LP Minggu Ke 2 Kritis
LP Minggu Ke 2 Kritis
TRAUMA ABDOMEN
Di Susun Oleh:
NIM : 2008031
Kelompok : IV
KONSEPDASAR
a. Pengertian
Trauma abdomen adalah trauma yang melibatkan daerah antara diafragma pada bagian atas dan
pelvis pada bagian bawah. Trauma abdomen dibagi menjadi dua tipe yaitu trauma tumpul abdomen
Trauma abdomen adalah pukulan / benturan langsung pada rongga abdomen yang mengakibatkan
cidera tekanan/tindasan pada isi rongga abdomen, terutama organ padat (hati, pancreas, ginjal,
limpa) atau berongga (lambung, usus halus, usus besar, pembuluh – pembuluh darah abdominal)
dan mengakibatkan ruptur abdomen. (Temuh Ilmiah Perawat Bedah Indonesia, 13 Juli
2000dalamErita, et al2019).
b. Etiologi
Menurut (Sjamsuhidayat, 2010), penyebab trauma penetrasi adalah luka akibat terkena
tembakan, luka akibat terkena benda tajam, luka akibat tusukan. Sedangkan penyebab trauma non
penetrasi adalah tekanan kompresi atau tekanan dari luar tubuh, hancur (tertabrak mobil), terjepit
c. ManifestasiKlinis
Kasus trauma abdomen ini bisa menimbulkan manifestasi klinis menurut (Sjamsuhidayat, 2010)
meliputi: nyeri tekan diatas daerah abdomen, distensi abdomen, demam, anorexia, mual dan
a) Nyeri perut
c) Perdarahan gastrointestinal
d) Hipovolemik
d. Patofisiologi
Trauma adalah cedera atau kerugian psikologis atau emosional (Dorland, 2011). Trauma
adalah luka atau cedera fisik lainnya atau cedera fisiologis akibat gangguan emosional yang hebat
(Brooker, 2010).Trauma adalah penyebab kematian utama pada anak dan orang dewasa kurang dari
44 tahun. Penyalahgunaan alkohol dan obat telah menjadi faktor implikasi pada trauma tumpul dan
tembus serta trauma yang disengaja atau tidak disengaja (Smeltzer, 2011).
Trauma abdomen adalah cedera pada abdomen, dapat berupa trauma tumpul dan tembus serta
Trauma abdomen merupakan luka pada isi rongga perut dapat terjadi dengan atau tanpa
tembusnya dinding perut dimana pada penanganan/penatalaksanaan lebih bersifat kedaruratan dapat
kompresi atau sabuk pengaman (setbelt) dapat mengakibatkan terjadinya trauma abdomen sehingga
harus di lakukan laparatomy.(Arif Muttaqin, 2013). Trauma tumpul abdomen dapat mengakibatkan
individu dapat kehilangan darah, memar/jejas pada dinding perut, kerusakan organorgan, nyeri,
iritasi cairan usus. Sedangkan trauma tembus abdomen dapat mengakibatkan hilangnya seluruh atau
sebagian fungsi organ, respon stres simpatis, perdarahan dan pembekuan darah, kontaminasi
bakteri, kematian sel. Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ dan respon stress dari saraf
simpatis akan menyebabkan terjadinya kerusakan integritas kulit, syok dan perdarahan, kerusakan
pertukaran gas, resiko tinggi terhadap infeksi, nyeri akut.(Arif Muttaqin, 2013).
Peritonitis adalah inflamasi peritoneum lapisan membrane serosa rongga abdomen, yang
diklasifikasikan atas primer, sekunder dan tersier. Peritonitis primer dapat disebabkan oleh
spontaneous bacterial peritonitis (SBP) akibat penyakit hepar kronis. Peritonitis sekunder
disebabkan oleh perforasi appendicitis, perforasi gaster dan penyakit 28 ulkus duodenale, perforasi
kolon (paling sering kolon sigmoid), sementara proses pembedahan merupakan penyebab
peritonitis tersier. Obstruksi usus dapat didefinisikan sebagai gangguan (apapun penyebabnya)
aliran normal isi usus sepanjang saluran usus. Obstruksi usus biasanya mengenai kolon sebagai
akibat karsinoma dan perkembangannya lambat. Sebagian dasar dari obstruksi justru mengenai usus
halus. Obstruksi total usus halus merupakan keadaan gawat yang memerlukan diagnosis dini dan
tindakan pembedahan darurat bila penderita ingin tetap hidup. Penyebabnya dapat berupa
perlengketan (lengkung usus menjadi melekat pada area yang sembuh secara lambat atau pada
jaringan parut setelah pembedahan abdomen), Intusepsi (salah satu bagian dari usus menyusup
kedalam bagian lain yang ada dibawahnya akibat penyempitan lumen usus), Volvulus (usus besar
yang mempunyai mesocolon dapat terpuntir sendiri dengan demikian menimbulkan penyumbatan
dengan menutupnya gelungan usus yang terjadi amat distensi), hernia (protrusi usus melalui area
yang lemah dalam usus atau dinding dan otot abdomen), dan tumor (tumor yang ada dalam dinding
usus meluas kelumen usus atau tumor diluar usus menyebabkan tekanan pada dinding usus).
