Anda di halaman 1dari 8

No Penulis Tahun Metode Sampel Hasil

1 Safuar, S 2014 Cross 103 balita Terdapat 103 anak


S sectional yang memenuhi
kriteria inklusi. Subjek
adalah yang ditemukan
paling umum dalam
kisaran 12-23 bulan,
rasio antara perempuan
dan pria adalah 1,6:1.
dalam penelitian ini
anak dengan berat
badan kurang, stunting
dan berat badan lebih
itu lebih umum
berdasarkan standar
WHO dari NHCS
standar growth. Ada 25
anak dengan
kwashiorkor dan
marasmus.
Comorbiditas yang
paling umum adalah
infeksi pernapasan
akut (52,42%) diikuti
dengan diare (17,48%)
dan TBC (4,84%)

2. Veriyal, N 2010 Dengan 7 ibu balita Informan utama dalam


pendekatan KEP penelitian ini adalah
kualitatif ibu balita KEP yang
dengan mendapat PMT-P di
strategi Puskesmas
penelitian Pagedangan
case study Kabupaten Tangerang
tahun 2010. Perilaku
ibu balita KEP
penerima PMT-P
dalam hal pemberian
makan secara umum
termasuk buruk,
karena sebagian besar
ibu balita KEP
penerima PMT-P
memiliki pengetahuan,
sikap dan praktik
pemberian makan yang
buruk. Namun
meskipun demikian,
sebagian besar ibu
balita KEP penerima
PMT-P memiliki
pengetahuan yang baik
dalam hal penyiapan
atau pengolahan
makanan, frekuensi
pemberian makan, dan
pemberian ASI kepada
balita, selain itu
mereka juga memiliki
sikap yang baik
terhadap komposisi
dan porsi makanan,
penyiapan makanan,
frekuensi pemberian
makan, dan pemberian
ASI, serta memiliki
praktik yang baik
dalam hal pengolahan
dan penyimpanan
makanan, waktu
pemberian makan,
pemberian ASI dan
pantangan makanan
3 Hatta, H 2018 penelitian 90 balita Hasil penelitian
dan yang menunjukkan bahwa
Maesarah digunakan pendidikan ibu
adalah berhungan dengan
observasion KEP anak balita
al dengan
dengan nilai p(0,002),
pendekatan pendapatan kepala
cross keluarga berhubungan
sectional KEP anak balita
dengan nilai p(0,003),
jumlah anggota
keluarga berhubungan
dengan KEP anak
balita dengan nilai
p(0,011), penyakit
infeksi berhubungan
dengan KEP
anak balita dengan
nilai p(0,000).

4 Wulandari 2012 Survei 39 balita Hasil uji statistik


,R analitik Spearmank Rank
dengan menunjukan ada
Cross hubungan antara KEP
sectional dengan perkembangan
balita dengan P<0,05
dan asimetri signifikan
sebesar 0,015

5 Nurwijaya 2016 Survei 33 balita Hasil penelitian


nti analitik diketahui sebanyak 19
dengan balita (81%) balita
Cross menderita KEP sedang
sectional ; sebanyak 20% balita
KEP mengalami
ISPA ; serta balita
yang KEP sedang
menyebabkan
terjadinya ISPA
sebesar 76%.Hasil uji
statistik disimpulkan
ada hubungan antara
KEP dengan kejadian
ISPA pada balita usia
1-5 tahun.

6 Evawany 2004 Literature Anggota rumahtangga


Aritorang review dari dari kelompok rawan
data-data ekonomi yang
nasional memberikan gambaran
ketersediaan pangan
dan rentang biologis
beresiko KEP.
Kesalahan
memberikan makanan
pada bayi mempunyai
pengaruh kuat
terjadinya KEP pada
awal kehidupan balita.

7 Adni 2009 Studi Praktik pola asuh ibu


Abdul observasion yang kurang baik
Razak, I al dengan mempunya peluang 3
Made, R desain kali lebih besar
Dwi Kasus menyebabkan KEP
kontrol dibanding dengan ibu
yang praktik pola
asuhnya baik
8 Sri Dara 2008 kuasi - Pola asuh balita KEP
Ayu eksperimen setelah kegiatan
dengan program
desain pendampingan gizi
penelitian berpengaruh pada
Non kejadian KEP
Randomized
- Tingkat Kecukupan
Pre and Post
Energi (TKE) balita
Test Group.
KEP setelah kegiatan
program
pendampingan gizi
mengalami
peningkatan yang
bermakna

- Tingkat Kecukupan
Protein (TKP) balita
KEP setelah kegiatan
program
pendampingan gizi
mengalami
peningkatan yang
bermakna

9 Fajar 2010 Penelitian -Tidak ada hubungan


Nova dkk ini bersifat antara frekuensi
asosiatif konseling gizi dengan
dengan pengetahuan gizi ibu
pendekatan dan perubahan berat
cross- badan.
sectional.
-Tidak ada hubungan
antara pengetahuan
gizi ibu dengan
perubahan berat badan
balita KEP.

10 Herman 2018  Jenis -pendidikan ibu


Hatta dan
penelitian berhungan dengan
Maesarah
yang KEP anak balita
digunakan dengan nilai p(0,002),
adalah obse
-pendapatan kepala
rvasional de
keluarga berhubungan
ngan
KEP anak balita
pendekatan 
dengan nilai p(0,003),
cross
jumlah anggota
sectional stu
keluarga berhubungan
di
dengan KEP anak
balita dengan nilai
p(0,011),

-penyakit  infeksi
berhubungan dengan
KEP anak balita
dengan nilai p(0,000)
Daftar pustaka

1. Nurwijayanti. 2016. Keterkaitan Kekurangan Energi Protein (KEP) dengan


Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Balita Usia (1-5 Tahun).
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKES Surya Mitra Husada Kediri.
Jurnal Care Vol. 4, No.3

2. Wulandari, R. 2012. Hubungan Kurang Energi Protein dengan Perkembangan Anak


Balita di Desa Bowongso Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo. STIKES
Aisyiyah. Yogyakarta

3. Hatta, H dan Maesarah. 2018. Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian KEP
pada Anak Balita di Kelurahan Manggala Kecamatan Manggala Kota Makasar.
Program Studi Ilmu Gizi. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Gorontalo.
http://journal.unhena.ac.id/index.php/hibualamo/article/view/86/69
4. Veriyal. N. 2010. Analisis Pola Asuh Gizi Ibu Terhadap Balita Kurang Energi
Protein (KEP) yang Mendapat PMT-P di Puskesmas Pagedangan Kabupaten
Tangerang Tahun 2010. Peminatan Gizi. Fakultas Kesehatan Masyarakat. UIN Syarif
Hidayatullah.

5. Safuar, S S. 2014. Karakteristik Balita Kurang Energi Protein (KEP) di Puskesmas


Saigon Kecamatan Pontianak Timur Tahun 2010-2011. Program Studi Pendidikan
Dokter. Fakultas Kedokteran. Universitas Tanjungpura

6. Evawany Aritorang. 2004. KURANG ENERGI PROTEIN (PROTEIN ENERGY


MALNUTRITION)

7. Adni Abdul Razak, I Made, R Dwi. 2009. Pola Asuh Ibu sebagai Faktor Risiko
Kejadian Kurang Energi Protein pada Anak Balita.

8. Sri Dara Ayu. 2008. PENGARUH PROGRAM PENDAMPINGAN GIZI


TERHADAP POLA ASUH, KEJADIAN INFEKSI DAN STATUS GIZI BALITA
KURANG ENERGI PROTEIN.

9. Fajar Nova dkk. 2010. FREKUENSI KONSELING GIZI, PENGETAHUAN GIZI


IBU DAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA KURANG ENERGI
PROTEIN (KEP) DI KLINIK GIZI PUSKESMAS KUNCIRAN, KOTA
TANGERANG. Nutrire Diaita Volume 2 Nomor 1, April 2010
10. Herman Hatta dan Maesarah. 2018. FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
DENGAN KEJADIAN KEP PADA ANAK BALITA DI KELURAHAN
MANGGALA KEECAMATAN MANGGALA KOTA MAKASSAR. Universitas
Gorontola

Anda mungkin juga menyukai