Anda di halaman 1dari 10

CRITICAL RIVIEW TERHADAP JURNAL

Between cost and value


Investigating the effects of sustainability reporting on a
firm’s performance
Amina Buallay
Brunel University, London, UK and Ahlia University, Manama, Bahrain

PAPER

Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah Manajemen Keungan dan Pasar Modal
Dosen Pengajar Prof. Erlina, SE, MSi, PhD, Ak, CA, CMA, CPA, CSRS, CSRA

DISUSUN OLEH KELOMPOK B04:

- INTAN PARULIAN ESTHER FRANSISCA (207017016)


- VANIA S. BANGUN (207017045)

SEKOLAH PASCA SARJANA


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2021
CRITICAL RIVIEW TERHADAP JURNAL

Between cost and value


Investigating the effects of sustainability reporting on a
firm’s performance
Amina Buallay
Brunel University, London, UK and Ahlia University, Manama, Bahrain

1. Gambaran umum riset: Tempat riset, waktu pelaksanaan riset, tahun data,
deskripsi sampel penelitian, jumlah sampel, dan berbagai hal lain yang
perlu disampaikan
Penelitian ini dilakukan oleh Amina Buallay, dimana penelitian tersebut
menyelidiki hubungan antara pelaporan keberlanjutan dan keuangan, operasional
dan perusahaan kinerja pasar untuk menentukan kapan pelaporan keberlanjutan
menguntungkan perusahaan dan kapan menambahkan biaya.
Studi ini meneliti 342 lembaga keuangan di 20 negara yang menduduki
urutan teratas daftar pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan selama 10
tahun sebagaimana yang diklasifikasikan oleh SDG Index and Dashboards
Report (2017) dimana sampel diambil dari tahun 2007 hingga 2016, dengan total
3.420 observasi.
Variabel indipenden yang digunakan adalah skor lingkungan, sosial dan
data Kelola (ESG: Environment, Social, dan Governance). Variabel dependen
adalah indikator kinerja (Return on Asset, Return on Equity dan Tobin’s Q).
Dua tipe variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian ini adalah: tingkat
perusahaan dan tingkat negara.

2. Urgensi penelitian
Sektor keuangan ataupun finansial merupakan sektor yang sangat krusial
dalam kelancaran berjalannya perekonomian dan bisnis. Sejak krisis keuangan,
banyak penelitian telah mengamati bahwa perbankan dan institusi keuangan
memiliki peranan penting dalam keberlanjutan pelaporan.
Paska krisis keuangan tahun 2008, hanya beberapa bank mampu bertahan
bahkan ada yang tetap bertumbuh, sementara yang lain runtuh. Bank yang
mampu bertahan dan berkembang adalah bank yang beroperasi secara
berkelanjutan dan berfokus pada sosial, lingkunan, dan tata lelola faktor. Untuk
itu dibutuhkan banyak pengetahuan mengenai faktor-faktor yang dapat
membantu lembaga keuangan tetap bertahan di masa krisis.
Namun ditemukan hanya sedikit penelitian yang menghubungkan
dimensi lingkungan, sosial dan tata kelola dengan sektor perbankan. Sehingga,
penelitian ini melampaui penelitian-penelitian sebelumnya karena
menghubungkan dimensi tata Kelola (ESG) dengan berbagai indikator kinerja
bisnis seperti: Operasional Kinerja yang diukur dengan ROA, Kinerja Keuangan
yang diukur dengan ROE, dan Kinerja Pasar yang diukur dengan Tobin’s Q.
Studi ini dapat memberikan wawasan mengenai pengaruh pelaporan
keberlanjutan pada berbagai hal prespektif kinerja bisnis, yang dapat
dimanfaatkan oleh Lembaga keuangan untuk menata ulang kebijakan
pengungkapan agar selaras dengan strategi mereka. Terlebih lagi dapat
memberikan bukti empiris pada tingkat pelaporan keberlanjutan di Lembaga
keuangan di negara-negara yang paling berhasil dalam mencapai tujuan
pembangunan yang berkelanjutan.

3. Novelty penelitian (jika ada)


Penelitian ini mengembangkan Penelitian sebelumnya yang terkait
dengan pelaporan berkelanjutan indikator kinerja bisnis (operasional, keuangan
dan pasar). Dimana peneliti menambahkan 2 (dua) variabel kontrol, yaitu:
produk domestik bruto (PDB), pemerintahan (GOV) dan pengangguran
(UNEM) sebagai variabel kontrol pertama, sedangkan variabel kontrol kedua
yang digunakan adalah variabel kontrol khusus perusahaan, seperti total aset
(TA) dan leverage keuangan (FLEV).

4. Teori yang mendasari riset (Grant theory dan teori pendukung)


Adapun teori yang mendasari riset/penelitian ini adalah Stakeholder
Theory dan Legitimacy Theory serta menyinggung sedikit mengenai Agency
Theory.
a. Stakeholder theory
Stakeholder theory merupakan salah satu teori utama yang
banyak digunakan untuk mendasari penelitian tentang sustainability
report. Salah satu pendukung teori ini adalah Donaldson dan Preston
(1995) yang berpendapat bahwa stakeholder theory memperluas
tanggung jawab organisasi kepada seluruh pemangku kepentingan tidak
hanya kepada investor atau pemilik.
Pemikiran awal tentang stakeholders theory dicetuskan oleh
Freeman (1984). Freeman (1984), mendefinisikan stakeholders sebagai
kelompok yang secara siginifikan mempengaruhi kesuksesan dan
kegagalan sebuah organisasi. Secara singkat, Freeman menggambarkan
stakeholders theory sebagai respon manajer kepada lingkungan bisnis
yang ada (Laplume, Sonpar and Litz, 2008). Perusahaan harus menjaga
hubungan dengan para pemangku kepentingan dengan mengakomo-dasi
keinginan dan kebutuhan yang ada, terutama para pemangku kepentingan
yang mempunyai kekuatan terhadap ketersediaan sumber daya yang
digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan, seperti tenaga kerja,
pelanggan dan pemilik (Ghozali dan Chariri, 2007).
Oleh karena itu kelangsungan hidup organisasi bergantung pada
dukungan para pemangku kepentingan sehingga aktivitas perusahaan
adalah untuk mencari dukungan tersebut. Salah satu strategi untuk
menjaga hubungan dengan para pemangku kepentingan perusahaan
adalah dengan mengungkapkan sustainability report yang meliputi aspek
ekonomi, sosial dan lingkungan. Pengung-kapan sustainability report
diharapkan dapat memenuhi keinginan dari para pemangku kepentingan
sehingga akan menghasilkan hubungan yang harmonis antara perusahaan
dengan para pemangku kepentingan, sehingga organisasi dapat mencapai
keberlanjutan dimasa akan datang.
b. Legitimacy Theory
Teori kedua yang mempengaruhi pemikiran laporan
berkelanjutan adalah teori legitimasi. Kedua teori baik legitimacy theory
dan stake-holders theory merupakan teori yang menjelaskan motivasi
para manajer atau organisasi untuk melakukan pengungkapan laporan
berkelanjutan. Jika teori stakeholders dimotivasi oleh
pertanggungjawaban kepada para pemangku kepentingan, maka teori
legitimasi menggunakan motivasi untuk mendapatkan pengesahan atau
penerimaan dari masyarakat (Laan, 2009).
Teori legitimasi menegaskan bahwa perusahaan terus berupaya
untuk memastikan bahwa mereka beroperasi dalam bingkai dan norma
yang ada dalam masyarakat atau lingkungan dimana perusahaan berada,
dimana mereka berusaha untuk memastikan bahwa aktifitas mereka
(perusahaan) diterima oleh pihak luar sebagai suatu yang sah (Deegan,
2004). Ghozalidan Chariri (2007) menyatakan bahwa hal yang melandasi
teori legitimacy adalah kontrak sosial yang terjadi antara perusahaan
dengan masyarakat dimana perusahaan beroperasi. Shocker dan Sethi
dalam Ghozali dan Chariri (2007) memberikan penjelasan tentang
konsep kontrak sosial, bahwa semua organisasi memiliki kontrak sosial,
baik eksplisit maupun implisit, dimana kelangsungan hidup dan
pertumbuhan organisasi tergantung pada apa yang dapat dikontribusikan
oleh organisasi kepada masyarakat luas. Apabila organisasi memberikan
kontribusi sosial, maka keberadaan perusahaan dan aktivitas yang
dilakukan mendapat “status” atau “restu” dari masyarakat atau
lingkungan dimana perusahaan tersebut beroperasi. Teori legitimasi
mendorong perusahaan untuk meyakinkan bahwa aktivitas dan
kinerjanya dapat diterima oleh masyarakat. Laporan aktivitas tanggung
jawab sosial dan lingkungan perusahan yang dituangkan dalam
sustainability report dapat digunakan oleh perusahaan untuk
membuktikan bahwa perusahaan telah menjalankan tanggung jawab
sosial. Hal ini sebagai upaya agar keberadaan organisasi dapat diterima
oleh masyarakat. Legitimasi dari masyarakat merupakan salah satu
sumber daya operasional yang penting bagi perusahaan.
c. Agency Theory
Masalah principal-agent bisa muncul dari konflik kepentingan
antara principal dan agent (Baker, 1992). Menurut Frankforter et al.
(2000, p. 322), untuk sebagian besar manajer/agen berfokus pada
kebutuhan untuk operasi yang menguntungkan sejauh mereka memiliki
perusahaan saham dan/atau bagian dari kompensasinya bergantung pada
kinerja keuangan yang kuat (penyelarasan kepentingan) dan kepentingan
pemegang saham/prinsipal.
Penyebab konflik antara manajer dengan pemegang saham adalah
keputusan pendanaan. Pemegang saham hanya peduli terhadap risiko
sistematik dari saham perusahaan karena melakukan investasi pada
protofolio yang terdiversifikasi dengan baik. Namun sebaliknya, manajer
lebih berhubungan dengan risiko persuahaan secara keseluruhan.
Dengan demikian, menurut teori keagenan para manajer cendrung
bertindak untuk mengejar kepentingan mereka sendiri, bukan
berdasarkan maksimalisasi nilai dalam pengambilan keputusan
pendanaan.

5. Proses penggunaan teori dalam pembentukan hipotesa


Teori yang digunakan sudah cukup baik dalam pembentukan hipotesa.
Namun, ternyata kami temukan pada hasil akhir penelitian pada bab 5 penulis
mengaitkan hasil empiris mengenai kinerja keuangan dan operasional
mendukung teori pengurangan biaya modal yang tidak dijelaskan pada bab 2
(teori yang mendasari riset). Mungkin akan lebih baik jika ditambahkan lagi
teori yang mendasari hasil ini pada bab 2 karena ternyata teori ini dihubungkan
juga dengan penelitian sebelumnya.

6. Gambaran umum metodologi yang digunakan


Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder dari perusahaan yang menjadi sampel penelitian. Penelitian ini
merupakan penelitian kuantitatif dimana populasi penelitian ini adalah 342
lembaga keuangan di 20 negara yang menduduki urutan teratas daftar
pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan di bursa saham - sebagaimana
diklasifikasikan oleh SDG Index and Dashboards Report (2017) - 10 tahun 2007
hingga 2016. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel
dengan metode purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dari
populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu sehingga diperoleh sampel sebanyak
3.420. Kriteria yang dipilih yaitu dari sektor Perbankan, Investasi/Pendanaan
dan Asuransi.
Data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dari database
Bloomberg. Bloomberg menilai perusahaan berdasarkan pengungkapan data
ESG mereka. Skor tersebut didasarkan pada pedoman Global Reporting
Initiative (Suzuki dan Levy, 2010). Ada empat kategori utama: Skor
Pengungkapan Lingkungan (ED), Skor Pengungkapan Sosial (CSRD), Skor
Pengungkapan Tata Kelola (CGD), dan Skor Pengungkapan ESG (kombinasi
keseluruhan Skor Pengungkapan Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola) (Buallay
dan AlDhaen, 2018).
No. of firms No. of observations
Country Banks Investment Insurance Total Banks Investment Insurance Total

Sweden 9 15 1 25 90 150 10 250


Denmark 3 3 1 7 30 30 10 70
Finland 3 3 0 6 30 30 0 60
Norway 1 3 2 6 10 30 20 60
Czech Republic 6 0 0 6 60 0 0 60
Germany 7 4 4 15 70 40 40 150
Austria 5 1 2 8 50 10 20 80
Switzerland 11 6 7 24 110 60 70 240
Slovenia 2 0 0 2 20 0 0 20
France 9 0 1 10 90 0 10 100
Japan 82 35 16 133 820 350 160 1,320
Belgium 3 4 1 8 30 40 10 80
The Netherlands 5 1 1 7 50 10 10 70
Iceland 4 0 0 4 40 0 0 40
Estonia 1 1 0 2 10 10 0 20
UK 10 0 0 10 100 0 0 100
Canada 22 8 14 44 220 80 140 440
Hungary 8 0 0 8 80 0 0 80
Ireland 8 0 4 12 80 0 40 120
New Zealand 3 1 1 5 30 10 10 50 Table II.
Total 202 85 55 342 2,020 850 550 3,420 Sample selection
7. Gambaran operasional variabel
Adapun yang menjadi gambaran operasional variabel dari penelitian ini adalah :
Variabel Label Pengukuran

Variabel Dependen

Kinerja Operasional ROA Laba Bersih dibagi dengan Total Aset.

Kinerja Keuangan ROE Pendapatan bersih dibagi ekuitas pemegang saham.

Kinerja pasar TQ (Nilai pasar ekuitas + Nilai Buku kewajiban jangka pendek)
dibagi Nilai Buku Aset.

Variabel Independen

Pengungkapan ED Indeks Bloomberg yang mengukur pengungkapan


lingkungan penggunaan energi bank,

limbah, pencemaran, konservasi sumber daya alam dan


perawatan hewan.

Pengungkapan tata kelola CGD Indeks Bloomberg yang mengukur pengungkapan kode tata
perusahaan kelola perusahaan.

Pengungkapan tanggung CSRD Indeks Bloomberg yang mengukur pengungkapan hubungan


jawab sosial perusahaan bisnis bank, donasi bank, kerja sukarela, kesehatan dan
keselamatan karyawan.

Pengungkapan ESG ESG Indeks Bloomberg yang menggabungkan ED, CGD dan
CSRD

Variabel Kontrol

Khusus bank :

- Leverage FLEV Sejauh mana bank menggunakan sekuritas pendapatan tetap


keuangan
- Total Aset TA Ln Total Aset Bank

Ekonomi makro :

- GDP GDP Produk domestik bruto negara


- Pemerintahan
- Pengangguran GOV Tingkat pemerintahan publik negara

UNEM Jumlah pengangguran dibagi dengan jumlah orang yang


bekerja
8. Elaborasi atas hasil (finding) minimal meliputi; kesesuaian dengan teori,
kesesuaian dengan logika umum, implikasi teoritis dan praktis, dan hal lain
yang nenarik dari hasil temuan riset
Temuan yang disimpulkan dari hasil empiris menunjukkan bahwa di satu
sisi Lingkungan, Sosial dan Pemerintahan (ESG) mempengaruhi kinerja pasar
secara positif, yang mendukung teori penciptaan nilai. Namun di sisi lain,
Lingkungan Sosial dan Pemerintahan berpengaruh negatif terhadap kinerja
keuangan dan operasional, yang mendukung teori pengurangan biaya modal.

9. Kekuatan dan kelemahan riset tersebut


Hanya sedikit penelitian yang menghubungkan dimensi lingkungan,
sosial dan tata Kelola dengan sektor perbankan. Sehingga, penelitian ini
melampaui penelitian-penelitian sebelumnya karena menghubungkan dimensi
tata Kelola (ESG) dengan berbagai indikator kinerja bisnis seperti : operasional
kinerja yang diukur dengan ROA, Kinerja Keuangan yang diukur dengan ROE,
dan Kinerja Pasar yang diukur dengan Tobin’s Q. Penelitian ini memberikan
wawasan tentang pengaruh pelaporan keberlanjutan pada berbagai hal perspektif
kinerja bisnis, yang dapat dimanfaatkan oleh lembaga keuangan dimana
mennyajikan implikasi ROA, ROE dan Kinerja Pasar dan mengukur efek ketiga
faktor tersebut terhadap pelaporan keberlanjutan dan kinerja lembaga keuangan
serta asuransi.
Adapun penelitian ini memiliki batasan dimana hanya menyelidiki
negara-negara yang maju. Selain itu, walaupun penelitian ini dapat membantu
instansi keuangan nantinya, penelitian ini hanya terbatas pada ESG, kinerja
ROA, ROE dan kinerja pasar yang dimana variabel ini mungkin nantinya dapat
dikembangkan lagi dengan variabel lainnya atau faktor-faktor berpengaruh
lainnya. Hal ini kemudian dikonfirmasi oleh peneliti pada bab 6 dimana
penelitian ini menyarankan agar penelitian selanjutnya mempelajari bagaimana
faktor-faktor lain, seperti karakteristik dewan, karakteristik komite audit,
kualitas pelaporan keuangan dan manajemen laba, mempengaruhi pengungkapan
laporan keberlanjutan. Lebih menarik lagi, penelitian ini menyarankan bahwa
penelitian masa depan harus dilakukan di pasar negara berkembang seperti
negara MENA.

10. Pendapat kelompok kami mengenai apakah penelitian tersebut dapat


dilakukan di Indonesia
Berdasarkan hasil diskusi, menurut kami penelitian ini dapat dilakukan
terhadap negara Indonesia untuk membantu pemerintah Indonesia serta
Lembaga keuangan di Indonesia dalam mengambil keputusan penting.
Berdasarkan penelitian ini sendiri menyarankan untuk meneliti negara MENA
pada penelitian selanjutnya. Negara MENA sendiri terdiri dari : Algeria,
Bahrain, Egypt, Iran, Iraq, Israel, Jordan, Kuwait, Lebanon, Libya, Morocco,
Oman, Qatar, Saudi Arabia, Syria, Tunisia, United Arab Emirates dan Yemen
sehingga hal ini berimplikasi bahwa penelitian ini sangat disarankan untuk dapat
juga dilakukan terhadap negara-negara Asia Tenggara yang termasuk Indonesia.

11. Asumsikan saudara akan mereplikasi penelitian tersebut, jelaskan bagian


yang akan diperbaiki atau disesuaikan dengan konteks Indonesia
Menurut kami, penelitian tersebut dapat disamakan secara keseluruhan
dan dapat meneliti bagaimana implikasinya terhadap Indonesia. Hal ini dapat
dilakukan jika belum ada penelitian yang sama dilakukan pada negara Indonesia
sebagai salah satu objeknya. Namun, Jika sudah ada penelitian serupa, maka
dapat ditambahkan variabel lainnya yakni: seperti karakteristik dewan,
karakteristik komite audit, kualitas pelaporan keuangan dan manajemen laba,
mempengaruhi pengungkapan laporan keberlanjutan agar dapat memperkaya
pengetahuan pemerintah dan Lembaga-lembaga keuangan di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai