PERILAKU KONSUMEN
OLEH : Kurnia.Permatasari
A. PENDAHULUAN
Fokus perhatian ilmu ekonomi adalah kelangkaan sumber-sumber
potensial yang dapat digunakan oleh masyarakat. Dalam Bab ini akan
dibahas mengenai sektor rumah tangga sebagai konsumen di pasar
output. Bagaimana seorang konsumen berperilaku yaitu bagaimana ia
memutuskan berapa jumlah masing-masing barang yang akan dibeli
dalam berbagai situasi baik perilaku konsumen muslim maupun non
muslim.
B. ETIKA KONSUMSI DALAM ISLAM
Konsumsi berlebih lebihan bukan ciri masyarakat Islam. Pemborosan
berarti menggunakan harta secara berlebih lebihan untuk hal yang
melanggar hukum. Menurut Naqvi etika Islam dalam hal konsumsi
adalah sbb:
1.Tauhid
Kegiatan konsumsi adalah dalam rangka beribadah kepada Allah SWT
sehingga senantiasa selalu berada dalam hukum Allah SWT.
Sedangkan dalam pandangan kapitalistik konsumsi merupakan
fungsi dari keinginan, nafsu, harga barang, pendapatan dll tanpa
memperdulikan dimensi spiritual.
2.Adil
Namun pemanfaatan karunia Allah SWT tersebut harus dilakukan
secara adil sehingga selain mendapat keuntungan material ia juga
merasakan kepuasan spiritual.
3.Kehendak Bebas (Free Will)
Kebebasan dalam melakukan aktivitas harus tetap memiliki batasan
agar tidak mendzolimi pihak lain.
4.Amanah
Dalam melakukan konsumsi , manusia dapat berkehendak bebas,
tetapi harus mempertanggungjawabkan atas kebebasan tersebut
baik terhadap keseimbangan alam, masyarakat, diri sendiri maupun
akhirat kelak. Pertanggungjawaban sebagai seorang muslim bukan
hanya kepada Allah SWT melainkan juga kepada lingkungan.
5. Halal
Barang-barang yang dapat dikonsumsi hanyalah barang yang halal
yang menunjukkan nilai-nilai kebaikan, kesucian, keindahan dan
kemaslahatan umat baik secara material maupun spiritual.
6. Sederhana
Islam melarang perbuatan yang melampaui batas termasuk
pemborosan yang berlebih-lebihan.
Σ (Pjxj) + Σ riyi = M
J=1 j=1