PEMODELAN LINGKUNGAN
LAPORAN PRAKTIKUM ARCGIS
“ MENGATUR PARAMETER JENIS TANAH DAN TUTUPAN
LAHAN”
Disusun Oleh:
DAS Sungai Karang Mumus merupakan sub-sub DAS Sungai Mahakam Ilir. DAS Karang
Mumus secara geografis terletak pada 0°19’28,93 Lintang Selatan - 0°26’54,72” Lintang
Selatan dan 117°12’06,24” Bujur Timur - 117°15’41,27” Bujur Timur. Sungai Karang
Mumus merupakan anak Sungai Mahakam yang membelah Kota Samarinda, Kalimantan
Timur. Wilayah administrasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Karang mumus meliputi 5
kecamatan yaitu Kecamatan Samarinda Utara, Sungai Pinang, Samarinda Ilir, Samarinda Ulu
dan Samarinda Kota. Panjang Sungai Karang Mumus dari hulu hingga hilir sekitar 17 km
dengan lebar sekitar 10 – 15 m.
Deforestasi dan perubahan tutupan lahan merupakan hal-hal yang berpengaruh dalam
perubahan iklim global. Emisi karbon akibat deforestasi dan perubahan lahan sekitar 20%
dari emisi karbon total, yang berakibat pada perubahan iklim mikro lokal dan siklus
hidrologis. Dalam siklus hidrologi terdapat sejumlah aliran air masuk (inflow) dan aliran air
keluar (outflow) di suatu bentang lahan pada suatu periode tertentu yang dinamakan dengan
neraca keseimbangan air. GenRiver merupakan salah satu perangkat lunak yang
dikembangkan oleh ICRAF, dapat digunakan untuk menganalisa neraca keseimbangan air.
1
1.2 Tujuan
Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk mengetahui parameter yang berpengaruh pada
penutupan atau penggunaan lahan dan perubahannya di kawasan sub DAS kota Samarinda.
2
BAB 2
METODOLOGI ArcGis Deliniasi DAS
Berikut tahapan praktikum 3 tentang Parameter jenis tanah dan tutupan lahan. Sebelum itu,
dilakukan penetuan batas DAS agar bisa membuat project Hec GeoHMS pada sungai
karangmumus. Setelah itu, pembuatan tampilan akhir dalam bentuk laporan.
2.1.1. Persiapan
1. Ekstrak data dari file rar Deliniasi dan morfometri ke folder di komputer, hindari
menggunakan spasi dalam penamaan folder (misalnya:
C:\User\Asus\Documents\praktikum\gisdata3).
2. Buka aplikasi ArcMap 10.4.1, pada catalog bar pilih connect to folder. Kemudian pilih
folder gisdata3, lalu klik OK. Lalu import file demnaskmU00.tif.
3
Gambar 2.2 Import file demnaskmU00.tif ke ArcMap 10.4.1
3. Agar memudahkan mencari file project sebelumnya di atur Map Document Properties dengan
mencentang Store Relative Pathnames To Data Sources. Save as project dengan cara klik file lalu
pilih Save As kemudian simpan di folder pemling3.
4
4. Pilih Preprocessing, kemudian klik Fill Sinks.
5. Kemudian muncul display fill sink, input DEM diisi demnaskmU00.tif dan Output
Hydro DEM di tulis km01Fil.tif. Lalu, klik OK.
5
6. Ditunggu hingga layer fill sink success.
6
8. Kemudian muncul display flow direction, input Hydro DEM di tulis km01Fil.tif dan
output flow direction grid di tulis km02flowdir.tif. Lalu, klik OK
7
10. Klik Preprocessing, lalu klik Flow Accumulation.
11. Kemudian muncul display flow accumulation, input flow direction grid di tulis
km02Flowdir.tif dan output flow accumulation grid di tulis km03flowacc.tif. Lalu, klik
OK.
8
12. Ditunggu hingga layer flow acc success
9
14. Kemudian muncul display Stream Definition, input flow accumulation grid di tulis
km03Flowacc.tif dan output stream grid di tulis km04Str.tif. Lalu, klik OK
10
16. Klik Preprocessing, lalu klik Stream Segmentation.
17. Kemudian muncul display Stream Segmentation, input stream grid ditulis km04Str.tif,
input flow direction grid di tulis km02Flowdir.tif dan output stream link di tulis
km05StrLnk.tif. Lalu, klik OK.
11
18. Ditunggu hingga layer Stream Segmentation success.
12
20. Kemudian muncul display Catchment Grid Delineation, input flow direction grid di tulis
km02Flowdir.tif ,input link grid di tulis km05StrLnk.tif dan output stream link di tulis
km06Cat.tif. Lalu, klik OK.
13
22. Klik Preprocessing, lalu klik Catchment Polygon Processing
23. Kemudian muncul display Catchment Polygon Processing, input catchment grid di tulis,
km06Cat.tif dan output Catchment di tulis Catchment. Lalu, klik OK.
14
24. Ditunggu hingga layers Catchment Polygon Processing success.
15
26. Kemudian muncul display Drainage Line Processing, input stream link grid di tulis
km05StrLnk.tif, input flow direction grid di tulis km02flowdir.tif dan output draninage
line di tulis draninageline. Lalu, klik OK.
16
28. Klik Preprocessing, lalu klik Adjoint Catchment Processing.
29. Kemudian muncul display Adjoint Catchment Processing, input draninageline di tulis
drainageline, input catcjment di tulis catchment dan output adjoint catchment di tulis
adjointcatchment. Lalu, klik OK.
17
30. Ditunggu hingga layer Adjoint Catchment Processing success
31. Klik Project Setup, lalu pilih Data Management. Kemudian akan muncul Data Management.
Masukkan data sesuai dengan gambar di bawah ini. Setelah itu, klik OK.
18
32. Klik Project Setup, lalu pilih Start New Project. Setelah itu Project Area diisi dengan
Projectarea, kemudian Project Point tetap. Lalu, klik OK.
33. Diisi Project Name dengan karangmumus, diisi juga description dengan titik 1.Lalu, klik
OK.
19
34. Berikut merupakan tampilan sukses untuk Start New Project. Lalu klik Yes untuk proses run.
35. Kemudian pilih Add Project Point lalu zoom in ke peta bagian bawah kemudian klik sambil
di antara pertigaan tersebut. Lalu klik dua kali, ganti point name dengan nama
karangmumus dan description dengan titik1. Setelah itu, klik OK.
20
36. Kemudian pilih Project Setup, lalu pilih Generate Project
37. Akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini, lalu klik Yes
21
38. Selanjutnya akan muncul display dari generate project seperti gambar di bawah ini,
kemudian disi sesuai dengan data di bawah ini. Lalu klik OK.
22
40. Klik Parameters dan pilih Select HMS Processes
41. Pada input subbasin dan input river diisi dengan file Subbassin319 dan River319 yang
berada di dalam folder gisdata3. Kemudian pada kolom subbassin loss method dan transform
method pilih SCS. Kolom baseflow method pilih none. Pada river route method pilih
muskingum cunge.
23
42. Berikut merupakan Select HMS Processes yang sukses
TANAH
43. Pada toolbar pilih Insert dan klik Data Frame
24
44. Setelah Data Frame yang baru terbentuk, klik 2x pada New Data Frame 2 di General lalu
ganti nama menjadi TanahTutupanLahan, lalu OK
45. Drag file Tanah_U.shp pada folder connection ke lembar kerja dan berikut merupakan
tampilannya.
25
46. Kemudian klik kanan pada layer Tanah_U lalu pilih Open attribute table.
47. Akan muncul table yang berisi data, lalu klik ikon pada pojok kiri atas dan pilih add field.
26
48. Setelah itu akan muncul dialog box, kemudian isi data nama HSG, Type dipilih Text
49. Pada kolom table bertambah 1 yaitu HSG. Lalu klik kanan pada bagian nama HSG dan
pilih Field Calculator
27
50. Diisi dialog box, misalhnya dengan “D” lalu klik OK.
51. Berikut merupakan tampilan table setelah kolom HSG telah terisi
28
TUTUPAN LAHAN
52. Pada catalog pilih file TLahanLHK_UP.shp. Kemudian file tersebut drag ke lembar
kerja
53. Berikut merupakan tampilan file TLahanLHK_UP.shp yang telah ditarik ke lembar
kerja
29
30
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
31