Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhtarihil Ahda Sitanggang

Nim : 1502101010125
Kelas : 5

Hydronephrosis
Hidronefrosis berasal dari kata hidro yang bearti air, dan nefron yang berarti ginjal, sehingga
dapat diartikan sebagai air di dalam ginjal. Pada hidronefrosis, terjadi pelebaran dari saluran-
saluran yang terdapat di dalam ginjal sehingga ginjal akan tampak membesar atau membengkak.
Pembengkakan ini terjadi akibat adanya gangguan pada saluran kemih yang letaknya ada di
bawah dari ginjal dan penyebabnya dapat bermacam-macam. Apabila terjadi gangguan dari
saluran kemih maka aliran urin akan terhambat sehingga akan menggenangi ginjal dan
menyebabkan pelebaran dari saluran-saluran yang ada di dalam ginjal. Normalnya, darah yang
masuk ke dalam ginjal kiri dan kanan akan disaring dan zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh
akan dibuang melalui air kencing/urin.  Setelah itu, urin akan masuk ke kantong kemih melalui
ureter kiri dan kanan. Di dalam kantong kemih, urin akan ditampung sementara hingga penuh
lalu akan dikeluarkan melalui uretra ke luar dari tubuh. Penyakit ini dapat bersifat bawaan dari
lahir maupun didapat saat dewasa. 
Hidronefrosis mungkin tanpa gejala kecuali parah. Ginjal yang membesar mungkin
terjadi (luar biasa) teraba di sublumbar Fosa di bawah proses lateral lumbal tulang belakang.
Mereka juga bisa dideteksi dan dievaluasi Dengan pemindaian ultrasonografi melalui dorsal
kanan mengapit ( Jackson Peter G.G dan Cockcroft Peter G. )

Hidronefrosis.
Permukaan ginjal dipotong, ureter. Dan membuka
kandung kemih. Sepintas pelebaran panggul ginjal
dan ureter (hydroureter) yang terkait dengan
Atrofi jaringan ginjal, disebabkan oleh penurunan
aliran urin akibat Cellcarcinoma peralihan di leher
kandung kemih. Berotot Hipertrofi kandung kemih
hadir. GInjal pada anjing.
GEJALA
Gejala yang dapat ditemukan apabila terkena penyakit hidronefrosis adalah:

1. Nyeri pada perut hingga ke genitalia karena terjadi distensi atau pelebaran dari saluran
kemih. Nyeri dapat muncul setiap saat maupun hanya saat buang air kecil (BAK);
2. Susah kencing;
3. Kencing menjadi sering
4. BAK menjadi lebih sering, urin tetap menetes - netes setelah selesai BAK, pancaran urin
saat BAK yang melemah.
5. Infeksi saluran kemih berulang hingga kadang bersifat kronik;

Pemeriksaan fisik yang dapat ditemukan apabila terkena penyakit hidronefrosis :

1. Tekanan darah menjadi tinggi;


2. Demam;
3. Nyeri pada pinggang terutama dibila diketok. Hal tersebut disebabkan oleh adanya
pembengkakan atau peradangan dari ginjal;
4. Kandung kemih dan ginjal teraba membesar;

Pemeriksaan penunjang yang dapat ditemukan apabila terkena penyakit hidronefrosis adalah
sebagai berikut :

1. Peningkatan kadar ureum dan kreatinin dalam darah terutama terjadi apabila  sumbatan
terbentuk di  kedua ureter, kiri dan kanan;
2. Gangguan kadar elektrolit dalam darah, dapat terjadi peningkatan dari kadar natrium dan
kalium ;
3. Pemeriksaan urin lengkap dapat menunjukkan peningkatan leukosit atau sel darah putih,
eritrosit atau sel darah merah, maupun bakteri karena disebabkan oleh infeksi atau batu
pada saluran kemih;
4. Pemeriksaan rontgen pada ginjal dan saluran kemih dapat menunjukkan adanya batu atau
sumbatan. Walaupun tidak tampak batu di dalam pemeriksaan rontgen ginjal dan saluran
kemih, kemungkinan terjadinya batu tidak dapat dihilangkan. Hal tersebut disebabkan
oleh  adanya jenis batu yang tidak dapat dilihat melalui pemeriksaan rontgen sehingga
memerlukan pemeriksaan tambahan lainnya;
5. Pemeriksaan ultrasonografi (USG) untuk melihat ukuran dari ginjal dan kandung kemih,
bentuk dari saluran kemih. Karena sifat pemeriksaan yang tidak invasive sehingga
pemeriksaan ini sering dilakukan dan baik digunakan untuk mendiagnosis dari penyebab
penyakit hidronefrosis;
6. Pemeriksaan Intravenous Pyelogram (IVP). Pemeriksaan ini menggunakan kontras atau
zat untuk mengisi saluran kemih. Karena pemeriksaan ini menggunakan kontras dan
kontras dapat memperparah fungsi ginjal yang sudah menurun maka pemeriksaan ini
tidak disarankan pada pnderita yang telah mengalami penurunan fungsi ginjal;
7. CT scan di abdomen atau perut untuk mengetahui letak obstruksi secara lebih pasti;
8. MRI dilakukan apabila pemeriksaan lain tidak dapat mendiagnosis kelainan.

Anda mungkin juga menyukai