e. Pathway
f. PemeriksaanDiagnostikdanHasil
1) Foto thoraks.
Demikian pula dengan pemeriksaan hematokrit. Pemeriksaan leukosit yang melebihi 20.000
/mm tanpa terdapatnya infeksi menunjukkan adanya perdarahan cukup banyak kemungkinan
ruptura lienalis. Serum amilase yang meninggi menunjukkan kemungkinan adanya trauma
pankreas atau perforasi usus halus. Kenaikan transaminase menunjukkan kemungkinan trauma
pada hepar.
Memperlihatkan udara bebas dalam rongga peritoneum, udara bebas retro perineal dekat
4) Pemeriksaan urine rutin. Menunjukkan adanya trauma pada saluran kemih bila dijumpai
hematuri. Urine yang jernih belum dapat menyingkirkan adanya trauma pada saluran
urogenital.
5) VP (Intravenous Pyelogram).
Karena alasan biaya biasanya hanya dimintakan bila ada persangkaan trauma pada ginjal
Dapat membantu menemukan adanya darah atau cairan usus dalam rongga perut. Hasilnya
dapat amat membantu. Tetapi DPL inihanya alat diagnostik. Bila ada keraguan, kerjakan
4. Pasien cedera abdominal dengan gangguan kesadaran (obat, alkohol, cedera otak)
5. Pasien cedera abdominal dan cedera medula spinalis (sumsum tulang belakang)
b. Kontra indikasi relatif melakukan DPL adalah sebagai berikut: Hamil, Pernah operasi
abdominal, Operator tidak berpengalaman, Bila hasilnya tidak akan merubah penatalaksanaan
Sebagai pemeriksaan tambahan pada penderita yang belum dioperasi dan disangsikan adanya trauma
a. Abdomonal Paracentesis Merupakan pemeriksaan tambahan yang sangat berguna untuk menentukan
adanya perdarahan dalam rongga peritoneum. Lebih dari100.000 eritrosit /mm dalam larutan
NaCl yang keluar dari rongga peritoneum setelah dimasukkan 100–200 ml larutan NaCl 0.9%
b. Pemeriksaan Laparoskopi. Dilaksanakan bila ada akut abdomen untuk mengetahui langsung sumber
penyebabnya.
g. Penatalaksanaan
2. Pemasangan NGT memeriksa cairan yang keluar dari lambung pada trauma abdomen
4. Pemberian antibiotika IV pada penderita trauma tembus atau pada trauma tumpul bila
ada persangkaan perlukaan intestinal.
5. Penderita dengan trauma tumpul yang terkesan adanya perdarahan hebat yang
memerlukan pembedahan
dapat menghentikan perdarahan yang berasal dari daerah tertentu, tetapi yang lebih
7. Kontaminasi lebih lanjut oleh isi usus harus dicegah dengan mengisolasikan bagian
usus yang terperforasi tadi dengan mengklem segera mungkin setelah perdarahan
teratasi.
adalah :
Pengkajian yang dilakukan untuk menentukan masalah yang mengancam nyawa, harus
mengkaji dengan cepat apa yang terjadi dilokasi kejadian. Paramedik mungkin harus
melihat apabila sudah ditemukan luka tikaman, luka trauma benda lainnya, maka harus
segera ditangani, penilaian awal dilakukan prosedur ABC jika ada indikasi. Jika
korban tidak berespon, maka segera buka dan bersihkan jalan napas.
a. Airway
Dengan kontrol tulang belakang. Membuka jalan napas menggunakan teknik ‘head
tilt chin lift’ atau menengadahkan kepala dan mengangkat dagu,periksa adakah
‘lihat – dengar – rasakan’ tidak lebih dari 10 detik untuk memastikan apakah ada
c. Circulation
tidak adekuat, maka bantuan napas dapat dilakukan. Jika tidak ada tanda-tanda
sirkulasi, lakukan resusitasi jantung paru segera. Rasio kompresi dada dan bantuan
napas dalam RJP adalah 30 : 2 (30kali kompresi dada dan 2 kali bantuan napas).
d. Penanganan awal trauma non- penetrasi (trauma tumpul): Stop makanan dan
1. Bila terjadi luka tusuk, maka tusukan (pisau atau benda tajam lainnya) tidak boleh
2. Penanganannya bila terjadi luka tusuk cukup dengan melilitkan dengan kain
kassa pada daerah antara pisau untuk memfiksasi pisau sehingga tidak
memperparah luka.
