BANK SYARIAH
Pengertian Bank (UU No 21/2008)
BANK SYARIAH
Bank Umum Syariah (BUS)
BANK KONVENSIONAL
SISTEM OPERASIONAL UTAMA BANK SYARIAH
Bank
Prinsip wadiah Prinsip jual beli
Syariah
Prinsip bagi hasil
Prinsip mudharabah
Prinsip Sewa
BANK
Mudharabah Muqayyadah SEBAGAI
AGEN
Penyaluran dana
Prinsip bagi hasil • Pembiayaan Mudharabah
• Pembiayaan Musyarakah
Laba
ISLAMIC
BANK 70 % 30 % PARTNER
syirkah
Shahibul maal 1 Shahibul mal 2
Kemitraan usaha
Rugi
70% 30%
Gradual sale of its share Gradual purchase of bank share
Prinsip Bagi Hasil (syirkah)
l Mudharabah (bank sebagai shahibul maal)
l Akad antara pemilik modal dan pengelola modal
untuk memperoleh keuntungan => dibagi sesuai
nisbah yang disepakati awal akad
l Prinsip pembagian hasil usaha => revenue
sharing atau Profit Sharing
Feature Mudharabah
70% 30%
Laba
BANK
1.Negoisasi
…………………….. ………………….
Penjual Pembeli
2.Akad Jual Beli
4. Bayar Kewajiban
3b.
Terima barang
3a. Kirim Barang dan dokumen
SKEMA MURABAHAH
TEKNIS PERBANKAN (Berdasarkan pesanan)
1.negosiasi
NASABAH
2. Akad jual beli
6. Bayar kewajiban
BANK
5. Terima
dokumen
barang &
3.Beli 4. Kirim dokumen
barang tunai barang
PEMASOK
Prinsip jual beli – 2 (salam)
l Salam
l Akad jual beli barang pesanan (muslam fiih) antara
pembeli (muslam) dengan penjual (muslam ilaih)
l Spesifikasi (jenis, macam ukuran, jumlah, mutu) dan
harga barang disepakati diawal akad dan pembayaran
dilakukan dimuka secara penuh
l Apabila bank bertindak sebagai pembeli, kemudian
memesan kepada pihak lain untuk menyediakan barang
=> salam Paralel
l Diaplikasikan => produksi agribisnis atau industri sejenis
lainnya
SKEMA SALAM
FIQH
3. kirim 4. Terima
Barang pesanan
(muslam fiih)
Skema salam paralel
teknis perbankan
1a. negosiasi & akad
BANK NASABAH II
2a. Bayar
muslam ilaih Muslim
dan muslim
3b. Kirim
dokumen
3a. Kirim barang & dokumen
2b. Bayar
BARANG
PESANAN
Nasabah I muslam fiih
1b. negosiasi & Muslam ilaih
Akad Salam
Prinsip jual beli – 3 (Istishna)
l Istishna
l Akad jual beli (mashnu’) antara pemesan (mustashni’) dengan
penerima pesanan (shani)
l Spesifikasi (jenis, macam, ukuran, mutu dan jumlah) dan harga
barang pesanan disepakati diawal akad dengan pembayaran
dilakukan sesuai kesepakatan (dimuka, cicilan dan
dibelakang)
l Apabila bank bertindak sebagai shani kemudian menunjuk pihak
lain untuk membuat barang => Istishna Paralel
l Diaplikasikan => manufaktur, industri kecil – menengah dan
konstruksi
SKEMA ISTISHNA’
Fiqh
1. Pesan barang
PRODUSEN 2. Akad Istishna’ PEMESAN
Shani’ Mustashni’
3. Bayar
4.Memproduk 5. Kirim
si barang mashnu’
MASHNU’
Barang
pesanan
Skema ISTISHNA’ paralel
Teknis Perbankan
1a. Pesan barang Nasabah
BANK Shani’/
mustashni’ Pemesan
2a. Akad Istiahna’ I mustashni
3a. Bayar
’
2b. Akad
1b. Minta
Istishna’ II
dibuatkan
5a.
barang
Kirim
5b. Kirim
dokumen 4. Membuat
SHANI’ barang MASHNU’
3b. bayar Pemasok (barang)
Prinsip Ujroh (Ijarah)
l Ijarah
l Akad sewa menyewa barang antara bank (muaajir)
dengan penyewa (mustajir). Setelah masa sewa
berakhir barang sewaan dikembalikan kepada muaajir
SELLER LEASEE
2
Delivery
Lease of
of object
1 object 3 4
Ownership
of bject
ISLAMIC BANK
buyer Leasor
Jasa perbankan
l Rahn (collateral)
l Akad penyerahan barang / harta (marhun) dari nasabah
(rahin) kepada bank (murtahin) sebagai jaminan sebagian
atau seluruh hutang
l Rahnu bisa sebagai pelengkap (akad atas collateral) dan
bisa sebagai produk sendiri (jasa gadai syari’ah)
l Santunan kebajikan
l Pengeluaran sosial lainnya
APLIKASI PRODUK BANK SYARIAH