10
Paradigma masyarakat masih Tuduhan sebagaian
konvensional, masih masyarakat bahwa lembaga
menyamakan praktek keuangan syariah tidak
konvensional dengan syariah. murni syariah.
1. Permohonan Pembiayaan
3. Purchase Order
2. OL, Pemesanan Barang &
Promise to Purchase
nasabah 4. Invoice Tagihan supplier
5. Akad Murabahah
6. Pembayaran Barang
Form Permohonan
Pengajuan Akad Murabahah dan
Pembiayaan dari Pembayaran atas
Nasabah serta barang oleh LKS
RAB
Offering Letter, Cek Barang
Pemesanan Barang & Penandatanganan
Promise to Purchase STTB & penyerahan
Barang dibeli oleh LKS bukti pembelian
dengan mengirimkan
PO kepada Suplier
6. Pembayaran Barang
Form Permohonan
Pengajuan Akad Murabahah dan
Pembiayaan dari Pembayaran atas
Nasabah serta barang oleh LKS
RAB
Offering Letter,
Pemesanan Barang,
Cek Barang,
Promise to Purchase
Penandatanganan
pemberian wakalah
STTB & penyerahan
dan PO
bukti pembelian
Barang dibeli oleh
Nasabah dengan
menyerahkan PO
kepada Suplier
• Akad Salam
a. Pembiayaan Salam adalah transaksi jual beli dimana barang yang
diperjualbelikan akan diserahkan dalam waktu yang akan datang,
tetapi pembayaran kepada mitra usaha dilakukan secara tunai.
b. Syarat utama adalah barang atau hasil produksi yang akan
diserahkan “kemudian,” dapat ditentukan spesifikasinya secara
jelas, seperti jenis, macam, ukuran, mutu dan jumlahnya.
• Akad Istishna
Pembiayaan yang pembayarannya secara termin atau beberapa kali dalam jangka waktu tertentu sesuai
dengan kesepakatan.
• Akad Ijarah (Prinsip Sewa)
Pembiayaan prinsip sewa adalah pembiayaan yang objeknya dapat berupa manfaat/jasa.
a. Syirkah al amlak adalah dua orang atau lebih memiliki harta bersama tanpa melalui akad syirkah. Syirkah
dalam kategori ini terbagi menjadi:
2. Syirkah jabr yaitu sesuatu yang ditetapkan menjadi milik dua orang atau lebih tanpa kehendak mereka,
seperti harta warisan yang mereka terima dari orang yang wafat.
b. Syirkah al uqud adalah syirkah yang akadnya disepakati dua orang atau lebih untuk mengikatkan diri
dalam perserikatan modal dan keuntungan.
1. Syirkah al inan; yaitu kerjasama dimana masing-masing pihak ikut memberikan dana, terlibat dalam
pengelolaan dan berbagi keuntungan dan kerugian. Dana yang diberikan, kerja yang dilakukan dan
hasil yang diterima oleh masing-masing pihak tidak sama.
3. Syirkah al abdan (syirkah al a’mal) perserikatan dalam bentuk kerja (tanpa modal) untuk menerima
pekerjaan secara bersama-sama dan berbagi keuntungan.
150,223
Catatan;
• Sebanyak + 1,5% (2,253 unit) adalah KSPPS (Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan
Syariah)
• Jumlah anggota 1,4 juta orang.
• Modal sendiri + Rp 968 Miliar dan modal luar + Rp 3,9 triliun
• Volume usaha mencapai + Rp 5,2 triliun.
Sumber : Departemen KUKM Desember 2015, data diolah
20 / X
Koperasi Primer Koperasi Sekunder
Koperasi Koperasi Produksi melakukan usaha produksi atau menghasilkan barang. Barang-barang
Produksi yang dijual di koperasi adalah hasil produksi anggota koperasi.
Koperasi Koperasi Konsumsi menyediakan semua kebutuhan para anggota dalam bentuk barang
Konsumsi antara lain berupa bahan makanan, pakaian, alat tulis atau peralatan rumah tangga.
Jenis Usaha Koperasi Simpan Pinjam melayani para anggotanya untuk menabung dengan
Koperasi
mendapatkan imbalan. Bagi anggota yang memerlukan dana dapat meminjam dengan
Simpan Pinjam
memberikan jasa kepada koperasi
Koperasi Serba Koperasi Serba Usaha (KSU) terdiri atas berbagai jenis usaha. Seperti menjual
Usaha kebutuhan pokok, barang-barang hasil produksi anggota, melayani simpan dan pinjam.
KATEGORI JENIS KOPERASI PENJELASAN
Koperasi ini beranggotakan para pegawai negeri baik pegawai pusat maupun
Koperasi Pegawai
daerah. Koperasi pegawai negeri didirikan untuk meningkatkan kesejahteraan
Negeri
para pegawai negeri.
Koperasi pasar beranggotakan para pedagang pasar. Pada umumnya pedagang di
Koperasi Pasar setiap pasar mendirikan koperasi untuk melayani kebutuhan yang berkaitan
dengan kegiatan para pedagang.
Koperasi Unit Desa beranggotakan masyarakat pedesaan. KUD melakukan
Keanggotannya kegiatan usaha bidang ekonomi terutama berkaitan dengan pertanian atau
perikanan (nelayan). Beberapa usaha KUD:
Koperasi Unit
1. Menyalurkan sarana produksi pertanian seperti pupuk, bibit tanaman, obat
Desa
pemberantas hama, dan alat-alat pertanian.
2. Memberikan penyuluhan teknis bersama dengan petugas penyuluh lapangan
kepada para petani.
Koperasi sekolah beranggotakan warga sekolah yaitu guru, karyawan, dan siswa.
Koperasi Sekolah
Koperasi sekolah biasanya menyediakan kebutuhan warga sekolah.
KATEGORI JENIS KOPERASI PENJELASAN
Koperasi primer merupakan koperasi yang minimal memiliki anggota sebanyak 20 orang
Koperasi Primer
perseorangan.
• Bait al Maal wa al Tamwil (BMT) dapat Koperasi syari’ah menegakkan prinsip ekonomi Islam;
digolongkan dalam KJKS yang memiliki 1. Kekayaan adalah amanah Allah swt yang tidak dapat dimiliki
payung hukum, dan kegiatan operasional oleh siapapun secara mutlak
sepanjang memenuhi ketentuan perundang- 2. Manusia diberi kebebasan bermu’amalah selama bersama
undangan yang berlaku. dengan ketentuan syariah
3. Manusia merupakan khalifah Allah
Tujuan Pengembangan Koperasi Syariah
dan pemakmur dimuka bumi
1. Meningkatkan pemberdayaan ekonomi,
4. Menjunjung tinggi keadilan serta
kalangan usaha mikro, kecil, menengah
menolak setiap bentuk ribawi dan
dan koperasi melalui sistem syariah
pemusatan sumber dana ekonomi
2. Mendorong kehidupan ekonomi syariah pada segelintir orang atau
dalam kegiatan usaha mikro, kecil, dan sekelompok orang saja.
menengah khususnya dan ekonomi
Indonesia pada umumnya
Kep. MenKop. dan UKM RI No.91/Kep/IV/KUKM/IX/2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah
PENTINGNYA PEMBIAYAAN
Definisi Pembiayaan
Product
Planning &
Development
Account Credit
Maintenance Credit Risk
Acquisition
Management
Credit
Process
Product Planning & Dev.
Hal-hal yang perlu jadi pertimbangan;
Tujuan pengembangan
Network
produk; Distribution
Data/Customer Base Infrastructure
• Menciptakan kelayakan suatu
produk - Coverage Area - Demographic (Age, - Customer
• Menanggapi kebutuhan bisnis - Sales Channel Occupation, etc) verification
- Pricing strategy - Funding balance - Appraisal
• Mengantisipasi perubahan pasar - Marketing - Company partnership - Collection
strategy - Payroll - Loan system
35
Credit Acquisition
Customer
Exit Profiling
Account Product
Maintenance Knowledge
Back End
Credit Sales
Process Strategy
5C / 7P
Customer Profiling
The 5C Concept
Pastikan komitment atau track record
pembiayaan nasabah!
Dilihat melalui Bank Checking, Trade
Checking, Market Checking, Cek DHN
Character
Pastikan kemampuan
Pastikan pengaruh kondisi nasabah dalam mengelola
lingkungan positif! usaha dan mencetak laba
Dilihat melalui cek target Dilihat melalui
market & faktor eksternal yang pengalaman usaha, DSCR
mempengaruhi usaha Condition Capacity profitabilitas & cash ratio
5C -
Financing
Fundamental
terdapat 7P sebagai berikut: mengambil kredit, termasuk jenis kredit yang diinginkan
nasabah.
1. Personality yaitu menilai nasabah dari kepribadian 4. Prospect yaitu menilai usaha nasabah dimasa yang akan
atau tingkah lakunya, mencakup sikap, emosi, dan datang apakah menguntungkan atau tidak.
tindakan nasabah dalam menghadapi suatu 5. Payment merupakan ukuran bagaimana nasabah dapat
masalah. mengembalikan pembiayaan yang telah diterimanya.
2. Party yaitu mengklasifikasikan nasabah ke dalam 6. Profitability untuk menganalisis bagaimana kemampuan
kelompok tertentu berdasarkan modal, loyalitas nasabah dalam mencari laba.
serta karakternya.
7. Protection, tujuannya adalah untuk menjaga agar usaha
dan jaminan mendapatkan perlindungan.
Customer Profiling
Customer Criteria
Perorangan
Jenis
Nasabah Badan Hukum Co: PT, Yayasan, BPRS, Koperasi
Badan
Usaha
Bukan Badan Hukum Co: Fa, CV, UD/PD
Nasabah Transactional Banking Co: Nasabah Bank Garansi, LC, SKBDN dll.
Sumber
Nasabah
Referal Co: supplier/ buyer dari nasabah
Walk in costumer
Customer Profiling
Credit Policy
Customer Profiling
Document Checklist
Ketentuan dokumen;
• Wajib/pengganti
• Dokumen pendukung
• Copy/asli
• Keaslian
• Masa berlaku
• Teknik verifikasi, dll.
Jenis dokumen;
1. Dokumen analisis (misal : mutasi rekening bank, laporan keuangan usaha, dokumen legalitas usaha, dll.)
2. Dokumen legal (misal : KTP, KK, NPWP, AD/ART, dll.)
3. Dokumen agunan: Property (mis. : Sertifikat, IMB, PBB, Bukti pembayaran pajak), Vehicle (mis. : BPKB)
PEMBIAYAAN KOPSYAH / BMT
1. Pola pembiayaan Executing : 2. Sektor finansial bukan sektor riil
Pembiayaan langsung ke 3. Akad yang digunakan Mudharabah / Musyarakah / Two Step
Kopsyah/BMT guna Murabahah
memenuhi kebutuhan 4. Skema pembiayaan line facility revolving maupun non-revolving
Modal Kerja (MK) untuk
disalurkan kepada 5. Pembayaran Pokok & Bagi Hasil
anggotanya (end user)
Pencatatan pada Bank/ BANK/LPDB
1. Perjanjian Pembiayaan
Kopsyah/ BMT
Mudharabah
LPDB sebagai pembiayaan
kepada LKS - Kopsyah/BMT,
3. Pembiayaan
Pencatatan di Kopsyah/BMT 2. Pencairan Pembiayaan
Murabahah
sebagai pembiayaan kepada
4. Angsuran
anggotanya.
Anggota
Kopsyah/BMT
1. Kriteria risiko nasabah (customer risk criteria)
5. Faktor kesehatan
1. Tidak termasuk dalam Daftar Hitam (black list) di Bank.
2. Pengurus/ pemilik/ pemegang kuasa/ penjamin/ penanggung jawab tidak tercantum dalam Daftar Kredit atau
Pembiayaan Bermasalah (SID Checking) dan Daftar Hitam (black list) bank.
3. Nasabah/mitra/koperasi harus memiliki catatan SID Checking min. selama 18 bulan (aktif dan atau lunas).
4. Kondisi fasilitas pembiayaan LKS, pengurus, pemegang saham mayoritas di Bank/LKS lainnya;
• Wajib lancar saat pengajuan.
• Kol.1 (Lancar) minimal selama 6 (enam) bulan terak
• Tidak pernah kol 3, 4 dan 5 write off (hapus buku) atau hair cut (hapus tagih) selama 2 tahun terakhir.hir
6. Fasilitas pembiayaan TIDAK digunakan untuk jual beli saham dan/atau sukuk atau obligasi syariah (termasuk
pembelian saham yang dimaksudkan sebagai penyertaan).
7. LKS wajib melakukan analisis kelayakan end user-nya dan memenuhi syarat & ketentuan yang berlaku maupun
otoritas keuangan yang lebih tinggi. Dll.
1. Koperasi telah beroperasi min. 5 (lima) tahun.
2. Memiliki manajemen atau tim yang
berpengalaman di Koperasi minimal 5 (lima) tahun.
3. Koperasi memiliki struktur organisasi yang efektif
dan sejalan dengan fungsinya sebagai LKS.
4. Memiliki Dewan Pengawas Syariah min. 2 (dua)
orang
5. Koperasi & Manajemen Koperasi dan atau grup
usahanya tidak termasuk negative info atau tidak
sedang tersangkut kasus hukum, atau yang
dipersamakan dengan itu.
6. Susunan pengurus Koperasi telah berpengalaman
dan sesuai dengan petikan AD/ART terakhir.
1) Koperasi memiliki kebijakan operasional secara tertulis yang dilakukan
updating secara berkala antara lain mengenai pemberian pembiayaan,
pedoman KYC (Know Your Customer), penerimaan dana pihak ketiga, dan
pedoman konversi laporan keuangan intern ke laporan bulanan dengan
meminta SOP dari Koperasi.
FGT = F x FGT in %
Keterangan Rumus : MPP = % MP x (F + FGT – D)
MPP = Maksimum Plafond Pembiayaan
% MP = % Maks. Plafond berdasarkan Grading
Maksimum plafond pembiayaan yang dapat diberikan adalah sebesar MPP dan
maksimum sebesar Nilai plafond pada Grading.
1. Pembiayaan tidak boleh disalurkan untuk pembiayaan kepada pihak terkait dari pihak Koperasi
2. Dilarang untuk menggunakan dana hasil dropping pembiayaan untuk tujuan yang tidak sesuai dengan syariah.
3. Koperari bertanggung jawab atas analisis kelayakan pembiayaan anggotanya dan hanya akan menjadikan
pembiayaan yang berprospek/berkinerja bagus sebagai underlying transaction.
4. Koperasi harus melakukan pengikatan pembiayaan yang diberikan dengan cermat dan bertanggung jawab
5. Koperasi bertanggung jawab atas kelancaran pembayaran nasabah pembiayaan yang menjadi underlying
pembiayaan modal kerja.
6. Selama masa pembiayaan, Koperasi diwajibkan melakukan hal-hal sebagai berikut;
• Menyampaikan laporan realisasi pembiayaan kepada anggota, yang menjadi underlying pembiayaan.
• Menyampaikan laporan keuangan bulanan sesuai dengan format laporan ke Kementrian koperasi.
• Memberikan daftar piutang yang menjadi jaminan secara berkala 6 bulan sekali dan harus melakukan
penggantian account receivable (AR) yang dijaminkan apabila AR mengalami pemburukan kolektibilitas.
• Koperasi wajib memberikan data secara berkala dalam satu tahun sekali berupa Laporan Keuangan Audited
tahunan (jika memenuhi kriteria audited) yang max diserahkan 6 (enam) bulan sejak akhir periode pelaporan.
NO JENIS DOKUMEN
1 Copy Akte pendirian badan usaha dan pengesahan serta perubahan koperasi yang telah mendapat
pengesahan dari pejabat kementrian koperasi
2 Copy Tanda Daftar Perusahaan (TDP);
3 Copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
4 Copy Surat Izin Simpan Pinjam Koperasi
5 Copy Surat Izin Tempat Usaha (SITU);
6 Copy Surat Keterangan Domisili Usaha (dari Kelurahan/ Kecamatan);
Catatan : 7 Copy Sertifikat Penilaian Kesehatan Koperasi dari Dinas Koperasi
8 Copy Sertifikat Nomor Induk Koperasi dari Dinas Koperasi
• Seluruh dokumen legalitas usaha
9 Asli Surat Pengajuan Pembiayaan kepada Bank
dan izin-izin sektor usaha masih
10 Copy profil perusahaan (jika ada)
berlaku.
11 Copy Identitas (e-KTP) yang belum jatuh tempo dari seluruh pengurus dan pengawas
• Seluruh copy dokumen harus 12 Copy NPWP Koperasi
dilakukan pencocokan dengan 13 Copy Akta Pendirian/Anggaran Dasar dan perubahannya
asli dokumen dan harus diberi 14 Copy Bukti Kepemilikan Agunan tambahan (jika diperlukan)
stempel sesuai asli oleh petugas 15 Copy Rekening Giro (R/K) 6 (enam) bulan terakhir
serta dibubuhkan paraf yang 16 Copy Laporan Keuangan 2 tahun terakhir (audited)
melakukan verifikasi keaslian 17 Copy Laporan Triwulan terakhir (inhouse)
dokumen 18 Laporan Pelaksanaan Write Off dan Recovery
19 Laporan tingkat Kesehatan Koperasi dari Bank Indonesia selama 2 (dua) tahun terakhir
20 Curriculum Vitae Manajemen Koperasi
21 Dokumen SOP Koperasi dalam memberikan pembiayaan.
22 Dokumentasi (foto) terkait sistem IT yang digunakan koperasi
23 Copy sample dokumen perjanjian pembiayaan Koperasi ke anggota
24 Memberikan daftar nominatif anggota (sebelum pencairan)
25 Menyampaikan Laporan RAT dan atau RKAP tahunan
BI checking terbaru koperasi dan pengurusnya
ANALISA PEMBIAYAAN
Why Financing Analysis
Financing Process
Analisa Pembiayaan
Memastikan kemampuan dan kemauan nasabah memenuhi kewajibannya kembali
Mampu
Mampu dan
First Way Second namin tidak
mau
Out way Out mau
membayar
• Capital • Collateral membayar
Character • Capacity
• Condition
Finansial Agunan
Character Aspect
Data Validation
KARAKTER Sumber Validasi
• SID checking (SLIK)
Account bermasalah Bukan masalah besar/kecil-nya, tetapi “kenapa bermasalah”
Bila pernah NPL Fokus pada cara penyelesaian NPL sebelumnya
• Pemberi referensi
Selalu ingat, “penjahat akan bergaul dengan penjahat, orang baik akan bergaul dengan
“History repeat
orang baik”
itself”
Tujuan; • Trade checking
Memastikan bahwa • Internal bank record
Nasabah memang Hal yang paling sulit dalam validasi karakter
memiliki kemauan baik • Kecederungan untuk mengabaikan informasi “negative”, terutama yang tidak jelas
tekankan untuk mencapai target
dalam memenuhi
• Berapa lama bank akan “memaafkan” NPF/tunggakan yang pernah terjadi ?
kerwajibannya. • INGAT, “Jangan abaikan informasi negative sekecil apapun, karena bisa jadi itu
mencerminkan kecenderungan calon Nasabah pada saat nanti telah menjadi Nasabah.”
Financial Aspect
Data Validation
BISNIS / USAHA Sumber Validasi
• Pastikan bahwa legalitas usaha telah lengkap dan masih berlaku sesuai ketentuan
• Pastikan bahwa tidak ada permasalahan terkait legalitas usaha, dan sesuaikan dengan
analisa yuridis yang dilakukan
1. Proyek-proyek yang telah dan akan 1. Proyek-proyek yang telah dan akan
dikerjakan dikerjakan
2. Pemilik proyek (Bowheer) 2. Lokasi & Konsep pembangunan
3. Progress proyek (nasabah eksisting) 3. Jumlah unit, tipe, harga unit
4. Coverage sisa tagihan terhadap 4. RAB Proyek
outstanding pembiayaan 5. Pembiayaan enduser
Kontraktor Real estate –
5. RAB Proyek 6. Subkontraktor
Developer properti
6. Sharing equity dari kontrakstor
Analisa Rekening Koran
Business Aspect
Data Validation
Mengapa selalu minta rekening koran ?
KEWAJIBAN
AKTIVA
MODAL
Modal Laba
Saham Ditahan
Analisis Horizontal
Analisis
Analisis horizontal mebanding-bandingkan pos- Komparatif
pos laporan keuangan untuk dua periode atau
lebih
Analisis
Kecenderungan
Fokus Analisis
• Pertumbuhan penjualan
• Rasio utama : % penjualan Penjualan
= Harga x
Unit
3. Pinjaman Bank
PRINSIP DASAR
Agunan berkaitan dengan aspek hokum (pengaturan) dan aspek komersial (berkaitan dengan
potensi likuidasi di kemudian hari). Setiap kelemahan atau kelalaian yang terjadi sejak tahap
seleksi awal agunan, prose pengikatan, upaya pengawasan, hingga proses likuidasi sangat
menentukan daya dukung agunan terhadap pembiayaan.
Pengikatan Agunan
Jenis Pengikatan
• Secured collateral
Jaminan-spesifik dengan ikatan Hak Tanggungan, Jaminan Fidusia, Hipotik, Gadai, Resi
Gudang
• Unsecured collateral
Jaminan spesifik tanpa pengikatan, jaminan pribadi (personal/corporate guarantee),
jaminan umum (pasal 1131 KUH Perdata)
a. Pemenuhan syarat hokum pengikatan, termasuk kebenaran penulisan
c. Memahami prinsip “satu huruf/angka yang bernilai, satu detik yang berharga”
c. Cash collateral yang dijaminkan wajib atas nama Nasabah/ Pengurus/ Direksi/
Pemegang Saham atau pembina.
f. Jangka waktu pemblokiran dana paling kurang sama dengan jangka waktu
pembiayaan.
2. Agunan Piutang Nasabah Koperasi
c. Fidusia dapat dilakukan atas piutang anggota Koperasi yang dibiayai oleh Bank/LPDB maupun piutang lainnya
yang belum diikat fidusia di bank atau lembaga keuangan lain.
d. Nilai likuidasi atas piutang maksimal sebesar 50% dari nilai outstanding pokok piutang yang dijaminkan
e. Nilai piutang Koperasi yang dijaminkan harus sesuai nilai tagihan piutang Koperasi ke end user (Pokok +
Margin/Bagi Hasil).
e. Piutang LKS yang diserahkan adalah Piutang Pembiayaan Murabahah atau Musyarakah, atau KPR Syariah yang
dijamin dengan agunan kebendaan End User.
2. Agunan Piutang Nasabah (lanjutan)
e. Piutang Pembiayaan yang diagunkan wajib telah dicover dengan Asuransi (jiwa maupun Kerugian/Kebakaran).
f. Piutang Pembiayaan Koperasi yang diagunkan wajib memiliki dokumentasi pembiayaan dan dokumentasi
agunan pembiayaan yang lengkap.
g. Akad Pembiayaan antara Koperasi dengan end user wajib memiliki kekuatan hukum.
h. Dana pembiayaan tidak boleh digunakan untuk membiayai pihak terkait dari Koperasi.
i. Piutang Pembiayaan Koperasi yang diagunkan wajib berstatus lancar pada saat cut off.
j. Apabila terjadi penurunan kolektibilitas piutang yang diagunkan, maka Koperasi wajib mengganti dengan
piutang lancar lainnya.
3. Piutang Nasabah LKS
a. Pembiayaan nasabah wajib dicover oleh asuransi pinjaman sesuai dengan ketentuan grading yang ditetapkan
b. Objek yang di-cover asuransi penjamin adalah pembiayaan yang Bank/LPDB berikan
c. Perusahaan asuransi penjamin wajib telah bekerja sama dengan Bank/LPDB
d. Pertanggungan pembiayaan wajib Banker’s Clause Bank Muamalat
4. Fixed Asset
a. Fixed asset yang dapat dijadikan agunan yaitu Tanah dan atau Bangunan.
b. Agunan wajib ditaksasi dan dinilai sesuai dengan ketentuan nilai likuidasi yang di atur oleh Bank Indonesia. Untuk
plafond pembiayaan > Rp. 5 Miliar wajib dilakukan penilaian oleh penilai independen (independent appraisal)
c. Agunan wajib diasuransikan secara Banker’s clause Bank Muamalat.
d. Agunan wajib diikat secara sempurna dan dilakukan secara notarial.
Kategori Agunan Yang Baik
• SECURED
(Diikat secara juridis perfect, sehingga tidak ada klaim dari pihak
lainnya)
Tujuan
Penilaian Penilaian
Jaminan
Pada umumnya menilai barang/properti untuk Menilai barang/properti yang akan digunakan
transaksi jual beli saat ini, appraisal dilakukan sebagai jaminan, maka appraisal dilakukan dari sudut
dari sudut pandang sebagai “penjual”, pandang sebagai“pembeli”, menggunakan kurs/harga
menggunakan kurs/harga jual tanpa beli dengan mempertimbangkan risiko yang mungkin
mempertimbangkan risiko dikemudian hari (beli terjadi dikemudian hari yang dapat mempengaruhi
putus), layaknya “penjual” menginginkan nilai nilai objek jaminan tersebut bila harus dieksekusi.
yang lebih tinggi. Adanya jangka waktu menimbulkan risiko.
Wah Oke nih rumahnya! Rumahnya memang ok,
Dua tahun lagi mungkin tapi gimana ya kalau kena
harganya bisa naik 50% pelebaran jalan atau kena
musibah, harganya bisa
turun 50%!
Jaminan & Penilaian Jaminan
Aspek Dasar Penilaian Jaminan Kredit
2
1 Hilang
Kerusakan
3
6 Sentimen
Pemilik yang
Pasar
tidak
kooperatif
4
5 Perubahan
Tuntutan peraturan/
Hukum regulasi
Jaminan & Penilaian Jaminan
2
Untuk rumah tinggal (objek) letaknya berada di tengah
kota mudah menjangkau ke segala arah tujuan serta
mudah diperjualbelikan.
Marketabilitas Jaminan
4
Memiliki lahan parkir yang cukup memadai.
Marketabilitas Jaminan
Marketable
Masa Penjualan 4 – 6 bulan
4 meter
Marketabilitas Jaminan
Kurang Marketable
Masa Penjualan 7 – 12 bulan
3
Lebar jalan di bawah 4 meter (dilihat daerah/lokasinya
apakah bagus atau tidak, apabila lokasinya bagus dapat
dipertimbangkan menjadi marketable)
2
Ada rencana penggusuran/habis terkena pelebaran jalan
1 2 3 4
• Data-data awal harus dapat mencerminkan jaminan yang dinilai, biasanya data-data tersebut meliputi:
- Data lokasi & lingkungan
- Data tanah
- Data bangunan
- Data-data lainnya
Syarat – syarat data yang baik:
- Data harus objektif
- Dapat mewakili kondisi properti yang dinilai
- Kesalahan penilaian dari data harus kecil
- Up-to- date dan sesuai dengan kondisi saat ini
- Harus relevan, artinya data yang dikumpulkan harus ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan.
Prosedur Penilaian Jaminan
1. Pemerintah daerah setempat (desa/kelurahan, kecamatan, BPN atau dinas tata kota/tata
ruang) untuk data dan/atau informasi yang menyangkut tata ruang atau peruntukan lokasi,
data isu seputar pertanahan menyangkut sengketa dan proses dokumentasi lainnya;
2. Notaris/pejabat pembuat akta tanah, kepala/pengelola pasar, agen properti, dan/atau
pengembang properti, untuk data dan informasi serta data transaksi jual beli tanah atau
Pengumpulan
informasi dan data tanah & bangunan;
awal untuk proses 3. Appraiser Internal Bank yang membawahi wilayah tersebut (Cabang terdekat);
penilaian Kantor pelayanan lelang untuk data dan/atau informasi transaksi melalui lelang;
4. Iklan media cetak, media elektronik, media komunikasi, masyarakat sekitar, kelompok
paguyuban dan/atau media lainnya, untuk data dan/atau informasi harga dan transaksi
penjualan maupun penawaran tanah dan tanah/bangunan.
Legalitas Agunan
c. Hak Tanggungan dapat dibebankan atas tanahnya saja, tetapi dapat juga dibebankan berikut benda-
benda lain yang merupakan satu kesatuan dengan tanah.
e. Memberikan kedudukan yang diutamakan kepada kreditur tertentu terhadap kreditur lain.
AL-Ghazali