Anda di halaman 1dari 21

BAB 1 MANAJEMEN PENDIDIKAN

1. Apa yang dimaksud dengan manajemen pendidikan?

2. Apa sajakah yang menjadi tujuan dan manfaat manajemen pendidikan?

3. sebutkan prinsip-prinsip manajemen pendidikan?

4. Jelaskan mengenai ruang lingkup manajemen pendidikan!

5. jelaskan tahapan-tahapan dalam menyusun kurikulum!

Jawaban

1. Manajemen pendidikan adalah suatu proses dari perencanaan, penorganisasian,


pengarahan, pengawasan, dan penilaian usaha-usaha pendidikan supaya dapat
mencapai tujuan pendidikan yang telah di tetapkan sebelumnya.

2. Tujuan dan manfaat manajemen pendidikan antara lain:

1. Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif, kreatif,


efektif, menyenangkan dan bermakna (Pakemb)
2. Terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
3. Terpenuhinya salah satu dari 5 kompetensi tenaga kependidikan
(tertunjangnya kompetensi manajerial tenaga kependidikan sebagai manajer)
4. Tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efesien
5. Terbekalinya tenaga kependidikan dengan teori tentang proses dan tugas
administrasi pendidikan (tertunjangnya profesi sebagai manajer atau konsultan
manajemen pendidikan)
6. Teratasinya masalah mutu pendidikan, karena 80% masalah mutu disebabkan
oleh manajemennya
7. Terciptanya perencanaan pendidikan yang merata, bermutu, relevan, dan
akuntabel
8. Meningkatkan citra positif pendidikan.

3. Douglas (1963:13-17) merumuskan prinsip-prinsip manajemen pendidikan sebagai


berikut :

1. Memprioritaskan tujuan diatas kepentingan pribadi dan kepentingan


mekanisme kerja.
2. Mengkoordinasikan wewenang dan tanggung jawab
3. Memberikan tanggung jawab pada personil sekolah hendaknya sesuai dengan
sifat-sifat dan kemampuannya
4. Mengenal secara baik faktor-faktor psikologis manusia
5. Relativitas nilai-nilai

Ruang lingkup menurut wilayah kerja.

Berdasarkan atat tinjauan wilayah kerja, ruang lingkup manajemen pendidikan


dipisahkan menjadi:

1. Manajemen pendidikan seluruh Negara, yaitu manajemen pendidikan untuk


urusan nasional. Yang ditangani dalam lingkup ini bukan hanya pelaksaan
pendidikan di sekolah saja tetapi juga pendidikan luar sekolah, pendidikan
pemuda, penyelenggaraan latihan,penelitian, pengembangan masalah-masalah
pendidikan serta meliputi pula kebudayaan dan kesenian.
2. Manajemen pendidikan satu provinsi, yaitu manajemen pendidikan yang
meliputi wilayah kerja satu propinsi yang pelaksanaannya dibantu lebih lanjut
oleh petugas manajemen pendidikan di kabupaten dan keca,atan.
3. Manajemen pendidikan satu kabupaten/kota, yaitu manajemen pendidikan
yang meliputi wilayah kerja satu kabupaten/kota, meliputi semua urusan
pendidikan memuat jenjang dan jenis.
4. Manajemen pendidikan satu unit kerja. Pengertian dalam manajemen unit ini
lebih dititikberatkan pada satu unit kerja yang langsung menangani pekerjaan
mendidik misalnya; sekolah, pusat latihan, pusat pendidikan, dan kursus-
kursus. Dengan demikian ciri unit adalah adanya (1) Pemberi pelajaran. (2)
Bahan yang diajarkan. (3) Penerima pelajaran, ditambah semua sarana
penunjangnya.
5. Manajemen kelas, sebagai suatu kesatuan kegiatan terkecil dalam usaha
pendidikan yang justru merupakan “dapur inti” dari selurih jenis manajemen
pendidikan. Dalam manajemen kelas inilah kemudian terdapat istilah
“pengelolaan kelas” baik yang bersifat instruksional maupun manajerial.

