Anda di halaman 1dari 17

10.

BANK SYARIAH

OLEH : Kurnia.Permatasari
A. KONSEP DASAR BANK SYARIAH
Praktik Perbankan ada sejak zaman Babylonia, Yunani, dan
Romawi. Kegiatannya terbatas pada tukar menukar uang,
berkembang menjadi usaha tabungan,menitip dan
meminjamkan uang dengan bunga pinjaman. Baru pada
awal abad 20 muncul wacana perlunya Bank Syariah.

B.SEJARAH PERKEMBANGAN BANK SYARIAH


Upaya awal penerapan sistem profit loss sharing tercatat di
Pakistan dan Malasia mulai tahun 1940, yaitu upaya
mengelola dana jamaah Haji secara non konvensional.
Rintisan institusional lainnya adalah Islamic Rural Bank tahun
1963 di Kairo Mesir menjadi pemicu perkembangan sistem
Finansial dan ekonomi Islam Dunia (Antonio, 2001)
Namun tahun 1967 karena persoalan politik Bank ini ditutup.
Tahun 1972 berdiri sitem bank tanpa bunga namun lebih
ke sosial dari pada komersial di Mesir dengan nama Nasser
Social Bank.
Secara kolektif gagasan Bank Syariah secara Internasional
muncul dalam konferensi negara-negara Islam dunia di
kualalumpur tanggal 21-27 April 1969 yang diikuti 69
negara. Desember 1970 Sidang menteri-menteri negara
tergabung dalam OKI di Pakistan delegasi Mesir kembali
mengajukan proposal mendirikan Bank Syariah. Juli 1972
Komite ahli negara Islam penghasil minyak bertemu di
Jedah Arab Saudi untuk membicarakan pendirian Bank
Syariah. Sidang OKI thn 1974 Di Jeddah, didirikanlah Bank
Pembangunan Islam (IDB) memotivasi negara Islam
mendirikan Bank Syariah di awal 1980.
Gagasan pendirian Bank Syariah di Indonesia muncul sejak
pertengahan tahun 1970 an dan dibahas dalam pertemuan
hubungan Indonesia dengan negara Timteng tahun 1974 dan
tahun 1976 dalam seminar Internasional. Namun alasan
terhambatnya ide ini adalah:
1.Belum adanya aturan UU dan tidak sejalan dengan peraturan
perbankan yang berlaku
2.Konsep Bank Syariah dari segi politis berkonotasi ideologis negara
Islam sehingga tidak dikehendaki pemerintah
3.Pertanyaan Siapa yang akan menaruh modal dalam ventura karena
saat itu ada pembatasan bank asing yang ingin membuka kantor di
Indonesia.
Gagasan Bank Syariah muncul kembali ketika pemerintah
mengeluarkan kebijakan pakto 1988 yaitu liberalisasi perbankan.
Lokakarya ulama 19-22 Agustus 1990 rekomendasi tentang
bunga bank dan perbankan membuat MUI membentuk kelompok
kerja untuk mendirikan Bank Syariah di Indonesia tanggal 22-25
Agustus 1990.
Tahun 1992 berdirilah Bank Muamalat Indonesia sebagai Bank
Syariah pertama di Indonesia dimana modal dasar dari presiden
dan wakil presiden, Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila,
Yayasan Dakkab, Supersemar, Dharmais, Purna Bakti Pertiwi,
PT. PAL dan PINDAD selanjutnya yayasan Dana Dakwah
Pembangunan sebagai yayasan penopang Bank Syariah.
Pada saat Krisis Ekonomi 1997 Bank konvensional mengalami
negative spread namun Bank Muamalat dapat melewati krisis
dengan baik sehingga kesadaran pemerintah dan masyarakat
akan pentingnya bank Syariah semakin diuji. Muncullah
peraturan UU No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia untuk
mengambil kebijakan moneter berdasarkan prinsip Syariah.
Pada tahun 2001 dibentuk Biro Perbankan Syariah dan tahun
2004 dibentuk Direktorat Perbankan Syariah di Bank Indonesia.
Mulai awal tahun 2000 hampir seluruh perbankan konvensional
di Indonesia berusaha membuat Unit Usaha Syariah.
C. PERBEDAAN BANK SYARIAH DAN BANK
KONVENSIONAL
Menurut Sumitro (1996) perbedaan keduanya adalah:
1.Beban Biaya dalam bentuk nominal dan dapat dilakukan tawar
menawar
2.Mempergunakan nisbah bagi hasil dan menghindari presentase
bunga
3.Perhitungan Bagi hasil tidak berdasarkan keuntungan yang pasti
namun berdasarkan keuntungan aktual
4.Pengerahan dana masyarakat dianggap sebagai titipan
sehingga tidak dijanjikan imbalan yang pasti
5.Adanya Dewan Pengawas Syariah (DPS) dalam organisasi Bank
yang bertugas mengawasi syariah complience
6.Fungsi Bank syariah adalah fungsi amanah.
Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional
Perbandingan Bunga dengan Sistem bagi hasil
PRODUK DAN PRINSIP
KERJA BANK SYARIAH
PRINSIP OPERASI BANK SYARIAH ADALAH PROFIT SHARING BAIK ANTARA BANK DENGAN
PEMILIK DANA (SAHIBUL MAAL) MAUPUN BANK DENGAN DEBITUR (MUDHARIB).

Mark up based :
- Jual beli Margin
SUMBER DANA : - Sewa beli
Profit
•GIRO WADIAH POOLING
•TABUNGAN SYARIAHPLUS Distribution
DANA
•DEPOSITO MUDHARABAH
Bagi Hasil : Bagi
•EQUITY •Mudharabah
•Musyarakah Hasil

Aktivitas treasury :
PORSI NASABAH - SWBI, Obligasi, dll

Jasa-Jasa:
•Kiriman Uang
•Inkaso
•Garansi Bank 100% pendapatan Bank PORSI BANK

Page 9
Intermediasi Bank Syariah

Depositors
Counter-parties

Investasi/ pembiayaan
titipan
Surplus unit BANK Deficit unit

Bagi Hasil
Bagi Hasil / bonus
Produk dan jasa Bank Syariah

Penghimpunan Penyaluran Jasa keuangan

Prinsip wadiah Prinsip jual beli


 Giro  Murabahah  Wakalah
 Tabungan  Istishna  Kafalah
 Salam  Hiwalah
 Rahn
Prinsip mudharabah  Qardh
Prinsip bagi hasil
 Deposito Sharf
 Mudharabah 
 Tabungan  Musyarakah

Wiroso - Mengenal
11 10 Rabi'ul Akhir 1424H Bank Syariah
SUMBER & PENGGUNAAN DANA
(Pool of Funds Approach)
Sumber Mudharabah
Mudharabah Mudharabah
Mudharabah
Wadiah
Wadiah Musyaraqah
Musyaraqah
Dana Mutlaqah
Mutlaqah Muqayadah
Muqayadah

DANA
DANA
POOL
POOL
Primary
PrimaryReserve
Reserve Murabaha
Murabaha Sepecial
Sepecial
Project
Project
Secondary
SecondaryReserve
Reserve Salam
Salam
Peng-
gunaan Qard
Qard Istishna’
Istishna’
Dana
Musyarakah
Musyarakah Ijarah
Ijarah

Mudharabah
Mudharabah aktiva
aktivatetap
tetap
1. Sumber Penghimpunan Dana :
a. Dana Sendiri
b. Dana Deposan
1. Giro
2. Deposito
3. Tabungan
4. Lainnya
c. Dana Pinjaman
1. Call Money
2. Pinjaman antar Bank
3. Kredit Likuiditas Bank Indonesia
d. Sumber Dana lainnya
1. Setoran Jaminan
2. Dana transfer
3. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
4. Diskonto Bank Indonesia
2. Alternatif penggunaan Dana
a. Cadangan Likuiditas
- Cadangan Primer (primary reserves):
uang kas, Saldo pada Bank central,
saldo pada bank lain, warkat berjalan
- Cadangan sekunder : SIMA, SBIS,
SUKUK, Deposito.
• Penyaluran Kredit
• Investasi
• Aktiva Tetap dan Inventaris
Hirarkhi Sumber Hukum Produk
Keuangan Syariah
ISLAM

Aqidah Syariah Akhlak

Ibadah Muamalah

Aktivitas
Aktivitas Politik Aktivitas Sosial
Ekonomi

Aktivitas Perbankan, Keuangan & Bisnis Syariah


Prinsip-Prinsip Dasar
Muamalah Islam
• Halal (QS 2:168, QS 5:88, QS 16:114)
Yes for HATA • Toyyib (QS 2:168, QS 5:88, QS 16:114)
• Adil (QS 5:8)
• Maysir (QS 2:219)
No for MAGRIB-ZAL
• Gharar (HR Muslim)
• Riba (QS 2:275-279)
• Bathil (QS 2:188; 4:29 & 161;)
• Zalim (QS 2:11-12; 83:1-6)
Prinsip-Prinsip Dasar
Perbankan Syariah

Titipan Bagi Hasil


(Al-Wadi’ah/ (Profit
Depository) Sharing)

Al-Qardh Bank Syariah Jual-Beli


Mekanisme
(Soft & (Al-Bai)
Operasional
Benevolent Sale &
(Prinsip & Piranti
Loan) Purchase
Keuangannya

Jasa Sewa
(Ujrah) (Al-Ijarah)
Fee-Based Lease

Anda mungkin juga menyukai