya, crew Garuda
dapat langsung mengetahui ketersediaan bangku yang belum terisi, dan
pelayanan di bandara menjadi lebih efisien karena sudah terdapat tiket
elektronik.
3. Show Schedule and Tarif
Dengan adanya jadwal dan tarif untuk setiap rute yang diperbarui setiap hari
akan memudahkan calon penumpang untuk menyesuaikan waktu
penerbangan yang akan dilakukan dan pembayaran yang akan dilakukan.

4. E-Payment
E-Payment memudahkan calon penumpang Garuda Indonesia untuk
pembelian tiket secaraonline lewat web Garuda Indonesia. Setelah
melakukan reservasi, calon penumpang Garuda Indonesia akan menerima
booking code dan 13 digit payment code. Untuk pembayaran melalui kartu
kredir Visa atau Master Card, calon penumpang dapat langsung menelepon
call center Garuda di 08041807807 atau (021) 23519999 lalu menyebutkan
16 digit nomer kartu kredit sebaga otorisasi pembayaran. E-Payment dapat
juga dilakukan menggunakan ATM dari berbagai bank, antara lain BCA,
BNI, Bank Mandiri, Bank Niaga, Lippo Bank, Permata Bank, BRI dan BII;
Telehone Banking dari Bank Mandiri, BNI and BCA; Mobile Banking dari
Bank Mandiri, BCA dan Permata Bank; Internet Banking dari Bank Mandiri,
BCA, BNI dan Lippo Bank.

5. Promotion and Touch the Feel


Garuda Indonesia melalui web-nya, juga melakukan promosi atas produk
layanan yang dimilkinya.Calon penumpang yang akan membeli tiket Garuda
Indonesia akan merasakan bagaimana dilayani secara online, mulai dari
proses reservasi, pembayaran, memperoleh tiket, check-in, sampai
kedatangan.

6. Corporate/Agency Online
Suatu perusahaan yang akan masuk ke B2B dengan Garuda Indonesia
diwajibkan mengisi data perusahaan secara online. Bagi perusahaan partner
bisnis garuda Indonesia keuntungan bertransaksi B2B dengan Garuda
Indonesia adalah:
 Special Corporate Fares dengan diskon yang atraktif baik untuk kelas
penerbangan bisnis dan ekonomi.
 Priority waiting list

E. Pentingnya e-Commerce Bagi Garuda Indonesia


1. E-Commerce digunakan oleh brand Garuda Indonesia untuk menjelaskan
produk dan jasa yang dimilikinya secara detail kepada pembaca web, dari
proses before flying sampai dengan proses arrival.
2. Selain untuk individual online booking, Garuda Indonesia mengembangkan
ekstranet untuk melayani transaksi pembelian oleh agen dan korporasi secara
online. Diharapkan dengan strategi ini, pelayanan Garuda Indonesia melalui
B2B semakin mempermudah transaksi yang dilakukan oleh pelanggan
korporasi.
3. Melalui e-Commerce, dikembangkan pula microsite yang secara khusus
diperuntukkan bagi Garuda Frequent Flyer, dengan berbagai keuntungan jika
menjadi anggotanya. Misalnya mendapatkan reward dalam bentuk mileage
yang lebih besar, waiting list, diskon dan boarding pass through value.
4. Pemberitahuan melalui email kepada pelanggan yang terdaftar dalam GFF
juga ditempuh brand Garuda Indonesia untuk mempertahankan loyalitas
pelanggannya. Email ini biasanya berisi tentang program terbaru yang
ditawarkan atau sekedar memberitahu daftar perjalanan yang dilakukan
konsumen menggunakan Garuda beserta reward mileage yang diperoleh.
KESIMPULAN

Perdagangan elektronik (yang biasa disebut e-commerce) yaitu


meliputi transaksi-transaksi bisnis yang berhubungan dengan pelanggan dan
pemasok, yang menghubungkan computer mereka masing-masing melalui
internet. Sedangkan definisi luas yang diberikan mengenai e-commerce
yaitu bahwa e-commerce dapat memfasilitasi operasi internal maupun
eksternal perusahaan. Inteligensi bisnis (business intelligence/ BI) adalah
aktifitas pengumpulan informasi mengenai unsur-unsur di dalam lingkungan
yang berinteraksi dengan perusahaan.
Istilah internet dan world wide web sering kali digunakan layaknya
keduanya memiliki arti yang sama. World wide web adalah kumpulan
komputer yang bertindak sebagai server isi atau kandungan yang menyimpan
dokumen-dokumen yang diformat untuk memungkinkan dilihatnya teks,
grafik, dan audio sekaligus juga memungkinkan dibuatnya link dengan
dokumen-dokumen lain di dalam web.
Penerapan e-business pada PT Garuda Indonesia, Tbk telah
terintegrasi dengan cukup baik. Hal ini dilihat melalui arsitektur aplikasi
perusahaan yang memberikan kerangka kerja konseptual yang
menghubungkan antar proses dan interface dari aplikasi e-business. Bila kita
identifikasi sesuai dengan arsitektur aplikasi e-business perusahaan, maka
disana kita akan melihat Garuda Indonesia memberikan kerangka kerja
konseptual yang menghubungkan antar proses dan interface dari aplikasi e-
business yaitu mulai dari bagaimana customer relationship management
perusahaan, hubungan dengan pemasok atau supply chain management
perusahaan dengan e-procurement, e-commerce pada partner relationship
management, human resources development system di Garuda Indonesia dan
enterprise resource planning sebagai kolaborator dari keempat elektronik-
isasi sistem bisnis yang ada di Garuda Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Grace. (2014). E-Commerce. URL :


http://kumpulanmakalahsim.blogspot.com/2014/05/e-commerce.html.
Diakses tanggal 25 Mei 2021.

Putra, Y. M., (2019). E-Commerce: Pasar Digital dan Barang Digital. Modul Kuliah
Sistem Informasi Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta

Fyan, Galuh. (2011). Kajian Strategi Kompetisi dan Penerapan E-Commerce pada
PT Garuda Indonesia.
https://www.academia.edu/9458995/Kajian_Strategi_Kompetisi_dan_Penerapan_E_C
ommerce_pada_PT_GARUDA_INDONESIA_dalam_Sistem_Informasi_Manajemen
_Oleh_yessy_i_c_feb10_Kajian_Strategi_Kompetisi_dan_Penerapan. Diakses tanggal
25 Mei 2021.

Jeremy, Alvin. (2012). E-Commerce PT Garuda Indonesia.


http://alvinjeremy94.blogspot.com/2012/12/e-commerce-ptgaruda-indonesia.html.
Diakses tanggal 26 Mei 2021.

https://johannameliantha.wordpress.com/e-commerce-pt-garuda-indonesia/. Diakses
tanggal 26 Mei 2021.

Anda mungkin juga menyukai