6. Ruang lingkup menurut objek garapan

Yang dimaksud dengan objek garapan manajemen pendidikan dalam uraian ini
adalah semua jenis kegiatan manajemen yang secara langsung maupun tidak langsung
terlibat dalam kegiatan mendidik. Sebagai titik pusat pandangan adalah kegiatan
mendidik di sekolah. Namun karena kegiatan disekolah tersebut tidak dapat
dipisahkan  dari jalur-jalur lingkungan formal maupun non-formal, maka tentu juga
dibahs lingkup sdistem pendidikan sampai ke tingkat pusat.

7. Menurut fungsi atau urutan kegiatan

Dalam definisi manajemen terdapat istilah “rangkaaian kegiatan” yang


dilakukan pertama sampai kepada hal yang dilakukan terakhir . orang lain sering
menyebut urutan kegiatan ini sebagai fungsi administrasi.

4. Menurut pelaksana
Banyak orang mengira bahwa bertanggungjawab melaksanakan manjemen
pendidikan hanyalah kepala sekolah dan staf tata usha. Pandangan seperti itu keliru.
Manajemen adalah suatu kegiatan yang sifatnya melayani. Dalam kegiatan belajar
mengajar, manajemen berfungsi untuk melancarkan jalannya proses tersebut, atau
membantu terlaksananya kegiatan mencapai tujuan agar diperoleh hasil yang efektif
dan efisien.

5. Pengelolahan kurikuylum di sekolah harus melalui beberapa tahapa, dalam hal ini
ada 4 tahapan yang harus di lakukan, seperti

1. Tahap perencanaan
2. Tahap pengorganisasian dan koordinasi
3. Tahap pelaksanaan
4. Tahap pengendalian

BAB II ORGANISASI LEMBAGA PENDIDIKAN

1. Apa yang dimaksud dengan organisasi lembaga pendidikan?

2. jelaskan mengenai jalur, jenjang serta jenis pendidikan!

3. jelaskan fungsi lembaga pendidikan!

4. sebutkan klasifikasi lembaga pendidikan!

5. jelaskan mengenai bentuk-bentuk lembaga pendidikan!

Jawaban

1. Lembaga pendidikan adalah suatu lembaga yang bertujuan mengembangkan


potensi manusiawi yang dimiliki anak-anak agar mampu menjalankan tugas-tugas
kehidupan sebagai manuasia, baik secara individual maupun sebagai anggota
masyarakat.

2. Jalur, jenjang, dan jenis pendidikan menurut UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003
adalah sebagai berikut:
1.  Jalur Pendidikan

Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal yang dapat
saling melengkapi dan memperkaya. Contoh pendidikan formal: sekolah-sekolah
umum. Contoh pendidikan nonformal: les, bimbingan belajar, privat. Contoh
pendidikan informal: pendidikan yang didapat dari lingkungan keluarga dan
masyarakat.

2.  Jenjang Pendidikan

Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan
pendidikan tinggi. 

a.  Pendidikan dasar

Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan


menengah. Pendidikan dasar berbentuk: Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah
(MI) atau bentuk lain yang sederajat; serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan
Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat.

b.  Pendidikan menengah

Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar. Pendidikan menengah


terdiri atas: pendidikan menengah umum, dan pendidikan menengah kejuruan.
Pendidikan menengah berbentuk: Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah
(MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK),
atau bentuk lain yang sederajat. 

c.  Pendidikan Tinggi

Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang


mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Perguruan tinggi dapat berbentuk: akademi,
politeknik, sekolah tinggi, institut, atau universitas.

3.    Jenis Pendidikan

Jenis pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi,


keagamaan, dan khusus. Beberapa contoh lain jenis pendidikan:

a. Pendidikan anak usia dini


b. Pendidikan kedinasan

c. Pendidikan keagamaan

d. Pendidikan jarak jauh

e. Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus

3. Fungsi dan Peran lembaga pendidikan adalah sebagai berikut :  

-Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah.

-Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi kepentingan


-masyarakat.

-Melestarikan kebudayaan masyarakat.

-Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi.

-Menjamin kehidupan emosional anak.

-Menanamkan dasar pendidikan moral.

-Memberikan dasar pendidikan sosial.

4. 1.  Pendidikan formal

Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-


sekolah pada umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang
jelas, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi.

2.  Pendidikan nonformal
Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang
dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan nonformal paling
banyak terdapat pada usia dini, serta pendidikan dasar, adalah TPA, atau Taman
Pendidikan Al Quran,yang banyak terdapat di Masjid dan Sekolah Minggu, yang
terdapat di semua Gereja. Selain itu, ada juga berbagai kursus,  diantaranya kursus
musik, bimbingan belajar dan sebagainya.
3.  Pendidikan informal / Nonformal
Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan
berbentuk kegiatan belajar secara mandiri yang dilakukan secara sadar dan
bertanggung jawab. Hasil pendidikan informal diakui sama dengan pendidikan formal
dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional
pendidikan.
5. Dalam kehidupan di masyarakat, ada 3 bentuk lembaga pendidikan diantaranya
adalah:
*Lembaga Pendidikan Formal
Lembaga Pendidikan formal merupakan jalur pendidikan terstruktur dan
berkesinambungan yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan
pendidikan tinggi. Contoh pendidikan formal adalah sekolah dasar (SD) dan
perguruan tinggi (PT).
*Lembaga Pendidikan Non formal
Lembaga pendidikan non formal merupakan lembaga pendidikan diluar
pendidikan formal dan dapat dilakukan secara terstruktur dan berjenjang. Contoh
lembaga pendidikan non formal adalah Lembaga Pendidikan Keterampilan (LPK).
*Pendidikan Informal
Pendidikan informal merupakan jenis pendidikan yang dilakukan dalam
lingkungan keluarga serta Iingkungan sekitar. Contoh pendidikan informal ini ialah
sosialisasi oleh orang tua kepada anak dalam lingkup keluarga.
BAB III MANAJEMEN PESERTA DIDIK

1. Jelaskan mengenai perencanaan peserta didik!

2. Apa sajakah yang perlu dilakukan dalam pembinaan peserta didik?

3. jelaskan mengenai evaluasi kegiatan peserta didik!

4. apakah yang dimaksud dengan mutasi peserta didik?

5.
Jawaban

1. Perencanaan terhadap peserta didik menyangkut perencanaan penerimaan siswa


baru, kelulusan, jumlah putus sekolah dan kepindahan. Khusus mengenai
perencanaan peserta didik akan langsung berhubungan dengan kegiatan penerimaan
dan proses pencatatan atau dokumentasi data pribadi siswa, yang kemudian tidak
dasssspat dilepaskan kaitannya dengan pencatatan atau dokumentasi data hasil belajar
dan aspek-aspek lain yang diperlukan dalam kegiatan kurikuler dan ko-kurikuler.
Langkah yang pertama yaitu perencanaan terhadap peserta didik, yang meliputi
kegiatan;

a) Analisis kebutuhan peserta didik

b) Rekrutmen peserta didik

c)  Seleksi peserta didik

d)  Orientasi

e)  Penempatan peserta didik

f)  Pencatatan dan pelapora

2. Wahjosumidjo (2007:241) dalam bukunya menyatakan bahwa Pembinaan yaitu


usaha, atau kegiatan memberikan bimbingan, arahan, pemantapan, peningkatan,
arahan terhadap pola pikir, sikap mental, perilaku serta minat, bakat dan keterampilan
para siswa. Pembinaan peserta didik juga dikemukakan definisinya menurut Soetjipto
dan Raflis Kosasi (Soetjipto dan Raflis, 2011:166) adalah pemberian layanan kepada
siswa di suatu lembaga pendidikan, baik di dalam maupun di luar jam belajarnya di
kelas.

3. Evaluasi kegiatan peserta didik merupakan suatu prose untuk menentukan sejauh


mana kecapaian peserta didik dalam proses pembelajaran, yang tujuan dan fungsi
utamanya adalah untuk mengetahui perkembangan serta penyimpangan yang terjadi
dalam pelaksanaan kegiatan peserta didik.

4. Mutasi adalah perpindahan peserta didik dari kelas satu ke kelas yang lain yang
sejajar, dan atau perpindahan peserta didik dari sekolah satu ke sekolah lain yang
sejajar mutasi ini dapat dilakukan oleh peserta didik, karena mereka berhak untuk
mendapatkan layanan pendidikan sesuai dengan dengan yang dibutuhkan dan
diminati (Imron 2016:152). Mutasi ini dapat dilakukan oleh peserta didik, karena
mereka berhak untuk mendapatkan layanan pendidikan sesuai dengan yang
dibutuhkan dan diminati.