3. Bila ada usus atau organ lain yang keluar, maka organ tersebut tidak dianjurkan
dimasukkan kembali kedalam tubuh, kemudian organ yang keluar dari dalam
4. Imobilisasi pasien.
2.) Hospital
a. Trauma penetrasi
Bila ada dugaan bahwa ada luka tembus dinding abdomen, seorang ahli bedah yang
dalamnya luka. Pemeriksaan ini sangat berguna bila ada luka masuk dan luka
Foto rontgen torak tegak berguna untuk menyingkirkan kemungkinan hemo atau
rontgen abdomen sambil tidur (supine) untuk menentukan jalan peluru atau
Ini di lakukan untuk mengetauhi jenis cedera ginjal yang ada d. Uretrografi. Di
d. Sistografi
Ini digunakan untuk mengetauhi ada tidaknya cedera pada kandung kencing,
Darah di ambil dari salah satu vena permukaan untuk pemeriksaan laboratorium rutin,
b. Pemeriksaan rontgen
Pemeriksaan rongten servikal lateral, toraks antero posterior dan pelvis adalah
pemeriksaan yang harus di lakukan pada penderita dengan multi trauma, mungkin
KONSEPPROSESKEPERAWATAN
A. Pengkajian
a. Anamnesa
Nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, suku/bangsa, alamat, diagnosa medis,
Nama, umur, jenis kelamin, agama, suku/bangsa, pendidikan terakhir, pekerjaan, alamat,
B. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan utama
Pasien yang akan menjalani tindakan pembedahan cenderung akan merasa cemas mengenai prosedur
yang akan dilakukan karena mereka tidak mengetahui konsekuensi pembedahan dan takut
terhadap prosedur pembedahan itu sendiri. Perilaku pasien juga akan menggambarkan keadaan-
Pasien yang akan diprogramkan untuk dilakukan tindakan laparatomi adalah pasien yang sedang
mengalami penyakit di daerah abdomen seperti trauma abdomen (tumpul atau tajam) / ruptur hepar,
peritonitis, perdarahan saluran pencernaan (Internal Blooding), sumbatan pada usus halus dan usus
Menurut Saleh & Winata (2016), pasien yang mengalami apendisitis atau radang usus buntu, batu
ginjal, abses perut (abdomen), jaringan parut di perut, kanker usus, hati, pankreas, dan indung telur,
atau bahkan kelainan-kelainan dalam kandungan seperti endometriosis, kehamilan ektopik perlu
Pengalaman bedah sebelumnya dapat mempengaruhi respons fisik dan psikologis pasien terhadap
ketidakmampuan yang ditimbulkan, dan seluruh tingkat perawatan yang pernah diberikan adalah
faktor-faktor yang mungkin akan menimbulkan reaksi kecemasan pada pasien (Muttaqin & Sari,
2009). Pasien yang baru pertama kali akan menjalani operasi biasanya akan mengalami kecemasan
yang lebih dari pasien yang sudah pernah mengalami operasi sebelumnya.
Pasien yang mengalami penyakit di daerah abdomen dapat terjadi karena faktor bawaan maupun tidak.
Pengalaman pembedahan dalam anggota keluarga juga akan mempengaruhi persepsi pasien
terhadap pembedahan sebagai contoh anggota keluarga yang setelah menjalani operasi mengalami
C. Pengkajian fungsional
Pasien yang mengalami penyakit-penyakit kronis yang memerlukan tindakan laparatomi biasanya
adalah pasien yang hanya memeriksakan kesehatannya disaat dirasa penyakit sudah menjadi sangat
2) Pola nutrisi
Pasien yang sedang mengalami penyakit daerah abdomen cenderung nafsu makan berkurang dan
biasanya sekitar satu hari sebelum operasi pasien diharuskan untuk puasa.
3) Pola eliminasi
Pasien yang mengalami reaksi kecemasan lebih cenderung untuk sering berkemih. Pasien yang
mengalami penyakit-penyakit abdomen seperti trauma abdomen atau sumbatan pada saluran
4) Pola aktifitas
Pasien yang akan menjalani operasi dan dirawat di rumah sakit cenderung tidak melakukan aktifitas
tetapi lebih banyak berbaring di tempat tidur. Pasien yang cemas akan selalu meminta untuk
Pasien yang mengalami kecemasan karena program operasi cenderung selalu memikirkan operasi itu
sendiri dan sulit untuk memulai tidur karena fikiran yang tidak tenang.
Pasien yang akan menjalani operasi akan mengalami kecemasan yang melibatkan penilaian intelektual
7) Pola koping
Individu dapat mengatasi stres dan ansietas dengan menggerakkan sumber koping di lingkungan.
Sumber koping tersebut yang berupa, kemampuan penyelesaian masalah, dukungan sosial, dan
stres dan mengadopsi strategi koping yang berhasil. Ketika mengalami ansietas, individu
mengatasi ansietas secara konstruktif merupakan penyebab utama terjadinya perilaku patologis.
Pola yang biasa digunakan individu untuk mengatasi ansietas ringan cenderung tetap dominan
8) Pola spiritual
Pasien yang memiliki kepercayaan spiritual yang tinggi lebih cenderung dapat menoleransi kecemasan
yang lebih konstruktif karena kepercayaan spiritual dapat menjadi medikasi terapeutik (Muttaqin &
Sari, 2009).
D. PengertianPrimer
spinalis.
dan semakintegang.
E. PengkajianSekunder
1. Ample
dosisataupenyalahgunaanobat).
2. PemeriksaanFisik
1. Kesadaran
2. Penampilan
3. Vital sign
a. Suhu Tubuh
b. Tekanan Darah
4. Kepala
5. Mata
6. Hidung
Bagaimana kebersihannya, adakah secret, epistaksis, adakah polip, adakah nafas cuping
7. Telinga
menelan, posisi trakea, benjolan di leher, pembesaran tonsil, bagaimana keadaan vena
jugularis.
9.Dada
Jantung
Palpasi : Menentukanletakiktuskordis.
Auskultasi : Mendengakanr saura janutung, apakah normal (S1 dan S2) atauadanyasuaratambahan (S3,
S4 ,mur – mur)
Paru- paru
Palpasi : Untukmengkajifremitustaktil.
10. Abdomen
Inspeksi :bentuk dari perut(datar, cekung , cembung), apakah ada luka dan benjolan, jejas.
adanyahemoroid
b. Capilarryrefill
penggunaanalat bantu.
13. Kulit
Bila terdapat luka maka kaji keadaan luka (kebersihan luka, adanya jahitan, ukuran luka,
3. PemeriksaanPenujang
a. DiagnosaKeperawatanUtama
Definisi
Subjektif :
- Dispnea
Objektif :
- Penggunaanotot bantu pernapasan
- Faseekspirasimemanjang
Subjektif :
- Ortopnea
Objektif
- Pernapasanpursed-lip
- Pernapasancupinghidung
- Diameterthoraksanterior
- Posteriormeningkat
- Ventilasisemenitmenurun
- Tekananekspirasimenurun
Penyebab
- Depresipusatpernapasan
- Deformitasdinding dada
- Deformitastulang dada
- Gangguanneorumuskular
gangguankejang)
- Imaturitasneurologis
- Penurunanenergi
- Obesitas
- Posisitubuh yang menghambatekspansi paru
- Sindromhipoventilasi
- Cederapadamedulaspinalis
- Efekagenfarmakologis
- Kecemasan
2. Hipovelemia (D.0003)
Definisi
Subjektif : (tidaktersedia)
Objektif :
- Frekuensinadimeningkat
- Naditerabalemah
- Tekanandarahmenurun
- Tekanannadimenyempit
- Membranmukosakering
- Hematokritmeningkat
Subjektif :
- Merasalemah
- Mengeluhhaus
Objektif :
- Pengisisan vena menurun
- Suhutubuhmeningkat
- Kosentrasiurinmeningkat
Penyebab
- Kehilangancairanaktif
- Kegagalanmekanismeregulasi
- Peningkatanpermeabilitaskapiler
- Evaporasi
3. Gangguaneleminasi urine
Definisi
Disfungsieliminasiurin.
