Bab 8 Kedisiplinan
Kelompok 3
5. Jelaskan mengapa dalam kedisiplinan karyawan diperlukan adanya peraturan dan
hukuman!
Jawab:
Peraturan sangat diperlukan untuk memberikan bimbingan dan penyuluhan bagi
karyawan dalam menciptakan tata tertib yang baik di perusahaan. Dengan tata tertib yang
baik, semangat kerja, moral kerja, efisiensi, dan efektivitas kerja karyawan akan
meningkat. Hal tersebut akan mendukung tercapainya tujuan perusahaan, karyawan, dan
masyarakat. Kedisiplinan suatu perusahaan dikatakan baik, jika sebagian besar karyawan
menaati peraturan-peraturan yang ada. Sedangkan hukuman diperlukan dalam
meningkatkan kedisiplinan dan mendidik karyawan supaya mentaati semua peraturan
perusahaan. Pemberian hukuman harus adil dan tegas terhadap semua karyawan. Dengan
keadilan dan ketegasan, sasaran pemberian hukuman akan tercapai. Peraturan tanpa
dibarengi pemberian hukuman yang tegas bagi pelanggarnya bukan menjadi alat pendidik
bagi karyawan.
Bab 9 Pemberhentian
Kelompok 4
6. Pemberhentian dapat terjadi karena keinginan perusahaan maupun keinginan
sendiri. Pemberhentian juga berpotensi menimbulkan kerugian pada perusahaan.
Jelaskan :
a. Hal-hal pemberhentian yang disebabkan keinginan perusahaan !
b. Kerugian perusahaan akibat pemberhentian atas permintaan karyawan !
Jawab :
a. Keinginan perusahaan memberhentikan karyawan disebabkan hal-hal berikut :
● Karyawan tidak mampu menyelesaikan pekerjaannya
● Perilaku dan disiplinnya kurang baik
● Melanggar peraturan-peraturan dan tata tertib perusahaan
● Tidak dapat bekerja sama dan terjadi konflik dengan karyawan lain
● Melakukan tindakan amoral dalam perusahaan
Bab 10 TQC
Kelompok 5
7. Jelaskan tahapan perkembangan TQC dari awal sampai saat ini!
Jawab :
Perkembangan TQC
1940-1950 : Penerapan pengendalian mutu dengan statistik dan mulai diadakan penelitian
secara kelompok untuk mengendalikan mutu dimaksud.
1960-1965 : Mulai diperkenalkan Quality Control Circles (QCC = GKM = gugus kendali
mutu) sebagai penggalakan pemeriksaan dengan pengendalian mutu, agar seluruh
karyawan tertinggi sampai dengan terbawah mempelajari metode statistik dan
berpartisipasi aktif dalam pengendalian mutu.
1965-1978 : QCC gaya Jepang lebih dikenal dengan nama TQC yang menekankan PDCA
(Plan-Do-Check-Action) pada seluruh tingkat organisasi oleh semua orang.
Kelompok 9
Jawab:
- Bagi Karyawan
Contoh: karyawan mendapatkan pelatihan dan tuntutan lebih akan kerja yang dikerjakan.
Dengan hal itu karyawaan akan melakukan pengembangan diri menjadi yang lebih baik.
Karyawan yang awalnya hanya memiliki sedikit kemampuan, dengan adanya TQC dapat
mengasah kemampuan yang lain seperti komunikasi. Selian itu, antara karyawan
memiliki hubungan yang baik, sehingga dapat menimbulkan kenyamanan dalam bekerja.
- Bagi perusahaan
- Bagi konsumen
Contoh: adanya TQC konsumen dapat memperoleh barang dengan kualitas yang baik.
Kerja dari perusahaan yang tidak asal-asalan dapat menghasilkan produk yang baik.
Ketika tidak ada TQC konsumen memungkinkan mendapatkan barang yang rusak
sehikngga tidak dapatdigunakan, namun dengan adanya TQC peluang untuk medapatkan
barang yang rusak sangat kecil bahkan jika memang mendapatkan barang yang rusak
dapat ditukarkembali dan mendapatkan barang yang tidak rusak.
Bab 11 QCC
Kelompok 6
9. Sebutkan ukuran keberhasilan program QCC ditinjau dari segi :
a. Mutu
b. Biaya
c. Sikap
Jawaban :
a. Mutu dapat diukur dengan:
1. kerusakan/jam per orang
2. afkiran/pembuatan per unit
3. data pengendalian dari pelanggan, dan sebagainya
b. biaya:
1. biaya kegagalan
2. biaya total pembuatan
3. biaya total mutu, dan
4. biaya penjualan
c. ukuran sikap dapat mencakup perbaikan terhadap:
1. perpindahan tenaga kerja
2. kemangkiran
3. pengurangan kecelakaan
4. kemacetan, dan
5. survei sikap
Kelompok 10
10. Sebutkan kendala-kendala dalam QCC?
Kendala yang sering dihadapi adalah sikap meremehkan dengan menggunakan anggaran
yang salah
a. Sikap meremehkan
sikap ini biasanya ditujukan terhadap anggota lain atau dirinya sendiri.
1. Terhadap anggota lain adalah:
a. acuh tak acuh terhadap anggota lain
b. sering memotong pembicaraan orang lain
c. menggurui atau mendominasi atau memprovokasi, dan
d. tidak menghadiri atau absen
2. Terhadap diri sendiri adalah:
a. takut berbicara
b. takut salah
c. takut berperan aktif
d. takut mengeluarkan pendapat
e. lebih senang mengamankan diri, dan
f. banyak berasumsi
b. Menggunakan anggaran yang salah
Dalam hal QCC sebaiknya dijelaskan dengan apa yang diinginkan dan hendaknya
diperoleh penjelasan dari apa yang diinginkan orang lain.