BAB IV MANAJEMEN TENAGA KEPENDIDIKAN

1. Jelaskan mengenai manajemen sumber daya manusia!

2. Apa sajaah yang perlu dilakukan dalam pembinaan karir tenaga kependidikan?

3. Jelaskan mengenai standar pendidikan di Indonesia!

4. jelaskan mengenai etika profesi pendidikan!

5. jelaskan mengenai penilaian kinerja tenaga kependidikan

Jawban

1. Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara
bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya yang dimiliki oleh individu
secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai
tujuan bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal.

2. Pembinaan dan pengembangan profesi guru kejuruan dapat dilakukan dengan


beberapa cara:

1. Pembinaan Guru Kejuruan Melalui supervisi

Menurut Bafadal  (1992:  2) dalam Arif Rahman (2009) supervisi pengajaran  adalah
serangkaian  kegiatan  membantu  gurumengembangkan  kemampuannya  mengelola 
proses  belajar  mengajar demi pencapaian tujuan pengajaran.

2. Pembinaan Guru Kejuruan Melalui Pelatihan

Fungsi  pelatihan  dalam  organisasi  adalah  sebagai  segala kegiatan  yang 


dirancang  untuk  memperbaiki  kinerja  personil  dalam suatu  pekerjaan  di  mana 
personil  itu  sedang  atau  akan  diangkat menjabat  pekerjaan  tertentu. 

3. Pembinaan Guru Kejuruan Melalui Pendidikan Lanjutan


Pembinaan  kemampuan  profesional  guru  melalui  pendidikan lanjut 
adalah  bentuk  pembinaan  dengan  memberikan  kesempatan kepada  guru  untuk 
melanjutkan  pendidikan  pada  jenjang  yang  lebih inggi.

3. Standar pendidikan di Indonesia atau Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria


minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

4. Etika profesi adalah sikap etis sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam
menjalankan kehidupan sebagai pengemban profesi.

5. Penilaian kinerja Tenaga Kependidikan merupakan suatu proses dimana


lembaga melakukan evaluasi atau menilai kinerja Tenaga Kependidikan atau
mengevaluasi hasil pekerjaan Tenaga Kependidikan.

BAB V MANAJEMEN SARANA PENDIDIKAN

1. Apa yang dimaksud dengan manajemen sarana pendidikan?

2. jelaskan mengenai adminstrasi dan prasarana pendidikan!

3. Bagaimana pengelolaan srana dan prasarana pendidikan?

4. bagaimana mengelolah fasiltas pendidiakn?

5.

Jawaban

1. Secara umum, proses kegiatan manajemen sarana prasarana pendidikan,


meliputi perencanaan, pengadaan, pendistribusian, penggunaan, inventarisasi, dan
pengawasan dan pemeliharaan, serta penghapusan. Proses-proses ini penting
dilakukan agar pengadaan sarana prasarana tepat sasaran dan efektif dalam
penggunaan.

2. Administrasi sarana dan prasarana pendidikan adalah semua komponen yang


sacara langsung maupun tidak langsung menunjang jalannya
proses pendidikan untuk mencapai tujuan dalam pendidikan itu sendiri.

3. Pengelolaan sarana dan prasarana dalam istilah asing disebut “school plant
administration”, yang mencakup lahan, bangunan, perabot dan
perlengkapan  pendidkan atau sekolah. Pengelolaan sarana dan prasarana dapat
diartikan sebagai kegiatan, menata, mulai dari merencanakan kebutuhan, pengadaan,
penyimpanan, pemeliharaan, penginventarisan dan penghapusan serta penataan lahan,
bangunan, perlengkapan dan  perabot sekolah secara tepat guna dan tepat sasaran.

4. Pengelolaan fasilitas belajar merupakan keseluruhan proses perencanaan


pengadaan, pendayagunaan, dan pengawasan sarana dan prasarana yang digunakan
agar tujuan pendidikan disekolah dapat tercapai dengan efektif dan efi sien.
Pengelolaan fasilitas atau sarana dan prasarana pendidikan untuk mengatur dan
menjaga sarana dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi secara
optimal dan jalannya proses pendidikan diharapkan dapat menghasilkan kegiatan
yang baik. Dengan adanya sarana dan prasarana yang lengkap dan sumber daya
manusia yang memadai, serta pemanfaatan sarana dan prasarana yang baik, maka
sekolah tersebut akan menjadi sekolah yang diidamkan oleh
masyarakat(Rahayu,2015).

