Anda di halaman 1dari 4

Mata Kuliah  

        : Pemeriksaan Ak`untansi I

Nama                    : Lani Regitha Cayani

Kelas                      : Reg Pagi AK – smt 4

Nim         : 16310481

1. a. Audit laporan keuangan ( financial statement audit )

Audit laporan keuangan adalah audit yang dilakukan oleh auditor eksternal terhadap
laporan keuangan kliennya untuk memberikan pendapat apakah laporan keuangan
tersebut disajikan sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Hasil audit lalu
dibagikan kepada pihak luar perusahaan seperti kreditor, pemegang saham, dan
kantor pelayanan pajak. Ex : pencatan pembukuan pada perusahaan tbk
b. Audit kepatuhan (compliance audit ) 
Audit ini bertujuan untuk menentukan apakah yang diperiksa sesuai dengan kondisi,
peratuan, dan undang-undang tertentu . Kriteria- kriteria yang ditetapkan dalam audit
kepatuhan berasal dari sumber-sumber yang berbeda. Contohnya ia mungkin
bersumber dari manajemen dalam bentuk prosedur-prosedur pengendalian internal.
Audit kepatuhan biasanya disebut fungsi audit internal, karena oleh pegawai
perusahaan. Ex : Validitas dan keandalan ukuran-ukuran hasil dan efektivitas program, atau
ekonomi dan efisiensi
c. Audit operasional (operational audit ) 
Audit operasional merupakan penelahaan secara sistematik aktivitas operasi
organisasi dalam hubungannya dengan tujuan tertentu. Dalam audit operasional,
auditor diharapkan melakukan pengamatan yang obyektif dan analisis yang
komprehensif terhadap operasional-operasional tertentu.

2. a. Auditing Eksternal

Auditing Eksternal merupakan suatu kontrol sosial yang memberikan jasa untuk
memenuhi kebutuhan informasi untuk pihak luar perusahaan yang diaudit. Auditornya
adalah pihak luar perusahaan yang independen. Pihak di luar perusahaan yang
independen adalah akuntan publik yang telah diakui oleh yang berwenang untuk
melaksanakan tugas tersebut. Auditing ini pada umumnya bertujuan untuk memberikan
pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan. Auditor tersebut pada umumnya
dibayar oleh manajemen perusahaan yang diperiksa. Ex: audit laporan pt garuda tbk

b. Auditing Internal
Auditing internal adalah suatu kontrol organisasi yang mengukur dan mengevaluasi
efektivitas organisasi. Informasi yang dihasilkan ditujukan untuk manajemen organisasi
itu sendiri. Auditornya digaji oleh organisasi tersebut.
Auditor dalam organisasi tersebut dinamakan auditor internal dan merupakan karyawan
organisasi tersebut. Auditor internal bertanggung jawab terhadap pengendalian intern
perusahaan demi tercapainya efisiensi, efektivitas dan ekonomis serta ketaatan pada
kebijakan yang diambil oleh perusahaan. 

Selain itu juga bertanggung jawab untuk selalu memberikan rekomendasi atau saran
kepada pihak manajemen. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa fungsi auditor
intenal adalah membantu manajemen dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas
kegiatan perusahaan.

c. Auditing Sektor Publik


Auditing sektor publik adalah suatu kontrol atas organisasi pemerintah yang memberikan
jasanya kepada masyarakat seperti pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Audit
dapat mencakup audit laporan keuangan, audit kepatuhan, maupun audit operasional.
Auditornya adalah auditor pemerintah dan dibayar oleh pemerintah. 

3. Berikut ini kode etik akuntan Indonesia memuat delapan prinsip etika sebagai berikut :
1. Tanggung jawab

Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota harus


senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan
yang dilakukannya.

2. Kepentingan Publik

Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan


kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukan komitmen atas
profesionalisme.

3. Integritas
Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik dan merupakan
patokan (benchmark) bagi anggota dalam menguji keputusan yang diambilnya

.
4. Obyektivitas
Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur secara
intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau
dibawah pengaruh pihak lain.
5. Kompetensi dan Kehati-hatian professional
bahwa anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan jasa profesional dengan
sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya, demi kepentingan pengguna jasa dan
konsisten dengan tanggung jawab profesi kepada publik. Kompetensi diperoleh melalui
pendidikan dan pengalaman

6. Kerahasiaan
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama
melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi
tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum
untuk mengungkapkannya.
7. Perilaku profesional
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan
menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.

8. Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis
dan standar profesional yang relevan. Standar teknis dan standar professional yang
harus ditaati anggota adalah standar yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.

4. Aturan etika sangat diperlukan karena pada dasarnya kode etik profesi ini adalah sautu
aturan yang memang sudah dianggap benar dan akan lebih efektif jika dalam
merumuskannya dilaksanakan dengan benar. Kode etik sangat penting dalam dunia
pekerjaan karena fungsinya sebagai suatu sarana pencegah kesalahpahaman dan
kontrol sosial serta konflik dalam bekerja.kode etik atau aturan-aturan yang tertulis dan
wajib di jalankan dengan tujuan agar pekerjaan yang di lakukan tersebut dapat berjalan
dengan baik dan lancar sesuai dengan prinsip-prinsip moral. Kode etik profesi akuntan
sangat penting karena untuk mencegah terjadinya kecurangan.

5. Teori auditing ada lima konsep dasar :


a.      Bukti (evidence)
Tujuannya adalah untuk memperoleh pengertian, sebagai dasar untuk memberikan
kesimpulan, yang dituangkan dalam pendapat auditor. Bukti harus diperoleh dengan
cara-cara tertentu agar dapat mencapai hasil yang maksimal sesuai yang diinginkan.
b.      Kehati-Hatian Dalam Pemeriksaan
Konsep ini berdasarkan adanya issue pokok tingkat kehati-hatian yang diharapkan pada
auditor yang bertanggungjawab (prudent auditor).
Dalam hal ini yang dimaksud dengan tanggung jawab yaitu tanggungjawab seorang
profesional dalam melaksanakan tugasnya. dengan konsep konservatif. Auditor juga
seorang manusia, oleh karenanya meskipun seseorang sudah disebut sebagai auditor
yang berpengalaman dan memiliki profesionalisme yang tinggi pasti juga tak luput dari
kesalahan, namun sebagai seorang yang profesional ia dituntut untuk dpt melaksanakan
pekerjaannya dengan tingkat kehati-hatian yang tinggi.
c.      Penyajian Atau Pengungkapan Yang Wajar
Konsep ini menuntut adanya informasi laporan keuangan yang bebas (tidak memihak),
tidak bias, dan mencerminkan posisi keuangan, hasil operasi, dan aliran kas perusahaan
yang wajar.
d.      Independensi
Yaitu suatu sikap yang dimiliki auditor untuk tidak memihak dalam melakukan audit.
Masyarakat pengguna jasa audit memandang bahwa auditor akan independen terhadap
laporan keuangan yang diperiksannya, dari pembuat dan pemakai laporan-laporan
keuangan.
e.      Etika Perilaku
Etika dalam auditing, berkaitan dengan konsep perilaku yang ideal dari seorang auditor
profesional yang independen dalam melaksanakan audit.

Anda mungkin juga menyukai