Subjektif :
- Desakanberkemih (urgensi)
- Urinmenetes (dribbling)
- Mengompol
- Enuresis
- Objektif:
- Distensikandungkemih
- Berkemihtidaktuntas (hesitancy)
Subjektif :
(Tidaktersedia)
Objektif:
(Tidaktersedia)
Definisi
Subjektif :
- Mengeluhnyeri
Objektif
- Tampakmerintis
- Gelisah
- Frekuensinadimeningkat
- Sulittidur
(Tidaktersedia)
Objektif :
- Tekanandarahmeningkat
- Pola nafasberubah
- Nafsumakanberubah
- Proses berpikirterganggu
- Menarikdiri
- Berfokuspadadirisendiri
- Diaforesis
Penyebab
Definisi
Subjektif :
(tidaktersedia)
Objektif :
(tidaktersedia)
Objektif :
- Nyeri
- Pendarahan
- Kemerahan
- Pemanjanganfaseekspirasime
nurun
Posisi head -tilt dan chin
- Ortopneamenurun
liftdapat membuka jalan
Terapeutik
- Pernapasanpurse -lipmenurun napas
- Pernapsancupynghidungmenu - Pertahankan kepatenan
run
jalan napas dengan head-
- Frekuensinapasmembaik Meningkatkanekspansipar
tilt dan chin-lift (jaw-
- Kedalamannapasmembaik thrust jika curiga trauma u,
- Ekskursi dada membaik cervical)
ventilasimaksimalmembu
- Posisikan semi-Fowler ka area atelekatasis dan
atau Fowler
peningkatkan Gerakan
sekret agar
mudahdikeluarkan,
sertadapatmengurangisesa
knapas
Membantumengencerkand
ahak
mencegahsumbatan/obstru
ksisaluranpernapasan
- Lakukan fisioterapi dada,
jika perlu
Mencegahaspirasi/membe
rsihkanobsruksi / sekret
yang
digunakanuntukmengambi
Membantumengurangises
ak napas
- Keluarkan sumbatan
benda padat dengan
forsepMagill
Membantumengencerkans
ekretsehinggamudahdikel
uarkan
ekretdengan optimal
Edukasi
Menurunkankekentalanse
- Anjurkan asupan cairan
kret, lingkaranukuran
2000 ml/hari, jika tidak
kontraindikasi. lumen trakeabronkhial,
bergunajikaterjadihipokse
efektif lama
Kolaborasi
Penurunanbunyi napas
- Kolaborasi pemberian indikasi atelectasis,
bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik,
ronchi, indikasi dan
ampuanmembersihkanjala
napassehinggaototaksesori
digunakan dan
kerjapenapasanmeningkat
paikedalamanpernapasanb
Observasi
ervariasitergantungderajad
- Monitor frekuensi,
irama, kedalaman, dan gagal napas.
upaya napas
Pengeluaransulitbilasekret
tebal
Agar
segeramengetahuiadanya
sehinggaobstruksijalan
- Monitor pola napas
(seperti bradipnea, napas
takipnea, hiperventilasi, dapatdiatasidengancepat
Kussmaul, Cheyne-
Stokes, Biot, ataksik
kegagalanpernapasan
en (PaO2) ataumeningkat
PCO2
menunjukanpenangan
yang
lebihadekuatatauperubaha
- Palpasi kesimetrisan
nterapi
ekspansi paru
Agar diperolehhasil yang
- Auskultasi bunyi napas
lebihmaksimal
Sebagai saran
untukmelakukanevaluasite
telahdiberikankepadapasie
- Monitor nilai AGD
n
Agar
memberiketenangankepad
apasiensaatdilakukanpema
ntauan
Terapeutik
- Dokumentasikan hasil
pemantauan
Edukasi
prosedur pemantauan
- Informasikan hasil
awatanselama 3 X 24 jam a
makadiharapakanstatuscairanm
Observasi
embaikdengankriteriahasil :
- Periksatanda dan gejala Mengidentifikasiperubaha
- Kekuatannadimeningkat
hypovolemia n – perubahanyang terjadi
- Turgor kulitmeningkat
(misalnyafrekuensinadi pada
- Output urine meningkat
meningkat, keadaanumumpasientertut
- Pengisian vena meningkat
naditerabalemah, amauntukmengetahuiadan
- Ortopneamenurun
tekanandarahmenurun, yatanda –
- Dispneamenurun
tekanannadimenyempit, tandasyokhipovolemik
- Paroxysmal nocturnal
turgor kulitmenurun,
dyspnea (PND) menurun
membrane
- Edema anasarca menurun
mukosakering, volume
- Edema perifermenurun urine menurun,
menurun Membantudalammenganal
- Kongestiparumenurun derajadkekurangancairan
- Perasaanlemahmenurun
- Keluhanhausmenurun
- Tekanandarahmembaik Untukmembantumeningka
- Membrane Trendelenburg
mukosamembaik
(JVP)membaik ncairantubuhklien
- Berikanasupancairan
- Kadar Hb membaik
oral
- Kadar Htmembaik
Pressuremembaik an yang
Edukasi
- Refluks hepatojugular banyakakanmembantume
- Anjurkanmemperbanya
membaik kasupancairan oral menuhikebutuhancairantu
- Hepatomegaly membaik
- Status cairanmembaik k
(L.03028)
Kolaborasi Cairanisotonisdapatmemb
- Kolaborasipemberianca antumemenuhikebutuhanc
NaCl, RL)
- Kolaborasipemberianca Cairanhipotonisdapatmem
0,4%) hiperglikemiadenganketoa
sidosis
Cairaninidapatbergunaseb
agaicairanresusitasi pada
- Kolaborasipemberianca
pasienkritis/pasienbedah
irankoloid (mis,
albumim, plasmanate)
Untukmengatasikekuranga
- Kolaborasipemberianpr
odukdarah
(I.03116)
Manajemensyokhipov Mengidentifikasiperubaha
Observasi pada
kardiopulmonal amauntukmengetahuiadan
Menurunnyasaturasioksig
en (PaO2) ataumeningkat
PCO2
menunjukanpenangan
oksigenasi lebihadekuatatauperubaha
neurologispasien
Untukmengidentikasiperd
yang
- Periksaseluruhpermuka tidakterlihatsehinggadapat
antubuhterhadapadanya diberikanpenanganan
DOTS yang
(deformity/deformotas, cepatsehinggaterhindardar
open iinfeksi
wound/lukaterbuka,
tenderness/nyeritekan,S
Terapeutik napas
- Pertahankanjalan napas
paten
Mencukupikebutuhanoksi
gendalamtubuh
- Berikanoksigenuntukm
empertahankansaturasi
oksigen>94% Intubasidapatmembantu
ventilasimekanis, mencegahpasienkekurang
jikaperlu anoksigenakibatgagal
napas
Denganmemberikanpenek
anan pada
lukadapatmenghentikanpe
- Lakukanpenekananlang
rdarahan
sung (direct pressure)
pada
Membantumelancarkanali
pendarahaneksternal
randarahkeotak
- Berikanposisisyok
Mempercepat proses
(modified trendenberg)
rehidrasi pada pasien
- Pasang jalur IV
berukuranbesar (mis, Untukmenghitunghaluaran
- Pasang Dekompresilambungbertuj
kateterurinuntukmenilai uanuntukmengevaluasiper
darahsertamengetahuikese
imbanganelektrolitdalamt
ubuh
- Ambil
sampeldarahuntukpeme
riksaandarahlengkap
Untukmembantumengatas
dan elektrolit
idehidrasi dan
menormalkancairandalamt
ubuh
Kolaborasi
Membantumencukupikebu
- Kolaborasipemberianin
fuscairankristaloid 1 -2 tuhandarahdalamtubuh
- Kolaborasipemberian
pada
infuscairankristaloid 20
- Kolaborasipemberiantr
ansfusidarah,
jikaperlu(I.02050)
IntervensiPendukung
- Dukungankepatuhanpro
gram pengobatan
- Edukasi dialysis
peritoneal
- Edukasihemodialis
- Edukasinutrisi
parenteral
- Edukasipemberianmaka
nan parenteral
- Insersiintravena
- Insersiselangnasogatrik
- Kateterisasi urine
- Manajemenmedikasi
- Manajemennutrisi
- Manajemennutrisi
parenteral
- Manajemen specimen
darah
- Pemantauanelektrolit
- Pemantauanhemodinam
ik invasive
- Pemantauanneurologis
- Pemantauan TTV
- Konsultasi
- ManajemenAsam-Basa
- Manajemen dialysis
peritoneal
- Manajemenelektrolit
(Hiperkalemia,
Hiperkalsemia,
Hipermagnesemia,
Hypernatremia,
Hipokalemia,
Hipokalsemia,
Hipomagnesimia,
hyponatremia)
- Manajemenhemodialisi
- Pemberianmakanan
- Pemberianmakanan
parenteral
- Pemberianobat
- Pemebrianobatintraven
- Pengambilansampeldar
aharteri
- Pengambilansampeldar
ah vena
- Pengaturanposisi
- Perawatan dialysis
- Perawatankatetersentral
perifer
- Perawatankateter urine
- Perawatanluka
- Perawatanberat badan
- Terapiintravena
3 Gangguanelemi Setelahdilakukantindakankeper DukunganperawatanDi
(dribbling)menurun
- Dukungpenggunaan
- Nokturiamenurun
toilet/commode/pispot/ Pasiendalamkondisikritisti
- Mengompolmenurun
urinal secarakonsisten dakbisamelakukan
- Enuresismenurun
toileting secaramandiri,
- Disuriamenurun
denganpemberiancommod
- Anuriamenurun
e/pispotdapatmembantum
- Frekuensi BAK membaik
emenuhikebutuhan
- Karakterisitik urine membaik
toileting pasien
(L.0434)
Menjagaprivasimerupakan
- Jaga
hakpasien
privasiselamaeliminasi
- Gantipakaianpasienset Menjagakebersihanpasien
elaheliminasi,
jikaperlu Untukmenjagakebersihana
BAB/BAK
setelahdigunakan
Membantumemandirikanp
Kateterberfungsimembant
- Sediakanalat bantu
upengeluaran urine
(misalnya,
katetereksternal,
urinal), jikaperlu
Denganrutin BAB/BAK
Edukasi
dilakukan agar zatsisa
- Anjurkan BAK/BAB
yang tidakdiperlukan oleh
secararutin
tubuhbisadibuang
Melatihkemandirianpasien
- Anjurkankekamar
mandi/toilet, jikaperlu
4 Nyeri akut Setelahdilakukantindakankeper Manajemen Nyeri
- Perineumterasatertekanmenu adapnyeri
- Pupildilatasimenurun
- Muntahmenurun Agar
-Identifikasi pengaruh nyeri
- Mualmenurun supayabisadiputuskanuntu
pada kualitas hidup
- Frekuensinadimembaik kmempertahankanterapiat
- Tekanandarahmembaik Analgeltikmemilikiefeksa
- Perilakumembaik akukanpenanganandengan
- Nafsumakanmembaik segera
- Pola tidurmembaik
penggunaan analgetik
Untukmembantumerileksk
an dan menguranginyeri
Terapeutik
-Berikan teknik
terapi bermain)
Untukmembantumengemb
alikanenergitubuhpasien
-Kontrol lingkungan yang
sumbernyeridapatdilakuka
npenanganannyeriyang
sesuaisehinggadapatmemp
-Fasilitasi istirahat dan tidur
ercepat proses
penyembuhan
meredakan nyeri
aktorpemicunyeri
Menambahpengetahuankli
endalammeredakannyerise
Edukasi caramandiri
yang dialaminya
-Jelaskan strategi
Penggunaanobatanageltik
meredakan nyeri
yang
tepatdapatmemaksimalkan
proses penyembuhan
gancara yang
amantanpaefeksamping
Analgetic
-Anjurkan menggunakan
dapatmembantumenurunk
analgetik secara tepat
annyeri
-Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
- Perfusijaringanmeningkat suhulinkunganekstrim,
- Kerusakanjaringanmenurun penurunanmobilitas
Terapeutik
- Kerusakanlapisan kulit
menurun
- Ubahposisitiap 2 jam
- Nyeri menurun Untukmenghindarikerusak
jikatirahbaring
- Perdarahanmenurun anintegritaskulit
- Kemerahanmenurun
- Hematomamenurun Pemijatandapatmembantu
- Lakukanpemijatanpada
- Pigmentasiabnormalmenurun memperbaikipenonjolan
area penonjolantulang,
- Jaringan parut menurun jikaperlu pada tulang
- Nekrosismenurun
- Abrasikorneamenurun Untukmenjagakebersihan
- Teksturmembaik terutamaselamaperiodedi
kteri dan virus disekitar
are
- Pertumbuhanrambutmembaik perineal
(Kode L.14125)
- Gunakanprodukberbahan Untukmemberikankelemb
- Gunakanprodukberbahan
ringan/alami dan
Produkberbahanringan
hipoalergikpada kulit
/alamidapatmenghindarida
sensitif
rikerusakanintergritaskulit
akibatkulit sensitive
Alkoholdapatmemicukulit
- Hindariprodukberbahand menjadilebihkering
asaralkoholpada kulit
kering Membantumemberikankel
elembab (misalnya
Denganbanyakminum air
lotion, serum)
tubuhdapatterehdrisasiden
ganbaiksehinggakulitmenj
- Anjurkanminum air yang
adielastis
cukup
Nutrisi yang
cukupdapatmenyehatkank
ulit
- Anjurkanmenigkatkanas
sayurmengandungbanyak
vitamin yang
- Anjurkanmeningkatkana
sangatbaikbagikulit
supanbuah dan sayur
Suhuekstrimdapatmembua
tkulitmenjadiiritasibahkan
luka
- Anjurkanmenghindariter
Untukmelindungikulitdari
paparsuhuekstrim
paparansinarmatahari
- Anjurkanmenggunakanta
saatberadadiluarrumah ulit
- Anjurkanmandi dan
menggunakansabunsecu
kupnya
(Kode I.11353)
Mengetahuikeadaanlukase
Perawatan Luka
hinggadapatdiberikanpena
Observasi
nganan yang
- Monitor karakteristikluka
epatapabilaterjadiinfeksise
hinggadapatdiberikanpena
- Monitor tanda -
nganandengansegera
tandainfeksi
Menghindariterjadinyaluk
abaru
Untukmencegah area
Terapeutik sekitarlukatetapbersih
baik
- Cukurrambutdisekitar
- BersihkandengancairanN
Untukmenstimulasiselkuli
aClataupembersihnontoks
t yang baru
ik, sesuaikebutuhan
Untukmencegahdariinfeks
- Bersihkanjaringannekroti
i
k
Balutan yang
- Berikansaleb yang
yangsesuaidenganjenisluk
sesuaike kulit/lesi,
jikaperlu adapatmembantumelindun
gilukadenganbaik
- Pasangbalutansesuaijenisl
uka
Agar mencegahdariinfeksi
Melindungi dan
mempercepat proses
- Pertahankantekniksterilsa penyembuhanluka
atmelakukanperawatanluk
a
Menghindaridarikerusaka
nintegritaskulit
- Gantibalutansesuaijumlah
sesuaidapatmembantume
mpercepat proses
- Jadwalkanperubahanposis
penyembuhanluka
isetiap 2 jam
atausesuaidengankondisi
Suplemen vitamin dan
pasien
mineral
- Berikandietdengankalori
dapatdapatmeningkatkan
30 – 35 kkal/kgBB/hari
Kesehatan
dan protein 1,25 – 1,5
g/kgBB/hari tubuhsehinggamembantud
alamregenerasiluka
- Berikansuplemenvitamin
(misalnyavitamin A,
bagisarafsehinggamemper
vitamin C, zing,
cepatpenyembuhan
asamamino),
sesuaiindikasi
Agar
klienbisamengetahuitanda
dan
- Berikanterapi TENS
gejalasehinggabisamenga
(stimulasisaraftranskutane
mbil Tindakan saattanda
ous), jikaperlu
dan gejaladirasakan
- Edukasijelaskantanda dan
Untukmendukung proses
gejalainfeksi
pemulihaluka
Kliendapatmelakukanpera
awatn dan
mencegahlukanyatetapber
sihsecaramandiri
- Anjurkanmengkonsumsi
makanantinggikalori dan
protein Membuangjariganmati
- Ajarkanperawatanlukasec pada
aramandiri lukasehinggabisatergantija
Antibiotic
berfungsimelindungdariinf
Kolaborasi
ekksibakteri
- Kolaborasiprosedurdebre
diment(misalnyaenzimati
k, biologis, mekanis,
autolitik), jikaperlu
- Kolaborasipemberiananti
biotik, jikaperlu
(kode I.14564)
- Hematoma
Faktorpenyebab
- Perubahansirkulasi
- Perubahanstatusnutrisi (kelebihanataukekurangan)
- Penurunanmobilitas
- Bahankimiairitatif
(elektrodiatermi, energilistrikbertegangantinggi)
- Efeksampingterapiradiasi
- Kelembaban
- Proses penuaan
- Neuropatiperifer
- Perubahanpigmentasi
- Perubahan hormonal
- Kurangterpaparinformasitentangupayamempertahankan/melindungiintegritasjaringan
b. IntervensiKeperawatandanrasional(Observasi,tindakan,edukasi,kolaborasi)
SIKI 2018 :
DAFTAR PUSTAKA
Erita, Donny Mahendra, Adventus MRL.Batu (2019).
BukuMateriPembelajaranManajemenGadarLanjutan 1. Jakarta .
Radiology.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Edisi 1, Cetakan 3.
PPNI. Jakarta Selatan : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesa.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Edisi 1, Cetakan II.
PPNI. Jakarta Selatan : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesa.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Edisi 1, Cetakan II. PPNI.
Jakarta Selatan : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesa.