Anda di halaman 1dari 8

Nama : Nur Syahraini

Nim : 121811016

Prodi : S1 Keperawatan tingkat 2

Mata kuliah : Askep Tropis dan degenerative

Latihan Soal

Buat Pain Control NOC, Pain Manajemen NIC dan Rasional Keperawatan dibuat dengan menggunakan Tabel Sesuai Diagnosa
Keperawatan di dalam modul ini

No Diagnose keperawatan Tujuan dan karakteristik Intervensi Rasional


(NOC) (NIC)
1. Hipertermia berhubungan NOC: NIC : 1. Agar suhu tetap di batas
dengan peningkatan laju Thermoregulasi 1. Monitor suhu sesering normal
metabolisme kriteria hasil: mungkin 2. Agar tidak ada perubahan
1. Suhu 36 – 37C 2. Monitor warna dan warna kulit
2. Nadi dan RR suhu kulit 3. Supaya tekanan darah,
dalam rentang 3. Monitor tekanan darah, nadi, dan RR masih dalam
normal nadi dan RR batas normal
3. Tidak ada 4. Monitor penurunan 4. Penurunan tingkat
perubahan warna tingkat kesadaran kesadaran dapat terjadi
kulit dan tidak 5. Monitor intake dan karena oksigenasi ke otak
ada pusing, output menurun.
merasa nyaman 6. Berikan cairan 5. Penting untuk terus
intravena memantau intake dan
output agar tidak terjadi
kekurangan cairan
6. Cairan intravena dapat
membantu menambah
volume cairan
2. Resiko Infeksi kemungkinan Tujuan : Mencapai 1. Pantau tanda vital 1. selama periode waktu ini,
b.d. ketidakadekuatan waktu perbaikan infeksi dengan ketat, khusus potensial komplikasi fatal
pertahanan utama (penurunan berulang tanpa selama awal terapi.
2. Ubah posisi dengan dapat terjadi.
kerja silia, perlengketan sekret komplikasi,
sering dan berikan 2. meningkatkan pengeluaran,
pernafasan), tidak adekuatnya mengidentifikasi
pembuangan paru yang
pertahanan sekunder, penyakit intervensi untuk baik pembersihan infeksi.
kronis mencegah/menurunkan 3. Batasi pengunjung 3. menurunkan pemajanan
risiko infeksi. sesuai indikasi
4. Lakukan isolasi terhadap patogen infeksi
pencegahan sesuai lain.
individual
5. Anjurkan pasien 4. mencegah penyebaran /
memperhatikan melindungi pasien dari
pengeluaran sekret dan
melaporkan perubahan proses infeksi lain.
warna, jumlah dan bau 5. Pengeluaran sputum amat
sekret.
penting, perubahan
karakteristik sputum
menunjukkan perbaikan
pneumonia atau terjadinya
infeksi sekunder.
3. Hambatan pertukaran gas Tujuan : menunjukkan 1. Kaji frekuensi, 1. Manifestasi distress
berhubungan dengan perbaikan ventilasi dan kedalaman dan pernafasan tergantung pada
perubahan membra alveola oksigenasi jaringan kemudahan bernafas indikasi derajat
kapiler dengan kriteria hasil : 2. Awasi suhu tubuh keterlibatan paru dan status
GDA dalam rentang sesuai indikasi kesehatan umum.
normal, tak ada gejala 2. Demam tinggi sangat
distress pernafasan dan 3. Beri posisi yang meningkatkan kebutuhan
warna kulit tidak pucat. nyaman misal metabolik dan kebutuhan
semifowler atau fowler. oksigen dan mengganggu
4. Kolaborasi dengan oksigenasi selular.
dokter untuk pemberian 3. Posisi yang nyaman
terapi oksigen. meningkatkan masuknya
suplai O2 ke dalam tubuh.
4. Tujuan terapi oksigen
adalah mempertahankan
PaO2 di atas 60 mmHg.
Oksigen diberikan dengan
metode yang memberikan
pengiriman tepat dalam
toleransi pasien.
4. Bersihan jalan nafas tidak NOC: 1. Anjurkan pasien 1. Untuk memperlancar
efektif berhubungan dengan 1. Respiratory status : untuk istirahat dan pernafasan pasien
obstruksi jalan nafas: spasme Ventilation napas dalam 2. Membantu pasien untuk
2. Respiratory status : 2. Lakukan fisioterapi mengeluarkan secret
jalan nafas, sekresi tertahan,
Airway patency dada jika perlu jika ada, dan
banyaknya mukus, adanya 3. Keluarkan sekret memperlancar jalan
jalan nafas buatan, sekresi kriteria hasil : dengan batuk atau nafas pada pasien
bronkus, adanya eksudat di 1. Mendemonstrasika suction dengan fisioterapi dada
alveolus, adanya benda asing n batuk efektif dan 3. Melancarkan jalan nafas
di jalan nafas. suara nafas yang pasien
bersih, tidak ada
sianosis dan
dyspneu (mampu
mengeluarkan
sputum, bernafas
dengan mudah,
tidak ada pursed
lips)
2. Menunjukkan jalan
nafas yang paten
(klien tidak merasa
tercekik, irama
nafas, frekuensi
pernafasan dalam
rentang normal,
tidak ada suara
nafas abnormal)
3. Mampu
mengidentifikasika
n dan mencegah
faktor yang
penyebab.
4. Saturasi O2 dalam
batas normal
5. Foto thorak dalam
batas normal
5. Ketidak efektifan pola nafas NOC: NIC: 1. Memberikan rasa nyaman
berhubungan dengan apnea: 1. Respiratory status : 1. Posisikan pasien untuk pada pasien
ansietas, posisi tubuh, Ventilation memaksimalkan 2. Untuk memperlancar jalan
2.Respiratory status : ventilasi napas pasien
deformitas dinding dada,
Airway patency 2. Keluarkan sekret 3. Guna memantau adanya
gangguan koknitif, keletihan 3. Vital sign Status dengan batuk atau suara tambahan
hiperventilasi, sindrom suction 4. Memantau respirasi dan O2
hipovnetilasi, obesitas, kriteria hasil: 3. Auskultasi suara nafas, pasien agar tidak
keletihan otot spinal 1. Mendemonstrasikan catat adanya suara kekurangan oksigen
batuk efektif dan suara tambahan 5. Untuk memantau apakah
nafas yang bersih, 4. Monitor respirasi dan pasien mengalami sulit
tidak ada sianosis dan status O2 bernapas atau tidak
dyspneu (mampu 5. Observasi adanya tanda
mengeluarkan sputum, tanda hipoventilasi
mampu bernafas dg
mudah, tidakada
pursed lips)
2. Menunjukkan jalan
nafas yang paten
(klien tidak merasa
tercekik, irama nafas,
frekuensi pernafasan
dalam rentang normal,
tidak ada suara nafas
abnormal)
3. Tanda Tanda vital
dalam rentang normal
(tekanan darah, nadi,
pernafasan)
6. Defisit volume cairan Tujuan : 1. Pertahankan catatan 1. Memantau keadaan intake
berhubungan dengan intake 1. Fluid balance intake dan output yang oral.
oral tidak adekuat, takipneu, 2. Hydration akurat 2. Agar tidak terjadi dehidrasi
2. Monitor status hidrasi 3. Memantau tekanan darah,
demam, kehilangan volume 3. Nutritional Status :
3. Monitor tanda-tanda suhu, dan pernapasan pada
cairan secara aktif, kegagalan food and fluid intake vital pasien.
mekanisme pengaturan Kriteria hasil : 4. Monitor masukan 4. Agar tidak kehilangan
1. intake dan output 24 makanan dan cairan volume cairan dan
jam seimbang makanan
2. tanda vital dalam batas
normal
3. tidak ada tanda-tanda
dehidrasi, elastisitas
turgor kulit baik,
membrane mukosa
lembab.
7. Intoleransi aktivitas Tujuan : Melaporkan / 1. Monitor respons pasien 1. menetapkan kemampuan,
berhubungan dengan isolasi menunjukkan terhadap aktivitas. kebutuhan pasien dan
respiratory: tirah baring atau 2. Berikan lingkungan memudahkan pilihan
peningkatan toleransi
imobilisasi, kelemahan tenang dan batasi intervensi.
terhadap aktivitas yang pengunjung selama fase 2. menurunkan stress dan
menyeluruh, ketidak
akut sesuai indikasi.
seimbangan suplai O2 dengan dapat diukur dengan tak rangsangan berlebihan,
3. Jelaskan pentingnya
kebutuhan. adanya dispnoe, istirahat dalam rencana meningkatkan istirahat.
pengobatan dan
kelemahan berlebihan 3. Tirah baring dipertahankan
perlunya keseimbangan
dan tanda vital dalam aktivitas dan istirahat. selama fase akut untuk
4. Kolaborasi dengan
rentang normal. menurunkan kebutuhan
fisioterapi jika perlu.
metabolic, menghemat
energi untuk
penyembuhan..
4. Meningkatkan kemampuan
aktivitas pasien sesuai
kemampuan maksimal.
8. Defisit pengetahuan Tujuan: Teaching: disease process 1. Dengan memberitahukan
berhubungan dengan keadaan informasi klien jadi
Setelah dilakukan asuhan (5602)
penyakit keterbatasan kognitif, mengetahui tentang
keperawatan 1x 24 jam 1. Sediakan informasi keadaannya
salah interpretasi informasi,
2. Jelaskan kepada klien jika
kurang paparan klien mengetahui tentang kepada klien tentang
terjadi perubahan fisik agar
penyakitnya keadaannya klien tahu apa saja
perubahan-perubahan yang
2. Identifikasi dan
terjadi pada dirinya
Kriteria hasil: jelaskan perubahan 3. Memberikan pengetahuan
bagaimana proses
1. Klien mengetahui fisik yang dialami klien
terjadinya penyakit yang
penyebab dan 3. Deskripsikan proses dialami.
pemicu penyakit kepada klien 4. Memberikan pengetahuan
tentang tanda-tanda dan
penyakitnya 4. Jelaskan tentang tanda
gejala seperti apa saja yang
2. Klien mengetahui dan gejala penyakit terjadi pada penyakitnya.
gejala dan tanda pasien
penyakitnya
3. Klien mengetahui
gejala dan tanda
komplikasi
4. Klien mengetahui
pilihan terapi
untuk
penyakitnya
9. Ansietas berhubungan dengan Tujuan : 1. Jelaskan semua tes dan 1. Supaya pasien mengetahui
defisiensi pengetahuan, Setelah dilakukan pengobatan pada pasien kegunaannya
prosedur tindakan mengenai tindakan keperawatan 2. Berikan dorongan 2. Untuk mengurangi
secara verbal tentang kecemasan pada pasien
penyakit corona diharapkan ansietas
perasaan, persepsi dan 3. Untuk mematikan rantai
teratasi rasa cemasnya penularan agar tidak
Kriteria hasil : 3. Berikan pengetahuan banyak yang terjangkit
1. memiliki informasi kepada keluarga pasien penyakit tersebut
untuk mengurangi rasa untuk tidak melakukan
takut aktivitas di luar rumah
2. menggunakan teknik
relaksasi
3. mempertahankan
hubungan social dan
fungsi peran
4. mengontrol respon
takut

Anda mungkin juga menyukai