OLEH :
DEWA GDE SUDIASTA
(203221096)
Dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih untuk semua pihak yang
telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Makalah ini kami Kami
menyadaribahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan Karena
keterbatasan kemampuan dan ilmu pengetahuan yang kami miliki. Maka itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi tersusunnya makalah yang lebih baik
lagi.
Denpasar, 29 September 2020
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................2
1.3 Tujuan...........................................................................................................2
1.4 Manfaat.........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep Grand Theory...................................................................................3
2.2 Hubungan Dengan Level Teori Lain............................................................4
2.3 Kriteria Grand Teori.....................................................................................4
2.4 Pengelompokan Grand Teori.......................................................................5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...................................................................................................8
3.2 Saran.............................................................................................................8
Daftar Pustaka.................................................................................................................9
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
(sains) terapan yang mendasar dalam melakukan / menerapkan praktik keperawatan sehari-hari
(Kalman, 2008).
Profesi keperawatan mengenal empat tingkatan teori mulai dari meta theory, grand theory,
middle theory, range theory, dan practice theory. Teori-teori tersebut diklasifikasikan
berdasarkan ruang lingkup atau tingkat keabstrakannya, dimulai dari meta theory yang paling
abstrak, hingga practice theory sebagai yang lebih konkrit. Grand theory merupakan level kedua
dari teori keperawatan. Namun grand theory memberikan latar belakang dalam pengembangan
praktek keperawatan karena grand theory berusaha menjalankan dan memaparkan aspek
pengalaman dan respon manusia dengan sangat komprehensif (Wills, 2011).SedangkanNursing
Theories dibagai menjadi 4 tipe, yaitu tipe 1: Philosophies Theories, Tipe 2: Nursing Conceptual
Models, Tipe 3: Nursing Theories, Tipe 4: Middle RangeTheories(Wills, 2011).
3.1. Tujuan
Adapun tujuan pada makalah ini sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui konsep grand theory.
b. Untuk mengetahui teori yang termasuk dalam grand theory
4.1. Manfaat
Adapun manfaat pada makalah ini adalah mahasiswa mampu mengetahui konsep grand
theory serta mengetahui teori yang termasuk dalam grand theory.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2. Hubungan dengan Level Teori Lain
Grand theory atau di dalam Alligood disebut dengan Nursing Conceptual Model dan
Nursing Theories apabila dibandingkan dengan level teori diatasnya yaitu meta theory,
grand theory memiliki konsep yang lebih spesifik dari pada meta theory yang berfokus pada
pengembangan ilmu atau teori. Grand theory juga mempunyai tingkat abstraksi yang lebih
rendah dari meta theory. Namun, kedua teori ini belum dapat dibuat definisi operasional
sehingga tidak bias secara langsung dilakukan uji empiris pada kedua teori tersebut
(McEwen & Wills, 2011).
Middle range theory merupakan teori yang berada di level bawah dari grand theory.
Apabila dibuat perbadingan dengan middle range theory akan didapatkan hasilbahwa grand
theory memiliki konsep atau sudut pandang yang lebih umum atau komperhensif pada
semua aspek manusia, sedangkan middle range hanya melihat beberapa aspek saja dan
memiliki area yang lebih spesifik, sehingga middle rangetheory lebih mudah diaplikasikan
dalam uji empiris dari pada grand theory (McEwen& Wills, 2011).
4
2.4. Pengelompokan Grand Theory
5
Nola J. Pender: Health Promotion Model
Madeleine M. Leininger: Culture Care Theory of Diversity and
Universality
Margaret A. Newman: Health as Expanding Consciousness
Rosemarie Rizzo Parse: Humanbecoming
Helen C. Erickson, Evelyn M. Tomlin, Mary Ann P. Swain: Modeling
and Role-Modeling
Gladys L. Husted and James H. Husted: Symphonological Bioethical
Theory.
b. Pengelompokan Grand Theory Menurut Melanie
Melanie membagi grand theory kedalam tiga kategori. Pembagian ini
berdasarkan paradigma atau sudut pandang keperawatan. Pembagian ini dipilih
untuk mempermudah dalam mempelajari teori karena teori telah dikelompokan
sesuai area atau kekhususannya.Pengelompokkan teori menurut paradigma yang
dipilih adalah teori Wills (2002) yang membagi grand theory menjadi human
need theory,interactive theory dan unitary process.
1. Grand Theory based on human need theory
Florence Nightingale: Nursing: What It Is and What It Is Not
Virginia Henderson: The Principles and Practice of Nursing
Faye G. Abdellah: Patient-Centered Approaches to Nursing
Dorothea E. Orem: The Self-Care Deficit Nursing Theory
Dorothy E. Jhonson: Behavioral System Model
Betty Neuman: System Model
Terdapat tiga teori yang baru atau tidak disebutkan dalam Alligood (2013) sebagai
grand theory, yaitu: Florence Nightingale: Nursing: What It Is and What It Is Not;
Virginia Henderson: The Principles and Practice of Nursing dan Faye G. Abdellah:
Patient-Centered Approaches to Nursing. Teori Virginia Henderson dan Faye G.
abdellah dalam Alligood (2013) dikelompokkan ke dalam Nursing Theoristsof
Historical Significance karena kedua theorist tersebut dinilai mempunyai
kontribusibesar terhadap perkembangan pengetahuan keperawatan pada saat pre
paradigm. Teori Florence Nightingale dalam Alligood (2013) dikelompokkan pada
6
Meta theory karena teori Florence dianggap telah memberikan kontribusi bagi
perkembangan ilmu keperawatan dengan cara memberikan arah bagi disiplin ilmu
keperawatan itu sendiri, serta memberi dasar bagi para professional dibidang
perawatan untuk memahami teori baru. Selain pendapat diatas, Mcewen & Wills
(2010) tidak mengenal meta theory karena meta teori merupakan teori umum dan
bukan bagian dari teori keperawatan, sehingga ketiga teori tersebut dimasukkan
kedalam grand theory.
2. Grand Theory based on interactive theory
Myra Estrin Levine: The Conservation Model
Barbara M. Artinian: The Intersystem Model
Helen C. Erickson, Evelyn M. Tomlin, and Mary Ann P. Swain:
Modeling and Role-Modeling
Imogene M. King: King’s Conceptual System and Theory of Goal
Attainment and Transactional Process
Roper, Logan, and Tierney: Model of Nursing Based on Activities of
Living
Sister Callista Roy: The Roy Adaptation Model
Jean Watson: Caring Science as Sacred Science
3. Grand Theory based on unitary process
Martha Rogers: The Science of Unitary and Irreducible Human Beings
Margaret Newman: Health as Expanding Consciousness
Rosemarie Parse: The Theory of Human Becoming
7
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Grand theory disebut juga konseptual model,teori ini bersifat formal dan abstrak dari
kerangka disiplin keilmuan yang memerlukan spesifikasi lebih lanjut dalam banyak kasus, serta
pemisahan pernyataan-pernyataan teoritisnya supaya bisa diuji dan dibuktikan secara
teoritis.Grand theory dikelompokkan menjadi dua yaitu conceptual model theory dan nursing
theory oleh Alligood, dan menjadi tiga kelompok menurut Melanie yaitu Grand theory based on
human need theory, based on interactive theory, dan based on unitary process. Konsep Grand
Theory merupakan konsep – konsep umum yang relatif abstrak, sulit dibuat definisi operasional
dan tidak dapat diuji secara empiris selain itu grand theory merupakan teori ke dua dari teori
keperawatan karena teori ini berusaha menjelaskan dan memaparkan aspek pengalaman dan
respon manusia dengan sangat komprehensif. Biarpun teori ini sangat abstrak dan sulit tetapi
teori ini sangat mudah dijadikan dasar untuk melakukan perkembangan ilmu keperawatan.
3.2. Saran
Pengetahuan perawat mengenai konsep Grand Nursing dapat membatu memecahkan
suatu permasalahan pasien yang meliputi dampak teknologi, sosial budaya, ekonomi, pengobatan
alternatif, dan kepercayaan spiritual.
Konsep ini dalam mengimplementasikan ilmu keperawatan secara langsung ke pasien, dapat
menggabungkan beberapa konsep dan teori yang telah dikembangkan oleh beberapa ahli sesuai
dengan situasi dan kondisi pasien ketika di lapangan.
8
DAFTAR PUSTAKA
Alligood,M.R. (2013). Nursing Theorists and Their Work: Elsevier Health Sciences.
Alligood, Martha, R., Tomey, Ann, M. (2010). Nursing Theorist and Their Works,Seventh
Edition. St. Louis. Missouri: Mosby Elsivier.
Artinian, B.M., Katharine S. West, M.P.H.M.S.N.R.N.C.N.S., & Margaret Conger, E.D. (2011).
The Artinian Intersystem Model: Integrating Theory and Practice for the Professional
Nurse, Second Edition: Springer Publishing Company.
Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. EGC. Jakarta.
Creasia, J.L., & Parker, B.J. (2007). Conceptual Foundations The Bridge to Professional
Nursing Practice, Fourth Edition St. Louis. Missouri: Mosby Elsivier.
Fawcett, J., & DeSanto-Madeya, S. (2012). Contemporary Nursing Knowledge: Analysis and
Evaluation of Nursing Models and Theories: F. A. DavisCompany.
Kalman, M. (2008). The Clinical Nurse Specialist Role : Could it be for you.American Journal of
Nursing, Vol 108.
McEwen, M., & Wills, E.M. (2011).Theoretical Basis for Nursing: WoltersKluwer/Lippincott
Williams & Wilkins.
McEwen, M., & Wills, E.M. (2014). Theoretical Basis for Nursing: Lippincott Williams &
Wilkins.
Watson, Jean. (2004). Theory of human caring. http://www2.uchsc.edu/son/caring. Berita Ilmu
Keperawatan ISSN 1979-2697, Vol . 1 No.3, September 2008 :147-150