5.

BAB VI MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

1. Apa yang dimaksud dengan manajemen pembiayaan pendidikan?

2. Apakah yang menjadi landasan hukum pembiayaan pendidikan?

3. jelaskan mengenai konsep pembiayaan pendidikan!

4. dari manakah sumber keuangan dan pembiayaan pada suatu lembaga


pendidikan/sekolah secara garis besar?

5. jelaskan fungsi manajemen keuangan di sekolah!

 Jawaban

1. Manajemen pembiayaan pendidikan adalah segenap kegiatan yang berkenaan


dengan penataan sumber, penggunaan, dan pertanggungjawaban dana pendidikan di
sekolah atau lembaga pendidikan. Kegiatan yang ada dalam manajemen
pembiayaan meliputi tiga hal, yaitu : penyusunan anggaran, pembiayaan,
pemeriksaan.

2. Landasan Hukum Pembiayaan Pendidikan


-UUD Negara Republik Indonesia 1945 (Amandemen IV) menyatakan bahwa setiap
warga negara berhak mendapat pendidikan, setiap warga negara wajib mengikuti
pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya, pemerintah mengusahakan
dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan
keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh
persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk memenuhi kebutuhan
penyelenggaraan pendidikan nasional; pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk
kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.

-UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

-UU No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 13

3. Pembiayaan pendidikan adalah sebuah kompleksitas, yang didalamnya akan


terdapat saling keterkaitan pada setiap komponen yang memiliki rentang yang
bersifat mikro (satuan pendidikan) hingga yang makro (nasional), yang meliputi
sumber-sumber pembiayaan pendidikan, sistem dan mekanisme pengalokasiannya,
efektifitas dan efesiensi dalam penggunaan dana, akuntabilitas hasil penggunaanya
yang diukur dari perubahan yang terjadi pada semua tataran, khususnya sekolah dan
permasalahan-permasalahan yang masih terkait dengan pembiayaan pendidikan

Dalam konsep pembiayaan pendidikan dasar ada dua hal penting yang perlu
dikaji atau dianalisis yaitu biaya pendidikan secara keseluruhan (total cost) dan biaya
satuan persiswa (unit cost)

4. 1. Pemerintah, baik pemerintah pusat atau daerah, maupun kedua-duanya yang


bersifat umum atau khusus yang diperuntukkan bagi kepentingan pendidikan ;

2. Orang tua peserta didik ;

3. Masyarakat, baik yang mengikat maupun tidak mengikat.

5. fungsi menejemen keuangan sekolah yaitu :

1. Perencanaan Keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta


kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
2. Penganggaran Keuangan, tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan
membuat detail pengeluaran dan pemasukan.

3.   Pengelolaan Keuangan, menggunakan dana sekolah untuk memaksimalkan


dana yang ada dengan berbagai cara.

4. Pencarian Keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada


untuk operasional kegiatan sekolah.

5. Penyimpanan Keuangan, mengumpulkan dana sekolah serta menyimpan dan


mengamankan dana tersebut.

6. Pengendalian Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan


dan sistem keuangan pada sekolah.

7. Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit internal atas keuangan sekolahyang


ada agar tidak terjadi penyimpangan.

8. Pelaporan keuangan, penyediaan informasi tentang kondisi


keuangansekolah sekaligus sebagai bahan evaluasi.

BAB VII HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT

1. Jelaskan mengenai administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat!

2. jelaskan mengenai prinsip-prinsip humas!

3. apakah yang menjadi pengaruh timbal balik antara sekolah dan masyarakat?

4. apa sajakah jenis hubungan sekolah dengan masyarakat5?

5. sebutkan teknik- teknik hubungan sekolah dan masyarakat!

Jawaban

1. Administrasi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat merupakan suatu proses


komunikasi antara sekolah dan masyarakat untuk meningkatkan pengertian
masyarakat tentang kebutuhan serta kegiatan pendidikan serta mendorong minat dan
kerjasama masyarakat dalam peningkatan dan pengembangan sekolah. (Afriansyah,
2019b).
2. -Hubungan masyarakat bekerja dengan dasar fakta bukan fiksi

-Hubungan masyarakat adalah suatu perihal sosial, bukan perihal personal

-Humas wajib merealisasikan program usaha dalam mencari dukungan


masyarakat terhadap kebijaksanaan dan program lembaga yang diwakili.

-Humas dilarang menipu atau membohongi media massa

-Humas harus bisa menjadi komunikator yang berguna dalam artian yang benar.

-Humas harus menjadikan landasan aktivitasnya kepada penelitian ilmiah pada


bidang pendapat umum.

-Humas dapat bekerja sama dengan para ahli dibidang lain.

-Humas wajib menjelaskan masalah tentang krisis yang diterima lembaga yang
diwakilinya.

3. Berikut ini beberapa pengaruh yang dapat dimainkan oeh sekolah (pendidikan)
terhadap perkembangan masyarakat di lingkungannya.

1. Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

2.  Masyarakat Bibit Pembaruan bagi Perkembangan Masyarakat

3.  Menciptakan Warga Masyarakat yang Siap dan Terbekali bagi Kepentingan Kerja
di Lingkungan Masyarakat

4.  Memunculkan Sikap-sikap Positif dan Konstruktif  bagi Masyarakat,sehingga


Tercipta Integrasi Sosial yang Harmonis di Tengah-tengah Masyarakat

4. Jenis hubungan sekolah dan masyarakat itu dapat digolongkan menjadi 3 jenis,
yaitu:

1.Hubungan edukatif, ialah hubungan kerja sama dalam hal mendidik murid, antara
guru di sekolah dan orang tua di dalam keluarga. Adanya hubungan ini dimaksudkan
agar tidak terjadi perbedaan prinsip atau bahkan pertentangan yang dapat
mengakibatkan keragu-raguan pendirian dan sikap pada diri anak.

2. Hubungan kultural, yaitu usaha kerja sama antara sekolah dan masyarakat yang
memungkinkan adanya saling membina dan mengembangkan kebudayaan
masyarakat tempat sekolah itu berada. Untuk itu diperlukan hubungan kerja sama
antara kehidupan di sekolah dan kehidupan dalam masyarakat. Kegiatan kurikulum
sekolah disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan perkembangan masyarakat.
Demikian pula tentang pemilihan bahan pengajaran dan metode-metode
pengajarannya.

3. Hubungan institusional, yaitu hubungan kerja sama antara sekolah dengan


lembaga-lembaga atau instansi resmi lain, baik swasta maupun pemerintah, seperti
hubungan kerja sama antara sekolah satu dengan sekolah-sekolah lainnya, kepala
pemerintah setempat, ataupun perusahaan-perusahaan Negara, yang berkaitan dengan
perbaikan dan perkembangan pendidikan pada umumnya.

5. –teknik tertulis

-teknik lisan

-teknik paragaan

-teknik elektronik

BAB VIII MANAJEMEN SEKOLAH

1. Apakah yan dimaksud dengan manajemen sekolah?

2. apasjakah fungsi manjemen sekolah?

3. jelaskan mengenai bidang-bidang kegiatan manajemen pendidikan!

4. apakah yang dimaksud dengan manajemen berbasis sekolah?

5. apa sajalkah yang menjadi karakteristik manajemen berbasis sekolah?

Jawaban

1. Manajemen Sekolah merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara efektif dan
efisien untuk meningkatkan kinerja sekolah dalam pencapaian tujuan pendidikan baik
tujuan nasional dan tujuan kelembagaan yang hasilnya bisa dilihat dari beberapa
faktor sebagai indikator kinerja yang berhasil dicapai oleh sekolah.
2. • Fungsi Perencanaan / Planning

Fungsi perencanaan adalah suatu kegiatan membuat tujuan perusahaan dan diikuti
dengan membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
tersebut.

• Fungsi Pengorganisasian / Organizing

Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya


manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan
rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan

• Fungsi Pengarahan / Directing / Leading

Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan


efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja
yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya.

• Fungsi Pengendalian / Controling

Fungsi pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang
telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan.

3. Bidang Garapan Manajemen Pendidikan Manajemen pendidikan secara umum


memiliki bidang garapan yang lebih luas daripada manajemen sekolah. Manajemen
pendidikan tidak hanya menyangkut penataan pendidikan formal, tetapi juga
pendidikan luar sekolah atau pendidikan non formal. Bidang garapan manajemen
organisasi secara garis besar dapat dibagi 2 kegiatan. Pertama, manajemen
administratif, yakni kegiatan-kegiatan yang bertujuan mengarahkan agar semua orang
dalam organisasi/kelompok bekerja sama mengerjakan hal-hal yang sesuai dengan
tujuan yang hendak dicapai. Kedua, manajemen operatif, yakni kegiatan- kegiatan
yang bertujuan mengarahkan dan membina agar setiap orang yang melaksanakan
pekerjaannya menjadi tepat dan benar.

4. Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) adalah proses mengelola sumber daya


secara efektif untuk mencapai tujuan yang memberikan otonomi lebih besar
kepada sekolah dan mendorong pengambilan keputusan partisipatif secara langsung
semua komponen warga sekolah, yaitu; kepala sekolah, guru, siswa, orang tua dan
masyarakat.
5. Dengan demikian, secara umum karakteristik Manajemen Berbasis Sekolah
(Syaiful Sagala, 2011)adalah:

1.   Kemandirian, yang menggambarkan otonomi manajemen sekolah yang efektif


dan layanan belajar yang bermutu, menggunakan evaluasi hasil belajar yang standar,
prestasi pembelajaran.

2.  Kemitraan, memanfaatkan potensi pemangku kepentingan sekolah (pemberdayaan


potensi sekolah) dan masyarakat.

3.  Partsiipasi, kepemimpinan sekolah yang lugas, visioner, antisipasif dan berjiwa


enterpreneurship mengikutsertakan potensi sumber daya sekolah.

4.   Keterbukaan, senantiasa melakukan perubahan ke arah yang lebih baik dan


kompetitif.

5.  Akuntabilitas, melakukan analisis kebutuhan, perencanaan pengembangan, dan


evaluasi kinerja sesuai visi misi untuk mencapai tujuan dan target sekolah,
menyediakan kesejahteraan personal sekolah yang cukup dan pantas.

6.   Sekolah tersebut menunjukkan adanya kegiatan pembelajaran

7.   Sekolah merupakan agen perubahan

8.    Adanya komunikasi yang efektif antara warga sekolah

9.    Kepemimpinan yang efektif (memiliki kepribadian, manajerial, kewirausahaan)

10.  Adanya kolaboratif team work dan memiliki tujuan bersama

11.  Adanya learning to discovery, dan adanya stakeholders.


BAB IX SUPERVISI PENDIDIKAN

1. Apakah yang dimaksud dengan supervisi pendidikan?

2. jelaskan mengenai manfaat supervisi pendidikan!

3. Apasajakah prinsip-prinsip supervisi pendidikan?

4. Jelaskan mengenai teknik dan model supervisi pendidikan!

5. jelaskan mengenai ruang lingkup supervise penddidikan!

Jawaban

1. Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan


kearah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan pada mutu
mengajar dan belajar pada khususnya.

2. Manfaat supervisi pendidikan 

1. Mampu menemukan kegiatan yang sudah sesuai dengan tujuan;

2. Mampu menemukan kegiatan yang belum sesuai dengan tujuan;

3. Mampu memberikan keterangan tentang apa yang perlu dibenahi terlebih


dahulu (yang diprioritaskan);

4. Mampu mengetahui petugas-petugas, seperti guru, kepala sekolah, pegawai


tata usaha, dan penjaga sekolah yang perlu di tatar;

5. Mampu mengetahui petugas yang perlu diganti;

6. Mampu mengetahui buku-buku yang tidak sesuai dengan tujuan pengajaran;

7. Mampu mengetahui kelemahan kurikulum;

8. Mampu meningkatkan mutu proses belajar mengajar; dan

9. Mampu mempertahankan sesuatu yang sudah baik.

3. PRINSIP SUPERVISI PENDIDIKAN

Prinsip Ilmiah, dengan ciri-ciri :


-Kegiatan supervisi dilaksanakan berdasarkan data yang objektif yang
diperoleh dalam kenyataan proses pelaksanaan PBM (Proses Belajar Mengajar).

-Untuk memperoleh data diperlukan alat perekam data (angket, observasi,


percakapan pribadi, dan lain-lain).

-Setiap kegiatan supervisi dilaksanakan secara sistematis, terencana dan


kontinu.

Prinsip Demokratis

-Yakni dilaksanakan berdasarkan hubungan kemanusiaan yang akrab sehingga


guru merasa perlu untuk mengembangkan tugasnya. Demokratis mengandung makna
menjunjung tinggi harga diri dan martabat guru.

Prinsip Kerja Sama

-Yakni mengembangkan usaha bersama atau “sharing of idea, sharing of


experience” serta memberi support, dorongan dan menstimulasi guru sehingga
mereka merasa tumbuh bersama.

Prinsip Demokratis dan Kreatif

-Setiap guru akan merasa termotivasi dalam mengembangkan potensi


kreativitasnya jika supervisi mampu menciptakan suasana kerja yang menyenangkan,
bukan menakutkan.

4. Pengembangan model supervisi

1      Model Konvensional

2      Model Ilmiah

3      Model Klinis

4      Model Artistik

Teknik-teknik supervisi yang dibahas mencakup :

1 Supervisi yang bersifat individual.

2 Teknik supervisi yang bersifat kelompok.


5. Adapun ruang lingkup supervisi pendidikan yaitu:

1.        Supervisi Bidang Kurikulum


2.        Supervisi Bidang Kesiswaan
3.        Supervisi Bidang Kepegawaian
4.        Supervisi Bidang Sarana Dan Prasarana
5.        Supervisi Bidang Keuangan
6.        Supervisi Bidang Humas Dan
7.        Supervisi Bidang Ketatausahaan.

BAB X BUDAYA SEKOLAH

1. Apakah yang dimaksud dengan budaya sekolah?

2. jelaskan mengenai budaya dan iklim sekolah!

3. Jelaskan mengenai apa itu budaya organisasi!

4. jelaskan mengenai iklim sekolah!

5. Jelaskan mengenai budaya malu bagi seorang guru!

Jawaban

1. Budaya sekolah adalah sekumpulan nilai yang melandasi perilaku, tradisi,


kebiasaan keseharian, dan simbol-simbol yang dipraktikkan oleh kepala sekolah,
pendidik/guru, petugas tenaga kependidikan/administrasi, siswa, dan masyarakat
sekitar sekolah.

2. Budaya sekolah adalah sekumpulan nilai yang melandasi perilaku, tradisi,


kebiasaan keseharian, dan simbol-simbol yang dipraktikkan oleh kepala sekolah,
pendidik/guru, petugas tenaga kependidikan/administrasi, siswa, dan masyarakat
sekitar sekolah.

Secara konseptual, iklim lingkungan atau suasana di sekolah didefinisikan


sebagai seperangkat atribut yang memberi warna atau karakter, spirit, etos, suasana
batin, setiap sekolah (Fisher & Fraser, 1990; Tye, 1974). Secara operasional,
sebagaimana halnya pengertian iklim pada cuaca, iklim lingkungan di sekolah dapat
dilihat dari faktor seperti kurikulum, sarana, dan kepemimpinan kepala sekolah, dan
lingkungan pembelajaran di kelas.

3. Budaya organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para
anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasi lainnya.
Sistem makna bersama ini adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung
tinggi oleh organisasi.

4. Secara konseptual, iklim lingkungan atau suasana di sekolah didefinisikan sebagai


seperangkat atribut yang memberi warna atau karakter, spirit, etos, suasana batin,
setiap sekolah (Fisher & Fraser, 1990; Tye, 1974). Secara operasional, sebagaimana
halnya pengertian iklim pada cuaca, iklim lingkungan di sekolah dapat dilihat dari
faktor seperti kurikulum, sarana, dan kepemimpinan kepala sekolah, dan lingkungan
pembelajaran di kelas.

5. 1.MALU DATANG TERLAMBAT.

2.MALU TIDAK BERPAKAIAN RAPI

3. MALU PULANG LEBIH AWAL.

4. MALU TIDAK MASUK KERJA.

5. MALU SELALU SERING IZIN.

6. MALU BERPAKAIAN DINAS TDK SESUAI ATURAN

7. MALU BEKERJA TAMPA TERPROGRAM.

8. MALU PEKERJAAN TERBENGKALAI.

9. MALU TDK BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP PEKERJAAN.

10. MALU TDK BERTATAKRAMA DAN BERSOPAN SANTUN. 

Anda mungkin juga menyukai