Anda di halaman 1dari 4

PERCOBAAN 11

FITOTERAPI PASIEN ASAM URAT

Tujuan percobaan
Mahasiswa mampu menjelaskan fitoterapi penyakit asam urat serta membuat formula jamu
godogannya.

Dasar Teori
Keadaan dimana terjadi peningkatan kadar asam urat di atas normal, yaitu lebih besar
dari 6,0mg/dL pada wanita dan lebih dari 7,0mg/dL pada pria, disebut hiperurisemia. Hal ini
dapat terjadi karena peningkatan metabolisme asam urat atau penurunan pengeluaran asam
urat atau gabungan dari keduanya. Pada keadaan tersebut, asam urat pada cairan tubuh akan
jenuh dan cenderung mengkristal dan kemudia mengendap. Gejala umum yang paling sering
muncul antara lain:

● Nyeri sendi parah dan mendadak, yang sering pertama terjadi di pagi hari

● Sendi bengkak dan lunak

● Sendi kemerahan

● Rasa panas di sekitar sendi


Faktor yang mempengaruhi hiperurisemia diantaranya diet tinggi purin, kelaparan,
dan intake etilalkohol yang berlebihan. Puasa yang berkepanjangan dapat mengakibatkan
peningkatan kadar asam keto sehingga dapat mengganggu ekskresi asam urat oleh ginjal.
Peningkatan hasil samping dari metabolisme alkohol, yaitu laktat darah, dapat mengganggu
eksresi asam urat oleh ginjal.
Pengobatan hiperurisemia dapat dilakukan dengan meningkatkan ekskresi asam urat
melalui kemih atau dengan menurunkan prekusor konversi ksantin dan hipoksantin menjadi
asam urat. Pengobatan hiperurisemia yang biasa dilakukan diantaranya :
 Penghambatan enzim xanthine oksidase, sehingga kadar asam urat dalam serum
menurun tanpa menyebabkan beban eksresi pada ginjal, contohnya adalah Allopurinol.
 Peningkatan ekskresi asam urat melalui urin sehingga kadar asam urat dalam serum
menurun, contohnya obat – obat urikosurika yaitu probenesid dan sulfonpirazon.
 Perubahan respon fagositik leukosit terhadap kristal asam urat di jaringan, contohnya
kolkisin.
Kelemahan pengobatan hiperurisemia dengan allopurinol, probenesid, dan sulfonpirazon
memberikan efek samping yang relatif besar terutama pada ginjal. Obat tradisional banyak
dipilih untuk pengobatan ini diantaranya daun salam, daun tempuyung, herba pegagan, herba
meniran, daun belimbing wuluh, dan biji jinten hitam.
Hasil Penelitian Handadari (2007) menunjukkan bahwa dekokta daun salam (Eugenia
polyantha) pada dosis 1,25 g/KgBB dapat menurunkan kadar asam urat dalam darah mencit
putih jantan hiperurisemia. Hal ini dikarenakan daun salam mengandung flavonoid yang
merupakan antioksidan yang dapat menghambat enzim ksantin oksidase. Hasil uji klinis di
Klinik Pengobatan Tradisional RS Dr. Sutomo Surabaya membuktikan bahwa daun tempuyung
(Sonchus arvensis) secara efektif mampu melarutkan batu ginjal (Muhtadi, 2015). Hasil
penelitian Kusuma dkk. (2014) menunjukkan bahwa ekstrak etanol herba pegagan dosis 100
mg/KgBB efektif menurunkan kadar asam urat dalam darah mencit hiperurisemia dengan
induksi kafein. Kandungan flavonoid yang bertanggung jawab atas aktivitas tersebut.
Kandungan flavonoid dan glikosida pada herba meniran berperan dalam efek penghambatan
enzim xanthine oksidase dan superoksidase. Meniran juga mengandung kalium dan zat
filantin yang memiliki efek urikosurik yang menyerupai benzbromaron. Ekstrak air jinten
hitam mengandung flavonoid luteolin yang pada dosis 200 mg/KgBB dapat menimbulkan efek
hipourisemia (Muhtadi, 2015).

Panduan Ramuan:
Jamu untuk menurunkan asam urat memiliki komposisi dengan efek farmakologi sebagai
berikut:
 Penghambat pembentukan asam urat (akar anting-anting, daun sendok, daun kepel,
kayu secang, daun tempuyung)
 Pemacu ekskresi asam urat ke dalam urin (Heba meniran, bunga rosela, umbi rumput
teki, herba seledri)
 Pereda radang (bunga cengkeh, daun ungu, jahe, jinten hitam, daun dewa, jinten hitam,
kunyit, lada hitam, lengkuas, pala, pegagan, temulawak, herba sambiloto, tapakliman)
 Pereda nyeri (cengkeh, jahe, jangkang, jinten hitam, kelor, kencur, kunyit, sirih, poko)

Alat dan Bahan


Alat :
Whiteboard, LCD, Laptop
Buku – buku referensi.

Bahan Kasus :
Ibu D berusia 40 tahun memiliki berat badan 80kg dengan tinggi badan 165 cm. Dia
adalah seorang ibu rumah tangga memiliki gaya hidup yang tidak sehat seperti kebiasaan
mengkonsumsi makanan berlemak, jeroan, hobi mengkonsumsi melinjo, kacang - kacangan
dan jarang berolahraga.
Satu bulan terakhir mengeluh terasa ngilu pada persendian ibu jari kaki, bengkak dan
memerah disekitar pangkal ibu jari kaki. Asam urat : 7 mg/dl, N: 2,4 – 5,7 (tinggi).

Cara Kerja

 Mahasiswa mendapat kasus pasien dengan penyakit asam urat.


 Analisis kasus.
 Pembuatan formula jamu godogan.
 KIE jamu godogan.

Tugas

1. Sebutkan 3 contoh obat bahan alam (di luar yang disebutkan dalam dasar teori) yang
dapat memperingan penyakit asam urat! Dan jelaskan mekanisme pengobatannya
berdasarkan penelitian ilmiah.
2. Apa yang dimaksud dengan dekokta?
3. Apa yang perlu dicantumkan dalam peringatan pada kemasan produk yang ditujukan
untuk pasien dengan penyakit asam urat?

Anda mungkin juga menyukai