Anda di halaman 1dari 49

Sistem Operasional

Bank Syariah
Disampaikan oleh :

Kelompok 1
Praktek Akunt.Perbankan (Bank Mini)

Bagas Eko Saputro Wijaya (1912321022)


Rizky Fierly Ananda (1912321017)
Pengertian Bank (UU No 10/1998)
● Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-
bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat banyak.
● Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional dan atau “berdasarkan prinsip
usaha syariah” yang dalam kegiatannya memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran.
● Bank Perkreditan Rakyar atau BPR-Syariah adalah bank
yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional
atau “berdasarkan prinsip syariah” yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran
Pengertian Prinsip Syariah (uu no 10/1998)
● Prinsip syariah adalah aturan perjanjian
berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak
lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan
kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang
dinyatakan sesuai dengan syariah,
● Kegiatan usaha bank syariah antara lain
mudharabah, musharakah, murabahah, ijarah,
ijarah wa iqtina
Landasan Hukum
UU No 7/92 tentang Perbankan

PP No 72/92 tentang UU No 10/98 tentang


Bank Berdasarkan perubahan UU 7/92
Bagi Hasil

Dicabut dg
PP 30/99

BANK SYARIAH
Landasan Hukum (lanjutan)
● Ketentuan BI tentang Bank Umum Syariah:
○ SE BI No. 32/2/UPPB tanggal 12 Mei 1999
○ SK Dir BI No. 32/34/KEP/DIR tanggal 12 Mei 1999
● Ketentuan BI tentang BPR Syariah
○ PBI 6/17/PBI/2004 tanggal 1 Juli 2004
○ (revisi : SK Dir BI No 32/36/KEP/DIR tgl 12 Mei 1999)
● Cabang Syariah Bank Konvensional
○ PBI No 4/1/PBI/2002 tanggal 27 Maret 2002
Bentuk Usaha
● Bank Umum Syariah
○ Contoh : Bank Muamalat Indonesia (BMI), Bank Syariah
Mandiri (BSM)

● Bank Konvensional membuka cabang syariah


○ Unit Usaha Syariah (satu tingkat dibawah Direksi)
○ Contoh : BNI 46 – Syariah, IFI – Syariah, Bank Jabar –
Syariah, BII – Syariah, Danamond – syariah, Bukopin –
Syariah, BRI – Syariah, dsb
BANK SYARIAH

Pembayaran bagi hasil


Menerima pendapatan

Tergantung pendapatan / hasil yg diterima Bagi hasil / Margin

Shahibul maal Mudharib


Shahibul Maal Mudharib

Penghimpunan dana Penyaluran dana

Deposan Bank Nasabah debitur


Membayar bunga deposito tetap Menerima bunga kredit tetap

Tidak ada pengaruh pendapatan yang diterima

BANK KONVENSIONAL
Perbedaan Bank Syariah dan Konvensional
Bank Syariah Bank Konvensional

Fungsi dan Manager Investasi, Intermediary unit, Jasa


kegiatan bank Investor, Sosial, keuangan
Jasa keuangan
Mekanisme dan Maghrib Maghrib
obyek usaha dilarang Tidak ada larangan

Hubungan Kemitraan Pinjam meminjam


dengan nasabah

Maisir Gharar Riba Bathil


(judi/gambling) (ada unsur penipuan) (rusak/tidak syah)
Contoh Bagan Organisasi Bank Umum Syariah

RUPS / Rapat Anggota PSAK - 59

Dewan Komisaris Dewan Pengawas Syariah

Dewan Audit Dewan Direksi

Divisi / Urusan Divisi / Urusan Divisi / Urusan Divisi / Urusan

Kantor Cabang Kantor Cabang Kantor Cabang


Contoh Bagan Organisasi Bank Umum Konvensional yang
membuka Kantor Cabang Syariah

