2. Kongruensi Modulo
a. Kekongruenan
1) Definisi
a) Jika 𝑚 suatu bilangan bulat positif membagi
𝑎−𝑏 maka dikatakan 𝑎 kongruen terhadap 𝑏
modulo 𝑚 dan ditulis 𝑎≡𝑏 (𝑚𝑜𝑑 𝑚).
b) Jika 𝑚 tidak membagi 𝑎−𝑏 maka dikatakan 𝑎
tidak kongruen terhadap 𝑏 modulo 𝑏 dan
ditulis 𝑎≢𝑏 (𝑚𝑜𝑑 𝑚).
2) Teorema
a) Untuk bilangan bulat sebarang 𝑎 dan 𝑏, 𝑎≡𝑏
(𝑚𝑜𝑑 𝑚) jika dan hanya jika 𝑎 dan 𝑏 memiliki
sisa yang sama jika dibagi 𝑚.
b) Untuk 𝑚 bilangan bulat positif dan 𝑝,𝑞, dan 𝑟
bilangan bulat, berlaku
i) Sifat Refleksif
𝑝≡𝑝 (𝑚𝑜𝑑 𝑚)
ii) Sifat Simetris
𝑝≡𝑞 (𝑚𝑜𝑑 𝑚) jika dan hanya jika 𝑞≡𝑝 (𝑚𝑜𝑑
𝑚)
iii) Sifat Transitif
Jika 𝑝≡𝑞 (𝑚𝑜𝑑 𝑚) dan 𝑞≡𝑟 (𝑚𝑜𝑑 𝑚) maka
𝑝≡𝑟 (𝑚𝑜𝑑 𝑚)
c) Jika 𝑝,𝑞,𝑟, dan 𝑚 adalah bilangan-bilangan
bulat dan 𝑚>0 sedemikian hingga 𝑝≡𝑞(𝑚𝑜𝑑
𝑚), maka:
i) 𝑝+𝑟≡𝑞+𝑟(𝑚𝑜𝑑 𝑚)
ii) 𝑝–𝑟≡𝑞–𝑟(𝑚𝑜𝑑 𝑚)
iii) 𝑝𝑟≡𝑞𝑟(𝑚𝑜𝑑 𝑚)
d) Jika 𝑎≡𝑏 (𝑚𝑜𝑑 𝑚) dan 𝑐≡𝑑 (𝑚𝑜𝑑 𝑚) maka
i) 𝑎+𝑐≡𝑏+𝑑 (𝑚𝑜𝑑 𝑚)
ii) 𝑎−𝑐≡𝑏−𝑑 (𝑚𝑜𝑑 𝑚)
iii) 𝑎𝑐≡𝑏𝑑 (𝑚𝑜𝑑 𝑚)
e) Jika 𝑎≡𝑏 (𝑚𝑜𝑑 𝑚) dan 𝑐≡𝑑 (𝑚𝑜𝑑 𝑚) maka
𝑎𝑥+𝑐𝑦≡𝑏𝑥+𝑑𝑦 (𝑚𝑜𝑑 𝑚)
f) Jika 𝑝≡𝑝𝑞(𝑚𝑜𝑑 𝑚) maka 𝑝𝑟≡𝑞𝑟 (𝑚𝑜𝑑 𝑚𝑟).
g) Jika 𝑎≡𝑏 (𝑚𝑜𝑑 𝑚) maka 𝑎𝑛≡𝑏𝑛 (𝑚𝑜𝑑 𝑚) untuk
𝑛 bilangan bulat positif.
h) Misalkan 𝑓 suatu polinom dengan koefisien
bilangan bulat, yaitu
𝑓(𝑥) = 𝑑0 𝑥 𝑛 + 𝑑1 𝑥 𝑛−1 + 𝑑2 𝑥 𝑛−2 + ⋯ + 𝑑𝑛−1 𝑥 + 𝑑𝑛
Dengan 𝑑0 , 𝑑1 , … , 𝑑𝑛 masing-masing bilangan
bulat.
i) Jika 𝑎 suatu solusi 𝑓(𝑥)≡0(𝑚𝑜𝑑 𝑚) dan 𝑎≡𝑏
(𝑚𝑜𝑑 𝑚) maka 𝑏 juga solusi 𝑓(𝑥) itu.
j) Jika 𝑑|𝑚 dan 𝑎≡𝑏(𝑚𝑜𝑑 𝑚) maka 𝑎≡𝑏 (𝑚𝑜𝑑 𝑑)
k) Misalkan (𝑎,𝑚)=𝑑
𝑎𝑥=𝑎𝑦 (𝑚𝑜𝑑 𝑚) jika dan hanya jika 𝑥 ≡
𝑚
𝑦 (𝑚𝑜𝑑 𝑑 )
l) Misalkan (𝑎,𝑚)=1.
𝑎𝑥≡𝑎𝑦 (𝑚𝑜𝑑 𝑚) jika dan hanya jika 𝑥≡𝑦 (𝑚𝑜𝑑 𝑚)
m) Jika 𝑎𝑥≡𝑎𝑦 (𝑚𝑜𝑑 𝑝) dengan 𝑝∤𝑎 dan 𝑝 bilangan
basit, maka 𝑥≡𝑦 (𝑚𝑜𝑑 𝑝)
n) Diketahui bilangan-bilangan bulat 𝑎,𝑝,𝑞,𝑚,
dan 𝑚>0.
i) 𝑎𝑝≡𝑎𝑞(𝑚𝑜𝑑 𝑚) jika dan hanya jika 𝑝 ≡
𝑚
𝑞(𝑚𝑜𝑑 (𝑎,𝑚))
ii) 𝑝≡𝑞(𝑚𝑜𝑑 𝑚1) dan 𝑝≡𝑞(𝑚𝑜𝑑 𝑚2) jika dan
hanya jika 𝑝≡𝑞(𝑚𝑜𝑑[𝑚1,𝑚2])
b. Sistem Residu
1) Definisi
a) Suatu himpunan {𝑥,𝑥,…,𝑥} disebut suatu
sistem residu lengkap modulo 𝑚. Jika dan
hanya jika untuk setiap y dengan 0≤𝑦<𝑚, ada
satu dan hanya satu 𝑥 dengan 1≤𝑖<𝑚,
sedemikian hingga 𝑦≡𝑥(𝑚𝑜𝑑 𝑚) atau 𝑥≡𝑦(𝑚𝑜𝑑
𝑚).
b) Suatu himpunan bilangan bulat {𝑥1,𝑥2,…,𝑥𝑘}
disebut suatu sistem residu tereduksi
modulo 𝑚 jika dan hanya jika:
i) (𝑥𝑖,𝑚)=1,1≤𝑖<𝑘
ii) 𝑥𝑖≡𝑥𝑗(𝑚𝑜𝑑 𝑚) untuk setiap 𝑖≠𝑗
iii) Jika (𝑦,𝑚)=1, maka 𝑦≡𝑥𝑖(𝑚𝑜𝑑 𝑚) untuk
suatu 𝑖=1,2,…,𝑘
c) Ditentukan 𝑚 adalah suatu bilangan bulat
positif. Banyaknya residu di dalam suatu
sistem residu tereduksi modulo 𝑚 disebut
fungsi 𝜙-Euler dari 𝑚, dan dinyatakan
dengan 𝜙(𝑚).
2) Teorema
a) Ditentukan (𝑎,𝑚)=1
Jika {𝑥1,𝑥2,…,𝑥𝑘} adalah suatu sistem residu
modulo 𝑚 yang lengkap atau tereduksi, maka
{𝑎𝑥1,𝑎𝑥2,…,𝑎𝑥𝑘} juga merupakan suatu
sistem residu modulo 𝑚 yang lengkap atau
tereduksi.
b) Teorema Euler
Jika 𝑎,𝑚∈Ζ dan 𝑚>0 sehingga (𝑎,𝑚)=1, maka
𝑎𝜙(𝑚)≡1(𝑚𝑜𝑑 𝑚)
c) Teorema Kecil Fermat
Jika 𝑝 adalah suatu bilangan prima dan 𝑝
tidak membagi 𝑎, maka 𝑎𝑝−1≡1(𝑚𝑜𝑑 𝑝)
d) Jika (𝑎,𝑚)=1, maka hubungan 𝑎𝑥≡𝑏(𝑚𝑜𝑑 𝑚)
mempunyai selesaian 𝑥=𝑎𝜙(𝑚)−1.𝑏 +𝑡𝑚
e) Teorema Wilson
Jika 𝑝 adalah suatu bilangan prima, maka
(𝑝–1)!≡−1(𝑚𝑜𝑑 𝑝)
f) Jika 𝑛 adalah suatu bilangan bulat positif
sehingga (𝑛–1)!≡–1(𝑚𝑜𝑑 𝑛), maka 𝑛 adalah
suatu bilangan prima.
a. Notasi Sigma
1) Definisi
Secara umum bentuk notasi sigma didefinisikan
𝑛
∑ 𝑎𝑘 = 𝑎1 + 𝑎2 + 𝑎3 + ⋯ + 𝑎𝑛
𝑘=1
2) Sifat notasi sigma
a) ∑𝑛𝑘=1 1 = 𝑛
b) ∑𝑏𝑘=𝑎 𝑐𝑓(𝑘) = 𝑐 ∑𝑏𝑘=𝑎 𝑓(𝑘)
c) ∑𝑏𝑘=𝑎(𝑓(𝑘) + 𝑔(𝑘)) = ∑𝑏𝑘=𝑎 𝑓(𝑘) + ∑𝑏𝑘=𝑎 𝑔(𝑘)
d) ∑𝑚−1 𝑛
𝑘=1 𝑓(𝑘) + ∑𝑘=𝑚 𝑓(𝑘) = ∑𝑘=1 𝑓(𝑘)
𝑛
𝑛+𝑝
e) ∑𝑛𝑘=𝑚 𝑓(𝑘) = ∑𝑘=𝑚+𝑝 𝑓(𝑘 − 𝑝)
d. Barisan Fibonacci
Barisan Fibonacci adalah barisan rekursif
(pemanggilan ulang / pengulangan) yang ditemukan
oleh seorang matematikawan berkebangsaan Italia
yang bernama Leonardo da Pisa
Jadi barisan ini didefinisikan secara rekursif
sebagai berikut.
0, jika n = 0
𝐹𝑛 = { 1, jika n = 1
𝐹𝑛 − 1 + 𝐹𝑛 − 2, untuk lainnya
e. Golden Ratio
Golden ratio atau rasio emas (𝜑=1.618205...)
merupakan suatu nilai rasio (ratio number)
konvergen yang diperoleh apabla suku-suku di atas
dua belas pada barisan fibonacci dibagi dengan satu
suku sebelumnya.
4. Induksi Matematika
a. Postulat Peano
1) 1 adalah anggota Ν.
2) Setiap anggota 𝑥∈Ν mempunyai pengikut 𝑝(𝑥)∈Ν.
3) Dua bilangan di Ν yang berbeda mempunyai
pengikut yang berbeda.
4) 1 bukan pengikut bilangan 𝑥∈Ν yang manapun.
5) Jika subhimpunan 𝑆⊆Ν memuat 1 dan pengikut
dari setiap bilangan di 𝑆, maka 𝑆=Ν.