PSAK - 31 RUPS / Rapat Anggota PSAK - 59

Dewan Komisaris Dewan Pengawas Syariah

Dewan Audit Dewan Direksi

Divisi / Urusan Divisi / Urusan Divisi / Urusan Unit Usaha Syariah

Kantor Cabang Kantor Cabang Kantor Cabang Kantor Cabang


Konvensional Konvensional Syariah Syariah
Dewan Pengawas Syariah
● Badan independen yang ditempatkan oleh
Dewan Syariah Nasional (DSN)
● Terdiri dari pakar dibidang syariah muamalah
dan memiliki pengetahuan bidang perbankan
● Persyaratan anggota ditetapkan DSN
● Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari , DPS
wajib mengikuti fatwa DSN yang merupakan
otoritas tertinggi dalam mengeluarkan fatwa
produk dan jasa.
Tugas DPS
Mengawasi kegiatan usaha bank
agar tidak menyimpang dari ketentuan
dan prinsip syariah yang telah difatwakan
Fungsi DPS
● Sebagai penasehat dan pemberi saran
○ kepada direksi, UUS dan pimpinan kantor cabang
syariah mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
syariah
● Sebagai mediator antara bank dan DSN
○ dalam mengkomunikasikan usul dan saran
pengembangan bank syariah yang diawasinya kpd
DSN sekurang-2nya setahun sekali
● Sebagai perwakilan DSN
○ yang ditempatkan pada bank => wajib melaporkan
kegiatan usaha serta perkembangan bank syariah yang
diawasi ke DSN sekurang-kurangnya setahun sekali
Kewenangan DSN

● Memberi atau mencabut rekomendasi nama anggota DPS pada


suatu lembaga keuangan syariah
● Mengeluarkan fatwa yang mengikat DPS dimasing-masing LKS
dan menjadi dasar tindakan hukum fihak terkait.
● Mengeluarkan fatwa yang menjadi landasan bagi ketentuan
yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang, seperti BI dan
Bapepam
● Memberikan peringatan kepada LKS untuk menghentikan
penyimpangan dari fatwa yang telah dikeluarkan oleh DSN
● Mengusulkan kepada pihak yang berwenang untuk mengambil
tindakan apabila peringatan tidak diindahkan
Tugas Unit Usaha Syariah

● Mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan kantor


cabang syariah
● melaksanakan fungsi treasury dalam rangka pengelolaan
dan penempatan dana yang bersumber dari KCS (kantor
cabang syariah)
● menyusun laporan keuangan konsolidasi dari seluruh
KCS
● melaksanakan tugas penatausahaan LK-KCS
Karakteristik Bank Syariah
● Berdasarkan prinsip syariah
● Implementasi prinsip ekonomi Islam dg ciri:
○ pelarangan riba dalam berbagai bentuknya
○ Tidak mengenal konsep “time-value of money”
○ Uang sebagai alat tukar bukan komoditi yg diperdagangkan.
● Beropesi atas dasar bagi hasil
● Kegiatan usaha untuk memperoleh imbalan atas jasa
● Tidak menggunakan “bunga” sebagai alat untuk memperoleh
pendapatan
● Azas utama => kemitraan, keadilan, transparansi dan universal
● Tidak membedakan secara tegas sektor moneter dan sektor riil=> dapat
melakukan transaksi-2 sektor riil
Syarat transaksi sesuai syariah :

● Tidak mengandung unsur kedzaliman


● Bukan riba
● Tidak membahayakan pihak sendiri atau pihak lain.
● Tidak ada penipuan (gharar)
● Tidak mengandung materi-materi yg diharamkan
● Tidak mengandung unsur judi (maisyir)
Alur Operasional Bank Syariah Mudharib
Tabel
Bagi
hasil
Penghimpunan dana Penyaluran dana Pendapatan

POOLING DANA
Wadiah yad dhamanah Prinsip bagi hasil Bagi hasil/laba

Mudharabah Mutlaqah Prinsip Ujroh Sewa


(Investasi Tdk Terikat)
Lainnya (modal dsb) Prinsip jual beli Margin

Tabel
Laporan Laba Rugi
Pendapatan Mdh Mutlaqah
(Investasi Tidak Terikat)
Agen : Mdh Muqayyadah / investasi terikat
Pendapatan berbasis
imbalan (fee base income) Jasa keuangan: wakalah, kafalah, sharf
FUNGSI BANK SYARIAH
Fungsi Aplikasi produk

Penghimpunan dana :
MANAGER Prinsip wadiah
INVESTASI Prinsip mudharabah
TAMWIL

Penyaluran dana
INVESTOR Prinsip jual beli (murabahah, salam, istishna dsb)
Prinsip bagi hasil (mudharabah, musyarakah)

Produk jasa
JASA LAYANAN Wakalah, Kafalah, Sharf, Qardh
Hawalah, Rahn dsb
MAAL

Dana kebajikan
SOSIAL Penghimpunan dan penyaluran Qardhul Hasan
Penghimpunan dan penyaluran ZIS
Produk dan jasa Bank Syariah

Penghimpunan Penyaluran Jasa keuangan

Prinsip wadiah Prinsip jual beli


 Giro  Murabahah  Wakalah
 Tabungan  Istishna  Kafalah
 Salam  Hiwalah
 Rahn
Prinsip mudharabah Prinsip bagi hasil  Qardh
 Deposito  Sharf
 Mudharabah
 Tabungan
 Musyarakah
Penghimpunan
dana

Prinsip  Wadiah yad amanah


wadiah  Wadiah yad dhamanah

Prinsip  Mudharabah mutlaqah


Mudharabah (Investasi Tidak Terikat /
Unrectricted Investment)
 Mudharabah Muqayyadah
(Investasi Terikat / Restricted
Investment)
Prinsip wadiah

● Akad titipan pihak yang mempunyai barang


dengan kepada pihak yang diberi
kepercayaan untuk menjaga keselamatan,
keamanan serta keutuhan barang
● Berdasarkan jenisnya :
○ Wadiah yad amanah
○ Wadiah yad dhamanah
■ Aplikasi dalam perbankan => giro dan tabungan
Prinsip Mudharabah

● Akad antara pemilik dana dan pengelola


dana untuk memperoleh keuntungan =>
dibagi sesuai nisbah yang disepakati pada
awal akad
● Berdasarkan kewenangan yang diberikan
kepada mudharib
○ Mudharabah mutlaqah (Investasi Tidak
Terikat / Unrestricted Invesment)
■ Aplikasi dalam perbankan => deposito, tabungan
○ Mudharabah Muqayyadah ( Investasi Terikat /
Restricted Invesment
HUBUNGAN BANK DAN NASABAH (dalam akad mudharabah)

PENGHIMPUNAN DANA PENYALURAN DANA

SHAHIBUL MAAL MUDHARIB

dana mudharabah modal mudharabah

bagi hasil bagi hasil

SHAHIBUL MAAL MUDHARIB

Bank sebagai mudharib Bank sebagai shaibul maal/rabul maal

BANK
Mudharabah Muqayyadah SEBAGAI
AGEN
Penyaluran dana

Prinsip jual beli  Murabahah


 Istishna, Istishna Paralel
 Salam, Salam Paralel
Prinsip bagi hasil  Pembiayaan Mudharabah
 Pembiayaan Musyarakah
Ujroh  Ijarah, Ijarah Muntahia
Bitamlik
Prinsip jual beli
● Murabahah
○ Akad jual beli antara bank dengan nasabah
○ Bank membeli barang (yang diperlukan nasabah) dan menjual kepada nasabah sebesar
harga pokok ditambah dengan keuntungan yang disepakti
○ Aplikasi => diterapkan untuk investasi
● Salam
○ Akad jual beli barang pesanan (muslam fiih) antara pembeli (muslam) dengan penjual
(muslam ilaih)
○ Spesifikasi (jenis, macam ukuran, jumlah, mutu) dan harga barang disepakati diawal
akad dan pembayaran dilakukan dimuka secara penuh
○ Apabila bank bertindak sebagai pembeli, kemudian memesan kepada pihak lain untuk
menyediakan barang => salam Paralel
○ Diaplikasikan => produksi agribisnis atau industri sejenis lainnya
Prinsip jual beli
● Istishna
○ Akad jual beli (mashnu’) antara pemesan (mustashni’) dengan penerima
pesanan (shani)
○ Spesifikasi (jenis, macam, ukuran, mutu dan jumlah) dan harga barang
pesanan disepakati diawal akad dengan pembayaran dilakukan sesuai
kesepakatan (dimuka, cicilan dan dibelakang)
○ Apabila bank bertindak sebagai shani kemudian menunjuk pihak lain untuk
membuat barang => Istishna Paralel
○ Diaplikasikan => manufaktur, industri kecil – menengah dan konstruksi
Prinsip Bagi Hasil (syirkah)
● Musyarakah
○ Akad untuk usaha patungan untuk membiayai usaha yang halal dan
produktif
○ Diaplikasikan => pembiayaan proyek

● Mudharabah (bank sebagai shahibul maal)


○ Akad antara pemilik modal dan pengelola modal untuk memperoleh
keuntungan => dibagi sesuai nisbah yang disepakati awal akad
○ Prinsip pembagian hasil usaha => revenue sharing atau Profit Sharing
Prinsip Ujroh (Ijarah)
● Ijarah
○ Akad sewa menyewa barang antara bank (muaajir) dengan
penyewa (mustajir). Setelah masa sewa berakhir barang
sewaan dikembalikan kepada muaajir

● Ijarah wa iqtina (muntahiyah bittamlik)


○ Akad sewa menyewa barang antara bank (muaajir) dengan
penyewa (mustajir) yang diikuti janji bahwa pada saat yang
ditentukan kepemilikan barang sewaan akan berpindah
kepada mustajir
Jasa perbankan
● Qardh
○ Akad pinjamn dari bank (muqridh) kepada pihak tertentu (muqtaridh) untuk
tujuan sosial yang wajib dikembalikan dengan yang sama sesuai pinjaman

● Hiwalah
○ Akad perpindahan piutang nasabah (muhil) kepada bank (muhal ‘alaih) dari
nasabah lain (muhal)
○ Muhil minta muhal ‘alaih untuk membayar terlebih dahulu piutang yang
timbul dari jual beli
○ Pada saat piutang jatuh tempo => muhal akan membayar ke muhal ‘alaih
○ Muhal ‘alaih memperoleh imbalan sebagai jasa pemindahan
Jasa perbankan
● Rahn

○ Akad penyerahan barang / harta (marhun) dari nasabah (rahin)


kepada bank (murtahin) sebagai jaminan sebagian atau seluruh
hutang
● Wakalah

○ Akad pemberian kuasa dari pemberi kuasa (muwakil) kepada


penerima kuasa (wakil) untuk melaksanakan suatu tugas
(taukil) atas nama pemberi kuasa
Jasa perbankan
● Kafalah

○ Akad pemberian jaminan (makful alaih) yang diberikan satu


pihak kepada pihak lain dimana pemberi jaminan (kafiil)
bertanggung jawab atas pembayaran kembali suatu hutang yang
menjadi hak penerima jaminan (makful)
● Sharf

○ Akad jual beli suatu valuta dengan valuta lainnya


APLIKASI PRODUK BANK SYARIAH
Produk Penghimpunan Dana
No Produk Prinsip syariah
1 Giro Wadi’ah Yad Dhamanah
2 Tabungan Wadi’ah Yad Dhamanah dan Mudharabah
Mutlaqah (Investasi Tidak Terikat)
3 Deposito Mudharabah Mutlaqah (Investasi Tidak
Terikat)
4 Investasi Khusus Mudharabah Muqayyadah (Investasi
Terikat)
Produk penyaluran dana
No Produk Prinsip syariah

1 Pembiayaan modal kerja Mudharabah, Musyarakah

2 Pembiayaan proyek Mudharabah, musyarakah

3 Pengadaan barang investasi Murabahah


(jual beli barang)
4 Produksi agribisnis / sejenis Salam, salam paralel

5 Manufactur, kontruksi Istishna, Istishna Paralel

6 Penyertaan Musyarakah

7 Leter of Credit - Ekspor Mudharabah, musyarakah, murabahah (Al-Ba’I)


(pembiayaan ekspor)
8 LC - Impor Murabahah, Salam / Istishna dan Murabahah,
Mudharabah
9 Surat berharga (Obligasi) Mudharabah, Ijarah
Produk jasa perbankan
No Produk Prinsip syariah

1 Dana Talangan dan Talangan Haji Qardh


2 Anjak piutang Hiwalah
3 Transfer, inkaso, kliring Wakalah
4 Pinjaman sosial Qardhul Hasan
5 Safe deposit Wadi’ah Amanah, Ijarah (sewa)
6 Penukaran valas (bank notes) Sharf
7 Gadai (jaminan) Rahn
8 Pay roll Ujrah, wakalah
9 Bank garansi Kafalah
10 Leter of Credit - Ekspor Wakalah bil Ujroh, Qardh
11 LC - Impor Wakalah bil Ujrah, wakalah bil Ujroh dan
Qardh,
Produk sewa
No Produk Prinsip syariah
1 Sewa beli Ijarah Muntahiya Bittamlik (Ijarah Wa Igtina)
2 Sewa dengan opsi Ijarah Muntahiya Bittamlik
pemindahan hak
Produk lain

No Produk Prinsip syariah


1 Sertifikat Investasi Mudharabah Mudharabah
Antar Bank (SIMA)
2 Sertifikat Wadiah Bank Indonesia Wadiah
Fungsi Sosial
● Penyaluran dana kebajikan
○ Qardhul hasan
○ Santunan kebajikan
○ Pengeluaran lainnya
Prinsip Distribusi Hasil Usaha
● Revenue Sharing
○ Yang dibagikan adalah pendapatan (revenue)
○ Shahibul maal menaggung kerugian => usaha
dilikiuidasi, jumlah aktiva lebih kecil dari kewajiban

● Profit Sharing
○ Yang dibagikan adalah keuntungan (profit)
○ Tidak Loss Sharing => kerugian bukan kelalaian
mudharin ditanggung oleh shahibul maal
Sistem bagi hasil
Lap Laba Rugi Bank Lap L/R Pengelolaan Dana
(sbg mudharib + LKS) Mudharabah (sbg mudharib)
Pendapatan: Pendapatan penyaluran
Pengelolaan dana
= Mudharabah
Revenue sharing Bagi hasil (prinsip bagi hasil)
(-/-) Margin (prinsip jual beli)
Hak pihak ketiga atas bagi
Lainnya (SWBI, IMA dsb)
hasil Investasi Tidak Terikat Tabel
(+/+)
Pendapatan :
(-/-)
Fee base income
Porsi shahibul maal

Beban Pengelolaan Mudharabah


(-/-) Beban tenaga kerja mudharabah
Beban administrasi mudharabah
Beban mudharib:

Profit sharing
Beban penyusutan mudharabah
Beban Tenaga kerja Beban opr mudharabah lainnya
Beban Administrasi
Beban Opr Lainnya
=
= Shahibul
maal
Laba/Rugi Mudharabah
Laba / rugi
Prinsip Distribusi Hasil Usaha

Uraian Jumlah Metode


Penjualan 100 Revenue sharing
Harga pokok penjualan 65
----------
Laba kotor 35
Beban 25
----------
Laba rugi bersih 10 Profit Sharing
ACUAN AKUNTANSI
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK)
1 Pengungkapan Kebijakan Akuntansi 17 Akuntansi Penyusutan
2 Laporan arus kas 19 Aktiva tak berwujud
3 Laporan keuangan interim 20 Biaya riset dan pengembangan
4 Laporan keuangan konsolidasi 21 Akuntansi Ekuitas
5 Pelaporan Informasi Keuangan menurut 23 Akuntansi Pendapatan
segmentasi
14 Persediaan 30 Akuntansi sewa guna usaha

16 Aktiva tetap dan aktiva lainnya 34 Akuntansi Kontrak Kontruksi

PSAK 31 – Akuntansi Perbankan (Konvensional)


PSAK 59 – Akuntansi Perbankan Syariah
Karekteristik Bank Syariah
AKUNTANSI BANK SYARIAH
Kerangka dasar
penyusunan dan penyajian Pemakai dan Kebutuhan Informasi
Laporan Keuangan Bank Tujuan Akuntansi Keuangan
Syariah Tujuan Laporan Keuangan
Asumsi Dasar (dasar akrual)

Pengakuan dan pengukuran


Pernyataan Standar PeAngungkapan dan penyajian
Akuntansi Keuangan no 59  Mudharabah, Musyarakah
 Murabahah, Salam dan salam paralel
tentang Akuntansi  Istishna dan Istishna Paralel
Perbankan Syariah  Ijarah dan IMB
 Wadiah, qardh, sharf
 Kegiatan berbasis imbalan

PSAK 31 – Akuntansi perbankan


PSAK-PSAK lain yang tidak PSAK 1 – Penyajian Lap. Keuangan
bertentang dg syariah PSAK 2 – Laporan Arus kas
dsb
Pelaporan

● Pelaporan kepada Bank Indonesia


○ wajib menyampaikan laporan berkala
sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Dokumentasi
● Bank wajib mempersiapkan dokumentasi / warkat yang
digunakan untuk kegiatan operasional KCS
● Specimen dokumen / warkat yang digunakan disampaikan ke
Bank Indonesia
● Dokumen / warkat wajib diberi tanda / indentitas khusus
secara jelas sehingga mudah dibedakan dengan kantor cabang
konvensional
Pelaksanaan kliring
● Pembukaan rekening khusus kliring
○ Dapat menggunakan rekening khusus yang dibuka pada BI
atau kantor BI
■ bila transaksi kliring belum banyak sementara pada penggunakan
rekening kliring KP konvensional dengan prinsip Qard

● Indentitas warkat
○ wajib mencantumkan identitas pada warkat kliring
○ Meningkatkan kepercayaan pada masyarakat pengguna jasa
KCS atas kemurnian pelaksanaan operasional syariah
Penilaian kesehatan

● Perhitungan tingkat kesehatan dan Kewajiban Penyediaan Modal


Minimum (KPMM) untuk bank syariah belum dibentuk, maka perhitungan
dilakukan:
○ KPMM dihitung berdasarkan modal yang ada pada bank konvensional
○ ATMR pada KCS yang mencakup aktiva neraca dan pos-pos rekening administratif
KCS
○ KAP dihitung berdasarkan ATMR dan KAP pada bank konvensional

● KPMM dan BMPP (Batas Maksimum Pemberian Pembiayaan /


Penyaluran)
○ sementara dihitung dengan berpedoman padan ketentuan yang berlaku pada bank
konvensional sepanjang sesuai syariah
Persyaratan SDM


Shiddiq (benar dan jujur)

Tabligh (mengembangkan lingkungan /
bawahan menuju kebaikan)

Amanah (dapat dipercaya)

Fathonah (kompeten dan profesional)

pengembangan SDM secara terus menerus
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai